Anda di halaman 1dari 12

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

SMKN 2 KAPUAS MURUNG


KABUPATEN KAPUAS
Jl. Trans Palingkau Km. 01 Palingkau, Kec. Kapuas Murung

RINGKASAN MATERI DAN TUGAS


MAPEL KIMIA KELAS X TK DAN X TO

BAB I
PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Kompetensi Dasar:
3. 1. Memahami peran kimia dalam kehidupan
4. 1. Menunjukkan perbedaan perubahan materi dan pemisahan campuran melalui praktikum

A. Pengertian materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang atau memiliki
volume.
Materi mempunyai besaran massa dan besaran volume atau ruang.
1. Besaran massa
Massa adalah suatu ukuran atau kuantitas yang menunjukkan jumlah materi yang
terkandung dalam suatu benda. Semakin banyak materi penyusun suatu benda tersebut,
semakin besar massanya.
Definisi massa tidak sama dengan berat. Massa selalu tetap dimanapun benda tersebut
berada, sedangkan berat akan berubah-ubah tergantung dari gaya gravitasi tempat materi
tersebut berada. Satuan massa biasanya dalam gram (g) dan kilogram (kg).
2. Besaran volume
Volume menunjukkan banyaknya ruang atau tempat yang dapat ditempati oleh suatu
materi. Satuan volume biasanya liter (L atau dm3) dan mililiter (mL atau cm3).
B. Wujud Materi
Berdasarkan wujudnya materi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu gas, cair dan
padat.
1. Materi berwujud gas
Materi berwujud gas tidak mempunyai bentuk yang tetap. Bentuk atau wujudnya tergantung
pada wadah yang ditempati gas tersebut. Sifat lainnya adalah gas mudah dimampatkan dan
volumenya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan serta bentuk wadahnya.
2. Materi berwujud cair
Materi yang berwujud cair selalu berubah bentuk sesuai dengan wadahnya, serta volumenya
selalu tetap dan tidak dipengaruhi oleh wadahnya. Materi berwujud cair tidak dapat
dimampatkan seperti halnya gas.
3. Materi berwujud padat
Materi yang berwujud padat selalu memiliki wujud yang tetap dan tidak terpengaruh
dengan wadahnya. Materi berwujud padat juga tidak dapat dimampatkan.
Materi dapat berwujud cair, gas dan padat disebabkan adanya perbedaan jarak antar partikel
dan pergerakan partikel-partikel tersebut dalam suatu materi.
Perubahan wujud materi terjadi akibat adanya perubahan energi yang terdapat dalam materi.
Perubahan energi akan mempengaruhi gaya tarik antarpartikel yang menyusun materi tersebut.

1
Semakin besar gaya tarik antarpartikel, semakin dekat jarak antar partikel. Demikian
sebaliknya, semakin kecil gaya tarik-menarik antarpartikel, semakin jauh jarak antarpartikel.

Tugas I.
Kerjakan soal ini di buku tugas/lembaran dan dikumpulkan!
1. Sebutkan 2 perbedaan massa dengan berat!
2. Jelaskan mengapa materi dapat berwujud padat, cair dan gas!
3. Isilah tabel berikut!
Keadaan Padat Cair Gas
Bentuk
Volume
Kerapatan
2 Contoh zatnya

C. Sifat Materi
1. Sifat Fisis
Sifat fisis adalah sifat zat yang berhubungan dengan perubahan fisika zat tersebut.
a. Warna
b. Rasa
c. Bau
d. Kekerasan
e. Kemagnetan
Sifat kemagnetan terbagi menjadi berikut:
1) Paramagnetik: kurang dapat ditarik medan magnet. Contoh: alumunium.
2) Feromagnetik: dapat ditarik sempurna oleh medan magnet. Contoh: besi
3) Diamagnetik: tidak dapat ditarik oleh medan magnet. Contoh : emas dan perak.
f. Daya hantar listrik
Berdasar daya hantar listriknya, materi dibagi menjadi berikut:
1) Konduktor: dapat menghantarkan listrik dengan baik. Contoh: besi dan tembaga.
2) Isolator: tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh: kayu, plastik, dan pembungkus
kabel listrik.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang menggambarkan kemampuan suatu zat untuk bereaksi dengan
zat lain dan membentuk suatu zat yang baru.
a. Keterbakaran
Sifat yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu zat terbakar.
b. Ionisasi
Ionisasi adalah peristiwa saat suatu zat yang larut dalam air akan terurai menjadi ion-
ion. Contoh: urea dalam air tidak akan mengalami ionisasi, sedangkan garam dapur
yang dilarutkan dalam air akan mudah terurai menjadi ion positif dan ion negatif
dengan reaksi berikut: NaCl → Na+ + Cl-
c. Reaktivitas
Sifat kimia ini menggambarkan adanya reaksi kimia antara zat yang satu dengan yang
lainnya.
Berdasarkan jumlah dan ukurannya, sifat materi dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat
ekstrinsik dan intrinsik.
Sifat ekstrinsik merupakan sifat materi yang tergantung pada jumlah dan ukurannya. Contoh:
panjang, massa, massa jenis, bentuk, dan volume.
2
Sifat intrinsik adalah sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah dan ukurannya. Contoh:
bau, warna, sifat logam, sifat asam, sifat basa.

D. Perubahan Materi
Perubahan materi dibedakan menjadi dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi baru. Yang terjadi pada
perubahan fisika hanyalah perubahan bentuk atau wujud dan ukuran materi.
a. Perubahan fisika yang terjadi karena perubahan wujud terjadi pada peristiwa membeku,
mencair, menguap, mengembun, menyublim.
b. Perubahan fisika yang terjadi karena perubahan bentuk: pembuatan meja dan kursi dari
kayu, pembuatan tepung dari beras.
2. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan pembentukan zat baru.
a. Perubahan kimia yang terjadi karena pembakaran: lilin yang dibakar, petasan yang
meledak.
b. Perubahan kimia yang terjadi karena proses peragian/fermentasi: proses pembuatan
tempe/tape.
c. Perubahan kimia yang terjadi karena hal lain: perkaratan besi.
Ciri-ciri atau gejala-gejala terjadinya perubahan kimia adalah:
a. Perubahan warna, contohnya logam akan bereaksi dengan oksigen di udara dan
mengalami perkaratan yang ditunjukkan dengan adanya warna coklat.
b. Terbentuknya gas, contohnya jika karbit dicampur dengan air akan dihasilkan gas etuna
atau asetilena yang digunakan untuk mengelas logam di bengkel-bengkel.
c. Terbentuknya endapan, contohnya endapan di dasar panci yang digunakan untuk
merebus air. Endapan tersebut terjadi karena adanya pemanasan air yang mengandung
in Ca2+ dan mengendapkan zat kapur atau senyawa karbonat dalam panci tersebut.
d. Perubahan suhu, contohnya pada pembuatan tempe, saat fermentasi kedelai, suhu terasa
hangat.

Tugas II.
Kerjakan soal ini di buku tugas/lembaran dan dikumpulkan!
1. Apakah yang dimaksud sifat fisika dan sifat kimia?
2. Apakah yang dimaksud sifat ekstrinsik? Berilah dua contohnya!
3. Apakah yang dimaksud sifat intrinsik? Berilah dua contohnya!
4. Diantara zat-zat berikut, tentukan yang termasuk sifat fisis dan sifat kimia dengan cara
memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai.
No Sifat-sifat materi Sifat fisis Sifat kimia
.
1. Air berwujud cair pada suhu kamar
2. Besi mudah berkarat di udara lembab
3. Garam mudah larut dalam air
4. Kapur berwarna putih
5. Obat nyamuk beracun
6. Gula rasanya manis
7. Nasi basi dapat memberi bau di udara

5. Diantara peristiwa-peristiwa berikut, tentukan yang tergolong perubahan fisik dan


perubahan

3
kimia dengan cara memberikan tanda centang(√) pada kolom yang sesuai!

No Peristiwa Perubahan fisika Perubahan kimia


.
1. Gunung berapi meletus
2. Terjadinya hujan
3. Pembuatan sirop
4. Pembakaran bensin
5. Pembuatan pupuk
6. Lampu pijar menyala
7. Proses fotosintesis tumbuhan
6. Ciri-ciri atau gejala-gejala yang menunjukkan terjadinya perubahan kimia diantaranya
terbentuk gas, terbentuk endapan, terjadi perubahan warna dan perubahan suhu. Tentukan
gejala-gejala yang menyertai reaksi kimia berikut dengan mengisikan ke kolom pada tabel!
No Perubahan kimia Gejala-gejala yang menyertai reaksi
.
1. Kapur tohor(gamping) disiram air
2. Kayu terbakar menjadi arang
3. Singkong difermentasi menjadi tapai
4. Besi berkarat menjadi karat besi
5. Peledakan petasan

E. Klasifikasi Materi

MATERI

Zat Murni Campuran

Campuran Campuran
Unsur Senyawa
homogen heterogen

Logam Semilogam Nonlogam

Gambar: Diagram Klasifikasi Materi


1. Zat Murni
Zat murni adalah zat yang penyusunnya sejenis dan mempunyai sifat homogen.
a. Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia. Unsur yang sudah dikenal saat ini berjumlah 118 unsur dengan 92
unsur diantaranya merupakan unsur alami, sedangkan sisanya unsur buatan.
Berdasarkan sifatnya, unsur-unsur dikelompokkan menjadi unsur logam, semilogam,
dan nonlogam.
1) Unsur logam (metal)
Sifat fisis unsur logam:
4
- Mengkilap
- Konduktor (dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik)
- Mudah ditempa atau dipipihkan
- Berwujud padat, kecuali raksa atau merkuri (Hg)
- Mempunyai titik leleh tinggi
- Mudah dilenturkan
- Dapat dibuat paduan logamnya.
Contoh unsur logam: Natrium (Na), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
Alumunium (Al), Kromium (Cr), dan lain-lain.
2) Unsur semilogam (metaloid)
Unsur semilogam adalah unsur yang mempunyai dua sifat. Unsur ini cenderung
mirip dengan logam, tetapi dalam keadaan tertentu dapat bersifat seperti non logam.
Contoh unsur semilogam: Boron (B), Silikon (Si), Arsenik (As), Antimon (Sb).
3) Unsur nonlogam
Sifat-sifat unsur nonlogam:
- Tidak keras
- Rapuh dan mudah patah
- Isolator (tidak dapat menghantarkan listrik dan panas)
- Tidak mengkilap
- Titik didih dan titik lelehnya rendah, kecuali unsur karbon.
Contoh unsur nonlogam: Hidrogen (H), Karbon (C), Nitrogen (N), Posporus (P),
Oksigen (O), Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I).

b. Senyawa
Senyawa adalah gabungan dua atau lebih unsur-unsur yang membentuk zat baru yang
lebih kompleks. Contoh: unsur Natrium dan Klorin akan bergabung membentuk
senyawa Natrium klorida atau garam dapur.
Sifat-sifat senyawa:
1) Senyawa merupakan hasil reaksi kimia antara unsur-unsur yang bersenyawa.
2) Sifat-sifat senyawa akan berbeda dengan unsur-unsur penyusun senyawa
tersebut.
3) Perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap.
4) Senyawa tidak dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan
cara fisika, tetapi harus dengan reaksi kimia.
Berdasarkan asal terbentuknya, senyawa dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1) Senyawa organik
Senyawa organik umumnya berasal dari makhluk hidup atau terbentuk dari
makhluk hidup. Senyawa organik disebut juga senyawa karbon karena
kerangka utama senyawa organik adalah rantai karbin yang disusun dengan
unsur utama yaitu unsur karbon dan hidrogen.
Ciri-ciri senyawa organik:
- Umumnya larut dalam pelarut nonpolar
- Memiliki titik leleh dan titik didih rendah
- Mudah terbakar dengan disertai pelepasan kalor
Contoh senyawa organik: gula, alkohol, bensin, solar, urea, asam cuka.
2) Senyawa anorganik
Senyawa anorganik umumnya tidak berasal dari makhluk hidup.
Contoh senyawa anorganik: Natrium klorida (garam dapur), alumunium sulfat
(tawas), asam sulfat (air aki), dll.
5
2. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang bergabung menjadi
satu.

Tabel perbedaan antara senyawa dan campuran:


Data Senyawa Campuran
Penyusun Disusun oleh unsur-unsur Disusun oleh zat (unsur atau
senyawa)
Pemisahan Hanya dapat dipisahkan secara Dapat dipisahkan secara fisika
kimia
Pembentukan Melalui reaksi kimia Melalui perubahan fisika
Sifat Sifat senyawa berbeda dengan Sifat zat penyusunnya masih
unsur-unsur penyusunnya tampak
Komposisi Perbandingan unsur-unsur Perbandingan massa penyusunnya
penyusun penyusunnya tetap dan tertentu tidak tentu (sembarang)

Berdasarkan sifatnya, campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen.
1) Campuran Homogen
Campuran homogen biasa disebut juga larutan. Campuran homogen adalah
campuran yang materi-materi penyusunnya serba sama. Contohnya:
- Larutan oralit merupakan campuran air, gula, dan garam
- Larutan alkohol 70% tersusun dari 70% alkohol murni dan 30% air
- Kuningan merupakan campuran antara unsur tembaga dan zink
- Perunggu merupakan campuran antara tembaga dan timah
- Stainless steel merupakan campuran antara nikel, chromium, dan besi
- Baja merupakan campuran antara besi dan karbon.
2) Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang berasal dari beberapa jenis materi
dengan materi-materi penyusunnya tidak sempurna berinteraksi sehingga sifat-sifat
zat penyusunnya masih dapat dilihat dengan jelas. Contohnya:
- Campuran minyak dan air
- Campuran antara semen, pasir, dan kerikil untuk membuat adonan beton
- Campuran air, gula, dan kopi membentuk air kopi.
Tabel Perbedaan campuran homogen dan heterogen
Campuran heterogen
Campuran homogen
Koloid Suspensi
Ukuran partikel < 1 nm Ukuran partikel 1-100 nm Ukuran partikel > 100 nm
Jernih Keruh Keruh
Satu fase Dua fase Dua fase
Tidak dapat disaring Hanya dapat disaring dengan Dapat disaring
penyaring ultra
Tidak memisah jika Memisah jika didiamkan Memisah jika didiamkan
didiamkan dalam waktu lama

F. Pemisahan Campuran
Partikel-partikel yang bercampur dalam suatu campuran dapat dipisahkan secara fisika, yaitu
dengan cara penyaringan, kristalisasi, penyubliman, kromatografi, dan penyulingan.
6
1. Pemisahan campuran dengan Filtrasi
Prinsip kerja filtrasi (penyaringan) adalah memisahkan dua zat berdasarkan ukuran partikel
penyusunnya. Contohnya: penyaringan air santan dari ampas kelapa.
2. Pemisahan campuran dengan Kristalisasi
Prinsip kerja kristalisasi adalah memisahkan suatu zat dengan zat lainnya dengan cara
mengkristalkan zat tersebut. Contoh: pada pembuatan garam dari air laut.
3. Pemisahan campuran dengan Sublimasi
Prinsip kerja sublimasi (penyubliman) didasarkan pada sifat zat yang bercampur.
Contohnya: pada proses pemurnian iodium kotor.
4. Pemisahan campuran dengan Kromatografi
Prinsip kerja kromatografi didasarkan pada perbedaan kepolaran antara partikel-partikel zat
yang bercampur pada medium tertentu dengan pelarut tertentu. Contohnya: pada pemisahan
zat warna dari tinta.
5. Pemisahan campuran dengan Distilasi
Pemisahan dengan distilasi (penyulingan) dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih dari
zat-zat yang akan dipisahkan. Semakin jauh perbedaan titik didihnya, semakin mudah
campuran tersebut dipisahkan. Contohnya: pada pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
(bensin, oli, minyak tanah, dan lainnya)

Tugas III.
Kerjakan soal berikut ini di buku tugas/lembaran kemudian dikumpulkan!

1. Perhatikan berbagai macam zat berikut:


Oksigen Tanah Urea Bensin
Gula pasir Besi Cat Semen
Sirop Emas Susu Perak
Belerang Kuningan Asam sulfat Udara
Alkohol 70% Air laut Karbon bersih
Kayu Soda kue Kapur Timah
Cuka makan
Kelompokkan zat-zat tersebut ke dalam unsur, senyawa dan campuran dengan cara mengisikan
ke dalam tabel berikut sesuai dengan kolomnya masing-masing.
Unsur Senyawa Campuran

2. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya kembali dengan cara fisika,


diantaranya filtrasi, kristalisasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi. Tuliskan bagaimana cara
memisahkan campuran yang ada pada tabel berikut:
Campuran Cara pemisahan
Air laut
Tinta
Air berlumpur
Kapur barus
Larutan alkohol

7
BAB II
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Kompetensi Dasar:
3. 2. Menganalisis struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk menentukan letak
unsur dalam tabel periodik.
4. 2. Menentukan letak unsur dalam tabel periodik pada struktur atom dengan
menggunakan konfigurasi elektron

A. Struktur Atom
Struktur atom adalah gambaran tentang susunan partikel-partikel penyusun atom, yaitu proton,
elektron, dan neutron yang terletak di dalam atom. Letak dan kedudukan partikel-partikel penyusun
atom tersebut sangat berpengaruh terhadap sifat fisis dan kimia suatu atom.
1. Perkembangan Model Atom
a. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton menyebutkan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu unsur
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dan atom masih memiliki sifat unsur tersebut. Dalton
menggambarkan atom sebagai suatu bola pejal yang bersifat netral. Model atom Dalton
merupakan model atom pertama yang dinyatakan secara ilmiah, yang didasarkan pada
hukum kekekalan massa oleh Lavoisier dan hukum perbandingan tetap oleh Proust.
b. Model Atom Thomson
Menurut Joseph John Thomson, atom merupakan suatu bola bermuatan positif yang
didalamnya tersebar elektron-elektron bermuatan negatif. Model atom Thomson dikenal
sebagai model atom roti kismis. Kelemahan dari model atom Thomson adalah tidak
dapat menjelaskan pergerakan elektron dalam atom.
c. Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif
dan elektron bermuatan negatif yang mengeilingi inti atom. Kelemahan dari model atom
Rutherford adalah tidak dapat menjelaskan mengapa elektron yang beredar mengelilingi
inti atom tidak jatuh ke dalam inti akibat gaya tarik inti terhadap elektron.
d. Model Atom Bohr
Niels Bohr menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan
elektron bermuatan negatif yang mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut tingkat energi atau kulit elektron. Kulit elektron dinyatakan dengan kulit K, L,
M, N, O, P, Q dan seterusnya. Kelemahan dari model atom Bohr adalah tidak dapat
menjelaskan peruraian garis-garis spektrum hidrogen di bawah pengaruh medan
magnet.
e. Model Atom Modern
Model atom ini dikenal juga sebagai model atom mekanika kuatum. Model yang
didasarkan pada hipotesis de Broglie dan asas ketidakpastian Heisenberg ini dikemukan
oleh Erwin Schrodinger. Menurut Schrodinger, letak dan kedudukan elektron dalam
atom hanyalah sebuah kemungkinan (kebolehjadian) ditemukannya elektron. Daerah
dengan peluang terbesar ditemukannya elektron dalam atom disebut orbital.

2. Partikel Dasar Atom


Ada tiga partikel dasar penyusun atom, yaitu elektron, proton dan neutron yang masing-
masing memiliki karakteristik (sifat) dan posisi yang berbeda di dalam atom.
a. Elektron

8
Berdasarkan hasil eksperimen dari Sir William Crookes, Thomson, dan Robert Andrew
Milikan, elektron adalah sebuah partikel dasar atom yangbermuatan negatif sebesar 1,6
x 10-19 Coulomb dengan massa 9,09 x 10-28 gram. Elektron tersebut terletak di luar inti
atom.
b. Proton
Proton ditemukan oleh Goldstein melalui serangkaian percobaan dengan menggunakan
tabung sinar katode. Proton adalah partikel bermuatan positif yang terdapat di dalam
inti atom. Proton bermuatan positif sebesar 1,6 x 10 -19 Coulomb dengan massa 1,67 x
10-24 gram atau 1 sma.
c. Neutron
Neutron ditemukan oleh James Chadwick. Neutron adalah partikel dasar atom yang
tidak bermuatan (netral) dengan massa 1 sma. Neutron terletak di dalam inti atom
bersama-sama dengan proton.

3. Notasi Atom
Penentuan jumlah proton dan neutron di dalam inti atom dan penentuan jumlah elektron
yang mengelilingi inti atom dapat digambarkan dengan notasi atom sebagai berikut:
A
ZX
Dengan:
X = lambang unsur
A = nomor massa
Z = nomor atom

a. Nomor atom
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton dan menjadi ciri khas atom suatu unsur.
Nomor atom = jumlah proton
Oleh karena atom bersifat netral (tidak bermuatan), maka:
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

b. Nomor massa
Nomor massa (A) menunjukkan jumlah proton dan neutron di dalam atom.
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Jumlah neutron = nomor massa – jumlah proton

Contoh soal:
Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron yang terdapat dalam atom 31 15 P .
Jawab:
Jumlah proton = nomor atom = 15
Jumlah elektron = nomor atom = 15
Jumlah neutron = nomor massa – jumlah proton = 31 – 15 = 16
c. Cara menghitung partikel ion
Ion adalah atom yang bermuatan listrik, baik positif maupun negatif. Ion positif disebut
kation, sedangkan ion negatif disebut anion. Terbentuknya kation karena atom
melepaskan elektronnya, sedangkan anion terbentuk akibat dari atom yang menangkap
elektron dari atom lain. Dengan demikian, jumlah partikel suatu ion yang mengalami
perubahan hanya jumlah elektronnya, sedangkan jumlah proton dan neutronnya tetap
sama dengan jumlah proton dan neutron dalam atom netral. Hal ini karena proton dan
neutron berada di inti atom sehingga sulit untuk dilepas atau ditangkap.
9
Contoh:
Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron yang terdapat dalam ion 23
11 Na
+

Jawab:
Jumlah proton = nomor atom = 11
Ion Na+ terbentuk karena atom Na melepaskan 1 elektron. Jadi:
Jumlah elektron = nomor atom – jumlah elektron yang dilepaskan = 11 – 1 =10
Jumlah neutron = 31 – 15 = 16

Tugas IV:
Kerjakan soal berikut ini di buku tugas/lembaran kemudian dikumpulkan!

Tentukan jumlah partikel proton, neutron, dan elektron suatu atom dalam tabel berikut:
No. Notasi atom Jumlah proton Jumlah neutron Jumlah elektron
40
1. 20 Ca
52
2. 24 Cr
238
3. 92 U
65
4. 30 Zn2+
56 3+
5. 26 Fe
35
6. 17 Cl -

4. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron disebut juga susunan elektron, yaitu suatu cara penyusunan elektron
dalam kulit-kulit atom. Pengisian elektron dalam kulit dimulai dari tingkat energi terendah
sampai yang tertinggi, yaitu dimulai dari kulit K, L, M, N, O, p, Q, dan seterusnya dengan
jumlah elektron maksimal tiap kulit sesuai rumus 2n2.
Tabel: Kulit dan Jumlah Elektron Maksimum
Nomor Kulit Nama Kulit Jumlah Elektron Maksimum
1 K 2 x 12 = 2
2 L 2 x 22 = 8
3 M 2 x 32 = 18
4 N 2 x 42 = 32
Dan seterusnya
Contoh: Tuliskan konfigurasi elektron dari atom 23
11 Na !
Jawab:
Konfigurasi elektron atom Na dengan nomor atom 11 adalah: 2 8 1

5. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah elektron yang terletak di kulit terluar suatu atom, yang berperan
dalam pembentukan ikatan kimia. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat-sifat
kimia dari suatu unsur.
Contoh: Tentukan elektron valensi dari atom 39
19 K !
Jawab: Konfigurasi elektron dari atom K dengan nomor atom 19 adalah 2 8 8 1, maka
elektron valensinya adalah 1.

6. Isotop, Isobar, dan Isoton.

10
a. Isotop adalah atom-atom suatu unsur yang memiliki jumlah proton atau nomor atom
sama. Contohnya adalah isotop karbon, yaitu 126C , 136Cdan 146C.
b. Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama. Contohnya isobar 146C
dengan 147Na .
c. Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama. Contohnya adalah isoton
antara atom 39 40
19 K dan 20 Ca yang memiliki jumlah neutron = 20.

B. Sistem Periodik Unsur

1. Penentuan Letak Unsur dalam Sistem Periodik Unsur berdasarkan Konfigurasi Elektron.
Di alam ini telah banyak ditemukan banyak sekali unsur dengan sifat kimia dan sifat fisika
yang beraneka ragam. Diantara unsur-unsur yang telah ditemukan mempunyai kemiripan
sifat fisika dan kimia, sehingga para ahli kimia membuat suatu daftar unsur dengan pola
tertentu yang disebut Sistem Periodik Unsur (SPU). Sistem periodik modern yang kita
gunakan sekarang ini disusun berdasarkan kenaikan nomor attom dan kemiripan sifat unsur.
Pada sistem periodik modern terdapat dua lajur sebagai berikut:
a. Lajur Vertikal (golongan)
Golongan dibagi menjadi dua sebagai berikut:
- Golongan utama (golongan A): IA – VIIIA
- Golongan transisi (golongan B): IB – VIIIB
b. Lajur Horisontal (periode)
Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode yaitu 3 periode pendek, 2 periode
panjang, 1 periode sangat panjang dan 1 periode belum lengkap. Terdapat unsur-unsur
golongan lantanida yaitu unsur-unsur yang terletak pada periode 6 dengan nomor atom
58 sampai 71 dan unsur-unsur golongan aktinida yaitu unsur-unsur yang terletak pada
periode 7 dengan nomor atom 90 sampai 103.
Letak unsur dalam Sistem Periodik Unsur dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi
elektron. Golongan suatu unsur dapat ditentukan berdasarkan jumlah elektron valensi
sedangkan periode ditentukan berdasarkan jumlah kulit yang berisi elektron dari suatu
unsur.
Contoh: Tentukan letak unsur berikut dalam Sistem Periodik Unsur:
❑ ❑
a. 13Al b. 19 K
Jawab:

a. 13Al mempunyai konfigurasi elektron: K L M
2 8 3
Jumlah kulitnya ada 3 yaitu kulit K, L dan M, maka periode = 3

Elektron valensinya = 3, maka unsur 13 Al dalam Sistem Periodik Unsur terletak pada
golongan IIIA periode 3.

b. 19K mempunyai konfigurasi elektron: K L M N
2 8 8 1
Jumlah kulitnya ada 4 yaitu kulit K, L, M dan N, maka periode = 4

Elektron valensinya = 1, maka unsur 19K dalam Sistem Periodik Unsur terletak pada
golongan IA periode 4.

Tugas V:

11
1. Tuliskan konfigurasi elektron dalam kulit atom untuk atom-atom pada tabel berikut:

2.
Diketahui unsur-unsur dengan notasi atom sebagai berikut:

a. Tentukan jumlah proton, neutron, dan elektron dalam masing-masing atom tersebut
b. Kelompokkan atom-atom tersebut yang termasuk isotop, isobar, dan isoton.

3. Tentukan konfigurasi elektron unsur-unsur berikut dan tentukan letaknya dalam sistem
periodik unsur.

12

Anda mungkin juga menyukai