Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN HIPERTENSI
TRI AYUNDA / 181101019
Email : triayunda@gmail.com
ABSTRAK

Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi keperawatan.


(Kozier, 2011). Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan yang telah
direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah,
mengurangi, dan menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah
keperawatan dan kesehatan.(Zaidin Ali,2014). Metode : Jenis metode penelitian ini adalah
dengan metode eksplorasi bebas dan juga pendekatan jurnal. Sumber data yang dimuat berupa
pengumpulan bahas pustaka tentang langkah-langkah dalam melakukan pengkajian
keperawatan untuk meningkatkan derajat keselamatan pasien. Hasil : Hasil yang ingin dicapai
adalah penerapan pelaksanaan asuhan keperawatan hipertensi yang benar. Tujuan : Tujuan
yang ingin dicapai dalam metode ini adalah menjelaskan tentang bagaimana melakukan
pengkajian yang benar dan akurat sehingga dapat meningkatkan derajat keselamatan pasien di
rumah sakit.
Kata kunci : Asuhan keperawatan, penerapan pelaksanaan asuhan keperawatan, hipertensi

LATAR BELAKANG keperawatan, dimana perawat


melakukan tindakan yang diperlukan
Implementasi keperawatan adalah untuk mencapai tujuan dan hasil yang
serangkaian kegiatan yang dilakukan diperkirakan dari asuhan keperawatan
oleh perawat untuk membantu klien dari (Potter & Perry 1997, dalam Haryanto,
masalah status kesehatan yang dihadapi 2007). Implementasi keperawatan
kestatus kesehatan yang lebih baik yang adalah serangkaian kegiatan yang
menggambarkan kriteria hasil yang dilakukan oleh perawat untuk
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter membantu klien dari masalah status
& Perry, 1997). Implementasi adalah kesehatan yang dihadapi ke status
fase ketika perawat kesehatan yang lebih baik yang
mengimplimentasikan intervensi menggambarkan kriteria hasil yang
keperawatan. (Kozier, 2011). diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
Implementasi merupakan langkah & Perry, 2011). Implementasi
keempat dari proses keperawatan yang keperawatan adalah serangkaian
telah direncanakan oleh perawat untuk kegiatan yang dilakukan oleh perawat
dikerjakan dalam rangka membantu untuk membantu klien dari masalah
klien untuk mencegah, mengurangi, dan status kesehatan yang dihadapi kestatus
menghilangkan dampak atau respons kesehatan yang lebih baik yang
yang ditimbulkan oleh masalah menggambarkan kriteria hasil yang
keperawatan dan kesehatan.(Zaidin diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
Ali,2014). Implementasi keperawatan & Perry, 1997). Implementasi adalah
adalah kategori dari perilaku pelaksanaan dari rencana intervensi
untuk mencapai tujuan yang spesifik Technical implementations. Meliputi
(Iyer et al., 1996). Implementasi pemberian perawatan kebersihan kulit,
keperawatan adalah kategori dari melakukan aktivitas rutin keperawatan,
perilaku keperawatan, dimana perawat menemukan perubahan dari data dasar
melakukan tindakan yang diperlukan klien, mengorganisir respon klien yang
untuk mencapai tujuan dan hasil yang abnormal, melakukan tindakan
diperkirakan dari asuhan keperawatan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan
(Potter & Perry 1997, dalam Haryanto, rujukan, dan lain-lain. Jenis
2007). Implementasi keperawatan implementasi keperawatan Sedangkan
adalah serangkaian kegiatan yang dalam melakukan implementasi
dilakukan oleh perawat untuk keperawatan, perawat dapat
membantu klien dari masalah status melakukannya sesuai dengan rencana
kesehatan yang dihadapi ke status keperawatan dan jenis implementasi
kesehatan yang lebih baik yang keperawatan. Dalam pelaksanaannya
menggambarkan kriteria hasil yang terdapat tiga jenis implementasi
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter keperawatan, antara lain: Independent
& Perry, 2011). Implementasi implementations.Adalah implementasi
keperawatan adalah kegiatan yang diprakarsai sendiri oleh perawat
mengkoordinasikan aktivitas pasien, untuk membantu klien dalam mengatasi
keluarga, dan anggota tim kesehatan masalahnya sesuai dengan kebutuhan,
lain untuk mengawasi dan mencatat misalnya: membantu dalam memenuhi
respon pasien terhadap tindakan activity daily living (ADL),
keperawatan yang telah dilakukan memberikan perawatan diri, mengatur
(Nettina, 2002). Tipe implementasi posisi tidur, menciptakan lingkungan
keperawatanSecara garis besar terdapat yang terapeutik, memberikan dorongan
tiga kategori dari implementasi motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-
keperawatan (Craven dan Hirnle, 2000) sosio-spiritual, perawatan alat invasive
antara lain: Cognitive implementations. yang dipergunakan klien, melakukan
Meliputi pengajaran atau pendidikan, dokumentasi, dan lain-lain.
menghubungkan tingkat pengetahuan Interdependen/ Collaborative
klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, implementations. Adalah tindakan
membuat strategi untuk klien dengan keperawatan atas dasar kerjasama
disfungsi komunikasi, memberikan sesama tim keperawatan atau dengan
umpan balik, mengawasi tim tim kesehatan lainnya, seperti dokter.
keperawatan, mengawasi penampilan Contohnya dalam hal pemberian obat
klien dan keluarga, serta menciptakan oral, obat injeksi, infus, kateter urin,
lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain naso gastric tube (NGT), dan lain-lain.
lain. . Interpersonal implementations. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, ini misalnya dalam pemberian obat
meningkatkan pelayanan, menciptakan injeksi, jenis obat, dosis, dan efek
komunikasi terapeutik, menetapkan samping merupakan tanggungjawab
jadwal personal, pengungkapan dokter tetapi benar obat, ketepatan
perasaan, memberikan dukungan jadwal pemberian, ketepatan cara
spiritual, bertindak sebagai advokasi pemberian, ketepatan dosis pemberian,
klien, role model, dan lain lain. dan ketepatan klien, serta respon klien
setelah pemberian merupakan tanggung melakukan pengkajian keperawatan
jawab dan menjadi perhatian perawat. untuk meningkatkan derajat
Dependent implementations.Adalah keselamatan pasien . Metode ini
tindakan keperawatan atas dasar rujukan memuat langkah-langkah dalam
dari profesi lain, seperti ahli gizi, pengumpulan data agar akurat dan jelas
physiotherapies, psikolog dan untuk meneggakan diagnosa
sebagainya, misalnya dalam hal: keperawatan dan melakukan intervensi
pemberian nutrisi pada klien sesuai yang benar.
dengan diit yang telah dibuat oleh ahli
gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) HASIL
sesuai dengan anjuran dari bagian Kategori dalam Implementasi
fisioterapi. Prinsip implementasi Keperawatan ,Menurut Craven dan
keperawatan Hirnle (2000) secara garis besar
terdapat tiga kategori dari implementasi
TUJUAN
keperawatan, antara lain: 1. Cognitive
Tujuan yang ingin dicapai dalam implementations, meliputi pengajaran/
metode ini adalah menjelaskan tentang pendidikan, menghubungkan tingkat
bagaimana melakukan pengkajian yang pengetahuan klien dengan kegiatan
benar dan akurat sehingga dapat hidup sehari-hari, membuat strategi
meningkatkan derajat keselamatan untuk klien dengan disfungsi
pasien di rumah sakit. Dari beberapa komunikasi, memberikan umpan balik,
kasus banyak terjadi kesalahan saat mengawasi tim keperawatan,
melakukan diagnosa keperawatan mengawasi penampilan klien dan
karena pada saat mengkaji pasien keluarga, serta menciptakan lingkungan
kurang akurat dan tidak mengikuti sesuai kebutuhan, dan lain lain. 2.
langkah-langkah dari pengkajian, jika Interpersonal implementations, meliputi
ingin melakukan proses keperawatan koordinasi kegiatan-kegiatan,
yang benar maka langkah awal yang meningkatkan pelayanan, menciptakan
harus dimiliki seorang perawat adalah komunikasi terapeutik, menetapkan
mengkaji data-data dari pasien agar jadwal personal, pengungkapan
mengetahui sumber masalah yang perasaan, memberikan dukungan
dihadapi oleh pasien. Dan dapat spiritual, bertindak sebagai advokasi
melakukan intervensi kepada pasien klien, role model, dan lain lain. 3.
yang tepat sesuai dengan masalah Technical implementations, meliputi
pasien . pemberian perawatan kebersihan kulit,
melakukan aktivitas rutin keperawatan,
menemukan perubahan dari data dasar
METODE klien, mengorganisir respon klien yang
abnormal, melakukan tindakan
Jenis metode penelitian ini adalah keperawatan mandiri, kolaborasi, dan
dengan metode eksplorasi bebas dan rujukan, dan lain-lain. (bulechek, 2013).
juga pendekatan jurnal. Sumber data Implementasi keperawatan adalah
yang dimuat berupa pengumpulan bahas serangkaian kegiatan yang dilakukan
pustaka tentang langkah-langkah dalam oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi Pengertian implementasi keperawatan
kestatus kesehatan yang lebih baik yang Implementasi keperawatan adalah
menggambarkan kriteria hasil yang pelaksanaan rencana keperawatan oleh
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter perawat dan pasien (Riyadi, 2010).
& Perry, 1997). Implementasi adalah Implementasi keperawatan adalah
pelaksanaan dari rencana intervensi serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang spesifik oleh perawat untuk membantu klien dari
(Iyer et al., 1996). Menurut Wilkinson masalah status kesehatan yang dihadapi
(2007) implementasi yang bisa kestatus kesehatan yang lebih baik yang
dilakukan oleh perawat terdiri dari: menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
a. Do (melakukan), implementasi
& Perry, 1997). Implementasi
pelaksanaan kegiatan dibagi dalam
keperawatan adalah pengelolaan dan
beberapa kriteria yaitu:
perwujudan dari rencana keperawatan
1) Dependen Interventions: yang telah disusun pada tahap
dilaksanakan dengan mengikuti order perencanaan (Setiadi, 2012).
dari pemberi perawatan kesehatan lain.
Implementasi adalah fase ketika
2) Collaborative (interdependen): perawat mengimplimentasikan
interpensi yang dilaksanakan dengan intervensi keperawatan. (Kozier, 2011).
professional kesehatan lainnya. Implementasi merupakan langkah
keempat dari proses keperawatan yang
3) Independent (autonomous) telah direncanakan oleh perawat untuk
Intervention: intervensi dilakukan dikerjakan dalam rangka membantu
dengan melakukan nursing orders dan klien untuk mencegah, mengurangi, dan
sering juga digabungkan dengan order menghilangkan dampak atau respons
dari medis yang ditimbulkan oleh masalah
b. Delegate (mendelegasikan): keperawatan dan kesehatan.(Zaidin
pelaksanaan order bisa didelegasikan Ali,2014)
hanya saja ada beberapa tanggung Implementasi keperawatan adalah
jawab yang perlu dicermati oleh kategori dari perilaku keperawatan,
pemberi delegasi yaitu apakah tugas dimana perawat melakukan tindakan
tersebut tepat untuk didelegasikan, yang diperlukan untuk mencapai tujuan
apakah komunikasi tepat dilakukan, dan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
apakah ada supervise atau pengecekan keperawatan (Potter & Perry 1997,
aktivitas yang didelegasikan. dalam Haryanto, 2007).
c. Record (mencatat), pencatatan Implementasi keperawatan adalah
bisa dilakukan dengan berbagai format serangkaian kegiatan yang dilakukan
tergantung pilihan dari setiap institusi. oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi
ke status kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kriteria hasil
PEMBAHASAN yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam
Potter & Perry, 2011).
2) Pedoman implementasi keperawatan asuhan.Dokumentasi dalam catatan
perawatan kesehatan terdiri atas
Pedoman implementasi keperawatan
deskripsi tindakan yang
menurut Dermawan (2012) sebagai
diimplementasikan dan respon pasien
berikut:
terhadap tindakan tersebut. Tindakan
Tindakan yang dilakukan konsisten yang tidak diimplementasikan juga
dengan rencana dan dilakukan setelah dicatat disertai alasan. Dokumentasi
memvalidasi rencana.Validasi rencana asuhan untuk meningkatkan
menentukan apakah rencana masih kesinambungan asuhan dan untuk
relevan, masalah mendesak, berdasar mencatat perkembangan pasien guna
pada rasional yang baik dan mencapai kriteria hasil.
diindividualisasikan. Perawat
memastikan bahwa tindakan yang
KESIMPULAN
sedang diimplementasikan, baik oleh Implementasi keperawatan adalah
pasien, perawat atau yang lain, pelaksanaan rencana keperawatan oleh
berorientasi pada tujuan dan hasil. perawat dan pasien (Riyadi, 2010).
Tindakan selama implementasi Implementasi keperawatan adalah
diarahkan untuk mencapai tujuan. serangkaian kegiatan yang dilakukan
b) Keterampilan interpersonal, oleh perawat untuk membantu klien dari
intelektual dan teknis dilakukan dengan masalah status kesehatan yang dihadapi
kompeten dan efisien di lingkungan kestatus kesehatan yang lebih baik yang
yang sesuai. Perawat harus kompeten menggambarkan kriteria hasil yang
dan mampu melaksanakan keterampilan diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
ini secara efisien guna menjalankan & Perry, 1997). Implementasi
rencana. Kesadaran diri dan kekuatan keperawatan adalah pengelolaan dan
serta keterbatasan perawat menunjang perwujudan dari rencana keperawatan
pemberian asuhan yang kompeten dan yang telah disusun pada tahap
efisien sekaligus memerankan peran perencanaan (Setiadi, 2012).
keperawatan profesional. Implementasi adalah fase ketika
perawat mengimplimentasikan
c) Keamanan fisik dan psikologis pasien intervensi keperawatan. (Kozier, 2011).
dilindungi. Selama melaksanakan Implementasi merupakan langkah
implementasi, keamanan fisik dan keempat dari proses keperawatan yang
psikologis dipastikan dengan telah direncanakan oleh perawat untuk
mempersiapkan pasien secara adekuat, dikerjakan dalam rangka membantu
melakukan asuhan keperawatan dengan klien untuk mencegah, mengurangi, dan
terampil dan efisien, menerapkan menghilangkan dampak atau respons
prinsip yang baik, yang ditimbulkan oleh masalah
mengindividualisasikan tindakan dan keperawatan dan kesehatan.(Zaidin
mendukung pasien selama tindakan Ali,2014).
tersebut.
REFERENSI
d) Dokumentasi tindakan dan respon
pasien dicantumkan dalam catatan
perawatan kesehatan dan rencana
Dermawan. (2013). Pengantar Misbahatul, E. Anggraini, Y &
Keperawatan Profesional.
Jakarta : Gosyen Publising. Purwaningsih (2010).

Deswani. (2009). Proses Analisis Faktor Penyebab

Keperawatan dan Berpikir Pelaksanaan

Kritis. Jakarta: SalembaMedika. Pendokumentasian

Dinarti, Aryani. R, Nurhaeni.H, Asuhan Keperawatan

dkk. (2009). Dokumentasi Berdasarkan Balanced

Keperawatan. Jakarta. Scorecard. Jurnal Ners.

TIM. Vol 5, No. 1.

Muttaqin, Arif. (2010).

Hidayat, A. A. A. (2011). Pengkajian Keperawatan

Pengantar Konsep Dasar Aplikasi pada Praktik

Keperawatan. Edisi 2. Klinik. Jakarta: Selamba

Jakarta: SalembaMedika. Medika.

Kozier, Barbara. (2010). Buku NANDA. (2018). Nursing

Ajar Fundamental Diagnoses: Definitions &

Keperawatan, Konsep, Classification 2018-2020.

Proses, dan Praktik. Philadelphia: NANDA

Edisi7. Jakarta: EGC. International.

Potter, Perry, (2009). Nursalam. (2009). Proses dan

Fundamental Dokumentasi Keperawatan.

Keperawatan. Buku 3 Edisi 2. Jakarta : Salemba

Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.

Medika.
Putri, Ardi Astuti. (2014). Trend Keperawatan. Jember:

dan Issu Keperawatan. Bogor: Jember University Press.

In Media. Simamora, R. H. (2019).

Menjadi Perawat yang:


Rohmah, N. dan Walid, S.
CIH’HUY. Surakarta:
(2009). Proses
Kekata Publisher.
Keperawatan, Teori dan
Simamora, R. H. (2008). Peran
Aplikasi Dilengkapi
Manajer Dalam
dengan Petunjuk Praktis
Pembinaan Etika Perawat
Penyusunan Proses
Pelaksana Dalam
Keperawatan dan
Peningkatakan Kualitas
Dokumentasi NANDA-
Pelayanan Asuhan
NOC-NIC. Jogjakarta:
Keperawatan. Jurnal
Arrus Media.
IKESMA.
Sumijatun. (2010). Konsep
Suarli dan Baktiar. (2009).
Dasar Menuju
Managemen
Keperawatan Profesional.
Keperawatan Dengan
Jakarta: Trans Info Media.
Pendekatan Praktis.

Simamora, R. H. (2009). Jakarta : Erlangga.

Dokumentasi Proses Susiana, Endang. Wahyuni, E.

Keperawatan. Jember: D. & Asmoro, C. P.

Jember University Press. (2019). Faktor Yang

Simamora, R. H. (2010). Berhubungan Dengan

Komunikasi dalam Mutu Pendokumentasian


Asuhan Keperawatan.

Fundamental And

Management Nursing

Journal. Vol. 2 No.1.

Tarnoto dan wartonah. (2006).

Kebutuhan Dasar

Mansaia Dan Proses

Keperawatan. Edisi 3.

Jakarta. Selamba Medika

Anda mungkin juga menyukai