Anda di halaman 1dari 1

SOYA LOVIANA HASIBUAN

F1 - Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Edukasi Pentingnya Imunisasi Difteri dan Tetanus di Posyandu Desa Ulee Reuleng Kab Aceh Utara

LATAR BELAKANG

World Health Organization (WHO) mulai menetapkan program imunisasi sebagai upaya global
dengan Expanded Program on Immunization (EPI), yang diresolusikanoleh World Health Assembly
(WHA). Trobosan ini menempatkan EPI sebagai komponen penting pelayanan kesehatan ibu dan
anak, khususnya dalam pelayanan kesehatan primer. Imunisasi yang telah di peroleh dari bayi belum
cukup untuk melindungi terhadap penyakit, sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi
penurunan terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi, pada usia sekolah
anak anak mulai berinteraksi dengan lingkungan baru dan bertemu dengan lebih banyak orang
sehingga beresiko tertular atau menularkan penyakit, maka pemerintah melalui kementerian
kesehatan republic Indonesia sejak tahun 1984 telah mulai melaksanakan program imunisasi pada
anak sekolah. Program ini kemudian dikenal dengan istilah Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
yang diresmikan pada 14 November 1987 melalui surat keputusan bersama dari Menteri Kesehatan,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri. Imunisasia dalah
suatu cara untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila terpapar dengan penyakit tersebut tidakakan menderita penyakit tersebut

PERMASALAHAN

Kurangnya cakupan imunisasi di usia anak sekolah mengakibatkan tingginya risiko terkena penyakit
difteri dan tetanus. Dan juga banyak anak sekolah yang masih tidak mengetahui bahaya dari
penyakit difteri dan tetanus. Dan masih banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untukdi
imunisasi, yang menjadi hambatan pihak puskesmas dalam melaksanakan program imunisasi

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Edukasi dilakukan dengan metode penyuluhan dan tanya jawab. Kemudian menunjukkan gambar
penyakit difteri dan tetanus agar orang tua mengetahui bahaya penyakit tersebut hingga
menyebabkan kematian akibat gagal napas.

PELAKSANAAN

Edukasi dilakukan di Posyandu desa ulee reuleng . Setelah dilakukan edukasi, dilakukan penyuntikan
imunisasi

MONITORING & EVALUASI

Dilakukan dengan melihat peningkatan jumlah anak yang diimunisasi DPT

Anda mungkin juga menyukai