Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 17.01.031.085
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan
(surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta
sebagai lembaga yang berfungsi untuk melancarkan aliran lalu lintas pembayaran
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvensional dan syariah. Bank syariah adalah perbankan yang segala
sesuatu menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
secara konvensional yang mana dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
Kegiatan utama bank konvensional adalah menerima dana dari masyarakat dalam
1
2
bentuk giro, tabungan dan deposito, serta menyalurkan kembali dana yang
diterima dari masyarakat kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman baik untuk
konsumtif, modal kerja, atau investasi. Atas kegiatan penghimpunan dana dari
atas dana yang disalurkam kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman, maka
keuangan bank membutuhkan informasi yang dapat dipahami, relevan, andal dan
dapat dibandingkan dalam mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja bank serta
2004). Kondisi kesehatan bank atau kinerja pada suatu bank dapat kita analisis
dana pada saham bank tersebut. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan
disebut dengan pemegang saham. Daya tarik yang ditawarkan saham beraneka
yang menjadi salah satu sasaran bagi bank untuk memperoleh dana dari
modal ini akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di
pasar modal. Bank harus mampu menawarkan saham yang telah memberikan
keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjadi
saham disebut juga sebagai pendapatan saham dan merupakan perubahahan nilai
harga saham periode t dengan t-1 yang berarti semakin tinggi perubahan harga
saham maka semakin tinggi return saham yang dihasilkan. Dengan semakin
banyak peminat untuk berinvestasi di bank maka semakin tinggi pula return
besar bagi para investor. Dalam penetapan harga saham yang diberikan pada
Dividen adalah laba atau keuntungan yang diterima oleh pemilik saham
yang berasal dari keuntungan perusahaan dalam menjalankan usaha selama satu
periode. Pemilik saham menerima dividen dalam keadaan utuh, tidak dipotong
oleh pajak sama sekali. Namun, jika perusahaan mengalami kerugian maka
perusahaan tidak akan bisa membayar atau membagikan dividen kepada pemilik
(RUPS). Dalam RUPS juga diumumkan mengenai laba atau kerugian yang
Untuk menilai return saham banyak faktor yang dapat digunakan sebagai
parameter, dari berbagai macam faktor tersebut antara lain adalah informasi
berbagai perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu
dalam laporan keuangan. Rasio keuangan menjadi salah satu alat oleh para
kreditur dan investor, rasio keuangan dapat digunakan dalam menentukan apakah
suatu perusahaan wajar untuk diberikan kredit atau untuk dijadikan lahan
investasi yang baik. Sedangkan bagi pihak manajemen, analisis rasio keuangan
Dengan demikian analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis,
pihak pemerintah, dan para pemakai lapoan keuangan lainnya dalam menilai
1. Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi
kewajiban pada bank. Termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur dan
5
risiko konsentrasi kredit. Untuk mengukur risiko kredit digunakan proxy Non
terhadap total kredit. Sebuah bank yang baik dapat ditandai dengan nilai NPL
yang rendah. Semakin tinggi nilai NPL mengindikasikan bahwa banyak dana
Performing Loan (NPL) atau risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan
terjadinya kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit
yang diberikan bank kepada debitur. Semakin tinggi rasio NPL maka
negatif bagi bank karena akan mengurangi jumlah modal yang dimiliki oleh
bank tersebut. Jika bank bermasalah maka para investor akan menarik
kembali dana yang telah diinvestasikan sehingga return saham bank tersebut
liabilitas yang jatuh waktu dari sumber pendanaan arus kas, dan/atau dari aset
6
dana pihak ketiga. Kredit yang dimaksud adalah kredit sebagaimana diatur
umum, sedangkan dana pihak ketiga yang dimaksud adalah dana yang
bersumber dari pihak ketiga seperti giro, tabungan, deposito namun tidak
termasuk giro dan deposito yang berasal antar bank. Loan to Deposit Ratio
(LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan terhadap
dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan
dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi
(Kasmir, 2010).
Semakin tinggi nilai LDR suatu bank berarti semakin besar laba suatu
bank, karena bank dinilai dapat menyalurkan dana pihak ketiga dengan baik.
Semakin besarnya laba suatu bank, maka para investor tertarik untuk
(BOPO). Rasio BOPO dinilai sebagai cerminan dari efisiensi suatu bank.
bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Hal ini dikarenakan, suatu bank
mencerminkan bahwa suatu bank tidak efisien karena bank dinilai tidak
dana mereka sehingga return saham akan menurun. Hasil penelitian mengenai
Ratio (CAR). CAR atau rasio kecukupan modal adalah perbandingan antara
modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko. Sebuah bank yang baik
mungkin terjadi. Semakin tinggi CAR suatu bank maka semakin baik
risiko yang mungkin terjadi, dan semakin tinggi CAR maka mengindikasikan
dalam mengukur kinerja bank adalah dengan melihat permodalan, dana pihak
ketiga, kredit, dan risiko operasional. OJK menyebutkan bahwa untuk mengukur
rasio permodalan digunakan proxy Capital Adequacy Ratio (CAR). Dapat dilihat
pada tabel 1.1 rasio CAR mengalami peningkatan dari 19,57% di tahun 2014
menjadi 20,98% di tahun 2015. Hal ini menandakan bahwa kondisi permodalan
dapat dikatakan baik. Untuk mengukur dana pihak ketiga digunakan proxy Loan
to Deposit Ratio (LDR) yaitu digunakan untuk menghitung seberapa besar dana
pihak ketiga (DPK) yang mampu ditarik oleh bank. Jika DPK semakin naik
mengindikasikan bahwa kinerja bank naik. Dapat dilihat pada tabel 1.1 jumlah
10
DPK di tahun 2015 naik sebesar 2,05% dari tahun 2014 yaitu dari Rp 4.144
bahwa kinerja bank sangat baik. Kemudian kredit juga menjadi indikator penting
dalam mengukur kinerja bank terutama menyangkut kredit macet. Proxy yang
digunakan yaitu Non Performing Loan (NPL). Dari data tabel 1.1 dapat kita lihat
bahwa rasio NPL gross naik sebesar 0,23% yaitu dari 2,04% di tahun 2014
menjadi 2,27%. Sedangkan NPL net naik sebesar 0,18% dari 0,98% di tahun
2014 menjadi 1,16% di tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasio kredit
bermasalah (NPL) relatif masih rendah dari batas aman NPL yaitu 5% yang
diteliti karena pada tabel 1.1 variabel ROA mengalami penurunan sebesar 0,16%
yaitu di tahun 2014 sebesar 2,85% menjadi 2,69% di tahun 2015 namun
dikatakan pada laporan profil industri perbankan OJK 2015 bahwa kinerja bank
sebesar 3,2% dari tahun 2014 yaitu sebesar 76,29% menjadi 79,49%. Hal ini
baik meskipun variabel ROA mengalami penurunan. Hal ini yang membuat
peneliti tertarik untuk meneliti CAR, LDR NPL dan BOPO dikarenakan rasio ini
penting untuk mengukur kinerja perbankan. Kinerja bank yang baik akan
11
memberikan sinyal yang positif (good news) yang secara tidak langsung akan
bahwa minimal CAR yaitu sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR). Terlihat pada data tabel 1.1 bahwa rata-rata CAR dari tahun 2015-2018
berada di atas 8%. Hal ini berarti nilai CAR sudah memenuhi syarat yang
ditentukan oleh OJK. Menurut Hasibuan (2009) Capital Adequacy Ratio (CAR)
adalah salah satu cara untuk menghitung apakah modal yang ada pada suatu bank
telah memadai atau belum. Semakin tinggi CAR semakin baik kinerja suatu
bank. Penyaluran kredit yang optimal akan menaikkan laba yang akhirnya
meningkatkan return saham. Modal bank merupakan bagian dari kegiatan bank
apabila kapasitas mesinnya terbatas maka sulit bagi bank untuk meningkatkan
bank adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit.
12
Dengan menggunakan rasio CAR yang cukup bank akan dapat beroperasi
sehingga terciptalah laba. Menurut teori sinyal besarnya modal suatu bank akan
tinggi CAR maka semakin baik kinerja perusahaan, hal ini berarti sinyal yang
diberikan adalah good news. Penyaluran kredit yang optimal, dengan asumsi
tidak terjadi macet akan menaikkan laba yang akhirnya akan meningkatkan
return saham, maka dari itu CAR akan berpengaruh positif terhadap return
saham.
return saham sedangkan menurut teori yang ada CAR berbanding lurus dengan
return saham. Dapat dilihat pada tabel 1.2 di tahun 2017 data CAR
menunjukkan bahwa rasio CAR berbanding lurus dengan return saham, yang
artinya semakin tinggi CAR maka return saham akan semakin meningkat.
Namun kenyataannya pada data tabel 1.2 kenaikan CAR di tahun 2017 yaitu
14/SEOJK.03/2017 batas aman LDR adalah di bawah 110%. Terlihat pada data
tabel 1.1 rata-rata LDR berada di bawah 110%. Hal ini mengindikasikan bahwa
LDR telah memenuhi standar dari OJK. Tingkat pengembalian dana terhadap
pinjaman yang dilakukan nasabah juga sangat berpengaruh terhadap tingkat laba
13
suatu bank. Menurut Kasmir (2014) Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang
besar sehingga laba akan meningkat. Dengan meningkatnya laba maka investor
Namun, pada tabel 1.2 di tahun 2016 LDR tidak sejalan atau
berbanding terbalik dengan return saham. Menurut teori yang ada, jika LDR
tinggi maka return saham akan meningkat. Kenyataannya LDR terus mengalami
penurunan persentase dari tahun 2015 sampai tahun 2017. Tahun 2015 sebesar
dengan nilai sebesar 0,33%. Hal ini menunjukkan bahwa antara teori dan
5%. Dapat dilihat pada data tabel 1.1 rata-rata NPL berada di bawah 5%. Hal ini
(2009) menyatakan bahwa Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio untuk
yang diberikan oleh bank. Kredit bermasalah tersebut yaitu kredit yang
14
kredit bermasalah itu sendiri dihitung secara kotor dengan tidak mengurangkan
Kredit yang diberikan kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk produk jasa
perbankan tersebut tidak baik atau tidak sehat. Hal ini akan menjadi sinyal bad
Dapat dilihat pada tabel 1.2 data NPL menunjukkan adanya perbedaan
antara teori dan kenyataan. Menurut teori NPL berpengaruh negatif terhadap
return saham, yang berarti semakin tinggi NPL maka return saham akan turun.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa semakin tinggi NPL maka return saham
semakin naik. Terbukti dalam tabel 1.1 pada data tahun 2016 yang menyatakan
bahwa NPL naik sebesar 2,03% dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 sebesar
1,82%. Sedangkan nilai return saham naik di tahun 2016 sebesar 0,33%
NPL turun sebesar 1,81% diikuti oleh menurunnya return saham sebesar 0,22%.
bawah 90%. Pada data 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata BOPO dari tahun 2015-
2018 berada di bawah 90%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa BOPO
telah memenuhi kriteria ketentuan OJK. Menurut Rivai dkk (2013) rasio Beban
kecil rasio BOPO akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat
yang diberikan baik (good news). Sehingga dapat dikatakan BOPO berbanding
Dilihat dari data pada tabel 1.2 bahwa rasio BOPO di tahun 2018
yaitu sebesar 82,22%. Dikatakan demikian karena rasio BOPO pada tahun 2015
yaitu sebesar 81,49% dan di tahun 2017 sebesar 78,64%. Menurut teori sinyal,
BOPO maka return saham semakin naik. Terbukti dengan naikknya BOPO di
tahun 2016 sebesar 82,22% diikuti oleh naikknya return saham sebesar 0,33% di
tahun 2016. Di tahun 2017 BOPO turun menjadi 78,64% diikuti oleh turunnya
return saham sebesar 0,22%. Menurut teori semakin kecil BOPO maka return
mengalami kenaikan di tahun 2016 dan return saham juga meningkat di tahun
tersebut. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara teori dan kenyataan
yang ada.
16
sebagai berikut :
Saham?
Return Saham.
Saham.
Saham.
Untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai kebulatan studi program
Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi
Sumbawa.
bidang perbankan.
mengembangkan ilmu.
jurnal, buku dan internet. Teori-teori yang dijadikan dasar pemikiran pada
penelitian ini meliputi: Saham, investasi di pasar modal, return saham, teori
(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Beban
2.1.1 Saham
1. Pengertian Saham
pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu
diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap
18
19
2. Jenis-jenis Saham
lain; ada klaim atas laba dan aset sebelumnya, dividen tetap selama
20
masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat
preferen yaitu:
tertentu.
kumulatif.
saham biasa.
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
efisien selama periode waktu yang tertentu (Hartono, 2008). Pasar modal
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
Menurut Tandelilin (2010) return saham adalah salah satu faktor yang
investor atas investasi yang dilakukannya yang terdiri atas dividen dan capital
1. Dividen saham
2. Dividen tunai
harga suatu saham yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian bagi
investor.
22
capital gain.
Return dibedakan menjadi dua, yaitu return yang telah terjadi yang
dihitung berdasarkan data historis dan return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor di masa yang akan datang. Return tersebut memilki dua
komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current
kerena selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya capital gain
23
suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki
lebih tinggi dari harga belinya. Return saham adalah keuntungan yang
diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham
dari suatu instrumen investasi. Return saham sangat tergantung dari harga
return saham.
oleh investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang akan
hutang, tingkat laba yang dicapai dan lain-lain kondisi internal perusahaan.
Pt −P(t−1)
Rt =
Pt −1
Keterangan:
Rt : Return saham
produk pasar oleh Akerlof and Arrow yang dikembangkan oleh equilibrum
signal oleh Spence (1973) yang menyatakan bahwa perusahaan yang baik
keuangan, bukan dari sebuah issue yang sedang terjadi. Kesesuaian suatu
pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan
news maupun bad news. Sinyal good news dapat berupa kinerja perusahaan
lihat dari pertumbuhan labanya dan tingkat return saham yang baik.
sebaliknya jika semakin banyak investor yang menarik dananya dari suatu
1. Pengertian Perbankan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti bunga dan
enhancement).
management.
Indonesia yaitu:
a. Bank Sentral
b. Bank umum
(commercial bank).
koperasi.
Indonesia.
a. Bank Devisa
b. Bank Non-Devisa
a. Bank Konvensional
b. Bank Syariah
a. Unit banking
b. Branch banking
c. Correspondency banking
pembayaran.
a. Agent of Trust
selalu aman dan dapat dicairkan kapan saja. Demikian pula sebaliknya,
b. Agent of Development
c. Agent of Service
manajemen. Oleh karena itu, untuk menilai kinerja perbankan ini perlu
Kinerja badan usaha merupakan satu hal yang sangat penting karena kinerja
ada. Sebagai suatu badan usaha, bank sangat berkepentingan untuk mencapai
(Rivai dkk, 2013). Kinerja bank dapat diukur dengan menganalisa laporan
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan lain serta materi penjelasan yang
manajemen.
35
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
macam yaitu:
1. Rasio Likuiditas
terhadap utang lancar. Aktiva yang dimaksud adalah aktiva yang akan
2. Rasio Aktivitas
3. Rasio Solvabilitas
tidak solvable ketika total hutang lebih besar dibandingkan dengan total
4. Rasio Profitabilitas
tertentu.
5. Rasio Pasar
semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) suatu bank, maka semakin
tinggi juga kinerja keuangan yang berarti semakin tinggi return saham bank
yang dihimpun oleh bank. Kredit merupakan kredit yang sebagaimana diatur
bank umum. Sedangkan yang dimaksud dana pihak ketiga adalah dana yang
berhasil dihimpun oleh bank mencakup giro, tabungan, dan deposito serta
tidak termasuk giro dan deposito antar bank. Sesuai Surat Edaran Otoritas
deposan atas dana yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit
kepada pihak lain. Semakin tinggi rasio LDR maka mencerminkan makin
tingginya laba suatu bank karena bank dinilai dapat menyalurkan dana pihak
38
Kredit
adapun formula untuk LDR sebagai berikut : LDR =
Dana pihak ketiga
akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada
debitur. Semakin tinggi rasio NPL maka semakin buruk kualitas kredit yang
besar. Apabila Non Performing Loan (NPL) naik maka akan berdampak
negatif bagi bank karena akan mengurangi jumlah modal yang dimiliki oleh
bank tersebut. Semakin kecil Non Performing Loan (NPL) maka semakin
kecil risiko kredit yang dimiliki oleh bank atau perusahaan tersebut.
mengatasi kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Risiko kredit suatu
bank merupakan salah satu risiko yang diterima dari usaha atau kegiatan
39
menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah di bawah 90%, karena
jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati angka 100% maka bank
CAMELS terhadap return saham (studi kasus pada bank listed di BEI
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier multipel data panel.
NPL, LDR, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan CAR terhadap return
bahwa NPL, CAR, dan ROA tidak berpengaruh terhadap return saham.
CAR (X1) H1
NPL (X3) H3
BOPO (X4) H4
yang cukup dalam upaya untuk melindungi dari risiko, sehingga minat
45
modal sendiri yang dapat digunakan untuk mengelola aktiva yang ada
perbandingan antara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga. Loan
to Deposit Ratio (LDR) yang tinggi artinya jumlah kredit yang telah
diberikan dan dibiayai dengan dana pihak ketiga serta mengukur tingkat
Likuiditas yang tinggi dalam hal ini telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia yaitu maksimal LDR sebesar 110%, maka hal tersebut akan
sinyal yang diberikan adalah good news sehingga investor akan melirik
Loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci
untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai
Salah satu fungsi dari bank adalah menyalurkan dana pihak ketiga ke
dengan teori sinyal, yang menunjukkan bahwa nilai NPL yang tinggi akan
saham dapat menurun. Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
return saham.
adalah aktivitas utama bank seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya
bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Semakin kecil rasio ini
usahanya.
yang kurang baik (bad news) terhadap pasar sehingga return sahamnya
METODE PENELITIAN
untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sugiyono (2016) hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab dan
3.3.1 Populasi
Indonesia (BEI) dalam kurun waktu penelitian (2015 sampai 2018). Jumlah
49
50
3.3.2 Sampel
positif.
51
1. Variabel Dependen
2. Variabel Independen
Ratio (XI), Loan to Deposit Ratio (X2), Non Performing Loan (X3),
1. Definisi Konseptual
pihak ketiga.
bank.
e. Return Saham
2. Definisi operasional
Keterangan :
54
a. Modal inti adalah modal yang terdiri dari modal inti utama
(Additional Tier 1)
cadangan tujuan.
masing.
Kredit
LDR ¿
Dana pihak ketiga
Keterangan :
pihak ketiga.
Keterangan :
lainnya.
Pt −P(t−1)
Rt =
P( t−1)
Keterangan :
Rt : Return saham
sampel survey. Survey yang dimaksud bukan survey lapangan, akan tetapi survey
sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji
(K-S). Model dengan nilai K-S jauh di bawah α = 0,05 maka berarti
2011).
b. Uji Multikolinieritas
kolonieritas 0,95.
c. Uji Autokorelasi
a) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka
d. Uji Heteroskedastisitas
adalah uji park, uji glejser, melihat pola grafik regresi, dan uji
3.6.3 Uji F
yang didapat akan tetap mendekati nilai parameternya serta efisien atau
signifikansi F hitung < 0,05. Apabila nilai signifikansi F hitung < 0,05
nilai signifikansi F hitung > 0,05 maka model regresi tidak layak atau
Keterangan :
61
Y = Return Saham
α = Konstanta
e = Disturbance Error
asumsi variabel bebas yang lain dalam keadaan tetap (cateris paribus).
1) Merumuskan hipotesis
Dimana df = v = n-1
n = jumlah sampel
b−B
th =
Sb
keterangan :
th = t hitung
B = koefisien parsial
b = koefisien regresi
Sb = standar deviasi
5) Membuat kesimpulan
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti
model regresi yang terbaik (Ghozali, 2011). Nilai adjusted R2 adalah nilai
yang digunakan.
nilai adjusted R2. Namun, jika pola baru dari penambahan variabel tersebut
Artinya jika erornya lebih besar, maka benar model tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Prawoto. 2017. Analisis regresi dalam penelitian ekonomi dan bisnis :
dilengkapi aplikasi SPSS & EVIEWS. PT Rajagrafindo Persada, Depok.
Booklet Perbankan Indonesia 2014 : https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-
dan-statistik/booklet-perbankan-indonesia/pages/booklet-perbankan-indonesia-
2014.aspx diakses pada tanggal 15 November 2019.
Darmadji, Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.
Jakarta : Salemba Empat
_________________. 2012. Pasar Modal di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta :
Salemba Empat.
Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan. Kedua. Bogor
Jakarta.Ghalia Indonesia.
Fahmi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan, Bandung : Alfabeta
Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim. 2005. Analisis investasi. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Hanafi . 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : (UUP) STIM YKPN.
Hasibuan. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : Bumi
Aksara.
Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta :
BPFE.
________. 2008.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. Yogyakarta :
BPFE.
________.2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketujuh. Yogyakarta.
BPFE.
Https://www.google.com/search?
q=rerangka+konseptual&oq=re&aqs=chrome.1.69i59l2j69i60l3.2621j0j4&clien
t=ms-android-samsung&souceid=chrome-mobile&ie=UTF-8. Diakses pada
tanggal 05 Januari 2020.
Https://www.google.com/amp/s/exponensial/.wordpress.com/2009/12/31/goodness-
of-fit/amp/. Diakses pada tanggal 11 Januari 2020.
Https://www.google.com/amp/s/agungbudisantoso.com/apa-perbedaan-r-square-r-
square-adjusted-dan-r-square-predicted/. Diakses pada tanggal 11 Januari 2020.
Https://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/undang-
undang/pages/undang-undang-nomor-21-tahun-2011-tentang-otoritas-jasa-
keuangan.aspx. Diakses pada tanggal 11 Januari 2020.
Https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-ojk/pages/pojk11-
kewajiban-penyediaan-modal-minimum-bank-umum.aspx
IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba 4.
Idroes, Sugiarto. 2006. Manajemen Resiko Perbankan.
Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan KualitasKantor
Akuntans Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan di BEJ”,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Universitas Diponegoro, Semarang.
Jones. 2007. Pengantar Kebijakan Publik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Juliana. Cepi. Yunus. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2017. JMBI vol.15 No 3 2019.
65