Anda di halaman 1dari 20

GRAVIMETRI

Rinawati
Gravimetric methods of analysis are based
on mass measurements with an analytical
balance, an instrument that yields highly
accurate and precise data. In fact, if
you perform a gravimetric determination in
your laboratory, you may make some of the
most accurate and precise measurements
of your life.
Pustaka

1. Harvey, D. 2000. Modern Analytical Chemisry. McGraw-Hill. New York


2. Skoog, West and Holler. 1996. Fundamentals of Analytical Chemistry.
7th ed. Saunders College Publishing Forth Worth
3. R.A. Day, Jr, Underwood, A.L., 1991. Quantitative Analysis. 6th ed.
Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall International.
4. Harjadi, W. 1985. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia.
Gravimetri : Metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran
massa atau perubahan massa
Dapat diperoleh dengan beberapa cara:

1. Cara pengendapan (preciptation)


Analit endapan saring,cuci,pijar timbang
sukar larut

Zat pengendap
Contoh : penentuan Ca2+ dalam air permukaan dgn
penambahan asam oksalat berlebih
Ca2+ + C2O42- CaC2O4(s)
saring, cuci, pijar
CaC2O4(s) CaO(s) + CO(g) + CO2(g)
2. Cara Penguapan (Volatilization)
Analit uap analit diabsorpsi Timbang
dlm media yg beratnya zat pengabsorpsi
diuapkan diketahui
Sampel yang Perbedaan
Sampel yang analitnya sudah
berisikan
diuapkan berat
diuapkan
analit ditimbang kembali
ditimbang

Contoh: penentuan kadar air

3. Cara Elektrodeposisi/elektrogravimetri

Analit Endapan pada katoda Timbang


katoda
Eletrolisis
Mekanisme Pembentukan Endapan
1. Proses pengendapan endapan AB
A+ + B- AB
Endapan terbentuk bila : [A+][B-] > KSp
larutan harus lewat jenuh
2. Proses pembentukan inti endapan (2 tahap)
a. Pembentukan inti endapan (nukleation)
ion-ion dari molekul yang akan diendapkan mulai membentuk
inti, yaitu pasangan beberapa ion menjadi butir-butir miniskul
(sangat kecil) yang berisi beberapa molekul saja
b. Pertumbuhan inti endapan (particle growth)
inti tersebut menarik molekul-molekul lain sehingga dari
kumpulan hanya beberapa molekul tumbuh menjadi butiran
lebih besar, sampai kepada ukuran koloid, atau lebih besar
lagi menjadi butiran kristal halus, atau lebih lanjut menjadi
butiran kasar
Mekanisme Pembentukan Endapan
Proses Pengendapan
Ion- ion dalam larutan lewat jenuh (10-8 cm)

Inti yang tidak dapat disaring

Partikel koloidal
(10-7 -10-4 cm) Koloid Stabil
Tdk dapat disaring dg
Penyaring biasa
lar lewat jenuh
Kristal halus
(10-4 – 10-3 cm) lar lewat jenuh Agregat
Dpt disaring dg penyaring berkurang Koloidal
Halus

Kristal kasar (>10-3cm) Agregat


Dpt disaring dg kertas saring kristalin
Medium/kasar
Contoh : HCl ditambahkan ke larutan AgNO3
Distribusi ukuran partikel tergantung pada :
a. Kecepatan pembentukan inti
b. Kecepatan pertumbuhan inti
Bila a < b Partikel endapan sedikit, ukuran partikel
besar

Perumusan Von Weimarn


Relatif supersaturation (RSS) =
Q S
S
S = konsentrasi kesetimbangan
Q = Konsentrasi aktual solute
Q-S = ukuran kelewatjenuhan solute ketika pengendapan
mulai terjadi
Ukuran partikel endapan berbanding terbalik dg supersaturasi
relatif selama proses pengendapan
■ Supersaturasi > pembentukan inti cepat, kristal banyak,
ukuran kristal kecil, permukaan partikel luas
■ Supersaturasi < pembentukan inti lambat, kristal lebih sedikit,
ukuran kristal besar, mudah disaring,
lebih murni, luas permukaan kecil
■ Untuk mendapatkan endapan yang ideal selama proses
pengendapan dapat dilakukan dengan mengontrol nilai Q< dan
S> agar supersaturasi kecil diantaranya dengan:
1. Pengendapan dilakukan pada larutan encer (Q<)

2. Lar pengendap ditambahkan perlahan (Q<)

3. Pengadukan (Q<)
Q S
4. Meningkatkan suhu larutan dan pereaksi (S>)
S
5. pengaturan pH (S>)
Sifat Endapan
Endapan yang bagaimana yang dikehendaki?

Syarat endapan Dicapai dengan


Terendapkan
sempurna

Kasar

Murni

Senyawa yang stabil


Sifat Endapan
Endapan yang bagaimana yang dikehendaki?

Syarat endapan Dicapai dengan


Terendapkan Memilih endapan dengan Ksp rendah
sempurna Menggunakan pereaksi berlebih
Mengatur suhu
Mengubah kepolaran
Kasar Larutan dan pereaksi encer
Penambahan pereaksi tetes demi tetes
Pengadukan terus menerus
Temperatur tinggi
Pengaturan pH
Digestion
Homogeneous precipitation
Murni
Senyawa yang stabil
1. Zat/analit harus terendapkan sempurna
Untuk mendapatkan endapan sempurna:
Endapan harus sukar larut (kelarutan endapan sekecil
mungkin atau kehilangan karena kelarutan dapat diabaikan
- Reagen pengendap berlebih untuk mengurangi kelarutan
endapan
AgCl (s) Ag+ + Cl-
endapan AgCl sedikit larut, dengan penambahan AgNO3
berlebih reaksi akan bergeser ke kiri
- mengatur sifat endapan dengan melihat Ksp.
- umumnya kelarutan endapan tinggi pada suhu tinggi, jadi
pengendapan dilakukan pada suhu rendah
Digestion (aging): membiarkan endapan terendam
dalam larutan induknya untuk waktu lama
Tujuan “digestion” :
- Memperbesar endapan karena partikel-partikel
kecil melarut dan mengendap kembali pada
partikel yang lebih besar (Oswald repining)
- Mengurangi pengotoran endapan
- Endapan yang terbentuk kasar dan teratur
Homogeneous precipitation : pengendapan di mana zat pengendap
dihasilkan in situ dari reaksi kimia. Bahan pengendap tidak
ditambahkan dalam bentuk jadi, melainkan sebagai suatu senyawa
yang dapat menghasilkan pengendap tersebut.

Contoh:

- Untuk mengendapkan Ca secara homogeneously digunakan etil


oksalat (C2H5O)2 C2O4 yang harus dihidrolisis sebagai berikut:

(C2H5O)2 C2O4 + 2H2O C2H5OH + H2C2O4

Hidrolisis terjadi pada suhu tinggi ,secara homogen, ion C2O42-


terjadi sedikit demi sedikit sehingga ketidakjenuhan relatif kecil,
terbentuk kristal yang kasar. Untuk menetralkan H2C2O4
ditambahkan NH4OH.

- Ba2+ dapat diendapkan homogeneously sebagai BaSO4 dengan cara


menghidrolisis sulphamic acid untuk memproduksi SO42-

NH2SO3H(aq) + 2H2O(l) NH4+(aq) + H3O+(aq) +SO42-(aq)


Pengotoran Endapan

Jenis–jenis pengotor dalam endapan gravimetri


a. Pengotor karena pengendapan sesungguhnya (true precipitation)
Jika nilai Ksp pengotor terlampaui yang mengendap tidak hanya
analat tetapi pengotor juga ikut mengendap.

 Pengendapan simultan (simultaneous precipitation) → pengotor


mengendap pada saat yang sama dengan endapan analat.
Contohnya Al(OH)3 menjadi pengotor untuk endapan Fe(OH)3
 Pengendapan susulan (post precipitation) → pengotor
mengendap setelah selang waktu tertentu dengan pembentukan
endapan analat. Contoh campuran Ca2+ dan Mg2+, saat Ca2+
diendapkan sebagai oksalat, maka Mg2+ juga kemudian akan
mengendap karena Mg-oksalat juga sukar larut.
Pengotoran Endapan
b. Pengotor karena kopresipitasi
Dalam hal ini pengotor tidak mengendap tetapi hanya terbawa secara
mekanik oleh endapan analat.

2. Terjadinya Kopresipitasi :
a. Adsorpsi permukaan ion asing teradsorpsi oleh
permukaan endapan
b. Oklusi : Pengotor masuk ke dalam inti endapan
c. Inklusi: pengotor yang memiliki muatan dan ukuran yang
sama mensubstitusi struktur lattice kristal
dengan adsorpsi kimia.
d. Isomorf : dapat disebabkan karena kesamaan tipe rumus
molekul atau bentuk kristal.
Mengurangi pengotor
Tugas 1

Anda mungkin juga menyukai