Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH
NAMA : Yohana Desi Roi
KELAS : TINGKAT 3 REGULER B
NIM : PO 530320118453

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


KUPANG
PRODI D-III KEPERAWATAN
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Selasa 20 oktober
Oleh : Yohana Desi Roi

A. Identitas
Identitas klien
Nama : Tn. J
Usia : 20 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Protestan
Alamat : Jalan bejawa
Tanggal masuk : 19 juni 2020
Identitas penanggung jawab
Nama : Nn. M
Usia : 19 tahun
Alamat : jalan bejawa
Hubungan dengan klien : SodariPasien

B. Alasan Masuk
Klien dibawa keluarga ke RS dengan keluhan semenjak ditinggal sosok seorang
Ayah klien sering melamun, susa tidur, dan tidak mau merawat diri.
Masalah keperawatan : deficit perawatan diri

C. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,50C
RR : 21x/menit
2. Ukuran
BB : 50 kg TB : 160 cm
3. Keluhan fisik : klien tidak ada memiliki keluhan fisik

D. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: klien

: meninggal

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai anggota tubuh pada bagian tangan.
b. Identitas
Klien mengatakan puas menjadi anak laki-laki pertama
c. Peran
Klien mengatakan puas menjadi anak pertama dari 2 bersaudara.
d. Ideal diri
Klien mengatakan waktu kecil mempunyai cita-cita menjadi seorang
polisi.
e. Harga diri
Selama dirumah klien merasa minder, tidak percaya diri untuk bergaul
karena klien sering dihina oleh tetangganya dan klien sering menyendiri
dirumah.

3. Hubungan social
a. Orang dekat : orang tua dan adiknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok : klien selama sakit tidak ikut
kegiatan dimasyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien jarang
berkomunikasi dengan orang lain dan suka menyendiri.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien berkeyakinan agama islam
b. Kegiatan ibadah : klien selama sakit tidak pernah beribadah

5. Status mental
a. Klien terlihat tidak rapi : tidak memotong kuku, dan jarang menggosok
gigi, makan dan mandi harus disuruh, pakaian kusut, rambut tidak disisir,
rambut berketombe.
Masalah keperawatan : deficit perawatan diri
b. Pembicaraan : kadang tidak nyambung, tidak focus.
Menarik diri : menarik diri.
c. Aktivitas motorik : klien tampak lesu, dapat bergerak dan berjalan dengan
bebas namun gerakan pelan-pelan. Selama di RS klien melakukan
aktivitas sehari-hari seperti mandi, menggosok gigi dan mencuci rambut
tetapi harus dimotivasi dulu oleh perawat.
d. Alam perasaan : klien mengatakan perasaannya biasa saja
e. Afek : afek klien datar saat diajak berbicara tentang sedih dan senang tidak
ada perubahan roman muka, ada respon saat di wawancara, pandangan
tidak mau melihat yang mengajak berbicara, pandangan kosong.
Masalah keperawatan : menarik diri
f. Interaksi selama wawancara : saat wawancara klien mau diajak
komunikasi, kontak mata kurang focus, klien menghindari percakapan.
g. Persepsi : tidak ada kelainan dalam persepsi
h. Proses piker : pada saat wawancara klien mampu menjawab apa yang
ditanyakan perawat namun sesekali pertanyaan harus diulangi.
i. Isi pikir : tidak terjadi gangguan
j. Tingkat kesadaran : klien terkadang tampak bingung, menjawab
pertanyaan tidak konsisten.
k. Memori : klien mampu mengingat kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dirumah, orang-orang terdekat dan pada saat diantar ke RS.

6. Kebutuhan persiapan pulang


a. Makan
Klien mengatakan makan 3x sehari sesuai porsi yang disediakan RS.
b. BAB/BAK
Klien mengatakan biasanya BAB 1x sehari, BAK kurang lebih 4-5x
sehari. Tidak ada keluhan.
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari selama di RS
d. Berpakaian
Klien tampak bersih, menggunakan pakaian yang disediakan oleh RSJ dan
mampu sisir rambut dan memotong kuku sendiri.
e. Kebersihan diri
Klien tampak bersih dan rapi
f. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan pada malam hari tidur 7-8 jam, siang hari sekitar 1-2
jam.
g. Penggunaan obat
Klien minum obat 2x sehari

7. Mekanisme koping
a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien tidak dapat bersosialisasi dengan klien lain, keluarga maupun
perawat
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien jarang bergaul dan hanya memiliki sedikit teman, klien lebih suka
berdiam dirumah.
c. Masalah dengan pendidikan
Tidak ada
d. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan dan menyadari bahwa keluarganya adalah keluarga
tidak mampu

8. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui tentang cara mengatasi masalah yang dihadapi.
Masalah keperawatan : deficit perawatan diri

9. Masalah Keperawatan
1) Deficit perawatan diri
2) Harga diri rendah
3) Isolasi social
4) Koping individu tidak efektif
10. Pohon masalah
Isolasi social

Deficit perawatan diri

Kurangnya dukungan keluarga

ANALISA DATA
No. Hari/tgl Data fokus Masalah
1. Selasa, 20 DS : klien mengatakan dirumah sakit Isolasi social : menarik diri
oktober jarang berkomunikasi dengan temannya
2020 atau perawat, klien lebih suka diam dan
menyendiri Di ruangan.
DO : afek klien datar saat diajak bercerita
tentang sedih dan senang, pandangan
tidak focus, tidak mau melihat yang
mengajak berbicara, klien tidak dpat
bersosialisasi dengan klien lain.

Selasa, 20 DS : klien mengatakan jika mau mandi Deficit perawatan diri


oktober harus disuruh oleh perawat atau keluarga
2020 pasien makan harus disuruh, pakaian
kusut, rambut tidak disisir, kuku panjang
bau dan kotor.

11. Diagnose keperawatan


a. Deficit perawatan diri
b. Harga diri rendah
Diagnose Rencana tindakan Criteria evaluasi
Tujuan
Deficit Tujuan umum : klien Klien menunjukan tanda-tanda
perawatan bisa mandi secara percaya kepada perawat :
diri mandiri Wajah cerah dan tersenyum,
Tujuan khusus : klien mau berkenalan, ada kontak
bisa membina mata, menerima kehadiran
hubungan saling perawat dan bersedia bercerita.
percaya dengan
perawat

IMPLEMENTASI
Nama : Tn J
Umur : 20 tahun

Hari/tanggal/jam diagnosa Tindakan Respon TTD


Selasa, 20 okt 1 DS : klien mengatakan S : klien jarang
2020 jarang berkomunikasi berbicara dengan
10.15 dengan teman-temannya, teman, klien lebih
klien lebih suka menyendiri. suka menyendiri.
DO : klien tidak kooperatif, O : klien tidak
tidak ada kontak mata, kooperatif, tidak
pandangan tidak focus jika ada kontak mata,
diajak berbicara, klien tidak tidak focus, tidak
dapat bersosialisasi dengan mampu
teman. bersosialisasi.
A : klien mampu
Diagnose : deficit membina
keperawatan diri hubungan saling
Tindakan SP 1 : percaya dengan
- Beri salam setiap perawat dan teman-
interaksi temannya
- Perkenalkan nama P : agar klien
- Tanya masalah dan mampu berlatih
perasaan hari ini cara berkenalan
- Buat interaksi yang denga teman-
jelas teman sesuai
- Dengar ungkapan jadwal yaitu sering
perasaan klien dilakukan berulang
- Penuhi kebutuhan kali.
dasar klien

DS : klien mengatakan jika


mau mandi dan
makan harus disuruh
oleh perawat.
DO : klien terlihat jarang
berhias, rambut
Rabu, 21okt 2020 kusut, baju kusut,
09.00 rambut berketombe.

S : klien
mengatakan jika
mau mandi harus
disuruh dulu oleh
DS : klien mengatakan perawat
sudah mampu melakukan O : saat di RS
perawatan diri dengan cara pasien mampu
mandi 1-2 kali sehari, melakukan cara-
dilakukan pada waktu pagi cara perawatan diri
dan sore, mandi di kamar yang baik jika
mandi, mandi menggunakan disuruh oleh
sabun mandi, gosok gigi, perawat
Rabu, 21okt 2020 gantu baju setelah mandi A : klien mampu
15.00 dan keramas. melakukan
DO : klien terlihat mampu perawatan diri
melakukan cara perawatan P : klien mampu
diri dengan benar. menyebutkan cara-
cara mandi yang
Diagnose keperawatan : benar.
deficit perawatan diri

Tindakan Sp2 S : klien


- Menjelaskan mengatakan sudah
manfaat dari mampu melakukan
perawatan diri perawatan diri
- Mengajarkan yang baik dan
perawatan diri yang benar.
baik dan benar O : klien kelihatan
rapi dan bersih.
A : klien tampak
bisa merawat diri
dengan cara mandi,
menggosok gigi,
berpakaian, dan
keramas.
P : agar klien
melakukan dengan
baik dan benar aka
sesuai jadwal yaitu
di lakukan 2x
sehari setiap pagi
dan soore.

Anda mungkin juga menyukai