Anda di halaman 1dari 10

1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif bertujuan untuk

menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

Desain penelitian ini adalah cross sectional yaitu data yang di kumpulkan di suatu

periode tertentu pada beberapa objek dengan tujuan yaitu menjelaskan pengaruh

sistem informasi kesehatan terhadap kinerja staf di Puskesmas Hutaimbaru Kota

Padangsidimpuan tahun 2019 (Sugiyono, 2012).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Hutaimbaru, Jl. Makam Harondak

Kelurahan Hutaimbaru Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan, Sumatera

Utara. Adapun alasan digunakan lokasi puskesmas ini sebagai tempat penelitian

ini karena, dengan alasan puskesmas dengan wilayah kerja paling luas dari puskesmas

lainnya dan juga sering terlambat dalam pengumpulan data-data kesehatan yang akan

diinput oleh petugas SP2TP.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian inidilakukan selama 3 bulan pada bulan Januari 2020 sampai

dengan bulan Februari 2020, dengan tahapan penelitian antara lain yang dimulai

dengan uji validitas dan reliabilitas, mengumpulkan data, pengolahan data,

analisis data dan penyusunan akhir tesis.

1
2

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek dalam

pengamatan yang dilakukan (Arikunto, 2010). Adapun yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah semua staf di Puskesmas Hutaimbaru Kota

Padangsidimpuan yang berjumlah 93 orang.

3.3.2. Sampel Penelitian

Metode pemilihan sampel adalah dengan metode purposive sampling,

yang merupakan metode pengambilan sampel dengan didasarkan pada kriteria

tertentu (Sekaran, 2003). Kriteria pemilihan sampel adalah responden yang

berpendidikan minimal D3 jurusan kebidanan dan telah bekerja menggunakan

software minimal satu tahun. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah

responden yang mengembalikan kuesioner.

3.4. Instrument Penelitian

1. Instrumen

Variabel yang di ukur dalam penelitian ini yaitu Variabel Independen yaitu

faktor yang mempengaruhi sistem informasi kesehatan dengan jumlah 49

soal yang masing-masing responden menjawab sesuai dengan kinerja staf

di Puskesmas Hutaimbaru. Untuk menentukan kategori kinerja staf

menggunakan skala likert, yaitu :

Sangat Baik =5

Baik =4

Cukup =3
3

Kurang Baik =2

Tidak Baik =1

1) Kualitas layanan, variabel ini diukur dengan 14 pertanyaan menggunakan

skala Likert dari sangat tidak setuju sekali sampai sangat setuju

sekali. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas layanan dari

penyedia paket program sistem informasi akuntansi semakin tinggi

menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini,

menunjukkan bahwa kualitas layanan dari penyedia paket program

aplikasi sistem informasi akuntansi semakin rendah menurut persepsi

pemakai.

2) Kualitas sistem, variable ini diukur dengan 16 pertanyaan menggunakan skala

Likert dari sangat tidak setuju sekali sampai sangat setuju sekali. Semakin

tinggi skor variabel ini, berarti kualitas paket program sistem

informasi akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin

rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi

akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.

3) Kualitas informasi, variable ini diukur dengan 7 pertanyaan menggunakan

skala Likert dari sangat tidak setuju sekali sampai sangat setuju sekali.

Semakin tinggi skor variable ini, berarti kualitas informasi yang dihasilkan

paket program sistem informasi akuntansi semakin tinggi menurut persepsi

pemakai. Semakin rendah skor variable ini, menunjukkan bahwa kualitas

informasi yang dihasilkan software akuntansi semakin rendah menurut

persepsi pemakai.
4

4) Kinerja staf, variabel ini diukur dengan 12 pertanyaan dalam skala Likert

dari sangat tidak setuju sekali sampai dengan sangat setuju sekali. Semakin

tinggi skor variabel ini, berarti dampak penggunaan paket program aplikasi

akuntansi dalam meningkatkan kinerja pemakai semakin tinggi menurut

persepsi pemakai. Semakin rendah skor variable ini, menunjukkan bahwa

dampak penggunaan paket program aplikasi akuntansi dalam meningkatkan

kinerja semakin rendah menurut persepsi pemakai.

2. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang dilakukan untuk menentukan

derajat ketepatan dari instrumen penelitian berbentuk kuesioner. Untuk

mengetahui apakah kuesioner dapat mengukur apa yang hendak di ukur (valid),

maka dapat di uji dengan uji Korelasi Persen Product Moment. Denganα=0,05.

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 51 butir soal

dan dilakukan uji validitas terhadap 20 orang staf di Puskesmas Sadabuan Kota

Padangsidimpuan.

3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu indeks untuk menentukan derajat

konsistensi dari instrumen penelitian berbentuk kuesioner. Tingkat readilitas dapat

dilakukan dengan menggunakan SPSS melalui test Cronchbach’s 3,6 yang mana

pada penelitian ini menggunakan butir soal sebanyak 51 butir soal. Hasil

perhitungan construct reliability menunjukkan angka lebih besar dari 0,70, dan

variance extracted lebih besar dari 0,50.


5

3.5. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Pengumpulan data penelitian dilakukan di Puskesmas Hutaimbaru Kota

Padangsidimpuan pada tahun 2019 dengan cara lembar kuesioner

diberikan kepada responden untuk diisi data meliputi karakteristik

responden (umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja )

dan faktor yang mempengaruhi manajemen sistem informasi kesehatan(

kualitas pelayanan, kualitas sistim dan kualitas informasi) setelah

kuesioner diisi, dikumpulkan kembali oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Merupakan data resmi yang dan tertulis dalam bentuk laporan dari

puskesmas hutaimbaru. Dikumpulkan peneliti dengan cara mendatangi

puskesmas hutaimbaru dengan membawa surat pengantar dari institusi

pendidikan.

3. Data Tertier

Merupakan data diambil dari penelitian, buku atau laporan resmi dengan

catatan ada izin dari yang bersangkutan (yang diambil dari data mentah,

bukan hasil penelitiannya).

3.6 Pengolahan dan Analisa Data

3.6.1 Pengolahan Data

Menurut Iman, data yang terkumpul diolah dengan cara

komputerisasidengan langkah-langkah sebagai berikut :


6

1. Editing

Memeriksa kelengkapan jawaban responden dalam kuesioner dengan tujuan

agar data yang dimaksud dapat diolah secara benar dan tepat.

2. Coding

Mengkode data dengan memberikan kode pada masing-masing jawaban

untuk mempermudah pengolahan data.

3. Skoring

Dalam hal ini peneliti melakukan perhitungan skor yang diperoleh setiap

responden atas jawaban atau pernyataan yang telah diajukan.

4. Tabulating

Memasukkan hasil perhitungan kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi,

untuk melihat persentase dari jawaban yang telah diperoleh.

5. Entry

Data yang sudah diedit dan diberi kode dimasukkan kedalam suatu tempat

yang disebut dengan master tabel.

3.6.2 Analisa Data

1. Anaslisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap seluruh variabel untuk mendapatkan

informasi mengenai distribusi frekuensi dari masing-masing variael bebas dan

variabel terikat.

2. Analisa Bivariat

Pada tahap ini variabel independen akan diuji dengan variabel dependen.

Uji yang digunakan adalah uji Chi-quare untuk membuktikan hubungan masing-
7

masing variabel independen dengan variabel dependen, ukuran kemaknaan yang

digunakan adalah sebesar 95% confidence level, atau dengan kata lain dikatakan

bermakna statistik jika p<0,05. Rumus persamaan yang digunakan adalah sebagai

berikut :
k
2 ( Oi+ E i )2
X =∑ ¿ 1
i Ei

Keterangan :
X2: Nilai distribusi Chi-quare dengan derajat kebebasan v=k-1
K : Jumlah Sel
O1 :Frekuensi Observasi
E1 : Frekuensi Harapan

3. Analisa Multivariat

Variabel independen yang bermakna pada tahap analisa Univariat

dilanjutkan dengan menganalisis variabel yang paling berpengaruh, menggunakan

uji statistik regresi logistik. Apabila didapatkan nilai p<0,05 maka Ho ditolak

yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, dan apabila

nilai p>0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas

dan variabel terikat dengan ukuran kemaknaan sebesar 95% confidence level.

Dengan rumus persamaan regresi logistik adalah sebagai berikut :

P
Ln 1−P = B0+ X1......

Dimana :
Ln P/1-P : Variabel dependen, yaitu Faktor Yang Mempengaruhi Sistem
Informasi Kesehatan
Β : Konstata
X1 : Nilai variabel bebas
8

3.7 Penyajian Data

Variabel independen pengaruh sistem informasi kesehatan meliputi

kualitas pelayanan, kualitas sistem dan kualitas informasi. Variabel dependen

adalah kinerja staf di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan.

1. Kualitas layanan yang dimaksudkan adalah sejauh mana persepsi pengguna

paket program aplikasi sistem informasi kesehatan atas kualitas layanan yang

diberikan oleh vendor atau penyedia paket program tersebut.

2. Kualitas sistem yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas

software yang dipakai dalam sistem informasi kesehatan.

3. Kualitas informasi merupakan informasi yang dihasilkan oleh sistem

informasi kesehatan yang digunakan.

4. Kinerja staf adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas.

3.1 Definisi Operasional


N Nama Jumlah Cara dan Skala Value Skala
o Variabel Soal Alat ukur Ukur Ukur
Variabel Independen
1 Kualitas 14 Menghitung a. > 11 1. Baik Ordinal
pelayanan Skor Kualitas b. < 11 2. Kurang Baik
pelayanan
2 Kualitas sistem 16 Menghitung a. > 12 1. Baik Ordinal
Skor kualitas b. < 12 2. Kurang Baik
sistem
3 Kualitas 7 Menghitung a. > 6 1. Baik Ordinal
informasi Skor kualitas b. < 6 2. Kurang Baik
informasi
Variabel Dependen
4 Kinerja Staf 12 Menghitung 1. ≥ 9 1. Baik Ordinal
Skor Kinerja 2. < 9 2. Kurang Baik
Staf
9

3.8 Kontrol Kualitas

3.9 Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari institusi

tempat penelitian. Penelitian menggunakan etika sebagai berikut Palestin (2007):

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for

human dignity)

Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi

yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan

menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan

penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip

menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti mempersiapkan

formulir persetujuan subyek (informed consent).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian

(respect for privacy and confidentiality)

Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi

individu termasuk informasi yang bersifat pribadi, sehingga peneliti

memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and

inclusiveness)

Penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional,

berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan,

kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian.


10

Menekankan kebijakan penelitian, membagikan keuntungan dan beban secara

merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas

masyarakat. Peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek

untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun sesudah

berpartisipasi dalam penelitian.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

(balancing harms and benefits)

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna

mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian

dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti

meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence).

Anda mungkin juga menyukai