Anda di halaman 1dari 10

Physics Education Research Journal Vol. 2 No.

1 (2020), 59-68
P-ISSN: 2685-6190
e-ISSN: 2714-7746

Penerapan Model Pembelajaran Generatif Pada Materi


Usaha dan Pesawat Sederhana Kelas VIII MTs
Nurussalam Sidogede OKU Timur

Effendi*, Dwi Pantriani

Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda Sukaraja, Indonesia


*e-mail: effendi@stkipnurulhuda.ac.id

Received: October 13rd, 2019. Accepted: January 27th, 2020. Published: February 29th, 2019

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penerapan
model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar peserta
didik pada materi Usaha dan Pesawat Sederhana di kelas VIII
MTs Nurussalam Sidogede. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas VIII di MTS Nurussalam Sidogede yang
terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
secara acak melalui pengundian. Pembelajaran pada kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran generatif
(generative learning), sedangkan kelas kontrol menggunakan
model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes, dan pengujian hipotesisnya menggunakan
uji-t. Berdasarkan hasil belajar peserta didik diperoleh nilai
thitung = 3,09 yang lebih besar dibanding ttabel = 2,01 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
yang signifikan antara peserta didik dengan model
pembelajaran generatif (generative learning) dan peserta didik
dengan model pembelajaran konvensional.

Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of the
application of Generative learning models on student learning
outcomes in the Work and Simple Machine in MTs Nurussalam
Sidogede grade VIII. The type of this research is a quantitative
research. The population in this research were students of class

doi: 10.21580/perj.2020.2.1.4906
https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 59
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

VIII at MTS Nurussalam Sidogede consisting of 4 classes.


Sampling in this study was randomly drawn. The experimental
class uses the generative learning model, while the control class
uses the conventional learning model. Data collection
techniques using tests, and testing of hypotheses using t-test.
Based on student learning outcomes obtained tcount = 3.09 which
is more than ttable = 2.01; so it can be concluded that there are
significant differences in learning outcomes between students
with generative learning models and students with
conventional learning models. ©2020PERJ

Keywords: Generative learning; physics learning outcomes; simple machine


work.

PENDAHULUAN pembelajaaran yang mampu


mengarahkan siswa pada proses
Pendidikan merupakan proses pemecahan masalah. Selcuk
pertolongan yang terus menerus menyatakan bahwa dengan siswa
dari penyesuaian yang lebih tinggi belajar memecahkan masalah
bagi manusia yang telah dengan model apapun pada
berkembang secara fisik dan dasarnya akan mengarah pada
mental, yang bebas dan sadar keberhasilan hasil belajar siswa
kepada Tuhan, seperti (Selcuk & Mahmed, 2013). Secara
termanifestasi dalam alam sekitar praktis, pendidikan IPA harus
intelektual, emosional, dan mampu memberikan pengalaman
kemanusiaan. Melalui pendidikan, secara langsung kepada peserta
manusia dapat merubah tingkah didik sebagai upaya
laku dan kepribadian yang lebih pengembangan kompetensi
baik. Salah satu hal yang sering (Firdaus & Sinensis, 2017).
dilakukan yakni kegiatan Pembelajaran merupakan suatu
pembelajaran. Proses pembelajaran sistem atau proses membelajarkan
terutama pembelajaran IPA pembelajar yang direncanakan,
diharapkan dapat berpusat pada dilaksanakan dan dievaluasi secara
siswa. Balanay menyatakan bahwa sistematis agar pembelajaran dapat
penerapan pembelajaran berpusat mencapai tujuan secara efektif dan
siswa pada pembelajaran IPA dapat efesien (Komalasari, 2013).
melatih siswa untuk Mengajar pada hakikatnya tidak
mengembangkan keterampilan lebih dari sekedar menolong para
proses sains (Balanay, 2013). Proses peseta didik untuk memperoleh
pembelajaran yang baik adalah pengetahuan, keterampilan, sikap,

60 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

serta ide dan apresiasi yang diinginkan dapat dicapai oleh


menjurus kepada perubahan peserta didik (Trianto, 2007).
tingkah laku dan pertumbuhan Berdasarkan hasil observasi
peserta didik, terlebih jika pendidik tahap awal pada tanggal 10
tidak memperhatikan Oktober 2018 sampai tanggal 10
perkembangan komunikasi siswa. November 2018 di kelas VIII MTs
Ikhsan berpendapat bahwa Nurussalam, masalah pokok yang
kemampuan pemahaman dan terjadi dalam proses pembelajaran
komunikasi siswa yang rendah adalah masih rendahnya daya
sangat mungkin disebabkan oleh serap peserta didik. Hal ini nampak
penggunaan model pembelajaran pada hasil belajar peserta didik
yang tidak sesuai (Ikhsan & Rizal, yang menunjukkan 61,78% belum
2014). Oleh karena itu, guru harus mampu mencapai Ketuntasan
mampu memilah dan memilih serta Belajar Minimal (KBM) yang
menentukan pendekatan ditetapkan. Berdasarkan observasi
pembelajaran yang sesuai dengan yang dilakukan, terlihat bahwa
materi pembelajaran, karakteristik pada saat proses pembelajaran
siswa dalam proses pembelajaran pendidik masih menerapkan model
serta tujuan pembelajaran pembelajaran konvensional.
(Sunandar & Effendi, 2018). Dengan Pendidik lebih banyak
demikian kinerja guru sangat mendominasi pembelajaran. Hal ini
berperan dalam usaha peningkatan menyebabkan peserta didik kurang
kualitas pembelajaran. Sejalan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
dengan hal tersebut, Waluya Salah satu pendukung untuk
mengatakan jika kemampuan tercapainya tujuan pembelajaran
pemahaman dan komunikasi siswa adalah model pembelajaran yang
yang rendah sangat mungkin digunakan oleh pendidik. Effendi
dikarenakan penggunaan model menyatakan bahwa
pembelajaran yang tidak tepat profesionalisme guru (pendidik)
(Waluya, 2008). Berdasarkan kedua sangat menentukan keberhasilan
pendapat tersebut, jelas bahwa siswa dalam belajar, terutama
pemilihan model akan kemampuan pencapaian hasil
mempengaruhi kualitas belajar (Effendi, 2015). Kemampuan
pemahaman dan komunikasi siswa. peserta didik dalam menerima
Menurut Trianto salah satu tolak pelajaran dapat dipengaruhi dari
ukur bahwa peserta didik telah pemilihan model pembelajaran
belajar dengan baik adalah jika yang tepat sehingga tujuan
peserta didik tersebut dapat pembelajaran yang diingikan dapat
mempelajari materi yang tercapai. Berdasarkan masalah yang
seharusnya dipelajari, sehingga terjadi pada pembelajaran tersebut,
indikator hasil belajar yang perlu diterapkan model

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 61
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

pembelajaran yang dapat membuat fase yang terdapat pada model


peserta didik lebih aktif, dengan pembelajaran generatif, siswa dapat
tujuan dapat memperbaiki hasil memiliki kemampuan dan
belajar Fisika. Model pembelajaran keterampilan untuk membangun
yang diterapkan dalam penelitian pengetahuannya secara mandiri
ini adalah model pembelajaran (Wena, 2009). Ketika peserta didik
generatif. Model pembelajaran aktif dalam proses belajar maka
generatif (generative learning) diharapkan tujuan pembelajaran
adalah model pembelajaran yang dapat tercapai. Apabila tujuan
berorientasi pada konstruktivisme, pembelajaran tercapai, maka dapat
yaitu pengetahuan dibentuk sendiri dikatakan bahwa pendidik telah
oleh peserta didik melalui berhasil melaksanakan proses
pengalaman dan interaksi dengan pembelajaran. Keberhasilan
lingkungannya. Model kegiatan pembelajaran dapat
pembelajaran generatif (generative diketahui dari hasil belajar peserta
learning) menekankan pada didik yang optimal.
pengintegrasian pengetahuan
peserta didik secara aktif antara METODE
pengetahuan awal atau
pengalaman yang telah dimiliki Penelitian yang digunakan
peserta didik sebelumnya dengan dalam penelitian ini adalah jenis
materi yang dipelajari melalui penelitian kuantitatif. Pengambilan
peran aktifnya dalam data sampel menggunakan teknik
pembelajaran. Model pembelajaran random sampling, karena di MTs
generatif diharapkan mampu Nurussalam Sidogede tidak ada
membuat peserta didik agar lebih kelas unggulan, sehingga setiap
terlatih untuk belajar penemuan, kelas dianggap homogen. Populasi
membuat hipotesis, pengumpulan dalam penelitian ini berjumlah 97
data, analisis data dan siswa, dengan sampel sebanyak 46
penyimpulan dari penyelesaian siswa. Pemilihan kelas eksperimen
masalah dengan bimbingan dan kelas kontrol dilakukan
seorang pendidik. Alba dengan cara pengundian.
menyatakan bahwa pembelajaran Desain yang digunakan dalam
dengan model generatif efektif penelitian yaitu memberikan
terhadap kemampuan pemecahan treatment pada kelas eksperimen
masalah siswa (Alba et al., 2013). menggunakan model pembelajaran
Model pembelajaran generatif generatif, sedangkan kelas kontrol
memiliki empat tahap, yaitu menggunakan model pembelajaran
eksplorasi, pemfokusan tentang konvensional. Lebih jelasnya dapat
tantangan dan aplikasi melalui fase dilihat pada Tabel 1.

62 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

Tabel 1. Rancangan Penelitian hasil penelitian. Pengujian hipotesis


Kelas Perlakuan Postest dilakukan menggunakan uji t,
setelah dipastikan data memenuhi
Eksperimen X1 O1
kriteria normalitas data penelitian.
Kontrol X2 O2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengumpulan data
Berdasarkan analisis data yang
dilakukan dengan teknik tes.
dilakukan, diperoleh hasil bahwa
Sebelum soal tes digunakan untuk
nilai kelas eksperimen lebih tinggi
pengumpulan data, terlebih dahulu
dibanding kelas kontrol. Hal ini
dilakukan proses uji validitas,
dapat dilihat dalam Tabel 2.
reliabilitas, daya pembeda dan
Apabila ditinjau dari kategorisasi
tingkat kesukaran soal (Anwar et
nilai siswa, diperoleh hasil sesuai
al., 2019).
Tabel 3.
Setelah data terkumpul
kemudian dilakukan analisis data
Tabel 2. Rangkuman Skor Tes Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Skor Standar
No Kelas Skor Tertinggi Rata-rata
Terendah Deviasi
1 Eksperimen 95 55 76 9,16
2 Kontrol 90 50 67,95 9,43

Tabel 3. Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Ditinjau dari Persentase Nilai
Kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No Kategori Persentase Persentase
Jumlah Siswa Jumlah Siswa
(%) (%)
1 Tinggi 6 26,08 2 8,7
2 Sedang 15 65,22 15 65,22
3 Rendah 2 8,7 6 26,08

Uji normalitas menunjukkan peserta didik dengan model


bahwa secara umum data pembelajaran generatif (generative
terdistribusi normal. Berdasarkan learning) dan peserta didik dengan
hasil uji t diperoleh hasil bahwa model pembelajaran konvensional.
nilai thitung= 3,09 lebih besar Perbedaan ini terjadi karena pada
dibanding nilai ttabel= 2,01 sehingga model pembelajaran generatif
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini (generative leararning), interaksi dua
berarti bahwa terdapat perbedaan arah berlangsung secara konsisten
hasil belajar yang signifikan antara antara pendidik dan peserta didik.

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 63
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

Interaksi tersebut antara lain akhirnya harus melaporkan hasil


pendidik membantu peserta didik pemecahan yang kemudian
untuk membuat rumusan masalah ditanggapi oleh pendidik.
pada materi pembelajaran. Setelah Berdasarkan perbedaan proses
rumusan masalah terbentuk, pembelajaran pada model generatif
pendidik memberikan kesempatan dan konvensional, tampak bahwa
kepada peserta didik untuk pada pembelajaran generatif siswa
melakukan pemecahan masalah lebih aktif, kreatif dan
dengan cara menggali informasi pembelajaran tersebut dapat
sebanyak-banyaknya melalui memicu siswa untuk berpikir kritis.
membaca dan bertanya kepada Hal ini disebabkan pembelajaran
teman. Peserta didik kemudian generatif menekankan
diberi tugas untuk menganalisis pengintegrasian aktif materi baru
dan mencari solusi dari dengan skema yang ada di benak
permasalahan yang ada. Peserta siswa (Hamdani et al., 2012). Model
didik juga harus menetapkan pembelajaran generatif juga lebih
jawaban atau dugaan sementara efektif dalam meningkatkan
dari masalah tersebut. Dugaan kemampuan berpikir kreatif pada
sementara diperoleh dari data yang siswa beserta aspek-aspeknya
ada. Selain itu, peserta didik juga (Wijaya et al., 2014). Penggunaan
melakukan pengujian hipotesis dan model pembelajaran generatif
menyusun kesimpulan dengan berbasis hands-on activity mampu
bantuan pendidik. mengoptimalkan kemampuan
Interaksi antara peserta didik berpikir kritis siswa dalam kegiatan
dan pendidik pada model pembelajaran (Uki et al., 2017).
pembelajaran konvensional Hasil penelitian Hutapea
cenderung satu arah. Pembelajaran menunjukkan bahwa model
dimulai dengan pendidik pembelajaran generatif mampu
mengukapkan masalah yang akan meningkatkan kemampuan
dipelajari beserta pengarahan penalaran, komunikasi matematis
mengenai cara mencapai solusi dan kemandirian belajar siswa
pemecahannya. Pembelajaran (Hutapea, 2013).
konvensional menjadikan peserta Model pembelajaran generatif
didik lebih dominan sebagai mampu meningkatkan pemahaman
pendengar dari materi yang konsep dan mengurangi terjadinya
disampaikan oleh pendidik. Peserta miskonsepsi. Firmansyah (2016)
didik selanjutnya memecahkan menjelaskan bahwa miskonsepsi
masalah sendiri tanpa disertai siswa dapat dikurangi melalui
dengan proses diskusi kelompok. penerapan model pembelejaran
Masing-masing peserta didik pada generatif. Pembelajaran generatif

64 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

memberikan dampak yang lebih Siswa yang diajar dengan model


baik dalam meningkatkan pembelajaran generatif
penguasaan konsep fisika untuk memperoleh hasil belajar yang
siswa Sekolah Menengah Kejuruan lebih baik secara signifikan
(Maknun, 2015). Bahkan hasil dibanding kelas kontrol yang
penelitian Farouk & Elfateh (2016) menggunakan metode
menunjukkan bahwa model konvensional.
pembelajaran generatif yang
dilaksanakan selama 8 minggu UCAPAN TERIMA KASIH
dapat meningkatkan kemampuan
berpikir strategis tingkat kinerja Kepada seluruh pihak yang telah
dasar yang ofensif. berkontribusi dan memberikan
Berdasarkan uraian yang telah bantuan atas penyelesaian laporan
dipaparkan, proses pembelajaran penelitian ini, hingga dari awal
dengan model generatif mampu hingga akhir.
memperkenalkan konsep dan
memungkinkan peserta didik DAFTAR PUSTAKA
untuk mengadopsi informasi baru
terhadap apa yang sudah diketahui Alba, F. M., Chotim, M., & Junaedi,
sebelumnya. Pemahaman konsep I. 2013. Keefektifan Model
akan meningkatkan minimal Pembelajaran Generatif dan
terjadinya miskonsepsi pada MMP Terhadap Kemampuan
pembelajaran fisika. Dengan Pemecahan Masalah. Kreano,
demikian, secara keseluruhan hasil Jurnal Matematika Kreatif-
belajar fisika peserta didik akan Inovatif, 4(2), 131–137.
meningkat melalui model Anwar, C., Saregar, A., Yuberti, Y.,
pembelajaran generatif. Zellia, N., Widayanti, W.,
Diani, R., & Wekke, I. S. 2019.
KESIMPULAN Effect size test of learning
model ARIAS and PBL:
Berdasarkan hasil analisis data concept mastery of
dapat disimpulkan bahwa terdapat temperature and heat on
perbedaan yang signifikan antara senior high school students.
hasil belajar peserta didik yang Eurasia Journal of Mathematics,
pembelajarannya menggunakan Science and Technology
model pembelajaran generatif Education, 15(3), 1–9.
dengan model pembelajaran Balanay, C. A. S. 2013. Assessment
konvensional pada materi usaha on Students’ Science Process
dan pesawat sederhana di kelas Skills: A Student- Centred
VIII MTs Nurussalam Sidogede Approach. International Journal
Tahun Pembelajaran 2019/2020. of Biology Education, 3(1).

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 65
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

Effendi, E. 2015. Hubungan Ikhsan, M., & Rizal, S. 2014.


persepsi siswa terhadap Meningkatkan kemampuan
penerapan model pemahaman dan komunikasi
pembelajaran kooperatif tipe matematis siswa sekolah
tutor sebaya dengan prestasi menengah atas melalui model
belajar fisika. Jurnal Pendidikan pembelajaran generatif. Jurnal
Fisika, 3(2). Didaktik Matematika, 1(2).
Farouk, A., & Elfateh, A. 2016. Komalasari. 2013. Pembelajaran
Effectivenes Use Generative Konstektual Konsep dan Aplikasi.
Learning Model Onstrategic PT Refika Aditama.
Thinking Skills and Learning Maknun, J. 2015. The
Level of Basics Offensive Implementation of Generative
Fencing. Directory of Open Learning Model on Physics
Acces Journals, 16(1), 33–38. Lesson to Increase Mastery
Firdaus, T., & Sinensis, A. R. 2017. Concepts and Generic Science
Keterampilan Dasar Kinerja Skills of Vocational Students.
Ilmiah Pada Mahasiswa Calon American Journal of Educational
Guru Fisika. Jurnal Pendidikan Research, 3(6), 742–748.
Fisika, 5(2), 102–110. Selcuk, C., & Mahmed. 2013. A
Firmansyah, J. 2016. Penerapan Comparison Of Achievement
model pembelajaran generatif In Problem-Based, Strategic
untuk mengurangi And Traditional Learning
miskonsepsi pada materi Classes In Physics.
gerak melingkar. Jurnal International Journal on New
Serambi Akademica, 4(1). Trends in Education and Their
Hamdani, D., Kurniati, E., & Sakti, Implications, 4(1).
I. 2012. Pengaruh model Sunandar, D., & Effendi, E. 2018.
pembelajaran generatif dengan Penerapan Metode
menggunakan alat peraga Brainstorming pada
terhadap pemahaman konsep Pembelajaran Fisika Materi
cahaya kelas VIII di SMP Wujud Zat. Jurnal Inovasi
Negeri 7 Kota Bengkulu. Pendidikan Fisika Dan Riset
Exacta, 10(1), 79–88. Ilmiah, 2(1), 38–42.
Hutapea, N. M. 2013. Peningkatan Trianto. 2007. Model-model
kemampuan penalaran, Pembelajaran inovatif
komunikasi matematis dan Berorientasi konstruktivisme.
kemandirian belajar siswa SMA Prestasi Pustaka Publisher.
melalui pembelajaran generatif. Uki, R. S., Saehana, S., & Pasaribu,
Universitas Pendidikan M. 2017. Pengaruh Model
Indonesia. Pembelajaran Generatif

66 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

Berbasis Hands-on activity Wena. 2009. Strategi Pembelajaran


pada Materi Fluida Dinamis Inovatif Kontemporer (Suatu
terhadap Kemampuan Tinjauan Konseptual Oprasional.
Berpikir Kritis Siswa. Physics PT. Bumi Aksara.
Communication, 1(2), 6–11. Wijaya, I. K. W. B., Suastra, I. W., &
Waluya, B. 2008. Penggunaan Muderawan, I. W. 2014.
Model Pembelajaran Generatif Pengaruh Model Pembelajaran
untuk Meningkatkan Generatif terhadap
Pemahaman Siswa pada Keterampilan Berpikir Kreatif
Konsep Geografi. Jurnal dan Keterampilan Proses
Pendidikan Geografi FPIPS UPI, Sains.
2(1), 1–9.

https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index 67
Phy. Educ. Res. J. Vol. 2 No. 1 (2020), 59-68

68 https://ejournal.walisongo.ac.id/index.php/perj/index

Anda mungkin juga menyukai