Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur
negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang
mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan
kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan
tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan
kesatuan bangsa. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut diatas perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), mengamanatkan
Instansi/Pemerintah untuk wajib memberikan Pelatihan dan Pendidikan Terintegrasi bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Diklat terintegrasi dimaksudkan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 1 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, merupakan pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan
nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.  Dan juga sebagai

1
salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan
kemampuan bersikap dan bertindak profesional yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar
yang meliputi :
1. Akuntabilitas, yang mengandung nilai tanggungjawab, transparansi, integritas,
kepemimpinan, konsistensi dan kejelasan
2. Nasionalisme, yang mengandung nilai tidak pandang bulu, kekeluargaan, kesetiaan,
pengorbanan, saling menghormati dan cinta produk dalam negeri
3. Etika Publik, yang mengandung nilai kode etik, kesopanan, tata krama, kerendahan hati,
kesabaran dan pembatasan diri
4. Komitmen Mutu, yang mengandung nilai efektifitas, efisien, inovatif dan berorientasi
mutu
5. Anti Korupsi, yang mengandung nilai kejujuran, peduli, mandiri, sederhana, disiplin,
tanggungjawab, kerjakeras dan berani.
Serta di sinkronkan dengan nilai-nilai dasar NKRI yang meliputi : Manajemen ASN, Whole
Of Government (WoG) dan Pelayanan Publik.
Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ANEKA dan nilai-nilai dasar NKRI, maka
peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Aktualisasi dapat dilaksanakan dengan
baik maka peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi dan kemudian dituangkan
dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat habituasi.
Pelaksanaan habituasi (off-class) merupakan implementasi dari teori-teori selama proses
pembelajaran (on-class) yang saling terkait. Disini penulis melakukan aktualisasi pelayanan
pada bidang kesehatan sebagai dokter umum di Puskesmas Rawat Inap Suban Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk mencapai
keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, diselenggarakan pembangunan di bidang
kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan yang rendah juga
berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban
masyarakat dan pemerintah.

2
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada

1
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Depkes RI (2004)
puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
Berdasarkan Permenkes Republik Indonesia No. 75 tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif
(peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut
ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan
umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang
penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan” dan pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak”. Pembangunan kesehatan Indonesia
telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya terpadu dan berkesinambungan
sehingga mencapai tujuan yang optimal.
Berdasarkan Permenkes RI No. 75 tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, puskesmas menyelenggarakan fungsi yaitu
sebagai penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan sebagai penyelenggara
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Puskesmas Rawat Inap Suban merupakan salah satu institusi pemerintah yang
dibentuk untuk mengemban tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan
berupa promotif, preventif serta kuratif. Namun dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan itu
sendiri masih ditemukan kekurangan dari berbagai hal, yang menyebabkan masih tingginya
angka kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Suban .

3
ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) merupakan penyakit infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas )
hingga alveoli ( saluran bawah ) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga
tengah dan pleura. Menurut WHO (2007 ), ISPA menjadi salah satu penyebab utama
morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal
akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah.
Kelompok yang paling beresiko adalah balita, anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di
negara-negara dengan pendapatan perkapita rendah dan menengah.
Penyakit ISPA masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dampak yang
ditimbulkannya sangat besar terhadap penderita tidak hanya pada anak-anak tetapi juga orang
dewasa, selain itu penyakit ISPA juga dapat menjadi pemicu dari penyakit lainnya dan
berkembang menjadi penyakit berbahaya seperti pneumonia bahkan dapat menimbulkan
kematian.
Hasil laporan bulanan ISPA tahun 2020, ISPA merupakan penyakit terbanyak yang
ditemukan di Puskesmas Rawat Inap Suban . Dan penyakit ISPA dari tahun ke tahun masuk
dalam daftar 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Rawat Inap Suban. Namun jika kasus
ini tidak ditangani dengan segera maka dapat menyebabkan semakin meningkatnya angka
kejadian ISPA , yang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu harus ada sebuah solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan tujuan meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit ISPA sehingga menurun pula angka kejadian penyakit ISPA di
wilayah kerja Pukesmas Rawat Inap Suban Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Berdasarkan kondisi diatas, penulis membuat rancangan aktualisasi yang berisi
kegiatan untuk memecahkan masalah tersebut, yang berjudul “Upaya Peningkatan
Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Suban Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.

B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan kedudukan serta peran ASN
dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai dokter umum di wilayah kerja Puskesmas
Rawat Inap Suban Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ISPA di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Suban Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

4
C. Manfaat
Manfaat dari kegiatan aktualaisasi ini adalah :
1. Membantu mewujudkan misi pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui sektor kesehatan.
2. Peserta dapat memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
3. Manfaat bagi organisasi yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan Dasar
untuk mencapai tujuan, visi dan misi bersama serta menciptakan budaya
keselamatan pasien.
4. Bagi masyarakat membantu meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan informasi
tentang penyakit ISPA

D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dari Laporan Rancangan Aktualisasi ini yaitu upaya peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut ( ISPA ) di wilayah
kerja Puskesmas Rawat Inap Suban. ISPA (infeksi saluran pernapasan akut ) adalah radang
akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri,
virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru.
Batas waktu yang telah di tentukan untuk melaksanakan aktualisasi nilai – nilai dasar
ini adalah selama off kampus atau lebih tepatnya pada tanggal 15 April 2021 sampai 25 Mei
2021. Ada beberapa kegiatan yang akan di lakukan untuk mencapai tujuan yang di harapkan
dan kegiatan tersebut didasarkan pada tugas pokok dan fungsi peserta sebagai dokter umum.
Kegiatan ini akan di laksanakan sesuai jadwal yang penulis susun. (Terlampir)

Anda mungkin juga menyukai