Anda di halaman 1dari 12

PENATAAN PASAR DI DESA SINGAH MULO KEC.

PINTU
RIME GAYO KAB.BENER MERIAH

SKRIPSI

Sebagai Salah Arsitektur Satu Syarat Untuk Lulus Mata


Kuliah Seminar
OLEH
SYAHRIDA ZALFITRI
(150160083)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa Karena Berkat rahmat Dan Kasih
Karunianya, Sehingga Saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penataan Kawasan
Pasar Di Desa Singah Mulo Kec. Pintu Rime Gayo Kab. Bener Meriah

Penulisan skripsi ini sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan Program Strata 1 (SI) Fakultas teknik Jurusan Arsitektur, guna memperoleh gelar
S.T

Dalam upaya penyelesaian skrips ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada pembimbing yang telah membimbing saya dan mengarahkan saya serta memberikan
motivasi yang sangat berharga kepada saya

Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan agar
penulis dapat menempuh ujian sarjana pendidikan yang diselenggarakan di fakultas teknik
arsitektur

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih mendapat kekurangan
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran yang membangun untuk laporan ini dan
dapat bermanfaat bagi kita semua

Lancang garam,

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Batasan Masalah..................................................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian...............................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................7
2.1 Pasar.....................................................................................................................................7
2.1.1. pengertian pasar..........................................................................................................7
2.1.2. jenis-jenis pasar............................................................................................................7
2.1.3. sistem pelayanan pasar................................................................................................7
2.1.4. kegiatan perpasaran....................................................................................................8
2.1.5 menurut waktu kegiatannya.......................................................................................8
2.2 Tinjauan Pasar Tradisional................................................................................................8
2.2.1 pengertian pasar tradisional.......................................................................................8
2.3 Sejarah Perkembangan Pasar............................................................................................8
2.3.2. perkembangan pasar...................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN....................................................................................................................10
3.1 jenis penelitian...................................................................................................................10
3.2 Lokasi Penelitian................................................................................................................10
3.3 Unit Penelitian....................................................................................................................10
3.4 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................................12
3.4.1. Data primer................................................................................................................12
3.4.2. Data sekunder............................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kondisi pasar tradisional yang berkesan kotor, panas, bau, kumuh, dan sempit itu
merupakan salah satu pandangan umum masyarakat. Sehingga membuat persepsi masyarakat
terhadap pasar tradisional semakin buruk mengakibatkan para pembeli memilih alternatif
lain. Diantaranya belanja di tempat yang lebih mudah di jangkau seperti ke pedagang
keliling dan pedagang kaki lima. Berdasarkan survei AC Nielsen, 2003 (dalam Nasichin K,
2010) yang menyatakan bahwa "pasar modern telah tumbuh sebesar 31,4%. Bersama dengan
itu, pasar tradisional telah tumbuh secara negatif sebesar 8%. Berdasarkan kenyataan ini
maka pasar tradisional akan habis dalam kurun waktu sekitar 12 tahun yang akan datang,
sehingga perlu adanya langkah preventif untuk menjaga kelangsungan pasar tradisional
termasuk kelangsungan usaha perdagangan (ritel) yang dikelola oleh koperasi dan UKM, agar
usaha perdagangan pasar tradisional tetap eksis dan beroperasi dari tahun ke tahun.

Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan


Itu sendiri melainkan adanya pihak yang membantu agar segala keperluan terpenuhi. Dengan
demikian adanya pasar merupakan suatu kepentingan bagi masyarakat, begitu juga dengan
masyarakat di desa Singah Mulo mereka memanfaatkan lahan yang sempit yaitu di halaman
rumah warga dan pinggir jalan untuk berjualan. Sebenarnya pengaruh adanya pasar sangatlah
banyak menguntungkan bagi daerah itu sendiri karena dengan adanya pasar masyarakat tidak
lagi perlu pergi ke daerah lain untuk mencari kebutuhan mereka.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli secara langsung
dimana terjadi proses tawar-menawar, pasar tradisional juga hanya mempunyai bangunan
yang sederhana seperti kios-kios atau gerai yang dibuka oleh penjual atau pengelola pasar.
Penataan pasar tradisional adalah salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah agar
pasar tradisional akan tetap ada dengan seiring berkembang waktu pasar tradisional telah
tersaingi oleh pasar modern

Kegiatan di dalam pasar sangat beraneka ragam bukan hanya teransaksi jual beli
tetapi banyak lagi kegiatan yang ada di dalamnya, pasar tradisional mempunyai cara
tersendiri yang lebih efektif sehingga membuat pasar tradisonal ini memiliki perbedaan
dengan pasar modern salah satunya yaitu dalam hal berinteraksi, melalui pasar tradisional
dapat semakin mempererat hubungan antar manusia dari berbagai suku bangsa.

Dalam peraturan presiden RI Nomor 112 tahun 2007 tentang penataan dan
pembinaaan pasar tradisional, telah di tetapkan ketentuan yaitu harus menghitungkan kondisi
sosial ekonomi, menyediakan area parkir, dan menyediakan fasilitas yang menjamin pasar
tradisional yang bersih dan aman ( pasal 2 ). Seharusnya penataan pasar adalah salah satu
kebijakan pemerintah yang telah di tetapkan pada daerah masing-masing, tapi masih saja
sangat banyak pasar-pasar yang tidak dapat perhatian dari pemerintah, padahal pasar adalah
salah satu sumber kebutuhan masyarakat yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan
hidup.Tapi tidak dengan pasar yang ada di Desa Singah Mulo ini.

Desa Singah Mulo adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Pintu Rime Gayo,
Kabupaten Bener Meriah, provinsi Aceh, Indonesia. Singah mulo adalah salah satu 10
kecamamatan yang ada di Kabupaten Bener Meriah. Desa ini mempunyai penduduk cukup
ramai, oleh karena itu desa ini bisa di katakan sebagai pusat pembelanjaan dari desa –desa
yang lain. Pasar ini memiliki beberapa jenis pedagang yaitu pedagang aksesoris, pakaian,
sayur mayur, rempah-rempah, kelontong, buah, dan masih banyak lagi, Kondisi area tempat
pembelanjaan di desa Singah Mulo ini sangat kecil, karena area penjualan berada di pinggir
jalan utama lintas Bireuen-Takengon dan halaman rumah warga serta di emperan-emperan,
sehingga menimbulkan permasalahan yaitu kurangnya area parkir pada pasar tersebut
sehingga kendaraan parkir di pinggir jalan dan juga terhambat oleh pembeli yang lalu lalang
yang menimulkan kemacetan pada jalan dan juga penataan untuk para pedagang tidak
beraturan. Dengan adanya penataan pasar yang aman dan nyaman akan dapat memudahkan
masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli, tanpa harus adanya keluh kesah dari
masyarakat karena area lahan mereka di pakai oleh pedagang yang berjualan dan untuk akses
jalan juga bisa menjadi lebih baik lagi. Pasar ini juga merupakan pasar tradisional di kampung
Singah Mulo Kec.Pintu Rime Gayo yang memiliki tingkat sosial yang tinggi bagi masyarakat dan
para pedagang. Dengan adanya pasar di desa ini yang tidak tertata, sehingga membuat pasar ini
semrawut dengan itu perlu adanya penanggulangan dan penataan.
Pasar tradisional di desa ini menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat yang ada
di sini. Selain banyaknya penjual, banyak juga pihak yang mendapatkan keuntungan dari aktifitas di
pasar ini seperti tukang parkir, sopir angkot. Dan salah satu potensi yang ada di desa Singah Mulo ini
yaitu letaknya yang strategis berada di jalan lintas Bireuen-Takengon, dan untuk sarana trasnportasi
juga sangat mudah didapatkan.
Menurut narasumber yang di wawancarai pasar di desa Singah Mulo ini sudah ada sejak
30 tahun yang lalu, tapi kondisi pasar masih sama saja dari dulu hingga sekarang tidak ada
perubahan melainkan semakin banyaknya pedagang, area ini pasar ini semakin sempit di tambah
lagi adanya kendaraan yang lalu lalang, dan harapan masyarakat untuk pasar di desa Singah
Mulo ini bisa di perbaiki dan ditata lagi.

Dari pernyataan masyarakat yang penulis wawancarai dapat disimpulkan bahwa masyarakat
sangat menginginkan pasar yang baik, aman, nyaman dan lebih tertata lagi, Pasar Singah Mulo ini
peminat penjual cukup banyak karena banyaknya pembeli yang datang dari desa-desa lain, hal ini
menjadi poin utama agar pasar Singah Mulo ini ditata lagi, agar penjual dan pembeli semakin
bertambah. Aktifitas jual beli di desa Singah Mulo berlangsung mulai dari pukul 07.00-13.00 WIB.
Dengan aktifitas bermacam-macam yang di lakukan oleh para masyarakat. Salah satunya yaitu
aktifitas jual beli. Di pasar Singah Mulo ini menjual berbagai macam kebutuhan pokok seperti, sayur
mayur, peralatan dapur, pakaian,dll

Munculnya permasalahan di atas karena kurangnya lahan untuk memperbaiki area


pasar, dan kenapa masyarakat tidak memperbaiki area pasar yaitu karena tidak adanya lahan
yang cukup untuk membangun area pasar yang lebih luas. Itu adalah alasan kenapa area pasar
tetap seperti itu dari tahun ke tahun, karena itu perlu di adakan kan penerapan dan penelitian
untuk melihat keadaan area pasar tersebut.

Dengan banyaknya permasalahan yang ada di pasar Singah Mulo ini, maka perlu adanya
pengembangan dan penataan pasar, bukan hanya dalam bentuk fisik melainkan juga seperti sirkulasi,
penempatan dan pengorganisasian ruang, parkiran, penghawaan, utilitas, dan segala bentuk sistem
yang dapat menunjang kegiatan pasar tersebut.Seiring berjalannya waktu masih banyak
permasalahan di pasar Singah Mulo. Adapun yang mendasari upaya pasar tradisional ini agar
menjadi lebih baik yaitu
Gambar 1.1 Kondisi pasar Singah Mulo
Sumber : Data Penulis, 2018

Dari dokumentasi di atas, beberapa permasalahan yang ada di Desa Singah Mulo:
1. Aktifitas penjual dan pembeli di halaman rumah warga
2. Aktifitas penjual dan pembeli di pinggir jalan raya
3. Tidak tersedianya lahan parkir
4. Kurangnya pengaturan sirkulasi
Dalam beberapa uraian diatas perlu adanya perbaikan dan penataan Kembali terkait
permasalahan yang ada di pasar Singan Mulo ini agar menjadi lebih layak, nyaman, dan
efisien sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan semestinya.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang yang telah tertera diatas maka yang dapat di jadikan
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara mengatasi minimnya lahan area pasar ?
b. Bagaimana cara mengatasi tata letak para pedagang agar lebih teratur ?

1.2 Batasan Masalah

Di dalam masyarakat kebutuhan adalah sesuatu yang paling utama salah satunya
adalah kebutuhan sandang, pangan, dan papan, oleh karena itu penulis membatasi cakupan
pembahasan kepada penataan kembali kawasan pada Desa Singah Mulo

1.4 Tujuan Penelitian


Adalah untuk melihat dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada
area pasar tersebut dan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang ada, oleh
karena itu pasar yang nyaman adalah impian setiap masyarakat. Pada hasil penelitian ini
penulis mencari solusi agar area pasar dapat menjadi lebih nyaman dan aman bagi
masyarakat.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian untuk membuat masyarakat lebih nyaman dengan adanya pasar
yang baik dan juga untuk menambah pengetahuan bagi si penulis

Untuk menghadirkan pasar yang lebih baik lagi, salah satu strategi yang dapat di
ambil yaitu dengan mewujudkan desain yang dapat mengoptimalkan penataan pasar yang
baik, sehingga pasar dapat menjadi lebih tertata.Dalam proses untuk membuat pasar ini
menjadi lebih bagus akan dilakukan penelitian desain sebagai salah satu langkah penting.
Pada proses penelitian tersebut akan kita lihat bagaimana situasi area tersebut. Untuk proses
penelitian ini membutuhkan salah satu cara yaitu dengan menganalisa area lahan tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, penulis memiliki gagasan untuk


melakukan penelitian dan mencari solusi bagaimana agar pasar di Desa Singah mulo dapat
menjadi lebih baik lagi, hasil dari penelitian yang dilakukan ialah menghadirkan penataan
pasar yang lebih tertata, aman dan nyaman
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar
2.1.1. pengertian pasar
Pasar adalah tempat bertemunya dua orang untuk melakukan transaksi jual beli barang atau
jasa. Menurut para ahli ( William J Stanton ) pengertian pasar adalah sekumpulan orang yang
memiliki keinginan untuk puas, uang yang digunakan untuk berbelanja, serta memiliki
kemauan membelanjakan uang tersebut. Menurut (H Nyistrom) pengertian pasar merupakan
suatu tempat tertentu yang digunakan sebagai tempat penyaluran barang dan jasa dari tangan
produsen ke konsumen. Menurut (Philip & Duncanadan) yang mendefenisikan sebuah pasar
sebagai sesuatu yang digunakan untuk menempatkan barang yang dibutuhkan oleh
konsumen. Sehingga kedua pendapat dari (W.J.Stanton dan Philip & Duncanadan) meyakini
bahwa pasar ialah tempat untuk meletakkan barang-barang untuk dibeli konsumen.
Sedangkan menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertian pasar merupakan tempat
sekumpulan orang melakukan transaksi jual beli. Pasar merupakan sebuah tempat untuk jual
beli yang diadakan oleh sebuah organisasi atau perkumpulan dan sebagainya dengan maksud
untuk dapat mencari derma, Dan menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan
kegiataannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya tawar menawar untuk
saling menguntungkan dan banyaknya berkumpulnya orang-orang

dengan berkembangnya jaman pasar di bagi menjadi 2 yaitu:

 pasar tradisional yaitu pasar yang terdapat kios-kios, kedai, dan pasar tradisional juga
lebih berada di area terbuka dan para pembeli bisa secara langsung berinteraksi
dengan penjual, dan
 pasar modern ialah pasar yang penjual dan pembelinya tidak berinteraksi langsung
melainkan pembeli hanya melihat lebel harga yang sudah tertera pasar modern lebih
tertutup atau berada dalam bangunan.

2.1.2. jenis-jenis pasar


Jenis-jenis pasar mempunyai 3 bagian yaitu:

1. Pasar induk adalah pasar yang lebih menjual segala barang yang di butuhkan, pasar
induk juga bisa di katakan sebagai pusat pembelanjaan
2. Pasar khusus adalah pasar yang lebih menjual barang-barang tertentu
3. Pasar eceran adalah pasar yang lebih menjual barang dagangan secara eceran seperti
perkilo, dan perbuah

2.1.3. sistem pelayanan pasar


pasar terdapat 3 komponen yaitu:

1. Konsumen adalah sekumpulan orang-orang yang membeli keperluan untuk


kebutuhan sehari-hari, dan dengan adanya pembeli akan adanya keuntungan bagi
penjual dan juga adanya interaksi saling tawar menawar
2. Pedagang adalah orang yang menjual berbagai macam barang dagangan kepada
konsumen sesuai dengan apa yang mereka jual, pedagang di bagi menjadi 2 yaitu:
pedagang individu dan pedagang kelompok ataupun gabungan
a. Pedagang individu adalah pedagang yang berdiri sendiri
b. Pedagang kelompok maupun gabungan adalah pedagang yang berdiri lebih
dari satu pihak.
3. Materi perdagangan
Materi perdagangan yaitu barang-barang yang di jual berdasarkan kebutuhan
sehari-hari seperti sandang, pangan, dan kebutuhan lainnya

2.1.4. kegiatan perpasaran


Kegiatan perpasaran bukan hanya sekedar adanya penjual dan pembeli melainkan adanya
kegiatan yang lain berupa adanya distribusi barang, penyimpanan barang, dan penyajian
barang. Secara garis besar yang di lakukan dalam perpasaran yaitu jual beli.

1. Kegiatan jual beli yaitu adanya pedagang yang menjual dagangannya dan adanya
pembeli yang membeli barang dagangan berdasarkan kebutuhannya
2. Kegiatan distribusi barang yaitu kegiatan penyaluran barang dari penjual untuk
sampai ke tangan pembeli
3. Kegiatan penyimpanan barang yaitu tempat untuk menyimpan barang-barang
kedalam gudang
4. Kegiatan penyajian barang yaitu kegiatan dengan tujuan agar pembeli dapat
melihat dan memilih barang yang diinginkan

2.1.5 menurut waktu kegiatannya

 Pasar di desa Singah mulo ini berlangsung mulai pukul 07.00-13.00 WIB

2.2 Tinjauan Pasar Tradisional


2.2.1 pengertian pasar tradisional
Pasar tradisional telah ada sejak jaman dahulu, awal mulanya terjadinya pasar tradisional
karena adanya barter ( pertukaran barang), dan semakin berkembang hingga saat ini. Pasar
tradisional yaitu bertemunya satu kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya seperti
pedagang dan pembeli maka terjadi lah interaksi antara kedua belah pihak, dan adanya tawar
menawar yang saling menguntungkan. Pasar tradisional lebih di kenal dengan pasar terbuka
(outdoor) karena kegiatan ini lebih dui lakukan di area terbuka.

2.3 Sejarah Perkembangan Pasar


2.3.1. sejarah pasar

Dalam kehidupan salah satu yang harus di penuhi yaitu kebutuhan, berbagai cara masyarakat
untuk memenuhi kebutuhannya salah satunya adalah perdagangan, dengan adanya
perdagangan pasti adanya pasar.

Pasar dikatakan tempat berbelanjaan yang sudah cukup lama yang dikenal hingga saat ini,
khususnya di Indonesia, pasar telah ada sejak jaman jawa kuno yaitu sebagai tempat
berlangsungnya interaksi atau tukar menukar barang yang telah teratur dan terorganisasi
(Nastiti, 2003:13), kegiatan pasar pada jaman dahulu hanya di lakukan oleh sekelompok
orang dengan memberikan hasil pribumi mereka yang di tukarkan dengan hasil pribumi yang
lain sesuai dengan kebutuhan mereka, karena itu timbullah kerja sama antar masyarakat
untuk membangun suatau perdagangan yang lebih besar yang di sebut pasar,

Seiring terus berkembangnya jaman sistem tukar barang telah di ganti dengan rupiah, seperti
yang di lakukan masyarakat sekarang ini.

2.3.2. perkembangan pasar

Perkembangan pasar saat ini bisa dikatakan sudah sangat baik, karena telah adanya tempat
yang layak untuk melakukan jual beli, lain dari jaman dahulu yang hanya di lakukan di area
terbuka tanpa adanya peneduh, sejak Belanda masuk ke Indonesia disitulah mulai adanya
perkembangan yang sangat tinggi, seperti penataan pasar lebih rapi, dengan dibuatnya
pembatas-pembatas untuk para penjual yang sekarang lebih di kenal dengan sebutan kios,
sekarang ini kegiatan pasar sudah sangat meningkat, karena itu penataan pasar harus lebih di
tingkatkan juga, agar tetap mempertahankan sistem perdagangan.

Penataan pasar yang di bawa oleh Belanda, sangat di terima oleh masyarakat karena
memberikan kesan yang baik, yaitu dengan memberi pembatas antara kios satu dan kios yang
lain, sehingga masih di pertahankan hingga saat ini.
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 jenis penelitian
Metode yang di ambil dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan cara
mengamati, mencari informasi dan mengumpulkan data, metode ini dilakukan untuk melihat
bagaimana cara penataan pasar pada Desa Singah Mulo yang kemudian di analisa kembali
agar mendapatkan hasil kesimpulan dari masalah di atas

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi yang penulis ambil yaitu didesa Singah Mulo Kec.Pintu Rime Gayo Kab.
Bener Meriah sebagai lokasi penelitian. Di daerah ini terdapat satu desa yang mempunyai
penduduk yang banyak, pemilihan desa Singah mulo sebagai lokasi penelitian berdasarkan
bahwa, banyaknya pembeli dan penjual di pasar tersebut,

Gambar 3.1 : Desa Singah Mulo

Sumber : Data Penulis, 2018.

3.3 Unit Penelitian


Pasar yang berada di Desa Singah Mulo ini adalah salah satu pasar yang sangat di
butuhkan oleh masyarakat, yang mana pasar tersebut adalah pasar utama bagi Desa-Desa lain.
Oleh karena itu penulis akan menganalisis tentang penataan kembali pasar Singah mulo
dengan uraian berikut ini

3.4 Teknik Pengumpulan Data


3.4.1. Data primer
1. Observasi

Observasi menurut KBBI (2017) adalah suatu proses peninjauan yang cermat dan kompleks.
Sering juga di artikan, bahwa observasi adaah sebuah aktivitas yang di lakukan peneliti
dengan cara melihat langsung untuk mengetahui kondisi di daerah tersebut
2.Survei Dan Pengamatan langsung

Survei dan pengamatan langsung di lakukan pada pasar yang penulis ambil untuk
penelitian, dan untuk menghasilkan data yang lebih lengkap untuk data laporan penelitian.

3.Dokumentasi

Dokumentasi adalah berupa foto-foto dari pasar yang di jadikan objek penelian,untuk
tujuan memperlihatkan kondisi di daerah pasar tersebu

3.4.2. Data sekunder


Data sekunder yaitu data yang di dapat penulis melalui media dan penelitian lainnya,
contoh seperti buku, jurnal, internet yang telah di publikasikan langsung maupun tidak.

Anda mungkin juga menyukai