Skom443503 M1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 58

Modul 1

Konsep Dasar Sistem Komunikasi


Akhmad Yani Surachman, S. Sos., M.I.Kom.

PEN D A HU L UA N

S ejak ditemukannya teknologi internet pada dekade 1970-an hingga kini,


dunia semakin “menyusut”. Berbagai belahan dunia semakin mudah
dijangkau hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Sebelumnya, hal itu
ditunjang oleh pembangunan sarana transportasi sehingga mobilitas semakin
meningkat. Para diplomat, pedagang internasional di berbagai belahan bumi
terus bergerak, masuk keluar batas-batas negara. Dengan sendirinya, kegiatan
komunikasi internasional semakin meningkat. Sejalan dengan itu pula terjalin
komunikasi antarbangsa atau antarbudaya. Fenomena global tengah
berlangsung, di mana kegiatan komunikasi internasional tidak saja menjadi
dominasi kalangan diplomat, namun nyaris setiap individu.
Kegiatan komunikasi internasional adalah kegiatan komunikasi yang
dilakukan antara komunikator yang mewakili suatu negara untuk
menyampaikan pesan kepada komunikan dari negara lain. Dengan demikian,
komunikasi internasional merupakan praktik komunikasi yang memanfaatkan
bidang dari disiplin ilmu lain seperti ilmu politik, ekonomi, psikologi,
sosiologi, budaya, dan ilmu bahasa.
Dalam modul ini akan diuraikan konsep-konsep dasar sistem komunikasi
yang terbagi ke dalam tiga kegiatan belajar. Pertama komponen, bentuk, dan
fungsi komunikasi. Kedua, konsep pengertian dan batasan komunikasi
internasional. Dan ketiga, konsep dasar sistem komunikasi internasional.
Secara umum tujuan modul ini adalah untuk menjelaskan konsep-konsep
dasar sistem komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, serta fungsi-fungsi
komunikasi yang disertai variabel-variabelnya sebagai dasar kegiatan
komunikasi internasional.
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat memahami dan
menjelaskan:
1. Konsep dasar sistem komunikasi.
2. Bentuk-bentuk komunikasi.
1.2 Komunikasi Internasional ⚫

3. Fungsi-fungsi komunikasi.
4. Pengertian dan batasan komunikasi internasional.
5. Perbedaan komunikasi internasional dan hubungan internasional.
6. Prinsip-prinsip komunikasi internasional.
7. Peran komunikasi dalam dunia internasional.
8. Media internasional.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Komponen, Bentuk, dan Fungsi Komunikasi


A. KOMPONEN KOMUNIKASI

Komunikasi dapat diasumsikan sebagai sentral bagi kehidupan budaya


kita. Tanpa komunikasi, kebudayaan dari jenis apa pun akan mati. Kegiatan
komunikasi dapat dilakukan dengan cara berbicara, mendengarkan, menulis,
dan membaca.
Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang
lainnya. Kebutuhan itu sendiri terpenuhi melalui pertukaran pesan. Pesan-
pesan itu mengemuka melalui perilaku manusia dengan cara verbal maupun
nonverbal, baik disengaja atau tak disengaja. Berbicara dengan orang lain
merupakan bentuk komunikasi verbal. Sementara lambaian tangan, anggukan
kepala, kedipan mata, tertawa merupakan komunikasi nonverbal. Namun,
syarat agar perilaku-perilaku itu dapat disebut pesan adalah perilaku harus
diobservasi oleh seseorang dan harus mengandung makna.
Menurut Carl I. Hovland (1953), komunikasi dapat dikatakan sebagai
proses pertukaran atau penyampaian pesan antara pengirim dan penerima
pesan untuk mengubah tingkah laku. Sementara John Fiske (2004)
mendefinisikannya sebagai interaksi sosial melalui pesan.
Secara umum, komunikasi dapat dilihat sebagai: 1) Transmisi pesan,
serta 2) Produksi dan sistem pertukaran makna. Pertama sebagai transmisi
pesan, ia melihat komunikasi sebagai suatu proses di mana pribadi seseorang
mempengaruhi pribadi yang lain. Kedua, ia tertarik pada bagaimana pengirim
dan penerima mengkonstruksi pesan (encode) dan menerjemahkannya
(decode), dan dengan bagaimana transmiter menggunakan saluran dan media
komunikasi. Bila efek yang terjadi tak sesuai dengan harapan, ia cenderung
berbicara tentang kegagalan komunikasi, dan ia melihat ke tahap-tahap dalam
proses tersebut guna mengetahui di mana kegagalan tersebut terjadi.
Singkatnya, ia cenderung memusatkan dirinya pada ‘tindakan’ komunikasi.
Kedua sebagai produksi dan sistem pertukaran makna, ia berkenaan
dengan bagaimana pesan berinteraksi dengan orang-orang dalam rangka
menghasilkan makna. Yakni, ia berkenaan dengan peran teks dalam
kebudayaan kita. Bila efek yang diharapkan tak terpenuhi, ia menganggap
1.4 Komunikasi Internasional ⚫

sebagai akibat dari perbedaan budaya antara pengirim dan penerima pesan,
bukan karena adanya kesalahpahaman atau gangguan.
Namun, komunikasi juga harus merinci unsur-unsur dan dinamika yang
terdapat di dalamnya. Sebelum memeriksa unsur-unsur komunikasi, kita
harus memiliki suatu definisi yang menegaskan unsur-unsur tersebut dan
hubungan antar unsur. Mengutip Samovar & Porter (1982), karena tujuan
mempelajari komunikasi internasional adalah untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang kita terapkan secara sengaja.
Komunikasi sekarang didefinisikan sebagai suatu proses dinamika
transaksional yang mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya dengan
sengaja menyandi (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan pesan yang
mereka salurkan lewat suatu saluran (chanel) guna merangsang atau
memperoleh sikap atau perilaku tertentu. Komunikasi hanya akan lengkap
bila penerima pesan memberi makna kepadanya dan terpengaruh olehnya.
Dalam transaksi ini harus dimasukkan semua stimuli sadar-tak sadar,
sengaja-tak sengaja, verbal-nonverbal, dan konstektual yang berperan sebagai
isyarat-isyarat kepada sumber dan penerima tentang kualitas dan kredibilitas
pesan.
Definisi ini memungkinkan kita mengidentifikasi lima unsur
komunikasi, antara lain: komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek.
Model ini dikembangkan oleh Harold Laswell, dan bila digambarkan akan
tampak seperti gambar di bawah ini:

Gambar 1.1
Model Komunikasi Laswell

Namun, model Laswell di atas dianggap mempunyai banyak


kekurangan, sehingga pada perkembangan berikutnya model tersebut
disempurnakan oleh Shannon & Weaver seperti pada gambar di bawah ini:
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.5

Gambar 1.2
Model Komunikasi Shannon & Weaver

1. Komunikator
Komunikator adalah pengirim pesan. Pelakunya dapat individu, lembaga
atau organisasi yang mempunyai kebutuhan berkomunikasi. Bila dikaitkan
dengan komunikasi internasional maka wilayah cakupannya adalah antar
negara. Pelakunya dapat pemerintah, pengusaha, mahasiswa, atau masyarakat
biasa. Komunikator yang mewakili negara dapat dilakukan oleh kepala
negara (pemerintahan), atau kementerian luar negeri, bahkan tak jarang
menggunakan jasa public relations swasta. Umumnya, kegiatan yang
dilakukan komunikator negara berkisar pada kegiatan diplomasi menyangkut
bidang politik, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
Diplomasi yang dilakukan komunikator negara, misalnya, merupakan
sebuah keinginan untuk berbagi internal state dengan negara lain untuk
mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku pemerintahan negara lain.
Namun, komunikator tak dapat berbagi perasaan atau pikiran secara langsung
tanpa melibatkan lambang-lambang untuk menyampaikan perasaan dan
pikiran itu.
Dengan demikian, diperlukan penyandian (encoding), yakni suatu
kegiatan internal untuk memilih dan merancang perilaku yang sesuai dengan
aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis guna menciptakan suatu pesan. Hasil
dari perilaku menyandi adalah suatu pesan (message) (Mulyana dan
Rakhmat, 2001: 14-15). Meskipun encoding merupakan kegiatan internal
yang menghasilkan suatu pesan, pesannya sendiri bersifat eksternal bagi
komunikator. Tercapai atau tidaknya tujuan dimaksud tergantung dari
bagaimana proses-proses dan kualitas penyandian yang menghasilkan pesan.
1.6 Komunikasi Internasional ⚫

2. Pesan
Pada hakikatnya pesan adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat
yang disampaikan melalui perantara atau media (Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1996).
Sementara dalam ilmu komunikasi, pesan adalah seperangkat lambang
bermakna yang disampaikan oleh komunikator (Effendy, 1995: 18). Selain
itu, menurut Effendy (1993: 6), pesan adalah pernyataan yang didukung oleh
lambang, yakni pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, bisa berupa
ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran dan sebagainya.
Pernyataan tersebut dibawakan oleh lambang, umumnya bahasa. Namun, ada
juga yang menggunakan lambang lain, misalnya gerakan anggota tubuh,
gambar dan warna. Karena, pesan terbagi dalam dua bagian, yakni pesan
verbal dan nonverbal. Pesan verbal yaitu pesan yang disampaikan dengan
menggunakan kata-kata baik lisan maupun tulisan, sementara pesan
nonverbal yaitu pesan yang disampaikan dengan menggunakan isyarat atau
simbol yang mempunyai makna tertentu.
Pesan merupakan buah perasaan atau pikiran yang disertai oleh
seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
sendiri adalah hasil dari perilaku menyandi yang dilakukan oleh
komunikator. Suatu pesan terdiri dari lambang-lambang verbal atau
nonverbal yang mewakili perasaan dan pikiran komunikator pada suatu saat
dan tempat tertentu. Dengan kata lain, pesan adalah apa yang harus sampai
dari komunikator (sumber) ke komunikan (penerima) bila komunikator
bermaksud mempengaruhi komunikan (Samovar & Porter, 1982).
Bila tujuannya untuk mempengaruhi, Wilbur Schramm (1971)
memberikan syarat bahwa pesan yang hendak disampaikan harus cocok
dengan kerangka acuan (frame of reference) komunikan. Yakni, paduan
pengalaman dan pengertian yang pernah diperoleh komunikan. Karena itu,
diperlukan suatu perencanaan yang matang sehingga diperoleh suatu
formulasi pikiran dan perasaan yang benar-benar cocok dan layak untuk
disampaikan, dan mampu membuat perubahan terhadap perilaku penerima
pesan.
Sesuai dengan tujuan komunikasi, pesan yang hendak disampaikan
kepada komunikan dapat bersifat informatif, atau persuasif. Informatif hanya
sebatas untuk memberitahukan, sementara persuasif berarti membujuk di
mana pesan-pesan disampaikan secara halus berusaha memengaruhi
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.7

pendapat, sikap, tingkah laku khalayak untuk mengambil tindakan tanpa


merasa terpaksa.
Murphy dan Hildebrandt (1991) menyatakan agar pesan dapat diterima
dengan baik oleh komunikan hendaknya mempertimbangkan prinsip 7C,
yakni:
a. Completness memberikan informasi selengkap mungkin kepada pihak
yang membutuhkan. Informasi yang lengkap akan memberikan
ketenangan, kepercayaan, dan kepastian.
b. Conciseness, komunikasi disampaikan melalui kata-kata jelas, singkat
dan padat.
c. Concretness, pesan yang dikomunikasikan disusun secara spesifik, tidak
bersifat abstrak.
d. Consideration, pesan yang disampaikan mesti mempertimbangkan
situasi penerima/komunikan.
e. Clarity, pesan yang dikomunikasikan disusun dalam kalimat yang mudah
dipahami komunikan.
f. Courtesy, sopan-santun dan tata-krama merupakan hal yang penting
dalam berkomunikasi yang merupakan bentuk penghargaan kepada
komunikan.
g. Correctness, pesan yang dikomunikasikan dibuat secara cermat. Untuk
pesan tertulis misalnya dibuat dengan memperhatikan tata-bahasa dan
untuk pesan lisan disampaikan dengan mengingat kemampuan berbahasa
komunikan.

Namun, pesan sebagus apa pun tak akan dapat mempengaruhi siapa pun
bila tak ada alat untuk memindahkannya dari komunikator kepada
komunikan. Oleh karena itu, pesan harus disampaikan melalui media.

3. Media
Media atau saluran adalah jalan yang dilalui pesan yang dikirim dari
komunikator (pengirim) kepada komunikan (penerima). Media komunikasi
banyak sekali jumlahnya, mulai dari yang sifatnya tradisional sampai
modern. Dapat disebut beberapa di antaranya adalah kentongan, bedug,
pegelaran kesenian, surat, papan pengumuman, telepon, telegram, pamflet,
poster, spanduk, surat kabar, majalah, film, radio, televisi, dan internet.
Semua media itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sehingga
komunikator harus jeli memilih media mana yang cocok agar pesan dapat
1.8 Komunikasi Internasional ⚫

mencapai tujuan yang diinginkan, serta teknik apa yang digunakan. Memilih
media yang tepat tentu saja bergantung pada tujuan yang diinginkan, serta
teknik yang akan digunakan.
Televisi dan internet dewasa ini memiliki peran dan posisi strategis
untuk menunjang kelancaran komunikasi internasional. Media dalam
perspektif diplomasi biasa dilakukan dalam pertemuan-pertemuan politik
antar lembaga negara maupun antar kepala negara dan pemerintahan. Media
dalam perspektif jurnalistik sering dipergunakan dalam aksi-aksi propaganda
yang ditujukan untuk melemahkan posisi suatu negara, dan mengubah
kebijakan-kebijakan suatu negara. Bentrokan dan benturan ideologi serta
peradaban sering kali terjadi dalam media komunikasi jurnalistik ini.

4. Komunikan
Komunikan atau penerima pesan adalah individu, lembaga atau
organisasi yang menerjemahkan (to decode) atau memberikan interpretasi
terhadap pesan yang diterimanya. Decoding adalah proses internal
komunikan dan pemberian makna kepada perilaku komunikator yang
mewakili perasaan dan pikiran komunikator.
Dalam media jurnalistik, komunikan dikenal dengan khalayak. Khalayak
adalah ladang tempat disebarkannya benih (pesan). Benih mana yang akan
tumbuh di tanah itu akan sangat bergantung pada kondisi tanah itu, belum
termasuk pengaruh dari cuaca dan musim, begitu pun komunikan. Pesan yang
dikirim oleh komunikator, baik itu media massa (komunikator yang
terlembagakan), negara, ataupun pihak luar, akan sangat bergantung pada
kondisi komunikan, mencakup sistem kognitif, yakni menyangkut nilai, sikap
(public attitude), keyakinan, opini (public opinion), kebiasaan, faktor-faktor
usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial, ras, serta wilayah geografis.
Manusia sebagai komunikan memiliki kecenderungan untuk selektif
dalam menerima pesan, hanya dalam hal-hal yang dapat memberikan
dukungan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, seperti kebutuhan sosial,
kejelasan, kesederhanaan, agresivitas, harga diri. Selain itu, keterikatan
komunikan terhadap komunikator media, opini, media, gaya dan situasi
menjadi relevan untuk menentukan diterima atau tidaknya pesan yang
dikirimkan.
Komunikasi yang berlangsung dalam media diplomasi biasanya
berlangsung dua arah, hal ini untuk menghindari salah pengertian,
ketidaksepakatan, konflik serta untuk memperkuat posisi tawar-menawar
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.9

dalam memelihara hubungan bilateral dan multilateral. Dalam perspektif


jurnalistik, media massa biasanya memiliki sifat hubungan atau komunikasi
yang searah (karena umpan balik, tanggapan atau reaksi dari khalayak atau
komunikan memerlukan tenggang waktu).

5. Efek
Selanjutnya, setelah men-decode pesan yang diterimanya, komunikan
memberikan respons. Hal itu menyangkut hal yang komunikan lakukan
setelah ia menerima pesan. Respons dapat beraneka ragam, mulai dari tingkat
minimum hingga maksimum. Respons minimum adalah keputusan
komunikan untuk mengabaikan pesan atau tak berbuat apa pun setelah ia
menerima pesan. Sebaliknya, respons maksimum dapat merupakan suatu
tindakan komunikan yang segera dan terbuka. Komunikasi dianggap berhasil
bila respons komunikan paling tidak mendekati hal yang dikehendaki oleh
komunikator yang menciptakan pesan. Respons minimum hingga maksimum
tersebut sekaligus menggambarkan bagaimana kualitas pesan yang diciptakan
oleh komunikator yang menimbulkan efek.
Efek dikenal juga sebagai balikan (umpan balik). Yakni informasi yang
tersedia bagi komunikator yang memungkinkannya menilai keefektifan
komunikasi yang dilakukannya untuk mengadakan penyesuaian atau
perbaikan dalam komunikasi selanjutnya. Meskipun umpan balik dan respons
berbeda, namun keduanya saling berkaitan. Respons adalah hal yang
komunikan putuskan atau lakukan setelah ia menerima pesan, sedangkan
umpan balik adalah informasi tentang keefektifan komunikasi. Keduanya
dihubungkan oleh karena respons komunikan merupakan sumber umpan
balik yang normal.
Dengan kata lain, respons terhadap pesan yang diterima komunikan dari
komunikator, atau dapat juga berarti transmisi dari reaksi penerima kembali
ke pengirim. Efek berperan penting dalam menentukan berlanjut atau
tidaknya proses komunikasi. Reaksi yang diberikan oleh komunikan terhadap
komunikator dapat menjadi indikator untuk mengetahui apakah pesan yang
dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan hal yang dimaksud, oleh
karenanya efek atau umpan balik ini dapat bersifat positif dan negatif. Dalam
dunia politik yang berorientasi pada perjuangan kekuasaan dalam
pemerintahan untuk melaksanakan ideologi, efek yang diperlukan tidak
jarang hanya berupa perubahan tingkah laku sejumlah orang untuk seketika
saja.
1.10 Komunikasi Internasional ⚫

B. BENTUK KOMUNIKASI

Secara garis besar, komunikasi terbagi ke dalam bentuk komunikasi


persona, komunikasi kelompok, komunikasi media massa, dan komunikasi
medio. Keempatnya dibedakan berdasarkan penggunaan saluran komunikasi.

1. Komunikasi Persona
Komunikasi persona terbagi menjadi dua, yakni komunikasi intrapersona
dan komunikasi antarpersona. Komunikasi intrapersona berarti kita berbicara
pada diri sendiri. Misalnya, kita sedang berkomunikasi dengan orang lain,
pada saat yang sama kita mendengar suara kita sendiri dan kita menyadari
bahwa kita salah ucap, maka kita pun segera memperbaikinya. Dalam
komunikasi intrapersona, umpan balik yang datang dari diri sendiri itu
dinamakan umpan balik internal (internal feedback). Sebagai komunikator
dalam proses komunikasi, komunikasi intrapersonal dibutuhkan agar
komunikator tetap waspada akan kesalahan-kesalahan yang mungkin pada
saat kegiatan komunikasi sedang berlangsung.
Sementara itu, komunikasi antarpersona adalah komunikasi yang
dilakukan oleh individu dengan individu lainnya. Dalam komunikasi
antarpersonal, komunikasi berlangsung secara tatap muka (face to face
communication). Namun, berkomunikasi melalui telepon tetap merupakan
komunikasi langsung karena respons komunikan dapat segera diketahui.
Umpan balik demikian bersifat langsung, sehingga dinamakan umpan balik
seketika (immediate feedback). Bahkan terkadang umpan balik berlangsung
pada saat komunikator tengah menyampaikan pesannya, artinya komunikator
mengetahui dan menyadari pada saat itu juga. Dengan demikian, bila umpan
balik dirasakan negatif, komunikator dapat dengan segera memperbaiki
gayanya. Situasi yang sama juga terjadi pada komunikasi kelompok (group
communication), baik komunikasi kelompok kecil (small group
communication) maupun komunikasi kelompok besar (large group
communication).
Dalam kegiatan komunikasi internasional, bentuk komunikasi seperti ini
banyak terjadi pada perspektif diplomatik. Komunikator terdiri atas
sekelompok kecil orang, yakni antara rombongan diplomat dari suatu dengan
negara berkomunikasi dengan diplomat dari negara lain. Ketika satu pihak
diplomat menyampaikan pesannya di tengah-tengah penyampaian pesan
tersebut ia merasakan umpan baliknya negatif, ia segera mengubah gaya
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.11

penyampaian atau isi pesannya. Demikian juga dalam kegiatan bisnis antara
negara. Ketika seorang pengusaha sedang melakukan tawar-menawar
(negosiasi), mereka akan dengan segera mengetahui kelemahan-kelemahan
atau keunggulan-keunggulannya sendiri dalam bernegosiasi.
Pada komunikasi seperti itu, umpan balik yang diperlukan komunikator
ialah bersifat verbal karena komunikasinya ditujukan kepada komunikan.
Jadi, permasalahannya mengerti atau tidak, menerima atau tidak, dan lain-
lain yang ke semuanya harus dinyatakan dengan kata-kata (Effendy, 2001:
15).

2. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan
sekelompok orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi kelompok banyak
sekali digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan,
mengubah sikap dan perilaku, memperteguh sikap, dan meningkatkan
kesadaran. Karena, komunikasi ditujukan kepada afeksi komunikan, yakni
pada perasaannya, bukan pada otaknya.
Kelompok adalah kumpulan atau agregasi orang yang memiliki
kesadaran para anggotanya akan ikatan yang sama, memiliki tujuan dan
organisasi (tidak selalu formal), dan melibatkan interaksi di antara
anggotanya. Kualitas komunikasi ditentukan oleh karakteristik dan jenis
kelompok yang dikembangkan.
Komunikasi kelompok dalam konteks yang lebih luas, yang
berhubungan dengan komunikasi internasional memainkan peran yang
strategis dalam meningkatkan kemajuan dan pembangunan negara-negara
anggotanya, di samping menciptakan tatanan kehidupan yang lebih adil dan
seimbang. Tak jarang komunikasi kelompok yang dibangun oleh suatu
negara dalam satu wilayah, berperan aktif dalam mengatasi permasalahan
para anggotanya, baik itu internal maupun eksternal.
Dalam komunikasi internasional kita mengenal jaringan-jaringan
komunikasi kelompok antar negara, terdapat ASEAN, negara-negara Asia
Pasifik, forum Asia Afrika, yang sangat penting dalam pencapaian tujuan dan
kepentingan setiap negara, pengakuan, pengembangan dan pemeliharaan
hubungan bilateral atau multilateral untuk memperkuat posisi tawar-menawar
dan reputasi, serta pencapaian tujuan perdamaian dunia yang lebih mantap.
Komunikasi kelompok antarnegara sebagai sebuah pola hubungan
bilateral dan multilateral, akan sangat berbeda dengan tujuan komunikasi
1.12 Komunikasi Internasional ⚫

propaganda. Komunikasi kelompok mencakup upaya untuk memperoleh dan


memperkuat dukungan rakyat dan negara sahabat.

3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa dalam perspektif komunikasi adalah komunikasi
yang menggunakan media massa, dan ditujukan kepada khalayak yang luar
biasa banyaknya. Sementara itu, dalam perspektif psikologi sosial,
komunikasi massa tidak selalu menggunakan media massa, asal
menunjukkan perilaku massa maka sudah dapat dikatakan sebagai
komunikasi massa.
Komunikasi massa memiliki sifat komunikasi (arus balik) yang searah
dengan komunikannya. Kalaupun terjadi arus balik dua arah, biasanya sangat
jarang terjadi dan memerlukan tenggang waktu. Kondisi tersebut
memberikan konsekuensi tersendiri bagi komunikatornya, dalam arti bahwa
komunikator harus benar-benar mempersiapkan pesan yang akan
disampaikannya, yaitu pesan yang accepted dan received.
Karakteristik lainnya adalah komunikator dalam komunikasi massa
biasanya melembaga. Jadi, kalau seorang wartawan mengirimkan pesan lewat
tulisan yang dibuatnya, ini berarti bahwa secara tidak langsung komunikator
yang sebenarnya adalah lembaga/perusahaan tempat di mana wartawan itu
berkomunikasi dengan komunikannya. Dalam berkomunikasi dengan
khalayak, komunikasi massa mengirimkan pesan yang bersifat umum
(publik) yang menyangkut kepentingan umum, dan human interest.
Ciri khas media massa sebagai media komunikasi jurnalistik, yaitu
kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada komunikan yang
heterogen terhadap pesan-pesan yang dikirimkan oleh media sebagai
komunikator.
Propaganda untuk memperluas kepentingan dan pengaruh dari suatu
negara terhadap negara lain dalam pertarungan kekuatan politik, beradu
dalam komunikasi massa ini. Kekuatan komunikasi massa dapat dikatakan
telah meruntuhkan batas-batas negara.

4. Komunikasi Medio
Komunikasi medio sebagaimana halnya komunikasi media massa adalah
proses komunikasi secara sekunder, di mana proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Namun,
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.13

komunikasi medio berbeda dengan komunikasi media massa yang melibatkan


orang dalam jumlah yang massif atau masal. Dalam komunikasi medio
jumlah orang yang terlibat sedikit, tertuju pada sekelompok orang dengan
jumlah yang relatif sedikit.
Dalam komunikasi internasional, komunikasi medio berperan dalam hal-
hal yang sifatnya informatif dan perbandingan, berbeda dengan komunikasi
media massa yang mengandung unsur persuasif secara massal. Kalaupun ada
unsur persuasif, sifat komunikasi medio sekedar memperteguh keyakinan
suatu komunitas atau kelompok tertentu saja. Dalam penyampaiannya, media
yang digunakan misalnya seperti buletin-buletin khusus, folder, dan majalah
organisasi.
Dalam konteks komunikasi internasional, komunitas atau kelompok
tertentu merupakan sekumpulan orang lintas negara. Komunitas tersebut
dapat sekumpulan orang yang menggemari hobi tertentu, atau penggemar
aktor/aktris tertentu. Proses komunikasi yang berlangsung di antara anggota
komunitas lebih untuk mempertegas dan memperteguh keyakinan mereka
akan tujuannya.

C. FUNGSI KOMUNIKASI

Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang


lainnya. Kebutuhan itu sendiri terpenuhi melalui pertukaran pesan. Hal itu
mengungkapkan akan fungsi komunikasi, yakni sebagai sarana untuk
membangun hubungan sosial antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan seterusnya. Dalam
konteks komunikasi internasional, komunikasi berfungsi untuk menjalin
hubungan dengan individu atau kelompok antara satu negara dengan negara
lainnya, hingga hubungan suatu negara dengan negara lainnya.
Harold D. Laswell (1972) mengatakan bahwa di tengah-tengah
masyarakat, komunikasi mempunyai tiga fungsi, yakni:
1. Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the environment),
penyingkapan ancaman dan kesempatan yang memengaruhi nilai
masyarakat dan bagian-bagian unsur di dalamnya.
2. Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan
(correlation of the components of society in making a response to the
environment).
1.14 Komunikasi Internasional ⚫

3. Penyebaran warisan sosial (transmission of the social inheritance). Di


sini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangga
maupun di sekolah, yang meneruskan warisan sosial kepada keturunan
berikutnya.

Selanjutnya, menurut Laswell, di dalam masyarakat, proses komunikasi


mengungkapkan ciri-ciri khusus ketika unsur-unsur yang berkuasa merasa
takut pada lingkungan eksternal.
Onong Uchyana Effendy (2001: 27) menjelaskan, bila komunikasi
dipandang dalam arti luas, ia tak hanya diartikan sebagai pertukaran berita
dan pesan. Namun, sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-
menukar data, fakta, dan ide. Dalam menjalani kegiatan komunikasi perlu
dijalankan secara efektif. Karena, dengan adanya komunikasi yang baik,
proses komunikasi akan berjalan lancar sehingga tujuan-tujuan yang
diharapkan akan tercapai dengan baik pula. Dengan demikian, fungsi
komunikasi dalam sistem sosial, secara umum adalah sebagai berikut:
1. Informatif, 2. Persuasif, 3. Kolaboratif, dan 4. Emotif.

1. Fungsi Informatif
Secara sederhana, komunikasi dalam konteks fungsi informatif adalah
kegiatan pengumpulan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, dan pesan,
opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi
secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain agar
dapat mengambil keputusan yang tepat.
Sementara itu, aktivitas komunikasi yang kita lakukan berperan
memberikan informasi, pada saat yang mungkin bersamaan kita juga dapat
mencari informasi yang kita butuhkan. Selain itu, dari beberapa hasil
penelitian terungkap bahwa fungsi ini juga berperan dalam membuat pilihan-
pilihan, mengurangi ketidakpastian, dan mengubah keadaan.
Dalam kegiatan komunikasi internasional, fungsi ini sangat penting
keberadaannya, karena akan memengaruhi pembuatan dan pengambilan
keputusan. Keputusan terbaik tidak hanya ditentukan oleh kualitas individu
pengambil keputusan, tetapi juga ditentukan oleh kualitas informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Akurasi dan aktualisasi informasi
membuat pengambil keputusan tak ragu mengimplementasikan kebijakannya,
sehingga dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik lagi.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.15

2. Fungsi Persuasif
Fungsi persuasif adalah untuk meyakinkan orang lain. Sementara itu,
dalam arti luas, persuasif berarti sebagai usaha mempengaruhi pendapat,
sikap, dan tingkah laku yang hanya boleh dilakukan dengan berdasarkan
bujukan-bujukan atau ajakan.
Biasanya, dalam menjalankan fungsinya, persuasif menyertakan fungsi
motivatif. Effendy (2001: 27-28) menjelaskan motivasi sebagai usaha untuk
menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka
panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya,
mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama
yang akan dikejar.
Dari beberapa buku teks ternyata persuasif dan motivatif pada
hakikatnya memiliki konsep sama yaitu “gettingthem to do what you want to
do”, agar orang lain melakukan hal yang Anda inginkan, dengan cara
mempengaruhi orang lain. Hal yang bukan dengan cara memaksa (koersif)
atau memperkosa hak asasi orang lain. Biasanya cara persuasif atau motivatif
ini diawali dengan menyentuh pemuasan “need” (kebutuhan) orang lain.
Dalam fungsi persuasif/motivatif ini, tujuannya diarahkan untuk memberikan
“treatment” agar orang lain memgubah sikap, pendapat, dan perilakunya
seperti yang diinginkan oleh komunikator.
Dalam kegiatan komunikasi internasional misalnya, fungsi ini dijalankan
untuk membangun komitmen para pelakunya terhadap negara, organisasi
atau lembaga. Sehingga misi, visi, strategi, dan taktik dapat berjalan secara
efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diharapkan
sebelumnya. Cara yang paling umum biasanya melalui implementasi
perencanaan dan pendelegasian. Fungsi persuasif/motivatif ini tentu saja
perlu diterapkan dalam kegiatan komunikasi internasional agar individu,
komunitas, organisasi, negara di dunia internasional dapat berinteraksi dan
bekerja sama dalam situasi yang kondusif. Dalam kegiatan bisnis
internasional misalnya, para pengusaha dari negara lain mau
menginvestasikan modalnya di negara kita.
Contoh komunikasi persuasif banyak digunakan adalah dalam dunia
periklanan. Malaysia gencar mengampanyekan pariwisata dengan tema
“Sebenar-benarnya Asia (Trully Asia)” guna membujuk masyarakat
internasional agar tertarik mengunjungi tempat-tempat wisata di negeri itu.
Bila turis asing banyak yang datang, dengan sendirinya akan berimbas pada
hal-hal yang lain. Selain keindahan lokasi wisata, banyaknya pengunjung
1.16 Komunikasi Internasional ⚫

juga akan berdampak pada citra Malaysia sebagai negara yang menarik
sekaligus aman.

3. Fungsi Kolaboratif
Pada dasarnya kolaborasi merupakan bentuk kerja sama. Dalam kegiatan
komunikasi internasional yang dilakukan negara, misalnya, terjadi kontak
diplomasi mengenai pembebasan tawanan intelijen. Ketika kontak
berlangsung, terjadi proses negosiasi untuk membebaskan tawanan.
Negosiasi itulah yang dinamakan kerja sama. Bila negosiasi berorientasi
“solusi menang-menang (win-win solutios)”, berarti komunikasi yang
berlangsung telah memenuhi fungsi kolaboratif. Asumsinya, pemecahan
masalah dapat dicapai dan memuaskan kebutuhan semua pihak yang terlibat
di dalamnya.
Fungsi kolaboratif berbeda dengan fungsi-fungsi komunikasi
sebelumnya. Fungsi informatif dan persuasif bersifat satu arah, di mana pihak
pertama (informan atau pembujuk) bertindak sebagai komunikator yang
memberikan informasi atau membujuk kepada komunikan. Dalam kolaboratif
kedudukan kedua belah pihak sama-sama sejajar, karena kuncinya terletak
pada bagaimana menemukan “solusi menang-menang” yang membuat
masing-masing pihak tidak merasa dirugikan.
Kebanyakan interaksi dalam komunikasi kolaboratif terjadi bila kita
bertujuan untuk mempersuasi orang lain melakukan tindakan tertentu atau
mengajak orang lain berkolaborasi untuk memecahkan masalah. Dalam hal
ini, umumnya kita harus terlebih dahulu menyampaikan data dan fakta untuk
meningkatkan pemahaman pihak lain atas permasalahan yang dibicarakan.
Lalu kita menyatakan argumentasi yang mendukung kesimpulan atau
rekomendasi yang ditawarkan. Sebagai tambahan, kita pun meminta pihak
lain untuk berpartisipasi dengan menyatakan kebutuhan, saran, pemecahan,
perumusan kesimpulan, dan rekomendasi.

4. Fungsi Emotif
Siapa pun yang terlibat dalam kegiatan komunikasi, dapat dipastikan
akan melibatkan emosi. Ungkapan emosi dapat disadari atau tidak disadari,
hal ini dapat terlihat jelas dalam tahapan komunikasi antarpersona. Ekskpresi
wajah ataupun bahasa tubuh, nada suara bahkan perilaku, dapat menunjukkan
suasana emosi seseorang ketika berkomunikasi. Kepekaan kita menangkap
gejala tersebut turut membantu efektivitas komunikasi yang akan dilakukan.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.17

Fungsi emotif ini meningkatkan penerimaan (acceptance) isi pesan,


karena berkaitan dengan rasa suka-tidak suka, benci-cinta, puas-tidak puas,
kegembiraan-kesedihan, menyenangkan-mengecewakan, atau kedekatan
emosional lainnya.
Mengapa media-media Arab menyajikan anak-anak dan balita korban
perang Israel-Palestina? Mengapa korban ledakan bom di London, Inggris
ditayangkan sementara korban salah sasaran roket di Irak tak ditampilkan?
Mengapa Aljazeera menggambarkan anak-anak Irak yang kehilangan
anggota tubuhnya setelah rumah keluarganya dihantam bom pintar?
Semua itu disajikan untuk menyentuh emosi khalayak. Karena, emosilah
yang paling mudah disentuh. Seperti pepatah kuno mengatakan “sentuhlah
hatinya, baru kemudian otaknya” (Subarna, Iriantara dan Rochman, 1999).

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Uraikan pengertian masing-masing unsur dalam komunikasi!
2) Diskusikan dengan teman-teman Anda, bagaimana caranya agar
komunikasi berhasil!
3) Diskusikan dengan teman-teman Anda, apa saja perbedaan dalam
bentuk-bentuk komunikasi!
4) Jelaskan pengertian komunikasi informatif, persuasif, kolaboratif, dan
emotif dalam komunikasi!
5) Diskusikan dengan teman-teman Anda, bagaimana semua fungsi
komunikasi itu dapat saling mendukung!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Dalam proses komunikasi terdapat komunikator sebagai penggagas dan


penyampai pesan, pesan itu sendiri berupa gabungan lambang-lambang
yang mempunyai makna, media sebagai penyampai pesan, komunikan
sebagai penerima pesan, dan efek terhadap komunikan yang dihasilkan
oleh pesan.
2) Komunikasi disebut berhasil bila terjadi saling pengertian di antara
pelaku komunikasi. Untuk mencapai hal itu, setiap unsur dalam
1.18 Komunikasi Internasional ⚫

komunikasi harus saling menunjang satu sama lain. Pertama,


komunikator harus dapat meng-encode gagasannya sehingga terbentuk
pesan yang baik. Kedua, agar pesan dapat dengan jelas diterima dan
mudah dipahami oleh komunikan, gunakan prinsip 7C. Ketiga, untuk
menyampaikan pesan pilih media yang tepat. Keempat, dalam
membentuk pesan perhatikan frame of reference komunikan. Kelima,
bila respons dan umpan balik diperoleh dengan segera (secara langsung)
segeralah lakukan evaluasi dan segera pula membuat pesan yang lebih
baik.
3) Perbedaan yang mendasar dalam bentuk-bentuk komunikasi terletak
pada berapa jumlah pelaku komunikasi dan media apa yang digunakan.
Apakah pelaku komunikasi hanya sendiri yang berkomunikasi dengan
dirinya sendiri, individu dengan individu, individu dengan kelompok,
atau kelompok dengan kelompok. Sementara itu, berdasarkan media
yang digunakan berarti apakah menggunakan media massa, atau media
nirmassa.
4) Informatif adalah kegiatan pengumpulan, penyebaran fakta, dan pesan,
opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan
bereaksi secara jelas. Persuasif berarti usaha mempengaruhi pendapat,
sikap, dan tingkah laku berdasarkan bujukan-bujukan. Kolaboratif adalah
bentuk kerja sama komunikasi yang berorientasi win-win solution guna
memuaskan kebutuhan semua pihak yang terlibat. Sementara itu, emotif
adalah untuk meningkatkan acceptance isi pesan karena berkaitan
dengan rasa suka-tidak suka, benci-cinta, puas-tidak puas, kegembiraan-
kesedihan, menyenangkan-mengecewakan, atau kedekatan emosional
lainnya.
5) Pada hakikatnya informatif merupakan suatu hal paling mendasar dalam
kegiatan komunikasi. Tanpa informasi, kegiatan komunikasi mungkin
tak akan berjalan. Sebaliknya, tujuan-tujuan komunikasi mungkin tak
akan terpenuhi tanpa melibatkan fungsi-fungsi lainnya.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.19

R A NG KU M AN

Komunikasi adalah proses pengiriman, penerimaan, dan pemahaman


gagasan atau perasaan dalam bentuk pesan verbal atau nonverbal secara
disengaja atau tidak disengaja. Proses itu melibatkan komunikator,
komunikan, pesan, gagasan, dan perasaan, serta efek. Sementara itu,
tujuan mempelajari komunikasi internasional adalah untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang kita terapkan secara
sengaja. Dengan demikian, komunikasi suatu proses dinamik
transaksional yang mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya
dengan sengaja menyandi (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan
pesan yang mereka salurkan lewat suatu saluran (chanel) guna
merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu. Komunikasi
hanya akan lengkap hanya bila penerima pesan memberi makna
kepadanya dan terpengaruh olehnya.
Dalam konteks komunikasi internasional, komunikasi berfungsi
untuk menjalin hubungan dengan individu atau kelompok antara satu
negara dengan negara lainnya, hingga hubungan suatu negara dengan
negara lainnya. Sementara itu, fungsi komunikasi dalam sistem sosial,
secara umum adalah informatif, persuasif, kolaboratif, dan emotif. Dan,
keempatnya masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda satu
sama lain. Informatif bersifat memberi tahu, persuasif bersifat
membujuk, kolaboratif bersifat saling menguntungkan, dan emotif
bersifat manusiawi. Pada praktiknya fungsi-fungsi tersebut, meskipun
dapat berdiri sendiri, keempatnya juga dapat saling mendukung.

TES F OR M AT IF 1

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar paling


tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan!

1) Kegiatan komunikasi merupakan proses individu mengirim


stimulus/pesan untuk mengubah perilaku orang lain. Definisi tersebut
adalah pendapat ....
A. Carl I. Hovland
B. John Fiske
C. Harold Laswell
D. Samovar & Porter
1.20 Komunikasi Internasional ⚫

2) Komunikasi disampaikan melalui kata-kata jelas, singkat dan padat


adalah bagian dari Prinsip 7C:
A. Completness
B. Consideration
C. Conciseness
D. Clarity

3) Pesan yang hendak disampaikan harus cocok dengan kerangka acuan


(frame of reference) komunikan. Pendapat tersebut disampaikan oleh ....
A. Samovar & Porter
B. John Fiske
C. Wilbur Schramm
D. Murphy dan Hildebrandt

4) Dalam komunikasi intrapersona, umpan balik yang terjadi biasanya


disebut ....
A. internal feedback
B. eksternal feedback
C. immediate feedback
D. delay feedback

5) Berikut ini adalah karakteristik komunikasi massa, yaitu ....


A. dilakukan oleh banyak orang
B. arus balik satu arah dan komunikasi yang melembaga
C. sering terjadi komunikasi dua arah
D. dilakukan melalui media massa

6) Hal mendasar yang membedakan komunikasi medio dengan komunikasi


media massa adalah ....
A. jumlah komunikator
B. media yang digunakan
C. lambang-lambang yang dipakai
D. arus balik yang ditimbulkan

7) Di bawah ini merupakan fungsi komunikasi secara umum, yakni:


A. Sebagai sarana untuk membangun hubungan sosial dalam
masyarakat
B. Sebagai sarana untuk mengkaji hubungan sosial dalam masyarakat
C. Sebagai alat pembeda masyarakat
D. Sebagai alat ukur masyarakat
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.21

8) Fungsi komunikasi dalam sistem sosial, secara umum adalah sebagai


berikut:
A. Informatif
B. Provokatif
C. Demonstratif
D. Korektif

9) Salah satu perbedaan antara fungsi kolaboratif dengan fungsi komunikasi


yang lainnya adalah ....
A. fungsi kolaboratif saling memuaskan kebutuhan semua pihak yang
terlibat
B. fungsi kolaboratif memiliki komunikasi dua arah
C. fungsi kolaboratif terdapat unsur menyuruh
D. terdapat unsur paksaan dalam fungsi kolaboratif

10) Tujuan dari fungsi kolaboratif adalah ....


A. bagaimana mempengaruhi orang lain
B. bagaimana menyuruh orang lain
C. menemukan solusi satu pihak
D. menemukan adanya win-win solution

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.22 Komunikasi Internasional ⚫

Kegiatan Belajar 2

Pengertian dan Batasan Komunikasi


Internasional

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses ‘dinamik


transaksional’ yang mempengaruhi perilaku sumber (komunikator) dan
penerimanya (komunikan). Komunikator dengan sengaja menyandi (to code)
perilaku mereka untuk menghasilkan pesan yang mereka salurkan lewat suatu
saluran (channel/media) guna merangsang atau untuk memperoleh sikap atau
perilaku tertentu. Sikap dan perilaku yang diharapkan, hanya akan diperoleh
jika si penerima pesan menyerap perilaku yang disandi, dan memberikan
makna kepadanya.
Pada Kegiatan Belajar 1 telah dijelaskan mengenai unsur-unsur
komunikasi, seperti komunikator, komunikan, media (channel), pesan dan
efek. Unsur-unsur tersebut dapat membantu memudahkan kita untuk
mengetahui komunikasi. Namun, agar lebih memahami hakikat komunikasi,
selain unsur-unsur komunikasi kita juga perlu mengetahui prinsip-prinsip
komunikasi. Menurut William J. Seiler (1988) terdapat beberapa prinsip
dasar komunikasi, yaitu sebagai suatu proses, sistemis, interaksi dan
transaksi, disengaja atau tidak disengaja. Prinsip-prinsip tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Komunikasi sebagai Suatu Proses


Komunikasi merupakan suatu proses atau aktivitas yang dinamik,
berlangsung secara terus menerus, selalu berubah dan menimbulkan
perubahan, serta tidak memiliki awal dan akhir. Setiap saat manusia bertemu
dan berinteraksi dengan orang lain. Kemudian orang-orang tersebut saling
mempengaruhi. Dan pada gilirannya, setiap kali berinteraksi, maka setiap kali
itu pula manusia berubah, sekecil apapun perubahan tersebut.

2. Komunikasi sebagai Suatu yang Sistemis


Unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi menunjukkan bahwa
komunikasi adalah sesuatu yang sistemis. Setiap unsur atau komponen
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.23

komunikasi memiliki tugasnya masing-masing, dan berhubungan satu sama


lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. Bila terdapat gangguan pada satu
komponen saja, akan berpengaruh pada komunikasi secara keseluruhan.
Dengan kata lain, semua komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang
sulit dipisahkan untuk menghasilkan komunikasi yang utuh.

3. Komunikasi Bersifat Transaksi dan Interaksi


Komunikasi terjadi antara sumber dan penerima. Berinteraksi berarti
saling bertukar komunikasi. Seseorang ‘melemparkan’ dan yang lainnya
‘menangkap’, kemudian yang menangkap melemparkannya kembali kepada
si pelempar pertama. Namun, latar belakang atau pengalaman pelempar dan
penerima turut mempengaruhi proses interaksi yang terjadi.
Sebagai proses yang interaktif, komunikasi berlangsung dalam konteks
fisik dan konteks sosial. Artinya, interaksi tidaklah terisolasi, namun berada
dalam suatu lingkungan fisik tertentu dan dinamika sosial tertentu. Konteks
sosial di mana komunikasi berlangsung, akan menentukan hubungan sosial
antara sumber dan penerimanya.
Sementara sebagai sifat transaksi, proses komunikasi yang dilakukan
oleh manusia sehari-hari tidak selamanya teratur itu dalam prosesnya. Dalam
percakapan tatap muka, misalnya, kerap kali kita terlibat dalam proses
pengiriman pesan secara simultan yang tidak terpisah.

4. Komunikasi terjadi Disengaja atau tidak Disengaja


Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai
maksud tertentu (makna tertentu) dikirimkan kepada penerima yang
dimaksudkan. Sebaliknya, tidak sengaja apabila pesan tersebut tidak sengaja
dikirimkan atau tidak dimaksudkan kepada orang tertentu untuk
menerimanya.
Secara umum komunikasi dapat dilihat sebagai ‘transmisi pesan’ serta
sebagai ‘produksi dan pertukaran makna’. Pertama, sebagai transmisi pesan,
komunikasi dapat dilihat pada bagaimana pengirim dan penerima
mengkonstruksi pesan (encode) dan menerjemahkannya (decode). Selain itu,
juga pada bagaimana transmiter menggunakan saluran dan media
komunikasi. Di sini komunikasi dilihat sebagai suatu proses di mana
seseorang mempengaruhi perilaku orang lain. Bila efek tak sesuai dengan
harapan, dilihat sebagai bentuk kegagalan komunikasi sehingga yang dicari
adalah pada tahap mana dalam proses komunikasi kegagalan itu terjadi.
1.24 Komunikasi Internasional ⚫

Kedua, sebagai produksi dan pertukaran makna, komunikasi dilihat


berkenaan dengan pesan berinteraksi dengan orang-orang dalam rangka
menghasilkan makna. Yakni, komunikasi berkenaan dengan peran teks dalam
suatu kebudayaan. Bila efek tak sesuai dengan harapan, hal itu dinilai akibat
dari perbedaan budaya pengirim dan penerima pesan.
John Fiske (2004) menyebut hal pertama sebagai Mazhab Proses,
sedangkan yang kedua Mazhab Semiotika. Mazhab Proses cenderung
menggunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan
cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi. Sementara
Mazhab Semiotika cenderung menggunakan linguistik dan subjek seni, dan
cenderung memusatkan dirinya pada karya komunikasi.
Komunikasi itu merupakan sarana interaksi sosial. Dan mazhab proses
mendefinisikan interaksi sosial sebagai proses di mana seseorang
berhubungan, mempengaruhi perilaku, atau respons emosional orang lain.
Sementara mazhab semiotika mendefinisikan interaksi sosial sebagai sesuatu
yang membentuk individu sebagai anggota dari suatu budaya atau
masyarakat tertentu.
Selain itu, dalam memandang pesan keduanya juga berbeda. Mazhab
proses melihat pesan sebagai sesuatu yang ditransmisikan melalui proses
komunikasi dengan cara sengaja atau tak sengaja, disadari atau tak disadari.
Dengan kata lain, pesan adalah apa yang pengirim sampaikan dengan sarana
apapun. Sementara bagi mazhab semiotika, pesan merupakan suatu
konstruksi tanda yang menghasilkan makna. Dalam semiotika, penekanan
bergeser pada teks dan bagaimana teks itu dibaca, bukan pada bagaimana
pesan ditransmisikan. ‘Membaca’ itu sendiri adalah proses menemukan
makna yang terjadi ketika pembaca berinteraksi atau bernegosiasi dengan
teks.
Menurut Fiske (2004: 10), negosiasi itu terjadi karena pembaca
membawa aspek-aspek pengalaman budayanya untuk berhubungan dengan
kode dan tanda yang menyusun teks. Pembaca juga melibatkan pemahaman
yang agak sama tentang apa sebenarnya teks tersebut. Dengan demikian,
pesan bukanlah sesuatu yang dikirimkan dari A ke B, melainkan suatu
elemen dalam sebuah hubungan terstruktur yang elemen-elemen lainnya
termasuk realitas eksternal dan produser/pembaca. Memproduksi dan
membaca teks dipandang sebagai proses yang paralel, bila tak identik, karena
mereka menduduki tempat yang sama dalam struktur ini.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.25

Fiske menggambarkan, model struktur ini sebagai sebuah segitiga


dengan anak panah yang menunjukkan interaksi konstan dan dinamis.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Pesan teks

Makna

Produser Referent
Pembaca

Gambar 1.3
Pesan dan Makna (John Fiske, 2004: 11)

Bila diperhatikan, kegiatan komunikasi dewasa ini tidak hanya


dipandang sebagai transmisi pesan saja. Berita-berita, misalnya, tidak hanya
sekedar menyampaikan atau melaporkan informasi mengenai peristiwa.
Namun, di dalamnya juga menyertakan kode-kode dan simbol-simbol.
Contohnya, ketika media Barat mempublikasikan foto-foto mantan Presiden
Irak Saddam Husein yang sedang mencuci pakaiannya di dalam penjara.
Foto tersebut tidak hanya dimaksudkan untuk menggambarkan kegiatan
mantan penguasa diktator di dalam penjara setelah jatuh dari kekuasaan.
Lebih dari itu, memberikan pesan bahwa mantan orang yang paling ditakuti
di jazirah Arab tersebut sudah lemah. Bahkan beberapa analis politik menilai
foto tersebut sebagai pesan bagi para pengikut Saddam untuk berhenti
melakukan perlawanan pada pemerintahan baru Irak, Amerika Serikat (AS)
serta Inggris, karena pemimpinnya sudah tidak berdaya. Dengan kata lain,
foto tersebut dimaksudkan untuk melemahkan mental pasukan pendukung
1.26 Komunikasi Internasional ⚫

Saddam Husein. Di sisi lain, foto itu juga menggambarkan kedigdayaan AS


dan sekutunya dalam menaklukkan sang tiran dan membebaskan rakyat Irak
dari penderitaan penguasa kejam. Analis lain menilai, publikasi foto tersebut
sebagai bentuk pelecehan terhadap tawanan perang.
Sebelumnya, untuk meyakinkan dunia internasional, AS dan sekutunya
tidak secara langsung ingin menjatuhkan Saddam Husein dari kekuasaannya.
Karena, hal itu akan dinilai sebagai bentuk intervensi negara asing terhadap
kedaulatan suatu negara. AS dan sekutunya mengkonstruksi image Irak di
bawah Presiden Saddam Husein sebagai axis of evilyakni negara poros
setan/kejahatan karena memiliki senjata pemusnah massal yang sewaktu-
waktu akan mengancam dunia. Irak juga dicap sebagai negara pelindung
teroris internasional yang sudah banyak meresahkan dunia. Beberapa teroris
yang meresahkan dunia, salah satunya yang meledakkan gedung WTC di
New York, AS, pada 11 September 2001, dapat bebas bersembunyi di Irak.
Oleh karena itulah AS sebagai polisi dunia punya kewajiban untuk
melindungi dunia dari segala ancaman. Dan, ketika pada akhirnya Irak
diserang meski senjata pemusnah massal yang dimaksud tidak jelas
keberadaannya, AS dan Inggris punya alasan untuk memerangi terorisme.
Sejauh ini, selain mempunyai kekuatan senjata yang digdaya, AS dikenal
sebagai negara paling mahir dan berpengaruh dalam kegiatan komunikasi
internasional. Tatkala tentara AS menyiksa tawanan perang Irak di penjara
Abu Graib dengan cara tidak manusiawi, pemerintah Irak menyebut hal itu
dilakukan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab, bukan kesalahan
negara atau penguasa militer AS di Irak. Lain perkara bila hal itu dilakukan
pejuang Irak. AS menyebutnya sebagai tindakan barbar, melanggar hak asasi
manusia (HAM).
Namun, dapat dikatakan faktor komunikasi AS-lah yang lebih kuat di
bandingkan senjata. Karena, negara-negara lain pun mempunyai
perlengkapan senjata yang tidak kalah hebat. Rusia, Jerman dan Perancis,
misalnya, mempunyai kualitas senjata yang sejajar dengan AS. Bahkan,
negara dunia ketiga seperti China, India, Pakistan, sampai Korea Utara pun
mempunyai senjata nuklir. Dari sisi lain, khususnya Jerman, Perancis dan
China, juga mempunyai kekuatan ekonomi yang sebanding dengan AS.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan
“senjata” utama dalam kegiatan komunikasi internasional dewasa ini,
meskipun senjata masih tetap digunakan. Namun, kekuatan senjata menjadi
pilihan terakhir untuk menciptakan dunia yang aman dan tenteram.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.27

Berkaca pada pertikaian Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka


(GAM), penggunaan kekuatan senjata tak kunjung menciptakan keadaan
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi damai sejak tahun 1960-an.
Bahkan kekuatan senjata membuat posisi Indonesia terjepit di forum
internasional. Indonesia kerap mendapat julukan negara pelanggar HAM
terkait penanganan GAM di NAD. Belakangan, meskipun dinilai belum
memuaskan, upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia
membuahkan hasil dengan ditanda tanganinya Nota Kesepahaman Damai
antara Pemerintah RI dengan GAM, di Finlandia pada tanggal 15 Agustus
2005.

B. PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Pada dasarnya, pengertian komunikasi internasional nyaris tidak ada


bedanya dengan pengertian komunikasi secara umum. Keduanya hanya
dibedakan pada konteks sumber dan penerimanya saja. Komunikasi
internasional melibatkan komunikan dan komunikator yang mewakili suatu
negara atau bangsa, baik bersifat individu maupun lembaga/organisasi.
Dengan kata lain, komunikasi internasional adalah komunikasi yang
dilakukan antara komunikator yang mewakili suatu negara untuk
menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan
negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain dengan tujuan
untuk memperoleh dukungan yang lebih luas. Dan, dalam kegiatannya di
dunia internasional, komunikasi berfungsi untuk mendinamisasikan
hubungan internasional yang dijalin antara dua negara atau lebih, sekaligus
membantu meningkatkan pencapaian tujuan hubungan internasional.
Dengan demikian, pada dasarnya komunikasi internasional merupakan
instrumen (alat) atau jembatan untuk mendinamisasikan hubungan antara dua
negara atau lebih, sekaligus pencapaian kepentingan.
Untuk dapat lebih memahami mengenai komunikasi internasional dalam
kaitannya sebagai instrumen hubungan internasional (antarbangsa), dapat
ditelaah dengan menelusuri pertumbuhan dan perkembangan sistem negara.
Negara-negara modern dan masyarakat antarbangsa yang modern adalah
fenomena baru. Namun, sifat hubungan yang berlangsung di dalamnya telah
ada sejak lama. Analisis hubungan kenegaraan dapat ditelaah dari manusia.
Karena pada dasarnya, pada setiap perkembangannya manusia mempunyai
1.28 Komunikasi Internasional ⚫

kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dilaksanakannya dan karena itu
manusia membentuk kelompok-kelompok sosial.
J. Frankell (1991) mengatakan, pendekatan pemahaman terhadap
hubungan antarbangsa, sebagai tujuan komunikasi internasional, dapat
diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku ‘sosial’
binatang-binatang. Pengelompokan binatang ditentukan oleh pertimbangan
tentang kelangsungan hidup biologisnya. Mereka harus mendapatkan
makanan untuk bertahan hidup, dan daerah untuk membiakkan diri. Oleh
karena itu, mereka akan menjaga wilayah yang memberikan kebutuhan
hidupnya. Mereka pun tidak akan mengizinkan binatang lain, di luar
kelompoknya, menggunakan wilayah yang mereka duduki. Namun, tatkala
wilayah tersebut tidak lagi mencukupi kebutuhannya, mereka akan mencari
wilayah lain.
Logika mendasar tentang terjadinya hubungan internasional (antar
bangsa), di mana komunikasi sebagai instrumennya, adalah bila suatu
kelompok tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan di dalam wilayah (negara)-
nya sendiri. Bila kebutuhan vital hanya dapat dipenuhi dari luar negaranya,
maka mereka akan melakukan pencarian ke negara lain. Bentuknya, dapat
berupa penaklukan atau kerja sama dengan cara tukar menukar kebutuhan.
Sementara itu, hubungan antar bangsa sebagai sistem dan masyarakat
internasional menunjukkan unit-unit yang banyak yang terpisah-pisah dalam
hal-hal tertentu. Namun dalam hal lain, merupakan hasil saling
mempengaruhi dari kekuatan-kekuatan yang bersatu.
Komunikasi internasional menjadi sangat penting untuk memelihara
hubungan antarbangsa, memperkuat posisi, dan meningkatkan reputasi. Dan
dalam konteks tertentu, komunikasi internasional dapat menjadi alat yang
efektif untuk memperluas dan menanamkan pengaruh baik itu ideologi,
politik, ekonomi, sosial, maupun kebudayaan.

C. PENGERTIAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

“International Relations is the relationships between individuals and


individuals, between individuals and groups, between groups and groups,
between groups and states, and between states and states” (BaryBuzan).
Hubungan internasional berarti hubungan antara individu dan individu,
antara individu dan kelompok, antara kelompok dan kelompok, antara
kelompok dan negara, dan antara negara dan negara.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.29

Dalam arti sempit, hubungan internasional dapat diartikan sebagai


hubungan yang terjadi antar bangsa atau negara. Sementara itu, dalam arti
luas, hubungan internasional berarti hubungan yang melibatkan dua negara
atau lebih yang melintasi batas wilayah negara, yang dilakukan baik
antarnegara, organisasi, ataupun individu.
Terjalinnya hubungan internasional biasanya dilatarbelakangi oleh
adanya keterbatasan kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Hubungan internasional juga terjadi karena faktor geografis di
mana satu negara dengan lainnya berdekatan. Masih banyak faktor yang
melatari terjalinnya hubungan internasional. Bahkan negara yang awalnya
saling bermusuhan dan terlibat perang pun bisa berhubungan baik di
kemudian hari.
Oleh karena itu, tujuan hubungan internasional antara lain: untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, untuk mempererat hubungan
antarnegara, untuk menyelesaikan konflik, untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dan manfaat hubungan internasional antara lain: kebutuhan
dalam negeri terpenuhi, hubungan antarnegara semakin erat, terwujudnya
perdamaian dunia, serta semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat
suatu negara. Hubungan internasional dapat dilakukan dalam berbagai aspek,
yaitu: Pertahanan dan keamanan; Kebudayaan; Ekonomi; Kesehatan (Sosial);
Hukum.
Maksud ‘hubungan’ dalam pengertian di atas tentu saja bentuk interaksi
yang melibatkan komunikasi. Suatu hubungan tidak akan terjadi atau
terlaksana tanpa adanya komunikasi. Komunikasi yang digunakan dalam
kegiatan hubungan internasional, adalah komunikasi internasional.
Komunikasi internasional memfokuskan perhatian pada keseluruhan
proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara.
Subjek yang ditelaah bukanlah sekadar arus itu, melainkan juga struktur arus
yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang
digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya.
Hubungan internasional dan diplomasi mempunyai hubungan yang
sangat erat. Diplomasi dewasa ini merupakan salah satu instrumen yang
paling penting oleh negara-negara dalam menjalin hubungan dengan negara-
negara lainnya. Hubungan baik kedua negara biasanya ditandai dengan
pembukaan hubungan diplomatik, di mana kedua negara saling mengutus
perwakilannya (duta besar) untuk ditempatkan di negara lain.
1.30 Komunikasi Internasional ⚫

Dalam kaitannya dengan penataan hubungan internasional, hubungan


diplomatik antara negara-negara di dunia juga membahas mengenai tata cara
penyelesaian sengketa secara diplomatik yaitu dengan cara:
1. Negosiasi adalah perundingan yang dilakukan secara langsung antara
para pihak dengan tujuan untuk menyelesaikan sengketa melalui dialog
tanpa melibatkan pihak ketiga. Negosiasi merupakan cara penyelesaian
sengketa yang paling dasar dan paling tua digunakan oleh umat manusia.
Pasal 33 ayat (1) Piagam PBB menempatkan negosiasi sebagai cara
pertama dari penyelesaian sengketa.
2. Enquiry atau penyelidikan, untuk menyelesaikan sebuah sengketa
internasional, akan bergantung pada fakta-fakta para pihak yang tidak
disepakati. Untuk menyelesaikan sengketa tersebut, pihak-pihak yang
terlibat membentuk sebuah badan yang bertugas untuk menyelidiki
fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
3. Mediasi melibatkan pihak ketiga yang dipilih oleh para pihak yang
bersengketa. Pihak ketiga dapat berupa individu atau kelompok, negara
atau kelompok negara atau organisasi internasional. Dalam mediasi,
pihak ketiga bukan hanya mengusahakan agar pihak yang bersengketa
bertemu tetapi juga mengusahakan dasar-dasar perundingan dan ikut
aktif dalam perundingan.
4. Konsiliasi, penyelesaian sengketa melalui cara konsiliasi menggunakan
pihak ketiga. Komisi konsiliasi yang dibentuk oleh para pihak dapat saja
terlembaga atau bersifat ad-hoc, yang kemudian memberikan
persyaratan penyelesaian yang diterima oleh para pihak. Perbedaan
konsiliasi dengan mediasi adalah konsiliasi memiliki hukuman cara yang
lebih formal dibandingkan dengan mediasi.
5. Good Offices atau jasa-jasa baik, adalah cara penyelesaian sengketa
melalui pihak ketiga. Pihak ketiga berupaya agar para pihak yang
bersengketa menyelesaikan sengketanya dengan negosiasi. Jasa baik
terbaik dua, yaitu jasa baik teknis dan jasa baik politis. Jasa baik teknis
adalah jasa baik oleh negara atau organisasi internasional dengan cara
mengundang para pihak yang bersengketa ikut serta dalam konferensi
atau menyelenggarakan konferensi. Sementara itu, jasa baik politis
adalah jasa baik yang dilakukan oleh negara atau organisasi internasional
yang berupaya menciptakan suatu perdamaian atau menghentikan suatu
perang yang diikuti dengan diadakannya negosiasi atau suatu
kompetensi.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.31

D. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Secara umum, ruang lingkup komunikasi internasional meliputi:


1) hubungan individual, 2) hubungan antar kelompok, dan 3) hubungan antar
negara. Sementara bentuk kegiatannya, yaitu mencakup bidang-bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
1. Hubungan individual, yaitu hubungan yang terjadi antara individu
dengan individu lainnya yang berada di luar negaranya. Dengan kata
lain, hubungan yang terjadi bersifat antarbangsa. Misalnya, hubungan
yang terjadi antara mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa Australia
dalam program pertukaran pelajar atau mahasiswa. Meskipun program
pertukaran pelajar kerap difasilitasi oleh negara, komunikasi yang
berlangsung biasanya kerap tidak mengikuti tata krama protokoler.
Dalam praktiknya karena hubungannya bersifat pribadi, bila timbul
kepentingan-kepentingan, timbal balik pun hanya terjadi di antara
individu-individu tersebut.
2. Hubungan antarkelompok, yaitu hubungan yang terjadi antara lembaga-
lembaga sosial, keagamaan, perdagangan, dan lain-lain yang mewakili
suatu negara. Kelompok-kelompok tersebut dapat saja merupakan wakil
pemerintah, swasta, atau LSM (lembaga swadaya masyarakat).
Komunikasi dapat berlangsung secara insidental, periodik, maupun
permanen.
3. Hubungan antarnegara, yaitu hubungan yang dilakukan oleh satu negara
dengan negara lainnya, baik regional maupun universal. Penjelasan
mengenai negara adalah suatu organisasi yang terbentuk untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang mengatur setiap individu yang
berada di suatu wilayah, yang pada prinsipnya tidak terpengaruh oleh
kekuasaan (pemerintah) lain.

Secara umum, hubungan antar negara dapat terjadi secara: a) bilateral,


dan b) multilateral. Hubungan bilateral merupakan hubungan yang terjalin
antara dua negara, sedangkan multilateral berarti hubungan yang melibatkan
lebih banyak negara. Hubungan-hubungan tersebut dimaksudkan untuk
mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan dalam masalah
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya atau yang lainnya.
1.32 Komunikasi Internasional ⚫

a. Hubungan Bilateral
Hubungan bilateral tidak hanya terjadi di antara dua negara yang saling
bertetangga, melainkan dapat melintasi hingga batas-batas benua. Kerja
sama yang terjalin dalam hubungan ini biasanya menyangkut
kepentingan spesifik kedua negara. Hubungan spesifik tersebut bertujuan
untuk memperdalam hubungan yang mungkin telah terjalin sebelumnya.
Misalnya, hubungan sebagai sesama anggota ASEAN.
Sebagai contoh, Indonesia dan Singapura merupakan anggota ASEAN.
Dan kepentingan-kepentingan kedua negara secara umum telah terwakili
oleh butir-butir kesepakatan yang digagas dan dibahas bersama dengan
negara-negara Asia Tenggara lainnya yang tergabung dalam ASEAN.
Namun, kesepakatan-kesepakatan tersebut kerap tidak menyentuh
permasalahan spesifik dan substansial di antara dua negara anggotanya.
Selain seperti masalah perbatasan Indonesia-Malaysia, contoh lainnya
sebut saja masalah ekstradisi antara Indonesia dan Singapura. Ketika
seorang terpidana korupsi di Indonesia kabur ke Singapura, pemerintah
Indonesia tidak dapat meminta pemerintah Singapura menangkap dan
menyerahkannya ke Indonesia karena tidak ada kerja sama ekstradisi di
antara Indonesia dan Singapura. Kenyataan tersebut merugikan
Indonesia karena terpidana dapat leluasa bergerak dan “membelanjakan”
uang hasil korupsi di Singapura. Dengan demikian, pemerintah
Indonesia merasa perlu menjalin hubungan bilateral baru khusus
menyangkut masalah ekstradisi. Namun, sejauh ini upaya diplomasi
yang dilakukan kedua belah pihak belum menemui kesepakatan.

b. Hubungan Multilateral
Perbedaan mendasar antara hubungan bilateral dan multilateral berkaitan
dengan jumlah negara yang terlibat di dalamnya. Di dalam hubungan
multilateral, jumlah negara yang terlibat lebih dari dua. Dapat saja hanya
tiga negara seperti Benelux, yang terdiri dari Belgia, Netherland
(Belanda), dan Luxemberg yang terletak di Eropa Barat.
Hubungan multilateral yang terjalin dapat saja berdasarkan kedekatan
wilayah geografis, persamaan ideologi, ataupun kepentingan ekonomi.
Benelux merupakan contoh hubungan multilateral berdasarkan
kedekatan geografis. Sama halnya dengan ASEAN di mana anggotanya
terdiri dari negara-negara Asia Tenggara.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.33

Contoh lainnya, pada masa Perang Dingin (cold war) kekuatan dunia
bertumpu pada dua negara adikuasa, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Pada masa ini dikenal dengan nama Blok Barat yang berafiliasi pada
Amerika Serikat, dan Blok Timur pada Uni Soviet. Blok Barat dikenal
dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan kerap disebut
sebagai negara-negara penganut demokrasi atau liberal, sedangkan Blok
Timur dinamakan Pakta Warsawa dan kerap disebut blok komunis. Di antara
kedua blok tersebut terdapat negara-negara Non-Blok yang diprakarsai oleh
Presiden Soekarno (Indonesia) dan Josep Bros Tito (Yugoslavia).
Hubungan yang terjalin di antara negara-negara anggota blok tertentu,
umumnya didasarkan pada kepentingan atau persamaan ideologi. Bagi negara
penganut paham demokrasi dan liberal, biasanya menjadi ‘anggota’ Blok
Barat. Sementara itu, penganut paham ideologi komunis menjadi anggota
Blok Timur. Non Blok sendiri dari negara-negara penganut paham
demokratis/liberal dan komunis yang tidak secara langsung berafiliasi pada
dua ‘kutub’ kekuatan dunia tersebut.
Sementara itu, meskipun blok-blok negara tersebut berseteru, hampir
seluruh negara yang tergabung ke dalam masing-masing blok merupakan
anggota Persatuan Bangsa-Bangsa/United Nation (PBB/UN). Dan PBB
merupakan bentuk hubungan multilateral yang didasarkan pada kepentingan
yang jauh lebih luas. Yaitu menyangkut berbagai permasalahan dunia seperti
keamanan, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, pengungsi, pangan,
buruh, dan lain sebagainya.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan beberapa prinsip dasar komunikasi menurut William J. Seiler!
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi dapat dilihat sebagai
‘transmisi pesan’ serta sebagai ‘produksi dan pertukaran makna’!
3) Diskusikan dengan teman-teman Anda, apa perbedaan mazhab proses
dan semiotika dalam komunikasi?
4) Jelaskan perbedaan pengertian komunikasi secara umum dengan
komunikasi internasional!
5) Jelaskan pengertian hubungan internasional dalam arti sempit dan luas!
1.34 Komunikasi Internasional ⚫

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Komunikasi sebagai suatu proses, sistemis, interaksi dan transaksi,


disengaja atau tidak disengaja.
2) Sebagai transmisi pesan, komunikasi dapat dilihat pada bagaimana
pengirim dan penerima mengkonstruksi pesan (encode) dan
menerjemahkannya (decode), serta pada bagaimana transmiter
menggunakan saluran dan media komunikasi. Di sini komunikasi dilihat
sebagai suatu proses di mana seseorang mempengaruhi perilaku orang
lain. Sebagai produksi dan pertukaran makna, komunikasi dilihat
berkenaan dengan pesan berinteraksi dengan orang-orang dalam rangka
menghasilkan makna.
3) Mazhab Proses cenderung menggunakan ilmu-ilmu sosial, terutama
psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada
tindakan komunikasi. Sementara Mazhab Semiotika cenderung
menggunakan linguistik dan subjek seni, dan cenderung memusatkan
dirinya pada karya komunikasi.
4) Pengertian komunikasi internasional hanya dibedakan pada konteks
sumber dan penerimanya saja. Komunikasi internasional melibatkan
komunikan dan komunikator yang mewakili suatu negara atau bangsa,
baik bersifat individu maupun lembaga/organisasi. Komunikasi
internasional adalah komunikasi yang dilakukan antara komunikator
yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang
berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan
yang mewakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan
yang lebih luas.
5) Dalam arti sempit, hubungan internasional dapat diartikan sebagai
hubungan yang terjadi antarbangsa atau negara. Sementara itu, dalam arti
luas, hubungan internasional berarti hubungan yang melibatkan dua
negara atau lebih yang melintasi batas wilayah negara, yang dilakukan
baik antarnegara, organisasi, ataupun individu.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.35

R A NG KU M AN

Komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan antara


komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-
pesan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada
komunikan yang mewakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh
dukungan yang lebih luas. Dan, dalam kegiatannya di dunia
internasional, komunikasi berfungsi untuk mendinamisasikan hubungan
internasional yang dijalin antara dua negara atau lebih, sekaligus
membantu meningkatkan pencapaian tujuan hubungan internasional.
Sementara itu, hubungan internasional dapat diartikan sebagai hubungan
yang terjadi antarbangsa atau negara, sementara dalam arti luas,
hubungan internasional berarti hubungan yang melibatkan dua negara
atau lebih yang melintasi batas wilayah negara, yang dilakukan baik
antar negara, organisasi, ataupun individu. Tujuan, untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, untuk mempererat hubungan antarnegara, untuk
menyelesaikan konflik, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

TES F OR M AT IF 2

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar paling


tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan!

1) Prinsip dasar komunikasi menurut William J. Seiler, yaitu ....


A. proses Sistemis
B. transformasi
C. interaksi dan transaksi
D. internasionalisasi dan transaksi

2) Pembagian cara komunikasi menjadi Mazhab Proses dan Mazhab


Semiotika dikemukakan oleh ....
A. Carl I. Hovland
B. John Fiske
C. Harold Laswell
D. Samovar & Porter
1.36 Komunikasi Internasional ⚫

3) Pada konteks sumber dalam kegiatan komunikasi internasional,


komunikator mewakili suatu ....
A. instansi
B. lembaga
C. negara
D. pemerintah

4) Fungsi komunikasi dalam kegiatan di dunia internasional adalah ....


A. Membantu produksi suatu negara
B. Mendinamiskan produksi suatu negara
C. Meningkatkan pencapaian tujuan produksi internasional
D. Memperoleh dukungan yang lebih luas dari negara lain

5) Latar belakang terjalinnya hubungan internasional adalah ....


A. Perbedaan kebutuhan dalam negeri
B. Kesamaan kepentingan geografis
C. Kesamaan kepentingan antarsatu negara dengan negara lainnya
D. Perbedaan ideologi

6) Tujuan hubungan internasional adalah ....


A. memenuhi kebutuhan geografis dalam negeri
B. memperkuat kekurangan antar negara
C. menyelesaikan konflik
D. meningkatkan demografi masyarakat suatu negara

7) Manfaat hubungan internasional adalah ....


A. faktor demografi penduduk suatu negara meningkat
B. kebutuhan demografi dalam negeri terpenuhi
C. hubungan kausal semakin erat
D. terwujudnya perdamaian dunia

8) Hubungan internasional dapat dilakukan dalam berbagai aspek, yakni ....


A. Pertahanan dan keamanan
B. Konflik
C. Perang
D. Negosisasi

9) Tata cara penyelesaian sengketa secara diplomatik yaitu dengan cara ....
A. Negosiasi
B. Equaly
C. Meditasi
D. Official
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.37

10) NATO adalah salah satu bentuk hubungan multilateral, kepanjangannya


adalah ....
A. Nations Atlantic Treaty Organization
B. North Atlantic Treaty Organization
C. Neutral Atlantic Treaty Organization
D. Non Atlantic Treaty Organization

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.38 Komunikasi Internasional ⚫

Kegiatan Belajar 3

Konsep Dasar
Sistem Komunikasi Internasional

A. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Pada dasarnya, prinsip-prinsip komunikasi dalam kegiatan komunikasi


internasional sama dengan pengertian prinsip-prinsip komunikasi secara
umum. Dengan demikian, pembahasan mengenai prinsip-prinsip komunikasi
internasional ini dapat mengikuti prinsip-prinsip komunikasi secara umum,
yaitu: 1. Komunikasi internasional sebagai suatu proses; 2. Komunikasi
internasional sebagai sesuatu yang sistemik; 3. Komunikasi internasional
bersifat interaksi dan transaksi, dan; 4. Komunikasi internasional terjadi
secara disengaja atau tidak disengaja
Keempat poin tersebut menggambarkan bahwa komunikasi berlangsung
secara terus menerus, menimbulkan perubahan, dan tidak mempunyai awal
dan akhir. Dalam konteks komunikasi internasional, setiap hari bahkan setiap
detik setiap negara saling berinteraksi. Semua itu terjadi mengingat adanya
nilai-nilai, kepentingan, dan kebutuhan masyarakat suatu negara yang harus
dipenuhi. Setiap kali terpengaruhi, maka setiap kali itu pula suatu negara
akan berubah, sekecil apapun perubahan itu. Proses terjadinya pengaruh-
mempengaruhi merupakan hasil ‘kerja’ dari komponen-komponen
komunikasi. Setiap komponen itu menjalankan tugasnya masing-masing, dan
berhubungan satu sama lain sehingga menghasilkan komunikasi. Dalam
konteks komunikasi internasional, tujuan komunikasi yaitu demi tercapainya
kepentingan-kepentingan dalam melakukan hubungan antarbangsa. Bila
terdapat gangguan pada satu komponen, akan berpengaruh pada proses
komunikasi secara keseluruhan.
Komunikasi internasional itu terjadi karena adanya interaksi antara
sumber (komunikator) dari suatu negara dan penerima (komunikan) dari
negara lain. Misalnya, sumber melemparkan pesan dan yang lain
menangkapnya. Kemudian, penerima pesan melemparkannya kembali
(mengumpan balik) kepada sumber dari negara pertama. Frame of reference
sumber dan penerima turut mempengaruhi proses interaksi yang terjadi.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.39

Sebagai proses yang interaktif, komunikasi berlangsung dalam konteks


fisik dan konteks sosial. Artinya, interaksi tidaklah terisolasi, melainkan
berada dalam suatu lingkungan fisik tertentu dan dinamika sosial tertentu.
Konteks sosial di mana komunikasi berlangsung, akan menentukan hubungan
sosial antara sumber dan penerimanya. Namun, dalam prosesnya, komunikasi
yang dilakukan oleh suatu negara tidak selamanya seteratur itu. Kerap kali,
bahkan banyak dalam percakapan tatap muka suatu negara terlibat dalam
proses pengiriman pesan secara simultan yang tidak terpisah. Baik dalam
bentuk yang disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya, Malaysia
menyampaikan pesan kepada negara-negara investor bahwa mereka
membuka keran investasi di bidang pertambangan di Blok Ambalat. Dan
Indonesia menangkap pesan itu sebagai pelanggaran terhadap territorial dan
kedaulatan negara. Apa yang disampaikan Malaysia kepada negara-negara
investor merupakan pesan yang disengaja, sedangkan reaksi dari Indonesia
merupakan bentuk penyampaian pesan Malaysia yang tidak disengaja tertuju
kepada Indonesia.
Perbedaan frame of reference antara Rusdihardjo (Duta Besar Indonesia
untuk Malaysia, pada 2005) dan Anggota Komisi I DPR RI periode 2004-
2009 berujung kesalahpahaman yang menyangkut kredibilitas Indonesia di
mata Internasional. Sebagai contoh: media massa di Malaysia menyebut
rakyat Indonesia sebagai “indon”. Duta Besar Indonesia untuk Malaysia pada
tahun 2005, Rusdiharjo, tidak mempermasalahkan sebutan tersebut. Berbeda
dengan Komisi I DPR di Tanah Air yang memaknai Indon sebagai bentuk
ejekan, atau penghinaan. Kata “indon” merupakan bentuk ungkapan rasis,
atau rasial kepada rakyat Indonesia, karena sama artinya dengan julukan
“negro” bagi warga kulit hitam di Amerika Serikat. Perbedaan pandangan itu
menggambarkan komunikasi internasional pihak Indonesia tidak solid dalam
menghadapi Malaysia.

1. Komunikasi Internasional sebagai Suatu Proses


Komunikasi internasional merupakan suatu proses atau aktivitas yang
dinamik, berlangsung secara terus menerus, selalu berubah dan menimbulkan
perubahan, serta tidak memiliki awal dan akhir. Setiap hari bahkan setiap
detik negara berinteraksi dengan negara lain, mengingat bahwa di sana
terdapat nilai-nilai, kepentingan, dan kebutuhan masyarakat suatu negara
yang harus terpenuhi. Negara-negara tersebut saling mempengaruhi. Tiap kali
1.40 Komunikasi Internasional ⚫

terpengaruhi maka tiap kali itu pula suatu negara akan berubah, sekecil
apapun perubahan tersebut.
Sementara itu, proses dalam komunikasi berarti menyangkut peranan
dari elemen-elemen komunikasi seperti pengirim, penerima, pesan, media
komunikasi, serta tujuan atau acuan. Sebagai sebuah proses, komunikasi
menaruh perhatian pada kondisi penyampaian atau saluran komunikasi. Hal
itu berkaitan dengan bagaimana caranya pesan yang dikirimkan oleh
pengirim dapat tersampaikan.
Namun, pada praktiknya, proses komunikasi tidak berlangsung
sesederhana seperti itu. Terutama ketika berbicara mengenai saling
mempengaruhi. Interaksi yang terjadi antara pengirim dan penerima tidak
hanya sebatas bagaimana informasi atau pesan tersampaikan kepada
penerima. Lebih dari itu, bagaimana informasi atau pesan tersebut dimaknai
oleh penerima. Dengan demikian, dalam prosesnya komunikasi tidak hanya
menggunakan elemen-elemen saja, melainkan melibatkan sebuah sistem
tanda (sign system) yang berbentuk sebuah pesan yang disampaikan dan
diberikan makna kepadanya. Sehingga pada gilirannya cara pesan itu dapat
atau akan dimaknai oleh penerima.

2. Komunikasi Internasional sebagai Sesuatu yang Sistemik


Pada dasarnya unsur-unsur dalam komunikasi dan komunikasi
internasional sama saja. Namun, keduanya dibedakan oleh subjek dan objek,
termasuk kepentingan di dalamnya. Untuk menghasilkan komunikasi, setiap
unsur komunikasi mempunyai tugasnya masing-masing. Semuanya
merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan untuk menghasilkan
komunikasi yang utuh. Hal itulah yang menunjukkan bahwa komunikasi
merupakan sesuatu yang sistemis.
Dalam kegiatan komunikasi internasional, unsur-unsur komunikasi
dirangkai untuk menghasilkan suatu hubungan atau komunikasi demi
tercapainya kepentingan-kepentingan dalam melakukan hubungan antar
bangsa atau negara. Bila terdapat gangguan pada satu unsur saja, akan
berpengaruh pada komunikasi secara keseluruhan. Demikian pula dengan
sistem tanda yang dilibatkan, mungkin akan sulit diterima oleh penerima
karena keseluruhan unsur komunikasi tersebut merupakan tempat di mana
tanda-tanda diproduksi.
Sementara itu, tanda dalam komunikasi internasional hanya mempunyai
arti dalam kaitannya dengan negara yang dituju (komunikan atau penerima).
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.41

Negara komunikanlah yang menghubungkan tanda dengan hal yang


ditandakan sesuai dengan konversi dalam bahasa yang bersangkutan. Namun
bila terjadi kegagalan, meskipun unsur merupakan tempat produksi tanda,
tidak selalu dipandang sebagai akibat dari kegagalan proses komunikasi. Di
sini, kegagalan dapat saja bersumber pada pengirim yang memproduksi
tanda, atau cara penerima menangkap tanda tersebut. Selain itu, dapat juga
dilihat dari penerima memberikan pemahaman terhadap makna yang
dimaksud oleh pengirim.

3. Komunikasi Internasional Bersifat Interaksi dan Transaksi


Komunikasi terjadi karena adanya interaksi antara sumber dan penerima.
Interaksi itu sendiri dapat diartikan sebagai saling bertukar informasi atau
pesan. Dalam konteks komunikasi internasional, interaksi terjadi setelah
suatu negara melemparkan (menyampaikan) informasi atau pesan, sementara
negara lainnya menangkap. Selanjutnya, negara yang menangkap
melemparkannya kembali kepada negara pelempar pertama.
Secara langsung atau tidak, interaksi tersebut menghasilkan transaksi
bila terjadi kesepahaman di antara pihak yang terlibat. Maksudnya, terjadi
pertukaran pesan antara negara pengirim dengan penerima, dan sebaliknya.
Pada akhirnya, akan menentukan hubungan sosial antara negara sumber dan
penerima.

4. Komunikasi Internasional Terjadi Secara Disengaja atau Tidak


Disengaja
Sederhananya, komunikasi yang disengaja berarti informasi atau pesan
yang dibuat ditujukan atau dikirimkan kepada pihak yang dimaksud.
Sementara itu, tidak disengaja berarti informasi atau pesan tersebut secara
tidak sengaja tersampaikan kepada pihak yang tidak dimaksud.
Dalam setiap kegiatan komunikasi, dapat dikatakan bahwa komunikasi
yang disengaja akan terjadi pula komunikasi tidak disengaja. Misalnya,
ketika komunikasi ditujukan pada satu pihak, pihak lain di dekatnya secara
tidak sengaja mengetahui komunikasi yang terjadi. Komunikasi yang
diketahui pihak lain itulah yang dinamakan komunikasi tidak disengaja.
Dalam konteks komunikasi internasional kerap terjadi di mana
komunikasi yang sengaja ditujukan kepada negara tertentu, namun ditanggapi
oleh negara yang tidak dimaksudkan. Mungkin, hal itu terjadi karena negara
1.42 Komunikasi Internasional ⚫

yang tidak dimaksudkan mempunyai kepentingan dengan komunikasi yang


tengah berlangsung.

B. PERAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA INTERNASIONAL

Komunikasi sebagai ilmu memiliki posisi dan peranan yang penting bagi
kehidupan. Baik itu bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan,
maupun politik suatu negara dalam melakukan hubungan antarbangsa
(internasional
Dalam kegiatan komunikasi internasional, komunikasi antara lain
berperan dan berfungsi untuk: 1. Perluasan kehidupan dunia, 2. Untuk
terciptanya masyarakat internasional, 3. Untuk terciptanya ketertiban
internasional, 4. Untuk pemeliharaan kedamaian dan keamanan internasional,
dan 5. Untuk mengurangi kesalahpahaman.

1. Komunikasi untuk Perluasan Kehidupan Dunia


Komunikasi merupakan kegiatan dasar manusia dan proses sosial yang
dijalaninya. Melalui komunikasi, pesan-pesan dapat tersampaikan. Bahkan
lebih dari itu, pelakunya dapat saling mempengaruhi. Dalam usaha
pencapaian tujuan dan kepentingan-kepentingan, pelaku komunikasi
menyepakati berbagai poin-poin kesamaan untuk bekerja sama. Komunikasi
adalah mesin pendorong proses sosial yang memungkinkan terjadinya
interaksi antar manusia, dan menjadikan manusia sebagai makhluk sosial
yang tidak akan pernah bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain
(pihak lain) karena keterbatasan yang dimiliki.
Lewat upaya penciptaan, penyempurnaan, dan penggandaan sarana serta
perangkat teknis, komunikasi antar manusia didunia ini terbebas dari
berbagai hambatan ruang dan waktu. Komunikasi sebagai perluasan
kehidupan memberikan kemudahan dan menciptakan proses akulturasi antara
berbagai masyarakat yang hidup jauh terpisah di berbagai belahan dunia.
Persoalan jarak sudah bukan merupakan persoalan yang rumit serta penting
lagi. Ide-ide universal mengenai agama dan demokrasi, misalnya, menjadi
lebih mudah menyebar.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.43

2. Komunikasi untuk Terciptanya Masyarakat Internasional


Keragaman atau perbedaan merupakan hakikat penciptaan manusia.
Perbedaan bangsa, falsafah hidup, struktur pemerintahan, tata masyarakat,
kekuatan militer ekonomi, karakter individu dan masyarakat, dan lain
sebagainya. Komunikasi dapat terjadi di antara individu, bangsa-bangsa yang
berbeda itu, yang bertindak untuk dan atas nama suatu negara, misalnya
membuat perjanjian atau kesepakatan untuk kepentingan individu maupun
seluruh masyarakat.
Hubungan dan komunikasi beragam yang terjadi antar pribadi-pribadi,
kelompok-kelompok, dan negara-negara, menciptakan suatu hubungan yang
menyerap ke seluruh kegiatan manusia di seluruh dunia sehingga terbentuk
masyarakat internasional.

3. Komunikasi untuk Terciptanya Ketertiban Internasional


Adanya kebutuhan-kebutuhan dan situasi-situasi yang harus dihadapi
oleh manusia secara terus menerus dan berulang-ulang, berimplikasi pada
upaya pengembangan suatu cara yang rutin. Cara tersebut kemudian dikenal
sebagai lembaga. Lembaga dalam pengertian yang luas (internasional)
mencakup pengaturan-pengaturan, sementara tentang konferensi-konferensi
internasional untuk menyelesaikan suatu persoalan tertentu.
Lembaga-lembaga internasional yang terbentuk mencerminkan intensitas
hubungan atau komunikasi internasional yang terus bertambah. Hal itu dapat
diakibatkan oleh stabilitas yang diciptakan oleh komunikasi. Lebih jauh lagi,
stabilitas itu berdampak pada ketertiban dan keseimbangan kekuasaan,
meskipun kekacauan masih dapat terjadi sesudahnya mengingat alasan-alasan
kepentingan. Ketertiban dapat terbentuk dengan mempertimbangkan berbagai
hal. Di antaranya adalah politik kekuasaan yang semakin menjauhi persoalan
politik dalam negeri anggotanya.

4. Pemeliharaan Kedamaian dan Keamanan Internasional


Lembaga-lembaga internasional yang terbentuk sebagai hasil dari proses
komunikasi dan hubungan yang intensif, memberikan harapan-harapan baru
demi terciptanya kedamaian dan keamanan internasional. Penyelesaian
konflik dapat dilakukan secara damai.
Bila terjadi ketegangan, komunikasi berperan mendorong negara yang
terlibat untuk melakukan penyelesaian secara damai. Selain itu, dapat pula
1.44 Komunikasi Internasional ⚫

melalui pengadilan internasional. Sehingga berbagai ketegangan atau konflik,


yang mungkin terjadi lagi, tetap dapat diupayakan melalui jalan damai.

5. Mengurangi Kesalahpahaman
Penggunaan sifat-sifat nasional sebagai dasar penjelasan tentang
hubungan internasional adalah hal yang sama tuanya dengan teori kekuasaan.
Oleh karena itu, pengertian mengenai peristiwa-peristiwa internasional dapat
diperoleh secara efektif dari pengetahuan tentang sifat-sifat utama bangsa-
bangsa yang bersangkutan.
Edward T. Hall (1990), seorang ahli antropologi dan hubungan
internasional berpendapat bahwa dengan mengembangkan pengetahuan
tentang proses-proses komunikasi lintas budaya (cross-cultural
communication) dapat mengurangi kesalahpahaman yang dapat terjadi, dan
mungkin mengarah pada perselisihan kedaulatan.
Pada dasarnya, perselisihan kedaulatan kerap terjadi dikarenakan oleh
ketidaktahuan pada budaya negara lain. Kekurangtahuan budaya lain akan
berakibat pada pesan yang tersampaikan sulit dipahami oleh negara lain.
Atau, mungkin saja pesan tersebut ditafsirkan dengan cara yang tidak sesuai
dengan budaya pengirim pesan, sehingga kesalahpahaman dapat terjadi
secara terbuka.

C. MEDIA INTERNASIONAL

Sekitar tahun 1940-an sampai 1960-an muncul asumsi bahwa negara-


negara maju dapat menyelesaikan ketertinggalan negara-negara berkembang
dengan cara menerapkan sistem politik dan ekonomi secara mekanistis.
Paradigma tersebut ditujukan untuk menjembatani berbagai kesenjangan
yang terjadi antara negara-negara maju dengan negara-negara berkembang.
Bentuknya dapat melalui proses penerapan atau peniruan secara bertahap di
berbagai sektor, sehingga negara-negara berkembang secara bertahap
menjadi modern.
Upaya-upaya menanamkan paradigma tersebut dilakukan dengan
menggunakan pola-pola komunikasi melalui media-media massa yang
bersifat internasional. Pola-pola komunikasi yang digunakan tidak sekedar
menggunakan model linear yang ‘mengalirkan’ pesan dari pengirim kepada
penerima. Namun, lebih banyak menggunakan model struktural di mana
komunikasi dilangsungkan dengan perantara tanda-tanda yang mengandung
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.45

makna. Hubungan komunikasi tidak lagi memandang proses transfer pesan


dari pengirim kepada penerima, melainkan interaksi simbolik antara pengirim
dan penerima.
Media massa memainkan peranan yang sangat besar dalam proses
penyampaian paradigma di atas. Mengutip Harold D. Lasswell (dalam
Effendy, 2001), media massa berfungsi sebagai media pendidikan, media
sosialisasi, motivasi, media perdebatan dan diskusi, hiburan, media untuk
kemajuan kebudayaan, serta media untuk mempersatukan (integrasi) persepsi
antar negara. Sementara itu, baik dalam konteks komunikasi secara umum
maupun komunikasi internasional, komunikasi massa sendiri berfungsi
sebagai sarana pengamatan terhadap lingkungan. Hal itu mencakup
penyingkapan terhadap ancaman dan kesempatan yang dapat mempengaruhi
nilai-nilai masyarakat serta bagian-bagian lain dari unsur-unsur yang ada di
dalamnya. Selain itu, merupakan korelasi unsur-unsur masyarakat ketika
menanggapi lingkungan, dan penyebaran warisan sosial.
Penyebarluasan kesadaran akan kemungkinan-kemungkinan serta
praktik-praktik baru perubahan dilangsungkan dengan menggunakan media
massa. Karena, media massa mempunyai sifat yang mampu menyampaikan
pesan nyaris serentak kepada ratusan, ribuan, jutaan, hingga milyaran
khalayak. Media massa tidak hanya mampu mempengaruhi tatanan politik,
sosial, budaya, ideologi, dan ekonomi di mana ia berada, namun juga
dipengaruhi olehnya.
Namun, memahami media harus ditunjang oleh pengetahuan mengenai
karakter dan kondisi masyarakat di mana media itu berada, seperti latar
belakang, asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan dasarnya. Dapat saja
dalam hal penguasaan sejarah, sosiologi, kondisi ekonomi, ideologi, dan
falsafah kehidupan. Perlu diingat juga keberadaan komunikasi tidak hanya
memberikan manfaat dan perubahan positif karena mungkin juga membawa
masalah, seperti kontrol, pembatasan pemerintah, sarana penunjang ekonomi,
dan masalah lainnya.

1. Media dalam Perkembangannya


Media komunikasi mengalami kemajuan pesat seiring meningkatnya
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat
pula. Dewasa ini, media massa telah tumbuh dan berkembang menjadi
industri yang cukup vital dalam suatu negara. Dennis McQuail (1989)
mengatakan, media massa adalah suatu industri yang tumbuh dan
1.46 Komunikasi Internasional ⚫

berkembang yang menciptakan lapangan kerja, memproduksi barang, dan


jasa, serta menghadapi industri lainnya yang terkait; media massa juga
merupakan institusi yang memiliki aturan-aturan dan norma-norma yang
menghubungkan dirinya dengan masyarakat dan institusi-institusi sosial
lainnya, yang diatur oleh masyarakat.
Hadirnya televisi sebagai media komunikasi, misalnya, semakin
memperketat persaingan di bidang komunikasi. Karakteristik atau ciri khas
yang dimiliki televisi yang menghadirkan konsep audio-visual, telah menarik
perhatian masyarakat luas. Ditunjang oleh teknologi satelit dan jaringan serat
optik yang dikembangkan, pada gilirannya ketertarikan tersebut berevolusi
menjadi kebutuhan primer masyarakat dunia.
Meskipun demikian, politik dapat dikatakan menjadi kekuatan utama
sekaligus menjadi agenda penting persaingan media massa di dunia
internasional. Selain itu karena masih adanya kesenjangan penggunaan dan
penguasaan teknologi komunikasi, praktik komunikasi internasional antara
negara maju dan negara berkembang berjalan tidak seimbang. Ketika negara-
negara maju melancarkan agenda propaganda politik, misalnya, negara-
negara berkembang kerap hanya menjadi penonton dan sulit untuk melawan.

2. Jenis-jenis Media Internasional


Pada dasarnya, jenis media yang digunakan dalam kegiatan komunikasi
internasional sama saja dengan komunikasi pada umumnya. Namun, karena
ada kendala jarak, media dalam komunikasi internasional dibantu oleh
teknologi satelit. Satelit membantu meluaskan jangkauan komunikasi hingga
ke pelosok dunia. Sementara itu, serat optik digunakan untuk membantu
kecepatan komunikasi.
Secara umum, jenis-jenis media dalam komunikasi internasional antara
lain: a. Surat kabar/koran, b. Majalah, c. Radio, d. Televisi, e. Film, f.
Internet, g. Buku, dan h. Telepon.

a. Surat kabar/koran
Pada saat kemunculan televisi, para pengamat sempat menghawatirkan
posisi media cetak sebagai media komunikasi antara khalayak dan
komunikatornya: bertahan atau tidak. Kira-kira begitulah pertanyaan yang
muncul. Namun, kekhawatiran itu ternyata tidak terbukti, sejak 1970-an
koran terbukti masih mampu bertahan sampai saat ini. Kebebasan pers yang
berkembang ikut andil dalam memajukan perkembangan media massa ini.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.47

Bahkan, meskipun teknologi internet semakin mewabah, kebutuhan


informasi melalui koran masih cukup tinggi. Terbukti dengan masih
banyaknya koran-koran yang mampu mencetak hingga jutaan eksemplar.
Kedalaman informasi/berita yang disajikan koran menjadi kelebihan atau
keunggulan yang belum banyak terdapat dalam media internet yang bersifat
realtime.

b. Majalah
Kondisi-kondisi baru yang terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan
ekonomi dan kemajuan di bidang teknologi komunikasi yang terjadi di dunia,
juga berpengaruh terhadap media ini. Mau tidak mau media ini harus
berusaha keras untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan itu.
Barangkali majalah yang mampu bertahan terhadap situasi baru itu adalah
majalah-majalah khusus, seperti majalah olahraga khusus: sepakbola, balap
mobil formula one (F1), golf, tenis, dan lain-lain. Majalah semi ilmiah seperti
National Geographic telah dialih-bahasakan, misalnya dalam bahasa
Indonesia, untuk menjangkau khalayak pembaca dari suatu negara yang
kurang menguasai bahasa asli majalah tersebut.

c. Radio
Sejak kemunculannya pada sekitar tahun 1920-an, siaran radio
internasional telah menjadi saluran yang ‘nyata’ dalam proses penyampaian
pesan dan arus informasi internasional. Pertumbuhan siaran radio
internasional yang dilihat berdasarkan stasiun radio besar di dunia mengalami
peningkatan. Dari 7.834 jam per-minggu pada tahun 1960-an menjadi 16.092
jam per-minggu pada tahun 1988. Jumlah negara yang menyelenggarakan
siaran internasional juga bertambah. Sejak tahun 1960 telah berlipat ganda
naik dari 47 menjadi 86, dan pada tahun inilah awal memuncaknya radio
siaran internasional. Namun, di era konvergensi yang ditandai dengan
kemunculan internet, media siaran radio pun berubah. Dengan menggunakan
program podcasting, siaran radio dapat disimpan untuk didengar kapan saja.
Sifat radio sekali dengar, kini bisa diulang sesuka pendengar.

d. Televisi
Televisi sebagai media komunikasi audio-visual siarannya lebih nyata
dibandingkan radio. Sistem teknologi televisi mampu menguasai jalan
pikiran masyarakat, seperti yang diistilahkan theatre of mind. Menurut Ellul
1.48 Komunikasi Internasional ⚫

& Goulet (dalam Bungin, 2001:133-135), siaran-siaran media televisi secara


tidak sengaja dapat meninggalkan kesan siaran di dalam pikiran penontonnya
sehingga suatu saat televisi dimatikan, kesan itu selalu hidup dalam pikiran
penonton dan membentuk panggung-panggung realitas di dalam pikiran
khalayak. Televisi mampu menciptakan realitas dengan menggunakan model
produksi yang disebut simulasi, yaitu penciptaan model-model nyata yang
tanpa asal-usul atau realitas awal. Melalui model itulah televisi sanggup
‘mengajak’ penontonnya masuk ke dalam suatu ruang yang disadarinya
sebagai nyata meskipun sesungguhnya semu, atau khalayan belaka.
Hingga saat ini, televisi dinilai sebagai alat propaganda paling ampuh.
Melalui produksi siaran televisi seperti berita, film, atau olahraga,
propaganda dapat disajikan dengan berbagai cara tanpa harus secara jelas
menyebutkan baik atau buruk, pahlawan atau penjahat, dan sebagainya.
Siaran berita CNN atau FOX misalnya, mampu menyajikan realitas
Perang Teluk pada tahun 1991. Meskipun dalam pemberitaannya
menggunakan ‘sudut pandang’ Amerika Serikat (atau sekutu), tidak banyak
khalayak dunia yang menyadari akan hal itu. Sehingga Irak ditempatkan
sebagai negara agresor, sedangkan Sekutu adalah negara pembebas. Sebagai
penyeimbang, beberapa negara Arab kini telah mempunyai stasiun televisi
sekelas CNN berskala internasional. Al Jazeera dan Al Arabiya yang dimiliki
Arab, menggunakan sudut pandang Arab untuk meng-kounter opini yang
dibentuk oleh televisi Barat.
Sementara itu, terlepas dari masih adanya kesenjangan kualitas dan
kuantitas siaran, di mana negara-negara Barat masih mendominasi, televisi
merupakan alat paling efektif dan efisien dalam kegiatan komunikasi
internasional. Karena, televisi dapat dikatakan merupakan media yang
sempurna dalam hal komunikasi lintas budaya (cross-cultural).

e. Film
Seperti siaran televisi, film merupakan alat komunikasi yang sanggup
menciptakan theatre of mind. Namun, film ‘bekerja’ dalam tataran yang lebih
spesifik, yaitu menyajikan fiksi atau cerita rekaan. Fiksi dikemas menjadi
cerita yang mendekati kenyataan. Contohnya, film-film bertema Perang
Vietnam produksi dekade 1980-an hingga 1990-an. Amerika Serikat
mengkonstruksi image sebagai negara pemenang perang Vietnam, padahal
kenyataan sebaliknya.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.49

Kualitas produksi dan distribusi membuat film mampu merambah


pasaran internasional. Film-film Amerika Serikat paling diminati oleh
khalayak internasional karena secara kualitas diakui masih yang terbaik.
Asumsi atau penilaian itu dapat dilihat dari bagaimana penghargaan film
Canes yang berskala internasional kalah bergengsinya dibandingkan Oscar
yang berskala lokal AS.
Film-film produksi Hongkong, India, dan belakangan Korea Selatan
banyak digemari khalayak internasional. Dampaknya budaya mereka pun
dikenal oleh masyarakat internasional. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa film tidak sekedar membuat alur cerita yang menghibur, namun dapat
juga disusupi oleh pesan-pesan kepentingan suatu negara. Terkadang melalui
film, upaya propaganda, kontruksi image, dan tujuan lain suatu negara dapat
tersampaikan dan diterima oleh khalayak secara efektif.

f. Internet
Teknologi internet dapat dikatakan muncul paling terakhir setelah
kehadiran media komunikasi lainnya. Namun, kemunculannya langsung
dapat diterima secara luas karena internet seolah membuat dunia menjadi
sempit.
Internet menyajikan berbagai macam kebutuhan komunikasi dan
informasi. Berita-berita dari koran mancanegara dapat dibaca (browse) tanpa
harus menunggu kedatangan loper, kita pun dapat menyimpannya dengan
mengunduh (download); siaran radio dan siaran televisi dapat dinikmati
melalui program streaming. Bahkan perang pun dapat dilakukan melalui
internet. Contohnya ketika Indonesia sedang bersitegang dengan Malaysia
mengenai perairan Ambalat. Tatkala pemerintahan kedua negara
berdiplomasi, rakyat–yang tidak diizinkan mengangkat senjata–menggunakan
internet untuk berperang. Perang internet tidak merusak orang-orang secara
fisik, namun lebih banyak pada mental atau merusak fasilitas teknologi. Dan
pelakunya dikenal sebagai hacker.
Dibandingkan dengan media-media lainnya, internet mempunyai sifat
yang unik. Internet lebih interaktif dibanding media lain. Internet nyaris tidak
mengenal umpan balik tertunda (delay feedback).
1.50 Komunikasi Internasional ⚫

g. Buku
Buku dapat dikatakan merupakan media penyampai informasi paling tua.
Filosof-filosof seperti Socrates dan Plato telah memanfaatkan media ini sejak
abad ke-4 Sebelum Masehi. Buku juga menjadi media paling efektif untuk
menyampaikan gagasan. Dibandingkan dengan koran atau majalah, buku
mempunyai kedalaman dalam menyajikan gagasan, opini, informasi dan
sebagainya. Buku juga menjadi media perdebatan dan diskusi yang menarik
dalam hal pertarungan ideologi dan politik. Buku Das Kapitalis karya Karl
Marx yang mendorong lahirnya ideologi sosialis dan komunisme hingga kini
masih menjadi rujukan suatu pemerintahan meskipun ideologi komunis telah
dianggap mati seiring dengan runtuhnya Uni Soviet.

h. Telepon
Teknologi telepon telah muncul sejak awal abad ke-20. Telepon menjadi
alat vital dalam melakukan hubungan komunikasi jarak jauh. Kehadirannya
membuat kita tidak perlu lagi pergi ke suatu tempat di mana orang yang akan
kita ajak bicara berada. Dengan hanya menggunakan kode sambungan, yang
dinamakan nomor telepon, kita dapat berkomunikasi secara pribadi dengan
orang yang dituju. Pada perkembangannya hadir telepon pintar (smartphone),
yang menggabungkan telepon dengan teknologi internet dan multimedia.
Kemampuan yang dimiliki smartphone melahirkan istilah “dunia dalam
genggaman (world in our hands)”.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan peran dan fungsi komunikasi internasional!
2) Jelaskan perlunya pengetahuan cross-cultural dalam komunikasi
internasional!
3) Jelaskan fungsi media massa dalam kegiatan komunikasi internasional.
4) Jelaskan sifat yang dimiliki media massa!
5) Diskusikan dengan teman-teman Anda, bagaimana dampak siaran
televisi?
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.51

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Peran dan fungsi komunikasi internasional antara lain untuk:


a. Perluasan kehidupan dunia, b. Untuk terciptanya masyarakat
internasional, c. Untuk terciptanya ketertiban internasional, d. Untuk
pemeliharaan kedamaian dan keamanan internasional, dan e. Untuk
mengurangi kesalahpahaman.
2) Dengan mengembangkan pengetahuan tentang proses-proses komunikasi
lintas budaya (cross-cultural) dapat mengurangi kesalahpahaman yang
dapat terjadi, dan mungkin mengarah pada perselisihan kedaulatan.
3) Media massa berfungsi sebagai media pendidikan, media sosialisasi,
motivasi, media perdebatan dan diskusi, hiburan, media untuk kemajuan
kebudayaan, serta media untuk mempersatukan (integrasi) persepsi antar
negara.
4) Media massa mempunyai sifat yang mampu menyampaikan pesan nyaris
serentak kepada ratusan, ribuan, jutaan, hingga milyaran khalayak.
Media massa tidak hanya mampu mempengaruhi tatanan politik, sosial,
budaya, ideologi dan ekonomi di mana ia berada, namun juga
dipengaruhi olehnya.
5) Sistem teknologi televisi mampu menguasai jalan pikiran masyarakat,
seperti yang diistilahkan theatre of mind. Siaran-siaran media televisi
secara tidak sengaja dapat meninggalkan kesan siaran di dalam pikiran
penontonnya, sehingga suatu saat televisi dimatikan, kesan itu selalu
hidup dalam pikiran penonton dan membentuk panggung-panggung
realitas di dalam pikiran khalayak.

R A NG KU M AN

Komunikasi internasional mempunyai peran dan fungsi untuk


perluasan kehidupan dunia, untuk terciptanya masyarakat internasional,
untuk terciptanya ketertiban internasional, untuk pemeliharaan
kedamaian dan keamanan internasional, dan untuk mengurangi
kesalahpahaman. Namun, semua itu dapat dilakukan dengan
mengembangkan pengetahuan tentang proses-proses komunikasi lintas
budaya (cross-cultural) guna mengurangi kesalahpahaman yang dapat
terjadi, dan mungkin mengarah pada perselisihan kedaulatan.
Perselisihan kedaulatan kerap terjadi dikarenakan oleh ketidaktahuan
1.52 Komunikasi Internasional ⚫

pada budaya negara lain yang akan berakibat pada pesan yang
tersampaikan sulit dipahami oleh negara lain, atau pesan ditafsirkan
dengan cara yang tidak sesuai dengan budaya pengirim pesan sehingga
kesalahpahaman dapat terjadi secara terbuka.

TES F OR M AT IF 3

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar paling


tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan!

1) Perbedaan frame of reference antar individu atau negara akan berdampak


pada ....
A. kesalahpahaman
B. ketidakmengertian
C. ketidaksolidan
D. ketidaksempurnaan

2) Maksud aktivitas dinamik komunikasi internasional adalah ....


A. berlangsung searah terus menerus
B. menimbulkan kecemasan
C. tidak berarah dan tujuan
D. tidak memiliki awal dan akhir

3) Komunikasi terjadi karena adanya interaksi, artinya ....


A. menerima pesan dan informasi dari sumber dan penerima
B. saling bertukar informasi atau pesan antara sumber dan penerima
C. menukar informasi atau pesan
D. membagi informasi atau pesan

4) Peran dan fungsi komunikasi internasional adalah ....


A. perluasan wilayah dunia
B. terciptanya geografi internasional
C. terciptanya ketertiban internasional
D. terciptanya masyarakat madani

5) Perlunya mengembangkan pengetahuan cross-cultural adalah untuk


mengurangi ....
A. kesalahpahaman yang dapat terjadi
B. mengurangi beban sejarah yang dapat terjadi
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.53

C. mengurangi kecurigaan yang dapat terjadi


D. mengurangi dominasi yang dapat terjadi

6) Pola komunikasi yang ‘mengalirkan’ pesan dari pengirim kepada


penerima adalah model ....
A. linear
B. struktural
C. parsial
D. gratifikasi

7) Pola komunikasi dilangsungkan dengan perantara tanda-tanda yang


mengandung makna adalah model ....
A. linear
B. struktural
C. parsial
D. gratifikasi

8) Berikut ini merupakan salah bentuk keunggulan media cetak/koran,


yakni ....
A. bersifat realtime
B. delay feedback
C. kedalaman informasi/berita
D. tertulis

9) Siaran radio dapat disimpan untuk didengar kapan saja, dapat dilakukan
oleh program bernama ....
A. broadcasting
B. podcasting
C. filmcasting
D. radiocasting

10) Televisi mampu menguasai jalan pikiran masyarakat adalah arti dari ....
A. theatre of dream
B. theatre of mind
C. dream theatre
D. mind theatre
1.54 Komunikasi Internasional ⚫

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.55

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3


1) A 1) C 1) A
2) C 2) B 2) D
3) C 3) C 3) B
4) A 4) D 4) C
5) B 5) C 5) A
6) B 6) C 6) A
7) A 7) D 7) B
8) A 8) A 8) C
9) A 9) A 9) B
10) D 10) B 10) B
1.56 Komunikasi Internasional ⚫

Glosarium

Cross-cultural : Komunikasi lintas budaya, yakni komunikasi yang


communication terjadi antara orang atau masyarakat dari budaya atau
kultur yang berbeda.

Delay feedback : Umpan balik tertunda, maksudnya respons dari


khalayak tidak dapat disampaikan langsung setelah
khayalak/komunikan menerima pesan. Umpan balik
tertunda biasanya terjadi pada media komunikasi
massa.

Indon : Istilah ini digunakan oleh masyarakat dan media


Malaysia untuk menyebut orang yang berasal dari
Indonesia. Namun, bagi politisi Indonesia istilah ini
mempunyai makna rasis, diskriminatif cenderung
merendahkan bangsa Indonesia.

Realtime : Waktu nyata, waktu saat ini. Maksudnya, siaran atau


sajian informasi yang disampaikan media sifatnya
langsung saat itu juga.

Theatre of mind : Istilah ini digunakan oleh Ellul dan Goulet untuk
menggambarkan kekuatan-kekuatan siaran televisi.
Siaran-siaran media televisi secara tidak sengaja dapat
meninggalkan kesan siaran di dalam pikiran
penontonnya sehingga suatu saat televisi dimatikan,
kesan itu selalu hidup dalam pikiran penonton dan
membentuk panggung-panggung realitas di dalam
pikiran khalayak.
⚫ SKOM4435/MODUL 1 1.57

Daftar Pustaka

Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi; Sebuah Pengantar Ringkas.


Bandung: Armico (cetakan ketiga).

Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas.


Bandung: Armico.

Azies, Furqanul dan Alwasilah, A. Chaedar, 2000. Pengajaran Bahasa


Komunikatif; Teori dan Praktek. Bandung: Rosda, Cetakan Kedua.

De Vito, J. 1995. The Interpersonal Communication Book. Fourth Edition,


NewYork : Harper and Row Edition.

De Vito, J. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books.

Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktik.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fiske, John. 2004. Cultural and Communication Studies; Sebuah Pengantar


Paling Komprehensif. Kata pengantar: Idi Subandy Ibrahim.
Yogyakarta: Jalasutra. (Introduction to Communication Studies, 2nd
edition (Routlege, 1990)).

Hardjana, A. M. 2003. Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi


Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

Hendon, Donald W., & Hendon, Rebbeca Angeles. 1993. Negosiasi Berskala
Global (How to Negotiated Worldwide). Jakarta: Binarupa Aksara.

Littlejohn. 1999. Theories of Human Communication. Belmont, California:


Wadsworth Publishing Company.

Malik, Dedi Djamaluddin, Rakhmat, Jalaluddin, & Shoelhi, Mohammad.


1993. Komunikasi Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya &
LP3K.
1.58 Komunikasi Internasional ⚫

Margenthan, Hans J. 1991. Politik Antarbangsa; Edisi Revisi. Jakarta:


Yayasan Obor Indonesia.

Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Pietch, William V. 1993. Komunikasi Timbal Balik; Cara Menjalin


Hubungan dan Menghindari Konflik. Semarang: Dahara Prize.

Rakhmat, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Roekomy. 1992. Istilah-Istilah Komunikasi. Jakarta: Gramedia.

Sastropoetro, R. A. Santoso. 1991. Komunikasi Internasional; Sarana


Interaksi Antarbangsa. Bandung: Alumni (Cetakan Ketiga).

Soesanto, Astrid. 1982. Komunikasi Kontemporer. Bandung: Binacipta


(cetakan kedua).

Soesanto, Astrid. 1982. Komunikasi Massa; Jilid I. Bandung: Binacipta.

Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai