Stat 06 UKURAN PEMUSATAN MEASUREMENT OF
Stat 06 UKURAN PEMUSATAN MEASUREMENT OF
6
UKURAN PEMUSATAN
(MEASUREMENT OF CENTRAL
TENDENCY)
Tujuan Bab
147
148
Pada bab lima kita telah membahas bagaimana mengelompokkan data dari
data mentah yang disajikan secara tunggal menjadi data berkelompok dalam
suatu distribusi frekuensi. Metode tersebut merupakan titik awal untuk analisis
deskriptif lebih lanjut. Yang merupakan bagian dari analisis deskriptif adalah
ukuran pemusatan (measurement of central tendency) dan ukuran penyimpangan
atau dispersi (measurement of dispersion).
Ukuran Pemusatan adalah nilai tunggal yang mewakili satu set data, di mana nilai
tersebut menunjukkan pusat nilai data
Rata-rata (mean) adalah sebuah nilai yang khas atau mewakili suatu
kelompok data. Dalam statistik rata-rata terdiri atas (1) rata-rata hitung
(aritmethic mean) (2) rata-rata ukur (geometric mean), (3) rata-rata harmonik
(harmonie mean) dan (4) rata-rata kuadratik (Quadratic mean). Di dalam buku ini
pembahasan akan ditekankan pada rata-rata hitung saja, sedangkan yang lainnya
hanya diperkenalkan.
Rata-rata (mean) adalah sebuah nilai yang khas atau mewakili suatu kelompok data
149
Rata-rata hitung adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan
banyaknya data. Terdapat beberapa cara untuk menghitung nilai rata-rata
hitung ini tergantung dari bagaimana data tersebut disajikan. Ada data yang
disusun dalam bentuk tunggal, ada data yang telah dikelompokkan dan ada juga
data yang diberi bobot (tertimbang). Untuk selanjutnya, rata-rata dan atau mean
di dalam pembahasan ini mengacu pada rata-rata hitung (aritmethic mean).
Rata-rata hitung adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya
data
=
X i ........................................................................................................... (6.1)
N
Di mana:
= mean (rata-rata hitung) untuk populasi;
Xi = nilai pengamatan ( data) ke-i;
N = banyaknya data (besarnya populasi).
Mean Sampel :
X = i ..........................................................................................................
X
(6.2)
n
di mana:
X = rata-rata hitung sampel;
Xi = nilai data yang ke-i;
n = banyaknya data (besarnya sampel).
150
Teladan 6.1
Terdapat lima orang di dalam kelas kecil, dan instruktur tertarik
untuk mengetahui rata-rata umur mereka. Selama yang dihitung
adalah semua orang di dalam kelas tersebut, maka kita namakan
populasi. Umur kelima orang mahasiswa tersebut adalah 21, 19, 25,
20, dan 22 tahun.
Maka rata-ratanya adalah:
X1 + X2 + X3 + X4 + X5 21 + 19 + 25 + 20 + 22 107
= ;= = = 21,4
N 5 5
Teladan 6.2
Rajawali Tour & Travel memiliki 10 karyawan. Rekord personal
mereka akan diperiksa. Banyaknya absen karena sakit setiap
karyawan dicatat selama sebulan yang lalu. Data hasil pengecekan
adalah sebagai berikut: 3, 0, 5, 6, 1, 0, 11, 8, 0, 4.
Maka rata-ratannya adalah:
= i
X
N
X + X 2 + X 3 + ... + X 10
= 1
N
3 + 0 + 5 + 6 + 1 + 0 + 11 + 8 + 0 + 4 38
= = = 3,8
10 10
Teladan 6.3
Hasil investigasi selama satu bulan ternyata kunjungan wisatawan ke
Daerah Tujuan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) tercatat sebanyak
405 orang. Pengelola kawasan ingin mengetahui berapa rata-rata
kunjungan per hari. Kemudian ia menghitungnya dari populasi dan
dari beberapa sampel. Hasilnya seperti di bawah ini.
151
Dari data di atas maka banyaknya kunjungan per hari selama bulan
November adalah 13 orang. Angka 13,5 di atas harus dibulatkan karena
banyaknya orang merupakan variabel diskrit, dan pada kasus di atas dibulatkan
menjadi 13 orang.
Kita dapat memperkirakan rata-rata populasi dengan menghitung rata-rata
sampel dari populasi tersebut. Ambil saja 15 buah data dari kolom 1 sampai 3
pada tabel 6.1, sebagai sampel. Maka rata-ratanya adalah:
X 1 + X 2 + X 3 + ... + X 15
X=
15
17 + 10 + 9 + ... + 23 207
= = = 13,8
15 15
Teladan 6.4
Nilai penjualan dari enam restoran chain besar pada tahun 2000
seperti disajikan pada tabel 6.2 berikut:
Tabel 6.2 Nilai Penjualan Untuk Enam Restoran Chain Besar Tahun 2000
Nilai penjualan ($000 juta)
Restoran
(Xi)
McDonald’s 14,11
Burger King 5,59
Kentucky Fried 3,70
Chicken
A&W 3,03
Wendy’s 2,80
Pitza Hut 2,45
X i = 31,68
Maka rata-ratanya adalah:
X= i =
X 31,68
= 5,28
n 6
Nilai ini mengandung pengertian bahwa dari enam restoran besar di atas,
rata-rata pendapatannya adalah US $5,28 ribu juta.
Apabila suatu data X i memiliki frekuensi sebanyak fi, maka rata-rata
hitungnya adalah:
X=
fi X i
....................................................................................................... (6.3)
fi
di mana:
fi = frekuensi ke-i
Xi = nilai data ke-i
153
Teladan 6.5
Marketing Manager Mount Tour ingin mengetahui berapa rata-rata
lama berkunjung ke Indonesia, wisatawan yang berasal dari Eropa
Barat. Suatu data dikumpulkan selama beberapa waktu, yang
hasilnya seperti berikut:
Tabel 6.3 Lama Berkunjung Dan Banyaknya Wisatawan Asal Eropa Barat
(dalam ribuan)
Lama berkunjung Banyaknya wisman
(hari) (000 orang) fiXi
(Xi) (fi)
1 4 4
2 12 24
3 17 51
4 32 128
5 14 70
6 16 96
7 25 175
8 11 88
9 10 90
10 9 90
fi = 150 fi X i = 816
X=
fi X i 816
= = 5,44 hari
fi 150
Teladan 6.6
Survey terhadap rata-rata pengeluaran wisatawan dari lima negara
ASEAN pada tahun 2000, seperti disajikan pada tabel 6.4. Hitunglah
154
Penyelesaian:
Diketahui rata-rata pengeluaran = X i, jumlah kunjungan = fi. Buatlah
tabel bantuan untuk mengitung rata-rata tersebut seperti berikut:
Rata-ratanya adalah X =
fi X i 6.494
= = 13,91 . Jadi rata-rata pengeluaran
fi 467
per hari oleh wisatawan enam negara ASEAN adalah US$13,91 ribu.
Tabel 6.5 Banyaknya tamu menginap di Hotel Asmara di Jantung kota Hati
Lama menginap (hari) Banyaknya tamu
fiXi
(Xi) (orang) (fi)
1 32 32
2 30 60
3 65 195
4 30 120
5 30 150
6 25 150
7 20 140
8 10 80
9 5 45
10 3 30
fi = 250 fi X i = 1.002
X=
fi X i 1.002
= = 4,01
fi 250
Jadi rata-rata tamu menginap di hotel tersebut adalah 4,01 hari.
Teladan 6.7
Kepala Bagian personalia suatu travel biro NyamanFAST® ingin
mengetahui berapa rata-rata gaji dari 25 orang pegawainya. Data slip
gaji bulan lalu kemudian ia rekap, hasilnya seperti berikut ini:
156
Tabel 6.6 Besarnya gaji dari 25 orang pegawai Travel Biro FAST XR®.
Gaji (Xi) Banyaknya Pegawai (fi) fiXi
500.000 5 2.500.000
600.000 6 3.600.000
700.000 5 3.500.000
800.000 4 3.200.000
900.000 3 2.700.000
1.000.000 2 2.000.000
fi = 25 fi X i = 17.500.000
X=
fi X i 17.500.000
= = 700.000
fi 25
Jadi rata-rata gaji dari pegawai di perusahaan tersebut adalah
700.000,-
Bila kita menghitung rata-rata dari nilai yang dihubungkan dengan faktor
lain sebagai pembobot, maka digunakan rumus:
X=
wi X i
..................................................................................................... (6.4)
wi
w 1 X 1 + w 2 X 2 + w 3 X 3 + ... + w n X n
=
w 1 + w 2 + w 3 + ... + w n
di mana:
wi = nilai pembobot/penimbang
Xi = Nilai data ke-i
Teladan 6.8
Joe adalah seorang mahasiswa STP Trisakti mengikuti ujian akhir
semester dari lima mata kuliah yang memiliki bobot kredit berbeda.
Nilai ujian tersebut seperti di bawah ini:
Bobot Kredit Nilai Bobot X nilai
Matakuliah
(wi) (Xi) wi.Xi
Statistika Pariwisata 2 82 164
F & B Service 3 80 240
Food Production 3 77 231
Housekeeping Management 3 90 270
Front Office Management 4 88 352
w i = 15 w i X i = 1.257
X=
w i X i 1.257
= = 83,8
wi 15
Dengan demikian rata-rata nilai yang diperoleh Joe adalah 83,8. Nilai
tersebut merupakan nilai yang mewakili seluruh nilai yang diperoleh Joe pada
ujian akhir tersebut.
1) Cara Biasa
X=
fi X i
......................................................................................................... (6.5)
fi
di mana:
X = Mean (rata-rata hitung)
158
Xi = Markah kelas (nilai tengah kelas); 21 (Batas bawah kelas + batas atas kelas)
fi = frekuensi ke-i
X = M+
fid i
................................................................................................. (6.6)
fi
di mana:
M = rata-rata taksiran (biasanya diambil dari markah kelas atau class midpoint yang
mengandung frekuensi terbesar)
di = deviasi ke-i (Xi – M)
Xi = Markah kelas (nilai tengah kelas); 21 (Batas bawah kelas + batas atas kelas)
fi = Frekuensi kelas ke-i
3) Cara Pengkodean
fu
X = M + i i i ......................................................................................... (6.7)
fi
di mana:
M = Rata-rata taksiran
fi = Frekuensi kelas ke-i
ui = kode simpangan kelas ke-i; ....... –3, –2, –1, 0, + 1 +2 +3 ......
i = interval kelas
Markah kelas
Frekuensi
Interval Kelas (Class midpoint)
(fi)
(Xi)
(1) (2) (3)
0– 9 5 4,5
10 – 19 11 14,5
20 – 29 18 24,5
30 – 39 22 34,5
40 – 49 17 44,5
50 – 59 11 54,5
60 – 69 4 64,5
LANGKAH 2. Kalikan semua nilai fi pada kolom (2) dengan semua nilai X i
pada kolom (3). Masukkan semua nilai ke dalam kolom fiX i (4). Pada kelas
pertama (0 – 9) kalikan 5 dengan 4,5 hasilnya 22,5. Masukkan pada kolom
(4).
LANGKAH 3. Jumlahkan seluruh nilai fiX i pada kolom (4) hasilnya sebagai
nilai fi X i , pada tabel di atas hasilnya dalah 2.996. Kemudian jumlahkan
pula seluruh nilai fi pada kolom (2), hasilnya sebagai fi atau banyaknya
data yaitu 88.
X=
fi X i 2.996
= = 34,05
fi 88
Bedrooms Total
No. of Hotels
(midpoint) bedrooms
bedrooms (fi)
(Xi) (fiX i)
(1) (2) (3) (4)
5 – 14 5 ............................ ............................
15 – 24 7 ............................ ............................
25 – 34 10 ............................ ............................
35 – 44 20 ............................ ............................
45 – 54 9 ............................ ............................
55 – 64 6 ............................ ............................
65 – 74 3 ............................ ............................
............................ ............................
Interval
fi Xi di fid i
kelas
(1) (2) (3) (4) (5)
0–9 5 4,5 -30 -150
10 – 19 11 14,5 -20 -220
20 – 29 18 24,5 -10 -180
30 – 39 22 34,5 0 0
40 – 49 17 44,5 10 170
50 – 59 11 54,5 20 220
60 – 69 4 64,5 30 120
fi = 88 fi d i = – 40
Contoh untuk kelas 30–39, hasil kalinya adalah 22 x 0 = 0; untuk kelas 60–
69, hasil kalinya adalah 4 x 30 = 120.
LANGKAH 5. Jumlahkan semua nilai pada kolom (5) atau kolom fid i, hasilnya
adalah fi d i = –40.
LANGKAH 6. Jumlahkan semua nilai pada kolom (2) atau kolom fi; hasilnya
adalah fi =88.
X =M+
fi d i − 40
= 34,5 + = 34,5 − 0,45 = 34,05
fi 88
............................ ............................
......
X = ..... + = ……….
......
163
LANGKAH 3. Isilah kolom ui dengan angka – ..., –3, –2, –1, 0, +1, + 2, +3, + …
Tempatkan angka 0 pada kolom ui sebaris dengan M. Tempatkan angka –1, –
2, –3 mengisi kolom ui pada kelas-kelas sebelum kelas yang mengandung M
dan angka +1, +2, +3 mengisi kolom ui pada kelas-kelas sesudah kelas yang
mengandung M.
LANGKAH 4. Kalikan setiap angka pada kolom (2) fi, dengan kolom (4) ui,
hasilnya masukkan ke kolom (5) fiui.
fu
X = M + i i i
fi
−4
= 34,5 + 10
88
= 34,5 + 10(− 0,045 ) = 34,05
Bedrooms
No. of Hotels
(midpoint) (ui) fiui
bedrooms (fi)
(Xi)
(1) (2) (3) (4) (5)
5 – 14 5 ............................ ............................ ............................
15 – 24 7 ............................ ............................ ............................
25 – 34 10 ............................ ............................ ............................
35 – 44 20 ............................ ............................ ............................
45 – 54 9 ............................ ............................ ............................
55 – 64 6 ............................ ............................ ............................
65 – 74 3 ............................ ............................ ............................
............................ ............................
......
X = ..... + ..... = ……….
......
Apakah hasilnya sama atau mendekati sama? …………….
165
i =1
Bukti: X =
Xi
→ X i = nX
n
(X i − X ) = X i − X → ( X = X 1 + X 2 + ... + X n ) = nX
= X i − nX
= Xi − Xi
=0
15
Misal: X1=2, X 2=3, X 3=3, X 4=5, X 5=2 maka X = =3
5
(X i − X ) = (2 − 3) + (3 − 3) + (3 − 3) + (5 − 3) + (2 − 3)
5
i =1
= −1 + 0 + 0 + 2 − 1 = 0
❑ Jika selisih semua nilai pengamatan dengan nilai rata-rata hitung
dikuadratkan maka jumlahnya lebih kecil dari jumlah penyimpangan kuadrat
semua nilai pengamatan dari titik lain selain rata hitung. Artinya (X i − X )
2
❑ Rata-rata hitung sangat sensitif terhadap nilai ekstrem yang terdapat pada
kelompok data tersebut. Perhatikan perbandingan rata-rata hitung dari dua
kelompok data berikut:
Maka rata-ratanya tidak dapat diketahui karena ada kelas yang didak
diketahui nilai tengahnya.
167
atau
Teladan 6.9
Diketahui suatu kelompok data dari hasil pengukuran adalah 1, 2, 4,
8, 16, 32. Berapa rata-rata Geometrik dari kelompok di atas?
Penyelesaian:
G = 6 1 2 4 8 16 32
= 6 32.768 = 5,6567
atau
log G = 61 (log 1 + log 2 + log 4 + log 8 + log 16 + log 32)
= 61 (0,00 + 0,30103 + 0,60206 + 0,90309 + 1,20412 + 1,50515)
= 61 (4.5154)
= 0.75257
168
G = Antilog 0,75257
G = 5,66
Dengan demikian rata-rata geometrik dari kelompok data di atas
adalah 5,66.
log G =
(fi log X i ) ....................................................................................... (6.10)
fi
di mana:
Xi = nilai tengah kelas
fi = frekuensi kelas ke-i
Teladan 6.10
Sebanyak 88 buah data, telah disusun ke dalam distribusi frekuensi
seperti di bawah ini. Untuk menghitung rata-rata geometrik dapat
digunakan tabel bantuan.
LANGKAH 5. Jumlahkan setiap nilai pada kolom (5) sebagai fi log X i dalam
contoh di atas adalah 129,2388. Dan jumlahkan pula setiap nilai pada kolom
(2) sebagai fi ; hasil penjumlahannya adalah 88.
Langkah 6. Substitusikan ke dalam rumus;
log G =
fi log X i
fi
129,2388
log G = = 1,4686
88
G = Antilog 1,4686
= 29,42
Jadi rata-rata Geometrik dari data di atas adalah 29,42.
Jika dibandingkan dengan rata-rata hitung, rata-rata geometrik lebih
akurat bila digunakan untuk menghitung rata-rata tingkat perubahan suatu
kelompok data.
Teladan 6.11
Biaya promosi Triwulanan perusahaan PANTAS AIRLINES pada
tahun lalu tercatat sebagai berikut:
170
1, 1 + 4 + 5
Tk. Perubahan = = 3,37
3
Angka tersebut menunjukkan bahwa seolah-olah biaya promosi setiap
triwulan adalah 3,37 kali. Sekarang kita bandingkan dengan menggunakan rata-
rata geometrik.
G = 3 X 1 X 2 X 3 = 3 1,1 4 5 = 2,80. atau dengan cara logaritma
1
log G = log(1,1 4 5)
3
= 31 log(1,1 4 5)
= 31 (log 1,1 + log 4 + log 5)
= 31 (0,041 + 0,602 + 0,699)
= 31 (1,342) = 0,447
G = antilog 0,447 = 2,80
Perhatikanlah terdapat perbedaan 0,57 point antara rata-rata geometrik
dengan rata-rata aritmetik, ini menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan biaya
promosi per triwulanan adalah 2,80 kali, dan bukan 3,37 kali.
171
Pt = Po (1 + r ) .................................................................................................... (6.11)
t
di mana:
Pt = keadaan data pada akhir pertumbuhan (tahun ke-t)
Po = keadaan data pada awal pertumbuhan (tahun ke-0)
r = rata-rata tingkat pertumbuhan
t = lamanya periode waktu
Teladan 6.12
Pada tahun 1995, Travel Biro XYZ memperluas usahanya dengan
menambah investasi sebesar Rp 100 juta rupiah, dengan pertumbuhan
pendapatan usaha diharapkan mencapai 25 persen per tahun.
Perkirakanlah, menjadi berapa uang perusahaan pada akhir tahun
2005.
Penyelesaian:
Po = 100 juta, r = 25%= 0,25 dan t = 2005 – 1995 = 10
Pt = Po (1 + r )
t
= 100(1 + 0,25)10
= 100 (9,31)
= 931 juta
Jadi pada tahun 2005 diperkirakan uangnya menjadi 931 juta rupiah.
Apabila yang ingin kita cari rata-rata tingkat pertumbuhan, maka rumus di
atas dapat diubah:
Pt = Po (1 + r )
t
(1 + r )t = Pt
Po
172
Pt
1+r =t
Po
Pt
r=t − 1 (rumus average rate of growth) .................................................... (6.12)
Po
Teladan 6.13
Pada tahun 1996 jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia
sebanyak 5.036 ribu orang, yang meningkat menjadi 5.905 ribu orang
pada tahun 1999. Berapakah rata-rata pertumbuhan kunjungan
wisatawan selama tiga tahun (1996–1999)?
Penyelesaian:
Pt = 5.905; Po = 5.036 dan t = 3
Pt
r=t −1
Po
5.905
r=3 − 1 = 1,055 − 1 = 0,055
5.036
Biasanya rata-rata tingkat pertumbuhan dalam persen. Jadi
pertumbuhannya adalah 0,055(100%) yaitu 5,5%.
n n
H= = ..................................................................... (6.13)
1
Xi
1
X1 + 1
X2 + X13 + ... + X1n
1 Xi 1
1
= = n X1 i ............................................................................................ (6.14)
H n
di mana:
H = Rata-rata harmonik
Xi = Nilai pengamatan ke-i
N = banyaknya data
Rata-rata harmonik (H) suatu himpunan bilangan X1, X2, X3...Xn adalah kebalikan
rata-rata hitung dari kebalikan bilangan-bilangannya
Teladan 6.14
Hitunglah nilai tengah harmonik dari 2, 4, 8!
Penyelesaian:
3 3
H= = 7 =3,43
1
2 + +
1
4
1
8 8
H=
fi ........................................................................................................... (6.15)
X
f i
i
Teladan 6.15
Terdapat 100 buah data dalam suatu distribusi frekuensi, maka rata-
rata harmoniknya dapat dihitung dengan menggunakan tabel
bantuan di bawah ini:
174
HG X
artinya: Rata-rata Geometrik suatu himpunan bilangan positif X 1, X2, X3, ....,
Xn adalah lebih kecil atau sama dengan Rata-rata aritmetiknya, tetapi lebih besar
175
dari atau sama dengan Rata-rata Harmoniknya. Tanda sama dengan hanya
berlaku apabila semua nilai X adalah identik.
6.6 Median
Median adalah suatu nilai yang terletak di tengah-tengah dari semua nilai
setelah data tersebut disusun secara urut (array) dari nilai terkecil ke nilai
terbesar. Banyaknya data di atas dan di bawah median jumlahnya sama, yaitu 50
persennya.
n+1
Med = data ke - ..................................................................................... (6.16)
2
Jika diketahui sekelompok data seperti berikut:
8 2 3 4 5 4 5 6 4 5 8 9 7
Berapa mediannya?
Jawab:
Med =
data pada urutan ke ( 21 n + ( 21 n + 1 )) ............................................ (6.17)
2
Di mana:
Med = Median
n = banyaknya data
LANGKAH 3. Masukan data yang terletak pada urutan ke-8 dan urutan ke-9
ke dalam rumus. Data pada urutan ke-8 adalah 4 dan data urutan ke-9
adalah 5. Maka mediannya adalah
4+5
Med = =4,5
2
12 21 14 25 16 12 18 14 10 12
32 22 15 20 20 15 14 16 17 10
Hitung berapa mediannya
Penyelesaian;
1 n − fcs
Med = Bb + i 2 .................................................................................... (6.18)
f
m
Di mana:
Med = Median
Bb = Batas bawah nyata kelas yang mengandung median
fcs = Frekuensi kumulatif pada kelas sebelum kelas yang mengandung median
fm = Frekuensi pada kelas yang mengandung median
i = Interval kelas
178
n = Banyaknya data
Teladan 6.16
Carmina adalah Alumni yang baru lulus tahun lalu dari Diploma Tiga
STP Trisakti. Lalu ia memilih mengembangkan usaha sendiri dengan
membuka usaha bidang MICE. Untuk tahun pertama usanya telah
berhasil mendapat kesempatan sebagai Event Organizer. Banyaknya
peserta dan banyaknya kegiatan seperti pada tabel berikut:
LANGKAH 1. Isilah kolom (4) dengan frekuensi kumulatif; yang akan kita
gunakan untuk mencari fcs;
mencapai ½ n atau 50 berada pada kelas ke-5. Tandailah kelas ini sebagai
kelas yang mengandung median.
Penyelesaian:
½ n = ............... Bb= ...............
fcs = ............... i= ...............
fm = ...............
−
Med = +
= ......................................................................
= .....................................................................
= .....................................................................
= .....................................................................
Jadi Mediannya adalah ...................................
6.7 Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul di dalam suatu distribusi
frekuensi. Pada kenyataannya, data yang sering muncul tidak hanya ada satu
nilai, dapat dua atau tiga nilai, atau bahkan tidak ada sama sekali. Suatu
distribusi yang hanya memiliki satu nilai modus dinamakan unimodal, atau ada
yang memiliki dua modus dinamakan bimodal, dan yang lebih dari dua modus
dinamakan multimodal. Di dalam buku ini, simbol untuk modus digunakan Mod.
d1
Mod = Bb + i .................................................................................... (6.19)
d
1 + d 2
Di mana:
Mod = Modus;
Bb = Batas bawah nyata kelas yang mengandung modus;
d 1 = Selisih antara frekuensi pada kelas yang mengndung modus dengan frekuensi
pada kelas sebelumnya;
d 2 = Selisih antara frekuensi pada kelas yang mengandung modus dengan frekuensi
pada kelas sesudahnya;
i = Interval kelas
Teladan 6.17
Perkirakanlah nilai modus apabila diketahui frekuensi pada kelas
yang mengandung modus 30, frekuensi pada kelas sebelumnya 25,
frekuensi pada kelas sesudahnya 28, batas bawah nyata kelas yang
mengandung modus 24,5 dan intervalnya 10.
Jawab:
d 1 = 30 − 25 = 5 ;
d 2 = 30 − 28 = 2
5
Mod = 24,5 + 10
5+2
5
= 24,5 + 10 = 24,5 + 7,14 = 31,64
7
183
Teladan 6.18
Perkirakan berapa modus dari data berikut:
No. of Hotels
bedrooms (fi)
(1) (2)
20 – 26 6
27 – 33 10
34 – 40 12
41 – 47 15 d 1: 25 – 15 = 10
48 – 54 25 Kelas modus
55 – 61 14 d 2: 25 – 14 = 11
62 – 68 12
69 – 75 6
Penyelesaian:
d 1 = 25 − 15 = 10
d 2 = 25 − 14 = 11
10
Mod = 47,5 + 7
10 + 11
10
= 47,5 + 7
10 + 11
10
= 47,5 +
21
= 47,5 + 3,33 = 50,83
Dengan demikian, maka modus dari distribusi frekuensi di atas adalah
50,83.
Kelas Frekuensi
50 – 59 7
60 – 69 5
70 – 79 12
80 – 89 13
90 – 99 17
100 – 109 14
110 – 119 15
120 – 129 13
130 – 139 8
140 – 149 6
110
Penyelesaian:
d 1 = ............... Bb= ...............
d 2 = ............... i= ...............
Mod = +
+
= ......................................................................
= .....................................................................
185
= .....................................................................
= .....................................................................
Maka modusnya adalah = ................................
6.8.1 Kuartil
Kuartil adalah fraktil yang membagi nilai observasi array menjadi empat
bagian yang sama besar.
Untuk data tunggal kuartil terletak pada:
k (n + 1 )
Q k = nilai yang ke − ....................................................................... (6.20)
4
186
di mana:
Qk = Kuartil ke-k
n = Banyaknya data
k = 1, 2, 3
Penyelesaian:
k (n + 1 )
Q k = nilai yang ke −
4
1(11 + 1 ) 12
Q 1 = nilai yang ke − = nilai yang ke − = 3
4 4
Jadi Kuartil pertama (Q 1) terletak pada urutan ke-3 di mana nilainya sama
dengan 2.
2(11 + 1 ) 24
Q 2 = nilai yang ke − = =6
4 4
Jadi Kuartil kedua (Q 2) terletak pada urutan ke-6 di mana nilainya sama
dengan 4.
3(11 + 1 ) 36
Q 3 = nilai yang ke − = =9
4 4
Jadi Kuartil ketiga (Q 3) terletak pada urutan ke-9 di mana nilainya sama
dengan 7.
Teladan 6.19
Dari data berikut ini, tentukanlah letak dan nilai kuartil; Q1, Q2 dan
Q3
188
Penyelesaian:
LANGKAH 1. Isilah kolom (3) dengan frekuensi kumulatif kurang.
LANGKAH 2. Tentukan (¼ k.n). Nilai ini digunakan untuk menentukan pada
kelas mana letaknya Kuartil ke-k.
Untuk Kuartil ke-1 (Q1); ¼(k.n) = 1
4 (1 100 ) = 25
LANGKAH 3. Dengan menggunakan hasil dari perhitungan pada langkah 2,
perhatikanlah frekuensi kumulatif pada kolom (3), pada kelas mana jumlah
frekuensi mencapai angka 25. Ternyata terletak pada kelas 34 – 40.
Tandailah kelas ini sebagai kelas yang mengandung Q 1.
LANGKAH 4. Tentukan fcs, fQk, i dan Bbk. untuk kasus di atas fcs = 16 , fQk = 12 ,
Bb k = 33,5 dan i= 7.
LANGKAH 5. Substitusikan seluruh nilai yang diperlukan ke dalam rumus;
1 (1 n ) − fcs
Q 1 = Bb + i 4
f
Qk
1
(1 100 ) − 16
= 33,5 + 7 4
12
25 − 16
= 33,5 + 7
12
= 33,5 + 5,25 = 38, 75
189
5 – 14 10 10
1
4 (k n ) = ...................................
15 – 24 16 26 fcs = ...................................
25 – 34 19 45 FQk = ...................................
35 – 44 20 65 i = ...................................
45 – 54 24 89
55 – 64 25 114 Q3:
65 – 74 32 146
1
4 (k n ) = ...................................
75 – 84 29 175 fcs = ...................................
Penyelesaian:
−
Q 1 = + = ......................................................................
−
Q 3 = + = .....................................................................
190
6.8.2 Desil
k (n + 1 )
D k = data ke − .................................................................................. (6.22)
10
di mana:
Dk = Desil ke-k
n = Banyaknya data
k = 1, 2, 3,…, 9.
Teladan 6.20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 3 3 3 4 5 7 9 9 10 10 11 11 12 13
Penyelesaian:
( + )
D 3 = data ke − =
Nilainya: .........................................................
( + )
D 5 = data ke − =
Nilainya: .........................................................
( + )
D 6 = data ke − =
Nilainya: .........................................................
( + )
D 8 = data ke − =
Nilainya: .........................................................
kn
− fcs
D k = Bb k + i 10 .................................................................................. (6.23)
fDk
di mana:
Dk = Desil ke-k
Bbi = Batas bawah kelas nyata, kelas yang mengandung Desil ke-k
fcs = Frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung desil ke-k
192
Teladan 6.21
Kelas fi fcs
(1) (2) (3)
5 – 14 10 10
15 – 24 16 26
25 – 34 19 45
35 – 44 20 65
45 – 54 24 89
55 – 64 25 114
65 – 74 32 146
75 – 84 29 175
85 – 94 25 200
200
Penyelesaian:
LANGKAH 1. Tentukan k10.n , hasilnya sebagai patokan untuk menetapkan pada
2(200)
kelas mana letak D k. Untuk D2, k10.n -nya adalah 10 = 40 ; untuk D7, k10.n -
7(200)
nya adalah 10 = 140 ;
LANGKAH 2. Tentukan kelas yang mengandung Desil ke-k. Untuk menentukan
letak D 2 angka 40 menjadi patokan. Perhatikan kolom (3) pada tabel di atas!
Sampai kelas ke-2 (15–24) frekuensi kumulatifnya baru mencapai 26. Untuk
mencapai angka 40 masih kurang 16, berarti 16 data berada pada kelas
berikutnya yaitu pada kelas 25–34. Tandailah kelas ini sebagai kelas yang
mengandung Desil kedua (D 2).
193
Untuk menentukan letak D7, angka 140 menjadi patokan. Perhatikan pada kolom
(3) angka 140 terletak pada kelas 65-74, maka tandailah kelas ini sebagai kelas yang
mengandung D7.
LANGKAH 3. Tentukan fcs yaitu frekuensi kumulatif pada kelas sebelum kelas
yang mengandung desil ke-k. fcs untuk D 2 adalah 26, dan fcs untuk D 7
adalah 114.
LANGKAH 4. Tentukan f yaitu frekuensi pada kelas yang mengandung Desil
Dk
ke-k. f = 19 dan f = 32 .
D2 D7
LANGKAH 5. Tetapkan Bb k yaitu 24,5 untuk D 2 dan 64,5 untuk D 7. dan
interval kelas atau i adalah 10.
LANGKAH 6. Substitusikan ke dalam rumus:
k .n − fcs
D k = Bb k + i 10
fDk
40 − 26 D 7 = 64,5 + 10 140 − 114
D2 = 24,5 + 10
19 32
= 24,5 + 7,37 = 64,5 + 8,12
= 31,87 = 72,62
..... − .....
D 3 = ..... + ..... = .................................................................................
.....
..... − .....
D 7 = ..... + ..... = ..................................................................................
.....
Jadi Desil ke-3 adalah ………. dan desil ke-7 adalah ……………
6.8.3 Persentil
Persentil adalah salah satu ukuran letak yang mengelompokkan data ke
dalam 100 bagian yang sama besar. Prinsip penyelesaian soal-soal di dalam
persentil adalah sama dengan yang digunakan pada Kuartil dan Desil.
k (n + 1 )
Pk = nilai yang ke − ........................................................................ (6.24)
100
di mana:
Pk = Persentil ke-k
n = Banyaknya data
k = 1, 2, 3,…, 99.
Teladan 6.22
25 30 45 45 50 50 55 55 60 60 62
Penyelesaiana:
3(11 + 1 ) Nilainya:
P3 = data ke − = 0,36
100 = 0,36 (X1)
= 0,36 (25) = 9
45(11 + 1 ) Nilainya:
P45 = data ke − = 5,4
100 = X5 + 0,4(X6 –X5)
= 50 + 0,4(59–50)= 53,6
87(11 + 1 ) Nilainya:
P87 = data ke − = 10,44
100 = X10 + 0,44(X11–X10)
= 60 + 0,44(62–60)= 60,88
Penyelesaian:
LANGKAH 1. Susunlah data di atas ke dalam bentuk array, dari data terkecil
ke data terbesar!
(1 + )
P29 = data ke − =
LANGKAH 3. Tentukan nilai yang terletak pada urutan ke-k ……..
kn
− fcs
Pk = Bb k + i 100 .................................................................................. (6.25)
fPk
di mana:
Pk = Persentil ke-k
Bbk = Batas bawah kelas nyata, kelas yang mengandung Persentil ke-k
fcs = Frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung Persentil ke-k
fPk = Frekuensi pada kelas yang mengandung Persentil ke-k
i = Interval kelas
n = Banyaknya data
k = 1, 2, 3,…, 99.
197
Teladan 6.23
Suatu distribusi frekuensi dari 200 buah data menunjukkan
banyaknya tamu yang mememsan SOP BUNTUT ala CIANJUR, di
Rindu Gunung Restaurant Puncak Bogor, disajikan sperti berikut:
Pemesan fi fcs
(1) (2) (3)
5 – 14 10 10
15 – 24 16 26
25 – 34 19 45
35 – 44 20 65
45 – 54 24 89
55 – 64 25 114
65 – 74 32 146
75 – 84 29 175
85 – 94 25 200
200
Berdasarkan data di atas hitunglah persentil ke-15, 30, 85 dan 95.
Penyelesaian:
k.n , hasilnya sebagai patokan untuk menetapkan pada
LANGKAH 1. Tentukan 100
kelas mana letak Pk. Untuk P15, 100 k.n –nya adalah 15(200) = 30 ; untuk P 30,
100
k.n 30( 200) k.n 85(200)
100 –nya adalah 100 = 60 ; untuk P85, 100 -nya adalah 100 = 170 ; P95,
k.n 95(200)
100 –nya adalah 100 = 190 .
LANGKAH 2. Tentukan kelas yang mengandung Persentil ke-k. Untuk
menentukan letak P15 angka 30 menjadi patokan. Perhatikan kolom (3) pada
tabel di atas! Sampai kelas ke-2 (15–24) frekuensi kumulatifnya baru
mencapai 26. Untuk mencapai angka 30 masih kurang 4, berarti empat data
berada pada kelas berikutnya yaitu pada kelas 25–34. Tandailah kelas ini
sebagai kelas yang mengandung Persentil kelimabelas (P15).
Untuk menentukan letak P30, angka 60 menjadi patokan. Perhatikan pada kolom
(3) angka 60 terletak pada kelas 35–44, maka tandailah kelas ini sebagai kelas yang
198
mengandung P30. Selanjutnya untuk menentukan P85, angka 170 menjadi patokan.
Angka ini terletak pada kelas 75 – 84. Sedangkan untuk P95 terletak pada kelas 85–
94.
LANGKAH 3. Tentukan fcs yaitu frekuensi kumulatif pada kelas sebelum kelas
yang mengandung persentil ke-k. fcs untuk P15= 26, fcs untuk P 30= 45,
fcs untuk P 85= 146, dan fcs untuk P 95= 190.
LANGKAH 4. Tentukan f yaitu frekuensi pada kelas yang mengandung
Pk
Persentil ke-k. f = 19 , f = 20 , f = 29 dan f = 25 .
P15 P30 P85 P95
LANGKAH 5. Tetapkan Bb k yaitu 24,5 untuk P15 dan 34,5 untuk P 30. dan 74,5
untuk P 85. Selanjutnya interval kelas atau i diketahui sama dengan 10.
LANGKAH 6. Substitusikan ke dalam rumus:
k .n − fcs
Pk = Bb k + i 100
fPk
30 − 26 P30 = 34,5 + 10 60 − 45
P15 = 24,5 + 10
19 20
= 24,5 + 2,10 = 34,5 + 7.50
= 26,60 = 42,00
P70 = k.n
100 = .................................... P 90 = k.n
100 = .....................................
Perhitungan:
k .n − fcs
Pk = Bb k + i 100
fPk
.... − ..... .... − .....
P10 = ..... + ..... P70 = ..... + .....
..... .....
= ............................................. = .............................................
= ............................................. = .............................................
= ............................................. = .............................................
= ............................................. = .............................................
3 Med − Mod
X= ............................................................................................ (6.27)
2
202
2 X + Mod
Med = ............................................................................................ (6.28)
3
Teladan 6.25
Diketahui rata-rata hitung suatu distribusi frekuensi adalah 12 dan
modusnya sebesar 14, perkirakanlah berapa median dari distribusi
tersebut
Jawab:
2(12) + 14
Med = = 12,67
3
Jadi median dari distribusi frekuensi di atas sebesar 12,67. Karena rata-rata
hitung paling kecil, dan modusnya paling besar, maka kurva distribusi frekuensi
tersebut menjulur ke kiri (negatif).
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Variable: SALES
Mean 17426.2
StDev 2856.6
Variance 8160209
Skewness 0.539796
Kurtosis 0.234781
13000 16000 19000 22000 25000 28000
N 144
Minimum 11948.0
1st Quartile 15345.2
Median 17123.5
3rd Quartile 19134.5
Maximum 27719.0
95% Conf idence Interv al f or Mu
95% Conf idence Interv al f or Mu
16955.7 17896.8
16500 17000 17500 18000
95% Conf idence Interv al f or Sigma
2560.4 3230.9
Ukuran Pemusatan adalah nilai tunggal yang mewakili satu set data, di mana
nilai tersebut menunjukkan pusat nilai data.
Rata-rata adalah sebuah nilai yang khas atau mewakili suatu kelompok data.
Rata-rata hitung (arithmetic mean) adalah jumlah dari seluruh nilai data
dibagi dengan banyaknya data
Rata-rata harmonik (H) suatu himpunan bilangan X1, X2, X3...Xn adalah
kebalikan rata-rata hitung dari kebalikan bilangan-bilangannya.
205
Median adalah suatu nilai yang terletak di tengah-tengah dari semua nilai
setelah data tersebut disusun secara urut (array) dari nilai terkecil ke nilai
terbesar
Modus adalah nilai yang paling sering muncul di dalam suatu distribusi
frekuensi.
Fraktil merupakan ukuran letak yang membagi sekelompok data array menjadi
beberapa bagian yang sama.
Kuartil adalah fraktil yang membagi nilai observasi array menjadi empat bagian
yang sama besar
Persentil adalah salah satu ukuran letak yang mengelompokkan data ke dalam
100 bagian yang sama besar
7. Rata-rata hitung dari suatu distribusi frekuensi adalah 115 dan modusnya
adalah 50, perkirakanlah berapa mediannya!
8. Suatu sampel dari 10 orang karyawan Hotel Mercuri menunjukkan masa
kerja sebagai berikut: 10, 13, 10, 20, 17, 19, 20, 21, 15, 14.
a. Hitunglah rata-rata hitung (mean) masa kerja karyawan!
b. Hitunglah median masa kerja karyawan!
9. Diketahui sekelompok data sebagai berikut:
1 1 1 1 1 2 4 3
, , , , , , ,
2 4 6 8 9 6 6 9
Hitunglah rata-rata harmonik dari data di atas!
10. Data tentang pendidikan karyawan Hotel Pani Isan adalah seperti tabel
berikut:
Ahli Madya Sarjana Sain Pendidikan
Bidang pekerjaan Pariwisata Pariwisata lainnya
1. Housekeeping 10 2 17
2. Restaurant 24 4 18
3. Front office 5 3 12
4. Kitchen 32 5 12
5. Public area 12 2 5
6. Hotel Engineering 11 2 9
7. Pastry Section 23 5 8
8. Laundry 13 2 7
9. Lainnya 10 7 7
11. Hitung berapa rata-rata hitung, median dan modus dari data berikut:
a. 2, 4, 3, 5, 5, 6, 5, 7, 7, 9, 3, 8, 8, 8, 9
b. 1, 0, 2, 0, 5, 12, 9, 10, 7, 3, 3, 2
c. 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4
12. Survey terhadap banyaknya banyaknya ternaga kerja di hotel-hotel yang ada
di Jakarta adalah sebagai berikut:
Banyaknya
Karyawan Banyaknya hotel
100 – 109 1
110 – 119 3
120 – 129 5
130 – 139 6
140 – 149 7
150 – 159 8
160 – 169 6
170 – 179 5
180 – 189 4
190 – 199 3
200 – 209 2
50
13. Data pendapatan dari beberapa hotel dari hasil penjualan sejumlah kamar
yang dimilikinya seperti pata tabel berikut:
Pendapatan
Nama Hotel (US$) Kamar tersedia
1. Tibrasare Hotel Bandung 1,400 100
2. Kulem Indah Hotel 2,500 180
3. Leleson Wae Hotel Int. 1,000 75
4. Plesure Hotel Jakarta 1,250 90
5. Pamalayan Hotel 1,100 80
6. Priangan Hotel 1,325 75
600
Ukuran Pemusatan
dan Lokasi Bentuk distribusi
Rata-rata hitung Simetrik
Median Menjulur positif
Modus Menjulur negative
Rata-rata ukur
Kuartil
Desil
Persentil
19. Kapal pesiar AWANI DREAM berlayar mengelilingi dunia sepanjang tahun.
Pada tahun 2000 melakukan perjalanan selama 100 hari mulai tanggal 2
212
Pegawai Pegawai
Profesional Manajer Pemerintah Militer Org. Int. Karyawan
23. Es Teller 77 menjual serabi dalam tiga ukuran; ukuran kecil, sedang dan
besar. Serabi berukuran kecil dijual dengan harga Rp500, ukuran sedang
Rp750 dan ukuran besar Rp1000. Berdasarkan catatan transaksi, hari
terakhir terjual 80 buah serabi ukuran kecil, 100 buah ukuran sedang dan 50
buah ukuran besar. Berapa rata-rata hitung harga setiap serabi!
24. Pusaka Bakery memproduksi ROTI UNYIL dalam satuan kilogram selama …
hari. Banyaknya produksi dan jumlah hari menghasilkan roti seperiti pada
tabel berikut:
214
25. Lima orang roomaid disediakan waktu delapan jam sehari untuk
membersihkan kamar-kamar tamu. Ternyata hasil kerjanya seperti berikut:
Rommaid Julah kamar
A 16
B 8
C 10
D 12
E 14
26. Empat orang Karyawan bagian Purchasing RestoFAST® diberi tuga untuk
pengadaan daging ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) daerah Cianjur,
Bogor dan Sukabumi. Setiap orang masing-masing membawa uang sebesar
Rp4.500.000,- Dengan berbekal uang yang sama, ternyata setiap orang
medapatkan kuantitas daging ayam yang berbeda; seperti berikut:
Karyawan Kg
Badriun 375
Maxtore 500
MasBokor 300
Bututi 450
215
6 ............................................................................................................................................................ 147
6.1 TINJAUAN UMUM .................................................................................................................. 148
6.2 RATA-RATA (MEAN) .............................................................................................................. 148
6.2.1 Rata-rata Hitung (Aritmethic Mean) ............................................................................ 149
6.2.2 Sifat-sifat Rata-rata Hitung .......................................................................................... 165
6.3 RATA-RATA UKUR (GEOMETRIC MEAN) ................................................................................ 167
6.3.1 Rata-rata Ukur Ungrouped Data ................................................................................. 167
6.3.2 Rata-rata Ukur untuk Data berkelompok ..................................................................... 168
6.3.3 Rata-rata Ukur (Geometric mean) untuk Pertumbuhan............................................... 171
6.4 RATA-RATA HARMONIK ........................................................................................................ 172
6.4.1 Rata-rata Harmonik untuk Ungrouped Data ............................................................... 172
6.4.2 Rata-rata Harmonik untuk Grouped Data ................................................................... 173
6.5 HUBUNGAN ANTARA KETIGA R ATA-RATA ........................................................................... 174
6.6 MEDIAN................................................................................................................................. 175
6.6.1 Median Data Tunggal................................................................................................... 175
6.6.2 Median Data Berkelompok (Grouped Data) ................................................................ 177
6.6.3 Karakteristik Median .................................................................................................... 180
6.7 MODUS .................................................................................................................................. 181
6.7.1 Modus Data Tunggal .................................................................................................... 181
6.7.2 Modus Data Berkelompok ............................................................................................ 182
6.7.3 Karakteristik Modus ..................................................................................................... 185
6.8 UKURAN LETAK/FRAKTIL ..................................................................................................... 185
6.8.1 Kuartil........................................................................................................................... 185
6.8.2 Desil.............................................................................................................................. 190
6.8.3 Persentil ........................................................................................................................ 194
6.9 HUBUNGAN ANTARA MEAN, MEDIAN DAN MODUS .............................................................. 199
6.10 ALAT BANTU KOMPUTER ...................................................................................................... 202
6.11 PENTING UNTUK DIINGAT ..................................................................................................... 204
6.12 PERTANYAAN UNTUK LATIHAN ............................................................................................ 205