0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Agama Buddha di Indonesia berkembang melalui penyebaran oleh para biksu dari India. Biksu-biksu Indonesia belajar agama Buddha di India lalu membawanya kembali beserta kitab suci, bahasa Sansekerta, dan pengetahuan menulis. Pada abad ke-7 hingga ke-14, Kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang di Sumatra sebelum digantikan oleh Kerajaan Hindu Majapahit di Jawa Timur pada abad ke-14 di bawah pimpinan Gajah
Agama Buddha di Indonesia berkembang melalui penyebaran oleh para biksu dari India. Biksu-biksu Indonesia belajar agama Buddha di India lalu membawanya kembali beserta kitab suci, bahasa Sansekerta, dan pengetahuan menulis. Pada abad ke-7 hingga ke-14, Kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang di Sumatra sebelum digantikan oleh Kerajaan Hindu Majapahit di Jawa Timur pada abad ke-14 di bawah pimpinan Gajah
Agama Buddha di Indonesia berkembang melalui penyebaran oleh para biksu dari India. Biksu-biksu Indonesia belajar agama Buddha di India lalu membawanya kembali beserta kitab suci, bahasa Sansekerta, dan pengetahuan menulis. Pada abad ke-7 hingga ke-14, Kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang di Sumatra sebelum digantikan oleh Kerajaan Hindu Majapahit di Jawa Timur pada abad ke-14 di bawah pimpinan Gajah
proses penyebaran di lakukan oleh golongan pendeta Budha atau para biksu,
yang menyebarkan agama Budha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur
dagang, sehingga di Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agama Budha di India. Sekembalinya dari India mereka membawa kitab suci, bahasa sansekerta, kemampuan menulis serta kesan-kesan mengenai kebudayaan India. Dengan demikian peran aktif penyebaran budaya India, tidak hanya orang India tetapi juga orang-orang Indonesia yaitu para biksu Indonesia tersebut. Hal ini dibuktikan melalui karya seni Indonesia yang sudah mendapat pengaruh India masih menunjukan ciri-ciri Indonesia. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana. GAMBAR BIKSU I-TSING.