Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN KOPERASI

MANAJEMEN KEANGGOTAAN KOPERASI

Dosen Pengampuh :

Minullah, SE, MM

Disusun Oleh :

Hamsudi 201813203

Sendy Chotima 201813189

6F Pemasaran

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami dapat menyelesaikan makalah
dengan mata kuliah Manajemen Koperasi dengan judul Mnajemen Keanggotaan Koperasi.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Situbondo, 07 April 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL………………………………………………………………………...…………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………...……….……..ii

DAFTAR ISI………………………………………………………...……………………. iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang….……………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………1

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN…………………………..………………………………………2

2.1 Pengertian manajemen keanggotaan koperasi……………………………….. 2

2.2 Fungsi manajemen keanggotaan koperasi…………...……………………….. 2

2.4 Tujuan manajemen keanggotaan koperasi……………………………...……… 4

2.5 Beberapa Bidang Pada Manajemen Keanggotaan Koperasi….……..……… 5

BAB III PENUTUP………………………………………………..………………………7

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 7

3.2 Saran………………………………………………………………………….... 7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...…8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anggota koperasi adalah kekayaan sumber daya manusia koperasi yang sangat
penting. Identitas ganda anggota koperasi sebagai pemilik dan pelanggan akan
menentukan dimensi partisipasi anggota yang akan menentukan sukses tidaknya koperasi.
Partisipasi anggota sebagai pemilik dapat diwujudkan berupa keikutsertaan anggota
dalam pengambilan keputusan, kontribusi modal (simpanan pokok dan simpanan wajib),
pengelolaan, serta partisipasi di bidang pengawasan dan pengendalian.
Partisipasi anggota sebagai pelanggan ditunjukkan dalam pemanfaatan pelayanan
(peminjaman, pembelian, dan pemasaran) yang diselenggarakan oleh koperasi. Karena
kondisi hidup dan matinya koperasi ditentukan oleh derajat partisipasi anggotanya, maka
keanggotaan koperasi harus dikelola sebaik-baiknya agar diperoleh anggota koperasi
yang memiliki potensi ekonomi (sebagai produsen, konsumen, atau pemilik faktor
produksi tenaga kerja) kesadaran, dan komitmen berkoperasi, dedikasi dan kesetiaan yang
tinggi, yang akan dijelmakan dalam bentuk kualitas partisipasinya
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari manajemen keanggotaan koperasi ?
2. Apa saja fungsi dari manajemen keanggotaan koperasi ?
3. Apa Itu tujuan dari manajemen keanggotaan koperasi ?
4. Apa saja bidang yang ada pada manajemen keanggotaan koperasi ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen keanggotaan koperasi.
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari manajemen keanggotaan koperasi.
3. Untuk mengetahui apa itu tujuan dari manajemen keanggotaan koperasi.
4. Untyk mengetahui apa saja bidang yang ada pada manajemen keanggotaan koperasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Keanggotaan Koperasi

Keanggotaan koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Masyarakat


yang dapat menjadi anggota koperasi adalah mereka yang memenuhi persyaratan
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Keanggotaan koperasi harus didasarkan pada
kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi, dapat diperoleh setelah syarat
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dipenuhi. tidak dapat dipindah tangankan, dan
setiap anggota memiliki kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sesuai yang diatur
dalam Anggaran Dasar (UU No 25 Tahun 1992).

Bagi anggota yang memperoleh informasi cukup sehingga memahami koperasi beserta
kebijakan dan tindakannya akan :
• Lebih setia kepada koperasinya.
• Memiliki kepentingan yang lebih besar dengan koperasinya.
• Bertindak sebagai salesman bagi koperasinya.
• Memenuhi semua kewajiban dan melunasi segala pembayaran kepada koperasi.
• Membantu menghentikan desas-desus dan membela koperasinya.
• Membangun iklim yang baik pada anggota dan masyarakat terhadap koperasinya.
• Memberitahukan kepada masyarakat mengenai sumbangan koperasinya kepada kemajuan
koperasin setempat.

2.2 Fungsi Manajemen Keanggotaan Koperasi

Secara singkat fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Bagi seorang manajer sumber daya manusia, perencanaan diartikan sebagai penentuan
lebih dahulu dari kebijaksanaan, program, prosedur dan teknisi yang akan menunjang
tercapainya tujuan organisasi. Adapun penetapan tujuan organisasi itu sendiri
memerlukan partisipasi aktif dari manajer sumber daya manusia, agar aspek sumber
daya ini mendapat perhatian.
2. Pengorganisasian (Organizing)
2
Sebuah organisasi harus dibentuk untuk dapat melaksanakan policy, program, serta
prosedur kepegawaian. Dalam hal ini tampak jelas bahwa organisasi merupakan suatu
alat untuk mencapai tujuan. Seorang manajer sumber daya manusia harus mampu
mengidentifikasi semua fungsi operatif, kemudian melakukan pengelompokan
kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam unit-unit menurut prinsip-prinsip organisasi yang
sehat serta mangatur hubungan kerja antar unit tersebut.
3. Pengarahan (Directing)
Fungsi berikutnya adalah fungsi pelaksanaan, dimana rencana yang telah dibuat akan
diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan nyata. Fungsi pengarahan dapat juga disebut
juga dengan istilah lain, seperti motivasi (Motivation), Penggerakan (Actuating), atau
pemberian komando (Commanding).
4. Pengawasan (Controlling)
Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi pengawasan yakni melakuakn
pengukuran serta penilaian terhadap hasil yang diperoleh dari rencana yang
terlaksana. Dalam hal ini, seandainya terjadi penyimpangan-penyimpangan dari hasil
yang diharapkan, maka akan diperlukan usaha korelasi dan pengendalian. Hal ini
mutlak dalam rangka penyempurnaan.

Mengenai fungsi-fungsi operatif dari manajemen keanggotaan secara singkat dapat diuraikan
seperti berikut ini :

1. Pengadaan (Procurement)
Fungsi operatif ini berhubungan dengan usaha memperoleh dan menempatkan macam
dan jumlah pegawai yang tepat diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Aspek
kuantitatif atas sejumlah karyawan yang dibutuhkan akan memerlukan sebuah
perencanaan kebutuhan karyawan.
2. Pengembangan (Development)
Fungsi ini mempunyai tujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta kecakapan
karyawan melalui pengadaan program-program pelatihan dan program lainnya.
Pelatihan diperlukan bagi karyawan baru agar dapat m,encapai prestasi berdasarkan
standar yang ditetapkan dalam waktu singkat. Sedangkan perlunya pelatihan bagi
karyawan lama adalah sebagai persiapan untuk promosi ke jabatan yang lebih tinggi
serta diharapkan agar lebih bertanggung jawab. Pengembangan merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting serta perlu berlangsung terus –menerus mengikuti
3
peningkatan arus teknologi dan metode kerja, serta menyesuaikan dengan tuntutan
keadaan yang juga terus meningkat.
3. Kompensasi (Compentation)
Fungsi ini mencakup semua jenis imbalan yang diperoleh karyawan atas sumbangan
prestasi mereka pada organisasi. Kompensasi adalah suatu kewajiban yang harus
diberikan kepada karyawan atas sumbangan tenaga dan pikirannya kepada organisasi
tersebut.
4. Integrasi (Integration)
ungsi integrasi merupakan tantangan yang paling sulit dalam manajemen. Fungsi ini
dimaksudkan sebagai usaha yang perlu dilaksanakan untuk mempengaruhi setiap
karyawan, dengan harapan tercipta kesatuan tujuan, kesatuan pola berfikir serta
kegiatan. Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik apabila seluruh karyawan lebih
mengutamakan tujuan organisasi dari pada tujuan pribadi.
5. Pemeliharaan (Maintenance)
Fungsi pemeliharaan ditujukan untuk dapat mempertahankan serta memperbaiki
kondisi fisik dan mental para karyawan. Selain itu dianggap sebagi suatu syarat untuk
dapat menjamin awetnya penggunaan karyawan dengan manfaat yang optimal.
6. Pemberhentian (Separation)
Pada suatu waktu tertentu, seorang karyawan akan berhenti bekerja dan harus
meninggalkan pekerjaannya. Suatu hal yang tidak mungkin apabila seseorang dapat
bekerja sepanjang hidupnya, oleh karena itu pada suatu sat ia akan mencapai usia
pension. Selain itu ada kalanya pula seorang akan berhenti bekerja atas permintaannya
sendiri dengan berbagai alasan pribadi, atau karena tindakan disiplin atas prilaku yang
melanggar ketentuan yang telah ditatapkan oleh organisasi. Segala macam
pemberhentian tersebut haruslah dilakukan dengan cara-cara yang baik sehingga citra
perusahaan tetap terjaga di masyarakat.

2.3 Tujuan Manajemen Keanggotaan Koperasi


1. Memperoleh anggota-anggota koperasi yang memiliki potensi baik sebagai pemilik
maupun pelanggan koperasi yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan koperasi
yang bersangkutan.
2. Mengoptimalkan partisipasi anggota koperasi baik sebagai pemilik maupun pelanggan
untuk mewujudkan keunggulan partisipasi yang dicirikan dari efisiensi biaya
4
pelayanan koperasi.
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki anggota terhadap koperasinya
yang dicirikan dari adanya semangat membela dan setia pada koperasi.
4. Tercapainya tujuan individu anggota dalam berkoperasi yaitu meningkatkan taraf
hidup anggota yang pada gilirannya akan mendorong tercapainya tujuan organisasi
koperasi yaitu mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

2.4 Beberapa Bidang Pada Manajemen Keanggotaan Koperasi


1. Bidang Personalia
a. Mengusulkan pengangkatan pegawai dan pencatatan pegawai yang melanggar tata
tertib.
b. Membimbing, memotivasi, dan mengawasi karyawan.
c. Mengusulkan peningkatan pendidikan dan ketrampilan pegawai, misalnya dikirim
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
d. Mengusulkan promosi pegawai yang berprestasi, termasuk peningkatan
kesejahteraannya.
Pemimpin yang baik adalah orang yang tahu banyak tentang bawahan yang
dipimpinnya. Karena manajer adalah pemimpin dari seluruh kepala unit maka dia juga
harus mengetahui banyak tentang seluk beluk usaha dan tentang teknik pemasaran di
mana dia bertanggung jawab terhadap penjualan hasil produksi koperasi. Disamping
itu, dia juga harus menguasai tentang komunikasi ke luar untuk mempromosikan
usaha koperasi, kerjasama dengan pihak lain, mencari peluang-peluang pasar, dan
mengembangkan pemasaran koperasi.
2. Bidang Pengelola Usaha
Karena usaha adalah tanggung jawab manajer, maka dia secara intensif harus
mencari informasi pasar, merealisasi peluang pasar yang ada, dan bertanggungjawab
penuh terhadap omzet penjualan. Dalam menangani masalah strategi teknologi
produksi, ia juga harus mengusahakanagar mencapai economic of scale atau
penurunan biaya dan mencapai efisien kerja. Selain itu, pemodalan koperasiyang
murah dan mudah harus diusahakan oleh koperasi, terutama modal kerja operasional
yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Bidang Administrasi
5
Administrasi merupakan pendukung lancarnya organisasi mencakup
administrasi keuangan dan pembuatan laporan-laporan yang menjadi tanggung
jawabnya. Sampai batas tertentu dengan persetujuan pengurus dapat menandatangani
surat-surat persetujuan penerimaan dan pengeluaran sampai jumlah tertentu.
4. Bidang Perencanaan
1. Mengkoordinir penyusunan konsep
a. Rencana kerja, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Rencana pengeluaran terutama pengeluaran yang rutin.
c. Rencana pemasukan yang sudah ada anggarnnya.
2. Konsep perencanaan ini diajukan ke pengurus, lalu diadakan penyesuaian
seperlunya sebelum diajukan ke rapat anggota.
3. Mengikuti rapat yang berkaitan dengan bidang usaha.
5. Bidang Pengawasan
Disini manajer bertanggung jawab atas seluruh bidang pengawasan di mana
kegiatan yang harus dilakukan mencakup antara lain :
1. Perencanaan persediaan, yang meliputi persediaan bahan baku dan barang jadi
2. Pengawasan investasi.
3. Kerajinan dan kedisiplinan pegawai.
4. Jumlah uang masuk dan uang keluar harus diberikan setiap saat serta diadakan
evaluasi lalu dibandingkan antara rencana dan kenyataan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan menggunakan pendekatan manajemen SDM, manajemen keanggotaan


koperasi dapat dikonsepkan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian dari pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemutusan status keanggotaan anggota koperasi agar tujuan individu
angota, koperasi dan masyarakat di sekitarnya dapat terwujud.

3.2 Saran

Alangkah baiknya bila anggota tidak hanya sekedar bisa mengkritik tetapi juga dapat
memberikan jalan keluar atau solusi terbaik untuk perbaikan dan penyelesaian masalah yang
timbul di dalam Koperasi.

Pelayanan untuk anggota merupakan satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh
Koperasi, disatu sisi keaktifan dan pengurus koperasi beraneka ragam, ada yang aktif, kurang
aktif dan ada yang tidak aktif. Pengurus harus dapat memaksimalkan tenaga yang ada dalam
rangka memberikan pelayanan untuk anggota.

Pengurus dan Pengawas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh karena
itu bisa diartikan kesalahan dari Pengurus juga merupakan kesalahan dari Pengawas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Satio Dan Halamoan Tamba, 2001. Koprasi: Teori Dan Praktek. Penerbit Erlangga,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai