Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan,
terjatuh, dll di setiap 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini tidak hanya mampu
menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan
peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS,
2015).
sedikit empat pemeriksaan selama kehamilan, yaitu minimal satu kali pemeriksaan
dalam trimester pertama, satu kali pemeriksaan dalam trimester kedua dan dua kali
pemeriksan dalam trimester ketiga (Depkes RI, 2010). Capaian pelayanan kesehatan
ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan
K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal care pertama
1
2
kali oleh tenaga kesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal care sesuai dengan standar paling sedikit
4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2015 telah memenuhi
demikian, terdapat lima provinsi yang belum mencapai target tersebut yaitu Papua,
ceper klaten tahun 2015 menunjukkan bahwa ada hubungan promosi kesehatan
terhadap pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian promosi kesehatan.
promosi kesehatan 56%, dan sesudah diberi promosi kesehatan 90% dengan tingkat
pengetahuan tinggi. Bahan peragaan dalam promosi kesehatan dapat berupa poster
tunggal, poster seri, pricat, tranparan, slide, film, brosur, lembar balik, stiker dan
seterusnya. Selain dukungan alat peraga di atas dapat juga dilakukan bentuk
pada kelompok besar seperti metode ceramah, seminar, belajar kelompok. Sementara
3
untuk kelompok kecil dapat dilakukan metode diskusi kelompok, curah pendapat,
Penelitian Rembang (2015) yang dilakukan pada ibu hamil dipuskesmas pinto
tentang antenatal care sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan terhadap
peningkatan pengetahuan ibu hamil. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa nilai
Media audio visual adalah pemutaran film atau video. Media audio visual juga
penerima pesan, perpaduan antara suara dan visualisasi sehingga tidak monoton,
pesan yang disampaikan dapat mudah dimengerti dan dipahami, karena melibatkan
dua indera secara bersmaan (Sumiati, 2013). Pemanfaatan pelayanan antenatal care
oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang
termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting untuk segera
selama kehamilan serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai, dengan pengetahuan
tersebut diharapkan ibu akan termotivasi kuat untuk menjaga dirinya dan
kehamilan, sehingga ibu dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan
mungkin dialami oleh mereka. Hal ini bisa disebabkan karena rendahnya tingkat
sendiri baik itu diperoleh dari pendidikan formal maupun informal. Penyuluhan atau
penginderaan respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keteraturan ANC. Jadi perilaku ibu hamil dalam merawat
2013). Dengan manfaat yang besar seharusnya ibu hamil melakukan ANC yang
teratur guna kesehatan ibu dan bayi. Namun kenyataannya tidak demikian, 6
(Dewi, 2012).
5
angka kematian ibu (AKI) sebesar 328/100.000 KH, angka ini masih cukup tinggi
kematian ibu dan kematian bayi tahun 2012, menunjukkan bahwa angka kematian ibu
sebanyak 4 orang dari 4.444 ibu bersalin, jumlah kematian bayi sebanyak 30 dari
4.444 kelahiran, jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak
3.326 dari 4.444 ibu bersalin. Pada tahun 2013, menunjukkan bahwa angka kematian
ibu sebanyak 3 orang dari 4.486 ibu bersalin, jumlah kematian bayi sebanyak 18 bayi
dari 4.486 kelahiran, komplikasi kebidanan 342 orang, jumlah persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 3,629 dari 4.486 ibu bersalin (Dinas
Data laporan Dinas Kesehatan Kota Padang Sidimpuan pada tahun 2016
73% dan cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 95%. Sedangkan
cakupan K4 sebesar 64% belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 90%
kepatuhan ibu hamil tentang antenatal care masih rendah, 7 orang ibu hamil
dan pelayanan antenatal care. Sedangkan 3 orang ibu hamil patuh melakukan
pemeriksaan karena sudah mengetahui manfaat antenatal care. Selama ini penyuluhan
secara bersama-sama dengan program yang lain, namun tingkat pengetahuan dan
terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di wilayah kerja
kesehatan masyarakat itu sendiri baik itu diperoleh dari pendidikan formal maupun
dan perkembangan janin. Penyuluhan atau respon ibu hamil tentang pemeriksaan
care.
Dengan manfaat yang besar seharusnya ibu hamil melakukan antenatal care
yang teratur guna kesehatan ibu dan bayi. Namun kenyataannya tidak demikian ibu-
dan media video terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di
dengan hubungan antara pengetahuan, sikap ibu hamil tentang antenatal care.
3. Bagi Masyarakat
Hasil Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan masyarakat khususnya ibu
4. Bagi Penelitian
Hasil Penelitian dapat sebagai data pendukung pada Penelitian berikutnya tentang
5. Bagi Institusi
Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
supaya mereka dapat memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi, seperti halnya
masukan yang telah diolah dengan tehnik-tehnik tertentu akan menghasilkan keluaran
yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan tersebut. Tidak dapat disangkal,
suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok pendengar yang
disertai diskusi dan tanya jawab. Pada metode ini penyuluh lebih banyak memegang
(Hikmawati, 2011).
informasi kepada peserta yang dibagi dalam beberapa topik bahasan. Adapun
9
10
2. Waktu dapat dibatasi dan dalam waktu singkat dapat memberikan banyak
informasi.
bantu.
Metode ceramah merupakan salah satu metode yang baik untuk kelompok
besar. Kelompok besar yang dimaksud disini adalah apabila peserta itu lebih 15
orang. Metode ini cocok untuk sasaran pendidikan tinggi dan rendah. Metode ini
bersifat informatif dan dapat menghemat waktu karena sebagia peserta dapat diberi
pemahaman pada suatu waktu serta dapat diulang kembali jika ada peserta yang
Media atau alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh
petugas dalam menyampaikan bahan materi atau pesan kesehatan. Alat bantu ini lebih
sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan
disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia
diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra yang digunakan
11
untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pengertian atau
atau pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu atau media. Tetapi masing-
pemahaman pesan.
Media penyuluhan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu seperti yang
telah diuraikan di atas. Di sebut media promosi kesehatan karena alat-alat tersebut
kesehatan.
Rekaman gambar hidup atau program tayangan gambar bergerak yang disertai
keterampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas baik dengan cara
antara lain, pesan yang disampaikan lebih realistik, memiliki beberapa features yang
sangat bermanfaat untuk digunakan dalam proses penyampaian pesan. Salah satu
feature tersebut adalah slow motion dimana gerakan obyek atau peristiwa tertentu
yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar mudah dipelajari. Slow motion,
berlangsung cepat.
dahulu. Perilaku adalah aksi dari individu terhadap reaksi dari hubungan dengan
lingkungannya dengan kata lain. Perilaku yang baru terjadi apabila ada sesuatu
merumuskan bahwa perilaku itu merupakan respon atau reaksi orang terhadap
rangsangan atau stimulus dari luar. Dengan demikian perilaku manusia terjadi dengan
adanya melalui proses Teori ini disebut teori S-O-R atau Stimulus-Organisme-
Respon.
1. Respondent respon atau reflexise respons, yaitu respons yang ditimbulkan oleh
menarik jari bila jari kena api atau mau digigit binatang, dan sebagainya. Stimulus
seperti ini disebut elicting Stimulation, tidak lain karena stimulus ini merangsang
emosional, misalnya mendengar berita gembira (anak lahir, dapat hadiah, lulus
2. Operant respons atau Instrumental respons, yaitu timbulnya respon diikuti oleh
pekerjaan dengan baik (dari respons tugas yang telah diberikan sebelumnya).
Green juga mengemukakan bahwa perilaku ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu:
dari sesesorang.
2. Faktor pemungkin (enabling factor), yang meliputi sarana, prasarana dan fasilitas
2.2 Pengetahuan
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi 6
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar
3. Aplikasi (application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi sebenarnya.
4. Analisis (analysis)
suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang
itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
5. Sintesis (synthesis)
pengetahuan yang dimiliki, dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan
6. Evaluasi (evaluation)
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
16
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri norma-norma yang berlaku
di masyarakat.
1. Pendidikan
sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon
yang lebih rasional terhadap informasi yang datang, akan berpikir sejauh mana
Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik, berbagai informasi dapat
diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa
(TV, radio, majalah, pamphlet, dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media.
Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki
seseorang.
3. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang
tahun. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari
4. Pengalaman
Sumber pengetahuan sendiri dapat diperoleh melalui fakta dengan melihat dan
surat kabar/buku, mendengar radio, melihat televisi dan lain-lain. Dan cara
tentang isi materi yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
2. Proses Stimulus
3. Stimulus Rangsangan
4. Sikap (Tertutup)
18
2.4 Kehamilan
waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis
untuk wanita hamil ialah gravid. Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya
disebut primigravida (gravida 1) kali dan pada wanita yang belum pernah hamil
Kategori ibu hamil Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), kategori ibu hamil
1. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Para
adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (Viable).
2. Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang viable
3. Multigravida atau pleuripara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
4. Grande multigravida adalah wanita yang telah hamil lebih dari 5 kali.
19
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi
memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
kembang bayi.
bayi.
pembedahan.
20
4. Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar dapat
2013).
minggu.
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain
Tujuan ANC terpadu adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang
sehat (Anggrita, 2015).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung dari
TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap
minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Berat
badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu
sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan
berat badan. Ada rumus tersendiri untuk menghitung IMT anda yakni :
bukan mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg gizi
22
baik 0,3 kg. Indeks masa tubuh adalah suatu metode untuk mengetahui penambahan
optimal, yaitu :
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan tekanan
darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Tekanan
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil
anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai
dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang
Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat
pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat
seiring pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi penigkatan
23
volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan janin.
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman
tetanus toxoid (TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada
2. TT1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada
Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan imunisasi
tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali (suntikan) selama
kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal dan kedua pada empat minggu
(Anggrita S, 2015).
24
Lama %
Antigen Interval
perlindungan Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT 3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT 5 1 taun setelah TT4 25 tahun/seumur 99
hidup
6. Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara
Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu periksa
lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil.
Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan
riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk
lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil
spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan
25
pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan
< 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan premature, cacat bawaan.
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu hamil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah
yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan
stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian, perilaku manusia terjadi melalui
R” (stimulus-organisme-respons).
TEORI S-O-R
Respons Tertutup
Stimulus Organisme Pengetehuan,
Sikap
Respons Terbuka
Praktik
Tindakan
2. Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan
berkembang dan kemudian diikuti oleh stimulus atau rangsangan yang lain.
Perangsang yang terakhir ini disebut reinforcing stimuli atau reinforcer, karena
yang relevan dengan tujuan Penelitian, pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang
adalah pengetahuan dan sikap ibu hamil yang meliputi pengetahuan dan sikap. Untuk
dilakukan pre-test dan untuk melihat sejauh mana perubahan setelah diberikan
Intervensi
Penyuluhan Kesehatan
Metode Ceramah
Media video
Pre-test Post-test
Pengetahuan dan Sikap Pengetahuan dan
Ibu Hamil Tentang Sikap Ibu Hamil
Antenatal Care Tentang Antenatal
Care
tentang antenatal care akan mempengaruhi pengetahuan ibu hamil, sikap ibu hamil
2.7 Hipotesis
Batunadua Padangsidimpuan.
2. Ada pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah terhadap sikap ibu
Padangsidimpuan.
29
Padangsidimpuan.
4. Ada pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media video terhadap sikap ibu
Padangsidimpuan.
5. Ada pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan media video
terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di wilayah kerja
BAB III
METODE PENELITIAN
pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care. Rancangan penelian ini dapat
01 x 1 03
02 x 2 04
Keterangan :
ceramah
demonstrasi
30
31
ceramah
video
ceramah
Padangsidimpuan.
Penelitian ini dimulai bulan Januari 2018 sampai Juni 2018. Tahapan yang
3.3.1 Populasi
dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Aziz, 2007). Populasi
dalam penelitian ini, seluruh ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Batunadua
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur tertentu
digunakan adalah ibu hamil yang ada di wilayah kerja puskesmas Batunadua
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu
teknik pengambilan sampel secara keseluruhan dari seluruh populasi yang ada
Data primer dalam penelitian ini adalah diperoleh melalui daftar pertanyaan di
diberikan kepada responden yaitu ibu hamil yang tinggal di kecamatan Batunadua
Data sekunder diperoleh dari pencatatan dan dokumen yang ada pada wilayah
Padangsidempuan.
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur
data (Hastono, 2007). Uji ini bertujuan untuk menguji pada tiap item atau butir
atau konsistensi internal tiap item alat ukur dalam mengungkapkan faktor yang
akan diukur. Validitas masing-masing butir pernyataan dapat dilihat pada nilai
jika nilai r hitung > r tabel maka dinyatakan valid atau sebaliknya dalam penelitian
34
ini untuk sampel pengujian 30 orang adalah 0,361 pada df = 28 dan α = 5%. Nilai r
2. Uji Reliabilitas
dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercayai juga. Apabila datanya memang benar
dan sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali diambil tetap akan sama
metode Cronbach’s Alpha yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali
pengukuran. Jika nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan lebih besar dari 0,60 maka
dapat dikatakan bahwa alat ukur dalam hal ini kuesioner dinyatakan reliabel, dan
jika nilai uji Cronbach Alpha yang diperoleh < r tabel (0,60) maka dinyatakan
tidak reliabel (Hastono, 2007). Nilai r dapat dihitung dengan rumus : (Riduwan,
2013).
Dimana : r =
r = Nilai reliabilitas
Si = Varians total
K = Jumlah item
35
tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini adalah untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan
mendukung penelitian seperti izin penelitian, koordinasi dengan kepala Desa dan
dengan prosedur :
b. Memberi penjelasan kepada calon responden tentang tujuan, proses dan harapan
dari penelitian ini serta memberi kesempatan bertanya bila ada yang kurang jelas.
Apabila calon responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini maka calon
Apabila tidak bersedia, maka keputusan responden tetap dihargai dan responden
c. Setelah ibu mendapat penjelasan dan setuju menjadi responden, maka ibu yang
d. Agar data yang diberikan oleh responden dapat jujur, maka petugas menjelaskan
dan memberi penekanan agar pengisian kuesioner sesuai dengan apa yang dialami
2. Tahap Pelaksanaan
dengan metode ceramah dan metode ini dibantu dengan power point. Kegiatan ini
direncanakan akan dilakukan pada mulai April 2018. Adapun langkah yang akan
dilakukan adalah
3. Peneliti memberi jeda istirahat selama 15 menit kepada ibu hamil untuk
promosi kesehatan tentang antenatal care, pelaksanaan pre test dan post test
dengan metode ceramah sesuai dengan materi dan dibantu dengan power point.
5. Memberikan pelaksanaan post test untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu
menggunakan medio video. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan pada mulai
dan sikap sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang antenatal care kepada
7. Kemudian peneliti melihat hasil dari pelaksanaan pre-test dan post-test yang
menggunakan metode ceramah dan media video pada kelompok I dan kelompok
II.
Pretest Pretest
Pengetahuan dan Sikap Pengetahuan dan Sikap
Media Video
Metode Ceramah
Postest Postest
Pengetahuan dan Sikap Pengetahuan dan Sikap
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah metode ceramah dan media video
cara menentukan variabel dan mengukur suatu variabel (Setiadi, 2007). Defenisi
operasional ini dibuat untuk memberikan pemahaman yang sama tentang pengertian
variabel yang diukur dan untuk menentukan metodologi yang digunakan dalam
menganalisa data.
a. Pengetahuan
berganda (a, b, c) yang berjumlah 1-10, jika responden menjawab benar diberi
nilai 1, jika responden menjawab salah diberi nilai 0. Nilai tertinggi dari 10
pertanyaan tersebut adalah 10. Tingkat pengetahuan ibu tentang antenatal care
b. Sikap
Variabel sikap diukur berdasarkan skala ordinal dari 10 pernyataan, yang terdiri
2. Coding, pemberian kode dan skorsing pada tiap jawaban untuk memudahkan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui distribusi pada setiap variabel penelitian.
Selanjutnya frekuensi tiap kelas diubah dalam bentuk persentase (%). Hal ini
dilakukan apabila kita ingin mengetahui presentase masing- masing kelas. Analisis ini
antara metode ceramah dan media video. Jika data berdistribusi normal maka
42
digunakan uji t (berpasangan), jika data tidak berdistribusi tidak norrmal maka
Uji-t yaitu uji yang digunakan untuk menguji apakah suatu nilai tertentu (yang
diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2008. “Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan” ed, 2, Jakarta :
Salemba Medika.
Astuti, Puji Hutari. 2012. “ Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan)”.
Jakarta
Aziz, 2007, Metode Penelitian Kebidanan dan Tekni Analisa Data, Salemba Medika :
Jakarta
Prasetyawati, E.A, 2012, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Depkes RI. 2001. Modul Dasar Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Depkes
RI.
Dinkes Kota Padangsidimpuan 2013, Profil dan Laporan Tahunan, Tahun 2013.
43
44
Indonesia. Tesis
Mardiana, 2011, Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Video dan Leaflet Melakukan
Mita, 2015, Analisa Perubahan Perilaku (Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan) Ibu
Mitra, 2011, Analisa Pengaruh Media Video dengan Metode Ceramah pada ibu
Mubarok, 2007. Prihatin Tingginya Angka Kematian Ibu Hamil, Pemkot Kediri
Notoadmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Rineka Cipta : Jakarta.
Notoadmodjo S, 2010. Promosi Kesehatan Ilmu dan seni, Rineka Cipta : Jakarta.
Lembah Utara Kota Bitung Tahun 2015, Skripsi, Poltekes Kemenkes Manado.
Rukiah, Dkk, 2013, Asuhan Kebidanan Kehamilan, CU. Tunas Info Media : Jakarta.
Prawiriharjo.
Semarang.
46
Medika.
Cipta.
Nim : 16.15.070
Dalam kesempatan ini, saya memohon kepada ibu untuk menjadi responden
mengenai “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Dengan Menggunakan Metode
Ceramah dan Media Video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu hamil
Tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Batunadua
Padangsidimpuan Tahun 2018”.
Penelitian ini ditujukan untuk tesis program studi magister ilmu kesehatan
masyarakat dan juga untuk memberikan masukan bagi seluruh masyarakat dalam
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Ceramah dan Media
Video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu hamil Tentang Antenatal Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Batunadua Padangsidimpuan Tahun 2018.
Delitua, 2018
Responden Peneliti
Kuesioner Penelitian
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………………….
Umur : …………………….
Pendidikan terakhir : …………………….
Pekerjaan : …………………….
Jumlah anak : …………………….
DAFTAR KUESIONER
1. Pengetahuan
Berilah tanda silang pada jawaban yang ibu anggap paling benar
2. Sikap