Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIROKRASI DAN DEMOKRASI

Dosen Pengampu : Zudi Setiawan, S.IP., M.Si.

Disusun oleh:

Deni Prasetyo (19102011019)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Maha Kuasa atas segala limpahan rizki,dan
rahmatNya, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah “BIROKRASI
INDONESIA” yang berjudul BIROKRASI DAN DEMOKRASI.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

SEMARANG, 7 MEI 2020


BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Berbicara tentang birokrasi sering kali kita asumsikan dengan urusan yang berbelit-
belit, prosedur yang panjang dan memakan waktu yang lama, pokoknya selalu mendapat
“tanda” negatif dari pendengarnya. Hal ini akan menjadi lebih transparan apabila kita
memantau birokrasi yang berhubungan atau berurusan dengan organisasi formal, islam
maupun non islam, negeri maupun swasta. Pembahasan birokrasi selalu menarik untuk
dibicarakan baik sebagai bahan diskusi maupun sebagai bahan kajian ilmiah untuk
diperdebatkan dengan tujuan mencari solusinya. Birokrasi sebagai suatu sistem organisasi
formal pertama kali dimunculkan oleh Max Weber pada tahun 1947

Konsep demokrasi yang di terapkan, banyak di pengaruhi oleh latar belakang


indonesia sebgai suatu bangsa yang heterogen; terdiri dari banyak suku,agama dan budaya.
Demokrasi telah menjadi landasan utama kenegaraan seperti yang tertuang dalam pembukaan
undang-undang dasar 1945. Selain itu, demokrasi juga menjadi pedoman berkebangsaan dan
berkehidupan di indonesia. Walaupun demikian, dalam tahap penerapan demokrasi dapat di
katakan indonesia masi mencari sebuah format yang tepat. Indonesia masih mengusahakan
agaar demokrasinya berbasis kepada keadilan dan menjujung tinggi kemanusiaan seluruh
rakyat. Hal tersebut merupakan hal yang wajar mengingat latar belakang indonesia sebagai
bangsa yang multikultular.sebuah kultur tidak dapat memaksa kehendak dan kepentingannya
dengan menindas kepentingan yang lain, walaupun dengan dalil nilai demokrasi yang sudah
diterapkan. Demokrasi dan birokrasi sesungguhnya sangat diperlukan dalam proses
pembangunan suatu negara , akan tetapi semakin kuat birokrasi dalam negara maka akan
semakin rendah demokrasi dan sebaliknya semakin lemah birokrasi maka akan semakin
tinggi demokrasi. Sedangkan dilihat dari relasi birokrasi dengan demokrasi pada dasarnya,
apapun jenis sistem pemerintahan yang dianut oleh suatu negara akan selalu berdampak pada
birokrasinya. Hubungan birokrasi dengan demokrasi sering kali dipandang sebagai dua hal
yang bertolak belakang. Ini dikarenakan birokrasi cenderung diasosiasikan dengan sesuatu
yang bersifat legalistic dan hierarkis yang identik dengan pemerintahan yang otoritaria.
Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Birokrasi ?

2. Apa Yang Dimaksud Dengan Demokrasi ?

3. Bagaimana Perkembangan Birokrasi Di Indonesia ?

Tujuan

 Agar pembaca dapat menetahui berbagai pengertian Birokrasi

 Pembaca dapat mengetahui perkembangan Birokrasi yang ada di Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Birokrasi

Birokrasi adalah yang merupakan organ utama dalam sistem dan kegiatan
pemerintahan yang bertindak dan berbuat atas nama negara. Birokrasi juga merupakan kultur
universal yang merasuk ada dimana saja melebihi ideologi politik dan ekonomi. Eksistensi
birokrasi ini sebagai konsekuensi logis dari tugas utama negara (pemerintahan) untuk
menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat (social welfare). Negara dituntut terlibat dalam
memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh rakyatnya (public goods and services)
baik secara langsung maupun tidak. Untuk itu negara mernbangun sistem administrasi yang
bertujuan untuk melayani kepentingan rakyatnya yang disebut dengan istilah birokrasi.

Konsep Birokrasi

Konsep birokrasi sesungguhnya berupaya mengaplikasikan prinsip-prinsip organisasi


yang dimaksudkan untuk memperbaiki efisiensi administrasi, meskipun birokrasi yang
seringkali justru menimbulkan efek yang tidak baik. Dalam kamus Akademi Perancis tahun
1798, Birokrasi diartikan sebagai kekuasaan, pengaruh dan para kepala dan star biro
pemerintahan. Sedangkan menurut kamus bahasa Jerman edisi 1813, birokrasi di definisikan
sebagai "wewenang atau kekuasaan dari berbagai departemen pemerintahan.” birokrasi
sebagai suatu sistem organisasi formal dimunculkan pertama sekali oleh Max Weber pada
tahun 1947, menurutnya birokrasi merupakan tipe ideal bagi semua organisasi formal. Ciri
organisasi yang mengikuti sistem birokrasi ini cirri-cirinya adalah pembagian kerja dan
spesialisasi, orientasi impersonal, kekuasaan hirarkis, peraturan-peraturan, karir yang
panjang, dan efisiensi. Birokrasi memainkan peranan aktif di dalam proses politik di
kebanyakan negara dan birokrasi menggunakan banyak aktifitas-aktifitas, diantaranya usaha-
usaha paling penting berupa implementasi Undang-Undang, persiapan proposal legislatif,
peraturan ekonomi, lisensi dalam perekonomian dan masalah-masalah profesional, dan
membagi pelayanan kesejahteraan (Herbert M.Levine, 1.982: 241).
Dalam kehidupan sehari-hari istilah Birokrasi setidak-tidaknya dimaknai sebagai berikut:

 Birokasi sebagai Organisasi Rasional (Bureaucracy as Rational Organization). Dalam


pengertian ini birokrasi dimaknai sebagai suatu organisasi yang rasional dalam
melaksanakan setiap aktivitasnya. Setiap tindakan birokrasi hendaknya mengacu pada
pertimbangan-pertimbangan rasional.

 Birokrasi sebagai Aturan yang dijalankan oleh para pejabat (Bureaucracy as Rule by
Official). Birokrasi merupakan seperangkat aturan yang dijalankan oleh para pejabat
dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Aturan-aturan itu dibuat
guna mempermudah proses pelayanan publik. Namun pada kenyataannya aturan
tersebut sering disalahgunakn demi kepentingan pejabat yang bersangkutan.
Akibatnya masyarakat menjadi antipati dengan berbagai aturan yang dibuat oleh
pejabat publik dan cenderung tidak ditaati

 Birokrasi sebagai Pemborosan yang dilakukan oleh organisasi (Bureaucracy as


Organizational Ineficiency). yang dimaksudkan adalah pemborosan dalam segi waktu,
tenaga, finansial maupun sumber daya lainnya. Seringkali niat baik birokrasi untuk
memberikan layanan yang efisien justru berbalik menjadi layanan yang tidak efisien
dan mengecewakan masyarakat. Karena itu masyarakat menjadi apatis terhadap
berbagai slogan efisiensi yang disampaikan oleh aparat birokrasi. Semangat
debirokratisasi menjadi tidak bermakna karena tidak diimbangi dengan sikap dan
perilaku para pejabat yang tidak konsisten dan konsekuen dengan pernyataannya.
 Birokrasi sebagai Administrasi Publik (Bureaucracy as Public Administration).
Birokrasi dalam hal ini disama artikan dengan administrasi publik. Administrasi
Publik adalah proses pengelolaan sumber daya publik untuk dimanfaatkan bagi
kepentingan masyarakat. Birokrasi adalah unsur pelaksana dari administrasi publik
agar tujuan pelayanan kepada masyarakat tercapai secara efektif, efisien dan rasional.

 Birokrasi sebagai Administrasi yang dilaksanakan oleh para pegawai. (Bureaucracy as


Administration by Officials) Dalam hal ini pemahaman terhadap makna birokrasi
hampir sama dengan bureaucracy as rule by official dan bureaucracy as public
administration.

 Birokrasi sebagai Organisasi. (Bureaucracy as the Organization) yang dimaksudkan


adalah organisasi memiliki struktur dan aturan-aturan yang jelas dan formal.
Organisasi merupakan suatu sistem kerjasama yang melibatkan banyak orang, dimana
setiap orang mempunyai peran dan fungsi serta tugas yang saling mendukung demi
tercapainya tujuan organisasi. Organisasi sebagai sistem kerjasama berarti: (a) sistem
mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan secara baik, dimana masing-masing
mengandung wewenang, tugas dan tanggung jawab yang memungkinkan setiap orang
dapat bekerjasama secara efektif; (b) sistem penugasan pekerjaan kepada orangorang
berdasarkan kekhususan bidang kerja masing-masing; (c) sistem yang terencana dari
suatu bentuk kerjasama yang memberikan peran tertentu untuk dilaksanakan kepada
anggotanya.

 Birokrasi merupakan ciri dari masyarakat modern (Bureaucracy as Modern Society).


Bagi masyarakat modern keberaturan merupakan sebuah kemestian. Keberaturan itu
dapat dicapai jika dilaksanakan oleh suatu institusi formal yang dapat mengendalikan
perilaku menyimpang masyarakat. Institusi formal itu adalah birokrasi.
2. Pengertian Demokrasi

Secara etimologi, Demokrasi, (democratie) adalah bentuk pemerintahan atas


kekuasaan negara yang tertinggi dalam negara, demokrasi sumber kekuasaan tertinggi yang
merupakan kekuasaan (kerakyatan) yang terhimpun melalui mejelis yang dinamakan majelis
permusyawaratan rakyat. (die gesamte staatsgewalt liegt allein bei der majelis). Maka
,jelaslah jika pemegang kekuasaan tertinggi adalah rakyat, bukan para birokrat, legislator
maupun ekskutor seperti yang di pahami banyak orang selama ini. Dapat dikatakan demikian
karena manifestasi demokrasi yang seharusnya membuahkan kedaulatan rakyat tidak selalu
membawa dampak positif bagi kehidupan rakyat itu sendiri. Basis dari demokrasi adalah
sebuah kebebasan. Prinsip dari kebebasan adalah semua orang dapat di perintah dan
memerintah.

Menurut Aris Toteles, berikut karakteristik demokrasi adalah :

 Mayoritas adalah yang tertinggi dan apapun yang di putuskan mayoritas harus
menjadi putusan akhir dan bersifat adil. Negara yang penduduknya yang mayoritas
miskin segala kebijakan harus lebih berpihak kepada golongan miskin. Hal tersebut
karena golongan miskin merupakan mayoritas dan keinginan mayoritas yang
tertinggi.

 Dari demokrasi adalah tidak seorangpun dapat memerintah orang ain. Jika tidak
memungkinkan hal tersebut bisa dilakukan secara bergiliran. Biasanya dilakukan
dalam pemilihan pejabat. Pemilihan pejabat dilakukan dengan melibatkan semua
orang dan semua orang akan mendapatkan giliran untuk memimpin yang lain.
Penunjukkan semua pejabat menyaratkan adanya pengalaman dan keterampilan, serta
dilakukan melalui secarik kertas bahwa untuk jabatan tidak disyaratakan pada
kualifikasi harta. Seorang diperbolehkan menduduki jabatan yang sama sebanyakn
dua kali saja.
3. Perkembangan Birokrasi Di Indonesia

Beberapa perkembangan birokrasi yang mencakup beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

1. Birokrasi kebudayaan.

Luasnya wilayah Indonesia ditandai pula heterogennya penduduk yang ada mulai dari
suku, bahasa, budaya, agama, hingga warna kulit. Di satu sisi heterogenitas yang menonjol
ditandai dengan beragamnya kebudayaan yang ada. Kebudayaan dimaksud sekaligus
menampakkan keunikan tersendiri yang mencerminkan pola piker, perilaku, dan norma
komunitasrnya.disisi lain

Kebudayaan dalah sisstem symbol yang berisi orientasi nilai, sistem pengetahuan dan
pengalaman yang kemudian teraktualisasi kedalam bahasa tutur, tulisan, lukisan, sikap,
gerak, dan dan tingkah laku manusia. (Agus Dwiyanto,dkk85:2002).

2. Birokrasi kerajaan

Di dalam struktur birokrasi kerajaan jawa masa lalu, sistem pemerintahan diatur
secara terpusat yang bersifat otokratis, segala kekuasaan terkonsentrasi pada level
pemerintahan kerajaan. Sistem birokrasi demikian ini, sebenarnya hanya menjadi satu
lingkaran kosentrasi yang tak lain hanya mengabdi untuk Sang Sultan (Raja).

Model birokrasi yang terjadi dalam lingkaran kerajaan ini adalah menurun kepada
birokrasi pemerintahan Orde Baru yang kemudian lebih merupakan pemberian fungsi
kekuasaan daripada bentuk pelayanan kepada masyarakat.
3. Birokrasi di Negara modern

Dari perspektif sejarah, model birokrasi di Indonesia sudah dimulai sejak model
kepegawaian sipil pribumi diterapkan di Jawa. Model yang dimaksud berkembang pada akhir
masa kekuasaan kolonial. Pegawai sipil pribumi tersebut disebut pangreh praja atau peguasa
kerajaan, pada masapenjajahan belanda disebut inlandsch bestuur atau pemerintahan pribumi.
Dalam konsepsi Negara kesejahteraan mengharuskan birokrasi menjadi kuat dalam
menjalankan perannya, birokrasi menjadi aktor yang memberikan sumber daya yang terus
bertambah. Suatu Negara yang kuat ditandai dengan kemampuannya menjamin, bahwa
hokum dan kebijakan yang dilahirkannya ditaati masyarakat.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari definisi-definisi tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa birokrasi dan
demokrasi adalah sesungguhnya sangat diperlukan dalam proses pembangunan suatu negara ,
Birokrasi banyak di pengaruhi oleh latar belakang indonesia sebgai suatu bangsa yang
heterogen; terdiri dari banyak suku,agama dan budaya. Demokrasi telah menjadi landasan
utama kenegaraan seperti yang tertuang dalam pembukaan undang-undang dasar 1945. Selain
itu, demokrasi juga menjadi pedoman berkebangsaan dan berkehidupan di indonesia. Kata
demokrasi berasal dari bahasa Yunani, menurut bahasa Yunani, definisi yang paling singkat
tentang demokrasi adalah yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
DAFTAR PUSTAKA

DR. Murtir Jeddawi. Reformasi Birokrasi, Kelembagaan, Pembinaan, PNS.2008.


Total media. Yokyakarta

Anda mungkin juga menyukai