Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu sistem kerja merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan,
karena sistem kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Kondisi keja
yang kurang nyaman dan tidak mendukung tentunya berpengaruh terhadap
produktivitas kerja manusia. Dalam perancangan stasiun kerja terdapat komponen
sistem kerja yang harus diperhatikan, yaitu manusia, mesin atau peralatan dan
lingkungan fisik kerja. Untuk itu, dalam perancangan sistem kerja yang
melibatkan manusia, harus diperhatikan kelebihan dan kekurangan dari manusia
itu sendiri, baik dari segi fisik maupun psikologinya. Kelebihan dan kekurangan
manusia dari segi fisik harus dapat disesuaikan dengan komponen dari sistem
kerja yang berupa fasilitas kerja dan tempat kerjanya.
Anthropometri merupakan cabang ilmu ergonomi yang membahas
tentang dimensi tubuh manusia. Hasil dari pengukuran Anthropometri ini
digunakan dalam merancang sistem kerja maupun desain peralatan untuk
memudahkan pemakaian, menunjang keamanan dan kenyamanan dari suatu
pekerjaan. Anthropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri,
perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut,
data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk
menghasilkan produk yang optimal. Melalui pendekatan Anthropometri dapat
diperoleh rancangan sistem kerja yang lebih ergonomis yang disesuaikan dengan
ukuran tubuh manusia, sehingga diperoleh suatu sistem kerja yang mendukung
pekerja untuk beraktivitas lebih efektif dan efisien.
Oleh karena itu dilakukan praktikum ergonomi tentang Anthropometri
membahas sekumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik
tubuh manusia berupa ukuran serta penggunaan dari data tersebut untuk
memecahkan suatu masalah dalam pendesainan produk. Setelah diadakannya
praktikum ini, diharapkan praktikan dapat mengetahui tata cara pengukuran
dimensi tubuh manusia untuk kepentingan ergonomi  dan dapat mengetahui
penggunaan data Anthropometri dalam perancangan produk atau stasiun kerja.

1
2

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengaplikasikan metode pengukuran Anthropometri dalam
perancangan sistem kerja?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi data-data dimensional tubuh manusia?
3. Bagaimana cara pengolahan data Anthropometri dalam mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk merancang sistem kerja?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam praktium ini agar tidak keluar dari
pembahasan praktiikum adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran dimensi tubuh manusia sesuai dengan kebutuhan rancangan.
2. Pengukuran dimensi berupa data Anthropometri statis dan data
Anthropometri dinamis.
3. Menyesuaikan perancangan fasilitas system kerja tersebut sesuai
pengukuran data Anthropometri yang telah didapat.
4. Data dimensi tubuh yang digunakan.

1.4 Tujuan Praktikum


1.4.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari praktikum ini, yaitu praktikan diharapkan :
1. Dapat mengintegrasikan berbagai pertimbangan ergonomi, khususnya
dari sisi Anthropometri untuk menghasilkan rancangan sistem kerja yang
efektif, nyaman, sehat dan efisien (ENASE).
1.4.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari praktikum ini, yaitu praktikan diharapkan :
a. Dapat mengaplikasikan metode pengukuran Anthropometri dalam
perancangan sistem kerja.
b. Dapat mengidentifikasikan data-data dimensional tubuh manusia,
termasuk menentukan sampel yang dibutuhkan dalam merancang stasiun
kerja, serta mampu menggunakan berbagai alat Anthropometri untuk
pengambilan data-data tersebut.
3

c. Dapat menggunakan metode pengolahan data Anthropometri untuk


mendapatkan informasi yang diperlukan untuk perancangan sistem
kerja.
d. Dapat merancang berbagai ruang kerja (work space) dari sistem kerja
berdasarkan data Anthropometri yang diperoleh.

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan pada Laporan Praktikum Perancangan
Sistem Kerja dan Ergonomi adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan tentang hal apa saja yang mendahului penulisan
laporan akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan dari laporan akhir modul anthropometri.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II menjelaskan tentang tinjauan pustaka penulisan, tinjauan pustaka
digunakan sebagai informasi yang mempermudah pemahaman dan
pengertian dalam membahas anthropometri (pengukuran dimensi tubuh
manusia). Teori yang digunakan bersumber dari berbagai literatur yang
dapat dipercaya kebenarannya berdasarkan penelitian para ahli.
BAB III METODE PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Metode pengumpulan dan pengolahan data yang menerangkan dalam
menerapkan skema pengumpulan dan pengolahan data serta penjelasan
dimensi apa saja yang dipakai. Metode pengumpulan dan pengolahan
data ini juga menjelaskan tentang alat-alat yang digunakan.
BAB IV ANALISIS
Bab IV berisi analisa mengenai pengolahan data pada Bab III.
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari laporan akhir
modul anthropometri dan data yang didapat dalam proses pengukuran
dimensi tubuh manusia. Saran dan kritik yang membangun sebagai bahan
4

evaluasi dari praktikum yang dilaksanakan supaya memperoleh hasil


yang lebih baik lagi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Ergonomi
Kata ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ergos yang artinya kerja
dan nomos  yang berarti hukum atau aturan. Ergonomi adalah disiplin keilmuan
yang berkaitan dengan perancangan peralatan dan fasilitas kerja yang
memerhatikan aspek-aspek manusia sebagai pemakainya. Disiplin ilmu dasar
ergonomi meliputi psikologi, ilmu kognitif, fisiologi, biomekanika, aplikasi
antropometri fisik, dan sistem teknik industri. Dengan demikian ergonomi
melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan-
pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem. Konsep ergonomi
sendiri berfokus pada prinsip fit the task to the person. Oleh karena itu beberapa
aplikasi dari ilmu ergonomi dapat dilihat pada berbagai proses perancangan
produk ataupun operasi kerja.
Dalam sistem kerja, manusia berperan sebagai sentral yaitu sebagai
perencana, perancang, pelaksana, pengendali dan pengevaluasi sistem kerja,
sehingga untuk dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu
dikenal sifat-sifat, keterbatasan serta semua kemampuan yang dimiliki oleh
Ergonomi adalah ilmu yang sistematis dalam memanfaatkan informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
sistem kerja. Dengan ergonomi, penggunaan dan penataan peralatan atau
fasilitas dapat lebih efektif serta memberikan kepuasan kerja. Dilihat dari sisi
rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4
bidang penelitian yaitu :
1. Penelitian Tentang Display
Display merupakan alat yang menyajikan informasi tentang
lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau
lambang-lambang. Display terbagi menjadi 2 macam, display dinamis
dan display statis. Display statis adalah display yang memberikan
informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, contohnya peta,
denah, dll. Sedangkan display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh

5
6

variable waktu, contohnya speedometer yang memberikan informasi


kecepatan sepeda motor atau mobil dalam setiap kondisi.
2. Penelitian Tentang Kekuatan Fisik Manusia
Penelitian ini mencakup pengukuran kekuatan atau daya tahan fisik
manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta
peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia
ketika melakukan aktivitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari
biomekanik.
3. Penelitian Tentang Ukuran atau Dimensi dari Tempat Kerja
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang
sesuai dengan ukuran tubuh manusia. Hal ini berkaitan dengan
pengukuran anthropometri.
4. Penelitian Tentang Lingkungan Fisik Kerja
Pengukuran ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik
dari ruangan dan fasilitas-fasilitas, dimana manusia bekerja.Hal ini
meliputi pencahayaan, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan
serta getaran pada suatu fasilitas kerja.

2.2 Anthropometri
Anthropometri merupakan pengetahuan yang menyangkut pengukuran
tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan aplikasi yang menyangkut
geometri fisik, massa clan kekuatan tubuh manusia. Permasalahan variasi
dimensi Anthropometri seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan
rancangan yang sesuai untuk penggunanya.
Dimensi tubuh manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan sample data yang akan
diambil. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Jenis Kelamin
Secara distribusi statistik ada perbedaan yang signifikan antara dimensi
tubuh pria dan wanita. Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih
7

besar dibandingkan wanita. Oleh karenanya data Anthropometri untuk


kedua jenis kelamin tersebut selalu disajikan secara terpisah.

Gambar 2.1 Ukuran Tubuh Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin


b. Suku Bangsa (Ethnic Variability)
Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik
fisik yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Suatu contoh sederhana
bahwa dengan meningkatnya jumlah penduduk yang migrasi dari Negara
Vietnam ke Australia, untuk mengisi jumlah satuan angkatan kerja maka
akan mempengaruhi Anthropometri secara Nasional.

Gambar 2.2 Ukuran Tubuh Manusia Berdasarkan Suku Bangsa


8

c. Usia
Pengelompokan usia digolongkan seperti dibawah ini :
- Balita,
- Anak-anak,
- Remaja,
- Dewasa, dan
- Lanjut usia.
Hal ini sangat berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan
untuk anthropometri anak-anak. Anthropometrinya akan cenderung terus
meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah menginjak usia
dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun
yang antar lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang,
berkurangnya dinamika gerakan tangan dan kaki.

Gambar 2.3 Ukuran Tubuh Manusia Berdasarkan Umur


d. Jenis Pekerjaan
Beberapa jenis pekerja tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi
karyawan atau stafnya, seperti misalnya: pekerja yang bekerja di
dermaga atau pelabuhan adalah harus mempunyai postur tubuh yang relatif
lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya.

Gambar 2.4 Dimensi Ukuran Tubuh Manusia Sesuai Jenis Pekerjaan


9

e. Pakaian
Hal ini merupakan sumber variabilitas yang disebabkan oleh bervariasinya
iklim atau musim yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lainnya
terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya, pada waktu musim
dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif lebih tebal dan ukuran
yang relatif lebih besar.

Gambar 2.5 Dimensi Ukuran Tubuh Manusia Sesuai Pakaian


f. Faktor Kehamilan Pada Wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti
kalau dibandingkan degan wanita yang tidak hamil. Terutama yang
berkaitan dengan analisis perancagan produk (APP) dan analisis
perancangan kerja (APK).

Gambar 2.6 Dimensi Ukuran Tubuh Manusia karena Faktor Kehamilan pada Wanita
10

g. Cacat Tubuh Secara Fisik


Dimana data Anthropometri disini akan diperlukan untuk perancangan
produk bagi orang-orang cacat (kursi roda, kaki atau tangan palsu, dan lain-
lain).

Gambar 2.7 Dimensi Ukuran Tubuh Manusia karena Cacat Tubuh Secara Fisik
Pengukuran anthropometri dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Anthropometri Statis
Pengukuran dilakukan pada tubuh manusia pada posisi diam.
2. Anthropometri Dinamis
Pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat tubuh melakukan
gerakangerakan kerja (dalam posisi dinamis) dengan memperhatikan
gerakan-gerakan yang mungkin terjadi pada saat pekerja tersebut
melakukan kegiatannya.

2.3 Metode Perancangan dengan Anthropometri


Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space
design dengan memperhatikan faktor anthropometri adalah sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya (establish requirement)
a. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
b. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
b. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi sistem kerja yang akan
dirancang).
11

c. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan
persentil yang akan dipakai.
d. Penyiapan alat ukur anthropometri.
c. Pengambilan data.
e. Pengolahan data :
- Uji kenormalan data.
- Uji keseragaman data.
- Uji kecukupan data.
- Perhitungan persentil data (persentil kecil, rata-rata & besar).
i. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan aspek-aspek :
- Posisi tubuh secara normal.
- Kelonggaran (pakaian dan ruang).
- Variasi gerak.
j. Analisa

2.4 Pedoman Pengukuran Data Anthropometri


Berikut merupakan pedoman pengukuran data anthropometri statis dan
anthropometri dinamis :
2.4.1 Pengukuran Data Anthropometri Statis
1. Posisi : Duduk Samping

Gambar 2.8 Pedoman Pengukuran Duduk Samping


12

Tabel 2.1 Pedoman Pengukuran Duduk Samping

No Data yang diukur Cara pengukuran

Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas
Tinggi duduk tegak
1 kepala. Subyek duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan dan lutut
membentuk sudut siku-siku.
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas
2 Tinggi duduk normal kepala. Subyek duduk normal dengan pandangan lurus ke depan dan
lutut membentuk sudut siku-siku.
Ukuran jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bagian
3 Tinggi mata duduk
dalam. Subyek duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan.
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang
4 Tinggi bahu duduk
bahu yang menonjol pada saat subyek duduk tegak.
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku
5 Tinggi siku duduk kanan. Subyek duduk tegak dengan lengan atas vertikal disisi badan dan
lengan bawah membentuk sudut siku-siku.
Subyek duduk tegak, ukur jari vertikal dan permukaan alas duduk sampai
6 Tinggi siku duduk
pucuk belikat bawah.
Subyek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
7 Tinggi pinggang
sampai pinggang.
Subyek duduk tegak, ukur jarak samping dari belakang perut sampai
8 Tebal perut
depan perut.
Subyek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk sampai
9 Tebal paha
permukaan atas pangkal paha.

10 Tinggi popliteal Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha.

Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal daribagian terluar pantat,


11 Pantat popliteal sampai lekukan lutut sebelah dalam (popliteal). Paha clan kaki bagian
bawah membentuk sudut siku-siku.

Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat
12 Pantat ke lutut sampai lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku.
(point 11 + tebal lutut).
13

2. Posisi : Duduk Menghadap ke Depan

Gambar 2.9 Pedoman Pengukuran Duduk Menghadap Ke Depan

Tabel 2.2 Pedoman Pengukuran Duduk Menghadap Ke Depan

No Data yang diukur Cara pengukuran

Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subyek duduk tegak dengan
1 Lebar bahu
lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.
Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggul sisi
2 Lebar pinggul
kiri sampai bagian terluar pinggul sisi kanan.
Ukur jarak horizontal antara, kedua tulang belikat. Subyek duduk tegak
3 Lebar sandaran
dengan lengan atas merapat kebadan dan lengan bawah direntangkan ke
duduk
depan.
Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggang sisi
4 Lebar pinggang
kiri sampai bagian terluar pinggang sisi kanan.
Subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke bawah direntangkan ke
5 Siku ke siku
depan. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian
terluar siku sisi kanan.
14

3. Posisi : Berdiri

Gambar 2.10 Pedoman Pengukuran Berdiri

Tabel 2.3 Pedoman Pengukuran Berdiri

No Data yang diukur Cara pengukuran

Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas
I Tinggi badan tegak sementara subyek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke
depan.
2 Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam
Tinggi mata berdiri
(dekat pangkal hidung). Subyek berdiri tegak dan memandang lurus
ke depan.
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat
3 Tinggi bahu berdiri
subyek berdiri tegak.
Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas
4 Tinggi siku berdiri
dan lengan bawah. Subyek bcrdiri tegak dengan kedua tangan
Tinggi pinggang Ukur jaraksecara
tergantung vertikal dari lantai sampai pinggang pada saat subyek
wajar.
5 Berdiri berdiri tegak.

Jangkauan tangan Tangan menjangkau ke atas setinggi-tingginya. Ukur jarak vertikal


6
ke atas dari lantai sampai ujung jari tengah pada saat subyek berdiri tegak.
Panjang lengan Subyek berdiri tegak, tangan di samping, ukur jarak dari siku sampai
7 Bawah pergelangan tangan.

Ukur jarak vertikal dari lantai sampai lutut pada saat subyek berdiri
Tinggi lutut berdiri
8 tegak.
Subyek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagian ulu hati) sampai
Tebal dada berdiri
9 punggung secara horizontal.
Subyek berdiri tegak, ukur (menyamping) jarak dari perut depan
10 Tebal perut berdiri
sampai perut belakang secara horizontal.
11 Berat badan Menimbang dengan posisi normal diatas timbangan badan.
15

4. Posisi : Berdiri dengan Tangan Lurus ke Depan

Gambar 2.11 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Tangan Lurus ke Depan

Tabel 2.4 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Tangan Lurus ke Depan

No Data yang diukur Cara pengukuran

Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jari tengah. Subyek
Jangkauan tangan
1 berdiri tegak dengan betis, pantat danpunggung merapat ke dinding,
ke depan atau atas
tangan direntangkan secara horizontal ke depan atau atas.

5. Posisi : Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan

Gambar 2.12 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan


16

Tabel 2.5 Pedoman Pengukuran Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan

Data yang diukur


No Cara pengukuran

Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri sampai
1 Rentangan tangan ujung jari terpanjang tangan kanan. Subyek berdiri tegak dan kedua
tangan direntangkan horizontal ke samping sejauh mungkin.

5. Pengukuran Jari Tangan

Gambar 2.13 Pedoman Pengukuran Jari Tangan

Tabel 2.6 Pedoman Pengukuran Jari Tangan

No Data yang diukur Cara pengukuran

Panjang jari 1 , 2 , 3 , 4 , 5 Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampai ujung jari. Jari jari
1
subyek merentang lurus dan sejajar.
Pangkal ke tangan Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal ruas jari.
2
Lengan bawah sampai telapak tangan subyek lurus.
Lebar jari 2 , 3 , 4 , 5 Diukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-jari
3 subyek lurus dan merapat sate sama lain.
Lebar telapak tangan Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jarikelingking. (posisi
4 (metacarpal) seperti pada no. 3).
Lebar telapak tangan Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jarikelingking. (posisi
5 (maksimal) seperti pada no. 3).

6 Panjang telapak tangan Diukur dari ujung jari tengah, sampai pangkal pergelangan tangan.

Diamete rgenggam
Diukur diameter genggaman tangan pada tires yang paling maksimum.
7 (maksimal)

Lebar maksimal Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking dengan telapak
8 tangan direntangkan semaksimal mungkin.
17

Tabel 2.6 Lanjutan

No Data yang diukur Cara pengukuran

Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari manis dalam
Lebar fungsional
(merupakan posisi maksimum dimana tangan masih bisa untuk
9 maksimum
menggenggam).

10 Tebal telapak Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari.

7. Pengukuran Kaki

Gambar 2.14 Pedoman Pengukuran Kaki

Tabel 2.7 Pedoman Pengukuran Kaki

No Data yang diukur Cara pengukuran

1 Panjang telapak kaki Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit.

Panjang telapak lengan


2 Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki.
kaki

Panjang kaki sampai


3 Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit.
jari kelingking

Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumpuan
4 Lebar kaki
pijakan.

5 Lebar tangkai kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumit.

6 Tinggi mata kaki Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki.
Tinggi bagian tengah
7 Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki.
telapak kaki
Jarak horizontal
8 Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki.
tangkai mata kaki
18

8. Pengukuran Kepala

Gambar 2.15 Pedoman Pengukuran Kepala

Tabel 2.8 Pedoman Pengukuran Kepala


No Data yang diukur Cara pengukuran
Diukur dari ujung tulang yang menonjol ditengah-tengah atas mata
1 Panjang kepala
sampai belakang mata.
Diukur dari bagian samping kepala sedikit di atas telinga sampai
2 Lebar kepala
bagian samping kepala lainnya.
Diameter maksimal Diukur menyamping dari ujung dagu sampai bagian kepala yang
3
dari dagu paling tinggi.
Dagu ke puncak
4 Diukur dari ujung dagu sampai ke ujung atas kepala.
kepala
Telinga ke puncak
5 Diukur dari bagian tengah telinga sampai ke ujung atas kepala.
kepala
Telinga ke belakang
6 Diukur dari bagian tengah telinga sampai belakang kepala.
kepala
Diukur dari bagian tengah telinga kiri sampai ke bagian tengah telinga
7 Antara dua telinga
kanan.
Mata ke puncak
8 Diukur dari mata sampai ke ujung atas kepala.
kepala
Mata ke belakang
9 Diukur dari ujung mata bagian luar sampai ke belakang kepala.
kepala
Antara dua pupil
10 Diukur jarak antara dua pupil mata.
mata
Hidung ke puncak
11 Diukur dari ujung hidung sampai ke ujung atas kepala.
kepala
Hidung ke belakang
12 Diukur dari ujung hidung sampai ke bagian belakang kepala.
kepala
19

Tabel 2.8 Lanjutan

No Data yang diukur Cara pengukuran


13 Mulut ke puncak
Diukur dari tengah-tengah mulut sampai ke ujung atas kepala.
kepala
14 Lebar mulut Diukur jarak antara kedua ujung bibir secara horizontal.
15 Keliling leher Diukur sekeliling leher yang paling dekat ke pundak.

2.4.2 Pengukuran Anthropometri Dinamis

Gambar 2.16 Pedoman Pengukuran Anthropometri Dinamis

Tabel 2.9 Pedoman Pengukuran Anthropometri Dinamis

No Data yang diukur Cara pengukuran

Ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dariposisi awal


sampai ke putaran maksimum. Posisi awal lengan tangan bagian
I Putaran lengan bawah ditekuk ke kiri semaksimal mungkin, kemudian diputar ke
kanan sejauh mungkin. Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauh
mungkin.
Ukur sudut putaran cengkeraman jari tangan. Posisi awal jari-jari
Putaran telapak mencengkeram batang tengah busur. Kemudian diputar ke kanan
2
tangan sejauh mungkin (pergelangan dan lengan tangan tetap diam). Lalu
dengan cara yang sama diputar ke kiri sejauh mungkin.
Ukur sudut putaran vertikal telapak kaki. Posisi awal,telapak kaki
siku-siku dengan betis, kemudian diputar kebawah sejauh mungkin.
3 Sudut telapak kaki
Kaki kembali ke posisi awal lalu ujung kaki dinaikkan setinggi
mungkin. Total putaran vertikal telapak kaki adalah β = β 1 + β 2

2.4.3 Penggunaan Alat Ukur Anthropometri Dimensi Statis Kaki


20

Gambar 2.17 Pedoman Pengukuran Jari Kaki


Tabel 2.10 Pedoman Pengukuran Jari Kaki

No Data yang diukur Cara pengukuran

1 Panjang telapak kaki Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit.
Panjang telapak lengan
2 Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki.
kaki
Panjang kaki sampai jari
3 Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit.
kelingking
Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumpuan
4 Lebar kaki
pijakan.
5 Lebar tangkai kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumit.
6 Tinggi mata kaki Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki.
Tinggi bagian tengah
7 Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki.
telapak kaki
Jarak horizontal tangkai
8 Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki.
mata kaki

2.4.4 Penggunaan Alat Ukur Anthropometri Dimensi Statis Tangan

Gambar 2.18 Pedoman Pengukuran Jari Tangan


Tabel 2.11 Pedoman Pengukuran Jari Tangan
21

No Data yang diukur Cara pengukuran

Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampai ujung jari.


1 Panjang jari 1 , 2 , 3 , 4 , 5
Jari-jari subyek merentang lurus dan sejajar.
Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal ruas jari.
2 Pangkal ke tangan
Lengan bawah sampai telapak tangan subyek lurus.
Diukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-
3 Lebar jari 2 , 3 , 4 , 5
jari subyek lurus dan merapat satu sama lain.
Lebar telapak tangan Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking.
4
(metacarpal) (posisi seperti pada no. 3).
Lebar telapak tangan Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking. (posisi
5
(maksimal) seperti pada no. 3).
Panjang telapak
6 Diukur dari ujung jari tengah sampai pangkal pergelangan tangan.
tangan
Diameter genggam Diukur diameter genggaman tangan pada tirus yang paling
7
(maksimal) maksimum.
Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking dengan telapak
8 Lebar maksimal
tangan direntangkan semaksimal mungkin.
Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari mans dalam
Lebar fungsional
9 (merupakan posisi maksimum dimana tangan masih bisa untuk
Maksimum
menggenggam).
10 Tebal telapak tangan Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


3.1.1 Pengukuran Anthropometri Statis Kelompok 2
a. Nama : Muhamad Nur Fadhillah
Kelompok :2
Umur : 19 Tahun
Suku Bangsa : Indonesia

Tabel 3.1 Pengukuran Anthropometri Statis Kelompok 2 (Fadhil)


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Tinggi duduk tegak Tdt 88
2 Tinggi duduk normal Tdn 89
3 Tinggi mata duduk Tbd 75
4 Tinggi bahu duduk Tmd 56
5 Tinggi siku duduk Tsd 18
6 Tinggi sandaran punggung Tps 15
7 Tinggi pinggang Tpg 15
8 Tebal perut Tpd 46
9 Tebal paha Tp 45
10 Tinggi popliteal Tpo 58
11 Pantat popliteal Pp 43
12 Pantat ke lutut Pkl 33
13 Lebar bahu Lb 33
14 Lebar pinggul Lp 98
15 Lebar sandaran duduk Lsd 40
16 Lebar pinggang Lpg 98
17 Siku ke siku Sks 40
18 Tinggi badan tegak Tbt 175
19 Tinggi mata berdiri Tmd 164
20 Tinggi bahu berdiri Tbhd 144
21 Tinggi siku berdiri Tsb 103
22 Tinggi pinggang berdiri Tpgb 101
23 Tinggi lutut berdiri Tlp 47

22
23

Tabel 3.1 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
24 Panjang lengan bawah Plb 28
25 Panjang telapak tangan Ptt 20
26 Tebal dada berdiri Tdb 15
27 Tebal perut berdiri Tpb 15
28 Berat badan Bb 59
29 Jangkauan tangan ke depan Jta 80
30 Jangkauan tangan ke atas Jtd 67
31 Rentangan tangan Rt 76
32 Panjang jari 1 Pj 6
33 Panjang jari 2 Pj 9
34 Panjang jari 3 Pj 10
35 Panjang jari 4 Pj 9
36 Panjang jari 5 Pj 7
37 Pangkal ke tangan Pkt 10
38 Lebar jari 2 Lj2 4
39 Lebar jari 3 Lj3 6
40 Lebar jari 4 Lj4 8
41 Lebar jari 5 Lj5 10
42 Lebar telapak tangan (metacarpal) Lt 8
43 Lebar telapak tangan (maksimal) Ltm 10
44 Panjang telapak tangan Ptt 10
45 Diameter genggam (maksimal) Dg 5
46 Lebar maksimal Lm 20
47 Lebar fungsional maksimum Lfm 21
48 Tebal telapak tangan Ttt 5
49 Panjang telapak kaki Ptk 26
50 Panjang telapak lengan kaki Ptl 20
51 Panjang kaki sampai jari kelingking Pkk 22
52 Lebar kaki Lk 11
53 Lebar tangkai kaki Ltk 7
54 Tinggi mata kaki Tmk 10
55 Tinggi bagian tengah telapak kaki Ttk 7
56 Jarak horizontal tangkai mata kaki Hmk 6
24

Tabel 3.1 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
57 Panjang kepala Pk 25
58 Lebar kepala Lkp 20
59 Diameter maksimal dari dagu Dmd 28
60 Dagu ke puncak kepala Dpk 23
61 Telinga ke puncak kepala Tpk 19
62 Telinga ke belakang kepala Tbk 9
63 Antara dua telinga Adt 20
64 Mata ke puncak kepala Mpk 15
65 Mata ke belakang kepala Mbk 18
66 Antara dua pupil mata Dpm 4
67 Hidung ke puncak kepala Hpk 16
68 Hidung ke belakang kepala Hbk 20
69 Mulut ke puncak kepala Mpl 19
70 Lebar mulut Lm 6
71 Keliling leher Kl 36

b. Nama : Muhammad Badrul Munir


Kelompok :2
Umur : 20 Tahun
Suku Bangsa : Indonesia

Tabel 3.2 Pengukuran Anthropometri Statis Kelompok 2 (Munir)


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Tinggi duduk tegak Tdt 88
2 Tinggi duduk normal Tdn 83
3 Tinggi mata duduk Tbd 68
4 Tinggi bahu duduk Tmd 53
5 Tinggi siku duduk Tsd 27
6 Tinggi sandaran punggung Tps 43
7 Tinggi pinggang Tpg 17
8 Tebal perut Tpd 22
9 Tebal paha Tp 13
10 Tinggi popliteal Tpo 42
25

Tabel 3.2 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
11 Pantat popliteal Pp 48
12 Pantat ke lutut Pkl 58
13 Lebar bahu Lb 42
14 Lebar pinggul Lp 24
15 Lebar sandaran duduk Lsd 24
16 Lebar pinggang Lpg 39
17 Siku ke siku Sks 44
18 Tinggi badan tegak Tbt 169
19 Tinggi mata berdiri Tmd 155
20 Tinggi bahu berdiri Tbhd 135
21 Tinggi siku berdiri Tsb 102
22 Tinggi pinggang berdiri Tpgb 98
23 Tinggi lutut berdiri Tlp 51
24 Panjang lengan bawah Plb 24
25 Panjang telapak tangan Ptt 19
26 Tebal dada berdiri Tdb 17
27 Tebal perut berdiri Tpb 18
28 Berat badan Bb 51
29 Jangkauan tangan ke depan Jta 73
30 Jangkauan tangan ke atas Jtd 75
31 Rentangan tangan Rt 71
32 Panjang jari 1 Pj 7
33 Panjang jari 2 Pj 8
34 Panjang jari 3 Pj 9
35 Panjang jari 4 Pj 8
36 Panjang jari 5 Pj 7
37 Pangkal ke tangan Pkt 10
38 Lebar jari 2 Lj2 4
39 Lebar jari 3 Lj3 7
40 Lebar jari 4 Lj4 9
41 Lebar jari 5 Lj5 10
42 Lebar telapak tangan (metacarpal) Lt 9
43 Lebar telapak tangan (maksimal) Ltm 10
26

Tabel 3.2 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
44 Panjang telapak tangan Ptt 10
45 Diameter genggam (maksimal) Dg 5
46 Lebar maksimal Lm 22
47 Lebar fungsional maksimum Lfm 22
48 Tebal telapak tangan Ttt 3
49 Panjang telapak kaki Ptk 25
50 Panjang telapak lengan kaki Ptl 20
51 Panjang kaki sampai jari kelingking Pkk 21
52 Lebar kaki Lk 10
53 Lebar tangkai kaki Ltk 5
54 Tinggi mata kaki Tmk 9
55 Tinggi bagian tengah telapak kaki Ttk 8
56 Jarak horizontal tangkai mata kaki Hmk 5
57 Panjang kepala Pk 26
58 Lebar kepala Lkp 17
59 Diameter maksimal dari dagu Dmd 26
60 Dagu ke puncak kepala Dpk 23
61 Telinga ke puncak kepala Tpk 16
62 Telinga ke belakang kepala Tbk 10
63 Antara dua telinga Adt 21
64 Mata ke puncak kepala Mpk 14
65 Mata ke belakang kepala Mbk 18
66 Antara dua pupil mata Dpm 3
67 Hidung ke puncak kepala Hpk 18
68 Hidung ke belakang kepala Hbk 22
69 Mulut ke puncak kepala Mpl 21
70 Lebar mulut Lm 7
71 Keliling leher Kl 37
27

c. Nama : Nadzifatul Muna


Kelompok :2
Umur : 19 Tahun
Suku Bangsa : Indonesia

Tabel 3.3 Pengukuran Anthropometri Statis Kelompok 2 (Ifa)


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Tinggi duduk tegak Tdt 84
2 Tinggi duduk normal Tdn 82
3 Tinggi mata duduk Tbd 72
4 Tinggi bahu duduk Tmd 55
5 Tinggi siku duduk Tsd 21
6 Tinggi sandaran punggung Tps 55
7 Tinggi pinggang Tpg 20
8 Tebal perut Tpd 21
9 Tebal paha Tp 15
10 Tinggi popliteal Tpo 44
11 Pantat popliteal Pp 45
12 Pantat ke lutut Pkl 57
13 Lebar bahu Lb 43
14 Lebar pinggul Lp 35
15 Lebar sandaran duduk Lsd 31
16 Lebar pinggang Lpg 30
17 Siku ke siku Sks 44
18 Tinggi badan tegak Tbt 160
19 Tinggi mata berdiri Tmd 150
20 Tinggi bahu berdiri Tbhd 132
21 Tinggi siku berdiri Tsb 100
22 Tinggi pinggang berdiri Tpgb 96
23 Tinggi lutut berdiri Tlp 49
24 Panjang lengan bawah Plb 25
25 Panjang telapak tangan Ptt 18
26 Tebal dada berdiri Tdb 20
27 Tebal perut berdiri Tpb 53
28 Berat badan Bb 71
28

Tabel 3.3 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
29 Jangkauan tangan ke depan Jta 71
30 Jangkauan tangan ke atas Jtd 71
31 Rentangan tangan Rt 153
32 Panjang jari 1 Pj 6
33 Panjang jari 2 Pj 7
34 Panjang jari 3 Pj 8
35 Panjang jari 4 Pj 7
36 Panjang jari 5 Pj 6
37 Pangkal ke tangan Pkt 10
38 Lebar jari 2 Lj2 4
39 Lebar jari 3 Lj3 6
40 Lebar jari 4 Lj4 7
41 Lebar jari 5 Lj5 9
42 Lebar telapak tangan (metacarpal) Lt 8
43 Lebar telapak tangan (maksimal) Ltm 10
44 Panjang telapak tangan Ptt 18
45 Diameter genggam (maksimal) Dg 8
46 Lebar maksimal Lm 18
47 Lebar fungsional maksimum Lfm 17
48 Tebal telapak tangan Ttt 4
49 Panjang telapak kaki Ptk 23
50 Panjang telapak lengan kaki Ptl 16
51 Panjang kaki sampai jari kelingking Pkk 20
52 Lebar kaki Lk 9
53 Lebar tangkai kaki Ltk 6
54 Tinggi mata kaki Tmk 9
55 Tinggi bagian tengah telapak kaki Ttk 6
56 Jarak horizontal tangkai mata kaki Hmk 5
57 Panjang kepala Pk 22
58 Lebar kepala Lkp 19
59 Diameter maksimal dari dagu Dmd 21
60 Dagu ke puncak kepala Dpk 22
61 Telinga ke puncak kepala Tpk 16
29

Tabel 3.3 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
62 Telinga ke belakang kepala Tbk 9
63 Antara dua telinga Adt 20
64 Mata ke puncak kepala Mpk 12
65 Mata ke belakang kepala Mbk 17
66 Antara dua pupil mata Dpm 4
67 Hidung ke puncak kepala Hpk 15
68 Hidung ke belakang kepala Hbk 19
69 Mulut ke puncak kepala Mpl 18
70 Lebar mulut Lm 6
71 Keliling leher Kl 36

d. Nama : Zulistina Alif Septiyani


Kelompok :2
Umur : 19 Tahun
Suku Bangsa : Indonesia

Tabel 3.4 Pengukuran Anthropometri Statis Kelompok 22 (Ghany)


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Tinggi duduk tegak Tdt 79
2 Tinggi duduk normal Tdn 79
3 Tinggi mata duduk Tbd 70
4 Tinggi bahu duduk Tmd 50
5 Tinggi siku duduk Tsd 21
6 Tinggi sandaran punggung Tps 49
7 Tinggi pinggang Tpg 19
8 Tebal perut Tpd 17
9 Tebal paha Tp 10
10 Tinggi popliteal Tpo 42
11 Pantat popliteal Pp 40
12 Pantat ke lutut Pkl 48
13 Lebar bahu Lb 36
14 Lebar pinggul Lp 34
15 Lebar sandaran duduk Lsd 29
30

Tabel 3.4 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
16 Lebar pinggang Lpg 31
17 Siku ke siku Sks 37
18 Tinggi badan tegak Tbt 150
19 Tinggi mata berdiri Tmd 143
20 Tinggi bahu berdiri Tbhd 126
21 Tinggi siku berdiri Tsb 99
22 Tinggi pinggang berdiri Tpgb 94
23 Tinggi lutut berdiri Tlp 47
24 Panjang lengan bawah Plb 23
25 Panjang telapak tangan Ptt 16
26 Tebal dada berdiri Tdb 15
27 Tebal perut berdiri Tpb 17
28 Berat badan Bb 45
29 Jangkauan tangan ke depan Jta 67
30 Jangkauan tangan ke atas Jtd 67
31 Rentangan tangan Rt 148
32 Panjang jari 1 Pj 5
33 Panjang jari 2 Pj 7
34 Panjang jari 3 Pj 8
35 Panjang jari 4 Pj 7
36 Panjang jari 5 Pj 5
37 Pangkal ke tangan Pkt 9
38 Lebar jari 2 Lj2 3
39 Lebar jari 3 Lj3 5
40 Lebar jari 4 Lj4 7
41 Lebar jari 5 Lj5 9
42 Lebar telapak tangan (metacarpal) Lt 7
43 Lebar telapak tangan (maksimal) Ltm 9
44 Panjang telapak tangan Ptt 16
45 Diameter genggam (maksimal) Dg 8
46 Lebar maksimal Lm 18
47 Lebar fungsional maksimum Lfm 14
48 Tebal telapak tangan Ttt 3
31

Tabel 3.4 Lanjutan


No Data yang Diukur Simbol Hasil Pengukuran
49 Panjang telapak kaki Ptk 21
50 Panjang telapak lengan kaki Ptl 14
51 Panjang kaki sampai jari kelingking Pkk 17
52 Lebar kaki Lk 8
53 Lebar tangkai kaki Ltk 6
54 Tinggi mata kaki Tmk 7
55 Tinggi bagian tengah telapak kaki Ttk 5
56 Jarak horizontal tangkai mata kaki Hmk 5
57 Panjang kepala Pk 21
58 Lebar kepala Lkp 19
59 Diameter maksimal dari dagu Dmd 20
60 Dagu ke puncak kepala Dpk 22
61 Telinga ke puncak kepala Tpk 17
62 Telinga ke belakang kepala Tbk 9
63 Antara dua telinga Adt 20
64 Mata ke puncak kepala Mpk 12
65 Mata ke belakang kepala Mbk 15
66 Antara dua pupil mata Dpm 4
67 Hidung ke puncak kepala Hpk 15
68 Hidung ke belakang kepala Hbk 17
69 Mulut ke puncak kepala Mpl 18
70 Lebar mulut Lm 6
71 Keliling leher Kl 35
32

3.1.2 Pengukuran Anthropometri Dinamis Kelompok 2


Berikut merupakan hasil pengukuran anthropometri dinamis kelompok 2 :

Tabel 3.5 Pengukuran Anthropometri Dinamis Kelompok 2 (Fadhil)


No Data yang diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Putaran lengan kanan Pln 60
2 Putaran telapak tangan atas Ptta 80
3 Sudut telapak kaki Stk 86
4 Putaran telapak tangan mendatar Pttm 50
5 Putaran lengan kiri Pli 90

Tabel 3.6 Pengukuran Anthropometri Dinamis Kelompok 2 (Munir)


No Data yang diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Putaran lengan kanan Pln 80
2 Putaran telapak tangan atas Ptta 90
3 Sudut telapak kaki Stk 80
4 Putaran telapak tangan mendatar Pttm 50
5 Putaran lengan kiri Pli 85

Tabel 3.7 Pengukuran Anthropometri Dinamis Kelompok 2 (Ifa)


No Data yang diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Putaran lengan kanan Pln 70
2 Putaran telapak tangan atas Ptta 40
3 Sudut telapak kaki Stk 88
4 Putaran telapak tangan mendatar Pttm 56
5 Putaran lengan kiri Pli 70

Tabel 3.8 Pengukuran Anthropometri Dinamis Kelompok 2 (Zulis)


No Data yang diukur Simbol Hasil Pengukuran
1 Putaran lengan kanan Pln 100
2 Putaran telapak tangan atas Ptta 30
3 Sudut telapak kaki Stk 85
4 Putaran telapak tangan mendatar Pttm 54
5 Putaran lengan kiri Pli 75
3.1.3 Pengukuran Anthropometri Statis dan Dinamis 30 Sampel
Berikut merupakan data pengukuran anthropometri statis dan dinamis 30 sampel :

Tabel 3.9 Pengukuran Anthropometri Statis dan Dinamis 30 Sample

N Data yang Simbo HASIL PENGUKURAN


o diukur l
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tinggi duduk
89 85 83 90 80 84 88 81 82 80 80 96 83 83 83 88 89 92 84 82 90 89 85 84 86 81 90 90 99 84
1 tegak Tdt
Tinggi duduk
88 83 82 89 76 79 82 79 81 76 79 89 82 80 81 86 86 91 83 79 88 88 84 82 84 79 80 82 90 80
2 normal Tdn
Tinggi mata
81 72 73 79 67 72 73 78 71 65 70 84 73,5 70 74 76 73 81 74 67 89 89 84 67 79 69 71 80 77 77
3 duduk Tbd
Tinggi bahu
64 59 53 64 52 56 57 57 58 54 52 65 55 55 54 59 58 60 55 55 61 61 58 43 60 55 60 62 61 60
4 duduk Tmd
Tinggi siku
26 26 20 28 17 21 25 23 21 15 22 31 22 22 20 25 23 26 28 25 27 25 31 27 25 26 26 28 26 27
5 duduk Tsd
Tinggi sandaran
Tsp 64 59 49 50 48 52 60 65 57 46 52 66 44 51 47 48 50 48 52 53 47 43 45 50 48 45 56 48 59 54
6 punggung

7 Tinggi pinggang Tpg 19 15 18 20 23 20 28 28 22 17 21 20 19 22 17 18 20 23 23 23 21 11 8 8 22 28 26 24 25 20

8 Tebal perut Tpd 15 27 17 21 19 17 24 20 20 21 22 20 16 23 22 18 24 21 20 19 18 17 28 24 18 15 24 18 22 19

9 Tebal paha Tp 12 18 12 13 11 11 19 14 14 11 15 17 11 15 12 11.5 15 18 14 13 13 13 16 17 12 11 12 12 12 13

10 Tinggi popliteal Tpo 41 40 40 43 40 42 45 42 41 36 42 45 37,5 41 40 37 42 41 41 39 44 41 36 40 43 41 40 44 38 40

11 Pantat popliteal Pp 41 41 44 43 44 43 47 46 42 41 43 49 43,5 47 43 42 41 46 42 43 45 49 56 52 48 40 42 43 45 45

12 Pantat ke lutut Pkl 54 59 56 50 55 53 62 57 50 49 55 58 54 57 53 53 50 55 54 53 54 57 47 62 56 59 51 52 55 53

13 Lebar bahu Lb 39 38 40 43 36 43 48 46 38 39 45 48 38 40 42 42 45 40 41 36 42 43 18 13 43 41 43 43 42 45

14 Lebar pinggul Lp 24 36 31 37 34 26 44 36 34 35 34 34 33 32 33 30.5 30 29 28 35 29 30 38 32 33 36 34 33 32 34


Lebar sandaran
30 36 30 30 18 24 38 32 23 24 27 29 26 28 30 29 20 19 15 17 22 18 24 22 33 25 30 35 31 29
15 duduk Lsd

16 Lebar pinggang Lpg 24 32 24 28 22 23 32 30 28 33 29 27 22,5 25 27 25 27 24 22 26 27 24 37 32 23 26 22 25 26 26

17 Siku ke siku Sks 42 58 39 42 40 36 46 42 39 40 39 42 35 35 41 38.5 40 40 45 36 42 57 58 53 37 39 38 36 39 43


Tinggi badan 17 16 16 17 15 17 16 15 15 16 16 17 16 16 16
160 148 179 156 159 160 167 167 154 168 168 164 166 162 161.5
18 tegak Tbt 1 1 1 8 3 0 2 9 8 0 2 0 2 7 9
Tabel 3.9 Lanjutan
33
HASIL PENGUKURAN
No Data yang diukur Simbol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

19 Tinggi mata berdiri Tmd 159 149 147 166 140 148 156 151 144 136 145 170 145 150 148 151.5 154 156 151 142 156 157 149 154 157 151 152 158 154 150

20 Tinggi bahu berdiri Tbhd 142 156  134 150 125 133 138 135 129 120 130 146 130 133 131 134 134 134 134 125 136 139 133 139 140 142 133 137 139 132.5

21 Tinggi siku berdiri Tsb 111 95 99 116 93 100 107 102 100 91 99 115 95 102 97 11 106 115 102 96 106 105 104 105 105 105 104 104 110 98

22 Tinggi pinggang berdiri Tpgb 115 98 94 110 95 100 100 100 91 82 100 105 90 98 90 88 98 96 102 96 103 100 90 99 102 104 102 103 101 92

23 Tinggi lutut berdiri Tlp 46 42 46 52 45 44 50 50 45 43 46 55 41 46 45 47 46 48 44 41 49 49 43 47 46 50 45 45 45 46.5

24 Panjang lengan bawah Plb 30 27 22 29 24 25 31 27 27 24 27 33 23 29 20 21.5 27 24 26 24 26 28 26 29 25 26 27 25 28 22

25 Panjang telapak tangan Ptt 18 16 18 20 19 19 22 12 18 17 20 23 17 21 17 17 19 18 19 19 21 18 18 18 19 21 17 19 19 17

26 Tebal dada berdiri Tdb 14 23 19 23 23 27 26 26 18 22 20 22 14 20 18 18 18 20 18 19 18 18 27 25 18 21 24 18 23 20

27 Tebal perut berdiri Tpb 16 25 18 21 16 18 21 22 17 24 22 20 15 19 18.5 21 17 19 16 15 13 18 27 27 19 18 25 18 20 18

28 Berat badan Bb 54 77 63 70 45 48 64 54 47 48 50 69 45 53 56 60 58 64 50 46 56 57 77 74 56 45 60 50 59 57

29 Jangkauan tangan ke depan Jta 75 72 77 84 69 81 82 77 76 76 77 83 63 78 70 72 81 82 73 70 80 83 79 76 83 72 80 82 79 75

30 Jangkauan tangan ke atas Jtd 215 198  201 220 67 71 78 75 79 69 74 80 190 203 197 201 72 68 72 67 77 73 70 75 222 195 204 212 209 206

31 Rentangan tangan Rt 174 163 170 185 160 170 183 172 163 155 166 186 153 169 156 166 172 170 168 155 177 169 164 172 175 152 167 170 166 166

32 Panjang jari 1 Pj 7 6 6 7 5 7 7 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6,5 6 7 6 5 6 7 7 5 5 6 5 6 6

33 Panjang jari 2 Pj 9 8 7 8 7 8 8 7 8 7 7 7 6,5 7 7 7 8,5 8 8 7 8 7 8 9 8 7 7 7 7 9

34 Panjang jari 3 Pj 8 9 8 9 8 9 9 8 9 7 8 8 7 8 8 7,5 9 9 9 8 9 8 10 10 9 8 8 8 8 10

35 Panjang jari 4 Pj 19 8 7 8 7 8 8 7 8 7 7 8 6,5 7 7 7 7 8 8 7 8 7 9 8 8 7 7 7 7 9

36 Panjang jari 5 Pj 8 6 5 6 6 7 6 6 7 6 6 7 4,5 6 5,5 5 6 7 6 6 6 6 7 7 7 6 6 6 6 8

Tabel 3.9 Lanjutan


HASIL PENGUKURAN 34
No Data yang Diukur Simbol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
37 Pangkal ke tangan Pkt 19 17 18 20 10 11 11 11 10 10 12 14 10 11 10 10 11 10 11 10 10 9 11 13 11 11 10 10 11 10.5

38 Lebar jari 2,3,4,5 Lj 7 7 6 7 5 7 9 10 6 6 5 6 7 6 9 8 9 8 6 6 7 7 7 7 9 6 7 8 7 8


Lebar telapak tangan
39 Lt 9 10 8 9 7 9 9 10 6 5 5 6 7.5 9 9 9 7 7 8 7 9 9 9 9 7 7 7 7 8 8
(metacarpal)
Lebar telapak tangan
40 Ltm 8 8 9 11 19 22 12 14 10 8 9 10 9 10 11 10 22 21 22 19 10 10 10 10 10 9 9 10 11 9.5
(maksimal)
Panjang telapak
41 Ptt 19 17 20 22 19 19 22 12 18 17 20 23 16 20 18 17 19 18 19 19 20 19 19 18 19 21 17 19 19 18
tangan
Diameter genggang
42 Dg 7 5 6 7 18 20 22 18 18 19 18 20 4 6 5 5 18 17 19 17 22 19 19 19 20 17 16 19 20 4.5
(maksimal)
43 Lebar maksimal Lm 21 19 20 20 19 23 26 23 21 19 24 23 17.5 21 19 20 20 20 21 17 22 22 20 20 22 20 19 20 23 20
Lebar fungsional
44 Lfm 18 17 19 21 17 20 23 19 20 18 19 17 9 8 9 9 22 24 17 14 22 21 20 20 20 17 15 15 19 9
maksimum
45 Tebal telapak tangan Ttt 3 3 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 3 5 3 4 8 7 7 6 3 3 4 3 3 4 4 3 5 3.5

46 Panjang telapak kaki Ptk 25 24 24 25 23 23 25 24 22 21 25 29 22 25 22.5 23 24 23 23 22 26 24 22 24 25 24 24 24 26 24


Panjang telapak
47 Ptl 18 19 17 18 18 18 17 15 17 16 17 19 19 17 19 19 19 19 17 19 20 19 18 18 16 18 19 16 16 17
lengan kaki
Panjang kaki sampai
48 Pkk 21 20 23 18 22 21 20 19 23 19 23 25 19 21 19 21 19 20 20 18 20 21 22 23 21 22 20 20 21 21
jari kelingking
49 Lebar kaki Lk 9 9 11 11 9 10 11 9 10 9 12 13 8.5 10 10 9 10 9 8 9 9 9 8 8 9 8 9 9 11 9

50 Lebar tangkai kaki Ltk 6 7 5 6 5 5 6 6 9 7 9 8 6.5 7 6 5.5 4 4 5 5 5 6 6 5 8 9 5 8 6 6


51 Tinggi mata kaki Tmk 8 9 8 9 6 8 10 9 8 8 8 10 8 8 9 7 9 9 10 8 8 9 9 9 7 8 7 8 9 9
Tinggi bagian tengah
52 Ttk 5 6 5 8 7 7 10 10 8 8 9 11 7 9 5.5 6 7 6 7 7 5 7 7 7 8 9 7 7 8 6
telapak kaki
Jarak horizontal
53 Hmk 7 8 5 7 8 8 10 10 10 8 11 10 5 6 5 4 8 7 7 7 11 10 12 10 10 10 8 10 6 6
tangkai mata kaki.
54 Panjang kepala Pk 27 24 21 19 24 18 25 21 20 21 20 22 19 19 19 15.5 20 20 20 21 18 17 19 16 18 22 18 18 21 18

55 Lebar kepala Lkp 17 18 17 17 17 17 23 22 19 17 17 18 16 16 16 17 17 17 16 16 16 16 16 17 19 19 18 18 16 16.5

Tabel 3.9 Lanjutan


N Data yang Hasil Pengukuran
Simbol
o Diukur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Diameter
56 Dmd 31 35 24 25 21 23 28 28 27 25 26 26 26 24 25.5 27 15 14 13 13 23 21 25 26 24 25 21 21 25 27
maksmal dari
dagu
Dagu ke puncak
57 Dpk 23 23 21 24 20 22 27 25 22 20 22 25 22 23 22 23.5 26 23 22 21 21 21 23 25 25 25 24 24 24 22
kepala
Telinga ke puncak
58 Tpk 13 13 14 13 14 11 16 16 13 8 13 12 16 12 13 12 14 14 14 13 14 15 14 17 16 15 16 15 14 14
kepala
Telinga ke
59 Tbk 7 8 9 12 7 7 12 9 8 7 8 10 8 11 10 10 7 10 8 8 13 19 14 14 16 14 10 14 9 7.5
belakang kepala
60 Antara dua telinga Adt 28 28 16 20 17 18 23 22 18 17 17 19 13 17 15 18 15 15 15 14 19 19 19 21 18 18 16 17 17 20
Mata ke puncak
61 Mpk 13 14 11 13 11 14 16 16 13 12 10 14 12 11 12 12 13 11 11 10 11 13 13 16 16 16 11 14 14 12
kepala
Mata ke belakang
62 Mbk 18 19 17 19 16 16 19 18 18 16 17 18 19 19 19 17 16 17 16 14 17 18 19 19 22 21 18 20 17 18
kepala
Antara dua pupil
63 Dpm 8 6 7 11 6 6 10 9 6 8 6 7 8 7 7.5 9 7 7 8 8 9 8 9 8 7 10 7 7 8 7
mata
Hidung ke puncak
64 Hpk 15 18 16 17 13 16 20 17 16 14 17 17 16 12 14.5 15.5 16 14 14 15 15 15 16 20 20 19 20 19 14 16
kepala
Hidung ke
65 Hbk 22 23 20 24 19 20 26 22 20 18 20 23 20 20 19 19 18 18 17 17 21 19 24 23 23 22 22 23 20 20
belakang kepala
Mulut ke puncak
66 Mpl 21 20 18 22 15 18 22 19 20 17 15 20 19 16 16.5 18 19 18 18 17 19 18 19 20 23 22 23 22 20 20
kepala
67 Lebar mulut Lm 6 5 6 6 5 6 7 6 6 7 5 5 5 7 6.5 7 7 6 6 5 6 6 7 6 5 6 6 5 6 7
68 Keliling leher Kl 38 40 37 39 31 33 37 36 35 36 34 40 36 37 38 35 38 38 34 35 36 37 38 36 36 34 33 36 37 34
Putaran lengan
69 Pln 100 100 40 25 60 65 50 50 45 50 65 35 30 45 30 90 30 20 40 60 195 200 170 150 30 40 30 40 25 90
kanan
70 Sudut tangan Ptta 120 80 45 30 45 25 30 35 30 30 30 25 20 30 20 40 10 30 30 40 40 50 20 30 40 30 30 30 30 90

71 Sudut kaki Stk 130 120 110 130 110 100 115 105 120 110 100 110 95 95 120 110 100 110 110 100 120 125 110 110 100 95 100 80 105 123
Putaran telapak
72 Pttm 90 100 30 25 45 25 40 50 45 30 40 40 20 25 40 60 20 50 30 50 25 20 20 40 30 35 30 40 45 50
tangan mendatar
Tangan kanan 100
73 Pli 90 100 45 30 60 45 30 45 60 40 65 30 20 55 30 70 20 40 50 40 40 30 35 30 35 20 20 30 55
putaran ke kiri

36
Keterangan : Nomor 72 sampai 76 memiliki satuan derajat (°)
3.2 Pengolahan Data
Di bawah ini merupakan rekapitulasi data jumlah hasil dari Anthropometri
yaitu sebagai berikut:
3.2.1 Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang
diperoleh sudah berada dalam keadaan terkendali atau belum. Data yang berada
dalam batas kendali yang ditetapkan yaitu BKA (Batas Kendali Atas) dan BKB
(Batas Kendali Bawah) dapat dikatakan bahwa data tersebut berada dalam
keadaan terkendali. sebaliknya jika suatu data berada di luar BKA dan BKB.
maka data tersebut dikatakan tidak terkendali. Data yang berada dalam keadaan
tidak terkendali harus dibuang untuk kemudian diuji kembali keseragamannya
hingga tidak ada lagi data yang berada di luar BKA dan BKB. Pengujian dapat
dilakukan secara manual yaitu menggunakan rumus sebagai berikut:

dan BKB = x - k σ
BKA = x + k σ
Dimana:
σ = √∑ ¿ ¿ ¿ ¿

Dengan x = Rata-rata waktu yang diukur


k = Konstanta tingkat keyakinan
 99% ≈ 3
 95% ≈ 2
 90% ≈ 1
σ = Standar deviasi
N = Jumlah data pengamatan
Pada pengujian keseragaman data Anthropometri pada modul 4 ini tidak
menggunakan cara manual tetapi dengan menggunakan software SPSS 16.0. Pada
pengolahan data melalui software ini digunakan nilai dengan tingkat keyakinan
(k) 95% ≈ 2. Uji keseragaman data juga dapat ditampilkan dalam bentuk grafik
atau peta keseragaman data Antropometri tubuh. Pada bagian ini hanya akan
ditampilkan tabel dan grafik hasil uji keseragaman data. Tabel dan grafik hasil uji
38

keseragaman data-data lainnya akan ditampilkan pada lampiran modul ini. data-
data lainnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel rekapitulasi. Berikut adalah
hasil uji keseragaman data Anthropometri tubuh.
3.2.1.1 Hasil Uji Keseragaman Data Panjang Telapak Kaki (Ptk)
Tabel 3.10 Hasil Uji Keragaman Data Panjang Telapak Kaki (Ptk)

No Panjang Telapak Kaki BKA Rata-Rata BKB

1 25 28,82 25,28 21,74


2 25 28,82 25,28 21,74
3 22 28,82 25,28 21,74
4 23 28,82 25,28 21,74
5 24 28,82 25,28 21,74
6 24 28,82 25,28 21,74
7 22 28,82 25,28 21,74
8 24 28,82 25,28 21,74
9 28 28,82 25,28 21,74
10 26 28,82 25,28 21,74
11 27 28,82 25,28 21,74
12 24 28,82 25,28 21,74
13 21 28,82 25,28 21,74
14 26 28,82 25,28 21,74
15 24 28,82 25,28 21,74
16 27 28,82 25,28 21,74
17 19 28,82 25,28 21,74
18 20 28,82 25,28 21,74
19 10 28,82 25,28 21,74
20 10 28,82 25,28 21,74
21 11 28,82 25,28 21,74
22 26 28,82 25,28 21,74
23 27 28,82 25,28 21,74
24 24,5 28,82 25,28 21,74
25 23 28,82 25,28 21,74
39

Tabel 3.10 Lanjutan


No Tinggi Duduk Tegak BKA Rata-Rata BKB
26 25 28,82 25,28 21,74
27 23 28,82 25,28 21,74
28 23 28,82 25,28 21,74
29 25 28,82 25,28 21,74
30 26 28,82 25,28 21,74

3.2.1.2 Grafik Hasil Uji Keseragaman Data Panjang Telapak Kaki (Ptk)

Panjang Telapak Kaki


35
30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930

Ptk BKA Rata-rata BKB


Gambar 3.1 Grafik Hasil Uji Keseragaman Data Anthropometri Tubuh
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa data Anthropometri tubuh
adalah tidak terkendali. Karena tidak terdapat salah satu data yang berada diluar
BKA dan BKB.
3.2.1.3 Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Data Anthropometri
Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Data Anthropometri
Standar
No Kode Rata-rata BKA BKB Min Maks Keterangan
Deviasi
1 Tdt 89,53 2596,47 111,13 67,94 74,00 138 Terkendali
2 Tdn 86,50 2508,50 109,44 63,56 70,00 139 Terkendali
3 Tbd 78,07 2263,93 100,61 55,52 66,00 130 Terkendali
4 Tmd 61,20 1774,80 86,86 35,54 50,00 110 Terkendali
40

Tabel 3.11 Lanjutan


Standar
No Kode Rata-rata BKA BKB Min Maks Keterangan
Deviasi
5 Tsd 25,87 750,13 42,83 8,91 18,00 65 Terkendali
6 Tsp 54,40 1577,60 76,11 32,69 43,00 98 Terkendali
7 Tpg 36,63 1062,37 91,28 -18,02 15,00 98 Tidak Terkendali
8 Tpd 19,77 573,23 26,53 13,01 13,00 26 Tidak Terkendali
9 Tp 14,52 420,98 19,36 9,67 10,00 21 Tidak Terkendali
10 Tpo 44,20 1281,80 53,83 34,57 34,00 57 Tidak Terkendali
11 Pp 44,38 1287,12 55,40 33,37 32,00 55 Terkendali
12 Pkl 53,62 1554,88 63,77 43,47 40,00 64 Tidak Terkendali
13 Lb 41,35 1199,15 49,24 33,46 33,00 48 Tidak Terkendali
14 Lsd 35,10 1017,90 45,28 24,92 25,00 47 Tidak Terkendali
15 Lp 33,75 978,75 57,74 9,76 22,00 92 Tidak Terkendali
16 Lpg 31,22 905,28 41,47 20,96 21,00 40 Terkendali
17 Sks 40,50 1174,50 51,45 29,55 30,00 56 Tidak Terkendali
18 Tbt 164,68 4775,82 181,44 147,92 146,00 179 Tidak Terkendali
19 Tmd 153,43 4449,57 170,78 136,09 134,00 169 Tidak Terkendali
20 Tbhd 137,62 3990,88 160,57 114,66 118,00 180 Tidak Terkendali
21 Tsb 107,47 3116,53 146,88 68,05 89,00 199 Tidak Terkendali
22 Tpgb 97,43 2825,57 114,70 80,17 85,00 137 Tidak Terkendali
23 Tlp 46,20 1339,80 52,66 39,74 37,00 51 Tidak Terkendali
24 Plb 28,47 825,53 47,27 9,66 17,00 65 Tidak Terkendali
25 Ptt 17,98 521,52 20,12 15,84 15,00 20 Tidak Terkendali
26 Tdb 21,07 610,93 29,01 13,12 15,00 28 Terkendali
27 Tpb 19,63 569,37 27,22 12,05 14,00 29 Tidak Terkendali
28 Bb 58,13 1685,87 84,62 31,64 39,00 94 Tidak Terkendali
29 Jta 71,05 2060,45 80,27 61,83 64,00 83 Tidak Terkendali
30 Jtd 69,37 2011,63 84,67 54,06 44,00 82 Tidak Terkendai
31 Rt 164,77 4778,23 190,58 138,96 143,00 188 Terkendali
32 Pj1 6,60 191,40 7,92 5,28 5,00 8 Tidak Terkendali
33 Pj2 7,95 230,55 9,66 6,24 6,00 9 Tidak Terkendali
34 Pj3 8,47 245,53 10,40 6,54 6,00 10 Tidak Terkendali
35 Pj4 7,67 222,33 9,18 6,15 6,00 9 Tidak Terkendali
36 Pj5 6,02 174,48 7,37 4,67 5,00 7 Terkedali
37 Pkt 10,90 316,10 16,82 4,98 4,00 20 Tidak Terkendali
38 Lj2 5,43 157,57 10,46 0,40 3,00 14 Tidak Terkenali
39 Lj3 7,12 206,38 12,64 1,60 5,00 16 Tidak Terkendali
40 Lj4 8,37 242,63 13,52 3,21 6,00 16,5 Tidak Terkendali
41 Lj5 9,57 277,43 15,04 4,09 5,00 17 Tidak Terkenali
42 Lt 7,72 223,78 10,00 5,43 6,00 10 Tidak Terkendali
43 Ltm 9,55 276,95 12,23 6,87 7,00 13 Tidak Terkendali
44 Ptt  18,12 525,38 20,74 15,49 15,00 21 Tidak Terkenali
45 Dg 13,68 396,82 21,38 5,99 7,00 20 Terkendali
46 Lm 19,53 566,47 25,71 13,35 11,00 24 Tidak Terkendali
47 Lfm 9,98 289,52 18,41 1,55 6,00 22 Tidak Terkenali
48 Ttt 3,22 93,28 5,07 1,37 2,00 6 Tidak Terkendali
49 Ptk 22,82 661,68 32,24 13,39 10,00 28 Tidak Terkendali
50 Ptl 18,45 535,05 23,78 13,12 12,00 23 Tidak Terkenali
51 Pkk 20,22 586,28 24,07 16,36 16,00 24 Tidak Terkendali
52 Lk 11,17 323,83 20,03 2,30 8,00 22 Tidak Terkendali
53 Ltk 6,95 201,55 11,28 2,62 4,00 13 Tidak Terkendali
41

Tabel 3.11 Lanjutan


Standar
No Kode Rata-rata BKA BKB Min Maks Keterangan
Deviasi
54 Tmk 8,60 249,40 11,54 5,66 6,00 11 Terkendali
55 Ttk 5,82 168,68 9,64 1,99 2,00 10 Tidak Terkendali
56 Hmk 11,60 336,40 19,75 3,45 4,00 20 Tidak Terkendali
57 Pk 22,50 652,50 33,50 11,50 17,00 37 Tidak Terkendali
58 Lkp 18,08 524,42 23,02 13,14 14,00 24 Tidak Terkendali
59 Dmd 27,70 803,30 45,43 9,97 6,00 45 Tidak Terkendali
60 Dpk 22,50 652,50 27,25 17,75 19,00 26 Terkendali
61 Tpk 14,50 420,50 18,69 10,31 9,00 19 Tidak Terkendali
62 Tbk 10,32 299,18 15,34 5,29 4,00 15 Tidak Terkendali
63 Adt 16,60 481,40 23,70 9,50 9,00 26 Tidak Terkendali
64 Mpk 13,70 397,30 19,85 7,55 10,00 21 Tidak Terkendali
65 Mbk 17,68 512,82 22,96 12,40 13,00 24 Tidak Terkendali
66 Dpm 6,77 196,23 10,43 3,10 3,00 10 Tidak Terkendali
67 Hpk 17,05 494,45 24,75 9,35 11,00 26 Tidak Terkendali
68 Hbk 23,35 677,15 38,71 7,99 17,00 45 Tidak Terkendali
69 Mpl 20,53 595,47 29,03 12,04 14,00 31 Tidak Terkendali
70 Lm 6,27 181,73 8,73 3,81 4,00 9 Tidak Terkendali
71 Kl 35,28 1023,22 40,73 29,84 29,00 40 Terkendali
72 Pln 161,17 4673,83 342,04 -19,71 50,00 430 Tidak Terkendali
73 Ptta 73,90 2143,10 153,11 -5,31 15,00 135 Terkendali
74 Stk 75,67 2194,33 190,07 -38,74 40,00 265 Tidak Terkendali
75 Pttm 55,90 1621,10 88,96 22,84 20,00 85 Terkendali
76 Pli 157,67 4572,33 329,65 -14,31 55,00 400 Tidak Terkendali

3.2.2 Uji Kenormalan Data


Uji kenormalan data pada modul 2 ini menggunakan Software SPSS 16.0.
Pengujian dengan SPSS ini berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi atau Asymp. Sig. (2-tailed)
dari suatu data dengan nilai taraf signifikansi (α). Taraf signifikansi (α) bernilai 5
% atau 0.05. Apabila nilai “Asymp. Sig. (2-tailed)” suatu data lebih dari nilai α
maka data tersebut dikatakan normal. sebaliknya jika nilai “Asymp. Sig. (2-
tailed)” suatu data kurang dari nilai α maka data tersebut dikatakan tidak normal.
Pada bagian ini hanya akan ditampilkan gambar hasil uji normalitas data dari
tinggi duduk normal (Tdt). gambar data-data lainnya akan ditampilkan pada
lampiran modul ini. data-data lainnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel
rekapitulasi. Berikut adalah hasil uji kenormalan data Anthropometri tubuh.
42

3.2.2.1 Hasil Uji Kenormalan Data Anthropometri Tubuh


Tabel 3.12 Uji Kenormalan Panjang Telapak Kaki (Ptk)

Ptt
N 27
a,b
Normal Parameters Mean 30,78
Std.
Deviation 43,092

Most Extreme Differences Absolute ,489


Positive ,489
Negative -,315
Kolmogorov-Smirnov Z ,489
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka
data panjang telapak kaki (Ptk) adalaht tidak normal.
3.2.2.2 Rekapitulasi Hasil Uji Kenormalan Data Anthropometri
Tabel 3.13 Rekapitulasi Hasil Uji Kenormalan Data Anthropometri

Nilai
No Data yang Diukur Simbol Batas (α) Keterangan
Signifikansi
1 Tinggi duduk tegak Tdt 0.001 0.05 Tidak Normal
2 Tinggi duduk normal Tdn 0.000 0.05 Tidak Normal
3 Tinggi mata duduk Tbd 0.001 0.05 Tidak Normal
4 Tinggi bahu duduk Tmd 0.000 0.05 Tidak Normal
5 Tinggi siku duduk Tsd 0.000 0.05 Tidak Normal
6 Tinggi sandaran punggung Tsp 0.000 0.05 Tidak Normal
7 Tinggi pinggang Tpg 0.000 0.05 Tidak Normal
8 Tebal perut Tpd 0.034 0.05 Tidak Normal
9 Tebal paha Tp 0.000 0.05 Tidak Normal
10 Tinggi popliteal Tpo 0.182 0.05 Normal
11 Pantat popliteal Pp 0.000 0.05 Tidak Normal
12 Pantat ke lutut Pkl 0.000 0.05 Tidak Normal
13 Lebar bahu Lb 0.000 0.05 Tidak Normal
14 Lebar pinggul Lp 0.200 0.05 Normal
43

Tabel 3.13 Lanjutan


Nilai
No Data yang Diukur Simbol Batas (α) Keterangan
Signifikansi
15 Lebar sandaran duduk Lsd 0.000 0.05 Tidak Normal
16 Lebar pinggang Lpg 0.000 0.05 Tidak Normal
17 Siku ke siku Sks 0.200 0.05 Normal
18 Tinggi badan tegak Tbt 0.000 0.05 Tidak Normal
19 Tinggi mata berdiri Tmb 0.200 0.05 Normal
20 Tinggi bahu berdiri Tbhd 0.000 0.05 Tidak Normal
21 Tinggi siku berdiri Tsb 0.000 0.05 Tidak Normal
22 Tinggi pinggang berdiri Tpgb 0.000 0.05 Tidak Normal
23 Tinggi lutut berdiri Tlp 0.200 0.05 Normal
24 Panjang lengan bawah Plb 0.000 0.05 Tidak Normal
25 Panjang telapak tangan Ptt 0.000 0.05 Tidak Normal
26 Tebal dada berdiri Tdb 0.080 0.05 Normal
27 Tebal perut berdiri Tpb 0.188 0.05 Normal
28 Berat badan Bb 0.011 0.05 Tidak Normal
29 Jangkauan tangan ke depan Jta 0.000 0.05 Tidak Normal
30 Jangkauan tangan ke atas Jtd 0.171 0.05 Normal
31 Rentangan tangan Rt 0.200 0.05 Normal
32 Panjang jari 1 Pj1 0.000 0.05 Tidak Normal
33 Panjang jari 2 Pj2 0.000 0.05 Tidak Normal
34 Panjang jari 3 Pj3 0.000 0.05 Tidak Normal
35 Panjang jari 4 Pj4 0.000 0.05 Tidak Normal
36 Panjang jari 5 Pj5 0.000 0.05 Tidak Normal
37 Pangkal ke tangan Pkt 0.000 0.05 Tidak Normal
38 Lebar jari 2 Lj2 0.002 0.05 Tidak Normal
39 Lebar jari 3 Lj3 0.000 0.05 Tidak Normal
40 Lebar jari 4 Lj4 0.000 0.05 Tidak Normal
41 Lebar jari 5 Lj5 0.079 0.05 Normal
Lebar telapak tangan Tidak Normal
42 Lt 0.000 0.05
(metacarpal)
Lebar telapak tangan Tidak Normal
43 Ltm 0.000 0.05
(maksimal)
44 Panjang telapak tangan Ptt 0.000 0.05 Tidak Normal

Diameter genggam Tidak Normal


45 Dg 0.000 0.05
(maksimal)
46 Lebar maksimal Lmaks 0.000 0.05 Tidak Normal
Lebar fungsional Tidak Normal
47 Lfm 0.000 0.05
maksimum
48 Tebal telapak tangan Ttt 0.000 0.05 Tidak Normal
49 Panjang telapak kaki Ptk 0.000 0.05 Tidak Normal

Tabel 3.13 Lanjutan


44

Nilai
No Data yang Diukur Simbol Batas (α) Keterangan
Signifikansi
45

50 Panjang telapak lengan kaki Ptl 0.000 0.05 Tidak Normal


Panjang kaki sampai jari Tidak Normal
51 Pkk 0.000 0.05
kelingking
52 Lebar kaki Lk 0.000 0.05 Tidak Normal
53 Lebar tangkai kaki Ltk 0.000 0.05 Tidak Normal
54 Tinggi mata kaki Tmk 0.000 0.05 Tidak Normal
Tinggi bagian tengah Tidak Normal
55 Ttk 0.000 0.05
telapak kaki
Jarak horizontal tangkai Tidak Normal
56 Hmk 0.000 0.05
mata kaki
57 Panjang kepala Pk 0.000 0.05 Tidak Normal
58 Lebar kepala Lkp 0.000 0.05 Tidak Normal
Diameter maksimal dari Tidak Normal
59 Dmd 0.000 0.05
dagu
60 Dagu ke puncak kepala Dpk 0.089 0.05 Normal
61 Telinga ke puncak kepala Tpk 0.065 0.05 Normal
62 Telinga ke belakang kepala Tbk 0.000 0.05 Tidak Normal
63 Antara dua telinga Adt 0.200 0.05 Normal
64 Mata ke puncak kepala Mpk 0.000 0.05 Tidak Normal
65 Mata ke belakang kepala Mbk 0.000 0.05 Tidak Normal
66 Antara dua pupil mata Dpm 0.001 0.05 Tidak Normal
67 Hidung ke puncak kepala Hpk 0.000 0.05 Tidak Normal
68 Hidung ke belakang kepala Hbk 0.000 0.05 Tidak Normal
69 Mulut ke puncak kepala Mpl 0.000 0.05 Tidak Normal
70 Lebar mulut Lm 0.023 0.05 Tidak Normal
71 Keliling leher Kl 0.000 0.05 Tidak Normal
72 Putaran lengan kanan Pln 0.116 0.05 Normal
73 Putaran telapak tangan atas Ptta 0.045 0.05 Tidak Normal
74 Sudut telapak kaki Stk 0.000 0.05 Tidak Normal
Putaran telapak tangan
75 Pttm 0.161 0.05 Normal
mendatar
76 Putaran lengan kiri Pli 0.001 0.05 Normal

3.2.3 Uji Kecukupan Data


Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diolah
sudah cukup atau belum untuk diolah lebih lanjut. Hasil uji kecukupan data dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus:
2
k /s √ N ∑ x 2−(∑ x )2
N’ =
[ ∑x ]
Dengan: k = konstanta tingkat keyakinan
1. 99% ≈ 3
46

2. 95% ≈ 2
3. 90% ≈ 1
S= derajat ketelitian
4. 10% → α = 0.1
5. 5% → α = 0.05
N = jumlah data pengamatan
N’ = jumlah data teoritis
Jika N’ £N. data dianggap cukup. Jika N’ > N data tidak cukup (kurang)
dan perlu dilakukan penambahan data sejumlah N’ – N.
Berikut akan ditampilkan perhitungan data Anthropometri panjang telapak
kaki (Ptk). data-data lainnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel rekapitulasi.
3.2.3.1 Uji Kecukupan Data Panjang Telapak Kaki (Ptk)
Tabel 3.14 Uji Kecukupan Data Panjang Telapak Kaki (Ptk)
No X X2
1 25 625
2 25 625
3 22 484
4 23 529
5 24 576
6 24 576
7 22 484
8 24 576
9 28 784
10 26 676
11 27 729
12 24 576
13 21 441
14 26 676
15 24 576

Tabel 3.14 Lanjutan


No X X2
16 27 729
17 19 361
18 20 400
47

19 10 100
20 10 100
21 11 121
22 26 676
23 27 729
24 24,5 600,25
25 23 529
26 25 625
27 23 529
28 23 529
29 25 625
30 26 676
∑ 684,5 16262,25

Diketahui : N = 30
∑x = 684,5
(∑x)2 = 468540,3
∑x2 = 1626,25
Tingkat keyakinan (k) = 95 % ≈ 2
Tingkat ketelitian (s) = 10 % → α = 0.05
Ditanyakan : N’ = ...?
2
2 2
Solusi : N’
∑x [
= k/s √ N∑ x - (∑x)
]
2
2/0.05 √ 30 .1626,25 – 468540,3
N’ = [ 684,5 ]
N’ = 8,12403
Kesimpulan: Karena N’ < N maka data panjang telapak tangan (Ptt) adalah
cukup.

3.2.3.2 Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Data Anthropometri


Tabel 3.15 Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Data
No Simbol ∑x (∑x)2 ∑x2 N' Keterangan
1 Tdt 2686 7214596 243868,00 22,50 Cukup
2 Tdn 2595 6734025 228283,00 27,20 Cukup
3 Tbd 2342 5484964 186518,00 32,26 Tidak Cukup
48

4 Tmd 1836 3370896 117136,00 67,96 Tidak Cukup


5 Tsd 776 602176 22158,00 166,23 Tidak Cukup
6 Tsp 1632 2663424 92198,00 61,58 Tidak Cukup
7 Tpg 1099 1207801 61913,00 860,52 Tidak Cukup
8 Tpd 593 351649 12053,00 45,23 Tidak Cukup
9 Tp 436 189660 6492,25 43,09 Tidak Cukup
10 Tpo 1326 1758276 59282,00 18,37 Cukup
11 Pp 1332 1772892 59976,25 23,82 Cukup
12 Pkl 1609 2587272 86989,25 13,86 Cukup
13 Lb 1241 1538840 51746,25 14,09 Cukup
14 Lsd 1053 1108809 37711,00 32,50 Tidak Cukup
15 Lp 1013 1025156 38344,25 195,36 Tidak Cukup
16 Lpg 937 877032 29997,25 41,75 Tidak Cukup
17 Sks 1215 1476225 50077,00 28,27 Cukup
18 Tbt 4941 24408540 815654,25 4,00 Cukup
19 Tmd 4603 21187609 708435,00 4,94 Cukup
20 Tbhd 4129 17044512 571970,25 10,76 Cukup
21 Tsb 3224 10394176 357734,00 52,01 Tidak Cukup
22 Tpgb 2923 8543929 286959,00 12,14 Cukup
23 Tlp 1386 1920996 64336,00 7,57 Cukup
24 Plb 854 729316 26874,00 168,71 Tidak Cukup
25 Ptt 540 291060 9735,25 5,48 Cukup
26 Tdb 632 399424 13772,00 55,02 Tidak Cukup
27 Tpb 589 346921 11981,00 57,69 Tidak Cukup
28 Bb 1744 3041536 106472,00 80,29 Tidak Cukup
29 Jta 2132 4543292 152059,25 6,51 Cukup
30 Jtd 2081 4330561 146051,00 18,83 Cukup
31 Rt 4943 24433249 819271,00 9,49 Cukup
32 Pj1 198 39204 1319,50 15,55 Cukup
33 Pj2 239 56882 1909,00 10,91 Cukup
34 Pj3 254 64516 2200,25 36,99 Tidak Cukup
35 Pj4 230 52900 1780,00 15,12 Cukup

Tabel 3.15 Lanjutan


No Simbol ∑x (∑x)2 ∑x2 N' Keterangan
36 Pj5 181 32580 1105,00 27,98 Cukup
37 Pkt 327 106929 3818,50 114,11 Tidak Cukup
38 Lj2 163 26569 1069,00 331,27 Tidak Cukup
39 Lj3 214 45582 1740,25 232,56 Tidak Cukup
40 Lj4 251 63001 2292,50 146,64 Tidak Cukup
49

41 Lj5 287 82369 2963,00 126,67 Tidak Cukup


42 Lt 232 53592 1824,25 33,89 Tidak Cukup
43 Ltm 287 82082 2788,25 30,51 Tidak Cukup
44 Ptt 544 295392 9896,25 8,10 Cukup
45 Dg 411 168510 6046,25 122,27 Tidak Cukup
46 Lm 586 343396 11723,50 38,71 Tidak Cukup
47 Lfm 300 89700 3505,25 275,71 Tidak Cukup
48 Ttt 97 9312 335,25 128,05 Tidak Cukup
49 Ptk 685 468540 16262,25 66,00 Tidak Cukup
50 Ptl 554 306362 10418,25 32,30 Tidak Cukup
51 Pkk 607 367842 12369,25 14,07 Cukup
52 Lk 335 112225 4310,50 243,65 Tidak Cukup
53 Ltk 209 43472 1585,25 150,36 Tidak Cukup
54 Tmk 258 66564 2281,50 45,21 Tidak Cukup
55 Ttk 175 30450 1121,25 167,47 Tidak Cukup
56 Hmk 348 121104 4518,00 190,73 Tidak Cukup
57 Pk 675 455625 16065,00 92,44 Tidak Cukup
58 Lkp 543 294306 9987,25 28,87 Cukup
59 Dmd 831 690561 25299,00 158,50 Tidak Cukup
60 Dpk 675 455625 15351,00 17,22 Cukup
61 Tpk 435 189225 6435,00 32,34 Tidak Cukup
62 Tbk 310 95790 3376,25 91,82 Tidak Cukup
63 Adt 498 248004 8632,00 70,68 Tidak Cukup
64 Mpk 411 168921 5905,00 77,94 Tidak Cukup
65 Mbk 531 281430 9583,25 34,49 Tidak Cukup
66 Dpm 203 41209 1471,00 113,41 Tidak Cukup
67 Hpk 512 261632 9151,25 78,92 Tidak Cukup
68 Hbk 701 490700 18067,25 167,33 Tidak Cukup
69 Mpl 616 379456 13172,00 66,22 Tidak Cukup
Tabel 3.15 Lanjutan
No Simbol ∑x (∑x)2 ∑x2 N' Keterangan
70 Lm2 188 35344 1222,00 59,57 Tidak Cukup
71 Kl 1059 1120422 37562,25 9,20 Cukup
72 Pln 4835 23377225 1016425,00 487,01 Tidak Cukup
73 Ptta 2217 4915089 209329,00 444,27 Tidak Cukup
74 Stk 2270 5152900 266650,00 883,88 Tidak Cukup
75 Pttm 1677 2812329 101669,00 135,26 Tidak Cukup
76 Pli 4730 22372900 960200,00 460,06 Tidak Cukup

3.2.4 Perhitungan Persentil Data


Dalam ilmu statistik persentil biasa dilambangkan P adalah titik atau nilai
yang membagi suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar.
50

Karena itu persentil sering disebut ukuran perseratusan.Titik yang membagi


distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar itu ialah titik-titik P1, P2,
P3, P4, P5, P6,dan seterusnya sampai dengan P99. Jadi didapati sebanyak 99 titik
persentil yang membagi seluruh distribusi data ke dalam seratus bagian yang
sama besar.masing-masing sebesar 1/100N atau 1 %. Dalam hubungannya dengan
anthropometri. persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu
dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Sebagai
contoh. persentil ke-95 akan menunjukkan 95 % populasi akan berada pada atau
dibawah ukuran tersebut. sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan 5 %
populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam anthropometri. angka
persentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia yang “terbesar” dan
persentil ke-5 akan menunjukkan ukuran “terkecil”. Adapun rumus untuk
menghitung nilai persentil data anthropometri adalah:
Untuk persentil kecil : x – 3,325 σ

Untuk persentil rata-rata : x

x + 3,325 σ
Untuk persentil besar :
Pada bagian ini hanya akan ditampilkan persentil data anthropometri hasil
output pengolahan menggunakan software SPSS 16.0. Persentil yang dicari pada
software ini adalah P1. P25. P50. P75. dan P95.
3.2.4.1 Rekapitulasi Persentil Data Anthropometri
Tabel 3.16 Persentil Data Anthropometri
Persentil
No Simbol
P5 P25 P50 P75 P95
1 Tdt 76 84 88 92 122
2 Tdn 73,20 81 84 89 122
3 Tbd 66 73 77 81 112
4 Tmd 50,40 54 58 63 105,60
5 Tsd 18 22 23 27 53,40
6 Tsp 43,80 50 53 56 91,60
7 Tpg 15 19 22 66 96,80
8 Tpd 13,40 18 19 23 26
9 Tp 10,40 12 15 16 101,40
51

10 Tpo 38,40 42 44 46 53,20


11 Pp 33,60 42 44 49 295
12 Pkl 40,80 51 55 57 369
13 Lb 36 38 41 45 286,20
14 Lp 23,20 28 33 36 207,80
15 Lsd 25,80 32 35 38 46,20
16 Lpg 21,40 28 32 36 193
17 Sks 31,60 37 41 43 52,80
18 Tbt 147,60 159 165 171 1070,60
19 Tmb 135,60 148 155 159 164,60
20 Tbhd 118,40 134 138 142 843
21 Tsb 90,60 100 102 110 165,40
22 Tpgb 89,90 94 96 100 124,60
23 Tlp 40,20 45 47 49 50,60
24 Plb 17 24 27 29 57,40
25 Ptt 16,40 17 18 19 119
26 Tdb 15 17 20 24 27,20
27 Tpb 14 17 19 21 28,60
28 Bb 42,40 49 56 61 90
29 Jta 64,40 67 71 75 465,80
30 Jtd 49,60 65 69 75 81,20
31 Rt 143,40 155 166 173 187,60

Tabel 3.16 Lanjutan


Persentil
No Simbol
P5 P25 P50 P75 P95
32 Pj1 5,40 6 7 7 65
33 Pj2 6,40 7 8 9 48,60
34 Pj3 6,40 8 9 9 85
35 Pj4 6,40 7 8 8 9
36 Pj5 5 6 6 7 35,80
37 Pkt 4,80 10 11 12 105
38 Lj2 3 4 5 6 12,80
39 Lj3 5 5 6 8 99,40
40 Lj4 6 7 8 9 133
41 Lj5 5 8 10 11 16,60
42 Lt 6 7 7 9 49
43 Ltm 7,40 9 9 11 56,20
44 Ptt 16 17 18 19 125,40
45 Dg 7,40 10 15 17 59
46 Lm 11,40 19 20 22 207
47 Lfm 6 8 8 11 71,80
52

48 Ttt 2 3 3 4 23,40
49 Ptk 10 22 24 26 158,20
50 Ptl 13,20 17 19 21 138,20
51 Pkk 16,40 19 20 22 138,60
52 Lk 8 9 10 13 85
53 Ltk 4,40 5 7 10 38,20
54 Tmk 6 8 9 10 105
55 Ttk 2,40 4 6 7 61
56 Hmk 5,20 9 10 12 19
57 Pk 17 20 21 22 21
58 Lkp 14 16 18 20 23
59 Dmd 6,40 24 28 31 25
60 Dpk 19 21 23 25 26
61 Tpk 10,20 13 14 15 18,60
62 Tbk 5,20 9 11 13 51
63 Adt 10,20 14 16 19 22
64 Mpk 10,40 12 13 15 21
65 Mbk 13,40 16 18 20 114,60
66 Dpm 3 6 7 8 9,60
67 Hpk 11,40 14 17 18 109,40
68 Hbk 18,40 19 21 23 135
69 Mpl 14,80 18 20 21 31

Tabel 3.16 Lanjutan


Persentil
No Simbol
P5 P25 P50 P75 P95
70 Lm 4 5 6 7 8
71 Kl 29,80 34 36 38 235
72 Pln 60 90 140 240 378
73 Ptta 19 40 85 120 133
74 Stk 40 50 60 65 247
75 Pttm 30 45 55 70 83
76 Pli 59 105 140 195 372

3.2.4.2 Visualisasi Skuter


Visualisasi tangga lipat merupakan penentuan ukuran dimensi skuter
berdasarkan data Anthropometri yang telah diukur sehingga skuter bisa lebih
ergonomis.
Tabel 3.17 Data Anthropometri yang Digunakan dan Tujuan Penggunaan
No Data yang Diukur Cara Pengukuran Kegunaan
53

Lebar antara kaki-kaki tangga Untuk menentukan lebar pada


lipat tangga lipat
1 Lebar Kaki (Lk)

Gengaman pada tangga, Untuk menentukan panjang


Subyek merentangkan tangan, tangga lipat
kemudian ukur jarak dari ujung
2 Genggaman Tangan (Dg) tangan kanan hingga ujung
tangan kiri.

Menentukan panjang tangga


Subyek tinggi badan, kemudian lipat
3 Tinggi badan (Tbt) ukur jarak dari ujung kepala
hingga ujung kiri

Ukur jarak horizontal dari Menentukan lebar tangga


punggung sampai ujung jari lipat
tengah. Subyek berdiri tegak
4 Tinggi Popoliteal (Tpo) dengan beetis, pantat, dan
punggung merapat ke dinding,
tamgan direntangkan secara
horizontal ke depan.
Ukur garis pada lebar pinggul Untuk menentukan lebar
tangga lipat

5 Lebar Pinggul (Lp)

Diukur diameter genggaman Untuk Menentukan Besar


tangan pada tirus yang paling Genggaman
maksimum.
6. Diameter genggam

Diukur dari masing-masing Untuk Menentukan Panjang


pangkal ruas jari sampai ujung jari
jari. Jari-jari subyek merentang
7. Panjang jari lurus dan sejajar.

Untuk Menentukan Lebar


Diukur dari sisi luar jari Telapak tangan

8. Lebar telapak tangan telunjuk sampai sisi luar jari


kelingking.
54

Untuk Menentukan ukuran


telapak kaki
Diukur dari ujung ibu jari
9. Panjang telapak kaki
sampai ujung tumit

Ukur jarak horizontal antara Untuk Mengetahui Panjang


ukuran bahu
kedua lengan atas. Subyek
10. Lebar Bahu duduk tegak dengan lengan atas
merapat ke badan dan lengan
bawah direntangkan ke depan.
Tabel 3.17 Lanjutan

Tabel 3.18 Perkiraan Ukuran Perancangan Skuter


Data Persentil
No Dimensi Produk Anthropometr (P95) Ukuran (cm) Allowance (cm)
i

1 Lebar Kaki 85 85 85 5

Genggaman
2 59 59 59 -
Tangan

3 Tinggi Badan 1070 1070,60 1070 6

4 Tinggi Popoliteal 53 53,20 53 -

5 Lebar Pinggul 207 207,80 207 -

Diameter 16.9
6. 145 15 -
genggam
58
7. Panjang jari 57 8 -

Lebar telapak 45
8. 45 10 -
tangan
Panjang telapak 64
9. 89 11 -
kaki
55
10. Lebar Bahu 80 30 -

No Dimensi Produk Ukuran (cm)

1 Lebar Kaki 90

2 Genggaman Tangan 59

3 Tinggi Badan 1076


55

4 Tinggi Popoliteal 53

5 Lebar Pinggul 207

6 Diameter genggam 5

7 Panjang jari 10

8 Lebar telapak tangan 15

9 Panjang telapak kaki 11

10 Lebar Bahu 30
Tabel 3.19 Penentuan Ukuran Perancangan Skuter

3.2.5 Gambar Desain Produk


Berikut ini merupakan desain produk Skuter:

40 cm
50 cm

100 cm

30 cm

50cm
Gambar 4.2 Skuter
56

BAB IV
ANALISA

4.1 Uji Keseragaman Data


Berikut ini merupakan uji keseragaman dari data Anthropometri :
1. Tinggi duduk tegak (Tdt) memiliki nilai minimal yaitu 74 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 67,94 dan nilai maksimal
yaitu 138 yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 111,00, maka
data tinggi duduk tegak (Tdt) adalah tidak terkendali.
2. Tinggi duduk normal (Tdn) memiliki nilai minimal yaitu 70 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 63,56 dan nilai maksimal yaitu 139
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 109,44, maka data tinggi
duduk normal (Tdn) adalah tidak terkendali.
3. Tinggi bahu duduk (Tbd) memiliki nilai minimal yaitu 66 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 55,52 dan nilai maksimal yaitu 130
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 100,61, maka data tinggi
bahu duduk (Tbd) adalah tidak terkendali.
57

4. Tinggi mata duduk (Tmd) memiliki nilai minimal yaitu 50 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 34,54 dan nilai maksimal yaitu 110
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 86,86, maka data tinggi
bahu duduk (Tbd) adalah tidak terkendali.
5. Tinggi siku duduk (Tsd) memiliki nilai minimal yaitu 18 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 8,91 dan nilai maksimal yaitu 65 yang
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 42,83, maka data tinggi siku
duduk (Tsd) adalah tidak terkendali.
6. Tinggi sandaran punggung (Tsp) memiliki nilai minimal yaitu 43 yang
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 32,69 dan nilai maksimal
yaitu 98 yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 76,11, maka data
tinggi sandaran punggung (Tsp) adalah tidak terkendali

7. Tinggi pinggang (Tpg) memiliki nilai minimal yaitu 15 yang tidak melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar -18,02 dan nilai maksimal yaitu 98
yang tidak melebihi (didalam) batas
55 kontrol atas sebesar 91,28, maka data
tinggi pinggang (Tpg) adalah tidak terkendali.
8. Tebal perut (Tpd) memiliki nilai minimal yaitu 13 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 13,01 dan nilai maksimal yaitu 26
yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 26,68, maka data
tebal perut (Tpd) adalah tidak terkendali.
9. Tebal paha (Tp) memiliki nilai minimal yaitu 10 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 9,67 dan nilai maksimal yaitu 21 yang melebihi
(didalam) batas kontrol atas sebesar 19,36, maka data tebal paha (Tp) adalah
tidak terkendali.
10. Tinggi popliteal (Tpo) memiliki nilai minimal yaitu 34 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 34,57 dan nilai maksimal yaitu 57 yang
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 53,85, maka data tinggi popliteal
(Tpo) adalah tidak terkendali.
11. Pantat popliteal (Pp) memiliki nilai minimal yaitu 32 yang tidak melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 33,37 dan nilai maksimal yaitu 55 yang
58

melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 55,40, maka data pantat
popliteal (Pp) adalah tidak terkendali.
12. Pantat ke lutut (Pkl) memiliki nilai minimal yaitu 40 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 44,47 dan nilai maksimal yaitu 64
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 63,77 , maka data pantat ke
lutut (Pkl) adalah tidak terkendali.
13. Lebar bahu (Lb) memiliki nilai minimal yaitu 33 yang melebihi (diluar)
batas kontrol bawah sebesar 34,70 dan nilai maksimal yaitu 48 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 49,24, maka data lebar bahu
(Lb) adalah terkendali.
14. Lebar sandaran duduk (Lsd) memiliki nilai minimal yaitu 25 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 24,92 dan nilai maksimal yaitu 47 yang

melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 45,28, maka data lebar sandaran
duduk (Lsd) adalah tidak terkendali.
15. Lebar pinggul (Lp) memiliki nilai minimal yaitu 22 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 9,76 dan nilai maksimal yaitu 92
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 57,46, maka data lebar
pinggul (Lp) adalah tidak terkendali.
16. Lebar pinggang (Lpg) memiliki nilai minimal yaitu 21 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 20,96 dan nilai maksimal yaitu 40
yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 41,47, maka data
lebar pinggang (Lpg) terkendali.
17. Siku ke siku (Sks) memiliki nilai minimal yaitu 30 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 29,55 dan nilai maksimal yaitu 56
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 51,45, maka data siku ke
siku (Sks) adalah tidak terkendali.
18. Tinggi badan tegak (Tbt) memiliki nilai minimal yaitu 146 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 147,92 dan nilai maksimal
yaitu 179 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 181,44,
maka data tinggi badan tegak (Tbt) adalah tidak terkendali.
59

19. Tinggi mata berdiri (Tmb) memiliki nilai minimal yaitu 134 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 136,09 dan nilai maksimal
yaitu 169 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 170,78,
maka data tinggi mata berdiri (Tmb) adalah tidak terkendali.
20. Tinggi bahu berdiri (Tbhd) memiliki nilai minimal yaitu 118 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 114,66 dan nilai maksimal yaitu 180
yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 160,57, maka data tinggi
bahu berdiri (Tbhd) adalah tidak terkendali.
21. Tinggi siku berdiri (Tsb) memiliki nilai minimal yaitu 89 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 68,05 dan nilai maksimal yaitu 199
yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 146,88, maka data tinggi
siku berdiri (Tsb) adalah tidak terkendali.
22. Tinggi pinggang berdiri (Tpgb) memiliki nilai minimal yaitu 85 yang
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 80,17 dan nilai maksimal
yaitu 137 yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 114,70, maka
data tinggi pinggang berdiri (Tpgb) adalah tidak terkendali.
23. Tinggi lutut berdiri (Tlp) memiliki nilai minimal yaitu 37 yang tidak
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 39,74 dan nilai maksimal
yaitu 51 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 52,66, maka
data tinggi lutut berdiri (Tlp) adalah tidak terkendali.
24. Panjang lengan bawah (Plb) memiliki nilai minimal yaitu 17 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 9,66 dan nilai maksimal yaitu 65
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 47,27, maka data panjang
lengan bawah (Plb) adalah tidak terkendali.
25. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai minimal yaitu 15 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 15,84 dan nilai maksimal
yaitu 20 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 20,12,
maka data panjang telapak tangan (Ptt) adalah tidak terkendali.
26. Tebal dada berdiri (Tdb) memiliki nilai minimal yaitu 15 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 13,12 dan nilai maksimal yaitu 28 yang
tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 29,12, maka data tebal
60

dada berdiri (Tdb) adalah terkendali.


27. Tebal perut berdiri (Tpb) memiliki nilai minimal yaitu 14 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 12,05 dan nilai maksimal yaitu 29 yang
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 27,22, maka data tebal perut
berdiri (Tpb) adalah tidak terkendali.
28. Berat badan (Bb) memiliki nilai minimal yaitu 39 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 31,64 dan nilai maksimal yaitu 94 yang
melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 84,62, maka data berat badan
(Bb) adalah tidak terkendali.
29. Jangkauan tangan ke atas (Jta) memiliki nilai minimal yaitu 64 yang
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 61,83 dan nilai maksimal
yaitu 83 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 80,27,
maka data jangkauan tangan ke atas (Jta) adalah tidak terkendali.
30. Jangkauan tangan ke depan (Jtd) memiliki nilai minimal yaitu 44 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 54,06 dan nilai maksimal
yaitu 82 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 84,67,
maka data jangkauan tangan ke depan (Jta) adalah tidak terkendali.
31. Rentangan tangan (Rt) memiliki nilai minimal yaitu 143 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 138,96 dan nilai maksimal yaitu 188
yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 190,58, maka data
rentangan tangan (Rt) adalah terkendali.
32. Panjang jari 1 (Pj1) memiliki nilai minimal yaitu 5 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 5,28 dan nilai maksimal yaitu 8 yang
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 7,92, maka panjang jari 1 (Pj1)
adalah tidak terkendali.
33. Panjang jari 2 (Pj2) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 6,24 dan nilai maksimal yaitu 9 yang
tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 9,66, maka panjang jari 2
(Pj2) adalah tidak tidak terkendali.
34. Panjang jari 3 (Pj3) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 6,54 dan nilai maksimal yaitu 10
61

yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 10,40, maka panjang
jari 3 (Pj3) adalah tidak terkendali.
35. Panjang jari 4 (Pj4) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 6,15 dan nilai maksimal yaitu 9 yang
tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 9,18, maka panjang jari 4
(Pj4) adalah tidak terkendali.
36. Panjang jari 5 (Pj5) memiliki nilai minimal yaitu 5 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 4,67 dan nilai maksimal yaitu 7 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 7,37, maka panjang jari 5 (Pj5)
adalah terkendali.
37. Pangkal ke tangan (Pkt) memiliki nilai minimal yaitu 4 yang tidak melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 4,98 dan nilai maksimal yaitu 20 yang
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 16,82, maka pangkal ke tangan
(Pkt) adalah tidak terkendali.
38. Lebar jari 2 (Lj2) memiliki nilai minimal yaitu 3 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 0,40 dan nilai maksimal yaitu 14 yang melebihi
(didalam) batas kontrol atas sebesar 10,46, maka lebar jari 2 (Lj2) adalah
tidak terkendali.
39. Lebar jari 3 (Lj3) memiliki nilai minimal yaitu 5 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 1,60 dan nilai maksimal yaitu 16 yang melebihi
(didalam) batas kontrol atas sebesar 12,64, maka lebar jari 3 (Lj3) adalah
tidak terkendali.
40. Lebar jari 4 (Lj4) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 3,21 dan nilai maksimal yaitu 16,5 yang
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 13,52, maka lebar jari 4 (Lj4)
adalah tidak terkendali.
41. Lebar jari 5 (Lj5) memiliki nilai minimal yaitu 5 yang melebihi (diluar)
batas kontrol bawah sebesar 3,93 dan nilai maksimal yaitu 17 yang melebihi
(didalam) batas kontrol atas sebesar 14,87, maka lebar jari 5 (Lj5) adalah
tidak terkendali.
42. Lebar telapak tangan metacarpal (Lt) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang
62

melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 5,43 dan nilai maksimal yaitu
10 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 10, maka lebar
telapak tangan metacarpal (Lt) adalah tidak terkendali.
43. Lebar telapak tangan maksimal (Ltm) memiliki nilai minimal yaitu 7 yang
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 6,87 dan nilai maksimal yaitu
13 yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 12,23, maka lebar
telapak tangan maksimal (Ltm) adalah tidak terkendali.
44. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai minimal yaitu 15 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 15,97 dan nilai maksimal yaitu 21 yang
tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 20,74, maka data
panjang telapak tangan (Ptt) adalah tidak terkendali.
45. Diameter genggam maksimal (Dg) memiliki nilai minimal yaitu 7 yang
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 5,99 dan nilai maksimal
yaitu 20 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 21,71, maka
data diameter genggam maksimal (Dg) adalah terkendali.
46. Lebar maksimal (Lm) memiliki nilai minimal yaitu 11 yang tidak melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 13,35 dan nilai maksimal yaitu 24
yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 25,71, maka data
lebar maksimal (Lmaks) adalah tidak terkendali.
47. Lebar fungsional maksimum (Lfm) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 1,55 dan nilai maksimal
yaitu 22 yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 18,41, maka
data lebar fungsional maksimum (Lfm) adalah tidak terkendali.
48. Tebal telapak tangan (Ttt) memiliki nilai minimal yaitu 2 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 1,37 dan nilai maksimal yaitu 6 yang
melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 5,07, maka data tebal telapak
tangan (Ttt) adalah tidak terkendali.
49. Panjang telapak kaki (Ptk) memiliki nilai minimal yaitu 10 yang tidak
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 13,39 dan nilai maksimal
yaitu 28 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 32,24,
maka data panjang telapak kaki (Ptk) adalah tidak terkendali.
63

50. Panjang telapak lengan kaki (Ptl) memiliki nilai minimal yaitu 12 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 13,12 dan nilai maksimal
yaitu 23 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 23,78,
maka data panjang telapak lengan kaki (Ptl) adalah tidak terkendali.
51. Panjang kaki sampai jari kelingking (Pkk) memiliki nilai minimal yaitu 16
yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 16,36 dan nilai
maksimal yaitu 24 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar
24,07, maka data panjang kaki sampai jari kelingking (Pkk) adalah tidak
terkendali.
52. Lebar kaki (Lk) memiliki nilai minimal yaitu 8 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 2,03 dan nilai maksimal yaitu 22 yang melebihi
(diluar) batas kontrol atas sebesar 20,03, maka data lebar kaki (Lk) adalah
tidak terkendali.
53. Lebar tangkai kaki (Ltk) memiliki nilai minimal yaitu 4 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 2,62 dan nilai maksimal yaitu 13 yang
melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 11,28, maka data lebar tangkai
kaki (Ltk) adalah tidak terkendali.
54. Tinggi mata kaki (Tmk) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 5,66 dan nilai maksimal yaitu 11 yang
tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 11,54, maka data tinggi
mata kaki (Tmk) adalah terkendali.
55. Tinggi bagian tengah telapak kaki (Ttk) memiliki nilai minimal yaitu 2 yang
tidak melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 1,99 dan nilai maksimal
yaitu 10 yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 9,64, maka data
tinggi bagian tengah telapak kaki (Ttk) adalah tidak terkendali.
56. Jarak horizontal tangkai mata kaki (Hmk) memiliki nilai minimal yaitu 4
yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 3,45 dan nilai
maksimal yaitu 20 yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 19,75,
maka data jarak horizontal tangkai mata kaki (Hmk) adalah tidak terkendali.
57. Panjang kepala (Pk) memiliki nilai minimal yaitu 17 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar 11,50 dan nilai maksimal yaitu 37
64

yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 33,50, maka data
panjang kepala (Pk) adalah tidak terkendali.
58. Lebar kepala (Lkp) memiliki nilai minimal yaitu 14 yang tidak melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 13,14 dan nilai maksimal yaitu 24 yang
tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 23,02, maka data lebar
kepala (Lkp) adalah terkendali.
59. Diameter maksimal dari dagu (Dmd) memiliki nilai minimal yaitu 6 yang
tidak melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 9,97 dan nilai maksimal
yaitu 45 yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 45,43, maka
data diameter maksimal dari dagu (Dmd) adalah tidak terkendali.
60. Dagu ke puncak kepala (Dpk) memiliki nilai minimal yaitu 19 yang
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 17,75 dan nilai maksimal
yaitu 26 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 27,25,
maka data dagu ke puncak kepala (Dpk) adalah terkendali.
61. Telinga ke puncak kepala (Tpk) memiliki nilai minimal yaitu 9 yang tidak
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 10,31 dan nilai maksimal
yaitu 19 yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 18,69, maka data
telinga ke puncak kepala (Tpk) adalah tidak terkendali.
62. Telinga ke belakang kepala (Tbk) memiliki nilai minimal yaitu 4 yang tidak
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 5,29 dan nilai maksimal
yaitu 15 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 15,34, maka
data telinga ke belakang kepala (Tbk) adalah tidak terkendali.
63. Antara dua telinga (Adt) memiliki nilai minimal yaitu 9 yang tidak melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 9,50 dan nilai maksimal yaitu 26 yang
tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 23,70, maka data antara
dua telinga (Adt) adalah tidak terkendali.
64. Mata ke puncak kepala (Mpk) memiliki nilai minimal yaitu 10 yang
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 7,55 dan nilai maksimal yaitu
21 yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 19,85, maka data
mata ke puncak kepala (Mpk) adalah tidak terkendali.
65. Mata ke belakang kepala (Mbk) memiliki nilai minimal yaitu 13 yang
65

melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 12,31 dan nilai maksimal
yaitu 24 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 24,32,
maka data mata ke belakang kepala (Mbk) adalah tidak terkendali.
66. Antara dua pupil mata (Dpm) memiliki nilai minimal yaitu 3 yang tidak
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 3,13 dan nilai maksimal
yaitu 10 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 10,43, maka
data antara dua pupil mata (Dpm) adalah tidak terkendali.
67. Hidung ke puncak kepala (Hpk) memiliki nilai minimal yaitu 11 yang
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 9,35 dan nilai maksimal
yaitu 26 melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 24,75, maka data
hidung ke puncak kepala (Hpk) adalah tidak terkendali.
68. Hidung ke belakang kepala (Hbk) memiliki nilai minimal yaitu 17 yang
melebihi (diluar) batas kontrol bawah sebesar 7,99 dan nilai maksimal yaitu
45 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 48,71, maka data
hidung ke belakang kepala (Hbk) adalah tidak terkendali.

69. Mulut ke puncak kepala (Mpl) memiliki nilai minimal yaitu 14 yang
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 12,04 dan nilai maksimal
yaitu 31 yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 29,03, maka data
mulut ke puncak kepala (Mpl) adalah tidak terkendali.
70. Lebar mulut (Lm) memiliki nilai minimal yaitu 4 yang melebihi (didalam)
batas kontrol bawah sebesar 3,81 dan nilai maksimal yaitu 9 yang melebihi
(diluar) batas kontrol atas sebesar 8,73, maka data lebar mulut (Lm) adalah
tidak terkendali.
71. Keliling leher (Kl) memiliki nilai minimal yaitu 29 yang tidak melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar 29,84 dan nilai maksimal yaitu 40 yang
tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 40,73, maka data
keliling leher (Kl) adalah terkendali.
72. Putaran lengan kanan (Pln) memiliki nilai minimal yaitu 50 yang melebihi
(didalam) batas kontrol bawah sebesar -19,71 dan nilai maksimal yaitu 430
yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 342,04, maka data
66

putaran lengan kanan (Pln) adalah tidak terkendali.


73. Putaran telapak tangan atas (Ptta) memiliki nilai minimal yaitu 15 yang
melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar -5,31 dan nilai maksimal
yaitu 135 yang tidak melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 153,11,
maka data putaran telapak tangan atas (Ptta) adalah terkendali.
74. Sudut telapak kaki (Stk) memiliki nilai minimal yaitu 40 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar -38,74 dan nilai maksimal yaitu 265
yang melebihi (diluar) batas kontrol atas sebesar 190,07, maka data sudut
telapak kaki (Stk) adalah tidak terkendali.
75. Putaran telapak tangan mendatar (Pttm) memiliki nilai minimal yaitu 20
yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol bawah sebesar 22,84 dan nilai
maksimal yaitu 85 yang tidak melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar
88,96, maka data putaran telapak tangan mendatar (Pttm) adalah terkendali.
76. Putaran lengan kiri (Pli) memiliki nilai minimal yaitu 55 yang melebihi
(diluar) batas kontrol bawah sebesar -14,31 dan nilai maksimal yaitu 400
yang melebihi (didalam) batas kontrol atas sebesar 329,65, maka data
putaran lengan kiri (Pli) adalah tidak terkendali.

4.2 Analisa Uji Kenormalan Data


Berikut merupakan analisa uji kenormalan dari data Antropometri :
1. Tinggi duduk tegak (Tdt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.001 <
nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi duduk tegak (Tdt) adalah tidak normal.
2. Tinggi duduk normal (Tdn) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.000
< nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi duduk normal (Tdn) adalah tidak
normal.
3. Tinggi mata duduk (Tbd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.001<
nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi mata duduk (Tbd) adalah tidak normal.
4. Tinggi bahu duduk (Tmd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.000
< nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi bahu duduk (Tmd) adalah tidak
normal.
5. Tinggi siku duduk (Tsd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.000 <
67

nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi siku duduk (Tsd) adalah tidak normal.
6. Tinggi sandaran punggung (Tsp) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi sandaran punggung (Tsp) adalah
tidak normal.
7. Tinggi pinggang (Tpg) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi pinggang (Tpg) adalah tidak normal.
8. Tebal perut (Tpd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.034 < nilai α
yaitu 0.05 maka data tebal perut (Tpd) adalah tidak normal.
9. Tebal paha (Tp) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data tebal paha (Tp) adalah tidak normal.
10. Tinggi popliteal (Tpo) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.182 >
nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi popliteal (Tpo) adalah normal.
11. Pantat popliteal (Pp) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000
< nilai α yaitu 0.05 maka data pantat popliteal (Pp) adalah tidak normal.
12. Pantat ke lutut (Pkl) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data pantat ke lutut (Pkl) adalah tidak normal.
13. Lebar bahu (Lb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data pantat ke lutut (Pkl) adalah tidak normal.
14. Lebar pinggung (Lsd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.200 >
nilai α yaitu 0.05 maka data pantat ke lutut (Pkl) adalah normal.
15. Lebar sandaran duduk (Lp) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data lebar sandaran duduk (Lp) adalah tidak
normal.
16. Lebar pinggang (Lpg) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000
< nilai α yaitu 0.05 maka data lebar pinggang (Lpg) adalah tidak normal.
17. Siku ke siku (Sks) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.200 >
nilai α yaitu 0.05 maka data siku ke siku (Sks) adalah normal.
18. Tinggi badan tegak (Tbt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi badan tegak (Tbt) adalah tidak
normal.
19. Tinggi mata berdiri (Tmb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
68

0.200 > nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi mata berdiri (Tmb) adalah
normal.
20. Tinggi bahu berdiri (Tbhd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi bahu berdiri (Tbhd) adalah tidak
normal.
21. Tinggi siku berdiri (Tsb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi siku berdiri (Tsb) adalah tidak
normal.
22. Tinggi pinggang berdiri (Tpgb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi pinggang berdiri (Tpgd)
adalah tidak normal.
23. Tinggi lutut berdiri (Tlp) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.200 > nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi lutut berdiri (Tlp) adalah
normal.
24. Panjang lengan bawah (Plb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data panjang lengan bawah(Plb) adalah
tidak normal.
25. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data panjang telapak tangan (Ptt) adalah
tidak normal.
26. Telapak dada berdiri (Tdb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.080 > nilai α yaitu 0.05 maka data telapak dada berdiri (Tdb) adalah
normal.
27. Tebal perut berdiri (Tpb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.188 >
nilai α yaitu 0.05 maka data tebal perut berdiri (Tpb) adalah normal.
28. Berat badan (Bb) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.011 <
nilai α yaitu 0.05 maka data berat badan (Bb) adalah tidak normal.
29. Jangkauan tangan ke depan (Jtd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data berat badan (Bb) adalah tidak
normal.
30. Jangkauan tangan ke atas (Jta) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
69

yaitu 0.171 > nilai α yaitu 0.05 maka data jangkauan tangan ke atas (Jta)
adalah normal.
31. Rentangan tangan (Rt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.200 >
nilai α yaitu 0.05 maka data rentangan tangan(Rt) adalah normal.
32. Panjang jari 1 (Pj1) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data panjang jari 1 (Pj1) adalah tidak normal.
33. Panjang jari 2 (Pj2) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.200 <
nilai α yaitu 0.05 maka data panjang jari 2 (Pj2) adalah normal.
34. Panjang jari 3 (Pj3) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data panjang jari 3 (Pj3) adalah tidak normal.
35. Panjang jari 4 (Pj4) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data panjang jari 4 (Pj4) adalah tidak normal.
36. Panjang jari 5 (Pj5) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data panjang jari 5 (Pj5) adalah tidak normal.
37. Pangkal ke tangan (Pkt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data pangkal ke tangan (Pkt) adalah tidak
normal.
38. Lebar jari 2 (Lj2) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.002 <
nilai α yaitu 0.05 maka data lebar jari 2 (Lj2) adalah tidak normal.
39. Lebar jari 3 (Lj3) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data lebar jari 3 (Lj3) adalah tidak normal.
40. Lebar jari 4 (Lj24 memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data lebar jari 4 (Lj4) adalah tidak normal.
41. Lebar jari 5 (Lj5) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.079 >
nilai α yaitu 0.05 maka data lebar jari 5 (Lj5) adalah normal.
42. Lebar telapak tangan metacarpal (Lt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data lebar telapak tangan
metacarpal (Lt) adalah tidak normal.
43. Lebar telapak tangan maksimal (Ltm) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data lebar telapak tangan
maksimal (Ltm) adalah tidak normal.
70

44. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data panjang telapak tangan (Ptt) adalah
tidak normal.
45. Diameter genggam maksimal (Dg) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data diameter genggam
maksimal (Dg) adalah tidak normal.
46. Lebar maksimal (Lmaks) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data lebar maksimal (Lmaks) adalah tidak
normal.
47. Lebar fungsional maksimum (Lfm) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data lebar fungsional maksimum
(Lfm) adalah tidak normal.
48. Tebal telapak tangan (Ttt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tebal telapak tangan (Ttt) adalah tidak
normal.
49. Panjang telapak kaki (Ptk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data panjang telapak kaki (Ptk) adalah tidak
normal.
50. Panjang telapak lengan kaki (Ptl) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data panjang telapak lengan kaki (Ptl)
adalah tidak normal.
51. Panjang kaki sampai jari kelingking (Pkk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data panjang kaki sampai
jari kelingking (Pkk) adalah tidak normal.
52. Lebar kaki (Lk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data lebar kaki (Lk) adalah tidak normal.
53. Lebar tangkai kaki (Ltk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data lebar tangkai kaki (Ltk) adalah tidak
normal.
54. Tinggi mata kaki (Tmk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi mata kaki (Tmk) adalah tidak
71

normal.
55. Tinggi bagian tengah telapak kaki (Ttk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data tinggi bagian tengah
telapak kaki (Ttk) adalah tidak normal.
56. Jarak horizontal tangkai mata kaki (Hmk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data jarak horizontal
tangkai mata kaki (Hmk) adalah tidak normal.
57. Panjang kepala (Pk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000
< nilai α yaitu 0.05 maka data panjang kepala (Pk) adalah tidak normal.
58. Lebar kepala (Lkp) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data lebar kepala (Lkp) adalah tidak normal.
59. Diameter maksimal dari dagu (Dmd) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
yaitu yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data diameter maksimal dari
dagu (Dmd) adalah tidak normal.
60. Dagu ke puncak kepala (Dpk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
0.089 > nilai α yaitu 0.05 maka data dagu ke puncak kepala (Dpk) adalah
normal.
61. Telinga ke puncak kepala (Dpk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.065 > nilai α yaitu 0.05 maka data telinga ke puncak kepala (Dpk)
adalah normal.
62. Telinga ke belakang kepala (Dpk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data telinga ke puncak kepala (Dpk)
adalah tidak normal.
63. Antara dua telinga (Adt) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.200 >
nilai α yaitu 0.05 maka data antara dua telinga (Adt) adalah normal.
64. Mata ke puncak kepala (Mpk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data mata ke puncak kepala (Mpk) adalah
normal.
65. Mata ke belakang kepala (Mbk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data mata ke belakang kepala (Mbk)
adalah tidak normal.
72

66. Antara dua pupil mata (Dpm) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.001 < nilai α yaitu 0.05 maka data antara dua pupil mata (Dpm)
adalah tidak normal.
67. Hidung ke puncak kepala (Hpk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data hidung ke puncak kepala (Hpk)
adalah tidak normal.
68. Hidung ke belakang kepala (Hbk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data hidung ke belakang kepala (Hbk)
adalah tidak normal.
69. Mulut ke puncak kepala (Mpl) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data mulut ke puncak kepala (Mpl)
adalah tidak normal.
70. Lebar mulut (Lm) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.023 <
nilai α yaitu 0.05 maka data lebar mulut (Lm) adalah tidak normal.
71. Keliling leher (Kl) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu 0.000 <
nilai α yaitu 0.05 maka data keliling leher (Kl) adalah tidak normal.
72. Putaran lengan kanan (Pln) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.116
> nilai α yaitu 0.05 maka data putaran lengan kanan (Pln) adalah normal.
73. Putaran telapak tangan atas (Ptta) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
yaitu 0.045 < nilai α yaitu 0.05 maka data putaran telapak tangan atas (Ptta)
adalah tidak normal.
74. Sudut telapak kaki (Stk) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu yaitu
0.000 < nilai α yaitu 0.05 maka data sudut telapak kaki (Stk) adalah tidak
normal.
75. Putaran telapak tangan mendatar (Pttm) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) yaitu 0.161 > nilai α yaitu 0.05 maka data putaran telapak tangan
mendatar (Pttm) adalah normal.
76. Putaran lengan kiri (Pli) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.001 <
nilai α yaitu 0.05 maka data putaran lengan kiri (Pli) adalah normal.

4.3 Uji Kecukupan Data


73

Berikut merupakan analisa uji kecukupan dari data Anthropometri:


1. Tinggi duduk tegak (Tdt) memiliki nilai N’ yaitu 22,50 < nilai N yaitu 30
maka data tinggi duduk tegak (Tdt) adalah cukup.
2. Tinggi duduk normal (Tdn) memiliki nilai N’ yaitu 27,20 < nilai N yaitu 30
maka data tinggi duduk normal (Tdn) adalah cukup.
3. Tinggi mata duduk (Tbd) memiliki nilai N’ yaitu 32,26 > nilai N yaitu 30
maka data tinggi mata duduk (Tbd) adalah tidak cukup.
4. Tinggi bahu duduk (Tmd) memiliki nilai N’ yaitu 67,96 > nilai N yaitu 30
maka data tinggi bahu duduk (Tmd) adalah tidak cukup.
5. Tinggi siku duduk (Tsd) memiliki nilai N’ yaitu 166,23 > nilai N yaitu 30
maka data tinggi siku duduk (Tsd) adalah cukup.
6. Tinggi sandaran punggung (Tsp) memiliki nilai N’ yaitu 61,58 > nilai N
yaitu 30 maka data tinggi sandaran punggung (Tsp) adalah tidak cukup.
7. Tinggi pinggang (Tpg) memiliki nilai N’ yaitu 860,52 > nilai N yaitu 30 aka
data tinggi pinggang (Tpg) adalah tidak cukup.
8. Tebal perut (Tpd) memiliki memiliki nilai N’ yaitu 45,23 > nilai N yaitu 30
maka data tebal perut (Tpd) adalah tidak cukup.
9. Tebal paha (Tp) memiliki nilai N’ yaitu 43,09 > nilai N yaitu 30 maka data
tebal paha (Tp) adalah tidak cukup.
10. Tinggi popliteal (Tpo) memiliki nilai N’ yaitu 18,39 < nilai N yaitu 30 maka
data tinggi popliteal (Tpo) adalah cukup.
11. Pantat popliteal (Pp) memiliki nilai N’ yaitu 23,82 < nilai N yaitu 30 maka
data pantat popliteal (Pp) adalah cukup.
12. Pantat ke lutut (Pkl) memiliki nilai N’ yaitu 13,86 < nilai N yaitu 30 maka
data pantat ke lutut (Pkl) adalah cukup.
13. Lebar bahu (Lb) memiliki nilai N’ yaitu 14,09 < nilai N yaitu 30 maka data
lebar bahu (Lb) adalah cukup.
14. Lebar pinggul (Lp) memiliki nilai N’ yaitu 32,50 > nilai N yaitu 30 maka
data lebar pinggul (Lp) adalah tidak cukup.
15. Lebar sandaran duduk (Lsd) memiliki nilai N’ yaitu 195,36 > nilai N yaitu
30 maka data lebar sandaran duduk (Lsd) adalah tidak cukup.
74

16. Lebar pinggang (Lpg) memiliki nilai N’ yaitu 41,75 > nilai N yaitu 30 maka
data lebar pinggang (Lpg) adalah tidak cukup.
17. Siku ke siku (Sks) memiliki nilai N’ yaitu 28,27 < nilai N yaitu 30 maka
data siku ke siku (Sks) adalah cukup.
18. Tinggi badan tegak (Tbt) memiliki nilai N’ yaitu 4,00 < nilai N yaitu 30
maka data tinggi badan tegak (Tbt) adalah cukup.
19. Tinggi mata berdiri (Tmb) memiliki nilai N’ yaitu 4,94 < nilai N yaitu 30
maka data tinggi mata berdiri (Tmb) adalah cukup.
20. Tinggi bahu berdiri (Tbhd) memiliki nilai N’ yaitu 10,76 < nilai N yaitu 30
maka data tinggi bahu berdiri (Tbhd) adalah cukup.
21. Tinggi siku berdiri (Tsb) memiliki nilai N’ yaitu 52,01 > nilai N yaitu 30
maka data tinggi siku berdiri (Tsb) adalah tidak cukup.
22. Tinggi pinggang berdiri (Tpgb) memiliki nilai N’ yaitu 12,14 < nilai N yaitu
30 maka data tinggi pinggang berdiri (Tpgb) adalah cukup.
23. Tinggi lutut berdiri (Tlp) memiliki nilai N’ yaitu 7,57 < nilai N yaitu 30
maka data tinggi lutut berdiri (Tlp) adalah tidak cukup.
24. Panjang lengan bawah (Plb) memiliki nilai N’ yaitu 168,71 > nilai N yaitu
30 maka data panjang lengan bawah (Plb) adalah tidak cukup.
25. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai N’ yaitu 5,48 < nilai N yaitu 30
maka data panjang telapak tangan (Ptt) adalah cukup.
26. Tebal dada berdiri (Tdb) memiliki nilai N’ yaitu 55,02 > nilai N yaitu 30
maka data tebal dada berdiri (Tdb) adalah tidak cukup.
27. Tebal perut berdiri (Tpb) memiliki nilai N’ yaitu 57,69 > nilai N yaitu 30
maka a data tebal perut berdiri (Tpb) adalah tidak cukup.
28. Berat badan (Bb) memiliki nilai N’ yaitu 80,29 > nilai N yaitu 30 maka data
berat badan (Bb) adalah tidak cukup.
29. Jangkauan tangan ke atas (Jta) memiliki nilai N’ yaitu 6,51 < nilai N yaitu
30 maka data jangkauan tangan ke atas (Jta) adalah cukup.
30. Jangkauan tangan ke depan (Jtd) memiliki nilai N’ yaitu 18,83 < nilai N
yaitu 30 maka data jangkauan tangan ke depan (Jta) adalah cukup.
31. Rentangan tangan (Rt) memiliki nilai N’ yaitu 9,49 < nilai N yaitu 30 maka
75

data rentangan tangan (Rt) adalah cukup.


32. Panjang jari 1 (Pj1) memiliki nilai N’ yaitu 15,55 < nilai N yaitu 30 maka
panjang jari 1 (Pj1) adalah cukup.
33. Panjang jari 2 (Pj2) memiliki nilai N’ yaitu 10,91 < nilai N yaitu 30 maka
panjang jari 2 (Pj2) adalah cukup.
34. Panjang jari 3 (Pj3) memiliki nilai N’ yaitu 36,99 > nilai N yaitu 30 maka
panjang jari 3 (Pj3) adalah tidak cukup.
35. Panjang jari 4 (Pj4) memiliki nilai N’ yaitu 15,12 < nilai N yaitu 30 maka
panjang jari 4 (Pj4) adalah cukup.
36. Panjang jari 5 (Pj5) memiliki nilai N’ yaitu 27,98 < nilai N yaitu 30 maka
panjang jari 5 (Pj5) adalah cukup.
37. Pangkal ke tangan (Pkt) memiliki nilai N’ yaitu 7,84 < nilai N yaitu 30
maka pangkal ke tangan (Pkt) adalah cukup.
38. Lebar jari 2 (Lj2) memiliki nilai N’ yaitu 331,27 > nilai N yaitu 30 maka
lebar jari 2 (Lj2) adalah tidak cukup.
39. Lebar jari 3 (Lj3) memiliki nilai N’ yaitu 232,56 > nilai N yaitu 30 maka
lebar jari 3 (Lj3) adalah tidak cukup.
40. Lebar jari 4 (Lj4) memiliki nilai N’ yaitu 146,64 > nilai N yaitu 30 maka
lebar jari 4 (Lj4) adalah tidak cukup.
41. Lebar jari 5 (Lj5) memiliki nilai N’ yaitu 126,67 > nilai N yaitu 30 maka
lebar jari 5 (Lj5) adalah tidak cukup.
42. Lebar telapak tangan metacarpal (Lt) memiliki nilai N’ yaitu 33,89 > nilai N
yaitu 30 maka lebar telapak tangan metacarpal (Lt) adalah tidak cukup.
43. Lebar telapak tangan maksimal (Ltm) memiliki nilai N’ yaitu 30,51 > nilai
N yaitu 30 maka lebar telapak tangan maksimal (Ltm) adalah tidak cukup.
44. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai N’ yaitu 8,10 < nilai N yaitu 30
maka data panjang telapak tangan (Ptt) adalah cukup.
45. Diameter genggam maksimal (Dg) memiliki nilai N’ yaitu 122,27 > nilai N
yaitu 30 maka data diameter genggam maksimal (Dg) adalah tidak cukup.
46. Lebar maksimal (Lmaks) memiliki nilai N’ yaitu 38,71 > nilai N yaitu 30
maka data lebar maksimal (Lmaks) adalah tidak cukup.
76

47. Lebar fungsional maksimum (Lfm) memiliki nilai N’ yaitu 275,71 > nilai N
yaitu 30 maka data lebar fungsional maksimum (Lfm) adalah tidak cukup.
48. Tebal telapak tangan (Ttt) memiliki nilai N’ yaitu 128,05 > nilai N yaitu 30
maka data tebal telapak tangan (Ttt) adalah tidak cukup.
49. Panjang telapak kaki (Ptk) memiliki nilai N’ yaitu 66,00 > nilai N yaitu 30
maka data panjang telapak kaki (Ptk) adalah tidak cukup.
50. Panjang telapak lengan kaki (Ptl) memiliki nilai N’ yaitu 32,30 > nilai N
yaitu 30 maka data panjang telapak lengan kaki (Ptl) adalah tidak cukup.
51. Panjang kaki sampai jari kelingking (Pkk) memiliki nilai N’ yaitu 14,07 <
nilai N yaitu 30 maka data panjang kaki sampai jari kelingking (Pkk) adalah
cukup.
52. Lebar kaki (Lk) memiliki nilai N’ yaitu 243,65 > nilai N yaitu 30 maka data
lebar kaki (Lk) adalah tidak cukup.
53. Lebar tangkai kaki (Ltk) memiliki nilai N’ yaitu 150, 36 > nilai N yaitu 30
maka data lebar tangkai kaki (Ltk) adalah tidak cukup.
54. Tinggi mata kaki (Tmk) memiliki nilai N’ yaitu 42,21 > nilai N yaitu 30
maka data tinggi mata kaki (Tmk) adalah tidak cukup.
55. Tinggi bagian tengah telapak kaki (Ttk) memiliki nilai N’ yaitu 167,47 >
nilai N yaitu 30 maka data tinggi bagian tengah telapak kaki (Ttk) adalah
tidak cukup.
56. Jarak horizontal tangkai mata kaki (Hmk) memiliki nilai N’ yaitu 190,73 >
nilai N yaitu 30 maka data jarak horizontal tangkai mata kaki (Hmk) adalah
tidak cukup.
57. Panjang kepala (Pk) memiliki nilai N’ yaitu 92,44 > nilai N yaitu 30 maka
data panjang kepala (Pk) adalah tidak cukup.
58. Lebar kepala (Lkp) memiliki nilai N’ yaitu 28,87 < nilai N yaitu 30 maka
data lebar kepala (Lkp) adalah cukup.
59. Diameter maksimal dari dagu (Dmd) memiliki nilai N’ yaitu 158,50 > nilai
N yaitu 30 maka data diameter maksimal dari dagu (Dmd) adalah tidak
cukup.
60. Dagu ke puncak kepala (Dpk) memiliki nilai N’ yaitu 17,22 < nilai N yaitu
77

30 maka data dagu ke puncak kepala (Dpk) adalah cukup.


61. Telinga ke puncak kepala (Tpk) memiliki nilai N’ yaitu 32,34 > nilai N
yaitu 30 maka data telinga ke puncak kepala (Tpk) adalah tidak cukup.
62. Telinga ke belakang kepala (Tbk) memiliki nilai N’ yaitu 91,82 > nilai N
yaitu 30 maka data telinga ke belakang kepala (Tbk) adalah tidak cukup.
63. Antara dua telinga (Adt) memiliki nilai N’ yaitu 70,68 > nilai N yaitu 30
maka data antara dua telinga (Adt) adalah tidak cukup.
64. Mata ke puncak kepala (Mpk) memiliki nilai N’ yaitu 77,94 > nilai N yaitu
30 maka data mata ke puncak kepala (Mpk) adalah tidak cukup.
65. Mata ke belakang kepala (Mbk) memiliki nilai N’ yaitu 34,49 > nilai N
yaitu 30 maka data mata ke belakang kepala (Mbk) adalah tidak cukup.
66. Antara dua pupil mata (Dpm) memiliki nilai N’ yaitu 113,41 > nilai N yaitu
30 maka data antara dua pupil mata (Dpm) adalah tidak cukup.
67. Hidung ke puncak kepala (Hpk) memiliki nilai N’ yaitu 78,92 < nilai N
yaitu 30 maka data hidung ke puncak kepala (Hpk) adalah tidak cukup.
68. Hidung ke belakang kepala (Hbk) memiliki nilai N’ yaitu 167,33 > nilai N
yaitu 30 maka data hidung ke belakang kepala (Hbk) adalah tidak cukup.
69. Mulut ke puncak kepala (Mpl) memiliki nilai N’ yaitu 66,22 > nilai N yaitu
30 maka data mulut ke puncak kepala (Mpl) adalah tidak cukup.
70. Lebar mulut (Lm2) memiliki nilai N’ yaitu 59,57 > nilai N yaitu 30 maka
data lebar mulut (Lm) adalah tidak cukup.
71. Keliling leher (Kl) memiliki nilai N’ yaitu 9,20 < nilai N yaitu 30 maka data
keliling leher (Kl) adalah cukup.
72. Putaran lengan kanan (Pln) memiliki nilai N’ yaitu 487,01 > nilai N yaitu 30
maka data putaran lengan kanan (Pln) adalah tidak cukup.
73. Putaran telapak tangan atas (Ptta) memiliki nilai N’ yaitu 444,27 > nilai N
yaitu 30 maka data putaran telapak tangan atas (Ptta) adalah tidak cukup.
74. Sudut telapak kaki (Stk) memiliki nilai N’ yaitu 883,88 > nilai N yaitu 30
maka data sudut telapak kaki (Stk) adalah tidak cukup.
75. Putaran telapak tangan mendatar (Pttm) memiliki nilai N’ yaitu 135,26 >
nilai N yaitu 30 maka data putaran telapak tangan mendatar (Pttm) adalah
78

tidak cukup.
76. Putaran lengan kiri (Pli) memiliki nilai N’ yaitu 460,06 > nilai N yaitu 30
maka data putaran lengan kiri (Pli) adalah tidak cukup.

2.4 Analisa Perhitungan Persentil Data


Berikut merupakan analisa perhitungan persentil dari data Antropometri :
1. Tinggi duduk tegak (Tdt) memiliki nilai P5 sebesar 76, nilai P25 sebesar 84,
nilai P50 sebesar 88, nilai P75 sebesar 92, dan nilai P95 sebesar 122.
2. Tinggi duduk normal (Tdn) memiliki nilai P5 sebesar 73,20, nilai P25
sebesar 81, nilai P50 sebesar 84, nilai P75 sebesar 89, dan nilai P95 sebesar
122.
3. Tinggi mata duduk (Tbd) memiliki nilai P5 sebesar 66, nilai P25 sebesar 73,
nilai P50 sebesar 77, nilai P75 sebesar 81, dan nilai P95 sebesar 112.
4. Tinggi bahu duduk (Tmd) memiliki nilai P5 sebesar 18, nilai P25 sebesar
22, nilai P50 sebesar 23, nilai P75 sebesar 27, dan nilai P95 sebesar 53,40.
5. Tinggi siku duduk (Tsd) memiliki nilai P5 sebesar 18, nilai P25 sebesar 22,
nilai P50 sebesar 23, nilai P75 sebesar 27, dan nilai P95 sebesar 53,40.
6. Tinggi sandaran punggung (Tsp) memiliki nilai P5 sebesar 43,80, nilai P25
sebesar 50, nilai P50 sebesar 53, nilai P75 sebesar 56, dan nilai P95 sebesar
91,60.
7. Tinggi pinggang (Tpg) memiliki nilai P5 sebesar 15, nilai P25 sebesar 19,
nilai P50 sebesar 22, nilai P75 sebesar 66, dan nilai P95 sebesar 98,80.
8. Tebal perut (Tpd) memiliki memiliki nilai P5 sebesar 13,40, nilai P25
sebesar 18, nilai P50 sebesar 19, nilai P75 sebesar 23, dan nilai P95 sebesar
26.
9. Tebal paha (Tp) memiliki nilai P5 sebesar 10,40, nilai P25 sebesar 12, nilai
P50 sebesar 15, nilai P75 sebesar 16, dan nilai P95 sebesar 101,40.
10. Tinggi popliteal (Tpo) memiliki nilai P5 sebesar 38,40, nilai P25 sebesar 42,
nilai P50 sebesar 44, nilai P75 sebesar 46, dan nilai P95 sebesar 53,20.
11. Pantat popliteal (Pp) memiliki nilai P5 sebesar 33,60, nilai P25 sebesar 42,
nilai P50 sebesar 44, nilai P75 sebesar 49, dan nilai P95 sebesar 295.
79

12. Pantat ke lutut (Pkl) memiliki nilai P5 sebesar 40,80, nilai P25 sebesar 51,
nilai P50 sebesar 55, nilai P75 sebesar 57, dan nilai P95 sebesar 369.
13. Lebar bahu (Lb) memiliki nilai P5 sebesar 36, nilai P25 sebesar 38, nilai
P50 sebesar 41, nilai P75 sebesar 45, dan nilai P95 sebesar 286,20.
14. Lebar sandaran duduk (Lsd) memiliki nilai P5 sebesar 23,20, nilai P25
sebesar 28, nilai P50 sebesar 33, nilai P75 sebesar 36, dan nilai P95 sebesar
207,80.
15. Lebar pinggul (Lp) nilai P5 sebesar 25,80, nilai P25 sebesar 32, nilai P50
sebesar 35, nilai P75 sebesar 38, dan nilai P95 sebesar 46,20.
16. Lebar pinggang (Lpg) memiliki nilai P5 sebesar 21,40, nilai P25 sebesar 28,
nilai P50 sebesar 32, nilai P75 sebesar 36, dan nilai P95 sebesar 193.
17. Siku ke siku (Sks) memiliki nilai P5 sebesar 31,60, nilai P25 sebesar 37,
nilai P50 sebesar 41, nilai P75 sebesar 43, dan nilai P95 sebesar 52,80.
18. Tinggi badan tegak (Tbt) memiliki nilai P5 sebesar 147,60, nilai P25 sebesar
159, nilai P50 sebesar 165, nilai P75 sebesar 171, dan nilai P95 sebesar
1070,60.
19. Tinggi mata berdiri (Tmb) memiliki nilai P5 sebesar 135,60, nilai P25
sebesar 148, nilai P50 sebesar 155, nilai P75 sebesar 159, dan nilai P95
sebesar 164,60.
20. Tinggi bahu berdiri (Tbhd) memiliki nilai P5 sebesar 118,40, nilai P25
sebesar 134, nilai P50 sebesar 138, nilai P75 sebesar 142, dan nilai P95
sebesar 843.
21. Tinggi siku berdiri (Tsb) memiliki nilai P5 sebesar 90,60, nilai P25 sebesar
100, nilai P50 sebesar 102, nilai P75 sebesar 110, dan nilai P95 sebesar
165,40.
22. Tinggi pinggang berdiri (Tpgb) memiliki nilai P5 sebesar 89,90, nilai P25
sebesar 94, nilai P50 sebesar 96, nilai P75 sebesar 100, dan nilai P95
sebesar 124,60.
23. Tinggi lutut berdiri (Tlp) memiliki nilai P5 sebesar 40,20, nilai P25 sebesar
45, nilai P50 sebesar 47, nilai P75 sebesar 49, dan nilai P95 sebesar 50,60.
24. Panjang lengan bawah (Plb) memiliki nilai P5 sebesar 17, nilai P25 sebesar
80

24, nilai P50 sebesar 27, nilai P75 sebesar 29, dan nilai P95 sebesar 57,40.
25. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai P5 sebesar 16,40, nilai P25
sebesar 17, nilai P50 sebesar 18, nilai P75 sebesar 19, dan nilai P95 sebesar
119.
26. Tebal dada berdiri (Tdb) memiliki nilai P5 sebesar 15, nilai P25 sebesar 17,
nilai P50 sebesar 20, nilai P75 sebesar 24, dan nilai P95 sebesar 27,20.
27. Tebal perut berdiri (Tpb) memiliki nilai P5 sebesar 14, nilai P25 sebesar 17,
nilai P50 sebesar 19, nilai P75 sebesar 21, dan nilai P95 sebesar 28,60.
28. Berat badan (Bb) memiliki nilai P5 sebesar 42,40, nilai P25 sebesar 49, nilai
P50 sebesar 56, nilai P75 sebesar 61, dan nilai P95 sebesar 90.
29. Jangkauan tangan ke atas (Jta) memiliki nilai P5 sebesar 64,40, nilai P25
sebesar 67, nilai P50 sebesar 71, 2nilai P75 sebesar 75, dan nilai P95
sebesar 465,80.
30. Jangkauan tangan ke depan (Jtd) memiliki nilai P5 sebesar 49,60, nilai P25
sebesar 65, nilai P50 sebesar 69, nilai P75 sebesar 75, dan nilai P95 sebesar
81,20.
31. Rentangan tangan (Rt) memiliki nilai P5 sebesar 143,40, nilai P25 sebesar
155, nilai P50 sebesar 166, nilai P75 sebesar 173, dan nilai P95 sebesar
187,60.
32. Panjang jari 1 (Pj1) memiliki nilai P5 sebesar 5,40, nilai P25 sebesar 6, nilai
P50 sebesar 7, nilai P75 sebesar 7, dan nilai P95 sebesar 65.
33. Panjang jari 2 (Pj2) memiliki nilai P5 sebesar 6,40, nilai P25 sebesar 7, nilai
P50 sebesar 8 nilai P75 sebesar 9, dan nilai P95 sebesar 48,60.
34. Panjang jari 3 (Pj3) memiliki nilai P5 sebesar 6,40, nilai P25 sebesar 8, nilai
P50 sebesar 9, nilai P75 sebesar 9, dan nilai P95 sebesar 85.
35. Panjang jari 4 (Pj4) memiliki nilai P5 sebesar 6,40, nilai P25 sebesar 7, nilai
P50 sebesar 8, nilai P75 sebesar 8, dan nilai P95 sebesar 9.
36. Panjang jari 5 (Pj5) memiliki nilai P5 sebesar 5, nilai P25 sebesar 6, nilai
P50 sebesar 6, nilai P75 sebesar 7, dan nilai P95 sebesar 35,80.
37. Pangkal ke tangan (Pkt) memiliki nilai P5 sebesar 4,80, nilai P25 sebesar
10, nilai P50 sebesar 11, nilai P75 sebesar 12, dan nilai P95 sebesar 105.
81

38. Lebar jari 2 (Lj2) memiliki nilai P5 sebesar 3, nilai P25 sebesar 4, nilai P50
sebesar 5, nilai P75 sebesar 6, dan nilai P95 sebesar 12,80.
39. Lebar jari 3 (Lj3) memiliki nilai P5 sebesar 5, nilai P25 sebesar 5, nilai P50
sebesar 6, nilai P75 sebesar 8, dan nilai P95 sebesar 99,40.
40. Lebar jari 4 (Lj4) memiliki nilai P5 sebesar 6, nilai P25 sebesar 7, nilai P50
sebesar 8, nilai P75 sebesar 9, dan nilai P95 sebesar 133.
41. Lebar jari 5 (Lj5) memiliki nilai P5 sebesar 5, nilai P25 sebesar 8, nilai P50
sebesar 10, nilai P75 sebesar 11, dan nilai P95 sebesar 16.
42. Lebar telapak tangan metacarpal (Lt) memiliki nilai P5 sebesar 6, nilai P25
sebesar 7, nilai P50 sebesar 7, nilai P75 sebesar 9, dan nilai P95 sebesar 49.
43. Lebar telapak tangan maksimal (Ltm) memiliki nilai P5 sebesar 7,40, nilai
P25 sebesar 9, nilai P50 sebesar 9, nilai P75 sebesar 11, dan nilai P95
sebesar 56,20.
44. Panjang telapak tangan (Ptt) memiliki nilai P5 sebesar 16, nilai P25 sebesar
17, nilai P50 sebesar 18, nilai P75 sebesar 19, dan nilai P95 sebesar 125,40.
45. Diameter genggam maksimal (Dg) memiliki nilai P5 sebesar 7,40, nilai P25
sebesar 10, nilai P50 sebesar 15, nilai P75 sebesar 17, dan nilai P95 sebesar
59.
46. Lebar maksimal (Lm) memiliki nilai P5 sebesar 11,40, nilai P25 sebesar 19,
nilai P50 sebesar 20, nilai P75 sebesar 22, dan nilai P95 sebesar 207.
47. Lebar fungsional maksimum (Lfm) memiliki nilai P5 sebesar 6, nilai P25
sebesar 8, nilai P50 sebesar 8, nilai P75 sebesar 11, dan nilai P95 sebesar
71,80.
48. Tebal telapak tangan (Ttt) memiliki nilai P5 sebesar 2, nilai P25 sebesar 3,
nilai P50 sebesar 3, nilai P75 sebesar 4, dan nilai P95 sebesar 23,40.
49. Panjang telapak kaki (Ptk) memiliki nilai P5 sebesar 10, nilai P25 sebesar
22, nilai P50 sebesar 24, nilai P75 sebesar 26, dan nilai P95 sebesar 158,20.
50. Panjang telapak lengan kaki (Ptl) memiliki nilai P5 sebesar 13,20, nilai P25
sebesar 17, nilai P50 sebesar 19, nilai P75 sebesar 21, dan nilai P95 sebesar
138,20.
51. Panjang kaki sampai jari kelingking (Pkk) memiliki nilai P5 sebesar 16,40
82

nilai P25 sebesar 19, nilai P50 sebesar 20, nilai P75 sebesar 22, dan nilai
P95 sebesar 138,60.
52. Lebar kaki (Lk) memiliki nilai P5 sebesar 8, nilai P25 sebesar 9, nilai P50
sebesar 10, nilai P75 sebesar 13, dan nilai P95 sebesar 85.
53. Lebar tangkai kaki (Ltk) memiliki nilai P5 sebesar 4,40, nilai P25 sebesar 5,
nilai P50 sebesar 7, nilai P75 sebesar 10, dan nilai P95 sebesar 38,20.
54. Tinggi mata kaki (Tmk) memiliki nilai P5 sebesar 6, nilai P25 sebesar 8,
nilai P50 sebesar 9, nilai P75 sebesar 10, dan nilai P95 sebesar 105.
55. Tinggi bagian tengah telapak kaki (Ttk) memiliki nilai P5 sebesar 2,40, nilai
P25 sebesar 4, nilai P50 sebesar 6, nilai P75 sebesar 7, dan nilai P95 sebesar
61.
56. Jarak horizontal tangkai mata kaki (Hmk) memiliki nilai P5 sebesar 5,20,
nilai P25 sebesar 9, nilai P50 sebesar 10, nilai P75 sebesar 12, dan nilai P95
sebesar 19,60.
57. Panjang kepala (Pk) memiliki nilai P5 sebesar 17, nilai P25 sebesar 20, nilai
P50 sebesar 21, nilai P75 sebesar 22, dan nilai P95 sebesar 37.
58. Lebar kepala (Lkp) memiliki nilai P5 sebesar 14, nilai P25 sebesar 16, nilai
P50 sebesar 18, nilai P75 sebesar 20, dan nilai P95 sebesar 102,60.
59. Diameter maksimal dari dagu (Dmd) memiliki nilai P5 sebesar 6,40, nilai
P25 sebesar 24, nilai P50 sebesar 28, nilai P75 sebesar 31, dan nilai P95
sebesar 43.
60. Dagu ke puncak kepala (Dpk) memiliki nilai P5 sebesar 19, nilai P25
sebesar 21, nilai P50 sebesar 23, nilai P75 sebesar 25, dan nilai P95 sebesar
26.
61. Telinga ke puncak kepala (Tpk) memiliki nilai P5 sebesar 10,20, nilai P25
sebesar 13, nilai P50 sebesar 14, nilai P75 sebesar 15, dan nilai P95 sebesar
18,60.
62. Telinga ke belakang kepala (Tbk) memiliki nilai P5 sebesar 5,20, nilai P25
sebesar 9, nilai P50 sebesar 11, nilai P75 sebesar 13, dan nilai P95 sebesar
51.
63. Antara dua telinga (Adt) memiliki nilai P5 sebesar 10,20, nilai P25 sebesar
83

14, nilai P50 sebesar 16, nilai P75 sebesar 19, dan nilai P95 sebesar 22.
64. Mata ke puncak kepala (Mpk) memiliki nilai P5 sebesar 10,40, nilai P25
sebesar 12, nilai P50 sebesar 13, nilai P75 sebesar 15, dan nilai P95 sebesar
21.
65. Mata ke belakang kepala (Mbk) memiliki nilai P5 sebesar 13,40, nilai P25
sebesar 16, nilai P50 sebesar 18, nilai P75 sebesar 20, dan nilai P95 sebesar
114,60.
66. Antara dua pupil mata (Dpm) memiliki nilai P5 sebesar 3, nilai P25 sebesar
6, nilai P50 sebesar 7, nilai P75 sebesar 8, dan nilai P95 sebesar 9,60.
67. Hidung ke puncak kepala (Hpk) memiliki nilai P5 sebesar 11,40, nilai P25
sebesar 14, nilai P50 sebesar 17, nilai P75 sebesar 18, dan nilai P95 sebesar
109,40.
68. Hidung ke belakang kepala (Hbk) memiliki nilai P5 sebesar 18,40, nilai P25
sebesar 19, nilai P50 sebesar 21, nilai P75 sebesar 23, dan nilai P95 sebesar
135.
69. Mulut ke puncak kepala (Mpl) memiliki nilai P5 sebesar 14,80, nilai P25
sebesar 18, nilai P50 sebesar 20, nilai P75 sebesar 21, dan nilai P95 sebesar
31.
70. Lebar mulut (Lm) memiliki nilai P5 sebesar 4, nilai P25 sebesar 5, nilai P50
sebesar 6, nilai P75 sebesar 7, dan nilai P95 sebesar 8,60.
71. Keliling leher (Kl) memiliki nilai P5 sebesar 29,80, nilai P25 sebesar 34,
nilai P50 sebesar 36, nilai P75 sebesar 38, dan nilai P95 sebesar 235.
72. Putaran lengan kanan (Pln) memiliki nilai P5 sebesar 60, nilai P25 sebesar
90, nilai P50 sebesar 140, nilai P75 sebesar 240, dan nilai P95 sebesar 378.
73. Putaran telapak tangan atas (Ptta) memiliki nilai P5 sebesar 19, nilai P25
sebesar 40, nilai P50 sebesar 85, nilai P75 sebesar 120, dan nilai P95
sebesar 133.
74. Sudut telapak kaki (Stk) memiliki nilai P5 sebesar 40, nilai P25 sebesar 50,
nilai P50 sebesar 60, nilai P75 sebesar 65, dan nilai P95 sebesar 247.
75. Putaran telapak tangan mendatar (Pttm) memiliki nilai P5 sebesar 30, nilai
P25 sebesar 45, nilai P50 sebesar 55, nilai P75 sebesar 70, dan nilai P95
84

sebesar 83.
76. Putaran lengan kiri (Pli) memiliki nilai P5 sebesar 59, nilai P25 sebesar 105,
nilai P50 sebesar 140, nilai P75 sebesar 195, dan nilai P95 sebesar 372.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Metode pengukuran Anthropometri dalam perancangan sistem kerja yaitu
a. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya
b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai
c. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya
d. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi sistem kerja yang akan
dirancang)
e. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil)
f. Penyiapan alat ukur Anthropometri
g. Pengambilan data
h. Pengolahan data, berupa uji kenormalan data, keseragaman data, dan
kecukupan data
i. Analisa berdasarkan data yang telah diolah
85

2. Cara mengidentifikasi pengukuran data-data dimensional tubuh manusia


yaitu dengan melakukan pengukuran terhadap dimensi tubuh statis (diam)
dan dimensi tubuh dinamis (bergerak) saat posisi duduk samping, posisi
duduk menghadap ke depan, posisi berdiri, posisi berdiri dengan tangan
lurus ke depan, posisi berdiri dengan kedua tangan direntangkan, serta
mengukur jari tangan, kaki, dan kepala dengan menggunakan alat ukur
tertentu seperti meteran, penggaris dan kursi anthropometri.
3. Cara pengolahan data Anthropometri dalam merancang sistem kerja
sehingga dapat menghasilkan suatu data yang akurat yaitu dengan menguji
kenormalan data, keseragaman data, kecukupan data. Dalam modul 4 ini,
pengolahan data menggunakan software IBM SPSS Statistics 23 dan
microsoft excel.

83
86

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk kegiatan praktikum
Anthropometri adalah:
1. Dalam melakukan pengukuran dimensi tubuh manusia baik dimensi tubuh
statis maupun dinamis, sebaiknya harus dilakukan dengan teliti.
2. Sebaiknya data diukur menggunakan alat ukur yang tepat untuk
mendapatkan informasi atau data yang akurat.
3. Dalam pembagian jadwal praktikum seharusnya lebih diteliti lagi sehingga
tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah ataupun praktikum lain.

Anda mungkin juga menyukai