Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN BERDUKA

Pengertian :

Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang


dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-
lain.
Berduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu yang
responnya dibesar-besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial,
hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke
tipikal, abnormal, atau kesalahan/kekacauan.(NANDA,
Berduka disfungsional adalah sesuatu respon terhadap kehilangan yang nyata maupun yang
dirasakan dimana individu tetap terfiksasi dalam satu tahap proses berduka untuk suatu
periode waktu yang terlalu lama, atau gejala berduka yang normal menjadi berlebih-lebihan
untuk suatu tingkat yang mengganggu fungsi kehidupan.(Townsend,1998)
Tanda Gejala

 Kognitif : Tidak logis, konsentrasi rendah, tidak mampu mengambil keputusan,


gangguan bicara, flight of idea, ambivalen, pesimis, menyalahkan diri sendiri,
kehilangan rasa tertarik, bingung, tidak mampu mengendalikan emosi
 Afektif : cemas, euphoria, kesedihan berlarut, marah, curiga berlebihan, defensive,
kesepian, bersedih, HDR, putus asa, merasa bersalah, menyangkal perasaan
 Fisiologis : ketidakseimbangan : GH,prolaktin, ACTH, Lh,FSH,TSH,Insulin,
katekolamin, epinefrin, norepinefrin, dopamin, oksitosin
 Perilaku :mondarmandir, insight kurang, tidak bisa kontrol diri, penampilan tidak
sesuai, perilaku diulang-ulang, geliusah, negativism, melakukan pekerjaan tidak
tuntas, kataton, agitasi
 Sosial : komunikasi kurang, acuh dengan lingkungan, kemampuan sosial menurun,
paranoid, personal hygiene kutrang, sulit interaksi, penyimpangan seksual, menarik
diri
2. INTERVENSI GENERALIS
a. Tujuan Khusus
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Pasien mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
3) Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan
dirinya
4) Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
5) Pasien dapat mengidentifikasi cara – cara mengatasi berduka yang dialaminya

b. Tindakan keperawatan:

1) Bina hubungan saling percaya dengan pasien :


a) Perkenalkan diri
b) Buat kontrak asuhan dengan pasien
c) Jelaskan bahwa perawat akan membantu pasien
d) Jelaskan bahwa perawat akan menjaga kerahasiaan informasi tentang pasien
e) Dengarkan dengan penuh empati ungkapan perasaan pasien
f) Diskusikan dengan pasien kehilangan yang dialaminya : Kondisi fikiran,
perasaan, fisik, sosial dan spiritual.
2) Diskusikan dengan pasien keadaan saat ini terkait pengalaman berduka klien
a) Kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial, dan spiritual pasien sebelum
mengalami kehilangan terjadi
b) Kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial dan spiritual pasien sesudah peristiwa
kehilangan terjadi
c) Hubungan antara kondisi saat ini dengan peristiwa kehilangan yang terjadi
3) Diskusikan cara – cara pengatasi berduka yang dialaminya
a) Cara verbal (bercerita tentang perasaan berduka dengan yg dipercaya)
b) Cara fisik (Relaksasi nafas dalam, distraksi dengan melakukan kegiatan
harian)
c) Cara sosial (sharing dengan rekan senasib melalui ”self help group”)
d) Cara spiritual (berdo’a, berserah)
4) Diskusikan kegiatan yang biasa dilakukan (cara yang akan dipilih)
5) Diskusikan kegiatan baru yang akan dimulai.
6) Bantu dan latih melakukan kegiatan dan memasukkan dalam jadual kegiatan.
Strategi Pelaksanaan 1
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Pasien mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
3) Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan
dirinya
4) Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
5) Pasien dapat mengidentifikasi cara – cara mengatasi berduka yang dialaminya
Fase orientasi
Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi bu, perkenalkan saya Tiara Kusuma,
ibu bisa panggil saya suster Tiara.”
Perawat : “Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
Perawat : “Kalau begitu Ibu saya panggil Ibu Gebby ya? Baiklah Ibu Gebby, saya
perawat hari ini yang bertugas merawat Ibu dari pukul 08.00 sampai 14.00”
Evaluasi validasi
Perawat : “Bagaimana keadaan ibu M hari ini? Apa yang ibu rasakan?”
Kontrak kerja
Perawat : “Baikalah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar?”
Perawat : “Kita berbincang-bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu
alami. Kira-kira 15 menit saja Bu, bagaimana? “
Perawat : “Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di
taman?”
Perawat : “Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ke depan di
taman saja ya bu”

Fase Kerja
Perawat :
“Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini “ “iya bu, saya mengerti
apa yang ibu rasakan, sabar ya bu”
Perawat : “anak ibu memang sudah meninggal dan itu sudah menjadi kehendak Tuhan”
Perawat : “ibu, hidup dan matinya seseorang itu sudah diatur oleh yang maha
kuasa “
Perawat : “ tidak ada satupun yang mau orang yangdisayanginya dipanggil yang
Maha Kuasa dan tidak ada yang bisa mngetehauinya kapan hal tersebut terjadi”
Perawat : “Ibu tidak perlu sedih, ibu masih punya keluarga yang bersedia
mendukung dan membantu ibu ,apakah ibu bisa memahaminya?”
Perawat : “Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk
mengatasi rasa cemas yang ibu alami?
Perawat : Caranya dengan melakukan teknik relaksasi, ibu bisa melakukan tarik
napas dalam, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan-lahan melalui mulut”
Perawat : “Coba ibu sekarang lakukan sendiri” “ iya bu, bagus sekali, benar
seperti itu”
Fase terminasi
Evaluasi ( subjektif)
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah ibu sudah menyadari apa yang
sebenarnya terjadi pada ibu ?”
Evaluasi (objektif)
Perawat : “Coba ibu sebutkan kembali, apa yang harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam
perasaan cemas”
Rencana tindak lanjut
Perawat : Iya bu betul sekali, ibu melakukan teknik relaksasi menarik napas dalam jika ibu
sedang dalam kondisi merasakan sedih”
Kontrak yang akan dating
Perawat : “Ya bu karena sudah 15 menit kita berdiskusi, saya akhiri diskusi kali ini ya bu,
besok pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan kembali ke ruangan ibu untuk
mendiskusikan tentang hobi ibu”
Perawat : “ dimana ibu bisa melakukan diskusi dengan saya, bu? baiklah kita akan
berdiskusi di taman saja ya? apakah 20 menit cukup bu?
Perawat : “baiklah kalau begitu, besok kita akan berdiskusi selama 20 menit ditaman ya bu,
sekarang saya pamit dulu ya bu, selamat pagi”
Pertemuan ke-2 melatih cara yang ke 2 aktifitas kegiatan
Strategi pelaksanaan
Fase orientasi
Salam terapeutik
Perawat : “Selamat pagi bu Gebby, masih kenal dengan saya bu ? “
Perawat : “ iya saya perawat Tiara”
Evaluasi validasi:
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu pagi ini? Apakah sudah lebih baik dari kemarin?”
Kontrak:
Perawat : “Baiklah bu, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang sebentar
di sekitar taman rumah sakit, apakah ibu siap?. Seperti janji kita kemarin,kita akan
melakukannya selama 20 menit ya , bu.” Membicarakan cara yang ke 2 mengatasi berduka
Fase kerja
Perawat : “Baik bu Gebby, saya senang sekali melihat ibu hari ini sudah mulai semangat,
begitupun yang saya liat pada anak ibu. Hari ini kita akan berbincang tentang hal yang
ibu sukai, oh iya bu kalau boleh saya tahu hobi ibu apa saja ? menjahit dan menyulam ya bu
Perawat : “Boleh tahu tidak bu kapan saja ibu meluangkan waktu untuk menjahit? Cukup
sering ya bu “
Perawat : “salah satu cara mengatasi berduka adalah melakukan kegiatan salah satunya bisa
menjahit dan menyulam bagus lagi jika dilaksanakan bersama keluarga ?”
Perawat : “ dirumah sakit ini juga ada pasien yang suka menyulam bu. Bagaimana kalau
sekarang saya ajak ibu untuk bertemu dengan beliau , agar ibu bisa berlatih bareng
mengenai hobby ibu “
Perawat : “ ibu Dini, perkenalkan ini ibu Gebby”
Perawat : “ beliau suka dalam menyulam , bu “
Perawat : “coba sekarang ibu Dini dan Ibu Gebby berlatih bareng menyulam besama ”
Perawat : “ wah ibu hebat sekali ya , ibu sangat mahir dalam melakukan gerakannya”
Perawat : “ nah, sekarang silahkan ibu-ibu saling berbagi dan berdiskusi seputar gerakan
dan teknik menyulam yang baik dan benar”
Perawat : “ nah , bu disaat ibu sedang merasakan kesepian ibu bisa berdiskusi atau
melakukan kegiatan bersama dengan ibu dini agar ibu tidak bersedih jika mengingat akan
anak ibu”
Fase terminasi
Evaluasi (subjektif) :
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang , apakah jauh lebih baik dari kemarin?”
(objektif):
Perawat : “Kalau begitu, coba ibu sebutkan manfaat apa saja yang ibu dapatkan jika ibu
melakukan hobi ibu”
Perawat : “ iya bu betul, Bagus sekali, sepertinya Ibu sudah paham.”
Tindak lanjut: “Baiklah
Perawat : Bu gebby, jika ibu merasakan kesepian ibu bisa melakukan hobi ibu yaitu
menjahit atau ibu bisa berkumpul dengan ibu-ibu lain yang memiliki hobi sama dengan
ibu”
Kontrak
Perawat : “Saya rasa pembicaraan kita sudah cukup. Seperti hari ini, besok jam 9 pagi
saya akan datang kembali ke ruangan ibu untuk memberikan obat. Saya pamit dulu ya,
selamat pagi

Anda mungkin juga menyukai