Aggregates Concrete
1
Type of Rocks
Mulyono,Tri@2016
3/10/2021
Agregat 2
Komposisi 60% – 70%
Sebagai Bahan Pengisi
Alam (natural)
Buatan (artificial aggregates)
3/10/2021
SUMBER MATERIAL
(QUARRY)
PENGEBORAN, PELEDAKAN,
PENGGALIAN (EXCAVATING)
PENGGALIAN (EXCAVATING)
PENGANGKUTAN (HAULING)
PEMECAHAN BATU
(STONE CRUSHER)
3/10/2021
PENYIMPANAN BAHAN
DAN DISTRIBUSI
JENIS-JENIS AGREGAT
BIJI BESI,
4
TERAK AGREGAT AGREGAT AGREGAT AGREGAT
TANUR TINGGI, ALAM BUATAN ALAM BUATAN
PASIR GUNUNG
BATUAN METAMORH
PASIR SUNGAI
BATUAN ENDAPAN
PASIR LAUT
BATUAN BEKU
TANPA PENGOLAHAN
PENGOLAHAN BATUAN
BATUAN DENGAN
DENGAN PANAS
PANAS (Lempung, batu tulis,
(Batu kapur, skoria,)
batu apung)
Agregat ringan (lightweight aggregate) adalah agregat dengan berat isi ringan
berdasarkan hasil uji berat isi (ASTM C567 / C567M - 14, 2014)
ores of iron.
Proposi campuran beton harus menghasilkan
beton ringan yang memenuhi persyaratan :
Magnetite
kelecakan; berat isi; kekuatan; keawetan; dan
ekonomis (SNI 03-3449-2002; Tata Cara
Rencana Pembuatan Beton Ringan dengan
Agregat Ringan). Hematite 3/10/2021
Kuat Tekan Konstruksi Bangunan
Konstruksi Beton Ringan Jenis Agregat Ringan
6
Bangunan
Kuat Tekan Berat Isi
(Mpa) Kg/m3
Struktual : Agregat yang dibuat
Minimum 17,24 1400 melalui proses
Maksimum 41,36 1850 pemanasan dari batu
Struktual Ringan serpih, batu lempung,
Minimum 6,89 800 batu sabak, terak besi
Maksimum 17,24 1400 atau terak abu terbang
Agregat ringan alam :
skoria atau batu apung
Struktual Sangat Perlit atau vemikulit
Ringan Sebagai Isolasi - -
Minimum - 800 3/10/2021
Maksimum
Tabel 4.2: Konstruksi Bangunan dan Jenis Agregat untuk beton Ringan ( SNI 03-3449-2002)
Bentuk agregat
• Agregat Bulat
7
• rongga udara > 33%, (rasio luas permukaannya kecil).
• kurang cocok f’c tinggi,
• ikatan antar agregat kurang kuat.
• Terbentuk karena pergesekan yang teratur
• Agregat Bulat Sebagian atau Tidak Teratur
• terbentuk tidak teratur secara alami atau sebagian terbentuk oleh pergeseran
• Rongga udara + 35%-38%,
• membutuhkan lebih banyak pasta semen agar mudah di kerjakan.
• F’c rendag, ikatan antar agregat belum cukup baik (masih kurang kuat).
• Agregat Bersudut
• Ber sudut-sudut yang tampak jelas yang terbentuk di tempat-tempat perpotongan bidang-bidang dengan permukaan kasar.
• Rongga udara 38% - 40%,
• lebih banyak lagi pasta semen agar mudah di kerjakan.
• ikatan antar agregat baik (kuat), f’c ok. rigid pavement).
• Agregat Panjang
• jika ukuran terbesar lebih dari 9/5 dari ukuran rata-rata.
• Ukuran rata-rata ialah ukuran ayakan yang meloloskan dan menahan butiran agregat, misalnya: Rata-rata 15 mm, jika lolos ayakan 19 mm
dan tertahan 10 mm, panjang jika 27 mm (9/5x15 mm).
• jelek terhadap mutu beton yang akan di buat, rata-rata air sehingga akan terdapat rongga di bawahnya.f’c turun.
• Agregat Pipih
• Di namakan pipih jika ukuran terkecilnya kurang dari 3/5 ukuran rata-ratanya. Dari contoh di atas di namakan agregat pipih jika lebih kecil
dari 9 mm. Menurut (Galloway, 1994)
• perbandingan antara panjang dan lebar dengan ketebalan dengan rasion 1:3 yang dapat digambarkan sama dengan uang logam.
3/10/2021
• Agregat Pipih dan Panjang
• Agregat jenis ini mempunyai panjang yang jauh lebih besar dari pada lebarnya, sedangkan lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya.
8
Panjang 3/10/2021
Bentuk Agregat
9
3/10/2021
Teksture Permukaan 10
• Agregat licin/halus (glassy)
• Agregat jenis ini lebih sedikit membutuhkan air di bandingkan dengan
agregat dengan permukaan kasar.
• kekasaran agregat akan menambah kekuatan gesekan antara pasta semen
dengan permukaan butir agregat
• mutunya lebih rendah.
• terbentuk dari akibat pengikisan oleh air, atau akibat patahnya batuan
(rocks) berbutir halus atau batuan yang berlapis-lapis.
• Berbutir (granular)
• Agregat jenis ini di perlihatkan dari pecahannya yang berbentuk bulat dan
seragam.
• Kasar
• Pecahannya kasar dapat terdiri dari batuan berbutir halus atau kasar yang
mengandung bahan-bahan ber kristal yang tidak dapat terlihat dengan jelas
melalui pemeriksaan visual.
• Kristalin (Cristalline)
• Agregat jenis ini mengandung kristal-kristal yang nampak dengan jelas
melalui pemeriksaan visual,
3/10/2021
• Berbentung Sarang Labah (Honeycombs)
• Tampak dengan jelas pori-porinya dan rongga-rongganya melalui
pemeriksaan visual kita dapat melihat lubang-lubang pada batuannya
Warna Standar
3/10/2021
11
Jenis Agregat Berdasarkan Kekasaran
Permukaan 12
• Sangat Kasar
(High Roughness)
• Cukup kasar
(Moderate
Roughness)
• Sedikit kasar
(low roughness)
• Halus (smooth)
• Sangat halus
(polished)3/10/2021
GRADASI 13
• Gradasi Sela (gap gradation)
• > dari ukuran butir atau fraksi tidak ada
• Pada suatu faktor air semen tertentu, kemudahan pengerjaan akan lebih tinggi
bila kandungan pasir lebih sedikit.
• cenderung mengalami segregasi, (Vibration).
• Gradasi ini tidakberpengaruh buruk terhadap kekuatan beton.
• Gradasi Menerus
• semua ukuran butirnya ada dan terdistribusi dengan baik.
• Kuat tekan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan gradasi sela atau
seragam.
• Gradasi Seragam
• ukuran yang sama
• biasanya di pakai untuk beton ringan yaitu jenis beton tanpa pasir (nir-pasir),
3/10/2021
atau untuk mengisi agregat dengan gradasi sela, atau untuk campuran agraget
yang kurang baik atau tidak memenuhi syarat.
Kekuatan Agregat 14
1) karena terdiri dari bahan yang lemah atau terdiri dari
partikel yang kuat tetapi tidak baik dalam hal
pengikatan (interlocking). Misalnya Granite, terdiri
dari bahan yang kuat dan keras yaitu kristal quarts
dan feldspar tetapi bersifat kurang kuat dan modulus
elastisitasnya lebih rendah daripada gabbros dan
diabeses, hal ini karena butir-butir granite tidak
terikat dengan baik,
2) porositas yang besar, hal ini mempengaruhi terhadap
keuletan, yang merupakan ketahanan terhadap
beban kejut. 3/10/2021
Syarat Mutu (SNI)
Kelas dan Mutu Kekerasan dengan Bejana Rudelloff, Kekerasan dengan
bagian hancur menembus ayakan 2 Bejana geser Los
mm, persen (%) Maksimum Angelos,
3/10/2021
17
3/10/2021
18
3/10/2021
Agregat Jenis Lainnya 19
1. karena terdiri dari bahan yang lemah atau terdiri dari partikel yang kuat
tetapi tidak baik dalam hal pengikatan (interlocking). Misalnya Granite,
terdiri dari bahan yang kuat dan keras yaitu kristal quarts dan feldspar tetapi
bersifat kurang kuat dan modulus elastisitasnya lebih rendah daripada
gabbros dan diabeses, hal ini karena butir-butir granite tidak terikat dengan
baik,
2. porositas yang besar, hal ini mempengaruhi terhadap keuletan, yang
merupakan ketahanan terhadap beban kejut.
3/10/2021
Sifat-Sifat Agregat dalam Campuran Beton 20
kering tungku.
Kadar Air 21
• banyaknya air yang terkandung dalam suatu agregat.
• di bedakan
1. Kadar air kering tungku, yaitu benar-benar tidak berair,
2. kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat permukaannya
kering tetapi sedikit mengandung air dalam porinya dan
masih dapat menyerap air,
3. Jenuh Permukaan Kering atau JPK, yaitu tidak ada air di
permukaannya tetapi masih mampu menyerap, pada kondisi
ini, air dalam agregat tidak akan menambah atau mengurangi
air pada campuran beton.
4. Kondisi basah, yaitu butir-butir agregat banyak mengandung
air, sehingga pada campuran beton akan menyebabkan 3/10/2021
3/10/2021
Example 23
g)=2,62
Example Calculate specific gravity for fine
aggregate 24
• Data
• Oven-dry mass in air (WOD)= 490.7 g
• Saturated surface-dry mass in air (WSSD) = 501.4 g
• Mass of flask with specimen and water to fill mark = 953.5 g
• Mass of flask with water to fill mark = 647.2 g
• Solution:
• Bulk specific gravity = 490.7g/(501.4 g + 647.2 g – 953.5 g)=2.51
• Bulk specific gravity SSD =501.4g/(501.4 g+ 647.2 g – 953.5 g)=2.57
• Absorption, %, = [{(WSSD) - (WOD)}/(WOD)] x 100%
• Absorption, %, = [(501.4g - 490.7g)/ 490.7g ] x 100% = 2.2%
• Total moisture content, %, = W – (WOD)}/(WOD)] x 100%
• W = the mass of the original sample and WOD = the mass of the dried sample
• If original sample is 524.56g then Total moisture content = (524.56-490.7)/490.7=6.9%
3/10/2021
• Surface moisture content = 6.9% – 2.2% = 4.7%
Range Sifat fisik dari Agregat Normatl untuk
Beton (ACI Education Bulletin E1-07) 25
Sifat dan Karakteristik Tipikal Range
Modulus halus butir (ditentukan sebagai berikut) 2.0 sampai 3.3
Fineness modulus of fine aggregate (definedi n
the following)
Ukuran maksimum agregat kasar 9.5 sampai 37.5 mm
Nominal maximum size of coarse aggregate (3/8 sampai 1-1/2
in.)
Penyerapan (Absorption) 0.5 sampai 4%
Berat jenis (berat jenis relatif) 2.30 sampai 2.90
Bulk specific gravity (relative density)
Dry-rodded bulk density (Previously dry-rodded 1280 to 1920 kg/m3
unit weight.) of coarse aggregate (80 to 120 lb/ft3)
Kadar air permukaan (Surface moisture content) 3/10/2021
• Agregat Halus
• Syarat Zona; I (Kasar), II (agak kasar), III (halus), IV (agak halus)
• Agregat Kasar vs Agregat Campuran
• Butir maksimum 10, 20m 30 dan 40 mm
• Antara Agregat Halus dan Kasar
The grading is determined in
accordance with ASTM C 136,
“Sieve or Screen Analysis of
Fine and Coarse Aggregates.”
3/10/2021
Syarat Gradasi Agregat Halus (SNI 03-2834-2000) 27
3/10/2021
Gradasi Agregat Halus (1) 28
3/10/2021
Gradasi Agregat Halus (2)
29
3/10/2021
Gradasi Agregat Halus (3)
30
3/10/2021
Gradasi Agregat Halus (4) 31
3/10/2021
Batas gradasi kerikil atau koral
(SNI 03-2834-2000) 32
3/10/2021
gradasi kerikil atau koral (2)
34
3/10/2021
gradasi kerikil atau koral (3)
35
3/10/2021
Gradasi Agregat Gabungan (1)
36
3/10/2021
Gradasi Agregat Gabungan (2)
37
3/10/2021
Gradasi Agregat Gabungan (3)
38
3/10/2021
Hubungan Antara Pori dalam Mortar dan Beton dengan
Kekuatan 39
beton.
MHB (Fine Modulus) 40
(K-C)
W = ---------- x 100%
(C-P)
Dengan:
W = persentase berat agregat halus (pasir) terhadap berat
agregat kasar (kerikil/batupecah).
K = Modulus halus butir agregat kasar
P = Modulus halus butir agregat halus
C = Modulus halus butir agregat campuran
3/10/2021
Contoh Menghitung Mhb (Calculation of fineness modulus for
fine aggregate)
Data Hasil Uji Agregat Langkah/Steps 42
Berat Tertinggal (gram)
Mass retained, g, individual
Ayakan (mm) on each sieve
Agregat Kasar Agregat halus
38 (40) 0 0
19 (20) 450 0 • Hitung Prosentase Masing-Masing
Berat Tertinggal untuk setiap mata
9.6 (10) 300 0 ayakan
4.8 240 50 • Contoh: 300/1000 x 100% = 30%...dst
2.4 10 70 • sebagai jumlah persen kumulatif dari
1.2 0 120 butir agregat yang tertinggal
(retained) di atas satu set ayakan
0.6 0 400 (38,19,9.6,4.8,2.4,1.2,0.6,0.3, dan
0.3 0 220 0.15 mm), kemudian nilai tersebut di
bagi dengan seratus.
0.15 0 100
Sisa 0 40 3/10/2021
3/10/2021
Ranges in physical properties for normal weight
aggregates used in concrete (ACI E1-2007) 47
Panarese, 2003)
Pengambilan contoh uji agregat 49
3/10/2021
Persiapan pengujian bahan 50
Metode A – Mesin Metode B – Metode C – Miniatur
pengurang/pembagi Seperempat Bagian Gundukan (Miniature
sampel (Mechanical (Quartering); dan Stockpile).
Splitter);
Agregat halus Agregat Halus Agregat Halus
• Metode pengurangan contoh uji (SNI dengan dengan kadar air dengan kadar air
3/10/2021
Metode Spliter 51
1) Siapkan spliter yang mempunyai ukuran lubang kira-kira 1,5 kali
ukuran butir agregat terbesar;
2) Letakkan kedua penampang di bawah lubang pembagi;
3) Isikan contoh agregat secukupnya ke dalam nampan pemasok;
4) Ratakan contoh agregat tersebut pada seluruh lebar nampan
pemasok sehingga dapat terbagi rata masuk ke dalam spliter;
5) Tumpahkan contoh agregat tersebut ke dalam spliter dengan
kecepatan tertentu sehingga terjadi aliran bebas melalui lubang
persegi;
Gambar 3.13: Mesin pembagi contoh uji untuk Agregat Kasar
6) Teruskan kegiatan 1) sampai dengan 5) hingga semua contoh uji Sumber: (ZEAL INTERNATIONAL, 2014; SNI 03-6717-2002)
terbagi menjadi dua bagian;
7) Kerjakan kegiatan 1) sampai dengan 6) terhadap salah satu hasil
pembagian sampai diperoleh jumlah benda uji yang
direncanakan. Simpan hasil pembagian yang lain dan gunakan
untuk penyiapan benda uji bila basil pembagian yang pertama
tidak mencukupi;
3/10/2021
8) Masukkan semua bahan hasil pembagian yang telah diperoleh ke
dalam wadah wadah seperti yang telah disiapkan dalam 1).
Metode Seperempat (Cara 1) 52
a) Tumpahkan contoh dari semua wadah ke suatu permukaan lantai yang
keras, halus, datar, rata dan tidak mudah terkelupas. Aduk contoh
agregat yang sudah terkumpul tersebut secara merata dengan
membalik-balikkannya dengan menggunakan sekop.
b) Pada pembalikan yang terakhir bentuklah kerucut dengan
menempatkan satu sekop contoh penuh ke atas sekopan sebelumnya.
c) Tekan puncak kerucut tersebut dengan sekop secara hati-hati sehingga
terbentuk kerucut terpancung dengan ketebalan dan diameter yang
seragam. Usahakan diameter kerucut terpancung ini kira-kira 4 sampai
8 kali ketebalannya.
d) Bagilah kerucut terpancung tersebut dengan sekop menjadi empat
bagian yang sama.
e) Ambil 2 bagian yang bersilangan dengan sekop dan dengan kwas
sampai seluruh material terbawa seperti yang terlihat dalam gambar
3.15.
f) Teruskan pembagian seperti urutan (a) sampai dengan (d) terhadap
bagian contoh yang telah dikerjakan pada (e) sampai mendapatkan
jumlah bahan benda uji yang direncanakan.
g) Masukkan semua bahan hasil pembagian yang telah didapat ke dalam
wadah wadah serta beri label seperti yang telah disiapkan dalam
langkah (a).
3/10/2021
Metode
Seperempat 53
(Cara 2)
a)Buka terpal atau lembaran plastik yang telah disediakan yaitu terpal atau lembaran plastik ukuran kira-kira 2 x
2,5m untuk penempatan agregat yang akan dibagi.
b)Tumpahkan contoh dari semua wadah ke atas terpal atau lembaran plastik tersebut.
c)Aduk contoh agregat tersebut dan bentuklah menjadi kerucut dengan sekop seperti pada cara (1). Pengadukan
serta pembentukan kerucut ini dapat juga dilakukan dengan jalan mengangkat ujung plastik secara bergantian
sehingga contoh teraduk dengan sempurna dan membentuk kerucut (gambar 3.16).
d)Tekanlah puncak kerucut sehingga terbentuk kerucut terpancung seperti cara l,
e)Bagilah kerucut terpancung menjadi 4 bagian seperti cara 1. Bila lantai dasar tidak rata, masukkan tongkat ke
bawah tepat dibawah pusat kerucut terpancung, kemudian angkat kedua ujungnya. Terpal akan terlipat dan
membagi contoh menjadi 2 bagian yang sama (a)
f)Tarik tongkat dari bawah terpal kemudian masukkan. kembali dalam arah tegak lurus dengan pembagian yang
pertama. Kemudian angkat tongkat tersebut sehingga contoh terbagi menjadi 4 bagian yang sama.
g)Ambil 2 bagian seperempatan contoh yang bersilangan sampai tidak ada yang tersisa seperti cara (1). Teruskan
pembagian seperti urutan (a) sampai (g) terhadap bagian contoh yang telah dikerjak-an pada (g) sampai
mendapatkanjumlah bahan benda uji yang direncanakan. 3/10/2021
h)Masukkan semua bahan hasil pembagian yang telah didapat ke dalam wadah serta beri label seperti yang telah
disiapkan.
Metode Gundukan Mini (Miniature
Stockpile) 54
3/10/2021
Kebutuhan Sample 55
Ukuran Nominal Berat Minimum
Maksimum Contoh Uji • Pengujian Agregat
mm (inci) kg
9,5 (3/8) 1
• Lihat Video
12,5 (1/2) 2
19,0 (3/4) 5
25,0 (1) 10
37,5 (1½) 15
50,0 (2) 20
63,0 (2½) 35
75,0 (3) 60
90,0 (3½) 100
100,0 (4) 150
112,0 (4½) 200
125,0 (5) 300
150,0 (6) 500
Tabel 3.4: Berat Benda uji untuk Masing-masing 3/10/2021
Ukuran Nominal Maksimum ( SNI 03-6717-
2002)
Kekuatan agregat berbanding lurus dengan umur batuan,
harusnya, pengetahuan anda berbanding lurus dengan usia anda?
Mulyono,T@2016
Terima Kasih 56
3/10/2021