Anda di halaman 1dari 19

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Cadangan

Cadangan (reserves) adalah perkiraan volume minyak, kondensat, gas

alam, natural gas liquids dan substansi lain yang berkaitan yang secara

komersial dapat diambil dari jumlah yang terakumulasi di reservoir dengan

metode operasi yang ada dengan kondisi ekonomi dan atas dasar regulasi

pemerintah saat itu. Perkiraan cadangan didasarkan atas interpretasi data

geologi dan data engineering yang tersedia pada saat itu. Perhitungan cadangan

melibatkan ketidakpastian yang tingkatnya sangat tergantung pada tersedianya

jumlah data geologi dan engineering yang dapat dipercaya. Atas dasar

ketersediaan data tersebut maka cadangan digolongkan menjadi dua, yaitu

proved reserves dan unproved reserves. Unproved reserves memiliki tingkat

ketidakpastian yang lebih besar dari proved reserves dan digolongkan menjadi

probable atau possible.

Proved reserve dapat diperkirakan dengan cukup teliti untuk dapat

diambil atas dasar kondisi ekonomi saat itu (current economic conditions).

Kondisi ekonomi tersebut harga dan biaya pada saat dilakukan perkiraan

(perhitungan) reserve. Proved reserve digolongkan menjadi developed atau

undeveloped. Pada umumnya reserve disebut proved jika kemampuan produksi

reservoir secara komersial didukung oleh uji produksi (production test) atau uji

25
26

lapisan produktifitas sumur atau reservoir semata. Pada kasus-kasus tertentu,

proved reserves mungkin dapat dihitung berdasarkan analisa data log atau data

core yang menunjukkan bahwa kandungan reservoir adalah hidrokarbon dan

memiliki kesamaan dengan reservoir didaerah yang sama yang sedang

diproduksi , atau telah dibuktikan dapat diproduksi saat dilakukan uji lapisan

(formation test).

Unproved reserve didasarkan pada data geologi dan atau engineering

seperti halnya yang digunakan untuk menentukan proved reserve , tetapi

ketidakpastiannya secara teknik, ekonomi, kontrak, dan regulasi lebih besar.

Perhitungan unproved reserve dapat dibuat untuk perencanaan internal atau

evaluasi khusus. Unproved reserve tidak bisa ditambahkan dalam proved

reserve. Unproved reserve dibagi lagi menjadi dua, yaitu :

Probable reserves meliputi :

a. Reserve yang diperkirakan menjadi proved jika dilakukan pemboran dimana

data subsurface belum cukup untuk menyatakannya sebagai proved.

b. Reserve dalam formasi yang produktif berdasarkan data log tetapi tidak

memiliki data core atau tes lain yang definitive (seperti uji produksi atau uji

lapisan) dan tidak serupa dengan reservoir yang proved atau berproduksi

dalam daerah tersebut.

c. Penambahan reserve (incremental reserve) karena adanya infill drilling

tetapi saat itu beluum disetujui tentang well spacing yang lebih kecil.
27

d. Reserve akibat metode improved recovery yang telah dibuktikan dengan

serangkaian tes yang berhasil selama perencanaan dan persiapan pilot

project atau program tersebut, tetapi belum beroperasi sementara sifat batuan

, fluida dan karakteristik reservoir mendukung keberhasilan aplikasi metode

improved recovery secara komersial.

e. Reserve dalam daerah suatu formasi yang telah terbukti produktif didaerah

lain pada lapangan yang sama tetapi daerah tersebut dipisahkan oleh padatan

dan interpretasi geologi menunjukkan bahwa daerah itu lebih tinggi dari

daerah yang terbukti produktif.

f. Reserve karena adanya workover , treatment , perubahan peralatan atau

prosedur mekanik lainnya dimana prosedur tersebut belum terbukti berhasil

pada sumur-sumur yang memiliki sifat dan kelakuan yang sama di reservoir

yang sama.

g. Penambahan reserve di proved producing reservoir dimana alternatif

interpretasi tentang kinerja dan data volumetrik mengisyaratkan reserve

yang lebih besar dari reserve yang telah digolongkan sebagai proved.

Possible reserve meliputi :

1. Reserve yang dibuat dengan ekstrapolasi struktur atau statigrafi diluar

dari daerah yang telah digolongkan sebagai probable , berdasarkan

interpretasi geologi dan geofisik.

2. Reserve dalam formasi yang berproduktif berdasarkan pada data log atau

core tetapi produksinya dibawah produksi yang komersial.


28

3. Penambahan reserve (incremental reserve) karena adanya infill drilling

berdasarkan data yang secara teknik memiliki tingkat ketidakpastian

tinggi.

4. Reserve akibat metode improved recovery yang telah dibuktikan dengan

serangkaian tes yang berhasil selama perencanaan dan persiapan pilot

project atau program tersebut, tetapi belum beroperasi sementara sifat

batuan, fluida dan karakteristik reservoir meragukan aplikasi metode

improved recovery komersial.

5. Reserve dalam daerah suatu formasi yang telah terbukti produktif di

daerah lain pada lapangan yang sama tetapi daerah tersebut dipisahkan

oleh patahan dan interpretasi geologi menunjukkan bahwa daerah itu

lebih rendah dari daerah yang terbukti produktif.

5.2 Karakteristik Jenis Reservoir

Terdapat 3 (tiga) jenis reservoir gas yaitu dry gas, wet gas, dan redrograde gas.

1. Dry gas

Yang dimaksud dengan dry gas adalah kondisi hidrokarbon bila tekanan dan

temperaturenya menurun, tidak akan terbentuk cairan.

2. Wet gas

Sedangkan yang dimaksud dengan wet gas adalah hidrokarbon yang bila

temperaturnya diturunkan akan menghasilkan cairan.


29

3. Redrograde gas

Redrograde gas akan terjadi bila kondisi hidrokarbon di reservoir

mempunyai temperature yang lebih besar dari titik krititsnya, sehingga

sistem menjadi gas. Akan tetapi bila tekakan di turunkan, maka akan

dihasilkan sejumlah cairan, dan bila diteruskan penurunan tekanan maka

akan kembali menjadi gas.

5.3 Penentuan Cadangan Gas dengan Metode Material Balance

Suatu metode perkiraan cadangan hidrokarbon berdasarkan konsep

kesetimbangan materi dalam suatu reservoir. Persamaan material balance

diturunkan berdasarkan setiap perubahan volume yang terjadi setiap zone yang

ditempati oleh setiap jenis fluida dalam reservoir. Adapun anggapan yang

digunakan dalam metode material balance, yaitu :

1. Reservoir dianggap sebagai tangki bervolume tatap

2. Perubahaan yang terjadi akan tesebar secara merata keseluruh reservoir

(kesetimbangan tekanan berlaku didalam reservoir). Implikasinya adalah

tidak ada gradien tekanan besar yang melalui reservoir tersebut setiap saat.

3. Data pressure-volume-temperature (PVT) dan laboratorium diaplikasikan

untuk reservoir gas pada tekanan rata-rata.

4. Tersedia data sejarah produksi, pengukuran tekanan dan injeksi.


30

5. Perubahaan saturasi air sisa dan volume air konat oleh tekanan, perubahaan

porositas terhadap tekanan, dan evolusi gas terlarut dalam air konat dengan

turunnya tekanan diabaikan.

Untuk reservoir gas yang mempunyai volume tetap sehingga

komposisi gas terproduksi adalah konstan, maka volume gas dalam standar

cubic feet ( keduanya terproduksi dan tersisa di reservoir) adalah berbanding

langsung dengan massa dan mol. Dengan menggunakan konsep tanki

bervolume konstan, dipandang Vi sebagai volume reservoir hidrokarbon awal

(bbl) pada tekanan awal Pi.

5.4 Asumsi Material balance

Metode material balance adalah salah satu metode yang digunakan

untuk memperkirakan besarnya cadangan reservoir pada suatu lapangan

minyak atau gas yang telah dikembangkan dimana data–data produksi yang

diperoleh sudah cukup banyak. Penggunaan metode material balance akan

memerlukan data-data produksi serta data-data batuan dari laboratorium.

Asumsi pada Metode Material Balance :

a. Reservoir dianggap sebagai model tanki yang mempunyai volume tetap

b. Perubahan tekanan yang terjadi akan disebarkan secara merata ke seluruh

resevoir

c. Data PVT tersedia dan mewakili untuk reservoir yang bersangkutan

d. Data produksi dan tekanan tersedia


31

e. Perubahan Sw terhadap tekanan dan perubahahn porositas terhadap tekanan,

selama terjadinya penurunan tekanan reservoir dapat diabaikan.

Untuk reservoir gas, persamaan awal material balance menjadi :

Gp Bg + Wp Bw = G (Bg – Bgi) + We Bw ..................................Persamaan 5.1

Keterangan :

Gp : Produksi Komulatif Gas, scf

Bg : Faktor Volume Formasi Gas

Wp : Kumulatif Water Produksi, scf

Bw : Faktor Volume Formasi Air

Bgi : Faktor Volume Formasi Gas Mula – mula

Untuk gas reservoir, We = 0

Asumsi produksi air diabaikan, Wp = 0

Persamaan di atas menjadi :

Gp Bg = G (Bg- Bgi)

5.5 Persamaan Umum Material Balance

Persamaan umum material balance berlaku untuk semua reservoir.

Persamaan ini pertama kali dikembangkan oleh Schilthuis pada 1936.

Persamaan material balance dapat diturunkan sebagai berikut :

a. Perubahan Volume Minyak

P = N Boi – (N – Np) Bo ............................................................Persamaan 5.2


32

Keterangan :

N : Original Oil In Place STB

P : Current Mean Pressure In Reservoir, Psi

Boi : Faktor Formasi Minyak Mula – mula

Bo : Faktor Formasi Minyak

Np : Kumulatif Oil Produksi, STB

b. Perubahan Volume Gas

G Bgi
m= ..................................................................................Persamaan 5.3
N Boi

G Bgi = NmBoi ..........................................................................Persamaan 5.4

Nm Boi
t={ + N Rsoi−NpRp−( N−Np ) Rso }Bg ......................Persamaan 5.5
Bgi

Nm Boi= ( NmBgiBoi + N Rsoi−NpRp−( N −Np ) Rso ) Bg. Persamaan 5.6


Keterangan :

M : Gas Ratio

G Bgi : Initial Volume Of Gas Cap

N Boi : Volume Of Oil Initially In Place

T : Time

Rsoi : Initial gas solubility

Rp : Kumulatif gas oil ratio

c. Perubahan volume air


33

Perubahan volume air = W- (W+We – Bw Wp + WCw ∆ ṕ) = -We + Bw Wp –

WCw ∆ ṕ ..................................................................................Persamaan 5.7

Keterangan :

We : Kumulatif water influx, bbl

Cw : Water kompressibility,Psi-1

Wp : kumulatif water produksi, scf

Bw : Faktor volume formasi air

d. Perubahan Volume Batuan

Perubahan ruang hampa = Vf – [Vf – Vf Cf ∆ ṕ] = Vf Cf ∆ ṕ ...Persamaan 5.8

Perubahan volume batuan = -Vf Cf ∆ ṕ ....................................Persamaan 5.9

Sebuah reservoir akan tetap berada dalam keadaan kesetimbangan

seperti pada saat reservoir tersebut terbentuk kecuali ada gangguan. Gangguan

tersebut adalah proses produksi yang dalam hal ini dilakukan melalui sumur-

sumur. Sebagai akibat dari produksi yang dalam hal ini dilakukan di zona

minyak, maka situasi di reservoir yang mengandung gas, minyak dan air akan

berubah. Perubahan tersebut adalah :

1. Tekanan reservoir turun sehingga gas cap mengembang dan gas-oil contact

(GOC) akan turun.

2. Ada perembesan air (water influx) dari lapisan aquifer sehingga water-oil

contact (WOC) naik.


34

3. Jika tekanan reservoir turun di bawah tekanan gelembung (bubble point

pressure) maka gas yang semula terlarut dalam minyak pada kondisi

undersaturated reservoir akan memisahkan diri dari minyak.

Persamaan material-balance diturunkan sebagai volume balance yang

menyatakan bahwa produksi kumulatif fluida (minyak, gas dan air) yang

tercatat dinyatakan dalam underground withdrawal adalah sama dengan

perubahan volume akibat ekspansi fluida di reservoar karena tekanan reservoir

turun. Representasi perubahan volume (hydrocarbon pore volume, HCPV)

sebagai akibat turunnya tekanan tersebut dapat dilihat melalui gambar skematik

berikut:

Gambar 5.1 Skema Perubahan Volume di Reservoir Karena Tekanan

(Sumber : Ahmed,Tarek. Reservoir Engineering Handbook,Third Edition)


35

Gambar sebelah kiri menyatakan keadaan volume fluida pada tekanan

awal Pi. Total volume fluida pada keadaan tersebut adalah sama dengan volume

pori reservoir (HCPV). Gambar sebelah kanan menunjukkan efek penurunan

tekanan sebesar Δp pada perubahan volume fluida yang dalam hal ini adalah

penambahan volume fluida. Gambar tersebut tentu saja sifatnya hanya artificial.

Jika produksi minyak dan gas yang dicatat di permukaan dinyatakan

dalam underground withdrawal dan dihitung pada tekanan p (artinya semua

volume produksi minyak dan gas dikembalikan ke reservoir pada tekanan p)

maka volume minyak dan gas yang terproduksi tersebut akan sama, yaitu total

perubahan volume dari HCPV awal. Dengan demikian material balance (atau

lebih tepat volume balance) dalam reservoir barrel (RB) dapat dituliskan

sebagai berikut:

Underground withdrawal = ekspansi minyak + solution gas + ekspansi gas

pada gas cap + pengurangan volume (akibat

ekspansi connate water dan pengurangan PV) +

water influx

Persamaan Khusus Material Balance

1. Reservoir tanpa gas cap (tidak jenuh, undersaturated). Karena tidak ada gas

cap dalam reservoir ini maka m = 0

2. Reservoir gas. Untuk reservoir gas maka tidak ada minyak di reservoir

sehingga N = 0, dan tidak ada gas in solution sehingga Rso = 0, serta tidak
36

ada produksi minyak sehingga Np = 0. Oleh karena itu, Np Rp = Gp dan

mNBoi = G Bgi

3. Oil reservoir tanpa gas cap (undersaturated) dan bersifat volumetric.

Undersaturated (tidak ada gas cap) berarti m = 0 dan volumetric reservoir

berarti We = 0, Wp = 0 (tidak water influx dan/atau tidak produksi air).

4. Saturated oil reservoir. Saturated disini berarti tekanan di reservoir p ≤ pb.

Umumnya juga terbentuk gas cap.

5.6 Initial Gas In Place (IGIP)

IGIP (initial gas in place) adalah estimasi keseluruhan gas dalam suatu

reservoir, baik yang dapat di produksi maupun yang belum dapat di produksi

dan berguna untuk menentukan cadangan gas pada suatu reservoir.

Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung initial gas in place adalah :

(1−Sw)
IGIP=43560 x Vb x ∅ ..................................................Persamaan 5.10
βgi

Keterangan :

IGIP : Initial Gas In Place, SCF

βgi : Faktor Volume Gas Mula – mula, bbl/SCF

43560 : Faktor konversi, cuft/acree-feet

Vb : Volume Bulk Batuan Reservoir, Cuft

∅ : Porositas. %

Swi : Saturasi Air Mula – mula


37

5.7 Faktor Kompressibilitas Gas


38

Faktor kompresibilitas gas adalah rasio dari pada tekanan dan

temperatur tertentu dengan volume gas pada kondisi standar. Faktor

kompresibilitas gas dapat dicari secara grafik atau dengan persamaan

matematis. Faktor deviasi gas atau faktor kompresibilitas gas telah dibuatkan

chart grafiknya oleh standing dan katz (1942). Yang merepresentasikan faktor

kompresibilitas gas alam, Z sebagai fungsi dari tekanan pseudo reduced.

Gambar 5.2 Grafik P/Z Standing and Katz


(Sumber : Ahmad Tarek, Reservoir Engineering Handbook, Third Editions)
5.8 Metode P/Z vs GP

Metode P/z vs Gp adalah metode memperkirakan cadangan dengan

mengabaikan We = 0. Adapun parameter yang berpengaruh terhadap perkiraan

cadangan ini adalah Z factor. Gas Material Balance adalah versi sederhana dari

persamaan material balance pada umumnya. Ketika persamaan umum direduksi

menjadi bentuk paling sederhana yang hanya mengandung istilah gas,

diasumsikan bahwa ekspansi gas adalah satu-satunya kekuatan pendorong yang

menyebabkan produksi. Bentuk ini biasa digunakan karena ekspansi gas sering

mendominasi ekspansi minyak, air, dan batuan. B g adalah rasio volume gas

pada kondisi waduk volume gas pada kondisi standar. Ini diperluas

menggunakan hukum gas nyata.

Temperatur reservoir dianggap tetap konstan. Faktor kompresibilitas

(Z) untuk kondisi standar diasumsikan 1. Jumlah mol gas tidak berubah dari

reservoir ke permukaan. Suhu dan tekanan standar dikenal sebagai


39

konstanta. Ketika Bgis diganti dan konstanta dibatalkan, persamaan

keseimbangan bahan gas kemudian disederhanakan. Ketika diplot pada grafik p

/ Z versus produksi kumulatif, persamaan dapat dianalisis sebagai hubungan

linier. Beberapa pengukuran tekanan statis dan produksi kumulatif yang sesuai

dapat digunakan untuk menentukan x-intersep plot - gas-in-place asli (OGIP),

ditampilkan sebagai G dalam persamaan.

Gambar 5.3 Grafik P/Z Vs Gp


(Sumber : Ahmed,Tarek. Reservoir Engineering Handbook,Third Edition)

Jika data kumulatif produksi dan tekanan reservoir cukup tersedia,

cadangan gas (OGIP) dapat ditentukan tanpa harus mengetahui harga luas area

(A), ketebalan (h), porositas (Ф) dan saturasi air (Sw). Ini dibentuk dengan

membuat kesetimbangan massa atau mol dari gas.


40

Mol Produksi = Mol awal ditempat – Mol tersisa

Plot antara P/Z vs Gp akan memeberikan garis linier untuk reservoir

gas volumetrik. Perpotongan P/Z = 0 memberikan nilai Initial Gas In Place :

−5.615 Z. T. V. P
IGIP = ....................................................... Persamaan 5.11
P. T. Z

P/Z = a Gp + b........................................................................ Persamaan 5.12

Jika harga P/Z = 0, maka IGIP :

b
IGIP = ................................................................................. Persamaan 5.13
a

Keterangan :

G = Produksi Komulatif Gas (scf)

P = Tekanan (psia)

T = Temperatur (oR)

Z = Faktor Deviasi Gas

Menghitung perkiraan cadangan gas dengan Metode P/Z Vs Gp

1. Menyiapkan tabulasi data produksi gas (Gp) dan data tekanan (P) sebagai

fungsi waktu dan data reservoir sebagai fungsi dari tekanan.

2. Untuk setiap harga tekanan, hitung P/Z

3. Memplot P/Z terhadap komulatif produksi gas (Gp) dan tarik garis linier.

4. Perpotongan garis linier, dengan garis P/Z = 0 adalah harga IGIP

5. Perpotongan antara garis lini er, dengan garis P/Z abandonment adalah harga

cadangan gas.
41

Pada kondisi reservoir tipikal, kompresibilitas gas adalah orde

besarnya lebih besar daripada batuan formasi atau cairan residu. Dalam

reservoir pada tekanan awal yang tinggi kompresibilitas gas jauh lebih rendah,

dalam urutan yang sama besarnya dengan formasi. Contoh tipikal dari hal ini

adalah reservoir berlebih, yang merupakan reservoir pada tekanan lebih tinggi

daripada kolom hidrostatik air pada kedalaman itu - dengan kata lain, tekanan

awal yang lebih tinggi dari perkiraan mengingat kedalaman. Dalam situasi ini,

mengabaikan formasi dan kompresibilitas cairan residu akan menghasilkan

prediksi yang berlebihan dari gas-in-place yang asli. Penipisan awal akan

menunjukkan efek deplesi dan pemadatan reservoir dan kemiringan plot P / Z

akan lebih dangkal. Setelah tekanan jauh lebih rendah dari tekanan

awal,Ekspansi gas dominan dan kemiringan yang lebih curam diamati pada P /

Z plot.

Ketika mencocokkan pada kemiringan dangkal tren berbentuk busur

ini, semua data tekanan kemudian akan lebih rendah dari garis analisis, dan

perkiraan gas-in-place asli akan lebih tinggi daripada gas-in-place asli yang

sebenarnya. Plot di bawah ini menunjukkan reservoir berlebih yang cocok

dengan data awal dan garis analisis metode keseimbangan material lanjutan.Plot

di bawah ini menunjukkan reservoir berlebih yang cocok dengan data awal dan

garis analisis metode keseimbangan material lanjutan.

5.9 Penentuan Estimate Ultimate Recovery (EUR) dan Recovery Factor (RF)
42

Estimate Ultimate Recovery adalah perkiraan jumlah cadangan gas

yang dapat di produksikan ke permukaan sampai batas ekonominya dari total

Initial Gas In Place. Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan

Estimate Ultimate Recovery (EUR) adalah sebagai berikut :

EUR = IGIP x RF ......................................................... persamaan 5.14

Recovery Factor (RF) dapat diartikan sebagai persentase jumlah gas

yang dapat diproduksikan ke permukaan. Recovery Factor dapat ditentukan

dengan persamaan :

EUR
RF = IGIP x 100 % ........................................................... persamaan 5.15

Keterangan :

EUR = Estimate Ultimate Recovery (scf)

IGIP = Initial Gas In Place (scf)

RF = Recovery Factor (Fraksi)

5.10 Penentuan Cadangan Sisa

Cadangan gas yang masih tertinggal di reservoir dan masih dapat

diproduksikan dihitung dengan persamaan :


43

Gsisa = EUR – Gp ................................................................. persamaan 5.16

Keterangan :

Gsisa = Cadangan sisa

EUR = Estiamte Ultimate Recovery (scf)

Gp = Cadangan Gas Awal

Anda mungkin juga menyukai