Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat-Nya atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Bahasa Indonesia tentang “Mengaktualisasikan Diri Melalui Artikel
Ilmiah.”

Makalah telah penyusun susun dengan makasimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan
banyak terima kasih kepada Bapak Fadely,M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia.

Penyusun berharap makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa dan


mahasiswi untuk menambah pengetahuan serta menambah wawasan
mereka tentang Mengaktualisasikan Diri Melalui Artikel Ilmiah. Terlepas
dari semua itu,penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu,penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangunn dari pembaca untuk perbaikan di masa akan datang.

Demikian kata pengantar ini,semoga makalah ini dapat bermanfaat


dan dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Selaku penyusun
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata di dalam makalah ini.
Sekian dan terima kasih.

Balunijuk, 28 Maret 2017

Penyusun
MAKALAH BAHASA INDONESIA

MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI ARTIKEL ILMIAH

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD FADELY,M.PD

DISUSUN OLEH :

ANDREADI (3011811076)

ILLIYYIIN DYANTI (3011811090)

INTAN JUWITA (3011811092)

SORAYA (3011811107)

KELOMPOK :

KELAS : 18 AKUNTANSI 3

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................
1.4 Manfaat .............................................................................................

2. PEMBAHASAN
2.1 Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah .....................................
2.2 Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah ................
2.3 Membangun Teks Artikel Ilmiah secara Bersama-sama ....................
2.4 Membangun Teks Artikel Ilmiah secara Mandiri ..............................

3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................

Daftar Pustaka ...................................................................................................


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membangun konteks teks artikel ilmiah ?


2. Bagaimana mengeksplorasi struktur teks pada artikel ilmiah ?
3. Bagaimana hubungan genre pada teks artikel ilmiah ?
4. Apa pentingnya teks artikel ilmiah dan media publikasinya ?
5. Bagaimana cara membangun teks artikel ilmiah secara bersama-
sama maupun mandiri ?

1.3 Tujuan

1. Agar pembaca mengetahui cara membangun konteks teks artikel


ilmiah.
2. Pembaca dapat mengeskplorasi struktur teks pada artikel ilmiah.
3. Pembaca mengetahui hubungan gendre pada teks artikel ilmiah.
4. Pembaca mengetahui apa pentingnya teks artikel ilmiah dan media
publikasinya.
5. Agar pembaca mengetahui cara membangun teks artikel ilmiah
secara bersama-sama maupun mandiri.

1.4 Manfaat

Dengan memahami materi tentang “ Mengaktualisasikan Diri Melalui


Artikel Ilmiah” dengan membahas rumusan masalah tersebut, pembaca
diharapkan mengerti bagaimana cara membangun konteks teks artikel
ilmiah, mampu menelusuri dan menganalisis model teks artikel ilmiah, serta
pembaca dapat membangun teks artikel ilmiah secara bersama-sama
maupun mandiri.
2. PEMBAHASAN

2.1 Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah

Laporan penelitian dapat dituangkan ke dalam artikel ilmiah.


Artikel jenis ini disebut artikel penelitian,yaitu artikel yang didasarkan
pada penelitian. Jenis artikel lainnya adalah artikel konseptual,yaitu
artikel sebagai hasil pemikiran secara konseptual. Artikel jenis yang
kedua ini tidak merupakan laporan penelitian. Dengan
demikian,terdapat dua jenis artikel ilmiah,yaitu artikel penelitian dan
artikel konseptual.

Untuk menyelami bagaimana memformulasikan artikel ilmiah,baik


artikel penelitian maupun artikel konseptual,mula-mula anda akan
menelusuri model artikel ilmiah,kemudian merekonstruksikannya,dan
akhirnya menciptikannya sendiri sesuai dengan pokok persoalan yang
anda teliti atau pokok pemikiran yang anda kemukakan. anda pasti
akan merasakan pentingnya artikel imliah itu bagi kehidupan akademik
anda.

2.2 Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah


Dengan menelusuri model artikel ilmiah,Anda akan mengetahui
cara menyusunnya. Ternyata artikel ilmiah ditata menurut konveksi
yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional. Konveksi
itu harus diikuti. Kalau tidak, anda sebagai insan akademik tidak akan
dapat menyesuaikan diri dan tidak dapat mengambil bagian secara
penuh dalam peraturan keilmuan.

Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Artikel


ilmiah biasanya diterbitkan pada jurnal ilmiah,yaitu terbitan berkala
yang berisi kajian-kajian ilmiah di bidang tertentu (Rifai, 1995 : 57-
95). Telah anda ketahui bahwa artikel ilmiah dapat digolongkan
menjadi artikel penelitian dan artikel nonpenelitian.

Sesuai dengan namanya,artikel penelitian didasarkan pada


penelitian. Pada dasranya, artikel penelitian adalah laporan penelitian
yanng disajikan dalam bentuk artikel. Artikel nonpenelitian tidak
didasarkan pada penelitian, dan biasanya merupakan ulasan konsep.
Karena itu, artikel nonpenelitian juga disebut artikel konseptual
(Wiranto, 2014). Artikel konseptuan pada umumnya berisi pemikiran
teoritis mengenai sesautu yang disajikan melalui analisis secara kritis.

2.2.1 Mengeksplorasikan Struktur Teks pada Artikel Ilmiah

Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual ditulis menurut


konveksi yang berlaku di masyarakat akademik,sedangkan artikel
ilmiah populer tidak terlalu terikat oleh konveksi. Denan cara ini,anda
akan memahami formulasi setiap jenis artikel ilmiah dan akan dapat
menulisnya dengan baik.

a) Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel


Konseptual
Hal yang paling utama pada konvensi penulisan artikel penelitian adalah
struktur teksnya. Menurut Cargill dan O'Connor (2009: 9-13), artikel penelitian
terikat oleh: conventional article structure: AIMRaD (Abstract, Introduction,
Materials and Methods, Results, and Discussion) and its variations", Dalam
bahasa Indonesia, struktur teks itu adalah abstrak ^ pendahuluan ^ metode ^
hasil ^ pembahosan. Konvensi ini juga dikenal dengan IMRD (Introduction ^
Method ^ Results ^ Discussion-atau Pendahluan ^ Metode ^ Hasil ^
Pembahasan).
Tampak bahwa struktur teks artikel penelitian menurut Cargill dan
O'Connor kurang lengkap. Pada formulasi tersebut, abstrak tidak selalu
dinyatakan; sementara itu, tinjauan pustaka dan simpulan juga tidak disertakan.
Pada praktik penulisan artikel penelitian, abstrak biasanya ditampilkan di bagian
awal, dan untuk struktur teks yang tidak lengkap, tinjauan pustaka disisipkan
pada pendahuluan, serta simpulan disisipkan pada pembahasan.
Di pihak lain, menurut Lin dan Evans, konvensi di atas bukan satu-
satunya konvensi yang wajib dikuti. Mereka mengungkapkan bahwa: "the
'standard'IMRD pattern is still one of the major structural patterns in empirical
Ras, but is by no means the default option for organizing such studies. Instead,
the most frequently used patterns in the corpus are ILMRD]C and IMRD]C" (Lin
& Evans, 2012: 158). Pada temuan Lin dan Evans, Abstract tidak disertakan ke
dalam struktur artikel ilmiah, tetapi Bab L Literature Review) dan C (Conclusion)
dimasukkan, sehingga formulasi itu tampak lebih lengkap. Sebaliknya, formulasi
Cargill dan 0'Connor kurang lengkap, meskipun abstract dimasukkan ke
dalamnya.
Terlepas apakah formulasi struktur teks artikel penelitian yang
dikemukakan oleh Cargill dan O'Connor serta Lin dan Evans lengkap atau tidak,
kedua formulasi itu mengisyaratkan bahwa struktur teks artikel penelitian
menunjukkan struktur berpikir dan tahapan-tahapan pembabakan yang jelas.
Dengan menggabungkan kedua formulasi di atas, struktur teks artikel penelitian
dapat disusun kembali menjadi: simpulan (Wiratno, 2014). Formulasi struktur
teks yang demikian itu lebih dapat mewadahi pokok-pokok pikiran dan bab-bab
laporan penelitian yang dinyatakarn dalam bentuk artikel penelitian yang
dimaksud sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. Kandungan genre mikro pada
struktur teks artikel penelitian akan dibahas pada Subbab 2.1.
Sementara itu, pada umumnya, formulasi struktur teks artikel
konseptual atau artikel nonpenelitian lebih bervariasi. Struktur teks yang sering
dijumpai di jurnal-jurnal ilmiah adalah abstrak ^ pendahuluan ^ tinjauan pustaka
^ pembahasan ^ simpulan (Wiratno, 2014), Kenyataan itu antara lain disebabkan
oleh luas tidaknya cakupan pokok persoalan yang disajikan di dalamnya dan
beragam tidaknya preferensi yang dipilih oleh penulis. Berbeda dengan artikel
penelitian, karena artikel konseptual tidak ditulis berdasarkan penelitian, tentu
saja artikel tersebut tidak mengandung metodologi penelitian dan presentasi
data atau presentasi hasil. Untuk itu, tahap metodologi dan hasil tidak
diperlukan.
Struktur teks artikel konseptual lebih fleksibel daripada struktur teks
artikel penelitian. Kefleksibelan itu bahkan sering berdampak pada pemberian
judul pada tahapan-tahapan yang tidak selalu sama dengan nama-nama tahapan
pada struktur teks sebagaimana disajikan pada Tabel 5.2. Hal ini masih dapat
diterima asalkan esensi isi masing-masing tahapan tersebut tidak hilang, dan
genre mikro yang terkandung di dalamnya juga tidak diabaikan. Kandungan
genre mikro pada struktur teks artikel konseptual akan dibahas pada Subbab 2.1

b) Struktur Teks pada Artikel Ilmiah Populer


Seperti struktur teks pada artikel konseptual, struktur teks pada artikel
ilmiah populer tidak kaku, bahkan sering disusun menurut kehendak penulisnya.
Hal ini tidak berarti bahwa artikel ilmiah populer tidak mempunyai struktur teks
sama sekali. Pada umumnya, artikel ilmiah populer dipublikasikan di koran atau
majalah sebagai tulisan opini. Pada konteks ini, artikel ilmiah populer dapat
disebut artikel opini.
Untuk menghemat ruang, artikel tersebut ditata dengan judul dan
subjudul yang hanya memanfaatkan sedikit kata. Selain judulnya singkat, bagian
yang diberi subjudul biasanya hanyalah bagian isi yang dianggap sangat penting,
dan bagian pendahuluan atau penutup tidak pernah diberi subjudul. Bahkan,
sering sekali seluruh artikel tidak mengandung subjudul. Secara keseluruhan,
artikel dengan karakteristik struktur teks seperti itu berbentuk esai. Pada
umumnya, esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi. Dengan demikian,
struktur teksnya pun adalah struktur teks eksposisi atau diskusi.
Dari mata pelajaran di SMP/MTs dan SMA/MA, Anda sudah sangat
mengenal bahwa eksposisi mempunyai struktur teks pernyataan
tesis^argumentasi^reiterasi dan diskusi mempunyai struktur teks
isu^argumentasi mendukung^argumentasi menentang^simpulan dan
rekomendasi. Berbeda dengan artikel penelitian atau artikel konseptual, artikel
ilmiah populer tidak mengandung abstrak, sama seperti genre eksposisi atau
diskusi, juga tidak mengandung abstrak.

2.2.2 Menganalisis Hubungan genre pada Teks Artikel Ilmiah


a) Hubungan genre pada Teks Artikel Penelitian dan Teks
Artikel Konseptual
1. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan dari artikel ilmiah seluruhnya,


baik yang berupa artikel penelitian maupun yang konseptual. Pada
artikel pnelitian unsur-unsur yang disajikan meliputi: (1) pokok
persoalan yang dibahas, (2) teori atau pendekatan yang digunakan
untuk membahas pokok persoalan tersebut, (3) metodologi penelitian
yang diterapkan, (4) hasil atau temuan yang diperoleh, (5)
pembahasan, dan (6) simpulan dan saran yang, apabila
memungkinkan,disertai implikasi (Wiratno, 2014).

Pada artikel konseptual tidak terkandung metodologi penelitian


yang diterapkan dan hasil atau temuan yang diperoleh, sehingga pada
artikel konseptual, poin (3) dan (4) tidak ada. Semua unsur di atas
dimasukkan ke dalam abstrak. Namun demikian, karena abstrak itu
sangat ringkas, agar semua unsur dapat dimasukkan ke dalam abstrak,
unsur-unsur itu perlu dimampatkan terlebih dahulu.
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka
4. Metodologi Penelitian
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Simpulan
8. Judul, Daftar Pustaka, dan Lampiran
b) Hubungan genre pada Teks Artikel Ilmiah Populer
2.2.3 Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Media
Publikasinya
a. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah
b. Menganalisis Media Publikasi Teks Artikel Ilmiah
2.3 Membangun Teks Artikel Ilmiah secara Bersama-sama
2.3.1 Mengevaluasi dan Merekonstruksi Teks Artikel Ilmiah
2.3.2 Menulis Teks Artikel Ilmiah Berdasarkan Permintaan
2.4 Membangun Teks Artikel Ilmiah secara Mandiri
2.4.1 Membuat Rangkuman
2.4.2 Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Artikel Ilmiah

3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penyusun harap agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana
cara membangun konteks teks artikel ilmiah,menelusuri dan
menganalisis model teks artikel ilmiah,serta mampu membangun teks
artikel ilmiah secara bersama-sama maupun mandiri. Syaratnya adalah
para pembaca sudah memahami struktur teks artikel ilmiah,
memahami hubungan genre pada teks artikel ilmiah, mengetahui
pentingnya teks artikel ilmiah dan media publikasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Nurwardani, Paristiyati. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta:Ristekdikti

Anda mungkin juga menyukai