Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN BISNIS ISLAM

Organisasi dan sesuatu yang ada di dalamnya, merupakan sekumpulan kegiatan yang
memerlukan penanganan secara serius. Dikatakan demikian karena melibatkan banyak orang
yang menyangkut harkat hidup orang banyak dalam rangka mencapai tujuan. Organisasi
terbentuk dari sekumpulan orang yang memiliki karakter beragam , namun harus bisa melakukan
kerjasama dengan dengan baik, dalam rangka mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya masing-
masing individu memiliki tujuan beragam, sehingga untuk mencapai keberhasilan dalam satu
tujuan perlu adanya pengelolaan dari seorang pemimpin yang bijak. Bijak yang dimaksudkan
adalah memiliki kemampuan untuk mengayomi, menyelaraskan dan memotivasi anggota
organisasi dalam melakukan pekerjaan masing-masing. Hasil akhir dari semua tindakan
manajerial adalah tercapainya tujuan organisasi seperti yang ditargetkan di dalam (QS. Al-
Anbiya:16), Allah SWT berfirman;
Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya
dengan bermain-main (QS. Al-Anbiya:16)
Maksud dari ayat tersebut adalah: Allah SWT menciptakan langit dan bumi dan pa yang
ada diantara keduanya itu adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmat. Atas
dasar ayat tersebut telah ditunjukkan bahwa segala ciptaan Allah SWT, yang maknanya adalah
semua bermanfaat, tinggal bagaimana kita sebagai makhluk Allah mengusahakannya dengan
baik. Tidak ada barang yang tidak berguna,, kalau kita mau mempelajari, memanfaatkan dan
mengelolanya dengan sebaik-baiknya.
Salah satu bentuk organisasi yang bergerak dalam bisnis dan mengharapkan laba adalah
organisasi bisnis. Organisasi bisnis memiliki spesifikasi yang unik. Artinya untuk bisa mengelola
organisasi bisnis dengan baik , membutuhkan seni dan pemikiran yang komplek serta memiliki
wawasan yang luas bagi manajernya.
Komplek disini mengandung arti selain mengelola internal karyawan juga harus
memikirkan hubungan dengan relasi kerja, serta mampu memerjemahkan informasi paaar pada
pesaingnya agar dapat mengambil keputusan dengan tepat dalam rangka pencapaian tujuan.
Untuk bisa menentukan strategi yang tepat , seorang manajer harus tahu banyak tentang
informasi pasar, kondisi pesaing, kemampuan internal perusahaannya serta kondisi
perekonomian secara umum. Kesalahan di dalam menerjemahkan informasi pasar yang masuk,
akan berakibat kesalahan di dalam menentukan strategi dan taktiknya. Seorang manajer harus
mencari banyak informasi tentang pesaing dan lingkungan bisnisnya, namun sebaiknya hanya
sedikit memberikan informasi tentang kondisi internal perusahaan kepada pihak luar. informasi
yang dikeluarkan atau dipublikasikan oleh perusahaan biasanya hanya tentang produk yang akan
dijual. Informasi ini dimaksudkan untuk mencari perhatian calon pembeli, agar tertarik dan
bersedia melakukan pembelian. Walaupun demikian, perusuhaan pesaing secara otomatis akan
ikut menerima informasi yang sama dan bisa menggunakannya untuk pengambilan keputusan
mereka.
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjual produk adalah melakukan
komunikasi. Komunikasi harus dilakukan manajer perusahaan baik secara internal maupun
eksternal. Informasi internal dilakukan dengan lingkungan kerjanya bersama karyawan
perusahaan, dilakukan dengan mitra kerja sedangkan komunikasi eksternal ( pemasok/supplier ),
pesaing (perusahaan yang menjual produk sejenis dengan tujuan pembeli sama) maupun
terhadap para pelaku bisnis lainnya.
Mengelola perusahaan baru atau sedang berkembang, memiliki posisi tertentu dalam
persaingan bisnis dan perusahaan mulai menurun omset penjualannya, diperlukan strategi yang
berbeda, disisi lain, besar kecilnya perusahaan, jenis produk yang dibuat serta lokasi memiliki
peran yang tidak kecil. Konsekuensi dari kondisi ini adalah pengelolaan terhadap karyawan juga
berbeda. Secara garis besar hubungan terhadap pengelolaan karyawan dapat
diuraikan/dikelompokkan:
#Perusahaan Baru#
Perusahaan baru pada dasarnya belum memioliki budaya perusahaan. Budaya ini akan
terbentuk dengan sendirimya saesuai dengan kemauan bersama Antara manajemen dengan
karyawannya. Setiap perusahaan memiliki ataupun membentuk budaya, bukan dari asal usul
karyawan ataupun pemimpin/pemilik saja, namun juga akan dipengaruhioleh beberapa factor,
Antara lain: lingkungan, agama, jenis pekerjaan yang harus dilakukan, serta hubungan
silaturahmi yang dibentuk. Rasa persaudaraan yang terjadi Antara pimpinan dengan karyawan;
antar karyawan; antar keluarga karyawan akan menumbuhkan ketenangan dan kenyamanan
dalam bekerja, serta tumbuhnya rasa tanggung jawab, sebagai suatu usaha bersama untuk
mencapai tujuan.
#Perusahaan sedang berkembang (Market Follower)#
Perusahaan yang sedang berkembang harus banyak mencari informasi guna
pengembangan perusahaannya, serta pengembangan produknya. Biasanya perusahaan ini
cenderung mengikuti perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat dan posisi pangsa pasar
dalam peringkat lima besar. Sebagian kebijakan cenderung mengikuti perusahaan pioner,
mengalir untuk mencari aman. Inovasi yang dilakukan tidak banyak. Perusahaan ini akan mejadi
besar dan mampu bersaing, apabila manajernya memiliki keuletan dan kemampuan(bakat) bisnis
yang bagus. Tanpa dukungan karyawan yang memadai perusahaan akan sulit berkembang
dengan baik. Perusahaan di dalam tahapan ini, cenderung menjadi “peniru produk
berkualitas”(membuat produk sejenis), dengan melakukan perubahan (penurunan) kualitas, guna
menekan harga jual, agar mampu bersaing. Tentu saja strategi penetapan harga produk tiruan
dibuat murah, serta segmen pasar yang dibidik berbeda.
#Perusahaan yang sudah berhasil (punya posisi/Market Leader)#
Perusahaan yang sudah memiliki posisi bagus (market leader), pada umumnya sudah
memiliki kemampuan manajerial yang sangat bagus, serta orang-orang(staf) yang handal. Namun
demikian tidak berarti pengelolaan tidak dilakukan secara professional. Pesaing akan selalu
mengancam posisi tersebut setiap saat, dengan berusaha mencari kelemahan yang ada. Sehingga
strategi perusahaan harus tepat, agar bisa bertahan pada posisinya.,
Mencermati beberapa kondisi perusahaan tersebut, kata kunci yang dapat ditarik adlah
pengelolaan secara professional. Menjadi manajer bukanlah pekerjaan mudah, baik untuk
perusahaan kecil, menengah ataupun perusahaan besar. Semua memerlukan kordinasi antar
bagian (departemen). Seberapa banyak jumlah departemen yang diperlukan untuk memudahkan
pengelolaan sangat tergantung banyak hal, Antara lain: jumlah investasi, jumlah karyawan,
jumlah jenis produk yang dihasilkan maupun tingkat kesulitan pembuatan produknya. Namun
secara umum dapat dikatakan bahwa, perusahaan minimal memerlukan empat
departemen yang memiliki tanggung jawab berbeda. Departemen tersebut adalah Sumber
Daya Manusia; Keuangan; Produksi dan Pemasaran. Penambahan departemen sangat
mungkin dilakukan tergantung tingkat kebutuhannya. Perusahaan yang mengandalkan inovasi
produk untuk mempertahankan posisi, memerlukan departemen khusus dibidang riset dan
pengembangan. Untuk mengelola departemen-departemen tersebut, harus ada kordinasi antar
pimpinan departemen yang dipimpin oleh manajer utama menjalankan tugasnya, diperlukan
sebuah system yang mendukung serta komunikasi yang baik.
Berikut adalah contoh gambar interaksi antar departemen dalam sebuah perusahaan, yang
hanya memiliki empat departemen:

Departemen
Konsumen
Pemasaran

Departemen
Departemen
Sumber daya
Produksi
Manusia

Departemen

Keuangan

Gb. 1. Hubungan Kerja Antar Departemen dalam Perusahaan


Departemen Pemasaran( sebagi ujung tombak perusahaan) melakukan kegiatan riset
pasar, untuk mengetahui spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumen. Dari hasil riset ini,
diusulkan kepada departemen produksi, sebagai bahan masukan pembuatan produk selanjutnya.
Usulan hasil riset bisa menjadi produk baru, ataupun sekedar perbaikan terhadap produk yang
ada, agar disukai oleh konsumennya. Jika usulan produk tadi dapat dikerjakan oleh departemen
produksi (dalam arti mesin-mesin yang dimiliki memungkinkan untuk membuat produk), usulan
kana berlanjut ke departemen keuangan dan bila diperlukan juga ke Departemen Sumber Daya
Manusia(SDM) informasi ke Departemen SDM diperlukan bila untuk membuat produk baru
diperlukan tenaga ahli ataupun pengadaan pelatihan khusus. Departemen Keuangan melakukan
perhitungan biaya pembuatan produk, serta kebutuhan dana untuk hal-hal lainnya. Jika
keuntungan dalam pembuatan produk tersebut memenuhi persyaratan, barulah dilakukan
pembuatan produk yang siap dijual. Setelah produk jadi, maka departemen harus melakukan
penjualan dengan menerapkan berbagai strategi yang mungkin. Peluncuran produk baru perlu
dana besar untuk kegiatan promosinya. Untuk itu, departemen pemasaran harus berkoordinasi
dengan departemen keuangan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Setiap departemen di dalam perusahaan membutuhkan tenaga kerja, maka informasi
tentang spesifikasi kebutuhan kerja harus disampaikan ke departemen sumber daya manusia.
Departemen inilah yang melakukan tugas mencari (menyeleksi) tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh masing-masing departemen sesuai spesifikasi yang diminta. Tentu saja di dalam penyediaan
tenga kerja, departemen ini tidak bisa bekerja sendiri tapi harus berkoordinasi dengan
departemen keuangan, terutama berkaitan dengan tersedianya dana untuk itu. Jika dana sudah
tersedia, berbagai kegiatan dapat dapat dilakukan oleh departemen sumber daya manusia, mulai
kegiatan periklanan(permintaan ke sumber lain) untuk pemberian informasi tentang kebutuhan
tenaga kerja, proses seleksi(dalam beberapa tahap), penerimaan tenaga kerja, sampai dengan
pemberian latihan kerja adalah menjadi tanggung jawabnya. Disisi lain departemen sumber daya
manusia juga harus memikirkan pengembangan dari karyawan yang sudah ada , agar mereka
lebih ahli di bidangnya. Pengembangan karyawan tersebut dapat berupa kursus, sekolah lebih
lanjut, workshop maupun pendidikan lain. Dengan pengembangan keahlian tersebut, dapat
menguntungkan kedua belah pihak, yaitu perusahaan maupun karyawan bersangkutan.
Perusahaan diuntungkan, karena penanganan pekerjaan lebih professional, sehingga hasilnya
menjadi lebih baik dan keuntungan perusahaan menjadi lebih besar. Sementara bagi karyawan,
akan meningkatkan kemampuan kinerjanya, yang berdampak pada peningkatan penghasilan.
Dan carilah apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan negeri
akhirat, namun janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan dunia
dan berbuat baiklah kepada orang lain, sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah membuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.(QS. Al-Qashas ayat 77)
Note:
Dan penting untuk dteladani bahwa Rasulullah sejak kecil sudah terbiasa dengan
kehidupan Bisnis…, bahkan beliau dianugrahi Al Amin( dapat dipercaya) dalam
perbisnisannya!!

Anda mungkin juga menyukai