1806201932
Penyambungan Material-01
TUGAS-06
1. Perbedaan antara brazing dan soldering dapat dilihat pada Tabel 6.1
Mekanisme pembasahan dan kapilaritas dilakukan dengan mencairkan filler metal pada daerah
sambungan sehingga terjadi aksi kapiler yang besar antara base material dan filler-nya. Filler metal
tersebut akan mengisi celah sambugan dan akan menggantikan posisi fluks dan akhirnya filler akan
membeku pada sambungan. Besar sudut minimal agar terjadi pembasahan adalah kurang dari 90°.
Mekanisme dan Perhitungan Pembasahan dapat dilihat pada Gambar 6.1 di bawah ini
Mekanisme dan Perhitungan Kapilaritas dapat dilihat pada Gambar 6.2 di bawah ini
2𝛾𝐿𝑉𝑐𝑜𝑠𝜃
ℎ=
𝜌𝐷𝑔
2. Jenis – jenis proses brazing adalah sebagai berikut :
❖ Torch Brazing
Menggunakan sumber panas dari pencampuran gas dan oksigen yang dibakar
❖ Infrared Brazing
Menggunakan sumber panas dari radiasi sinar infrared
❖ Furnace Brazing
Menggunakan sumber panas dari furnace
❖ Resistance Brazing
Menggunakan sumber panas dari resistansi listrik
❖ Induction Brazing
Menggunakan sumber panas dari kumparan kawat yang dialiri arus listrik
❖ Dip Brazing
Mencelupkan benda kerja ke suatu wadah yang berisi molten filler metal
Fluks dalam proses brazing dan soldering berfungsi untuk menghilangkan oksida, melindungi
adanya gas pelarut, memperbaiki wettability, serta menurunkan titik leburnya.
3. Diagram fasa Sn-Pb dapat dilihat pada Gambar 6.3 di bawah ini
Daerah yang digunakan pada proses brazing dan soldering adalah daerah dengan kandungan Sn
sebesar 50%wt. Kandungan Pb yang tinggi akan menurunkan cost dan weldability. Kandungan Sn
sebesar 95-100%wt digunakan untuk electronic joint.
4. Keuntungan dan keterbatasan antara brazing dan welding untuk Galvanized Steel dapat dilihat
pada Tabel 6.2
Tabel 6.2 Keuntungan dan Keterbatasan Brazing terhadap Welding pada Galvanized Steel
Keuntungan Keterbatasan
Cara paling mudah menyambung sambungan
Dapat menyambungkan pelapis (coat/clad)
Memerlukan operator yang handal
tanpa merusak lapisannya
Proses finishing lebih sedikit
Bisa menyambung material yang berbeda
Sering terjadi erosi atau korosi pada logam
Pendistribusian tegangan dan panas yang baik
induk karena adanya fasa intermetalik yang
Bisa menyambungkan lebih dari 2 benda kerja
terbentuk
dalam satu operasu
5. Pengaruh fluks terhadap proses solder dan brazing yaitu semakin banyak fluks yang digunakan,
maka waktu pemrosesan dengan solder ataupun brazing dapat dipersingkat
Beberapa contoh fluks adalah fluks inorganic seperti acids dengan komposisi hydrochloric ataupun
fluks organic seperti halogen dengan komposisi bronide derivatives
6. Electron Beam Welding adalah proses pengelasan dengan menggunakan sinar elektron dimana
logam yang ingin disambung meleleh karena energi yang dihasilkan oleh tumbukan berkas sinar
elektron pada benda kerja. Sinar elektron ini dipercepat dalam keadaan tekanan vacum mencapai
60% dari kecepatan cahaya yaitu sekitar 1.8 × 108 m/s pada saat menumbuk ke logam, dimana
sekitar 99% dari energi kinetiknya akan terlepas dan terbebaskan menjadi panas dan
menimbulkan adanya pelelehan terlokalisasi.
Skema EBW dapat dilihat pada Gambar 6.4 serta keuntungan dan keterbatasan dari EBW dapat
dilihat pada Tabel 6.3 di bawah ini.
Laser Beam Welding adalah proses pengelasan dengan menggunakan LASER (Light Amplification
by Stimulated Emission of Radiation) sebagai sumber panasnya. Proses ini memiliki dua sistem
yaitu Sistem Solid Laser (YAG Laser) dan Sistem Gas Laser (Gas menggunakan CO2 Laser).
Skema LBW dapat dilihat pada Gambar 6.5 serta keuntungan dan keterbatasan dari LBW dapat
dilihat pada Tabel 6.4 di bawah ini.
Gambar 6.5 Skema Laser Beam Welding
Keuntungan Keterbatasan
Masukan panas yang kecil
Sambugan harus diposisikan secara akurat
HAZ sempit dan distorsi kecil
Tidak memerlukan elektroda Perlu clamping yang baik
Proses tanpa kontak dan tanpa ruang waktu Ketebalan daerah lasan terbatas
Tidak dipengaruhi oleh medan magnet Rentan terjadinya crack
7. Thermit Welding adalah proses pengelasan dengan reaksi eksotermik dimana sejumlah oksida
logam direduksi dengan aluminium yang membebaskan sejumlah panas yang dapat mencairkan
logam yang akan disambung. Prosesnya dilakukan dengan mencampurkan kedua logam dan unsur
yang berbeda, seperti logam oksida dan logam yang berbeda seperti aluminium dimana akan
terjadi proses kimiawi yang akan menghasilkan panas dengan tingkat cukup tinggi untuk
mencairkan logam yang ingin disambung. Hasil reaksi dari Thermit Welding akan menghasilkan
alumina sebagai terak dan besi cair.
9. Hybrid Welding adalah penggabungan dua metode pengelasan, yaitu Laser dan Arc Welding.
Proses ini menggabungkan kelebihan dari kedua metode tersebut sehingga didapatkan daerah
dan hasil pengelasan yang baik.