Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 4:
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum ..............................................................................1
1.3 Prinsip Praktikum ..............................................................................1
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA .............................................................................2
2.1 Pengertian Reagen………................................................................. 2
2.2 Larutan Standar………......................................................................2
BAB 3 METODE KERJA.................................................................................3
3.1 Alat dan Bahan...................................................................................3
3.2 Prosedur Kerja....................................................................................3
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................5
4.1 Hasil Pengamatan ..............................................................................5
4.2 Pembahasan .......................................................................................7
BAB 5 PENUTUP ..............................................................................................9
5.1 Kesimpulan ........................................................................................9
5.2 Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10
LAMPIRAN......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda
jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute)
dan pelarut (Solvent). (HAM, 2005).
Sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat disebut larutan
(solution). Biasanya larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat
terlarut, misalnya padatan atau gas.Komponen utama larutan disebut pelarut
(solvent), dan komponen minor disebut zat terlarut (solute). Pelarut dipandang
sebagai ‘pembawa’ atau medium bagi zat terlarut, yang dapat berperan serta
dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena
pengendapan atau penguapan.
1
1.2 Tujuan Praktikum
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Reagen
Sistem homogeny yang mengandung dua atau lebih zat disebut larutan
(solution).Biasanya larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat
terlarut, misalnya padatan atau gas.Komponen utama larutan disebut pelarut
(solvent), dan komponen minor disebut zat terlarut (solute). Pelarut
dipandang sebagai ‘pembawa’ atau medium bagi zat terlarut, yang dapat
berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan
karena pengendapan atau penguapan (Bassett, 1994)
3
BAB III
METODE KERJA
a. Alat
1. Batang Pengaduk
2. Beaker Glass
3. Botol Reagen (Coklat/Bening)
4. Erlenmeyer
5. Filler
6. Gelas ukur
7. Kaca arloji
8. Pipet Ukur
9. Timbangan Analitik
b. Bahan
1. Tembaga Sulfat
2. Asam Nitrat
4
7. Diberi label pada botol reagen ( nama larutan, konsentrasi, volume
larutan, kelompok dan tanggal pembuatan )
8. Dicuci dan dibersihkan peralatan yang telah selesai digunakan dan
dikembalikan kedalam ketempat semula.
b. Pembuatan reagen HNO3 0,5 M sebanayak 25 ml
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
pembuatan larutan sampel dan reagen
2. Di ambil larutan HNO3 sebanyak 25 ml menggunakan pipet ukur
3. Dimasukkan HNO3 yang telah diambil kedalam gelas beaker
4. Dilarutkan HNO3 dengan aquades sebanyak 25 ml sedikit demi sedikit
sambil digoyang-goyangkan sampe larutan tercampur rata
5. Dipindahkan larutan HNO3 kedalam gelas ukur dan dicukupkan
volumenya dengan aquades hingga 25 ml
6. Disimpan bahan yang telah jadi kedalam botol reagen
7. Diberi label pada botol reagen ( nama larutan, konsentrasi, volume
larutan, kelompok dan tanggal pembuatan )
8. Dicuci dan dibersihkan peralatan yang telah selesai digunakan dan
dikembalikan kedalam ketempat semula.
5
BAB IV
Perhitungan :
1. Tembaga Sulfat (CuSO4)
Dik: M=0,25 M
Mr=160
V=50 ml
Dit:gr?
Penye:M=gr/mr x 1000/v
0,25 =gr/160 × 1000/50
0,25 × 160= gr ×1000/50
6
gr = 0,25 x 160 x 50/1000
gr = 2 gram
2. Asam Nitrat (HNO3)
Dik: M=0,5 M
Mr=63
V=25 ml
Dit: gr?
Penye: M=gr/mr x 1000/v
0,5 =gr/63× 1000/25
0,5 × 63= gr ×1000/025
gr = 0,5 x 63 x 25/1000
gr = 0,7875 gram
HNO3 = 68%
Mr= 63
= 16
M1V1 = M2V2
M1V1 = 0,5 x 25
16 x V1 = 0,5 x 25
4.2. Pembahasan
7
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat.Ada dua komponen utama pembentuk larutan,yaitu zat terlarut sebagai zat
yang jumlahnya lebih sedikit didalam larutan dan pelarut sebagai zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain(Chang,2003).
Reagen merupakan zat yang digunakan dalam suatu reaksi kimia sebagai
larutan pereakasi dan menyelenggarakan terjadinya reaksi
kimia(Basri,2005).Kelarutan adalah kemampuan zat kimia tertentu,zat terlarut
untuk larut dalam suatu pelarut.Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat
terlarut yang larut dalam suatu perlarut pada kesetimbangan.Jika kelarutan suatu
zat tidak diketahui dengan pasti,kelarutannya dapat ditunjukkan dengan istilah
berikut:
Istilah Jumlah bagian pelarut yang
dibutuhkan untuk melarutkan 1
bagian zat terlarut
Sangat mudah larut <1
Mudah larut 1-10
Larut 10-30
Agak sukar larut 30-100
Sukar larut 100-1000
Sangat sukar larut 1000-10000
Praktis tidak larut >10000
Miniskus ada dua macam,yaitu miniskus atas dan miniskus
bawah.Miniskus bawah digunakan apabila cairan yang diukur adalah cairan
berwarna.
Pembuatan CuSO4 0,25 M dilarutkan dengan aquadest sebanyak 50 ml
sedikit demi sedikit hingga volumenya dicukupkan sampai 50 ml CuSO 4
sebelum direaksikan berbentuk serbuk halus putih sedangkan aquadest
berbentuk cair dan berwarna bening setelah dilarutkan dengan aquadest,
CuSO4 hanya larut dalam 15 bagian air dan berwarna bening.
Pembuatan HNO3 0,5 M dilarutkan dengan 25 ml aquadest kedalam
beker gelas dan diaduk sampai tercampur dan larut.Setelah larut
ditambahkan aquadest sehingga volume akhir 25 ml. HNO3 sebelum
direaksikan berbentuk larutan berwarna biru dan aquadest berbentuk cair
8
dan berwarna bening setelah direaksikan aquadest larut menjadi berwarna
biru.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Larutan CuSO4 0,25 M sebanyak 50 ml dibuat dengan melarutkan AgNO3
dengan aquades hingga 50 ml sampai homogeny dengan hasil akhir berupa
larutan bening
9
2. Larutan HNO3 0,5 M sebanyak 25 ml dibuat dengan melarutkan HNO3
dengan aquadest hingga 25 ml sampai homogeny dengan hasil akhir
berupa larutan berwarna biru.
2. Saran
Dalam melakukan praktikum pembuatan larutan sampel dan reagen,
hendaknya praktikan teliti, hati-hati , tekun, dan sabar agar mendapatkan hasil
yang akurat. Serta memperhatikan fungsi dari alat-alat laboratorium agar tidak
terjadi kesalahan pada saat menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Keseahatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Chang, Raymond, 2003. Kimia Dasar. Jakarta : PT Gramedia Jakarta
10
Purba, Michael, 2002. Kimia 1A. Jakarta : Erlangga
Wikipedia. (2013, April 5). Wikipedia. Retrieved November 1, 2013, from
Wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Pereaksi_Kimia
Wardiyah, 2016. Praktikum Kimia Dasar. Jakarta Selatan : Kemenkes RI Pusdik
SDM Kesehatan
LAMPIRAN
11
12