Anda di halaman 1dari 12

UAS PRAKTIKUM SISTEM LOGISTIK MATERIAL MIGAS

Disusun Oleh ;

Rizky Ardiansyah Juliant

191450051

LOG 2B

POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Logistik Minyak dan Gas

SOAL :
1. Proses pemindahan bahan maupun barang jadi pada umumnya disebut dengan proses
material handling. Sehubungan dengan hal tersebut, Anda diminta untuk menjelaskan
tujuan material handling, prinsip-prinsip dan equipment yang digunakan dalam material
handling.

2. Pengendalian persediaan (inventory control) merupakan salah satu fungsi yang sangat
penting dalam manajemen, khususnya pada manajemen produksi dan operasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Anda diminta untuk menjelaskan mengapa persediaan
harus dikendalikan, fungsi pengendalian persediaan dan jenis-jenis biaya apa saja yang
timbul terkait dengan pengelolaan persediaan.

3. Salah satu unsur terpenting dalam sistem produksi adalah material. Tanpa adanya
material, produksi tidak mungkin dapat menghasilkan barang jadi atau produk akhir
yang diinginkan. Material atau sering juga disebut dengan bahan pada dasarnya adalah
benda yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Anda diminta untuk menjelaskan
Ruang lingkup Manajemen Material dan jenis-jenis material yang Anda ketahui.

JAWABAN :

SOAL NOMOR 1.

Tujuan Material Handling :

a. Meminimalkan biaya-biaya Penanganan Material.


b. Meminimalkan gangguan dan penundaan dengan menyediakan bahan yang diperlukan
pada waktu yang tepat dan jumlah yang tepat juga.
c. Meningkatkan kapasitas produktif dari fasilitas produksi dengan pemanfaatan kapasitas
yang efektif dan meningkatkan produktivitas.
d. Menjaga keamanan dalam penanganan material/bahan melalui perbaikan kerja.
e. Pencegahan kerusakan pada material atau bahan yang ditangani.
f. Mengurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan Persediaan (Inventory)

- Prinsip material Handling :


1. Prinsip Perencanaan ( Prinsip Perencanaan ): Semua AKTIVITAS Penanganan Harus
direncanakan.
2. Prinsip Sistem ( Sistem Prinsip ): Mengintegrasikan AKTIVITAS Penanganan
(Penerimaan, penyimpanan, Produksi, Inspeksi, pengepakan, pergudangan, pasokan Dan
Transportasi) Yang Efektif Ke hearts desain Sistem Yang terintegrasi.
3. Prinsip penggunaan ruang ( Space Utilization Principle ): Mendorong penggunaan yang
efektif dari semua ruang yang tersedia.
4. Prinsip Muatan Unit ( Prinsip Unit Load ): Meningkatkan kuantitas, ukuran dan berat
beban yang berorientasi.
5. Prinsip Gravitasi ( Gravity Principle ): Mendorong prinsip dasar pergerakan barang.
6. Prinsip bahan Aliran ( prinsip aliran Material ): Merencanakan Urutan Operasi Dan
pengaturan Peralatan mengoptimalkan Aliran material.
7. Prinsip Penyederhanaan ( Prinsip Penyederhanaan ): Mendorong penyederhanaan
metode dan proses dengan gerakan yang tidak perlu.
8. Prinsip Keselamatan ( Prinsip Keselamatan ): Mendorong penyediaan peralatan
penanganan yang aman sesuai dengan peraturan dan peraturan keselamatan.
9. Prinsip mekanisasi ( Prinsip Mekanisasi ): Menggunakan peralatan penanganan materi
mekanis atau otomatis untuk meningkatkan efisiensi.
10. Prinsip Standardisasi ( Prinsip Standardisasi ): Mendorong standarisasi Metode
penanganan Dan Peralatan.
11. Prinsip Fleksibilitas ( Prinsip Fleksibilitas ): Gunakan metode dan peralatan yang dapat
melakukan berbagai tugas dan aplikasi.
12. Prinsip pemilihan peralatan ( Equipment selection Principle ): Mempertimbangkan
semua aspek materi, langkah dan metode yang akan digunakan.
13. Prinsip Bobot Berat ( Prinsip Bobot Mati ): mengurangi bobot berat agar dapat dimuat di
peralatan bergerak.
14. Prinsip gerak ( Motion Principle ): Peralatan yang dirancang untuk mengangkut material
harus dijaga agar tetap bergerak.
15. Prinsip Waktu IndoJobs di IndoJobs ( waktu Idle Prinsip ): Mengurangi Waktu IndoJobs
di IndoJobs / Waktu TIDAK Produktif Baik Peralatan Material Handling maupun
Tenaga Manusia.
16. Prinsip perawatan ( Maintenance Principle ): Merencanakan perawatan pencegahan atau
perbaikan terjadwal dari semua peralatan penanganan.
17. Prinsip keabadian ( Obsolescence Principle ): Menggantikan metode atau peralatan
penanganan yang sudah usang ketika terdapat metode atau peralatan yang lebih efisien
untuk dapat meningkatkan operasi.
18. Prinsip kapasitas ( Capacity Principle ): Gunakan peralatan penanganan untuk
membantu mencapai kapasitas penuhnya.
19. Prinsip kontrol ( Control Principle ): Gunakan peralatan penanganan material untuk
meningkatkan pengontrolan produksi, pengontrolan inventaris dan penanganan lainnya.
20. Prinsip kinerja ( Performance Principle ): Tentukan pengelolaan kinerja dalam hal biaya
per unit yang merupakan kriteria utama
- Equipment yang digunakan
a. Fixed path equipment yaitu peralatan material handling yang sudah tetap (fixed)
digunakan suatu proses produksi,dan dapat digunakan untuk maksud-maksud lain.
Sifatsifat dari fixed path equipment ialah: biasanya tergantung atau ditentukan oleh
proses produksi. Sifatnya sudah tetap (fixed) tidak fleksibel, karena hanya digunakan
untuk mengangkut barang-barang atau bahan-bahan secara terus-menerus dan tidak
dapat digunakan untuk maksud yang lain. Mesin-mesin atau peralatan ini biasanya
menggunakan kekuatan tenaga listrik. Contoh fixed path equipment adalah: ban berjalan
(conveyor), ada yang diletakkan di atas ruang dan ada di lantai, derek (cranes), lift
(elevator), kereta api (Unikom, 2011).
b. Varied Path Equipment, yaitu peralatan material handling yang sifatnya fleksibel dapat
dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus untuk mengangkut atau
memindahkan bahan-bahan/barang-barang tertentu. Sifat-sifat dari varied ialah: biasanya
tidak tergantung dari proses produksi. Dapat dipergunakan bermacam-macam operasi.
Mesin-mesin atau peralatan semacam ini biasanya digunakan dengan kekuatan tenaga
manusia atau tenaga mesin (motor). Contoh dari varied path equipment adalah
bermacam-macam truk, forktruck atau forklift, kereta dorong (Mercubuana, 2010).

SOAL NOMOR 2.
Alasan Persediaan Harus Dikendalikan

 Persediaan yang berlebihan akan menyebabkan pengeluaran biaya yang tinggi seperti
biaya beban bunga pinjaman, biaya penyimpanan, risiko kerusakan pada persediaan.
Sedangkan persediaan yang tidak cukup akan menyebabkan terhambatnya kelancaran
produksi sehingga memiliki risiko hilangnya penjualan dan ketidakpuasan pelanggan
akibat produk yang diinginkannya tidak dapat diterima pada waktu yang tepat.
Manajemen persediaan yang baik adalah manajemen persediaan yang dapat menjaga
keseimbangan antara investasi persediaan dengan tingkat pelayanan kepada
konsumen. Untuk itu pengendalian persediaan harus dikendalikan untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti diatas.

Fungsi Pengendalian Persediaan

1. Sebagai penyangga proses produksi (buffer) sehingga proses operasi dapat berjalan
terus.
2. Menetapkan jumlah barang yang harus disimpan sebagai sumber daya agar tetap ada.

3. Menghindari kekurangan atau kelebihan bahan.

4. Mengurangi risiko perubahan harga akibat inflasi dan kenaikan harga dari pemasok

Jenis-Jenis Biaya yang Timbul Terkait Dengan Pengelolaan Persediaan

Biaya-biaya dalam persedian dapat dibagi menjadi 4 kategori biaya, yaitu:

1. BiayaPenyimpanan (Holding Cost / Carrying Costs).

Biaya Penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan barang-barang


yang telah dipesan. Biaya-biaya penyimpanan ini diantaranya adalah :
a. Biaya untuk fasilitas penyimpan seperti biaya penerangan, biaya alat pengatur suhu
dan kelembaban serta biaya sewa gudang.
b. Biaya modal
c. Biaya keusangan

d. Biaya penghitungan fisik dan konsiliasi laporan (stock take cost)

e. Biaya asuransi

f. Biaya akibat pencurian, pengrusakan atau pun perampokan

g. Biaya penanganan persediaan

h. Biaya penyusutan persediaan

i. Biaya akibat perubahan harga

j. Biaya untuk pelaksana gudang

2. BiayaPemesanan (Order Costs).

Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemesanan


barang, mulai dari penempatan pemesanan (order) hingga tersedianya barang tersebut.
Biaya pemesanan biasanya tergantung pada frekuensi pemesanan dilakukan (berapa
kali pemesanan dilakukan). Yang termasuk sebagai biaya pemesanan diantaranya
adalah:
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi

b. Biaya pengiriman (biaya upah dan biaya transportasi)

c. Biaya komunikasi (seperti biaya telepon, biaya fax, surat menyurat)

d. Biaya pengepakan (packing)

e. Biaya pemeriksaan penerimaan (inspection cost)

3. Biaya Persiapan (Setup Cost).

Biaya persiapan atau setup cost diantaranya adalah:

a. Biaya mesin-mesin yang menganggur

b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung

c. Biaya penjadwalan

4. Biaya Kehabisan/kekurangan Persediaan Bahan (Shortage Cost).


Yang dimaksud dengan biaya kehabisan/kekurangan persediaan bahan adalah biaya
timbul akibat tidak tersedianya bahan yang diinginkan pada saat diperlukan. Biaya-
biaya tersebut diantaranya adalah:
a. Hilangnya penjualan (sales lost), Kehilangan pelanggan

b. Biaya pemesanan khusus, Biaya pengiriman khusus

c. Terganggunya produksi.
SOAL NOMOR 3.

Ruang Lingkup Manajemen Material

a. Perencanaan dan Pengendalian Material (Material Planning dan Control)

Ruang lingkup manajemen material pertama adalah perencanaan dan pengendalian


material. Material yang dibutuhkan akan direncanakan dan dikendalikan berdasarkan
sales forecast atau perkiraan penjualan dan perencanaan produksi (production
planning). Perencanaan dan pengendalian material ini melibatkan perkiraan kebutuhan
setiap material, menyiapkan anggaran material, meramalkan tingkat persediaan,
menjadwalkan pemesanan material dan melakukan pemantauan kinerjanya yang
berhubungan dengan produksi dan penjualan.

b. Pembelian (Purchasing)

Ruang lingkup pembelian atau purchasing meliputi pemilihan sumber pasokan,


melakukan pembelian melalui penerbitan purchase order (po), mengikuti
perkembangan pembelian tersebut hingga material tersebut tiba di tempat tujuannya,
menjaga hubungan baik dengan para pemasok, menyetujui pembayaran kepada
pemasok, mengevaluasi dan menilai kinerja setiap pemasok.

c. Manajemen Penyimpanan (Store Management).

Manajemen penyimpanan atau store management meliputi pengawasan dan


pengendalian material secara fisik, menjaga dan merawat wilayah atau tempat
penyimpanan, meminimalisasi keusangan dan kerusakan material melalui penanganan
yang efisien, mencatat jumlah persediaan dan menempatkan material pada tempat yang
sesuai. Manajemen penyimpanan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
verifikasi terhadap kondisi dan jumlah material secara fisik serta mencocokannya
dengan jumlah yang tercatat di pembukuan. Store atau penyimpanan ini memegang
peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan manufakturing.

d. Manajemen Persediaan (Inventory Management)


Dalam Sistem Produksi, Inventory atau Persediaan diartikan sebagai sumber daya yang
menganggur (idle resource) pada suatu perusahaan. Persediaan dapat berupa barang-
barang jadi yang disimpan dan siap untuk dijual ataupun barang-barang setengah jadi
yang akan menjalankan proses selanjutnya maupun yang masih berbentuk bahan
mentah.

Interval waktu dari pembelian material hingga ditransformasikan menjadi barang jadi yang
siap untuk dijualakan bervariasi pada setiap perusahaan tergantung pada siklus waktu
produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya jumlah persediaan material yang cukup untuk
dijadikan sebagai buffer atau penyangga agar produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya gangguan yang dikarenakan kekurangan material. Salah satu metode pengendalian
persediaan yang sering digunakan adalah metode pengendalian persediaan just in time atau jit.

Jenis-jenis Material yang Diketahui

A. Maintenance, Repair & Operation (MRO)

1. General Material

Material yg bersifat habis pakai (consumable) tidak dedicated pd suatu


equipment/peralatan (dibutuhkan/dpt dipasang pd lebih dan satu equipment).
2. Spare Parts

Material yg bersifat habis pakai (consumable) yg merupakan bagian dari suatu


peralatan (suku cadang)/dedicated pd suatu equipment tertentu, baik itu untuk
rotating equipment, instrumentation, electrical, atau stationary/mechanical.
3. Chemical, Catalyst & Pelumas

Material yg diperlukan dlm rangka proses produksi di kilang, utilities, dll.

B. Program Material

 Material persediaan yg sifatnya habis pakai (consumable) digunakan untuk


suatu program tertentu yg sudah dijadwalkan, misalnya TA, OH atau untuk
mencapai tingkat produksi/target tertentu.

C. Insurance Item
 Material/spare parts yg jika tidak tersedia memliki impact langsung kpd

produksi, bernilai tinggi dan harus ada didalam persediaan setiap saat,
namun sangat kecil kemungkinan pemakaiannya serta memerlukan waktu yg
cukup lama untuk pemesanannya.

D. Refurbishment/Rekondisi

• Material/peralatan eks operasi (material salvage) yg secara teknis tlh mengalami


penurunan mutu namun scr ekonomis masih mempunyai nilai yg signifikan dan scr
teknis dpt diperbaiki/ ditingkatkan mutunya agar dpt digunakan untuk tujuan semula
atau pemanfaatan lainnya.

• Material/peralatan yg direkondisi, biaya perbaikannya tidak boleh melebihi 50% nilai


perolehannya pd saat akan direkondisi.

Anda mungkin juga menyukai