Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Koleksi Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Pemustaka Di Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga

Infani Karina Wijaya*) Yanuar Yoga Prasetyawan

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
Penelitian ini berjudul “Pengembangan Koleksi Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pemustaka di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga”. Tujuan dari peneltian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan upaya pengembangan koleksi yang dilakukan oleh
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Metode yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus.Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer
dandata sekunder.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) metode
pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan
data meliputi memahami data, mengklasifikasi data dan mengolah data. Keabsahan data telah
dilakukan dengan teknik pemeriksaan triangulasi. Hasil penelitian diketahui pengembangan koleksi
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Salatiga, dengan melakukan survey secara langsung dan melihat langsung bahan pustaka seperti
apa yang dibutuhkan oleh para pemustaka serta melakukan kegiatan pengadaan sesuai kebutuhan.
Pengembangan koleksi dilakukan dengan pedoman kebijakan yang sudah ditetapkan oleh Kepala
Perpustakaan dengan anggaran untuk kegiatan pengembangan koleksi yang mengalami kenaikan
jumlah anggaran setiap tahunnya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh sebuah
data yang baru bahwa Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga dalam melakukan
kegian pengembangan koleksi sudah melaksanakan sesuai kebijakan yang berlaku sehingga
pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka dapat terpenuhi secara bertahap.

Kata kunci:pengembangan koleksi; kebijakan pengembangan koleksi; pemenuhan kebutuhan


informasi; kantor perpustakaan dan arsip daerah kota salatiga

Abstract
Title:Collection Development as an Effort to Fulfill The Information Needs of Library Users in
Regional Archive and Library Office of Salatiga Municipalit]. The title of this research is
“Collection Development as an Effort to Fulfill The Information Needs of Library Users in Regional
Archive and Library Office of Salatiga Municipality”. The purpose of this researchis to find outhow
the process and effortof collection development which was done by Regional Archive and Library
Office of Salatiga Municipality. The methods which was used is qualitative methods withcase study
approach. While the source of data which was usedis primary and secondary data sources. Data
collecting techniques in this research use three methods, those were observation, interview, and
documentation. Whereas the data processing techniques include understanding, classifying, and
processing data. Validity of data has been done by triangulation verification technique. The result of
this research find out that collection development was routine activity which is done by Regional
Archive and Library Office of Salatiga Municipality, with direct survey and observation of what
library materials which is need by library users and doing procurement activity as needed. Collection
development is done by policy orientation which has been appointed by Library Chief with the
budgets for collection development activity that increases every year. From the result of the research,
which has been done, is gained a new data that Regional Archive and Library Office of Salatiga
Municipality has done collection development activity as applicable policy so that the information
needs of library userscan be fulfilled gradually.

Keywords:collection development; collection development policy; fulfillment in information needs of


library users; regional archive and library office of salatiga municipality
------------------------------------------------------------------
*)
Penulis Korespondensi. 1. Pendahuluan
E-mail: wijayakarina69@gmail.com Kemajuan teknologi dan globalisasi akan
selalu mengalami perkembangan yang meningkat
dengan secara pesat dan ditunjang oleh alat-alat
teknologi yang semakin canggih, maka kebutuhan
akan informasi setiap individu akan semakin dan Arsip Kota Salatiga. Berdasarkan latar belakang
meningkat dan bertambah dengan kapasitas kebutuhan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
informasi yang berbeda-beda pula. Kemudian individu dengan mengambil judul “Pengembangan Koleksi
tersebut mencari berbagai sumber informasi melalui sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi
sumber tercetak maupun non-cetak dalam hal ini Pemustaka Di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
adalah media elektronik. Dengan fenomena yang Kota Salatiga”.
terjadi di lapangan seperti itu maka perlu adanya Dengan melihat kebutuhan informasi
sebuah wadah atau tempat bagi masyarakat untuk yang sudah dijelaskan maka akan dilakukan proses
dijadikan sebagai tempat pemenuhan kebutuhan pengembangan koleksi yang meliputi melihat
informasi, tempat tersebut adalah perpustakaan. kebijakan tentang pengembangan koleksi yang
Perpustakaan yang ada pada era sudah diatur oleh Kepala Perpustakaan, kemudian
globalisasi saat sekarang ini sangat dibutuhkan dilanjutkan dengan kegiatan seleksi bahan pustaka
oleh para individu khususnya masyarakat umum yang akan dilakukan secara bertahap setelah
dengan kemampuan para tenaga ahli perpustakaan, kegiatan seleksi dilaksanakan terdapat kegiatan
perpustakaan dapat diubah sebagai sarana preservasi dan konservasi bahan pustaka. Kegiatan
pemenuhan kebutuhan informasi serta tempat pengembangan koleksi yang sudah dilaksanakan
untuk belajar menambah ilmu yang lebih nantinya akan dievaluasi kembali untuk
mengasyikan dan menyenangkan bagi para mengetahui kegiatan mana yang belum maksimal.
pengunjungnya dalam hal ini adalah pemustaka Kemudian dapat diambil sebuah rumusan
atau penggunanya. masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini
Ada banyak jenis perpustakaan salah satunya adalah bagaimana upaya pengembangan koleksi
adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum dalam pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka
adalah perpustakaan yang diselenggarakan di yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
pemukiman penduduk diperuntukan bagi semua Kota Salatiga. Setelah melihat latar belakang dan
lapisan dan golongan masyarakat penduduk rumusan masalah dalam penelitian tersebut maka
pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhan akan tinjauan literatur menjadi pembahasan yang sangat
informasi dan bahan bacaan (Sukarman, 2000:3). penting dalam sebuah penelitian.
Salah satunya adalah perpustakaan Daerah Kota Pengembangan koleksi di perpustakaan
Salatiga yang termasuk ke dalam jenis perpustakaan merupakan suatu istilah yang digunakan secara luas
umum. Kemudian yang datang berkunjung ke dalam dunia Perpustakaan untuk menyatakan bahan
perpustakaan dari berbagai kalangan dan golongan, pustaka apa saja yang harus diadakan atau disediakan
yaitu dari tingkat pelajar, mahasiswa, pegawai dan dalam sebuah perpustakaan. Sedangkan menurut
masyrakat umum. Basuki (1991:427) pengertian pengembangan koleksi
Dengan membanjirnya informasi dalam skala lebih ditekankan pada pemilihan buku, pemilihan
global, perpustakaan umum diharapakan tidak hanya buku artinya memilih buku untuk perpustakaan.
menyediakan bahan bacaan saja namun juga perlu Pemilihan buku berarti juga proses menolak buku
menyediaakan sumber informasi lainnya seperti, tertentu untuk perpustakaan, dalam ODLIS (Online
bahan audi-visual dan multimedia serta akses untuk Dictionary of Library and Information Science)
penelusuran informasi seperti internet. Akses internet (2002) dijelaskan bahwa pengembangan koleksi
perlu ditambahkan dalam sebuah perpustakaan untuk adalah penerapan teknik kuantitatif seperti statistik
menunjang para penggunanya dalam menelusuri dan biaya manfaat analisis untuk proses
sebuah informasi yang dibutuhkan. Kegiatan pengembangan koleksi biasanya terbataspada
pengorganisasian dalam sebuah perpustakaan perpustakaan. Dalam arti yang lebih umum, aktivitas
menuntut agar informasi yang tersedia sampai kepada perencanaan dan pengawasan pertumbuhan dan
para penggunanya, karena itulah disediakan berbagai pelestarian koleksi perpustakaan ituberdasarkan
macam layanan di perpustakaan. Di samping itu pula penilaian dari kekuatan yang ada dan kelemahan serta
perpustakaan dituntut untuk dapat menyimpan perkiraan kebutuhan masa depan.
berbagai informasi yang dimilikinya dengan baik dan Menurut ALA: Glossary of Library and
tepat guna keperluan pemakai dimasa yang akan Information Science (1983) pengertian pengembangan
datang. Setiap perpustakaan pasti melakukan kegiatan koleksi adalah sebuah istilah yang meliputi sejumlah
seleksi bahan pustaka. Salah satunya adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
Perpustakaan Daerah Kota Salatiga yang termasuk ke koleksi perpustakaan, termasuk penentuan koleksi
dalam jenis perpustakaan umum. perpustakaan, termasuk penentuan dan koordinasi
Dalam kebutuhan informasi para pengguna kebijakan seleksi, penilaian kebutuhan pengguna dan
perpustakaan yang terus meningkat setiap harinya, pengguna potensial, evaluasi koleksi, identifikasi
maka kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota kebutuhan koleksi, seleksi bahan, perencanaan
Salatiga berupaya meningkatkan layanan perpustakaan untukberbagi sumber daya, pemeliharaan koleksi dan
dengan jalan mengembangkan koleksinya. Namun penyiangan.
yang menjadi sebuah pertanyaan, apakah koleksi yang Proses pengembangan koleksi di sebuah
sudah tersedia telah memenuhi kebutuhan informasi perpustakaan dilakukan secara terus menerus dan
pemustaka?. Oleh karena itu perlu adnya kegiatan sesuai dengan ketentuan, maka perlu adanya sebuah
pengembangan koleksi pengembangan koleksi pedoman tertulis. Pengembangan koleksi, seleksi dan
menjadi sangat penting di dalam sebuah perpustakaan pengadaan bahan pustaka atau koleksi menjadi sebuah
umum dalam hal ini disebuah Kantor Perpustakaan istilah-istilah yang saling melengkapi. Jadi
pengembangan koleksi akan berjalan baik jika semua disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pengguna
tujuan dapat tersampaikan khususnya dalam agar perpustakaan dapat secara berencana
pemenuhan kebutuhan informasi para pemustaka yang mengembangkan koleksinya.
berbeda-beda jenisnya. Koleksi perpustakaan umum pada umumnya
Ada 6 (enam) tahapan yang harus dilakukan dapat dikelompokan ke dalam tiga jenis koleksi, yaitu:
oleh pengelola perpustakaan atau pustakawan, tahapan 1. Bahan pustaka tercetak
ini merupakan suatu proses yang berlangsung secara Dalam jenis ini termasuk buku, majalah,
terus menerus dan membentuk suatu siklus yang tetap. surat kabar, brosur, pamphlet, guntingan
Keenam tahapan tersebut meliputi analisis masyarakat surat kabar, peta, majalah, karya tulis,
(community analysis), pembuatan kebijakan seleksi kliping dan sebagainya.
(selection policies), seleksi bahan pustaka (selection), 2. Bahan pustaka tidak tercetak
pengadaan bahan pustaka (acquisition), penyiangan Dalam jenis ini termasuk gambar, lukisan,
bahan pustaka (weeding) dan evaluasi (evaluation). slide, filmstrip, film, pita rekaman, kaset
Kebijakan pengembangan koleksi menurut dan sebagainya.
Qalyubi (2003) adalah kebijakan koleksi dapat 3. Bahan pustaka tidak tercetak atau
dilaksanakan secara terarah, kebijakan pengembangan rekaman
koleksi harus disusun secara tertulis.Kemudian Dalam jenis ini termasuk kumpulan
dijelaskan tentang kebijakan koleksi menurut Disher model (model tubuh manusia, jantung,
(2007) bahwa ada banyak kegunaan dan fungsi dari hati, mata, telinga dan lain-lain), globe,
kebijakan koleksi sehingga sulit dimengerti mengapa batu-batuan, manik-manik, herbarium
banyak perpustakaan tidak memilikinya. Bilapun ada, (kumpulan daun, bunga dan bagian
kebijakan pengembangan koleksinya tidak jelas atau penting dari pohon yang telah
tertulis berpuluh tahun lalu.Evans dan Saporano dikeringkan), insektarium (kumpulan
(2005), menyatakan bahwa fungsi dari kebijakan serangga yang telah diawetkan) dan
pengembangan koleksi sebagai berikut: aquarium (wadah kaca yang berisikan
1. Menginformasikan kepada semua pihak ikan dan tanaman air).
tentang bagaimana koleksi didapatkan dan
cakupannya. Pendanaan atau anggaran yang memadai
2. Menginformasikan kepada semua pihak merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang
mengenai prioritas dalam penyeleksian suksesnya sebuah perpustakaan umum dalam
koleksi. menjalankan perananya. Tanpa adanya sebuah
3. Menekankan prioritas organisasi dalam pendanaan yang memadai untuk jangka panjang,
menentukan koleksi perpustakaan. perpustakaan umum akan sulit untuk mengembangkan
4. Mengingatkan setiap staf untuk tetap kebijakan dalam hal penyediaan layanan dan
berusaha mencapai tujuan organisasi. pendayagunaan koleksi yang ada secara efektif dan
5. Menjadi standar kerja, baik untuk kegiatan terarah.Seleksi perpustakaan adalah sebuah kegiatan
yang ada di dalam ataupun yang ke luar atau proses pelaksanaan penyeleksian koleksi berdasar
organisasi. kebijakan koleksi yang sudah ditetapkan. Menurut
6. Mengurangi pengaruh keinginan pribadi Johson (2009) proses seleksi merupakan kegiatan
seseorang selektordan sentiment pribadi. yang menggabungkan antara seni dan ilmu. Setelah
7. Sebagai alat bantu dalam melatih para staf koleksi perpustakaan diseleksi, maka proses
baru. selanjutnya adalah melakukan proses pengadaan.
8. Membantu memastikan adanya konsistensi Menurut Wilkinson dan Lewis (2003) pengadaan
sepanjang waktu tanpa terpengaruh koleksi merupakan proses mencari dan mengadakan
pergantian staf. semua jenis materi perpustakan setelah materi-materi
9. Membantu staf dalam penanganan tersebut diseleksi dan disetujui untuk dijadukan
keluhan. sebagai koleksi perpustakaan.
10. Membantu proses penyiangan dan evaluasi Menurut Gorman dan Howes (1991)
koleksi. penyiangan adalah proses mengeluarkan koleksi dan
11. Membantu merancang alokasi dana. jajaran koleksi perpustakaan dan menilainya kembali
12. Sebagai dokumen hubungan masyarakat. apakah masih sesuai dengan kebutuhan pengguna
13. Menjadi sarana penilaian kinerja dari perpustakaan. Setelah kegiatan pengembangan koleksi
kegiatan pengembangan koleksi secara dilakukan maka tahap akhir adalah evaluasi koleksi,
keseluruhan. evaluasi koleksi adalah suatu kegiatan menilai koleksi
14. Menyediakan pihak luar atau masyarakat yang dimiliki perpustakaan baik dari segi ketersedian
luas informasi tentang tujuan dari koleksi bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi
pengembangan koleksi. itu oleh pengguna.
Untuk melihat apakah tujuan perpustakaan itu
Tujuan dari pengembangan koleksi adalah sudah tercapai dan bagaimana kualitas koleksi yang
untuk menambah koleksi perpustakaan yang baik dan telah dikembangkan tersebut sudah memenuhi standar,
seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan maka perlu diadakan suatu kegiatan yang bertujuan
pengguna yang berubah dan tuntutan pengguna masa untuk menganalisis dan mengevaluasi koleksi yang
kini serta masa mendatang. Tujuan pengembangan ada. Evaluasi koleksi adalah suatu kegiatan menilai
koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan koleksi yang dimiliki perpustakaan baik dari segi
ketersediaan koleksi bagi pengguna maupun Dalam penelitian kualitatif, instrument atau
pemanfaatan koleksi itu oleh pengguna.Perpustakaan metode pengumpulan data seperti observasi dan
perlu melakukan evaluasi koleksi secara periodik dan wawancara tentunya memiliki sebuah kelemahan.
sistematik untuk memastikan bahwa koleksi tersebut Apabila dilakukan tanpa kontrol dapat dikhawatirkan
telah mengikuti perubahan dan perkembangan data tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan.
kebutuhan informasi yang terjadi padapengguna yang Dalam penelitian tersebut, dilakukan pemeriksaan
di layani. Dengan melakukan evaluasi koleksi, juga keabsahan data dengan triangulasi. Triangulasi dapat
dapat diketahui koleksi apa yang banyak diminati atau diartikan sebagai teknik pengumpulan data dan
yang sering dimanfaatkan oleh pengguna. Sehingga sumber data yang telah ada. Dengan teknik triangulasi
perpustakaan dapat menyediakan buku atau bahan ini dalam pengumpulan data maka data yang diperoleh
pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. akan lebih konsisten, tuntas dan pasti (Sugiyono,
IFLA (2001) menyebutkan teknik yang ada 2009). Triangulasi diperlukan karena setiap teknik
untuk melakukan evaluasi dibagi menjadi dua pengumpulan data memiliki kelebihan serta
kelompok.Teknik pertama adalah teknik yang kekurangan masing-masing.
berfokus pada koleksi.Teknik ini memeriksa isi dan Dalam topik penelitian tentang Pengembangan
karateristik dari sumber informasi atau koleksi yang Koleksi Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan
ada untuk menentukan jumlah, umur koleksi, Informasi Pemustaka di Kantor Perpustakaan dan
cakupan dan kedalamannya yang akan dibandingkan Arsip Daerah Kota Salatiga, dilakukan sebuah
dengan standar-standar yang sudah di wawancara terhadap pihak-pihak yang berwenang
tentukan.Teknik yang kedua adalah teknik yang dalam proses pengembangan koleksi perpustakaan,
berfokus pada pengguna.Teknik ini menjelaskan mulai dari Kepala Perpustakaan, staf perpustakaan
bagaimana koleksi yang ada itu dimanfaatkan oleh bagian pengembangan koleksi serta bendahara
pengguna dan selanjutnya bisa dilihat efektivitas perpustakaan. Dari jawaban atas pertanyaan yang
dari sebuah koleksi. diajukan melalui wawancara kepada salah satu
informan dirasakan kurang valid dan kurang
3. Metode Penelitian menyakinkan dalam kegiatan penelitian, maka
Metode penelitian yang digunakan adalah pertanyaan yang sama dapat dilimpahkan kepada
metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif informan yang lain yang lebih mengetahui dan
merupakan sebuah metode-metode untuk menyakinkan kategori yang diajukan oleh penulis.
mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh
sejumlah individu atau sekelompok orang, dianggap 4. Analisis Hasil Penelitian
berasal dari masalah sosual atau kemanusiaan Analisis data adalah proses mencari dan
(Cresswell, 2010). Dengan menggunakan sebuah jenis menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah hasil wawancara dan catatan lapangan dengan cara
studi kasus. Studi kasus merupakan strategi penelitian mengorganisir data ke dalam kategori, menjabarkan
dimana didalamnya, peneliti menyelidiki secara ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses dalam pola, memilih nama yang penting dan yang
sekelompok individu (Cresswell, 2010). Subjek akan dipelajari dan membuat simpulan sehingga
penelitian adalah para staf perpustakaan itu sendiri mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain
yang terkait yang berada di Kantor Perpustakaan dan (Sugiyono, 2009: 244).
Arsip Daerah Kota Salatiga yang berwenang dalam Penelitian tersebut menggunakan metode
hal pengembangan koleksi. Objek penelitian adalah penelitian kualitatif cara pengumpulan datanya
proses dan upaya pengembangan koleksi, seleksi, melalui wawancara dengan mereka yang bersedia
pengadaan dan produksi bahan pustaka dalam menjadi informan yang sudah memenuhi kriteria yang
pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. telah ditentukan sebelumnya. Dalam bab ini penulis
Metode pengumpulan data merupakan proses akan menyajikan sebuah data selama melakukan
pengumpulan data atau bukti tentang objek penelitian. kegiatan penelitian dalam bentuk hasil wawancara
Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut kepada para informan.Penulis melakukan sebuah
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. observasi untuk menentukan informan.Dari hasil
Informan yang diambil meliputi Kepaka Kantor observasi tersebut penulis mendapatkan sembilan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga, staf orang yang sesuai dengan kriteria yang telah
perpustakaan bagian pengembangan koleksi dan ditentukan dan sudah bersedia menjadi informan.
bendahara perpustakaan serta warga Kota Salatiga. Sembilan informan tersebut adalah Kepala
Kemudian teknik pengolahan data menggunakan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga,
teknik analisis data. Analisis data adalah proses bendahara perpustkaan, tiga orang karyawan
mencari dan menyusun secara sistematis data yang perpustakaan serta empat orang pemustaka yang
diperoleh dari hasil wawancara dan catatan lapangan selalu datang ke perpustakaan.Untuk informan
dengan cara mengorganisir data ke dalam kategori, pemustaka dipilih dari berbagai tipe keanggotaan
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, yang berbeda, masing-masing satu anggota pelajar
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting sekolah menengah atas, satu golongan mahasiswa dan
dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan satu dari kalangan guru. Kesembilan informan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun tersebut adalah sebagai berikut:
orang lain (Sugiyono, 2010:244).
Tabel 4.1: Daftar Informan Pengelola Perpustakaan
pengembangan koleksi perpustakaan daerah adalah
N Nama Status sebagai berikut:
o 1. Mendengar dan mengetahui kebutuhan
1 Agus Parmadi PT., SE., Msi Kepala informasi dan ilmu pengetahuan
Perpustakaan masyarakat.
2 Solikhul Miftakhudin., Amd Bendahara 2. Melibatkan masyarakat dalam
Perpustakaan
pengembangan koleski perpustakaan
3 Rinaldi Anggoro Shakti., Seksi Bina
S.Sos Perpustakaan daerah.
4 Dwiratna Nurani, S.Hum Pustakawan 3. Menyediakan bahan pustaka yang
5 Budi Santoso., Amd Pustakawan mengandung local content serta kearifan
Sumber data: Data olahan penulis 2015 lokal daerah.
4. Menyediakan bahan pustaka yang
Tabel 4.2: Daftar Informan Pemustaka berkualitas bagi masayarakat.
Dalam upaya pengembangan koleksi
N Nama Status didalam perpustakaan harus melalui
o beberapa sebuah tahapan, tahapan
1 Khoiril Ahmad S.Pd Guru Sekolah tersebut dibagi menjadi bagian yang
2 Uswatun Rima Mahasiswa memiliki fungsi yang berbeda dengan
3 Evan Iskandar Pelajar SMA hasil dan tujuan masing-masing.
4 Aulia Permata Sari Pelajar SMA
Sumber data: Data olahan penulis 2015 Dalam tahapan tersebut sebuah
pengembangan koleksi akan berjalan dengan
A. Proses Pengembangan Koleksi di Kantor dan pedoman yang ada di perpustakaan tersebut, di
Arsip Daerah Kota Salatiga Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Perpustakaan Kota Salatiga berusaha Salatiga memiliki tahapan sendiri namun semua
memenuhi kebutuhan pengguna dalam kegiatan mangacu kepada pedoman. Sesuai dengan
pengembangan koleksi tersebut, dengan cara pedoman maka pengembangan koleksi memiliki
melakuakan observasi langsung dilapangan sebuah tujuan, tujuan itu sebagai berikut:
khususnya dilayanan koleksi membaca dan 1. Menyediakan bahan pustaka yang sesuai
pengelola perpustakaan menyediakan sebuah kotak kebutuhan masyarakat dan relevan baik
saran untuk para pemustaka yang ingin mengusulkan secara konten ataupun konteks.
bahan pustaka seperti apa yang diinginkan dan 2. Menjaga kesinambungan pertumbuhan
belum terdapat di perpustakaan. Kemudian proses koleksi perpustakaan.
pengembangan koleksi mengacu kepada peraturan
yang sudah dibuat, ini diungkapkan langsung oleh Kemudian fungsi pengembangan koleksi yaitu
Kepala Perpustakaan yang bernama Agus. Agus meliputi:
menjelaskan bahwa segala peraturan untung 1. Agar koleksi perpustakaan dapat
pengembangan koleksi yang ada di perpustakaan didayagunakan secara maksimal.
beliau yang membuatnya dengan mengacu peraturan 2. Untuk menjaga keterbaruan koleksi.
dari Walikota Salatiga, peraturan tidak akan 3. Memaksimalkan sumber daya perpustakaan
menyimpang dari peraturan walikota, setelah dibuat dalam menyimpan dan memberdayakan
maka peraturan tersebut akan dilaporkan agar dapat koleksi perpustakaan.
dievalusi kembali.
Hal senada diungkapkan juga oleh staf B. Kebijakan Pengembangan Koleksi
perpustakaan yang mengatakan bahwa peraturan yang Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sebuah
digunakan oleh perpustakaan dalam melakukan proses perpustakaan pasti akan dilaksanakan sesuai dengan
pengembangan koleksi yaitu bahwa semua peraturan aturan yang berlaku, begitu pula dengan kegiatan
yang tertulis berasal dari Kepala Perpustakaan. pengembangan koleksi perpustakaan akan terdapat
Pustawkawan tersebut bernama Shakti, Shakti kebijakan yang mengatur didalamnya. Kemudian
menjelaskan bahwa peraturan perpustakaan semua dalam Qalyubi (2003) menjelaskan, agar kebijakan
inisiatif dari beliau serta merencanakan kegiatan pengembangan koleksi dapat dilaksanakan secara
pengembangan koleksi dengan melihat secara terarah, kebijakan pengembangan koleksi harus
langsung peristiwa yang ada di lapangan, dalam hal ini disusun secara tertulis. Karena tanpa adanya
maksudnya adalah perpustakaan. Kemudian kebijakan tertulis, kesalahpahaman bisa saja terjadi
pustakawan lain yang bernama Budi juga menjelaskan sehingga pengembangan koleksi ke arah koleksi
bahwa para pegawai di Kantor Perpustakaan dan Arsip yang mutakhir dan relevan dengan kebutuhan
Daerah melaksanakan kegiatan pengembangan koleksi pengguna tidak akan terpenuhi.
sesuai arahan dari beliau bapak kepala perpustakaan Kebijakan pengembangan koleksi semua yang
secara langsung dan memiliki pedoman sendiri dari membuat dan mengaturnya adalah Kepala
Perda Kota Salatiga dan dibuat langsung oleh beliau. Perpustakaan itu sendiri. Namun terdapat sebuah
Visi pengembangan koleksi perpustakaan perbedaan untuk kebijakan yang mengatur tentang
daerah adalah “Menyediakan koleksi perpustakaan anggaran untuk dana kegiatan pengembangan koleksi.
yang berkualitas, inspiratif dan mencerdaskan sesuai Anggaran atau dana kegiatan tersebut tidak memiliki
dengan kebutuhan masyarakat”. Kemudian misi dari kebijakan tertentu, hal ini jelas disampaikan oleh
Bendahara Perpustakaan yang bernama Solikhul. Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Budi
Solikhul menjelaskan bahwa dalam hal perencanaan menerangkan bahwa dalam pengadaan bahan pustaka
dan anggaran serta pelaksanaannya dalam itu harus disesuaikan dengan kondisi dilapangan, hal
pengembangan koleksi baik untuk anggaran itu sudah menjadi prosedur dari Bapak Kepala
perpustakaan maupun kearsipan itu harus disesuaikan Perpustakaan. Misalnya jika ada pengguna yang
dengan kondisi yang ada diperpustakaan dan tidak ada menginkan bahan koleksi tertentu namun di rak buku
sebuah kebijakan tertentu yang mengaturnya segala yang sudah disediakan tidak ada, di situ kami pada
sesuatunya karena anggaran yang disetiap tahunnya saat proses pengadaan akan mencari bahan pustaka
tidak sama. tersebut dan segera diterjunkan di layanan membaca.
Dalam sebuah kebijakan yang digunakan dalam Kegiatan pengaadaan bahan koleksi Kepala
pengembangan koleksi adalah disesuaikan dengan Perpustakaan menunjuk langsung para staf
kondisi yang ada dan mengacu kepada peraturan yang perpustakaan untuk melakukan kegiatan pengadaan
sudah dibuat sebelumnya, di Kantor Perpustakaan dan dari seleksi bahan pustaka serta mencari bahan
Arsip Daerah Kota Salatiga memiliki peraturan sendiri pustaka dan mengolah bahan pustaka yang sudah
dan setiap petugas ataupun staf perpustakaan sudah didapatkan kemudian para staf menerjunkan bahan
sudah mengetahuai tugas masing-masing dalam pustaka tersebut di layanan sirkulasi atau membaca.
pengembangan koleksi di perpustakaan. Hal ini telah Setelah kegiatan pengadaan selesai maka akan
disampaikan oleh pustawakan yang lain yaitu Ratna, dilanjutkan sebuah kegiatan yang sama pentingnya
Ratna menjelaskan bahwa Masalah kebijakan dalam dengan pengadaan yaitu penyiangan dan preservasi
kegiatan pengembangan koleksi itu sebenarnyakan konservasi, untuk kegiatan penyiangan di Kantor
sudah ada dalam peraturan yang tertulis. Sebagai Perpustkaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga yaitu
pustakawan hanya menjalankan perintah langsung dari dilakukan secara langsung didalam perpustakaan itu
bapak kepala perpustakaan saja, seperti contoh sendiri.
kecilnya jika ada pustakawan akan melakukan Namun terdapat penjelasan sedikit berbeda
kegiatan seleksi bahan koleksi maka kepala dari informan yang merupakan seorang staf
perpustakaan yang nantinya mengambil keputusan pustakawan yang menjabat sebagai seksi
harus seperti apa. perpustakaan. Ratna menjelaskan bahwa pengadaan
Kemudian Shakti menjelaskan bahwa sebuah bahan koleksi itu didapatnya melalui pembelian secara
kebijakan Kebijakan yang mengatur pengembangan berkala, sumbangan-sumbangan dari organisasi
koleksi sudah ada sendiri secara tertulis dalam bentuk kemudian hibah. Pada proses pengadaan para petugas
pedoman, kebijakan yang ada dibuat sendiri oleh pengembangan koleksi survey langsung ditempat,
kepala perpustakaan sesuai dengan peraturan daerah melihat buku-buku yang baru dan selalu mendapat
yang sudah ada kemudian akan disesuaikan dengan informasi dari Toko Buku yang ada untuk
kondisi dilapangan, kebijakan yang sudah ada dan memberikan referensi judul-judul buku yang sudah
akan diambil biasanya akan sesuai dengan perintah terbit dan best seller.
bapak kepala perpustakaan.
D. Penyiangan dan Konservasi Preservasi
C. Pengadaan Bahan Koleksi Menurut Gorman dan Howes (1991)
Setelah melihat seperti kebijakan penyiangan adalah proses mengeluarkan koleksi dari
pengembangan koleksi yang ada di perpustakaan jajaran koleksi perpustakaan dan menilainya kembali
maka kegiatan selanjutnya adalah pengaadan bahan apakah masih sesuai dengan kebutuhan pengguna
koleksi, pengadaan koleksi merupakan kegiatan yang perpustakaan. Penyiangan yang terjadi akan dilakukan
sangat penting. Didalam sebuah kegiatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tingkatan
pengembangan koleksi mempunyai kegiatan yang kerusakan bahan koleksi yang terjadi, namun jika
sangat penting yaitu pengadaan bahan koleksi. terdapat kerusakan yang berat maka bahan koleksi
Menurut Wilkinson dan Lewis (2003) pengadaan tersebut akan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian
koleksi merupakan proses mencari dan mengadakan akan ditindak secara berkala di Kantor Perpustakaan
semua jenis materi perpustakaan setelah materi-materi dan Arsip Daerah Kota Salatiga yaitu setiap setahun
tersebut diseleksi dan disetujui untuk dijadikan sekali dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang
sebagai koleksi perpustakaan. Dalam hal kegiatan sudah ditetapkan. Dalam hal ini juga dijelaskan oleh
pengadaan bahan koleksi pihak Perpustakaan Kota pustakawan Ratna yang mengatakan penyiangan yang
Salatiga melakukan pengadaan secara berkala dan ada disini itu dilakukan oleh staf yang menangani
rutin yaitu setahun dua kali. Hal tersebut yang kegiatan tersebut, biasanya jika kerusakannya ringan
dijelaskan secara langsung oleh Kepala Perpustkaan, langsung ditindak. Kebanyakan seperti sampul lepas
Agus menjelaskan bahwa pengadaan bahan koleksi atau halaman yang dilipat itu langsung ditindak dan
tersebut selalu rutin melaksanakan kegiatan tersebut bila terdapat misalnya halaman hilang sampul lepas
setiap dua kali dalam setahun, itu semua terjadi karena atau ada halaman yang sobek atau terdapat halaman
banyak sekali permintaan dari pengguna perpustakaan yang rusak karena kena air atau noda itu dikumpulkan
yang menginginkan sebuah jenis bahan pustaka dahulu kemudian nanti akan ditindak satu kali
dengan judul yang terbaru. biasanya rutin satu tahun sekali.
Dalam sebuah wawancara kepada informan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
yang merupakan staf pustawakawan yang lain, Salatiga melakukan kegiatan penyiangan serta
menjelaskan bahwa sebuah pengadaan harus Preservasi dan Konservasi secara baik dan selalu rutin
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di dilakukan dengan bertujuan agar bahan pustaka yang
Perpustakaan tersebut dalam hal ini adalah Kantor ada di perpustakaan akan selalu awet dan baik dengan
begitu maka pemustaka yang datang untuk melihat yaitu setiap bulan Januari dan April. Pernyataan
membaca bahkan untuk meminjam bahan pustaka tentang anggaran di sampaikan langsung oleh
mereka akan merasa puas, hal itu yang menjadi informan tidak lain adalah bendahara perpustakaan
perhatian khusus bagi perpustakaan tersebut. Kegiatan yang bernama Solikhul, beliau menjelaskan bahwa
tersebut juga dilakukan secara berkala. Shakti Anggaran untuk perpustakaan ini semua dapat dari
kemudian menjelaskan bahwa untuk masalah APBD Kota Salatiga tapi dana yang dapat kemudian
preservasi dan konservasi itu sendiri para pustawkan dibagi dua, perpustakaan dan kearsipan sudah
lakukan secara berkala setiap tahunnya ada yang dipastikan nominal dananya mengalami kenaikan
setahun satu kali ada juga dua tahun sekali, untuk setiap tahunnya. Untuk pengembangan koleksi sendiri
perpustakaan ini akan melakukan kegiatan Fumigasi mempunyai dana sebanyak Rp 210.000.000,00.
dan dilakukan dua tahun sekali menggunakan Dalam pengelolaan dana anggaran akan dibagi
anggaran yang sudah disediakan. Kegiatan tersebut menjadi beberapa bagian dan sudah ditentukan oleh
menjadi sangat penting karena akan menjaga kualitas aturan yang dibuat Kepala Perpustakaan. Tidak semua
bahan koleksi tersebut secara berkala. anggaran yang masuk itu ke perpustakaan bendahara
yang mengatur, bendahara hanya mempunyai tugas
untuk mengontrol dana yang masuk dan keluar.
E. Anggaran Terdapat bagian masing-masing yang mengatur dan
Gill (2001) mengatakan bahwa pendanaan mengelola anggaran sesuai dengan bidangnya. Hal
tidak hanya dibutuhkan pada saat perpustakaan tersebut dijelaskan kembali oleh Solikhul, beliau
didirikan saja, tapi seharusnya secara teratur juga menjelaskan bahwa para pustawakawan sendiri sudah
diberikan untuk kegiatan yang sifatnya menjaga mempunyai metode pengadaan sesuai tim. Masing-
keberlangsungan perpustakaan tersebut selanjutnya. masing terdapat tim pengadaan, pemeriksa,
Gill (2001) membagi sumber pendanaan penanggung jawab. Jadi pada saat proses pengadaan
perpustakaan umum menjadi dua yaitu: setiap tim harus mengetahui berapa anggaran yang
1. Sumber primer dibutuhkan dan mengerti siapa saja yang sudah
 Menggunakan penghasilan pajak negera, dikontrak dan jasanya masing-masing. Biasanya
baik itu tingkat daerah ataupun tingkat pejabat pengadaan terdapat ketua, sekretaris dan
nasional. anggota itu ditunjuk langsung oleh Kepala
 Pembiayaan yang dibebankan pada Perpustakaan dan harus memiliki sertifikat pengadaan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Jika sebuah perpustakaan bisa mengelola
daerah/Negara. sebuah anggaran dengan baik dan bijaksana dengan
2. Sumber sekunder memprioritaskan kebutuhan pengguna perpustakaan
 Sumbangan atau hibah baik itu dari badan maka perpustakaan tersebut akan terlihat semakin
financial atau perorangan. berkembang dan sangat maju dalam memenuhi
 Pendapatan dari aktivitas komersial kebutuhan informasinya.
seperti, penerbitan, penjualan buku,
penjualan karya seni dan hasil kerajinan F. Evaluasi Kegiatan Pengembangan Koleksi
yang dilakukan oleh perpustakaan umum. Dalam kegiatan evaluasi pengembangan
 Dari pengguna seperti denda koleksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
keterlambatan pengembalian koleksi yang Kota Salatiga dimulai dari survey yang dilakukan
dipinjam. secara langsung di tempat penelitian secara
 Pendapatan dari layanan perorangan, keseluruhan serta melakukan kegiatan wawancara
seperti fotokopi dan fasilitas percetakan. dengan sejumlah informan. Pengembangan koleksi
 Sponsor dari organisasi-organisasi lain yang dilaksanakan setiap tahunnya menjadi sebuah
yang sifatnya tidak mengikat. kegiatan yang utama di Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kota Salatiga, karena pada dasarnya
 Sumber lainnya yang sah berdasarkan
sebuah pengembangan koleksi dilakukan untuk
ketentuan dan peraturan perundangan-
memenuhi kebutuhan pemustaka itu sendiri. Jika
undangan yang berlaku.
pengembangan koleksi dilakukan dengan baik dan
Sebuah kegiatan pengembangan koleksi di
maksimal maka hasil yang didapatkan akan sesuai
dalam perpustakaan tidak bisa terlepas dari sebuah
dengan harapan semua pihak yang ada di dalam
anggaran atau lebih dikenal dengan pendanaan.
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.
Anggaran sebuah perpustakaan biasanya akan
Agus menjelaskan bahwa Perpusda Salatiga selalu
diperoleh dari APBD (Anggaran Pendapatan dan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan penggguna
Belanja Daerah). Setiap daerah memiliki APBD yang
secara mandiri dengan melakukan survey di lapangan,
berbeda-beda, untuk Kantor Perpustakaan dan Arsip
dengan presentasi 70% pengguna yang datang dalam
Daerah Kota Salatiga itu sendiri mendapatkan
hal ini adalah pelajar dan mahasiswa dan 30%
anggaran dana untuk perpustakaan sejumlah Rp
masyarakat biasa, jadi kami memprioritaskan yang
1.681.050.000,00 dana tersebut kemudian dibagi dua
70% terlebih dahulu.
yaitu untuk perpustakaan dan kearsipan.
Penjelasan tentang evaluasi setelah kegiatan
Sedangkan untuk pengembangan koleksi
pengembangan koleksi yang sudah dilaksanakan
sendiri dana yang disediakan oleh pemerintah daerah
juga disampaikan oleh para staf perpustakaan yang
sebanyak Rp 210.000.000,00 untuk tahun ini dan akan
lain. Ratna mengatakan bahwa setelah kegiatan
mengalami perubahan dana tersebut digunakan oleh
pengembangan koleksi dilakukan, dari pengadaan
perpustakaan untuk dua kali pembelian bahan koleksi
koleksi sampai anggaran maka para pustakawan Dengan jawaban yang berbeda-beda dari setiap
akan melakukan evaluasi mana saja hal-hal yang informan maka dapat disimpulkan bahwa bahan
belum maksimal dilaksanakan dan selalu melakukan koleksi yang diharapkan para pengguna belum bisa
survey dilapangan secara langsung. Shakti memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para
menjelaskan kembali bahwa evaluasi biasanya informan. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa
dilaksanakan setelah kegiatan pengembangan pernyataan yang lain kepada para informan tentang
koleksi sudah selesai, mengecek satu-satu secara bahan pustaka seperti apa yang mereka inginkan di
langsung apakah kegiatan tersebut sudah sesuai Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.
dengan peraturan atau pedoman yang ada, jika Maka terdapat jawaban yang sangat beragam dari
terdapat hal yang belum maksimal para pustakawan informan tersebut. Aulia menjelaskan secara baik
akan langsung bertindak. Kemudian Budi bahwa bahan koleksi yang dicari lebih difokuskan
menambahkan bahwa masalah evaluasi saya ikut kepada bahan koleksi tentang pelajaran sekolah karena
sama rekan yang lain saja, jika kepala perpustakaan dia akan mengikuti ujian nasional, jika ada waktu
mengintruksikan secara langsung apakah kegiatan luang maka dia akan mencari komik. Penjelasan yang
pengembangan koleksi ada yang masih kurang, kita sama oleh Evan bahwa dia akan fokus kepada buku-
langsung mengecek secara langsung. buku yang menunjang pelajaran di sekolah. Jika sudah
Kemudian penulis melakukan sebuah kegiatan merasa bosan dia akan mencari novel-novel di rak
tanya jawab maka peneliti memberikan beberapa buku perpustakaan.
pertanyaan tentang bahan pustaka yang ada di Kantor Kemudian Uswatun lebih suka mencari bahan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga kepada koleksi tentang filsafat dan metodologi islam,
informan dalam hal ini adalah para pengguna menurutnya koleksi tentang itu sudah sangat lengkap
perpustakaan tersebut, terdapat jawaban dengan di perpustakaan tersebut dan Uswatun juga tidak lupa
pandangan yang berbeda-beda dari beberapa informan untuk mencari buku-buku yang berkaitan dengan
yang penulis dapat. Berikut ini beberapa jawaban perkuliahan di IAIN Kota Salatiga tersebut. Khoiril
informan tentang bahan pustaka yang sudah tersedia di menjelaskan bahwa dia mencari koleksi tentang buku-
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. buku yang berkaitan dengan materi psikologi dan
Berikut ini beberapa jawaban informan tentang umum karena profesi beliau sebagai guru BK di
bahan pustaka yang sudah tersedia di Kantor sekolah maka dia akan mencari referensi yang sesuai
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Aulia dengan bidangnya agar dapat diterapkan di sekolah
seorang pelajar SMA mengatakan bahwa bahan pada saat dia mengajar nanti
pustaka sudah sesuai dengan kebutuhan dia, Pada saat penulis melakukan kegiatan survey
semisalkan dia mencari pasti buku yang dia inginkan dilapangan memang terdapat rak yang belum terisi
pasti terdapat di perpustakaan dan tidak terlalu sulit penuh dan merata oleh bahan koleksi, namun antusias
untuk mencarinya. Kemudian Evan yang sama para pengunjung terutama dari kalangan pelajar SMP
seorang pelajar SMA juga memberikan jawaban dan SMA sangat besar mereka sangat senang dan
seputar bahan koleksi yang ada di perpustakaan, antusias datang untuk membaca koleksi-koleksi yang
bahwa dia datang ke perpustakaan untuk membaca- ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
baca saja. Biasanya membawa buku-buku dari rumah Salatiga. Khoiril menambahkan sebuah penjelasan
kemudian dibaca di perpustakaan daripada membaca bahwa menurut dia secara pribadi koleksi disini belum
dirumah dia akan merasa lebih cepat bosan dan jika lengkap maksudnya dalam hal ini adalah bukan karena
buku yang di bawa suda baca, maka akan mencari rak disini kosong atau belum terisi penuh tetapi secara
buku yang lain di rak kadang buku yang dia inginka keseluruhan, seperti judul tentang agama masih sangat
ada kadang tidak terdapat di rak buku, jadi menurut kurang sekali dan itu buku-buku psikologi belum
Evan bahan koleksi sudah terpenuhi. lengkap. Uswatun mengungkapkan bahwa koleksi
Kemudian penulis mencoba mencari informasi sudah beragam namun belum lengkap secara materi.
lebih mendalam lagi dengan memfokuskan kepada Sama seperti Khoiril bahwa Uswatun juga
bahan pustaka yang sudah disediakan oleh pihak menjelaskan bahwa koleksi tentang agama masih
perpustakaan. Apakah sudah memenuhi kebutuhan sangat kurang.
informasi para pengguna atau belum maka terdapat Lain hal dengan Evan yang menjelaskan
penjelasan yang berbeda dari para pengunjung bahwa bahan koleksi yang ada sudah lengkap sekali
perpustakaan. Seorang guru sekolah Khoiril setiap rak menyediakan buku-buku dengan judul yang
menjelaskan bahwa menurut dia belum sesuai dengan menarik dan materinya bagus-bagus, karen banyak
kebutuhan, sekitar 70% bahan koleksi lengkap dan buku baru disini maka Evan merasa suka datang ke
sisanya masih ada bahan koleksi yang belum tersedia perpustakaan tersebut. Sama seperti Evan, maka
di perpustakaan. jawaban Aulia juga mengatakan bahwa bahan koleksi
Seorang mahasiswa yang bernama Uswatun di perpustakaan sudah lengkap, tiap rak ada bukunya
juga menjelaskan bahwa bahan koleksi yang ada meski dia tidak membaca satu-satu tapi dia sudah
Belum sesuai dengan keinginan dia sepenuhnya. Jika merasa lengkap, namun terkadang saat mencari buku
dia sedang mencari bahan koleski ternayata tidak tentang materi sekolah masih kurang.
terdapat di rak buku maka di akan mencari bahan Dengan penjelasan dari pemustaka atau
koleksi tersebut di internet, namun menurut Uswatun pengunjung perpustakaan maka penulis tertarik untuk
secara keseluruhan sudah banyak bahan koleksi yang menanyakan tentang alat penelusuran yang sudah
baru dengan judul-judul yang menarik. disediakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Salatiga kepada pengguna perpustakaan.
Apakah alat penelusuran yang ada sudah digunakan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
dengan maksimal atau belum oleh para pengguna lakukan dan pembahasan yang penulis sudah uraikan
perpustakaan. Aulia menjelaskan bahwa dia tidak dalam bab-bab sebelumnya secara terperinci, maka
pernah menggunakan alat penelusuran tersebut karena penulis dapat merumuskan bahwa pengembangan
dia merasa tidak paham dan menguasai cara pakai alat koleksi yang terjadi di Kantor Perpustakaan dan Arsip
tersebut, jika akan mencari bahan koleksi akan Daerah Kota Salatigasudah melakukan sebuah
langsung menuju rak buku. kegiatan pengembangan koleksi dengan baik dan
Kemudian Evan menerangkan bahwa dia maksimal.
merasa sangat terbatu dengan alat penelusuran a. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
tersebut. Jika pada saat mencari langsung di rak tidak Kota Salatiga melaksanakan kegiatan
terdapat makan dia akan menggunakan alat tersebut. pengembangan koleksi sesuai dengan
Kalau Uswatun menjelaskan bahwa dia jarang sekali peraturan yang sudah ditetapkan.Karena
menggunakan alat penelusuran karena dia tidak setiap sebuah pengembangan koleksi merupakan
hari mengunjungi perpustakaan maka saat ingin kegiatan utama dalam memenuhi
mencari bahan koleksi tertentu langsung menuju rak kebutuhan informasi pemustaka dan dalam
buku. Khoiril menjelaskan secara rinci pada saat dia perpustakaan tersebut banyak proses yang
pertama kali menggunkan alat penelusuran tersebut. sudah dilakukan dalam kegiatan
Dia mengalami kesulitan saat mengoperasikan alat pengembangan koleksi, namun ada
tersebut karena hasilnya tidak sesuai dengan nomor beberapa kegiatan yang perlu dievaluasi
dalam rak buku. Namun secara 80% buku-buku yang kembali sehingga pada hasilnya akhirnya
ada di alat tersebut cocok dan tersedia di rak buku akan terlihat lebih maksimal.
perpustakaan. b. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Melihat penjelasan diatas dapat disimpulkan Kota Salatiga telah memenuhi unsur-unsur
bahwa alat penelusuran yang sudah disediakan oleh dalam proses kegiatan pengembangan
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga koleksi seperti sudah ditetapkan kebijakan-
sudah sangat membantu para pengguna dalam proses kebijakan dalam pengembangan koleksi
kegiatan mencari judul buku atau bahan koleksi yang yang secara langsung dibuat oleh Kepala
sedang dibutuhkan. Namun ada beberapa para Perpustakaan serta terdapat visi dan misi
pengguna yang belum memahami dan tidak langusung pengembangan koleksi. Kantor
menggunakan alat penelusuran tersebut. Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Oleh karena itu sangat diharapkan sekali peran Salatiga juga memiliki sebuah alat bantu
seorang pustakawan untuk mengenalkan serta seleksi diantaranya adalah katalog
menjelaskan secara langsung atau mengadakan sebuah penerbit, indeks, resensi, bibliografi
sosialisasi, bagaimana fungsi alat penelusuran tersebut maupun sebuah iklan penerbit.
dan cara mengoperasikannya seperti apa. Dengan c. Dalam pemilihan bahan pustaka untuk
penjelasan secara jelas dan rinci diatas tentang kegiatan pengembangan koleksi maka
bagaimana proses kegiatan pengembangan koleksi pihak yang sudah ditunjuk secara langsung
yang dilakukan dan didapatkan hasil dilapangan oleh kepala perpustakaan akan langsung
seperti apa. Maka dapat disimpulkan secara singkat meninjau tempat untuk melihat bahan
bahwa Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota pustaka yang ada dan mencari bahan
Salatiga selalu berusaha dengan baik untuk pustaka yang sedang popular atau best
memberikan pelayanan yang terbaik untuk para seller.
penggunanya dengan memfokuskan kebutuhan d. Untuk kegiatan pengadaan bahan pustaka
informasi para pengguna. Kantor Perpustakaan dan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Arsip Daerah Kota Salatiga diharapkan berusaha Kota Salatiga menjalin berbagai kerjasama
meningkatkan kinerja para pustakawan yang ada dengan berbagai toko buku serta organisasi
didalamnya untuk lebih kritis melihat kebutuhan apa yang bergerak dalam bidang perpustakaan.
yang sedang diharapkan oleh para pengguna. Metode yang dilakukan dalam proses
Pada saat akan melaksankan kegiatan pengadaan adalah dengan cara pembelian
pengembangan koleksi harus dipastikan kebutuhan langsung, sumbangan atau hibah, tukar
seperti apa yang diinginkan dan dikerjakan secara menukar bahan pustaka serta dilakukannya
maksimal sesuai dengan aturan yang sudah tersedia. kerjasama dengan pihak-pihak yang
Kemudian kegiatan dikerjakan dengan baik dan secara terkait.
professional sehingga hasil yangakan didapatkan lebih e. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
memuaskan, baik untuk perpustakaan itu sendiri Kota Salatiga melakukan sebuah kegiatan
maupun para pengguna perpustakaan dan kegiatan yang ada dalam pengembangan koleksi
pengembangan koleksi yang berhasil akanmenjadi yaitu sebuah Preservasi dan Konservasi,
tolak ukur untuk proses pengembangan koleksi yang pihak perpustakaan melakukan kegiatan
selanjutnya. Pengembangan koleksi akan berjalan tersebut selama satu tahun sekali dengan
dengan baik dan sesuai tujuan maka diperlukan melihat kerusakan secara langsung
kerjasama yang baik antar pustakawan dan pihak- maupun yang berkala.
pihak yang ada didalamnya. f. Anggaran untuk kegiatan pengembangan
koleksi pihak Kantor Perpustakaan dan
5. Penutup Arsip Daerah Kota Salatiga mendapatkan
sebuah anggaran dari APBD Kota Salatiga Johnson, Peggy. 2009. Fundamentals of Collecton
dan setiap tahun anggaran tersebut selalu Development and Management (2nded.)
meningkat baik untuk kearsiapn maupun Chichago: American Library Association.
perpustakaan. Anggaran yang didapat
digunakan dengan bijak sesuai dengan LasaHs.2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia.
kebutuhan perpustakaan tersebut, karena Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
kegiatan pengembangan koleksi pada
dasarnya sangat membutuhan dana atau Pendit, Putu Laxman. 2003. Penelitian Ilmu
anggaran yang tidak sedikit sehingga pihak Perpustakaandan Informasi Jakarta: JIP-
perpustakaan selalu menjalankan kegiatan FSUI.
pengembangan koleksi tersebut dengan
bijaksana Perpustakaan Nasional.2000. Pedoman Umum
Penyelenggara Perpustakaan Umum.
Daftar Pustaka Jakarta: Perpustakaan Nasional. [Diunduh5
American Library Association. 1983. ALA Glossary of November 2015].
Library and Information Science. Chicago:
ALA. Qalyubi, Syihabuddinet. al. 2003. Dasar-Dasar Ilmu
Perpustakaandan Informasi. Yogyakarta:
Clayton, Peter dan G.E Gorman. 2001. Managing JIP IAIN SKJ.
Information Resource in Libraries:
Collection Management in Theory and Reitz, Joan M. 2004. Dictionary for Library for
Practice. London: Facet Publishing. Library and Information Science.Westport:
Libraries Unlimited.
Creswell, John W. 2010. Research Design
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Show, Richard. 1996. “Wasted words: The Written
danMixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Collection Sevelopment Policy and The
Academic Library”. The Journal of
Disher, Wayne. 2007. Crash Course in Collection Academic Librarianship Volume 22, Issue
Development. Westport: Libraries 3, 1996. [Diunduh 11 November 2015].
Unilimited.
Sugiyono. 2012. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R
Evans, G.EdwarddanMagaretZamoskySaporano. & D. Bandung: Alafabeta
2005. Developing Library and Information
Center Collections (5th Ed). Westpost: Sukarman. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan
Libraries Unlimitied Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
PerpustakaanNasional RI.
Gill, Philip. 2001. The Public Library Service; the
IFLA/UNESCO Guidelines for Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Development.Munchen: Saur. Jakarta: GramediaPustakaUtama.
http://archive.ifla.org/VII/s8/proj/publ197.p
df [Diunduh 11 November 2015]. Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Cet. 2.
Jakarta: SagungSeto.
Gorman, G.E danB.R.Howes. 1991. Collection Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
Development for Libraries. London: 2007 Tentang Perpustakaan (LNRI Tahun
Bowker-Saur. 2007 No.129.TLNRI No.4774).

Gorman, G.E dan Peter Clayton.2005.Qulitative Wilkinson, Francesc and C. Linda K. lewis. 2003. The
Research for the Information Professional: a Complete Guide to Acquisition Management.
Pratical Handbook London: Facet Westport: Libraries unlimited.
Publishing.

IFLA-UNESCO. 1994. IFLA/UNESCO Public


Library
Manifesto.http://archive.ifla.org/VII/s8/unes
co/emg.htm[Diunduh 11 November 2015].

IFLA. 2001. Guidelines for a Collection Development


Policy Using the Cospectus Model.
http://www.ifla.org/files/acquisttion-
collectin-development/publications/gcdp-
en.pdf [Diunduh 11 November 2015].

Anda mungkin juga menyukai