Anda di halaman 1dari 6

SIMULATOR KUBIKEL MINIMUM UNTUK INVESTIGASI GANGGUAN SCADA

SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV

Wahyu Adi Prasetiyo, Heru Winarno


Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Wahyu Adi Prasetiyo, Heru Winarno, in this paper explain that with the SCADA system delivery
and processing of data from substation equipment consisting of equipment protection, control and measurement
becomes faster known by the operator (dispatcher). Measurement and status information indicative of the
electric power system are collected in RTU is placed in the substation (GI) which is then sent to the SCADA
Master Station.Kinerjasistem dipengaruhiolehpopulasigangguan happened. The more the population of
nuisance, then it will significantly reduce the level of reliability of the distribution network which is under the
control of the SCADA system. SCADA interference in the distribution of electrical power distribution systems 20
kV affect the level of reliability of the distribution network. Especially if the disturbance of the telecontrol Circuit
Breaker. To repair SCADA telecontrol especially the disruption of the necessary investigative trials open close
CB, but in emergency situations CB load shedding can not be done with the many considerations. Simulator
cubicles with Circuit Breaker Dummy serves to replace the function of the actual CB in order to do the test
cubicles control of SCADA without load shedding. By removing the SCADA communication in cubicles and then
move it to the CB Dummy testing/investigation disorder can be performed optimally. This tool is equipped with
IED Digital Meter Relay Protection and SCADA based so that in addition to the investigation failed control can
also be used for investigations and telesignal telemetering disorders.

Keywords: scada, investigations, reliability.

PENDAHULUAN menggantikan fungsi CB sebenarnya pada saat


Kubikel 20 KV merupakan seperangkat pemeliharaan.
peralatan listrik yang dipasang pada Gardu
Distribusi yang berfungsi sebagai pembagi, Perumusan Masalah
pemutus, penghubung pengontrol dan proteksi Berdasarkan latar belakang di atas dapat
sistem penyaluran tenaga listrik tegangan 20 KV. dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan
Untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan dalam tugas akhir ini adalah
keandalan dalam pengoperasiannya kubikel  Bagaimana merancang Simulator Kubikel
tersebut saat ini sudah menerapkan sistem SCADA dilengkapi dengan IED Relai Proteksi dan
(Supervisory Control And Data Acquisition). Meter berbasis SCADA.
SCADA berfungsi mulai dari pengambilan  Bagaimana Simulator Kubikel dapat
data pada Gardu Induk atau Gardu Distribusi, menggantikan fungsi CB sebenarnya pada
pengolahan informasi yang diterima, sampai reaksi kubikel.
yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi.
Dengan adanya sistem SCADA penyampaian dan Batasan Masalah
pemrosesan data dari peralatan gardu induk yang Agar dalam pembahasan ini lebih terarah,
terdiri dari peralatan proteksi, kontrol dan penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas
pengukuranmenjadi lebih cepat diketahui oleh yaitu :
operator (dispatcher).Informasi pengukuran dan  Langkah-langkah perancangan dan
status indikasi dari sistem tenaga listrik penyusunan Simulator Kubikel.
dikumpulkan di RTU yang ditempatkan di Gardu  Kerja Relai Elekromekanik 110 VDC sebagai
Induk (GI). Kontrol penyaluran sistem peralatan simulator Open/Close Circuit Breaker
memungkinkanpenyampaian data secara remote.  Prinsip kerja iOlogik Moxa RS2110 sebagai
Agar peralatan SCADA dapat beroperasi Telecontrol SCADA
normal, optimal, andal dan memenuhi standar  Prinsip kerja Meter Digital Gae sebagai
kinerja perlu dilakukan pemeliharaan secara Telemetering SCADA
preventif, prediktif maupun korektif. Pelaksanaan
pemeliharaan/perbaikan instalasi SCADA tidak DASAR TEORI
terlepas dari kemungkinan adanya pelepasan beban Kubikel 20 KV Gardu Induk
distribusi, sedangkan dalam kondisi pemeliharaan Kubikel ini merupakan seperangkat
yang sifatnya darurat/korektif kadang tidak peralatan listrik yang dipasang pada Gardu
dimungkinkan dilakukannya pelepasan beban oleh Distribusi yang berfungsi sebagai pembagi,
karena itu diperlukan suatu alat bantu untuk

164 GEMA TEKNOLOGI Vol. 17 No. 4 Periode Oktober 2013 - April 2014
pemutus, penghubung pengontrol dan proteksi hanyalah pda fungsi dan elemen sensor arus. OCR
sistem penyaluran tenaga listrik tegangan 20 KV. biasanya memiliki 2 atau 3 sensor arus (untuk 2
Kubikel pada dasarnya adalah lemari sebagai atau 3 fasa) sedangkan GFR hanya memiliki satu
tempat terpasangnya peralatan kontrol, pengukuran, sensor arus (satu fasa).
proteksi, dan announciator, yang dimaksudkan
untuk mempermudah operasi dan pemeliharaan SCADA (Supervisory Control And Data
serta keamanan bagi operator. (Pusdiklat PLN; Acquisition)
2010). SCADA singkatan dari Supervisory Control
and Data Acquisition. Dimaksudkan dengan
SCADA adalah suatu sistem pengawasan,
pengendalian dan pengolahan data secara real time.
Real time dalam sebuah sumber disebutkan, “real
time”dalam ungkapan yang sederhanadikatakan
bahwa, pemakai bertanya kepada sistem komputer
lalu sistem komputer mengolah dan menjawabnya.
Sistem ini disebut juga sebagai sistem interaktif
karena ada dialog antara pemakai dan sistem
komputer dan hasilnya tersedia segera.” (Heijerdan
Tolsma, 1988, h.12)

Sumber : GI Purbalingga IED (Intelligent Electronic Device)


Istilah “Intelligent Electronic Device" adalah
Gambar 1. Kubikel 20 KV
perangkat elektronik multifungsi yang memiliki
beberapa jenis kecerdasan lokal. Di bidang proteksi
Kubikel CB Outgoing (PMT)
dan sistem otomatisasi daya bidang industri, IED
Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung
merupakan sebuah perangkat yang memiliki fungsi
arus listrikdengan cepat dalam keadaan normal
serbaguna diantaranya untuk perlindungan
maupun gangguan. Kubikel ini disebut juga dengan
listrik/proteksi, intelegent kontrol, kemampuan
istilah kubikel PMT (pemutus tenaga) yang
monitoring dan kemampuan komunikasi yang luas
dilengkapi degan relai proteksi dan biasanya di
secara langsung ke sistem SCADA. (http://scada-
pasang sebagai alat pembatas, pengukuran dan
ied.blogspot.com/).
pengaman pada pelanggan tegangan menengah.
Curent transformer (CT) yang terpasang memiliki Kemampuan IED untuk melakukan semua
fungsi perlindungan, pengendalian, pemantauan,
double secunder satu sisi untuk mensuplai arus ke
dan komunikasi tingkat atas secara independen dan
alat ukur kwh dan satu sisi lagi untuk menggerakan
tanpa bantuan perangkat lain seperti RTU (Remote
relai proteksi pada saat terjadi gangguan. (Pusdiklat
Terminal Unit) atau prosesor komunikasi (tidak
PLN; 2010).
termasuk modul interface) adalah fitur yang
dimiliki dari IED.
Over Current Relai

Gambar 1. Konfigurasi IED

Komunikasi RS485
Sumber : budi54n.wordpress.com
Gambar 2. Prinsip OCR/GFR

Relai arus lebih–OCR memproteksi instalasi


listrik terhadap gangguan antar fasa. Sedangkan
untuk memproteki terhadap gangguan fasa tanah
digunakan relai RelaiRelai Arus Gangguan tanah Gambar 2. Cabel RS485 Belden 8760
atau Ground Fault RelaiRelai (GFR). Prinsip kerja
GFR sama dengan OCR, yang membedakan

GEMA TEKNOLOGI Vol. 17 No. 4 Periode Oktober 2013 - April 2014 165
RS-485 digunakan dalam sistem otomatisasi
sebagai kabel bus sederhana dan kabel yang
panjang, sangat ideal untuk menghubungkan
dengan perangkat remote. RS-485 memungkinkan
konfigurasi jaringan lokal dan link komunikasi
multidrop. Dalam jarak 10 m mampu mengalirkan
data dengan kecepatan 35 Mbit/s dan 100 kbit/s
pada jarak 1200m. Karena menggunakan
diferensial garis seimbang selama twisted pair,
dapat menjangkau jarak yang relative besar
(hingga 1.200 m). (http://en.wikipedia.org/).

RencanaPengamatan
Rencana pengamatan karya implementasi
teknologi “Simulator Kubikel Minimum Untuk
Investigasi Gangguan SCADA Sistem Distribusi
Tenaga Listrik 20 KV” ini adalah dengan
memahami konsep prinsip kerja alat dan
penggunaanya.

Gambar Blok Diagram


Blok diagram dari “Simulator Kubikel
Minimum Untuk Investigasi Gangguan SCADA
Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 KV” Gambar 6. Diagram AlirPengamatan
ditunjukkan pada Gambar 5.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pengontrolan Simulator Kubikel Minimum
Pengontrolan Simulator kubikel dilakukan
dengan dua metode yaitu Local dan Remote
berdasarkan posisi Mode Control Switch pada panel
Simulator.

Gambar 7. Mode Control Switch Local (kiri) dan


Remote (kanan)

Secara Local dilakukan dengan menekan


Gambar 3. Blok Simulator Kubikel tombol langsung pada panel Simulator, dengan
Remote dilakukan dari HMI SCADA.
CARA PENGAMATAN
Secara umum garis besar penyusunan
laporan dapat digambarkan melalui Diagram Alir
(Flowchart) pada Gambar 6.

Gambar 8. Kontrol Local Simulator

166 GEMA TEKNOLOGI Vol. 17 No. 4 Periode Oktober 2013 - April 2014
Kontrol secara Lokal hanya dapat dilakukan Dan untuk PerintahClose CB, langkah yang
apabila Mode Switch dalam kondisi Local. Saat harus dilakukan :
tombol warna merah ditekan Dummy CB akan
berubah menjadi posisi Close, yang akan bekerja
menyalurkan arus dari current injector ke meter  Memastikan status posisi CB open dan
dan proteksi. Sedangkan saat tombol hijau ditekan posisi CB dalam remote.
Dummy CB akan menjadi posisi Open, arus dari
currentinjector ke meter dan proteksi terputus.
 Klik gambar pada CB yang ingin di
close. Hingga tampil kotak dialog.
 Klik CloseExecute
 Setelah CB berhasil di close, alarm akan
berbunyi, simbol penyulang akan berkedip

dan berubah warna dari menjadi .

Penandaan Indikator Status pada Panel dan


Peralatan Simulator

Gambar 9. TampilanHMI SCADA Simulator

Untuk dapat dikontrol secara Remote Mode


Switch juga harus dalam kondisi remote. Dilakukan
dengan menekan mengklik logo CB pada tampilan
HMI. Untuk perintah Open CB langkah yang harus
dilakukan :

 Memastikan status posisi CB (closed)


Gambar 11. Panel Simulator
dan CB dalam keadaan (remote) Indikator LED merah menyala dan hijau
mati, ini menandakan bahwa Dummy CB dalam
 Klik gambar pada CB yang ingin di open keadaan Close dan dapat bekerja menyalurkan arus
hingga tampil kotak dialog. dari current injector ke meter dan proteksi. Apabila
LED hijau menyala dan merah mati, Dummy CB
dalam keadaan Open (kontak membuka)
menandakan bahwa arus dari current injector tidak
dapan mengalir ke meter dan proteksi.

Gambar 10. Kotak dialog Control CB

 Klik OpenExecute
 Setelah CB berhasil di open, simbol
penyulang akan berkedip dan berubah warna Gambar 12. CB dalam Posisi Close

dari menjadi .

GEMA TEKNOLOGI Vol. 17 No. 4 Periode Oktober 2013 - April 2014 167
menandakan komunikasi Simulator dalam keadaan
normal.

 huruf “F”(failure)

 normal.

Status gangguan yang terjadi di relai


Gambar 13. CB dalam Posisi Open
proteksi ditampilkan pada samping kanan simbol
penyulang pada HMI. Apabila terdapat huruf A
Selain pada panel Simulator status CB juga
maka gangguan yang terjadi pada fasa A atau R
ditampilkan di LED indikator perangkat IO Logic.
penyulang, apabila terdapat huruf B maka
Apabila LED DI0 menyala menandakan CB dalam
ganggaun yang terjadi pada fasa B atau S
kondisi Close, LED DI1 menandakan CB dalam
penyulang, dan apabila terdapat huruf C maka
kondisi Open dan LED DI2 menandakan bahwa
gangguan yang terjadi pada fasa C atau T
simulator dalam kondisi remote.
penyulang, sedangkan indikasi waktu kerja relai
akan ditampilkan pada sebelah kiri bawah simbol
Penandaan Indikator Status pada HMI
penyulang, INS menandakan waktu kerja relai
Simulator
instant sedangkan jika waktu delay tidak
Status Penyulang berwarna merah, ini
ditampilakan.
menandakan bahwa Dummy CB dalam keadaan
 relai mendeteksi adanya
Close dan dapat bekerja menyalurkan arus dari
gangguan di fasa B, C, dan N
current injector ke meter dan proteksi. Apabila
dengan waktu instant
Penyulang berwarna hijau, Dummy CB dalam
keadaan Open (kontak membuka) menandakan
bahwa arus dari current injector tidak dapan
mengalir ke meter dan proteksi. Penentuan warna
KESIMPULAN
merah atau hijau berdasarkan SPLN Standar
Dari pengamatan karya implementasi
Gambar HMI yang menjelaskan bahwa indikasi
teknologi yang membahas mengenai SIMULATOR
merah menandakan close, sedangkan hijau KUBIKEL MINIMUM UNTUK INVESTIGASI
menandakan open pada device/jaringan. GANGGUAN SCADA SISTEM DISTRIBUSI
TENAGA LISTRIK 20 kV” penulis mendapatkan
beberapa kesimpulan:
 Simulator kubikel tersusun oleh relai
 CB dalam posisi CLOSE elekromekanik 110 Vdc sebagai Dummy
Circuit Breaker tersusun dari 2 buah relai
dengan sistem interlock, yang akan bekerja
saat mendapat input trigger tegangan pada
 CB dalam posisi OPEN salah satu coilnya.
 Alat ini sudah berhasil dibuat dan sampai saat
Status Dummy CB terdapat huruf R dibagian ini berfungsi dengan baik sebagai alat
samping kiri menandakan bahwa CB dalam investigasi gangguan SCADA sistem
keadaan Remote. Apabila Dummy CB terdapat distribusi tenaga listrik 20 kVdi PT PLN APD
huruf L dibagian samping kiri menandakan bahwa Jatengdan DIY.
CB dalam keadaan Local.  Dengan adanya simulator kubikel diharapkan
dapat membantu menganalisa penyebab
gangguan SCADA, karena dengan alat ini
ketikadiharuskan untuk penanganan di site,
 CB keadaan REMOTE petugas tidak perlu melakukan pelepasan
beban distribusi untuk tes kontrol CB. Hal ini
dapat membantu mempercepat pemulihan
gangguan agar waktu gangguan tidak terlalu
 CB dalam keadaan LOCAL
lama.
Status Dummy CB terdapat huruf F dibagian
samping kiri bawah menandakan bahwa DAFTAR PUSTAKA
komunikasi Simulator dan master tidak 1. Alstom. 2010. Technical Guide MiCOM
berkomunikasi (failure). Apabila tidak ada huruf F P120/P121/P122 &P123
.http://www.electricalmanuals.net/files/RELA

168 GEMA TEKNOLOGI Vol. 17 No. 4 Periode Oktober 2013 - April 2014
YS/../P12x-EN-T-E65.pdf.Diunduh tanggal 12 Semarang : PT PLN (Persero) APD Jateng
April 2013 pukul 16.20 WIB. DIY
2. Anonim. 2012. IED (Intelligent Electronic 9. Puspitaningayu, Pradini. 2011. Digital Signal
Device) used in Supervisory Control and Processor (DSP).
Data Aquisition System. http://scada- http://prandinipus.wordpress.com//. Diunduh 6
ied.blogspot.com/2012/07/ied-intelligent- Juni 2013.
electronic-device-used.html.Diunduh 2 Juni 10. Rustawan, Dedi. 2012. Pengoperasian PMT
2013 pukul 15.21 WIB. Penyulang 20 KV dengan SCADAPT PLN
3. Dokumentasi Standar SCADATEL. Pola (Persero) Area PengaturDistribusi
Scada. http://scada.pln-jawa- Semarang. Laporantidakditerbitkan.
bali.co.id/Pola%20SCADA/.Diunduhtanggal Semarang : Universitas Semarang.
12 April 2013 pukul 16.25 WIB. 11. Sofwan, dkk. 2005. Analisis Penyebab Out
4. Gustyanto, Tito. 2012. Penerapan Sistem Of Scanning pada SCADA akibat
SCADA Pada Penegndalian Jaringan Gangguan RTU. Yogyakarta : Institut Sains
Tegangan Menengah 20 kV Di PT.PLN dan Teknologi Nasional.
(Persero). Depok : UniversitasGunadarma. 12. Wicaksono, Handy. 2012. SCADA Software
5. Heijer, P.C. den; & Tolsma, R. 1988. dengan Wonderware InTouch Dasar-dasar
Komunikasi Data. Lily Wibisono Pemograman Edisi Pertama. Yogyakarta:
(Penerjemah). Jakarta: PT Elex Media Graha Ilmu.
Komputindo kelompok Gramedia. 13. Wikipedia. 2013. Digital protective relay.
6. Moxa. ioLogik E2210 User’s Manual. http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_protective
www.moxa.com/support/DownloadFile.aspx?. _relay. Diunduh 4 Juni 2013 pukul 20.03
Diunduh 2 Juni 2013 pukul 19.30 WIB. WIB.
7. PT Guna Era Industri. 2012. Instalation and 14. Wikipedia. 2013. Dioda Zener.
Operation Manual EMG30. Jakarta : PT http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Zener.Diu
Guna Era Industri). nduh 13 Juni 2013 pukul 14.00 WIB.
8. PT PLN (Persero) APD Jateng DIY. 2011.
SCADA PLN Jateng DIY. Tidak diterbitkan.

GEMA TEKNOLOGI Vol. 17 No. 4 Periode Oktober 2013 - April 2014 169

Anda mungkin juga menyukai