Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN PERATURAN PERUNDANGAN

Oleh : Rachmad Budianto

1. UU No 1 Tahun 1970 tentang : Keselamatan Kerja

2. UU No 1 Tahun 1970 merupakan kelanjutan dari : Peraturan Keselamatan Kerja


Tambang Mijn Politie Reglemen No. 341 Thn 1930

1. UU No 1 Tahun 1970 sebagai pengganti : Veilighelds Regiement ( VR ) Stbl 1910 No,


406

2. Apa yang diatur dalam UU No 1 Thn 1970 :

Keselamatan Kerja yang terdiri dari Istilah-istilah, ruang lingkup, syarat-syarat


keselamatan kerja, pengawasan, pembinaan, panitia pembina, kecelakaan,
kewajiban dan hak tenaga kerja, kewajiban memasuki tempat kerja, kewajiban
pengurus, dan penutup.

3. Berapa jumlah roda : 11 roda gigi

4. Roda menyatakan : jumlah bab pada UU No 1 thn 1970

5. Berapa jumlah bab UU No 1 Thn 1970? 11 bab 18 pasal

6. Apa arti lambang cross (silang) ? Keselamatan

7. Apa yang dimaksud dengan Ruang Lingkup :

Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia

8. Apa yang dimaksud dengan Pengurus : managemen

9. Apa yang dimaksud dengan Direktur : petugas yang ditunjuk Menaker untuk
melaksanakan UU.

10. Apa yang dimaksud dengan Pengusaha : orang atau badan hukum

11. Apa yang dimaksud dengan Pengawas : pegawai teknis berkeahlian khusus dari
Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker

12. Apa yang dimaksud dengan Ahli Keselamatan Kerja : tenaga teknis berkeahlian khusus
dari luar Depnaker
13. Siapa yang mengawasi pelaksanaan UU No 1 Thn 1970? Direktur

14. Kewajiban Pengurus :


memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga
kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan padanya
memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara
berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur.

15. Kewajiban Pengurus pada tenaga kerja baru..


Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang :

 Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat


kerja
 Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam
tempat kerja;
 Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
 Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya

16. Ahli Keselamatan Kerja merupakan pegawai

17. P2K3 dibentuk oleh : Menteri Tenaga Kerja

18. Fungsi P2K3 : melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.

19. Hak dan kewajiban tenaga kerja :


 Memakai APD
 Memenuhi dan mentaati semua persyaratan dan kesehatan kerja,
 Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja,
 Memberikan keterangan yg benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan
atau keselamatan kerja.
20. Siapa yang melapor terjadinya kecelakaan kerja? Pengurus

21. PP 19 thn 73 tentang : Pengaturan dan pengawasan kerja dibidang pertambangan

22. PP 17 thn 74 tentang : Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas


di daerah Lepas Pantai
23. PP 11 thn 79 tentang : Keselamatan Kerja pd Pemurnia dan Pengolahan Migas.
24. Pengertian pemurnian migas : usaha memproses migas di daratan atau di daerah
lepas pantai dengan cara mempergunakan proses fisika atau kimia guna
memperoleh dan mempertinggi mutu hasil-hasil migas yg dapat dipergunakan.

25. Pengertian 'tempat pemurnian dan pengolahan' : tempat penyelenggaraan pemurnian


dan pengolahan migas termasuk didalamnya peralatan, bangunan dan instlasi yg
secara langsung / tdk langsung berhubungan dengan proses pemurnian dan
pengolahan.

26. Tata Usaha dan pengawasan keselamatan kerja dalam pemurnian migas dilakukan oleh
Menteri.
27. Siapa yang bertanggung jawab terhadap pengawasan PP 11 Thn 1979? Kepala Inspeksi

28. Siapa yang bertanggung jawab terhadap kebiasaan buruk pada PP 11 Tahun 1979?
Pelaksana Inspeksi Tambang

29. Peraturan mengenai APAR : 04/Men/80.

Anda mungkin juga menyukai