Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan Voltmeter

Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter sering dicirikan dengan simbol V pada setiap
rangkaian listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-ujung hambatan yang akan diukur
beda potensialnya. Satuan beda potensial listrik dalam satuan SI adalah volt atau diberi simbol V.
Voltmeter sendiri mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya voltmeter tersebut
menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan R sedikit berkurang. Idealnya, suatu voltmeter
harus memiliki hambatan yang sangat besar agar berkurangnya arus listrik yang melewati hambatan
R juga sangat kecil. Komponen dasar suatu voltmeter adalah galvanometer.

Voltmeter merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur besar tegangan atau beda
potensial listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak
komponen yang di ukur dalam rangkaian. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penggunaan
voltmeter pelafal hasil ukur. Voltmeter pelafal hasil ukur ini dilengkapi dengan keluaran suaru untuk
memberitahukan tegangan yang terukur ketika probe dihubungkan pada rangkaian yang akan
diukur. Selain itu, pemilihan mikrotoler ATmega 16 ini dikarenakan mudah digunakan dan memiliki
memori yang cukup mendukung, terlebih lagi 1/O yang dapat digunakan cukup banyak LCD 16 x 2
sebagai penampil hasil tegangan yang di ukur.

Dalam membuat alat ukur voltmeter sederhana membutuhkan alat dan komponen seperti papan
VCB, VU meter, kabel penghubung, rotary switch,resistor dengan ukuran R1= 6k Ω +1k5 Ω +1k5 Ω =
9000Ω, R2= 8k2+1k5+100 Ω = 9800 Ω,dan R3= 18k Ω+1k5 Ω+100 Ω = 19608 Ω. Sebelum merangkai
alat voltmeter terlebih dahulu siapkan alat dan komponen, lalu rangkai voltmeter seperti pada
prosedur. Dalam percobaan ini, kami menggunakan batas ukur 5,10 dan 20 kami menggunakan
baterai yaitu 1,65 V, 3,3 V,4,9 V,6,57 V ,8,23 V,10,64 V,12,3 V, 13,9 V, 15,5 dan 17,21 V , sehingga
diperoleh hasil semuanya bergerak . pada pengukuran yang kami lakukan tidak ada kesalahan yang
menyebabkan dia tidak bergerak karna arus mengalir dan penyolderan yang kami lakukan bisa
membuat arus itu mengalir .

Satuan pengukuran tegangan listrik yang digunakan secara internasional adalah Volt. Standar satuan
ini pertama kali ditetapkan pada tahun 1893 bersama dengan satuan Ampere dan satuan Ohm. Hasil
akhir dari pertemuan internasional tersebut adalah penetapan nilai dari satuan Volt internasional.
Volt internasional dijelaskan sebagai sel Clark pada 15oC dengan gaya gerak listrik sebesar 1,434
Volt. Pada tanggal 1 Januari 1948 ditetapkan sebuah standar baru yang menjadi standar absolut
hingga saat ini. Dalam standar absolut ditetapkan bahwa satu Volt internasional sama dengan nilai
dari 1,000330 Volt absolut.

Kalibrasi voltmeter dilakukan dengan menggunakan jembatan Wheatstone yang dikembangkan oleh
Charles Wheatstone. Proses kalibrasi melibatkan pengukuran nilai resistansi yang tidak diketahui
sebagai alat untuk mengkalibrasi instrumen pengukuran. Penentuan tingkat kalibrasi dilakukan
menggunakan kawat geser resistif yang panjang.

Adapun kegunaan dari voltmeter yaitu untuk mengukur tegangan searah DCV maupun tegangan
bolak-balik ACV. Apabila mengukur tegangan searah, maka saklar jangka diarahkan pada posisi DC.
Namun, terlebih dahulu diperkirakan besarnya tegangan yang akan diukur. Sehingga dapat
mengarahkan saklar jangka ke posisi yang lebih tinggi. Adapun prinsip kerja dari voltmeter adalah
voltmeter disusun secara paralel, sejajar dengan sumber tegangan atau peralatan listrik yang
menggunakan hukum Lorentz. Dimana interaksi antara magnet dan kuat arus listrik akan
menimbulkan gaya magnet. Gaya magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk. kesalahan
pada kesalahan pembatasan tegangan pada sebuah rangkaian oleh voltmeter yang diakibatkan oleh
lebih kecilnya tahanan dalam voltmeter terhadap tahanan rangkaian terukur yang mengakibatkan
tahanan resultan mendekati dari nilai voltmeter akibat tarparalel dalam artian tahanan yang terukur
menjadi lebih kecil dari yang seharusnya sehingga tegangan yang terbaca menjadi lebih kecil dari
yang seharusnya.

Prinsip kerja voltmeter hampir sama dengan ampermeter karena desainnya juga terdiri dari
galvanometer dan hambatan seri atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum
lorenzt dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic.
Gaya magnetik inilah yang menggerakkan jarum penunjuk sehingga menyimpang pada saat dilewati
oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus makin besar pula
penyimpangannya.Tegangan selalu berada antara dua titik. Dengan kata lain, yang diukur adalah
perbedan tegangan antara sebuah titik dengan titik lain. Oleh kerena itu, voltmeter cukup
dihubungkan memotong aliran tegangan yang hendak diukur, seperti terlihat pada gambar dibawah.
Sebenarnya tahanan voltmeter harus tidak menentu supaya tidak mengganggu sirkit, yaitu voltmeter
seharusnya menerima arus sebesar 0 dari sirkit.

Anda mungkin juga menyukai