Anda di halaman 1dari 12

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.

A 2019/2020
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
SK MENDIKNAS NO: 193/E/O/2011
SK BAN PT AKREDITASI INSTITUSI: 304/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2015
Komplek Perguruan Muhammadiyah, Jl. KH Ahmad Dahlan KM 4, RT.03 No.51 Kel. Mangkol Kec. Pangkalanbaru, Kab. Bangka Tengah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Telp./fax. 0717 – 431771 Email : office@stkipmbb.ac.id Website : www.stkipmbb.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Nama Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran PKn SD Bobot SKS : 3 SKS
Kode Mata Kuliah : GSD4326 Hari/Tanggal : Kamis, 23 Juli 2020
Program Studi : PGSD Dosen Pengampu : Setiawan Gusmadi, M.Pd
Semester : IV Waktu : 13.00-15.30
Kelas :B Aplikasi yang digunakan : Google Classroom

NAMA : JODI
KELAS : 4B
NIM 180141434

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar.


1. Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan guru adalah membuat perencanaan pembelajaran yang
akan dilakukan di kelas. Uraikan analisis anda terhadap pentingnya penyusunan perencanaan
pembelajaran dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar PKN di SD!
2. Carilah satu kasus berkaitan dengan masalah pelanggaran HAM di Indonesia! Uraikan kasus
tersebut dan berikan pandanganmu tentang peran Negara dalam menjamin penegakan HAM di
Indonesia.
3. Susunlah skenario Model pembelajaran PKn SD. Dalam skenario pembelajaran yang disusun harus
memuat:
a. Judul Model Pembelajaran
b. Kerangka Teorotik
c. Inovasi dalam pengembangan aspek kewarganegaraan
d. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran
e. Kesimpulan

=== Selamat Mengerjakan ===


1. Dalam dunia pembelajaran banyak sekali dijumpai berbagai macam konsep pembelajaran
yang dipakai dalam pengembangan pembelajaran di sekolah. Berbagai definisi
perencanaan pembelajaran banyak didapatkan dalam berbagai macam teori yang
berkembang saat ini. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang perencanaan
pembelajaran alangkah baiknya kita perjelas dulu apa yang dimaksud dengan
perencanaan dan pembelajaran itu sendiri. Berbagai definisi tentang perencanaan saling
berbeda antara satu dengan yang lainnya misalnya, Cunningham mengemukakan bahwa
perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi dan
asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualiasi dan memformulasi
hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas
yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Dari pengertian ini
menekankan pada usaha menyeleksi dan menggabungkan sesuatu dengan kepentingan
masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.
Jika berbicara mengenai pentingnya Perencanaan belajar mengajar dan
Penyusunan Program Pengajaran dalam rangka mempermudah peserta didik untuk
menerima materi yang kita sampaikan dalam mengajar dan menjalankan atau
mengembang tugas guru itu sendiri. Hal ini berguna untuk agar tidak terjadi kekacauan
dalam masalah menjalankan tugasnya sebagai guru atau pengajar. Rencana atau
perencanaan adalah suatu pedoman untuk dilaksanakan dimasa yang akan datang agar
tercipta sesuatu yang optimal yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh kita tentunya
hal ini tidak lepas dari penyusunan program pengajaran yang baik dan tentunya tidak
lepas dari kompetensi atau kemampuan dari seorang pengajar. Kemampuan atau
kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka yang
menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling diingini, tidak sekedar
menjalankan kegiatan pendidikan bersifat rutinitas tetepi benar-benar menjalankan
tugasnya dengan bain dan profesionanl.
Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang
akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian
menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang di ingin.
Jadi dalam pembelajaran sangatlah penting dalam mendukung keberhasilan
pembelajaran.
2. Bullying Siswa SMP di Thamrin City Berawal dari Ledek-ledekan
"Bullying" Siswa SMP di Thamrin City Berawal dari Ledek-ledekan
Bullying". Siapa yang tidak asing dengan kata yang satu ini. Faktanya, hal ini
kerap kita dengar dan berada di dalam kehidupan kita. Lalu apa sih sebenarnya Bullying
itu? Di Indonesia kasus bullying kembali terkuak, bullying bisa diartikan sebagai
tindakan yang tidak senonoh dan biasa dilakukan anak siswa SD, SMP, maupun jenjang
lainnya. Banyak tindakan yang termasuk Bullying, contohnya tindakan mengejek,
mengolok-ngolok dan akan berlanjut hingga bentuk kekerasan. Bullying dilakukan secara
individu ke individu lainnya maupun dari kelompok ke individu. Nah, tindakan secara
fisik ini terjadi karena merasa lebih berkuasa dan berani. Pemicu tindakan Bullying ini
antara lain factor lingkungan yang mendukung, kurangnya sikap menghargai sesama,
juga kurangnya perhatian dari orang tua.
Kita ambil beberapa contoh kasus yang sedang marak, yakni kasus perundungan
siswa SMP di Mall Thamrin City. Miris bukan mendegarnya, Kasusnya mungkin sepele,
seperti berawal dari saling ejek, di social media hingga berakhir
menjadi bullying.Kabarnya kini 9 anak pelaku itu akhirnya dikirim ke Panti Sosial
Marsudi Putra Handayani di Cipayung, Jakarta Timur. Sanksi ini disepakati setelah
mereka diperiksa selama 12 jam selain karena masih di bawah umur sanksi juga
diberikan karena korban mencabut laporannya. 
Korban menginginkan teman-temannya ini tetap sekolah seperti biasa. Selama
tiga bulan direhab anak-anak yang berasal dari enam sekolah berberda ini mendapat
sejumlah pembinaan. Kejadian ini menyebabkan 9 anak tersebut harus pindah sekolah.
Sementara koban sendiri akan mendapat terapi untuk memulihkan kondisi mentalnya
sehingga tidak trauma. Efek bullying hampir saja mengecam keamanan anak. Tentu,
untuk menangani anak yang tertindas atau korban kekerasan perlu ditangani secara
serius. Pendekatan secara bijaksana dari hati ke hati dan mengetahui sebagaimana
mestinya kita sebagai orang tua harus bersikap terhadap anak kita. Yang perlu digaris
bawahi adalah efek psikologi yang berlanjut saat mereka dewasa nanti.
Sekarang apa kata hukum. Perilaku Bullying termasuk Pelangaran Hak Asasi
Manusia. Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak No 35 tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2002, bahwa setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jelas banyak hak korban bullying yang
direnggut oleh pelakunya. Seperti hak memperoleh  rasa aman, hak dihargai dan
dihormati. Di sisi lain tindakan ini melenceng dari norma agama manapun bukan.
Nah mungkin sebagian solusi dalam kasus ini salah satunya mengalihkan mereka
pada kegiatan positif seperti kegiatan kerohanian atau ekstrakurikuler. Juga peran orang
tua secara bijaksana dapat terus menerus mengawasi dan mendampingi secara rutin, rasa
aman dan nyaman dalam menekuni pendidikannya. Dengan begitu tindakan Bullying
dapat mengurangi juga dihindari. Kasus ini sedang diadili yang membuktikan bahwa hak
asasi manusia sangat di jungjung tinggi kehormatannya.
Tanggapan saya mengenai 3 kasus tersebut
Menurut saya Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia. Setiap manusia yang hidup di dunia berhak atas HAM. Agar setiap orang bisa
mendapatkan haknya secara utuh, maka HAM diatur dalam UUD 1945 tepatnya pada
pasal 28A-J. Tapi, pada kenyataannya kasus-kasus pelanggaran HAM marak terjadi di
Indonesia bahkan dunia. Pelanggaran-pelanggaran 3 kasus tersebut bisa terjadi karena
berbagai faktor, diantaranya kurangnya kesadaran terhadap adanya HAM, ketidaktahuan
akan HAM, sifat egois, sikap kurang saling menghargai, dan yang lainnya. Agar
pelanggaran-pelanggaran HAM itu bisa diminimalisir, salah satu caranya adalah dengan
menanamkan kesadaran akan HAM sejak dini, sehingga saat terjun ke masyarakat, kita
bisa menghargai HAM orang lain dan sadar bahwa dalam mendapatkan HAM tidak
boleh dalam waktu yang bersamaan merampas HAM orang lain.

Sebagai kekuatan penekan, mahasiswa dapat memainkan peran dalam penegakan


HAM dengan pilihan strategi dan taktik berikut:
a. Menggunakan parlemen jalanan sebagai sebuah taktik gerakan ketika pelanggaran HAM
terjadi.
b. Membangun jejaring gerakan HAM dengan lembaga-lembaga yang relevan dan penting,
misalnya Komnas HAM, Komisi Hukum DPR RI, Mahkamah Konstitusi, LSM, dan
kelompok-kelompok mahasiswa di berbagai universitas.
c. Melakukan advokasi kebijakan untuk memastikan bahwa pola, struktur dan kelembagaan
negara betul-betul ramah terhadap penghormatan HAM.
Adapun peran negara dalam menjamin penegakaan HAM diindonesia antara lain :
a. Penegakan melalui undang-undang
b. Pembentukan Komisi Nasional
c. Pembentukan pengadilan HAM
d. Penegakan melalui proses pendidikan

3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FORTOFOLIO PKN DI SD

Kerangka Teoritik Inovasi Dalam Pengembangan Aspek Kewarganegaraan


A. Konsep dan Hakekat dalam Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio
Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran Pkn sebagai wujud
nyata dari pembelajaran konstektual. Pembelajaran portofolio mengandalkan keaktifan siswa
untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan konstektual dibawah
bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang hasilnya harus disajikan
dikelas oleh masing-masing kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya. Portofolio berasal
dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan
sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Biasanya portofolio
merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam  model pembelajaran  ini setiap
portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara
kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan
terhadap suatu masalah yang dikaji.
Dengan kata lain Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa
(bersifat individual) yang menggambarkan (merefleksi) taraf pencapaian, kegiatan belajar,
kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut. Ciri dari koleksi ini dinamis, selalu bertumbuh
dan dinamis.
B. Model Pembelajaran Pkn Berbasis Portofolio
Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata
lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil
(1980) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Fungsi model pembelajaran  di sini sebagai pedoman bagi perancang pangajar dan para
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh joyce dan weil bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku-buku, film, komputer, kurikuler dan lain-lain.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan di gunakan dalam pembelajaran untuk
menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut. Untuk memilih model ini
sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan  yang
akan dicapai dalam pembelajaran tersebut dan tingkat emampuan peserta didik. Di samping itu
pula, setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang oleh siswa dengan
bimbingan guru. Antara yang satu dengan sintaks yang lainjuga mempunyai perbedaan.
Perbedaan-perbedaan inilah, terutama yang berlangsungnya di antara pembukaan dan penutupan
pembelajaran, yang harus dipahami oleh guru penutup pembelajaran, agar model-model tersebut
dapat terlaksana dengan berhasil, oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan
berbagai keterampilan mengajar, agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang berangka ragan
dan lingkungan belajar yang menjadi ciri sekolah pada dewasa ini.
Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) mempunyai tujuan yaitu partisipasi yang penuh
nalar dan tanggung jawab dalam kehidupaan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-
nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang
artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga
dari suatu pekerjaan tertentu. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa,
tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa
secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah,
menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji. Portofolio dalam
pembelajaran PKn merupakan kumpulan informasi yang tersusun dengan baik yang
menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang telah
diputuskan untuk dikaji mereka,  baik dalam kelompok kecil maupun kelas secara keseluruhan.
Model pembelajaran PKn berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan
mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah yang digunakan dalam proses politik.
Pembelajaran ini bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap
kewarganegaraannya dan pemerintahannya dengan cara:
1. Membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara
efektif.
2. Membekali pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan
efektifitas partisipasi.
3. Mengembangkan pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara.

Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Portofolio


Model pembelajaran portofolio merupakan salah satu model yang menekankan kegiatan
belajar siswa untuk aktif dan kreatif. Dalam hal ini, siswa harus peka terhadap permasalahan-
permasalahan yang ada di sekolah atau di sekitar tempat tinggalnya dan ikut serta berusaha
untuk mencari dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi tersebut dengan cara-cara yang
positif.
Model pembelajaran ini menekankan kegiatan belajar siswa untuk aktif dan kreatif.
Menurut center for civic education (2002:55-7b) ada beberapa langkah-langkah model
pembelajaran berbasis portofolio yaitu :
1.  Mengidentifikasi Masalah yang Ada dalam Masyarakat
Kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa yaitu mendiskusikan tujuan,mencari apa
saja yang diketahui siswa tentang masalah di lingkungan sekolah dan member tugas PR. Dalam
buku  panduan guru kami Bangsa Indonesia proyek Kewarganegaraan (2000:9) telah dijelaskan
tujuannya yaitu:
a. Agar siswa menyadari apa yang mereka ketahui masalah di masyarakat
b. Mendikusikan permasalahan denganorang tua siswa,tetangga atau masyarakat lain guna
menemukan apa yang di ketahui dan di pikirkan tentang masalah ini.
c. Mengumpulkan informasi untuk memilih masalah yang disepakati oleh kebanyakan siswa.
Dari tujuan diatas terdapat tiga kegiatan utama yang dilakukan siswa yaitu:
1) Diskusi kelas yaitu kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bertugas menemukan
masalah paling kritis.
2) Diskusi kelompok yaitu kelompok-kelompok kecil yang telah dibagi sebelumnya kemudian
mendiskusikan dengan anggota kelompok, tentang apakah masalah-masalah yang telah
dikemukakan itu dianggap penting oleh siswa dan orang lain, pihak mana yang paling
bertanggungng jawab untuk menangani masalah tersebut dan kebijakan apa saja yang
diambil untuk menanggulangi masalah tersebut.
3) Tugas pekerjaan rumah, antara lain;
a) Tugas wawancara
b) Tugas mencari informasi melalui media cetak
c) Tugas mencari informasi melalui radio dan televisi
2.   Memilih Masalah Untuk Kajian Kelas
a. Mengkaji sekumpulan informasi yang dianggap paling penting
b. Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan di kaji dengan
memilih satu masalah.
3.   Mengumpullkan Informasi Tentang Masalah yang Akan Dikaji Oleh Kelas. Langkah-
langkah dalam tahap ini yaitu:
a) Mengidentifikasi sumber sumber informasi
b) Tinjau ulang pedoman untuk memperoleh dan mendokumentasikan informasi
c) Pengumpulan informasi
4.  Mengembangkan Portofolio Kelas
            Buku Panduan guru “kami Bangsa Indonesia”proyek Kewarganegaraan (2000:12)
langkah – langkah yang harus  di tenpuh yaitu:
a. Kelas di bagi dalam empat kelompok.
b. Guru mengulas tugas rincian untuk portofolio.
c. Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim portofolio.
d. Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim peneliti.
e. Membuat portifolio.
            Dalam buku panduan siswa Kami bangsa Indonesia (2002:32-33) diuraikan yaitu
a. Kelompok portofolio satu bertugas menjelaskan masalah, dan bertanggung jawab
menjelaskan pilihan masalh yang telah di kaji.
b. Kelompok portofolio dua bertugas menilai kebijakan alternativ yang disarankan untuk
memecahkan masalahdan bertanggungjawab menjelaskan kebijakan-kebijakan yang ada atau
kebijakan alternatifnya.
c. Kelmpok tiga bertugas mengembangkan kebijakan publik yang akan didukung oleh seluruh
kelas.
d. Kelompok empat bertugas mengembangkan dan bertanggung jawab rencana tindakan agar
pemerintah bersedia menerima kebijakan kelas.
Implementasi Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio di kelas IV , V , dan VI
            Setelah ke-empat kelompok mengerjakan tugasnya, hasil karya dari keempat kelompok
ini ditampilkan dalam sebuah portofolio kelas, kemudian guru menjelaskan spesifikasi portofolio
yang terdiri dari:
1.      Seksi Penayangan
Seksi ini bertugas mengoordinir penayangan yang ditempatkan pada lembar panel atau
poster yang terbuat dari papan busa, kardus atau papan yang sejenis dengan ukuran kurang lebih
satu meter persegi atau bentuk lainnya sesuai dengan daya kreativitas siswa. Bahan yang
ditayangkan dapat berupa pernyataan-pernyataan tertulis, daftar sumber, peta graft, photo, karya
seni asli, gambar, dll.
Bagian ini hendaknya memuat hal-hal berikut:
a.     Rangkuman masalah secara tertulis
Tinjau ulang bahan yang dikumpulkan oleh tim peneliti. Tulislah penjelasan masalah
tidak lebih dari dua halaman dengan titik dua spasi. Rangkumlah semua yang dipelajari dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan.
b.    Penyajian masalah dengan grafik
Penyajian ini dapat meliputi peta, grafik, photo, kartun politik, judul surat kabar, tabel
statistik, dan ilustrasi lainnya. Ilustrasi dapat saja berasal dari sumber-sumber cetak atau hasil
karya asli. Setiap ilustrasi hendaknya memiliki judul halaman atau bab.
c.    Identifikasi sumber-sumber informasi
Identifikasi sumber-sumber yang telah digunakan pada satu atau lebih halaman,
kemudian diketik rapi.
2.   Seksi Dokumentasi
Seksi dokumentasi bertugas mengoordinir bahan-bahan yang paling baik untuk
didokumentasikan atau memberi bukti penelitiannya. Bahan-bahan tersebut mewakili contoh-
contoh penelitian terpenting  atau bermakna yag telah dikerjakan siswa. Bahan-bahan tersebut
disatukan dalam sebuah map yang sejenis.
Jika ada sebuah dokumen atau laporan yang sifatnya panjang, hendaknya diwakili oleh
lembar photo copy halman judul, daftar isi dan satu halaman rangkuman dari dokumen itu
sendiri maupun yang disalin oleh kelompok.
Tata ruang yang sesuai dengan keperluan penyajian portofolio (show case) adalah
sebagai berikut ;
Dena Penyajian Model Pembelajaran Praktik Belajar Pengetahuan Sosial Berbasis
Portofolio
MEJA UNTUK MELETAKKAN PORTOFOLIO
 
DEWAN JURI
MODERATOR
TEMPAT MENYAJIKAN PORTOFOLIO

HADIRIN/TAMU UNDANGAN
 

            Penyajian portofolio (show case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio


dokumentasinya. Pelaksanaan dapat dilakukan pada akhir semester satu atau akhir semester dua
bersamaan dengan kenaikan kelas (sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah).
CCE kutipan dari Dasim Budimansyah ( 2002:26) tujuan pokok dari show case adalah :
1. Menhinformasikan tentang pentingnya masalah yang identifikasi.
2. Menjelaskan dan mengefaluasi kebijakan alternative untuk mengatasi masalah sehingga dapat
dipahami keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kebijakan.
3. Mendiskusikan kebijakan yang dipilih sebagai kebijakan terbaik untuk mengatasinya.
4. Membuktikan bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dalam masyarakatembaga
legeslatif dan eksekutif yang terkait dengan penyusunan kebijakan publik.
   Hal – hal yang harus dilakukan guru dalam menyelenggarakan show case adalah:
a.   Persiapan
1) Kesiapan tampilan portofolio maupun portofolio dokumentasi setiap peserta dalam hal
kesiapan kelas.
2) Kesiapan penampilan lisan peserta maupun juru bicara setiap kelompok.
3) Kesiapan pembawa acara yang akan mengatur jalannya kegiatan.
4) Kesiapan moderator dari tiap pesrta yaitu guru pembimbing.
5) Kesiapan juri yang dapat dilakukan dengan mengundang tokoh, pejabat pemerintah
sekitar yang terkait dengan masalah.
6) Kesiapan pembuka dan penutup acara.
7) Kesiapan tempat.
8) Kesiapan peralatan yang diperlukan.
9) Kesiapan tanda penghargaan dan atau hadiah pemenang show case.
10) Kesiapan undangan untuk mengundang pihak-pihak terkait.
b.  Pelaksanaan
Pada pelaksanaan portofolio terdapat beberapa Langkah yaitu:
1) Pembukaan
2) Pengundian peserta untuk menentukan kelas atau sekolah mana yang tampil pertama dan
seterusnya.
3) Mempersilakan pengatur waktu mempersiapkan diri.
4) Memperkenalkan dewan juri.
Sedangkan acara Inti dari penyajian portofolio yaitu :
1) Moderator  memimpin dan menjelaskan masalah yang akan dikaji oleh kelas satu
sekolahnya.
2) Moderator mempersilakan dewan juri untuk mengamati portofolio baik tampilan
tayangan ataupun dokumentasinya.
3) Moderator memulai penyajian kelas satu sekolahnya diawali oleh kelompok (1) yang
mengajukan secara lisan dalam  waktu kurang lebih (5) menit dianjutkan tanyajawab
dengan juri kurang lebih selama 10 menit.dilanjutkan sampai kelompok ke empat.
4) Moderator mempersilakan kepada hadirin untuk bertanya ataupun memberi  tanggapan
terhadap penyajian portofolio.
5) Apabila diperlukan .diadakan acara selingan berupa hiburan yang sesuai masalah yang
dikaji yang dimaksudkan untuk menghindari situasi yang monotondan berusaha
menggairahkan suasana kegiatan.
6) Penyajian lisan portofolio kelas atau sekolah mendapat nomor undian berurutan ampai
selesai,apabila peserta terlalu banyak dapat dibagi dalam beberapa kelompok untuk
mempersingkat waktu.
7) Setelah semua peserta menyajikan secara lisan portofolionya, pembawa acara
mempersilakan peserta dan undangan untuk beristirahat.dapat juga di gelar
kreatifitas,sebagai selingan,sementara juri menjulahkan nilai untuk menentukan
pemenangnya.
8) Pengumuman pemenang oleh juri dan pemberian penghargaan serta hadiah.
9) Penutup.
            Untuk berjalanya suatu perjanjian lisan potofolio, terdapat juga Hal – hal yang perlu
diperhatikan peserta dalam penyajian lisan :
1) Juru bicarasetiap lelmpok menyajikan secara lisan informasi yang paling bermakna
dalam portofolio yang disajikan dalam waktu kurang lebih 5 menit.
2) Penyajian berdasarkan pada sesi penayangan dan dokumentasi,tetapi dianjurkan jangan
dibaca kata demi kata dari tayangan tersebut.
3) Gunakan grafik,gambar atau photo untuk membantu menjelaskan.
4) Hanya bahan dalam portofolio siswa yang dapat digunakan selama penyajian.
5) Pertanyaan lanjutan 10 menit dilanjutkan  forum Tanya jawab antara penyaji dan
penilai.dalam Tanya jawab ini siswa dalam kelompok boleh menjawab atau memberi
dukungan serta penegasan dari pertanyaan juri.
6) Perrtanyaan dan tanggapan serta unddangan boleh ditanggapi oleh setiap orang dalam
kelompok yang tergabung dalam satu kelas atau sekolah.
Refleksi Pengalaman Belajar Merefleksi berarti bercermin, maknanya bercermin pada
pengalaman belajar yang baru saja dilakukan siswa,baik perorangan maupun kelompok.
Dalam  refleksi siswa diajak mengevaluasi tentang apa dan bagaimana mereka belajar tujuannya
untuk belajar menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerja siswa.
Panduan refleksi siswa adalah dengan pertanyaan-pertanyaan:
a. Melalui kerja sama dengan teman teman dikelas,apa yang telah dipelajari secara pribadi
tentang cara membuat kebijakan untuk mengatasi suatu masalah.
b. Apa yang telah kelas pelajari tentang cara membuat suatu kebijakan untuk mengatasi
masalah melalui pembuatan portifolio ?
c. Keterampilan apa yang dipelajari dari kegiatan ini
d. Apa keuntungan bekerja dalam tim
e.  Apa kerugian bekerja dalam tim?
f. Apa yang telahsaya dan tim dilakukan dengan baik?
g. Bagaimana agar dapat memecahkan masalah dengan baik?
h. Bagaimana kami dapat meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah?
i. Apakah yang ingin kami lakukan secara berbeda ,seandainya kami membuat portofolio lain
kelak?
            Hasil refleksi tersebut dimasukkan sebagai bab ke lima pada portofolio seksi
dokumentasi dan dilatakkan terpisah. Refleksi hasil pembelajaran praktik belajar Pendidikan
Kewarganegaraan dapat disimpulkan:
a. Mengembangkan karakter siswa, berupa tangung jawab,disiplin,sopan jujur dan
berani,menghormati hak orang lain dan hokum,berfikir terbuka dan kritis,negosiasi dan
kompromi,ketekunan dan berfikir masyarakat.
b. Temuan kunci yang bisa di diskusikan lebih lanjut yakni siswa yakin bahwa merka dapat
berbuat sesuatu dimasyarakat, siswa betul-betul melakukan sesuatu yang berbeda dengan
yang mereka lakukan dikelas selama ini, siswa semakin paham tantangan yang dihadapi para
pembuat kebijakan di masyarakat, siswa belajar bagaimana pemerintah bekerja untuk
kepentingan masyarakat, siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan kemasyarakatan,
siswa dapat mempelajari masalah yang dihadapi masyarakat sekitar, siswa dapat bekerja
secara kelompok, siswa dapat mengembangkan penelitian dan ketrampilan derkomunikasi.
Kesimpulan
Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran Pkn sebagai wujud
nyata dari pembelajaran konstektual. Pembelajaran portofolio mengandalkan keaktifan siswa
untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan konstektual dibawah
bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang hasilnya harus disajikan
dikelas oleh masing-masing kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya. Portofolio berasal
dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan
sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Biasanya portofolio
merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam  model pembelajaran  ini setiap
portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara
kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan
terhadap suatu masalah yang dikaji.

Anda mungkin juga menyukai