Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Montazery Al Bouraq

F 111 17 289

1. Jelaskan Jumlah Bentang dan Panjang jembatan Palu V serta lebar Jembatan !
- 3 Bentang
Bentang Total 192 m,
Antar Pilar 50,8 m
Antar pilar dan abutment 25,6 m x 2 bentang

2. Jelaskan Tipe Konstruksi dermaga apa yang digunakan pada Pelabuhan barang Pantoloan !
Tipe Konstruksi dermaga yang digunakan pada pelabuhan barang pantoloan adalah
Dermaga tipe pier untuk di Pelabuhan pantoloan. Tipe konstruksi dermaga dapat dibagi
dalam 2 kelompok yaitu konstruksi dinding terbuka (open pier) dan konstruksi dinding
tertutup (kade atau vertical wall/quay wall). Konstruksi open pier dikenal juga jetty pier
merupakan bangunan dermaga yang didukung tiang pancang yang menonjol di atas tanah
dasar laut hingga di bawah balok atau poer. Adapun struktur open pier dibedakan antara
yang seluruhnya ditopang tiang pancang tegak dan kombinasi antara tiang tegak dan miring.

Pemilihan type struktur ini dilakukan karena beberapa sebab diantaranya :


- Dapat dibangun menjorok ke arah laut sehingga mengurangi pekerjaan pengerukan dan
dengan biaya struktur yang relatif lebih murah.
- Sedikit menimbulkan gangguan terhadap kestabilan garis pantai.
- Relatif mudah pelaksanaannya dan mudah pemeliharaannya.

3. Jelaskan perencanaan campuran mortar busa pada Oprit Jembatan Flyover !


Material ringan mortar busa merupakan material menyerupai beton yang terdiri dari
campuran material pasir, semen air dan cairan busa (foam agent) yang ikut dicampur
sedemikian rupa sehingga bersifat memadat sendiri (self-compaction), dan menghasilkan
berat isi yang ringan tapi mempunyai kekuatan yang memadai. Proses pengecoran di
lakukan dengan metode konstruksi beton konvensional (pengecoran langsung) dengan
bantuan alat berat Concrete Mixer. Pengecoran dibuat persegment dengan tinggi maksimal
1 m untuk tiap lapis, dan setiap lapis (1 m) dilapisi kembali dengan besi wiremesh.
Pengecoran campuran mortar busa dimulai pada ketinggian 4m terhadap tinggi oprit dan
selama pengecoran sampai kering mortar busa tidak boleh terkena air hujan segingga harus
di tutupi dengan terpal.
4.

5. Jelaskan Proses Pelaksanaan Bore Pile dari Awal hingga control quality !

6. Jelaskan Tahapan pekerjaan konstruksi kolam renang Jabal Nur !


1.Pekerjaan Persiapan
-Kantor : penyusunan schedule, penyusunan struktur organisasi, penyusunan RAP
-Lapangan
• Pengukuran
Pekerjaan bouwplank kolam renang adalah langkah awal. Pengertian bowplank sendiri
adalah pembatas sementara yang dipakai untuk menentukan titik-titik bangunan sesuai
dengan proyek dan gambar denah bangunan kolam renang yang telah direncanakan.

2. Pekerjaan Kolam Renang


• Penggalian Tanah
Langkah pertama dalam pembuatan kolam renang adalah Persiapan lahan. Pekerjaan
penggalian tanah untuk kolam renang, memang terlihat sebuah pekerjaan yang sepele.
Tetapi jika tidak dikerjakan dengan tenaga profesional, maka proyek akan kebobolan
(boros anggaran).
• Pasang Bata
Pekerjaan pemasangan bata perlu dilakaukan untuk mempermudah pekerjaan,
sekaligus memperjelas setiap batas dinding luar dan dinding dalam kolam renang.
Pemasangan bata dianjurkan untuk menggunakan material batu bata / hebel dan pasir
yang berkualitas tinggi.
• Beton Lantai Kerja
Beton lantai kerja sangat diperlukan. Pekerjaan tahap ini berfungsi sebagai pembatas
antara tanah dan beton. Agar dalam pengecoran tidak tercampur dengan tanah.
Dengan begitu kualitas beton lebih terjamin.
• Pembesian
Pekerjaan pembesian kolam harus dikerjakan dengan teliti. menggunakan besi
berkualitas baik. Standar kami gelaran besi memiliki rangkap 2. Dengan jarak anyam 15
cm. Perlu dipertimbangkan penambahan pekerjaan bore pile. Bore pile ini sangat
berguna untuk meneruskan beban bangunan kolam renang ke lapisan tanah yang keras.
• Pemipaan Kolam Renang
Tahapan plumbing system merupakan tahap terpenting sebelum dilakukan bekesting
dan pengecoran. Sistem pemipaan berfungsi seperti otot pada manusia. harus
dipastikan sistem pemipaannya lengkap dan terhubung dengan baik. Setidaknya harus
ada pemipaan jalur inlet, jalur vacuum, jalur maindrain, jalur overflow / skimmer
(tergantung jenis kolamnya), dan instalasi jalur backwash.
• Pekerjaan Bekesting
Setelah proses pembesian, tahapan pembuatan kolam renang yang selanjutnya adalah
pekerjaan Bekesting. Bekisting pada dasarnya adalah cetakan yang akan dipakai untuk
menahan beton. Fungsi bekisting adalah untuk membentuk hasil cetakan sesuai yang
diinginkan, seperti bentuk balok, bulat, segitiga dan sebagainya
• Pengecoran
Pekerjaa pengecoran kolam renang disarankan menggunakan beton dengan setara
mutu K250-K300. Saat pengecoran usahakan menggunakan vibrator / alat yang
fungsinya serupa yaitu untuk memadatkan atau meratakan beton adukan. Pada saat
proses pengecoran, usahakan dikerjakan satu kali jadi. Dengan begitu, bisa
meminimalisir keroposnya konstruksi sekaligus meminimalisir adanya grouting /
penambalan / injeksi / sambungan pengecoran.
• Pekerjaan Acian + Lem Perekat
Setelah proses cor selesai, Tahapan pembuatan kolam renang selanjutnya adalah
pekerjaan acian dengan lem perekat. Pekerjaan acian harus dikerjakan dengan teliti
agar ketebalan acian merata. Dengan begitu akan mempermudah saat pemasangan
mosaic.
Yang terpenting dalam tahapan ini yaitu, pekerjaan acian menggunakan lem perekat ini
berfungsinya untuk menutup pori atau lubang kecil kecil pada beton. Dengan
tertutupnya semua pori-pori beton, otomatis saat pekerjaan waterproofing hasilnya
lebih maksimal.
• Waterproofing dengan SIKA atau Cement Base
Tahap pembuatan kolam renang selanjutnya adalah waterproofing. Waterproofing
berarti proses pembuatan objek atau struktur kedap air yang dibuat sebagai penahan
masuknya air dalam kondisi tertentu. Dalam penerapannya pada kolam renang,
waterproofing memiliki peran yang cukup vital, yakni mencegah kebocoran dinding
kolam renang. Pada beberapa kasus, waterproofing diperlukan untuk membuat lapisan
dinding lebih kuat dari tekanan air.
• Plester Leveling
Tahapan pembangunan kolam renang yang kesepuluh adalah plester leveling. Pekerjaan
ini berfungsi untuk melindungi waterprofing.Selain itu plester leveling juga berfungsi
untuk membuat bidang kolam renang bagian dalam agar sesuai dengan ukuran yang
ditentukan. Dengan adanya plester leveling sangat membantu saat pemasangan
mosaic / keramik agar tidak ada potongan.
• Pasang Mozaik/Keramik
Masuk ke tahapan finising yaitu pemasangan mosaic / keramik. Pemasangan keramik
pada kolam renang merupakan pekerjaan finishing atau pekerjaan penutup. Dimana
pemasangan keramik dilakukan setelah konstruksi dinding kolam dan plat lantai kolam
telah slesai di kerjakan dan telah di cor. Keramik harus dipasang lurus dan berisi (tidak
bergelombang).
• Pengenatan
Pengenatan adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan untuk mengisi jarak kosong
antara pemasangan keramik/mosaic/batu. Pengenatan ini berfungsi untuk memperkuat
daya rekat kermik. Selain ini juga untuk menghindari terjadinya rembesan pada
lantai/dinding kolam renang.
• Pembersihan Kolam Renang
Proses pembersihan ini dilakukan untuk membersihkan kolam renang dari sisa-sisa
pekerjaan konstruksi. Pada tahapan ini bisa dikatakan pembangunan telah
mencapai 90%.
• Pemasangan Pompa, Filter, Lampu, Tangga dan Aksesoris
Tahapan ini juga merupakan salah satu tahapan finishing kolam renang dimana
penggunaan pompa filter sesuai dengan kemampuannya akan mensirkulasika air kolam
renang dengan sempurna. Sempurnanya sistem filtrasi sangat berpengaruh terhadap
kualitas air kolam renang. Begitu juga instalasi kelistrikan. Ikuti petunjuk pemasangan
yang benar untuk menghindari resiko cidera pada pengguna kolam.
• Pengisian Air
Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengisian air. Dimana kolam renang akan diisi
dengan air yang berasal dari grown water tank sesuai dengan kedalaman yang
dikehendaki.
• Penjernihan Air
Tahap pembuatan kolam renang yang terakhir adalah treatmen awal. Atau penjernihan
kolam renang. Pekerjaan penjernihan bisa dilakukan apabila pada tahap pengisian dan
tes kebocoran aman.
7. Jelaskan Tahapan Pekerjaan Konstruksi Tanggul Silebeta !

8. Apakah fungsi kantong lumpur ?

Kantong Lumpur
Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan sedimen halus yang terbawa
masuk ke dalam saluran irigasi. Biasanya kantong lumpur ditempatkan setelah
bangunan pengambilan. Kantong lumpur dibuat lebih lebar daripada saluran irigasi
dengan panjang tertentu agar tercipta kecepatan aliran yang lebih lambat sehingga
memberikan kesempatan kepada sedimen halus untuk mengendap.
Kantong lumpur di daerah irigasi gumbasa menggunakan teknologi Bangunan
Penangkap Sedimen Tipe Pusair. Inovasi Bangunan Penangkap Sedimen dapat
digunakan pada saluran irigasi yang airnya berasal dari bendung dengan keunggulan
dari segi mutu konstruksi dan biaya serta kualitas air irigasi yang disalurkan ke area
persawahan. Berbeda dengan bangunan penangkap sedimen atau kantung lumpur
konvensional, inovasi ini dilengkapi dengan beberapa kompartemen serta memiliki 2
kali sistem penyaringan sedimen (integrasi sandtrap dan graveltrap) secara hidraulis
sehingga sistem operasional kantung lumpur menjadi lebih efektif.
Dengan menggunakan teknologi Bangunan Penangkap Sedimen Tipe Pusair
ini, aktivitas pengaliran suplai air irigasi dapat terus dilakukan secara kontinu tanpa
terganggu pada masa pemeliharaan saluran kantung lumpur karena aktivitas
pemeliharaan saluran dan pengaliran air irigasi dapat dilakukan secara paralel atau
bersamaan. Kemudian dengan adanya 2 kali sistem penyaringan, maka partikel
Sedimen halus dan kasar dapat sepenuhnya disaring sehingga kualitas air yang
dilalirkan ke saluran irigasi menjadi lebih baik dan memenuhi standar baku.
a. Gravel Trap
Gravel trap merupakan bangunan penguras yang berfungsi untuk menguras
jenis sedimen yang berukuran besar (gravel) yang menggunakan sistem penguras
under sift (penyaringan bawah). Saluran gravel trap terletak di bgkn 1a yang
memiliki lebar total saluran 10 m yang terdiri dari 3 jalur dengan 2 kompartemen
selebar 30cm, dan memiliki 3 pintu penguras.

Pintu Penguras Pada Gravel Trap


b. Sand Trap
Sand trap merupakan bangunan penguras yang berfungsi untuk menguras jenis
sedimen yang berukuran lebih kecil (sand) yang menggunakan sistem penguras
under sift (penyaringan bawah). Saluran sand trap terletak di bgkn 1a yang
memiliki lebar total saluran 24 m yang terdiri dari 3 jalur dengan 2 kompartemen
selebar 30 cm, dan memiliki 6 pintu penguras.
Pintu Penguras Pada Sand Trap

9. Masalah apa saja yang dapat terjadi pada item no.6 dan bagaimana solusinya ?

10. Jelaskan apa perbedaan antara APD dan APK , dan sebutkan jenis yang dibutuhkan pada
pekerjaan gedung !

Anda mungkin juga menyukai