Chapter 1
STRATEGIC MANAGEMENT\
➢ Population Ecology
● Learning Organization
Sebuah organisasi yang terampil dalam menciptakan, memperoleh, dan
mentransfer pengetahuan dan memodifikasi perilakunya untuk mencerminkan
pengetahuan baru dan wawasan. Learning organization merupakan komponen
penting dari daya saing dalam lingkungan yang dinamis . Learning organization
terampil dalam empat aktivitas utama:
• Memecahkan masalah secara sistematis
Perusahaan membutuhkan pengetahuan organisasi dengan tiga kekuatan
dasar: keterampilan teknis, pengetahuan fungsional, dan keahlian manajerial.
• Bereksperimen dengan pendekatan baru
Manajemen strategis penting untuk organisasi pembelajaran untuk
menghindari stagnasi melalui pemeriksaan diri dan eksperimen.
• Belajar dari pengalaman mereka sendiri dan sejarah masa lalu serta dari
pengalaman orang lain
Organisasi yang ingin bereksperimen dan mampu belajar dari pengalaman
mereka lebih berhasil daripada yang tidak.
• Mentransfer pengetahuan dengan cepat dan efisien ke seluruh organisasi.
Penelitian mengungkapkan bahwa perusahaan multidivisional yang
membangun cara untuk mentransfer pengetahuan lintas divisi lebih inovatif
daripada perusahaan terdiversifikasi lain yang tidak melakukannya.
1.5 Jelaskan model dasar manajemen strategis dan komponennya
1. Environmental Scanning
Ini adalah pemantauan, evaluasi, dan penyebaran informasi dari lingkungan
eksternal dan internal kepada orang-orang kunci di perusahaan. Cara paling
sederhana untuk merepresentasikan hasil adalah melalui pendekatan SWOT.
2. Strategy Formulation
Ini adalah proses investigasi, analisis, dan pengambilan keputusan yang
memberikan perusahaan kriteria untuk mencapai keunggulan kompetitif. Ini
mencakup misi, tujuan, strategi, dan kebijakan.
3. Strategy Implemention
Ini adalah proses di mana strategi dan kebijakan dilaksanakan melalui
pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Program adalah kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu rencana. Anggaran adalah biaya program.
Prosedur adalah urutan langkah yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
4. Evaluation & Control
Ini adalah proses di mana aktivitas dan hasil kinerja perusahaan dipantau sehingga
kinerja aktual dapat dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.
1.6 Identifikasi beberapa peristiwa pemicu umum yang bertindak sebagai rangsangan
untuk perubahan strategis
1) CEO Baru
ketika seorang CEO baru mengajukan serangkaian pertanyaan yang memalukan,
hal itu menurunkan kepuasan diri dan membuat orang mempertanyakan mengapa
korporasi itu ada.
2) Intervensi Eksternal
ketika bank menolak untuk menyetujui pinjaman baru atau meminta pembayaran
penuh atas pinjaman lama secara tiba-tiba.
3) Ancaman perubahan kepemilikan
ketika perusahaan lain ingin mengambil alih perusahaan dengan membeli saham
biasa dalam jumlah besar.
4) Kesenjangan Kinerja
Itu terjadi ketika kinerja tidak memenuhi harapan. Contohnya adalah saat
penjualan tidak lagi meningkat atau malah turun.
5) Titik Belok Strategis
Perubahan besar terjadi karena pengenalan teknologi baru, lingkungan peraturan
yang berbeda, perubahan nilai pelanggan, atau perubahan pilihan pelanggan.
1.8 Use a strategic audit as a method of analyzing corporate functions and activities
Metode yang dinilai efektif untuk mengambil keputusan strategis adalah strategic audit.
Audit strategis berisi daftar pertanyaan, berdasarkan masalah, yang memungkinkan
analisis sistematis dibuat dari fungsi dan aktivitas perusahaan. Audit strategis diawali
dengan evaluasi kinerja saat ini, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan lingkungan,
perumusan strategi, implementasi strategi, dan diakhiri dengan evaluasi dan
pengendalian. Audit strategis sangat berguna sebagai alat atau sarana untuk menunjukkan
masalah di seluruh perusahaan dan untuk lebih mengenali kekuatan dan kelemahan
organisasi tsb. Audit strategis juga dapat membantu menentukan mengapa suatu bagian
tertentu memberikan masalah bagi sebuah perusahaan dan membantu memberikan solusi
untuk masalah tersebut.
Chapter 2
2-1 Describe the role and responsibilities of the board of directors in corporate governance
Selain itu, board of directors diharuskan untuk mengarahkan terkait urusan perusahaan dan tidak
mengelolanya. Board of directors dibebankan secara hukum untuk bertindak secara berhati-hati.
Dalam memenuhi tanggung jawabnya, board of directors perlu memiliki peran sebagai:
· Monitor : board of directors harus tetap up to date terkait keadaan perusahaan baik
dari internal maupun eksternal
· Evaluate and influence : board of directors dapat memeriksa proposal manajemen,
keputusannya, maupun aksi yang dilakukannya. Selain itu, board of directors dapat
memberikan persetujuan dan saran terkait alternatif lain.
· Initiate and determine : board of directors dapat menjelaskan misi perusahaan dan
memberikan detail mengenai pilihan strategis kepada manajemennya.
2-2 Explain how the composition of a board can affect its operation
· Inside Directors
Biasanya pejabat atau eksekutif perusahaan
· Outside Directors
Mungkin saja, eksekutif dari perusahaan lain tetapi bukan direksi
· Agency theory
Menyatakan bahwa masalah muncul di perusahaan karena agen (manajemen puncak)
tidak bersedia memikul tanggung jawab atas keputusan mereka kecuali mereka memiliki
sejumlah besar saham di perusahaan.
· Stewardship theory
Mengusulkan bahwa, karena masa kerja mereka yang lama dengan korporasi, orang
dalam (eksekutif senior) cenderung mengidentifikasi dengan korporasi dan
kesuksesannya.
· Affiliated directors
Tidak dipekerjakan oleh perusahaan, menangani pekerjaan hukum, atau asuransi.
· Retired executive directors
Dulu bekerja untuk perusahaan, sebagian bertanggung jawab atas keputusan masa lalu
yang memengaruhi strategi saat ini.
· Family directors
Keturunan pendiri dan memiliki blok saham yang signifikan.
2-3 Describe the impact of the Sarbanes-Oxley Act on corporate governance in the United
States
Salah satu efek langsung dari Sarbanes-Oxley Act tentang tata kelola perusahaan adalah
penguatan komite audit di perusahaan publik. Anggota komite audit harus independen terhadap
manajemen puncak dan mendapatkan tanggung jawab baru seperti menyetujui berbagai layanan
audit dan non-audit, memilih dan mengawasi auditor eksternal, dan menangani keluhan
mengenai praktik akuntansi manajemen.
Bagian paling mahal dari Sarbanes-Oxley Act adalah Bagian 404, yang mewajibkan perusahaan
publik untuk melakukan tes pengendalian internal yang ekstensif dan mencakup laporan
pengendalian internal dengan audit tahunan mereka. Menguji dan mendokumentasikan kontrol
manual dan otomatis dalam pelaporan keuangan memerlukan usaha dan keterlibatan yang sangat
besar tidak hanya dari akuntan eksternal, namun juga dialami personil TI. Sarbanes-Oxley Act
mendorong perusahaan untuk membuat pelaporan keuangan mereka lebih efisien, terpusat dan
otomatis.
Chapter 3
3-1 Discuss the relationship between social responsibility and corporate performance
Konsep tanggung jawab sosial adalah selain mencari keuntungan, perusahaan memiliki
tanggung jawab yang lebih luas kepada masyarakat. Ada dua argumen yang kontradiktif terkait
hubungan antara tanggung jawab sosial dan kinerja perusahaan, antara lain:
Friedman memiliki argumen bahwa social responsibility yang dilakukan perusahaan hanya
menghabiskan uang pemegang saham untuk kepentingan umum. Walaupun pemegang saham
menyetujuinya, dalam jangka panjang, dinilai akan membahayakan masyarakat yang sedang
dicoba untuk dibantu perusahaan. Selain itu, perusahaan yang membebankan biaya sosial akan
menjadikan perusahaan tersebut kurang efisien, karena dapat meningkatkan biaya yang
dikeluarkan ataupun menunda investasi pada aktivitas baru dan penelitian.
Carroll memiliki argumen yang berlawanan dengan Friedman. Carroll berargumen bahwa
manajer dari suatu organisasi bisnis memiliki 4 tanggung jawab diantaranya:
Selain dua argumen di atas, penelitian empiris saat ini menunjukkan bahwa perilaku tanggung
jawab sosial berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Ketika sebuah perusahaan
disebut sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, secara keseluruhan akan
menikmati reputasi yang lebih positif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara tanggung jawab sosial dengan kinerja perusahaan sangat erat kaitannya dan saling
mempengaruhi.
Crane dan Matten menyatakan bahwa konsep keberlanjutan perlu dikembangkan kembali untuk
meningkatkan perhatian pada aspek ekonomi dan sosial serta aspek lingkungan. Hal ini karena
terkadang sulit menilai kelestarian lingkungan alam tanpa memperhatikan aspek ekonomi dan
sosial masyarakat dan kegiatannya. Agar perusahaan bisnis dapat berkelanjutan, mereka harus
memenuhi semua tanggung jawab ekonomi, hukum, moral, dan sukarela mereka.
Stakeholder utama adalah mereka yang memiliki hubungan langsung dan memiliki bargaining
power yang cukup untuk secara langsung mempengaruhi aktivitas perusahaan. Pemangku
kepentingan utama meliputi konsumen, karyawan, pemasok, pemegang saham, dan kreditor.
Konsumen menginginkan produk yang aman dan bernilai uang. Karyawan menginginkan gaji
dan tunjangan yang sesuai. Pemasok ingin memesan pesanan tetap dengan harga yang dapat
dibayar penuh. Pemegang saham menginginkan dividen dan kenaikan harga saham. Kreditor
berharap untuk memikul kewajiban pembayaran sesuai dengan peraturan.
Keputusan utama yang ditetapkan manajemen biasanya ekonomis secara keseluruhan, pemangku
kepentingan sekunder dapat terabaikan atau menjadi tidak penting. Hal tersebut sebaiknya tidak
terjadi, sebab pemangku kepentingan sekunder tetaplah penting untuk keputusan strategis.
Dua alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis, yaitu standar etis seseorang berbeda
dengan masyarakat umum, dan orang memilih untuk bertindak mementingkan diri sendiri.
Kebanyakan orang yang melakukan perbuatan seperti itu tidak akan mengungkapkan penyesalan
ketika tertangkap, karena standar moral mereka berbeda dengan standar moral seluruh
masyarakat, seperti perampok bank, pencuri, pengedar narkoba. Selain itu, ada sebagian orang
yang melanggar nilai moral, seperti berbohong saat mengisi formulir lamaran kerja.
Beberapa perilaku tidak etis disebabkan oleh perilaku egois. Contoh: skandal politik terjadi
karena keinginan untuk mendapatkan kekuasaan politik; keserakahan disebabkan oleh
kecurangan dalam pengajuan SPT dan laporan pengeluaran.
3-5 Different views of ethics according to the utilitarian, individual rights, and justice
approaches
Pendekatan ini mengusulkan bahwa
tindakan dan rencana harus dinilai
Utilitarian
berdasarkan konsekuensinya. Oleh karena
Approach itu, orang harus berperilaku dengan cara
yang membawa manfaat terbesar dan
kerugian terendah bagi masyarakat.