D. Glikolisis
Pembahasan
• Laki-laki, 46 tahun
B. Lipogenesis
C. Glukoneogenesis
D. Glikolisis
E. Dekarboksilasi oksidatif
52
Laki-laki usia 45 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan gula darah tetap tinggi
meskipun sudah menjalani pengaturan diet diabetes dan olahraga. Pasien sudah
didiagnosis menderita DM sejak 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
BB 90 kg, TB 165 cm. Pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar glukosa darah
sewaktu 290 mg/dL. Apakah penatalaksanaan selanjutnya yang paling tepat
pada pasien ini?
A. Diet diabetes + glibenclamid 1x2,5 mg sebelum makan pagi
B. Diet diabetes + metformin 3x500mg
C. Diet diabetes + olahraga + glibenclamide 1x 2.5 mg sebelum makan pagi
D. Diet diabetes + olahraga + injeksi insulin 3x6 unit SC setiap akan makan
E. Diet diabetes + olahraga + metfomin 3x500mg
Jawaban
• BB 90 kg, TB 165 cm
• GDS 290 mg/dL
Pembahasan
• BB 90 kg, TB 165 cm
– IMT 33 = Obesitas derajat 1
• GDS 290 mg/dL
– Walaupun GDS bukan untuk melihat terkendalinya DM, dianggap GD
belum terkontrol
• Penatalaksanaan selanjutnya?
– Menilai kegagalan harusnya minimal 2-3 bulan setelah modifikasi gaya
hidup, kadar HbA1c masih belum <7%
– Tambahkan 1 obat, biasanya mulai dari metformin jika tidak ada
gangguan ginjal
Kriteria Pengendalian DM
Untuk pasien berumur lebih dari 60 tahun, sasaran kadar glukosa darah lebih tinggi dari biasa (puasa < 150
mg/dl, dan sesudah makan < 200 mg/dl), demikian pula kadar lipid, tekanan darah, dan lain-lain, mengacu
pada batasan kriteria pengendalian sedang. Hal ini dilakukan mengingat sifat-sifat khusus pasien usia lanjut
dan juga untuk mencegah kemungkinan timbulnya efek samping dan interaksi obat.
Efek Biguanida (Metformin)
• Meningkatkan
sensitifitas insulin
• Mengurangi
glukoneogenesis
• Memperbaikin
pengambilan glukosa di
perifer
• Menurunkan berat
badan
A. Diet diabetes + glibenclamid 1x2,5 mg sebelum makan
pagi
B. Diet diabetes + metformin 3x500mg
C. Diet diabetes + olahraga + glibenclamide 1x 2.5 mg
sebelum makan pagi
D. Diet diabetes + olahraga + injeksi insulin 3x6 unit SC
setiap akan makan
E. Diet diabetes + olahraga + metfomin 3x500mg
53
Laki-laki usia 47 tahun datang untuk kontrol DM dan hipertensi. Saat ini
tekanan darah pasien 140/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, respirasi 20 kali/menit,
suhu 36.5 C, BMI 26, dan GDS 210 mg/dL. Pemeriksaan penunjang apa
yang sebaiknya dilakukan untuk mengetahui salah satu komplikasi
kronik DM?
A. Mikroalbumin urin
B. SGOT
C. SGPT
D. USG ginjal
E. Biopsi ginjal
Jawaban
A. Mikroalbumin urin
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang komplikasi kronik
DM?
• Laki-laki 47 tahun
– Kontrol DM dan hipertensi
B. SGOT
C. SGPT
D. USG ginjal
E. Biopsi ginjal
54
Laki-laki usia sekitar 35 tahun, dibawa oleh keluarga dengan keluhan tidak bisa diajak
berkomunikasi sejak 1 hari. Dua tahun yang lalu pasien tervonis DM. Pada pemeriksaan
tanda-tanda vital, suhu 38,2°C, nadi 102 kali/menit, tekanan darah 98/68 mmHg, dan
frekuensi nafas 25 kali/menit. Pemeriksaan tambahan GDS 380 mg/dL dan Keton (+).
Hasil pemeriksaan analisis gas darah apa yang sesuai dengan kondisi
pasien?
A. Normal
B. Asidosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis respiratorik
E. Alkalosis metabolik
Jawaban
B. Asidosis metabolik
Pembahasan
Hasil AGD?
• Laki-laki 35 tahun
– Tidak bisa diajak berkomunikasi sejak 1 hari
– Dua tahun yang lalu pasien tervonis DM
• Suhu 38,2 C, nadi=102 kali/menit, TD 98/68 mmHg, dan
frekuensi nafas 25 kali/menit
• GDS 380 mg/dL dan Keton (+) asidosis +
hiperglikemia
3 Karakteristik Utama KAD
Hiperglikemia Ketoasidosis
Ketonuria
http://www.aafp.org/afp/2013/0301/afp20130301p337-f1.pdf
Rangkuman Tatalaksana KAD
• Nomer satu pastikan diagnosis KAD sudah benar
• Langsung resusitasi cairan 1,5L (3 kolf) NaCL dalam
1 jam
• Cek kadar K dulu sebelum masuk insulin
• Cek kadar Na dan GDS untuk maintenance cairan NaCl
• Insulin sesuai kebutuhan (mulai jam ke-2)
• Cek pH untuk tahu kebutuhan koreksi bikarbonat
http://www.aafp.org/afp/2013/0301/p337.html
A. Normal
B. Asidosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis respiratorik
E. Alkalosis metabolik
55
Seorang perempuan 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher
depan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh sering berdebar-debar dan tangan
sering gemetar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 120kali/menit, RR 20kali/menit, mata eksoftalmus. Pada
pemeriksaan laboratorium TSHs menurun, free T3 dan free T4 meningkat. Apa terapi
medikamentosa untuk menurunkan kadar fT4 pada kasus di atas?
A. Propanolol
B. Fenobarbital
C. Diazepam
D. Levotiroksin
E. Propiltiourasil
Jawaban
E. Propiltiourasil
Pembahasan
• Seorang perempuan 21 tahun
• Benjolan di leher depan sejak 3 bulan
• Sering berdebar-debar dan tangan sering gemetar
• TD 130/80 mmHg, nadi 120kali/menit, RR 20kali/menit,
mata eksoftalmus
• TSHs menurun, free T3 dan free T4 meningkat
• Terapi medikamentosa yang utama?
Tirotoksikosis
• EKG
1. Hipertiroidisme primer :
– Penyakit Graves, struma multinudosa toksik, adenoma toksik, metastase
karsinoma tiroid fungsional, struma ovari,mutasi reseptor TSH,
kelebihan iodium (fenomena Jod Basedow).
3. Hipertiroidisme sekunder :
– Adenoma hipofisis yang mensekresi TSH, sindrom resistensi hormon
Penatalaksanaan Komprehensif
Tirotoksikosis
Penatalaksanaan
1. Pemberian obat simptomatis
2. Propanolol dosis 40-80 mg dalam 2-4 dosis.
3. PTU 300-600 mg dalam 3 dosis bila klinis Graves jelas
E. Kortisol urin
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang?
• Perempuan 40 tahun
– Lemas dan mudah tersinggung sejak 4 bulan
• Lemas Perempuan:
• Rambut halus di wajah, leher, dada, abdomen,
• Mudah tersinggung paha
• Menstruasi ireguler
• Wajah moon face
Laki-laki:
• stria-stria abdomen • Gairah seks berkurang
• Disfungsi ereksi
A. GDS
E. Kortisol urin
57
Perempuan 45 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak yang diawali
batuk sebelumnya. Selain itu, sering berdebar-debar, mudah berkeringat, dan penurunan
BB juga dikeluhkan pasien. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 88 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit, dan suhu 37,2 C. Pada hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan T3 48 µg/dl, T4 48 µg/dl, TSH 0,1 mIU/L. Terapi
apa yang akan anda diberikan pada pasien ini?
A. Methimazole dan deksametason
B. Carbimazole dan betametason
C. Methimazole dan amoxicillin
D. Methimazole dan propanolol
E. Methimazole dan PTU
Jawaban
D. Methimazole dan
propanolol
Pembahasan
Terapi?
• Perempuan 45 tahun
– Sesak yang diawali batuk sebelumnya
– Sering berdebar-debar, mudah berkeringat, dan penurunan BB tiroid
tinggi
• TD 120/80 mmHg, HR 88kali/menit , RR 24kali/menit, dan suhu
37,2°C
• T3 48 µg/dl, T4 48 µg/dl, TSH 0,1 mIU/L
• Diagnosis: tirotoksikosis
Interpretasi Hasil Lab Hormon Tiroid
– T3 : 87-180 ng/dl
• EKG
1. Hipertiroidisme primer :
– Penyakit Graves, struma multinudosa toksik, adenoma toksik, metastase karsinoma tiroid
fungsional, struma ovari,mutasi reseptor TSH, kelebihan iodium (fenomena Jod Basedow).
3. Hipertiroidisme sekunder :
– Adenoma hipofisis yang mensekresi TSH, sindrom resistensi hormon tiroid, tumor yang
mensekresi HCG, tirotoksikosis gestasional.
4. Ansietas
Penatalaksanaan Tirotoksikosis
– Iodium Radioaktif
– Pembedahan
Obat Anti Tiroid
• Janis: Methimazole/ Carbimazole dan Propylthiouracil (PTU)
• Dosis:
– Methimazole/ Carbimazole 1 x 20-40 mg
– PTU 3 x 300-600 mg
• Marasmus Kwashiorkor, dengan keluhan kombinasi dari ke-2 penyakit tersebut diatas.
Pemeriksaan Fisik
• Hasil Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Patognomonis
– BB/TB < 70% atau < -3SD
– Marasmus : tampak sangat kurus, tidak ada jaringan lemak bawah kulit, anak tampak tua, baggy
pants appearance.
– Kwashiorkor : edema, rambut kuning mudah rontok, crazy pavement dermatosa
– Tanda dehidrasi
– Demam
– Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung
– Sangat pucat
– Pembesaran hati, ikterus
– Tanda defisiensi vitamin A pada mata: konjungtiva kering, ulkus kornea, keratomalasia
– Ulkus pada mulut
– LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium :
– Gula darah
– DL : Hb, Ht
– Preparat apusan darah
– Urin rutin
– Feses
• Antropometri
• Foto toraks
• Uji tuberkulin
Penegakan Diagnosis
Diagnosis Klinis
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala
klinis serta pengukuran antropometri. Anak didiagnosis
dengan gizi buruk, apabila:
– BB/TB < -3SD atau 70% dari median (marasmus).
– Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh
(kwashiorkor: BB/TB >-3SD atau marasmik-kwashiorkor
BB/TB <-3SD).
Penatalaksanaan
Vitamin A dosis tinggi dosis sesuai
umur pada saat pertama kali ditemukan
B. KEP sedang
C. Kuning telur
Pembahasan
Makanan yang dibatasi?
• Laki-laki 53 tahun
– Pemeriksaan fisik BB 92 kg, TB 162 cm, lingkar pinggang 96 cm
JADI, pada intinya adalah pertama menurunkan kolesterol LDL dan TD tinggi dan
kedua baru mencegah DM karena pada kasus ini belum ada HT dan DM, jadi lebih
pada menurunkan input kolesterol. Makanan yang paling banyak mengandung
kolesterol pada pilihan adalah kuning telur
https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/ms/treatment
Pilihan Lain
• Daging ayam : protein hewani (tidak disebutkan efeknya)
B. Roti gandum
C. Kuning telur
D. Nasi putih
E. Ikan laut
60
Seorang anak laki-laki, berusia 1,5 bulan datang ke RS diantar oleh ibunya
dengan keluhan anak tampak lemas (hipotoni), lidah tampak melebar, sejak 2
minggu anak belum BAB, dan anak juga tampak malas minum susu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hasil skor Quebec 6. Apakah diagnosis pasien
tersebut?
B. Hipertiroid
C. Hipotiroid kongenital
D. Hipoptituarisme
E. Sindrom Down
Jawaban
C. Hipotiroid kongenital
Pembahasan
Diagnosis?
B. Hipertiroid
C. Hipotiroid kongenital
D. Hipoptituarisme
E. Sindrom Down
61
G2P0A0 hamil 32 minggu datang dengan keluhan perut terasa kencang-
kencang. Pada saat pemeriksaan didapatkan His teratur dan air ketuban
sudah pecah. Apakah pilihan terapi yang tepat pada pasien ini?
A. Deksametason IV 12mg/6jam
B. Deksametason IM12mg/6jam
C. Deksametason IM 6mg/12jam
D. Deksametason PO 12mg/6jam
E. Betametason IM 12mg/12 jam
Jawaban
C. Deksametason IM
6mg/12jam
Pembahasan
• Hamil 32 minggu, kencang-kencang, his teratur, dan air ketuban
sudah pecah persalinan preterm
PROM vs PPROM
Premature rupture of Preterm Premature Rupture of
Membrane Membrane
• Tanda inpartu:
– His teratur (4x dalam 20 menit atau 8x dalam 60
menit),
– Pembukaan >3cm
• Deksametason 2x6mg IM
B. Dexametason 12mg/6jam IM
C.Dexametason 6mg/12jam IM
C. Mencegah kejang
Pembahasan
}
• Hipertensi kronik :
– Sejak sebelum kehamilan atau usia kehamilan <20 minggu Tanpa proteinuria
• Hipertensi gestasional : atau keterlibatan
– Timbul sejak usia kehamilan >20 minggu dan menghilang setelah persalinan
organ lain (mata,
• Preeklampsia :
jantung, ginjal)
– Timbul pada usia kehamilan >20 minggu dan disertai proteinuria yang terjadi
}
pada perempuan yang sebelum kehamilan normotensi
• Preeklampsia superimposed :
Dengan proteinuria
– Preeklampsia pada perempuan dengan riwayat hipertensi sebelum kehamilan
atau keterlibatan
organ lain (mata,
jantung, ginjal)
Terminologi lainnya
• Eklampsia
C.Mencegah kejang
D.Menyelamatkan janin
E. Mengurangi proteinuria
63
Perempuan 28 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu mengeluh pergerakan
janin terasa berkurang. Pada pemeriksaan USG, didapatkan berat janin
2000 gram dan indeks cairan ketuban 28. Diagnosis kasus ini
adalah?
A. Oligohidramnion
B. Polihidramnion
C. Anhidramnion
D. Gemeli
E. Ketuban pecah dini
Jawaban
B. Polihidramnion
Pembahasan
Diagnosis?
• Penyebab:
– Gemeli
– Makrosomia
• Gejala
– Oligouria
Pilihan Lain
• Oligohidramnion
– Penyebab:
B. Polihidramnion
C. Anhidramnion
D. Gemeli
C. Vitamin B6
Pembahasan
B. Vitamin B12
C. Vitamin B6
D. Zat besi
E. Kalsium
65
Perempuan usia 36 tahun datang dengan keluhan nyeri dan terdapat plak-plak berwarna
putih dari liang vagina. Keluhan disertai nyeri pada pinggang dan juga nyeri saat
berkemih. Tanda vital dalam batas normal. Saat dilakukan pemeriksaan inspekulo
didapatkan darah keluar dari OUE dan portio tidak rata. Pemeriksaan penunjang
awal yang paling tepat untuk kasus ini adalah?
A. Tes Plano
B. Tes IVA
C. Pap’s smear
D. USG intravaginal
E. CT–scan
Jawaban
B. Tes IVA
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang awal?
• Perempuan 36 tahun
– Nyeri + plak-plak berwarna putih dari liang vagina
• Leukorrhea abnormal
B. Tes IVA
C. Pap’s smear
D. USG intravaginal
E. CT–scan
66
Perempuan 28 tahun datang dengan keluhan nyeri yang tidak tertahankan saat
haid. Volume dan lama haid masih dalam batas normal. Selain itu, pasien sering
merasa nyeri saat BAB dan BAK. Pasien belum memiliki anak, meskipun sudah
5 tahun menikah. Pada pemeriksaan bimanual, didapatkan massa dan nyeri
tekan. Diagnosis yang mungkin adalah?
A. Endometriosis
B. Polip serviks
C. Kista nabothi
D. Kista bartholin
E. Kista ovarium
Jawaban
A. Endometriosis
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 28 tahun
– Nyeri yang tidak tertahankan saat haid
– Volume dan lama haid masih dalam batas normal
– Nyeri saat BAB dan BAK
– Belum memiliki anak, meskipun sudah 5 tahun menikah
• Pemeriksaan bimanual, didapatkan massa dan nyeri tekan.
Endometriosis
• Jaringan endometrium yang tidak terletak dalam kavum
uteri.
• Gejala
– Dismenorea
– Menoragia
– Dispareunia
– Subfertil
• Kista nabothi
– Kista kistik di permukaan serviks yang berwarna putih, biasanya asimptomatik
• Kista bartholin
– Kista kelenjar bartolin (labia minor arah jam 4 dan 8) yang asimptomatik
• Kista ovarium
– Kantung berisi cairan atau semi-cairan di dalam atau di permukaan ovarium
– Biasanya asimptomatik, menstruasi tidak teratur, menoragia, dismenorea, dispareunia
A. Endometriosis
B. Polip servisks
C. Kista nabothi
D. Kista bartholin
E. Kista ovarium
67
Perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas karena terlambat haid selama 1
bulan. Bulan lalu pasien mengalami haid normal. Siklus haid biasanya berlangsung selama
28 hari. Selama 5 hari terakhir pasien mengalami mual dan muntah. Keluhan disertai
keletihan dan pembesaran payudara. Pada pemeriksaan fisik diperoleh tanda vital dalam
batas normal. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan tinggi fundus uteri 2 jari diatas
simpisis. Apakah kesimpulan dari kondisi pasien tersebut?
A. Usia gestasional adalah sekitar 12 minggu
B. Usia gestasional adalah sekitar 10 minggu
C. Ukuran uterus lebih kecil dari usia gestasional
D. Ukuran uterus cukup untuk usia gestasional
E. Ukuran uterus lebih besar dari usia gestasional
Jawaban
A. 15 Oktober 2016
Pembahasan
• Perempuan 25 tahun
• Tafsiran persalinan?
Tafsiran persalinan Hukum Naegler
• Hari + 7 = 8+7 = 15
• Bulan – 3 = 1 (Januari) – 3 = Oktober
• Tahun (+1) atau tetap = tidak perlu ditambah 1 = 2016
Hanya berlaku jika siklus menstruasi 28 hari, jika lebih + selisih hari misal siklus
30 hari selisih 30-28 = 2, maka HPHT ditambah 2 hari
A.15 Oktober 2016
B. 8 Oktober 2016
E. 15 November 2016
69
Perempuan usia 24 tahun, G2P1A0 hamil 8 minggu, datang untuk
memeriksakan kehamilannya. Kehamilan anak pertama mengharuskan
dilahirkan lebih cepat karena janin diketahui anencephalus. Suplementasi
yang sebaiknya diberikan lebih banyak pada kehamilan saat ini
adalah?
A. Asam folat
B. Asam retinoat
C. Zinc
D. Sulfas ferosus
E. Asam askorbat
Jawaban
A. Asam folat
Pembahasan
• Perempuan 24 tahun
– G2P1A0 hamil 8 minggu
B. Asam retinoat
C. Zinc
D. Sulfas ferosus
E. Asam askorbat
70
Perempuan 26 tahun datang dengan suaminya ke dokter dengan keluhan nyeri perut bawah sejak
4 hari lalu. Keluhan disertai demam naik turun, anyang-anyangan, dan nafsu makan menurun. Pasien
mengaku nyeri saat senggama. Riwayat keluar duh tubuh (+), penyakit menular seksual (-). Riwayat
menstruasi terakhir 5 hari lebih awal dan banyak. Pada pemeriksaan, didapatkan suhu 37,7 C, nadi
90 kali/menit, napas 20 kali/menit, tekanan darah 100/70 mmHg, dan terdapat nyeri tekan regio
suprapubik. Pada pemeriksaan genitalia interna, tampak serviks hiperemis, uterus dan adnexa
bilateral nyeri saat digerakkan. Diagnosis yang tepat adalah?
A. Salpingtis
B. Endometritis
C. Appendisitis
D. Sistitis
E. Tumor ovarium
Jawaban
A. Salpingtis
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 26 tahun
– Nyeri perut bawah sejak 4 hari lalu.
– Demam naik turun, anyang-anyangan, nafsu makan menurun, dispareunia infeksi?
– Duh tubuh (+), penyakit menular seksual (-)
• Gejala:
– Dispareunia
– Duh tubuh
– Riw IMS
– Demam
• Appendisitis
– Nyeri perut, nyeri tekan dan lepas McBurney (+), mual-muntah, demam, leukositosis
• Sistitis
– Disuria, gejala LUTS (anyang-anyangan, frekuensi, dll), demam, nyeri tekan suprapubik
• Tumor ovarium
– Nyeri perut, perut terasa penuh, mudah kenyang, nyeri punggung, gangguan BAB atau BAK,
discharge, perdarahan vagina abnormal, teraba massa
A. Salpingtis
B. Endometritis
C. Appendisitis
D. Sistitis
E. Tumor ovarium
71
Perempuan 37 tahun, P3A0 dibawa oleh bidan ke IGD dengan perdarahan
pasca persalinan. Satu jam sebelumnya ibu melahirkan bayi laki-laki 4000 gram
dan plasenta belum lahir. Pemeriksaan fisik, tekanan darah 90/50 mmHg, nadi
120kali/menit, napas 24kali/menit. Penatalaksanaan awal yang tepat
adalah?
A. Kompresi bimanual
B. Manual plasenta
C. Resusitasi
D. Injeksi ergometrin
E. Injeksi oksitosin
Jawaban
C. Resusitasi
Pembahasan
Tatalaksana?
• Perempuan 37 tahun
– Post partum bayi laki-laki 4000 gram 1 jam
sebelumnya, plasenta belum lahir retensio
plasenta
• Tatalaksana
– Oksitosin: 20-40 IU dalam 1000 mL NaCl 0,9%/RL kecepatan 40
tetes/menit
– Tarikan tali pusat terkendali, jika gagal plasenta manual
– Antibiotik profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2g IV + metronidazol
500mg IV)
– Rujuk jika perdarahan hebat atau infeksi
Retensio Plasenta Vs Sisa Plasenta
B. Manual plasenta
C.Resusitasi
D.Injeksi ergometrin
E. Injeksi oksitosin
72
Perempuan 25 tahun datang dengan keluhan benjolan pada payudara sebelah kiri.
Benjolan dirasakan membesar dan nyeri saat mendekati siklus menstruasi. Pasien
merasa ketakutan karena nenek meninggal akibat kanker payudara. Pada pemeriksaan,
didapatkan benjolan konsistensi lunak dengan batas tegas dan dapat digerakkan bebas.
Tidak teraba pembesaran KGB aksila. Diagnosis yang mungkin adalah...
A. Fibroadenoma payudara
B. Fibrokistik payudara
C. Tumor payudara
D. Abses payudara
E. Kista payudara
Jawaban
B. Fibrokistik payudara
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 25 tahun
– Benjolan pada payudara sebelah kiri.
– Membesar dan nyeri saat mendekati siklus menstruasi.
– Nenek meninggal akibat kanker payudara.
B.Fibrokistik payudara
C.Tumor payudara
D.Abses payudara
E. Kista payudara
73
Perempuan usia 20 tahun, G2P1A0. Pada observasi tahapan persalinan didapatkan
partus tidak maju. Tanda vital dalam batas normal. Taksiran berat janin 3000 gr, DJJ 145
kali/menit, His 2-3x/10 menit selama 45 detik. Pembukaan 8 cm, ketuban masih teraba
intak. Apa tatalaksana yang tepat?
A. Amniotomi
B. Pasang infus
C. Induksi oksitosin
A. Amniotomi
Pembahasan
• Partus tidak maju pada G2P1A0 20 tahun passage tidak berisiko
• TBJ 3000 gr, DJJ 145 kali/menit passenger baik
• His 2-3 x /10 menit, 45 detik His adekuat
• Bukaan 8 cm, ketuban (+)
– Kala I fase aktif
• Partus tidak maju
• Tindakan ?
Persalinan Lama
• Definisi persalinan normal
– Kala I
• Fase laten (bukaan 1-3) 8 jam
• Fase aktif (bukaan 4-10) 6 jam
– Kala II
• Primigravida 1 jam
• Multigravida 2 jam
– Kala III
• 30 menit
Persalinan Lama
• Penyebab (3P)
– Power
• His tidak adekuat (<3 kali/10 menit, durasi <40 detik)
– Passenger
• Malpresentasi
• Malposisi
• Janin besar
– Passage
• Panggul sempit
• Kelainan serviks/vagina
• Tumor jalan lahir
Induksi Persalinan
• Induksi vs augmentasi/akselerasi
– Induksi tidak ada menjadi ada
– Augmentasi mempercepat proses persalinan
• Tidak ada urutan tertentu
• Jenis
– Farmakologi
• PGE1 misoprostol intravagina / oral
• Oksitosin jika memenuhi Bishop score, <6 : kontraindikasi
– Mekanik
• Amniotomi fase aktif, luaran klinis lebih baik dibandingkan oksitosin saja (Williams)
• Membrane stripping
A. Amniotomi
B. Pasang infus
C. Induksi oksitosin
A. Inversio uterus
B. Uretritis
C. Sistitis
E. Endometriosis
Jawaban
B. Uretritis
C. Sistitis
E. Endometriosis
75
Perempuan usia 32 tahun, sudah menikah dan mempunyai 2 anak. Datang ke poli
dokter umum dengan perasaan kebingungan, karena pasien menggunakan kontrasepsi
pil dan lupa meminum selama 1 hari yaitu pada hari ke-16. Saran yang anda berikan
untuk pasien tersebut adalah?
A. Minum 2 pil hari ini, dilanjutkan 2 pil besok, tanpa menggunakan kontrasepsi lain
D. Minum 1 pil hari ini, besok 1 pil, lalu diganti dengan kontrasepsi lain
D. Minum 1 pil hari ini, besok 1 pil, lalu diganti dengan kontrasepsi lain
B. Zona transisional
Pembahasan
• Laki-laki 60 tahun dengan KU sering BAK
tidak tuntas, frekuensi (+), nocturia (+)
• RT: pembesaran prostat, lunak, permukaan licin,
pole atas tidak teraba
B. Zona transisional
C. Zona sentral
B. Kontraindikasi
pemasangan kateter
Pembahasan
• Anamnesis: Pasca trauma, nyeri perut bawah,
inkontinensia urin
• PF: pubis kiri eritema, skrotum bengkak, keluar
darah dari uretra
• Diagnosis: ruptur uretra anterior
kontraindikasi pemasangan kateter urin
– Tata laksana awal: sistosomi atau pungsi suprapubik
A. Boleh dipasang namun harus hati-hati
B. Ginjal
Pembahasan
• Laki-laki 27 tahun
• Kecelakaan 2 jam yang lalu
• Nyeri hebat pada pinggang sebelah kiri
• PF nyeri ketok CVA kiri, nyeri suprapubik disangkal,
urin berwarna kemerahan
• Langsung
MEKANISME
TRAUMA : • Tidak langsung
(deselerasi)
JENIS • Tajam
TRAUMA: • Tumpul
Diagnosis
• Gejala
– Cedera di daerah pinggang,punggung dan dada bawah dengan nyeri
– Hematuri (gross/mikroskopik)
– Fraktur costa bg bawah atau proc. spinosus vertebra
– Kadang syok
– Sering disertai cedera organ lain
• Penunjang
– BNO – IVP
– CT SCAN
– MRI
– USG TIDAK DIANJURKAN USG FAST dapat digunakan untuk melihat
hemoperitoneum tetapi tidak cukup baik untuk visualisasi anatomi pada trauma ginjal
Klasifikasi
• GRADE I
– Kontusio dan subkapsular hematom
• GRADE II
– Laserasi korteks dan perrenal hematom
• GRADE III
– Laserasi dalam hingga kortikomedulari junction
• GRADE IV
– Laserasi menembus collecting system
• GRADE V
– Trombosis arteri renalis, avulsi pedikel, dan shattered kidney.
B. Ginjal
C. Ureter
D. Buli
E. Uretra
79
Bayi usia 3 bulan diantar ibunya ke rs dengan keluhan benjolan di
skrotum kiri benjolan tidak bertambah besar saat anak menangis,
benjolan teraba kenyal dan tidak nyeri, pemeriksaan lain dalam batas
normal. Apa pemeriksaan penunjang yang selanjutnya
dilakukan?
A. Transiluminasi
B. Prehn test
C. Refleks kremaster
D. Digital examination
E. Silk glove sign
Jawaban
A. Transiluminasi
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang?
– Epididimitis – Hidrokel
• Tatalaksana: bedah
Pilihan Lain
•Prehn test
–Positif bila nyeri menetap saat testis diangkat
•Refleks kremaster
–Dilakukan dengan menggores paha bagian medial
•Digital examination
–Dilakukan untuk pemeriksaan prostat
•Silk glove sign
–Pemeriksaan untuk hernia, dimana akan teraba kantong hernia di atas
funikulus spermatikus.
A. Transiluminasi
B. Prehn test
C. Refleks kremaster
D. Digital examination
C. Penicillin
Pembahasan
Tatalaksana?
• Anak 10 tahun
– Kencing merah seperti air cucian daging hematuria
– Bengkak kedua kelopak mata edema
– Riwayat batuk pilek (+) kemungkinan strep throat
• Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari
dibagi 3 dosis, selama 10 hari
Medikamentosa • Eritromisin 30 mg/kgBB/hari
dibagi 3 dosis, selama 10 hari jika
alergi amoksisilin
• Tirah baring
• Diet nefritik diet rendah garam
Suportif
A. Eritromisin
B. Vankomisin
C. Penicillin
D. Kotrimoksazol
E. Kloramfenikol
81
Laki-laki 37 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri sejak 5 hari yang lalu.
Nyeri tidak menjalar dan tidak disertai demam. Pasien merupakan supir antar kota dan
jarang minum karena takut sering kencing saat menjalankan tugas. Pada pemeriksaan
didapatkan nyeri ketok CVA kiri (+). Pemeriksaan penunjang apa yang pertama kali
dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis?
A. BNO
B. CT scan lumbal
C. MRI lumbal
D. Retrograde uretrografi
E. USG ginjal
Jawaban
A. BNO
Pembahasan
• Laki-laki 37 tahun
• Nyeri pada pinggang kiri sejak 5 hari yang lalu
• Nyeri tidak menjalar
• Supir antar kota jarang minum karena takut
• Pemeriksaan fisik nyeri ketok CVA kiri (+)
93,1% dan spesifisitas 96,6%) sehingga menjadi standard untuk mendiagnosis kasus
suspek urolitiasis
• Rontgen BNO (sensitivitas 44% dan spesifisitas 77%) seringkali digunakan sebagai
modalitas awal karena harganya paling murah
• BNO-IVP
– Selain posisi batu, pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal
Referensi: EAU Guidelines. Edn. presented at the EAU Annual Congress Amsterdam 2020. ISBN 978-94-92671-07-3
Batu Saluran Kemih
Batu Staghorn Batu Ureter Batu Buli-buli
Jenis batu
• Radiolusen
– Batu asam urat = terjadi karena pH urin asam, kadar asam
urat darah tinggi (> 7)
– Sistin = berhubungan dengan kelainan genetik
• Radioopak
– Kalsium oksalat, kalsium sitrat = kebiasaan kurang minum
– Struvit = batu infeksi
A. BNO
B. CT scan lumbal
C. MRI lumbal
D. Retrograde uretrografi
E. USG ginjal
82
Laki-laki, 37 tahun, datang bersama istri dengan keluhan tidak punya anak
setelah menikah 5 tahun. Pasien rutin berhubungan dengan istri tetapi tiap
berhubungan selalu sulit mencapai ereksi atau ereksi hanya sebentar. Riwayat
pasien dijodohkan oleh ibu pasien. Diagnosis yang tepat adalah…
A. Disfungsi ereksi
B. Gangguan ejakulasi
C. Ejakulasi dini
D. Priapismus
E. Kurvatur penis
Jawaban
A. Disfungsi ereksi
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 37 tahun
– tidak punya anak setelah menikah 5 tahun
B. Gangguan ejakulasi
C. Ejakulasi dini
D. Priapismus
E. Kurvatur penis
83
Laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pinggang sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan nyeri saat berkemih dan pasien merasa kencingnya akhir-akhir ini berkurang. Pasien mengatakan
orangtua dan kakak pasien mengalami hal yang sama. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri ketok CVA
kanan dan kiri dan teraba massa di kuadran lumbal abdomen kanan dan kiri. Hasil laboratorium
menunjukkan adanya peningkatan ureum dan kreatinin. USG memperlihatkan adanya kista multipel di
kedua ginjal. Apa diagnosis pasien ini?
A. Hidronefrosis
B. Ginjal polikistik
C. Pyelonefritis
D. Abses ginjal
E. Tumor Wilms
Jawaban
B. Ginjal polikistik
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 35 tahun
– Nyeri pada pinggang sejak 4 hari yang lalu
– Nyeri saat berkemih dan pasien merasa kencingnya akhir-akhir ini berkurang
– Orangtua dan kakak pasien mengalami hal yang sama
• Pemeriksaan fisik nyeri ketok CVA kanan dan kiri dan teraba massa di
kuadran lumbal abdomen kanan dan kiri
• Laboratorium peningkatan ureum dan kreatinin
• USG kista multipel di kedua ginjal
Ginjal Polikistik
• Genetik autosomal dominan
• Terbentuknya kista di dalam sistem pelvis renalis
• Gejala umum hipertensi, nyeri pinggang, penurunan jumlah urin
(progres ke ginjal)
• Kriteria diagnostik dari USG (pada pasien dengan risiko):
– Usia <30 tahun minimal 2 kista pada 1 ginjal atau 1 kista di masing-
masing ginjal
– Usia 30-59 tahun minimal 2 kista di masing-masing ginjal
– Usia >59 tahun minimal 4 kista di masing-masing ginjal
USG Ginjal Polokistik
Pilihan Lain
• Hidronefrosis
– Akan nampak dilatasi pelvisa dan kaliks di pemeriksaan penunjang
• Pyelonefritis
– Demam, nyeri ketok CVA (+)
• Abses ginjal
– Nyeri perut, sensasi terbakar saat BAK, demam, gejala UTI
• Tumor Wilms
– Biasanya terdiagnosis pada anak kecil. Dapat ditemukan massa pada PF
– Pada pencitraan terdapat massa soft-tissue yang heterogen di ginjal
A. Hidronefrosis
B. Ginjal polikistik
C. Pyelonefritis
D. Abses ginjal
E. Tumor Wilms
84
Perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan kencing terasa nyeri sejak 3
hari yang lalu. Keluhan disertai dengan keluhan BAK sedikit-sedikit dan sulit
ditahan. Pemeriksaan penunjang didapatkan bakteri basil gram negatif. Apa
tata laksana yang tepat pada pasien ini?
D. Ciprofloksasin 2x500 mg
selama 3-5 hari
Pembahasan
Tata laksana?
• Perempuan 30 tahun
– Kencing terasa nyeri
– BAK sedikit-sedikit dan sulit ditahan
Sistitis
Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri tekan suprapubik,
hematuria, demam (-)
Uretritis
Disuria, frekuensi, nyeri tekan (-), suprapubik, demam (-)
PATOGENESIS
• Non komplikata:
– Wanita dewasa, tidak hamil, tanpa kelainan penyerta
• Komplikata
– Laki-laki
– Wanita hamil
– Imunosupresi
Bakteriuria
Hematuria
Urinalisis
Nitrit (+)
Leukosit >5/LPB
Kultur
Jumlah koloni urin
≥105/mL pancaran
tengah
Tata Laksana
• Terapi paling tepat: berdasarkan uji resistensi dari kultur urin
pancar tengah
• Antibiotik empiris sistitis non-komplikata
• Glomerulonefritis Akut
• Sindroma Nefrotik
C. Glomerulonefritis akut
D. Sindroma nefrotik
E. Pielonefritis
86
Perempuan 20 tahun datang dengan keluhan rasa terbakar di daerah ulu hati
dan terasa nyeri. Nyeri bertambah ketika pasien terlambat makan, ketika
makan nyeri hilang sementara, namun 2 atau 3 jam setelah makan nyeri
kembali lagi. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut?
A. Tukak gaster
B. Gastritis
C. Tukak duodenum
D. GERD
E. Irritable bowel syndrome
Jawaban
C. Tukak duodenum
Pembahasan
Diagnosa?
• Perempuan 20 tahun
– Rasa terbakar di daerah ulu hati dan terasa nyeri
– Nyeri bertambah ketika pasien terlambat makan
– Nyeri hilang sementara ketika makan
– 2 atau 3 jam setelah makan nyeri kembali lagi
• Tanda ulkus/tukak duodenum
Ulkus Gaster vs Ulkus Duodenum
B. Gastritis
C. Tukak duodenum
D. GERD
C. GERD
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 30 tahun
– Nyeri ulu hati
– Keluhan dirasakan seperti terbakar dan ada rasa pahit
ketika bersendawa refluks asam lambung
– Batuk kronik
– Laringitis
– Sinusitis
Komplikasi
• Esofagus Barrett (metaplasia epitel esofagus distal)
Barrett Columnar
mucosa
Penunjang
– Keluhan bisa mereda atau memburuk setelah makan, mual, muntah, dan
kembung
• Pankreatitis akut
– Mual muntah
B. Gastritis akut
C. GERD
D. Dispepsia organik
E. Pankreatitis akut
100
Seorang bayi lahir menangis spontan, APGAR 9/10, namun status HBsAg ibu
belum diketahui. BB 3500 gram. Bagaimana seharusnya pemberian
imunisasi hepatitis B untuk bayi ini?
C. Tunda, cek HBsAg bayi jk negatif suntik hbig dan hep b aktif
E. Suntik vaksin hepatitis B, kemudian cek HBsAg ibu, jika positif suntik HBIg
dalam 7 hari
Jawaban
• Seorang bayi
– Lahir menangis spontan, APGAR 9/10
B. ACE inhibitor
C. Antibiotik
D. Antiemetik
E. Analgetik
Jawaban
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI). Revisi konsensus nsional penatalaksanaan penyakit refluk gastroesofgeal (Gastroesophageal reflux disease/GERD) di Indonesia. Jakarta; 2013
Kuisioner GERD Q
• Sensitivitas 65% dan
spesifisitas 71% dalam
mendiagnosis GERD
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI). Revisi konsensus nsional penatalaksanaan penyakit refluk gastroesofgeal (Gastroesophageal reflux disease/GERD) di Indonesia. Jakarta; 2013
Terapi GERD
• Pada tabel terlihat PPI paling efektif menghilangkan
gejala dn menyembuhan lesi esophagitis GERD
• Pilihan kedua apabila PPI tidak terseda H2RA
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI). Revisi konsensus nsional penatalaksanaan penyakit refluk gastroesofgeal (Gastroesophageal reflux disease/GERD) di Indonesia. Jakarta; 2013
Pilihan Lain
B. ACE inhibitor
C. Antibiotik
D. Antiemetik
E. Analgetik
89
Perempuan usia 49 tahun datang dengan keluhan perut kanan atas membesar sejak
2 bulan. Keluhan disertai dengan nyeri perut, mual, dan muntah. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan hepar teraba dengan liver span midklavikula 20 cm, tepi tumpul, dan
perabaan keras. Hasil pemeriksaan lab didapatkan SGOT 125 dan SGPT 52.
Pemeriksaan lanjutan apa yang diperlukan?
A. Bilirubin
B. Vitamin K
C. Serologis amoeba
D. Serologis hepatitis
E. Fetoprotein alfa
Jawaban
E. Fetoprotein alfa
Pembahasan
Pemeriksaan lanjutan?
• Perempuan 49 tahun
– Perut kanan atas membesar sejak 2 bulan
– Nyeri perut, mual, dan muntah
E. Sterkobilin meningkat
Jawaban
• Perempuan 40 tahun
– Nyeri perut bagian kanan atas sejak 1 hari
E. Metronidazole
Pembahasan
Terapi?
• Keluhan :
– Sakit perut terutama sebelah kiri dan buang air besar encer
secara terus menerus bercampur lendir dan darah
– Muntah-muntah
– Sakit kepala
– Tirah baring
• Farmakologi :
E. Operatif + vasokonstriktor
Jawaban
Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 19th Edition. New York:
McGraw Hill Education. 2015
Diagnosis Banding Perdarahan Saluran
GI Bawah
1. Hemorrhoid
2. Karsinoma kolon
3. Disentri
4. Prolaps rekti
5. Fisura anal
6. Abses perianal
7. Divertikulum
8. Ektasia vaskular
Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 19th Edition. New York:
McGraw Hill Education. 2015
Hemorrhoid
• Pembengkakan pembuluh darah rektum
• Klasifikasi
– Interna nyeri (-/+)
– Eksterna nyeri (++)
• Gejala
– Benjolan
– Hematoskezia
– Nyeri
• Tatalaksana
– Suplementasi serat
– Kortison supp
– Bedah
Hemorrhoid
Internal hemorrhoids:
• Di lower rectum
• Berdarah tapi tidak nyeri
• Bisa prolaps
External hemorrhoids:
• Di anus
• Nyeri karena iritasi dan erosi
• Bekuan perdarahan akan menjadi skin tag
Hemorrhoid
Diskusi
• Gejala BAB berdarah merah segar tanpa benjolan pada perianal
kemungkinan:
1. Hemorrhoid internal grade I (sama sekali tidak ada benjolan) ATAU
2. Hemorrhoid grade II (benjolan bisa masuk secara spontan).
Penderita juga memiliki faktor risiko BAB yang keras. Tatalaksana untuk
hemorrhoid interna grade I atau II adalah terapi konservatif, antara lain
rendam duduk, diet tinggi serat, minum air yang cukup, pencahar, analgetik
sistemik atau topikal, dan menjaga higienitas anal.
E. Operatif + vasokonstriktor
93
Seorang bayi laki-laki berusia 2 hari dibawa ibunya ke dokter praktik pribadi dengan
keluhan terdapat celah di bibir dan langit-langit sejak lahir sehingga kesulitan menyusu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pemeriksaan lainnya dalam batas normal. Apa
diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
A. Labioschisis
B. Palatoschisis
C. Labiopalatoschisis
D. Fraktur mandibula
E. Fraktur maksila
Jawaban
C. Labiopalatoschisis
Pembahasan
Diagnosis?
– Kesulitan menyusu
Sumbing Pada Bibir dan Palatum
- Cleft Lip and Palate -
• Definisi :
– Kelainan kongenital berupa bibir, gusi, atau palatum
yang tidak menyatu, dengan atau tanpa kelainan hidung
• Terminologi
– Labioschisis: hanya bibir yang tidak menyatu
A. Operasi cito
B. Operasi elektif
C. Reposisi manual
E. Melakukan ligasi
Jawaban
A. Operasi cito
Pembahasan
Tatalaksana?
• Laki-laki 45 tahun
– Sering keluar benjolan pada lipat paha yang bisa masuk
kembali jika pasien berbaring
• Hernia inguinal reponibel
DIREK = MEDIAL
INDIREK = LATERAL
(SELALU DI DEWASA
Hernia Inguinalis
Direk Indirek
Usus masuk melalui titik lemah di Usus masuk melalui cincin inguinal
fasia dinding abdomen (segitiga sebagai akibat gagal menutupnya
Hesselbach) prosesus vaginalis saat embrio
Medial dari pembuluh epigastrik Lateral dari pembuluh epigastrik
inferior inferior
Tidak ditutupi fasia spermatik Ditutupi fasia spermatik internal
internal
Terjadi saat dewasa Terjadi secara kongenital hingga
dewasa
Tidak bisa menembus hingga ke Bisa menembus hingga ke skrotum
skrotum
Tatalaksana Hernia
Hernia apapun yang bukan strangulata
• Reduksi manual
Hernia reponiblis atau ireponiblis
• Operasi elektif
Hernia inkarserata atau strangulata
• Operasi CITO
A.Operasi cito
B. Operasi elektif
C. Reposisi manual
D. Menggunakan bantalan pada punggung
E. Melakukan ligasi
94
Anak perempuan usia 5 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan pucat. Gejala lain seperti pusing,
lemas, lelah juga dirasakan oleh pasien. Selain itu, pasien juga mengalami diare, mual, muntah, dan nyeri ulu
hati. Pertumbuhan pasien juga lebih lambat dibanding teman sebayanya. Dari anamnesis diketahui pasien
tinggal di lingkungan yang lembab dan pasien jarang menggunakan alas kaki saat bermain. Dari
pemeriksaan feses ditemukan telur seperti pada gambar di bawah ini. Cacing apakah yang
menyebabkan keluhan pada pasien?
A. Ascaris lumbricoides
B. Trichuris trichuria
C. Necator americanus
D. Taenia saginata
E. Enterobius vermicularis
Jawaban
C. Necator americanus
Pembahasan
Etiologi?
• Anak perempuan 5 tahun
– Pucat
– Pusing, lemas, lelah juga dirasakan oleh pasien
– Diare, mual, muntah, dan nyeri ulu hati
– Pertumbuhan pasien juga lebih lambat disbanding teman sebayanya.
– Lingkungan yang lembab dan pasien jarang menggunakan alas kaki
apabila bermain
Infeksi Parasit Gastrointestinal
• Nematoda : dapat berada di usus, jaringan, darah
– Ascaris lumbricoides = cacing gelang (round worm)
– Ancylostoma duodenale = cacing tambang (hook worm)
– Necator americanus = cacing tambang (hook worm)
– Trichuris trichuria = cacing cambuk (whip worm)
– Strongyloides sercoralis = cacing benang (thread worm)
– Enterobius vermicularis = cacing kremi (pin worm)
Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 19th Edition. New York:
McGraw Hill Education. 2015
Soal yang sering keluar: Cacing!
Cacing Gejala/ciri Telur Tatalaksana
Enterobiasis/ Gatal di anus (diagnosis Bikonveks (cembung Pirantel
Oxyuriasis dengan scotch tape) 1 sisi, datar 1 sisi), Pamoat
(cacing kremi) pipih disalah satu sisi 10kg/bb
Nekatoriasis/ Mual, muntah, anemia, Dinding tipis Albendazole
Ancylostomiasis diare (masuk lewat kulit) bersegmen, isi 4-8 400mg
(cacing tambang)
Askariasis Keram perut, diare, Bulat/lonjong, dinding Albendazole
(cacing gelang) demam, cacing keluar 3 lapis, pigmen coklat 400mg
bersama BAB
Trikuriasis Nyeri ulu hati, diare, Tempayan, Mebendazole
(cacing cambuk) prolaps rekti operkulum 2 sisi 2x100mg
Skistosomiasis Diare, demam, Lonjong, operkulum Praziquantel
(cacing isap) hepatospleno megali 1 sisi 40-60mg/kg
(riwayat pergi ke danau
lindu)
Taeniasis Mual, konstipasi, diare, Bulat dengan striae, Praziquantel
(cacing pita) benjolan di tubuh kulit radial, proglotid 10mg/kg
Taeniasis vs Sistiserkosis
Necatoriasis dan Ancylostomiasis
Necatoriasis dan Ancylostomiasis
• Cacing tambang yang menginfeksi manusia adalah Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale.
• Necator Americanus menyebabkan Necatoriasis dan A.duodenale
menyebabkan Ankilostomiasis.
• Larva filariform dapat menembus kulit manusia fase infektif
• Infeksi ini terjadi didaerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat
kebersihan yang buruk.
• Stadium larva menyebabkan kelainan pada kulit (ground itch).
Stadium dewasa menyebabkan anemia.
Nematoda/ Hookworm
Ascaris N.americanus/ Trichuris
lumbricoides A. duodenale trichiuria
Ascaris
Trichuris trichiura Telur Hookworm lumbricoides
A. Duodenale
N. americanus
Oxyuris
Taenia
vermicularis
Enterobius
vermicularis
Bulat, dinding
tebal, radial, Asimetris,
berisi embrio dinding pipih di
salah satu sisi
Gambaran Klinis Khas Pilihan Lain
• Taeniasis : nausea (mual), badan lemah, berat badan
menurun, nafsu makan menurun, sakit kepala,
konstipasi (sukar buang air besar), diare. Proglotid,
riwayat makan daging sapi
• Ascaris Muntah dan BAB cacing
• Enterobius pruritus nokturna, autoinfeksi
• Trichuris prolaps rektum
A. Ascaris lumbricoides
B. Trichuris trichuria
C. Necator americanus
D. Taenia saginata
E. Enterobius vermicularis
95
Laki-laki usia 46 tahun mengeluh keluar benjolan dari selangkangan, benjolan
keluar masuk dan keluar saat pasien batuk. Benjolan tampak turun dari lateral
ke medial. Diagnosis pasien ini adalah?
D. Hernia femoralis
E. Hernia diafragmatika
Jawaban
Diagnosis?
• Laki-laki 46 tahun
– Keluar benjolan dari selangkangan
DIREK = MEDIAL
INDIREK = LATERAL
(SELALU DI DEWASA
Hernia Inguinalis
Direk Indirek
Usus masuk melalui titik lemah di Usus masuk melalui cincin inguinal
fasia dinding abdomen (segitiga sebagai akibat gagal menutupnya
Hesselbach) prosesus vaginalis saat embrio
Medial dari pembuluh epigastrik Lateral dari pembuluh epigastrik
inferior inferior
Tidak ditutupi fasia spermatik Ditutupi fasia spermatik internal
internal
Terjadi saat dewasa Terjadi secara kongenital hingga
dewasa
Tidak bisa menembus hingga ke Bisa menembus hingga ke skrotum
skrotum
Tatalaksana Hernia
Hernia apapun yang bukan strangulata
• Reduksi manual
Hernia reponiblis atau ireponiblis
• Operasi elektif
Hernia inkarserata atau strangulata
• Operasi CITO
A. Hernia inguinal reponibel
D. Hernia femoralis
E. Hernia diafragmatika
96
Perempuan usia 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati seperti
terbakar sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya keluhan mual tapi tidak
sampai muntah. Akhir-akhir ini pasien mengaku sering merasa asam dan pahit pada
tenggorokan. TD 120/70 mmHg, HR 80 kali/menit, RR 18 kali/menit, dan suhu 36,8 C.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada epigastrium. Bagaimana edukasi
pasien yang tepat?
A. Makan makanan besar dalam interval yang panjang
B. Tidur 2-3 jam setelah makan
C. Tidur tanpa bantal
D. Rokok tidak mempengaruhi keluhan pasien
E. Makan makanan berlemak
Jawaban
Barrett
Columnar
mucosa
Penunjang
• Umumnya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang
• Endoskopi diperlukan jika:
– Gejala bertahan >4 minggu
– Muntah terus-menerus
– Perdarahan gastrointestinal
– Teraba massa
– Usia >55 tahun
– Disfagia
– Gejala tidak membaik dengan pengobatan
– Berat badan turun
Edukasi
• Posisi kepala harus lebih tinggi ketika tidur
• Menurunkan berat badan
• Menghentikan merokok
• Makan dalam porsi kecil dan teratur
• Menghindari: minuman panas, alkohol, buah asam, tomat,
bawang, makanan pedas, kopi, coklat, teh, dan makan <3 jam
sebelum tidur
• Hindari obat yang merelaksasi sfingter esofagus bawah (nitrat,
antikolinergik, CCB) DAN obat yang merusak mukosa lambung (NSAID,
garam kalium, dan bifosfonat)
A. Makan makanan besar dalam interval yang
panjang
B. Tidur 2-3 jam setelah makan
C. Tidur tanpa bantal
D. Rokok tidak mempengaruhi keluhan pasien
E. Makan makanan berlemak
97
Perempuan 34 tahun datang dengan keluhan demam, mual muntah,
nyeri perut berpindah dari ulu hati ke kanan bawah. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan rovsing (+), teraba massa saat perut kanan bawah di
palpasi. Diagnosis pasien ini adalah?
A. Appendisitis Akut
B. Abses Appendiks
C. Torsi kista ovarium
D. Divertikulitis
E. Kolelitiasis
Jawaban
B. Abses Apendiks
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan, 34 tahun
– Nyeri perut dari ulu hati ke kanan bawah migratory
pain
– Demam, mual, muntah
Total skor = 8
Abses appendiks
• 2-7% pasien dengan appendisitis memiliki fitur lebih
kompleks salah satunya abses periapendiks
– Didapatkan massa pada kuadran kanan bawah
B. Abses Appendiks
D. Divertikulitis
E. Kolelitiasis
98
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB bercampur
darah. Terjadi penurunan BB dalam 10 bulan terakhir. Pada pemeriksaan rectal touché
didapatkan mukosa berbenjol-benjol, teraba keras, batas tidak jelas, handscoen terdapat
darah. Pada pemeriksaan foto polos abdomen didapatkan gambaran sebagai berikut.
A. Ca colorektal
B. Tumor sigmoid
C. Crohn Disease
D. Colitis ulserative
E. Polipoid
Jawaban
A. Ca kolorektal
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan, 45 tahun
– BAB campur darah
– Penurunan BB dalam 10 bulan terakhir
B. Tumor sigmoid
C. Crohn Disease
D. Colitis ulserative
E. Polipoid
99
Laki-laki usia 45 tahun mengeluh nyeri ulu hati seperti terbakar sejak 1 minggu. Nyeri
memberat saat lapar dan membaik setelah makan. Tidak ada demam, mual, atau
muntah. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri epigastrium (+). Tata laksana yang
sesuai adalah?
A. Paracetamol 3x1000 mg PO
B. Ranitidine 2x150 mg PO
C. Famotidine 2x40 mg PO
D. Ranitidine 3x150 mg PO
E. Paracetamol 4x1000 mg PO
Jawaban
B. Ranitidine 2x150 mg PO
Pembahasan
Tatalaksana?
• Laki-laki 45 tahun
– Nyeri ulu hati seperti terbakar sejak 1 minggu
– Nyeri memberat saat lapar dan membaik setelah
makan
– Tidak ada demam, mual, atau muntah
• Ulkus
Ulkus duodenum:
Gaster nyeri
Ulkus2-3 jam setelah
Duodenum
Nyeri epigastrium setelah Nyeri epigastrium 2-3 jam
makan
makan setelah makan/saat lapar
Menyebabkan Menyebabkan
hematemesis hematochezia
Bisa menyebabkan ca Nyeri membaik dengan
gaster makanan
Bangun malam hari karena
nyeri
Diskusi
• Pada kasus ini, pasien mengalami dispepsia atau GERD. Keduanya
diberi obat antasida, antagonis reseptor H2, atau PPI. Hanya ada 2
jenis obat yang sesuai di soal:
– Ranitidine
– Famotidine
B. Ranitidine 2x150 mg PO
C. Famotidine 2x40 mg PO
D. Ranitidine 3x150 mg PO
E. Paracetamol 4x1000 mg PO
100
Anak perempuan usia 2 tahun, datang dengan keluhan diare sejak 2 hari. BAB cair
dengan frekuensi 10x/hari. Tidak disertai darah dan lendir. Muntah setiap minum. Pada
PF, anak tampak lemah, nadi 152 kali/menit, suhu 37 C, napas cepat dan dalam, ubun-
ubun besar cekung, mata cekung, dan turgor kulit sangat lambat. Dokter puskesmas
sudah tidak dapat memasang infus. Waktu tempuh ke RS terdekat adalah 12 jam. Apa
yang harus dilakukan?
A. Beri air putih melalui mulut 20 cc/kg
B. Beri air putih melalui mulut 30 cc/kg
C. Beri oralit melalui mulut 10 cc/kg
D. Beri oralit melalui NGT 20 cc/kg
E. Beri oralit melalui NGT 30 cc/kg
Jawaban
– Dehidrasi ringan-sedang
• Per oral 75 ml/kgBB dalam 3 jam dan 5-10ml/kgBB setiap diare
• Jika tidak bisa peroral, menggunakan parenteral
– BB 3-10 kg : 200 ml/kgBB/hari
– BB 10-15 kg : 175 ml/kgBB/hari
– BB > 15kg : 135 ml/kgBB/hari
– Dehidrasi berat
• <12 bulan : 30ml/kgBB dalam 1 jam dan 70 ml/kgBB dalam 5 jam
• >12 bulan : 30ml/kgBB dalam 0,5 jam dan 70 ml/kgBB dalam 2,5 jam
5 Pilar Tatalaksana Diare
• Nutrisi
• Zinc diberikan selama 10 hari meskipun diare
sudah berhenti
– <6 bulan: 10 mg
– >6 bulan: 20 mg
• Edukasi
• Antibiotik jika perlu
A. Beri air putih melalui mulut 20 cc/kg