Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga yang harus dijaga agar kita
dapat terus bertahan hidup di dunia ini. Kesehatan sangatlah penting, karena
kesehatan itu tidak dapat dibeli dengan seberapa besar dan kecil sebuah materi atau
uang. Kita sendirilah yang harus bertanggung jawab terhadap kesehatan kita. Oleh
karena itu kita diharuskan dan dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan. Salah satu
cara menjaga kesehatan kita denga salah satu cara adalah berolahraga secara teratur
dan intensif.

Olahraga merupakan bagian kegiatan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga


jantung cukup terbebani. Ada banyak dan jenis olahraga yang dapat dilakukan untuk
menjaga kesehatan kita yang maksimal, kita dapat memilihnya sesuai dengan selera
atau kebutuhan kita. Karena setiap jenis olahraga mempunyai manfaat yang berbeda-
beda bagi kesehatan. Kita tidak diharuskan selalu melakukan kegiatan yang berat,
cukup hanya dengan aktif beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari itu sudah cukup
untuk menjaga kesehatan. Dengan pentingnya berolahraga tetapi masih banyak orang
yang belum menyadarinya. Banyak sumber penyakit yang disebabkan oleh pola hidup
yang salah seperti kurangnya bergerak atau beraktivitas dan kurangnya melakukan
suatu gerak badan berolahraga serta kurangnya beristirahat dan lupa untuk makan.

Berolahraga juga harus diseimbangkan dengan pola asupan gizi yang baik untuk
menunjang kesehatan pada tubuh seseorang. Pada dasarnya kebutuhan makanan bagi
keluarga dan olahragawan tidak atau sedikit berbeda dari makanan orang yang bukan
olahragawan tetapi yang secara teratur melakukan pekerjaan jasmani dengan kegiatan
tertentu (ringan, sedang dan berat). Untuk mencapai kondisi yang sehat dan baik
itulah memang beberapa syarat harus dipenuhi setiap orang untuk memiliki badan
yang sehat misalnya faktor mental, cukup istirahat tidur (paling sedikit 8 jam), hidup
teratur dan bersih.
Pengaturan gizi untuk atlet tidaklah jauh berbeda dengan pengaturan gizi bagi
orang yang bukan atlet. Fokus utama pengaturan gizi untuk keduanya adalah
keseimbangan energi yang diperoleh melalui makanan dan minuman dengan energi
yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan metabolisme, kerja tubuh dan
penyediaan energi pada waktu istirahat, latihan dan sewaktu pertandingan (Irianto,
2006). Kelebihan dan kekurangan zat-zat gizi akan memberikan dampak yang sama
baik bagi atlet maupun bukan, yaitu tubuh akan mengalami gangguan keseimbangan
dan akarbohi-dratirnya akan mempengaruhi prestasi atlet. Adapun tujuan
mempelajari ilmu gizi olahraga adalah memahami hubungan zat gizi, gaya hidup, self
image dan kinerja fisik. Hal tersebut perlu dipahami oleh masyarakat terutama oarang
tua dan guru untuk membantu proses pertumbuhan anak-anak, pembina, pelatih
olahraga masyarakat. Agar masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan dan
kebugaran serta pelatih olahrga prestasi mampu mengoptimalkan pengembangan
prestasi atlet binaannya.

Menurut Kambu (2015) cedera olahraga merupkan segala bentuk kegiatan


melampaui batas ambang kemampuan tubuh sebagai akibat berolahraga.secara
pisikologis cedera olahraga terjai akibat tidak keseimbangan antar beben kerja dengan
kemampuan jaringan tubuh yang melakukan aktivitas olahraga. Pada umumnya
penyebab terjadinya cedera olahraga antara lain kurang pemanasan sebelum berolah
raga terutama jelang pertandingan menuntut banyak gerakan eksplosif. Yang biasa
terkena adalah tulang, otot, tendo serta ligament dengan demikian pengetahuan
tenang cedera olahraga berguna untuk mempelajari cara terjadinya cedera olahraga.
Mengobati / menolong / menanggulangi (kuratif) serta tindakan preventif
(pencegahan).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana pengaturan gizi atlet saat sebelum latihan olahraga untuk
mencegah terjadinya cedera
1.2.2. Bagaimana pengaturan gizi atlet saat setelah latihan olahraga untuk
mencegah terjadinya cedera
1.2.3. Bagaimana pengaturan gizi altet saat pemulihan pascacedera olahraga

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengaturan gizi atlet saat sebelum latihan guna
mencegah terjadinya cedera
1.3.2. Untuk mengetahui pengaturan gizi atlet saat setelah latihan guna
mencegah terjadinya cedera
1.3.3. Untuk mengetahui pengaturan gizi atlet saat pemulihan pascacedera
olahraga
DAFTAR PUSTAKA

Dadang. A,P. (2000). Pedoman Gizi Olahraga. Jakarta: Depkes RI.

Irianto, D.P. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga Untuk Kebugaran dan Kesehatan.
Yogyakarta: Penerbit ANDI

Irianto, D.P. (2006).Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta:


CV Andi Offset.

Kambu J. “Brain and Sports Related Concussion”. Pelatihan Dokter Tim Sepakbola
ISL 2015 di Park Line Hotel. Jakarta : 2015

PDSKO. Standar Pelayanan Medik Spesialis Kedokteran Olahraga. Jakarta :2008.

Anda mungkin juga menyukai