Anda di halaman 1dari 3

A. Pengertian Tifus Abdominalis.

Tifus abdominalis adalah penyakit infeksi bakteri hebat yang terjadi diselaput lendir
usus dan jika tidak diobati secara progresif menyerang jaringan di seluruh tubuh.
B. Etiologi/Penyebab Tifus Abdominalis
Etiologi Tifus Abdominalis adalah bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella adalah
bakteri gram negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella dan tidak membentuk
spora. Bakteri Salmonella Tpypi mempunyai 3 antigen penting untuk pemeriksaan
laboratorium, yaitu Antigen O (Somatik), antigen H (flagella) dan antigen K (selaput)
(Kunoli, 2013).
C. Gejala KlinikTifus Abdominalis
Kumpulan gejala-gejala klinis Tifus Abdominalis disebut dengan sindrom Tifus
Abdominalis. Beberapa gejala klinis yang sering pada Tifus Abdominalisdiantaranya
adalah (Kepmenkes RI No. 364, 2006):
a. Demam
b. Gangguan saluran pencernaan.
c. Gangguan kesadaran.
d. Hepatosplenomegalie.
e. Bradikardia relatif dan gejala lain.
D. Komplikasi Tifus Abdominalis
Komplikasi Tifus Abdominalis sering timbul pada minggu ke 2 atau lebih, mulai dari
komplikasi ringan sampai berat bahkan kematian. Beberapa komplikasi Tifus
Abdominalis yang sering terjadi diantaranya (Kepmenkes RI No. 364, 2006):
a.Tifoid Toksik (Tifoid Enselofapati)
b. Syok Septik.
E. Pengobatan Tifus Abdominalis
Pengobatan Tifus Abdominalis dilakukan dengan prinsip triologi penatalaksanaan
(Widoyono, 2011) yaitu :
1. Pemberian antibiotic
2. Istirahat dan perawatan
3. Terapi penunjang
F. Pencegahan dan Pemberantasan Tifus Abdominalis
1. Pencegahan
a. Penyuluhan kepada masyarakat.
b. Pembuangan kotoran pada jamban yang baik dan yang tidak terjangkau oleh
lalat.
c. Sumber air perlu dilindungi dari zat yang bias mengkontaminasi.
d. Pemberantasan lalat dengan menghilangkan tempat berkembangbiaknya
dengan sistem pengumpulan dan pembuangan sampah yang baik (Kunoli,
2013).
Secara lebih detail, strategi pencegahan Tifus Abdominalis mencakup hal-hal
berikut (Widoyono, 2011) :
a. Penyediaan sumber air minum yang baik.
b. Penyediaan jamban yang sehat.
c. Sosialisasi budaya cuci tangan.
d. Sosialisasi budaya merebus air sampai mendidih sebelum diminum.
e. Pembersihan lalat.
f. Pengawasan kepada para penjual makanan dan minuman
g. Sosialisasi pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada ibu menyusui.
h. Imunisasi.
Jenis vaksinasi yang tersedia adalah :
a. Vaksin parenteral utuh
b. Vaksin oral Ty21a
c. Vaksin parenteral polisakarida
2. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya.
3. Penanggulangan wabah
DAFTAR PUSTAKA

MANOTAR SINAGA, S. M. (2016). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TIFUS ABDOMINALISDI KOTA
SIBOLGA TAHUN 2015. Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.2 No. 1 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai