Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
CLARISA DESTY APSARI
20102122
PRODI AKUTANSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk
menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran
agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari berhasil tidaknya dakwah yang
dilaksanakan, sebagai ajaran yang menuntut penyampaian dan penyebaran. Setiap muslim senantiasa
berada dalam kisaran fungsi dan misi risalah melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar
lingkungan umat Islam, dengan memperhatikan akidah, akhlak, dan ketentuan lainya yang intinya sesuai
dengan konsep Islam.
Dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang beragam. Banyak para ahli ilmu
dakwah memberikan definisi menurut versi sudut pandang yang berbeda. Meskipun demikian akan lebih
terasa kalau semuanya itu saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan beberapa
devinisi dakwah Amrullah Ahmad berpendapat sebagai berikut : “Dakwah Islam merupakan aktualisasi
imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang
kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur utuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan
bertindak manusia pada dataran kenyataan indifidual dan sosio kultural dalam mengusahakan
terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tersebut.
Dalam proses dakwah perlu menggunakan metode, namun metode tersebut harus
disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Untuk itu dipertimbangkan metode yang akan digunakan dan
cara penerapannya, karena sukses dan tidaknya suatu program dakwah sering dinilai dari segi metode
yang dipergunakan. Hal ini disebabkan masalah yang dihadapi oleh dakwah semakin berkembang dan
kompleks, sehingga metode yang berhasil di suatu tempat tidak dapat dijadikan tolak ukur daerah lain .
Secara umum Allah telah memberikan pedoman tentang dasar metode dakwah, sebagaimana tercantum
dalam Al Qur‟an surat An – Nahl ayat 125 : “ Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia – lah
yang lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari jalan – Nya dan Dia – lah yang lebih mengetahui orang
– orang yang mendapat petunjuk “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui pengertian dakwah
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dakwah
3. Untuk mengetahui contoh dakwah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, kata dakwah merupakan bentuk masdar dari kata yad‟u (fi‟il
mudhari‟) dan da‟a (fi‟il madli) yang artinya adalah memanggil , mengundang , mengajak ,
menyeru , mendorong dan memohon . Secara terminologi , dakwah dapat dilihat dari pendapat
beberapa ahli antara lain:
a. Samsul Munir Amin menyebutkan bahwa dakwah merupakan bagian yang sangat esensial dalam
kehidupan seorang muslim, dimana esensinya berada pada ajakan dorongan (motivasi), rangsangan
serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama islam dengan penuh kesadaran
demi keuntungan dirinya dan bukan untuk kepentingan pengajaknya.
b. Wahidin Saputra menyebutkan dakwah adalah menjadikan perilaku muslim dalam menjalankan
Islam sebagaiagama rahmatan lil alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia.
c. Sayid Muhammad Nuh menyebutkan dakwah adalah bukan hanya terbatas pada penjelasan dan
penyampaian semata, namun juga meliputi pembinaan dan takwin (pembentukan) pribadi, keluarga,
dan masyarakat.
d. M. Munir dan Wahyu menyebutkan dakwah adalah aktivitas menyampaikan ajaran Islam,
menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan mungkar, serta memberi kabar gembira dan
peringatan bagi manusia.
Sedangkan menurut peneliti dakwah merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan
sengaja dan sadar dengan mengajak orang lain kejalan yang benar, yaitu berbuat baik dan mencegah
perbuatan munkar. Dari beberapa pengertian dakwah diatas, dapat dipahami bahwa pada prinsip
dakwah merupakan upaya mengajak, menganjurkan atau menyerukan manusia agar mau menerima
kebaikan dan petunjunk yang termuat dalam Islam. Atau dengan kata lain, agar mereka mau
menerima Islam sehingga mereka mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan baik di dunia maupun
akhirat.
B. Jenis-Jenis Dakwah
1. Dakwah Fardiah
Merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada individu lain (satu
orang) atau kepada banyak orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah
fardiah berlangsung tanpa adanya kesiapan dan tersusun secara tertib.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah adalah jenis dakwah yang dilaksanakan seseorang dengan media
lisan yang diarahkan kepada orang banyak dengan tujuan memberi pengaruh kepada
orang lain.
3. Dakwah bil-Lisan
Dakwah bil-Lisan yang adalah dakwah yang secara langsung disampaikan dalam
wujud lisan sehingga ada interaksi yang terjalin antara pemberi dakwah dengan orang
yang mendengarkan dakwah tersebut. Dengan dakwah lisan atau dakwah langsung,
seseorang bisa langsung mendengarkan dan memahami apa yang telah disampaikan oleh
pemberi dakwah, jika ada hal-hal yang belum dipahami, maka orang tersebut bisa
langsung menanyakan langsung hal tersebut agar lebih jelas dan mampu dipahami.
4. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-Hal merupakan dakwah yang mengutamakan perbuatan nyata.
Dakwah jenis ini dilaksanakan dengan maksud tidak cuma membuat pendengar
memahami arti yang disampaikan dari dakwah tersebut, tapi juga mengaplikasikan
berbagai perbuatan yang dicontohkan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, orang yang mendengarkan dakwah tidak cuma memaknai sebuah kebaikan dan
keburukan, tapi juga mampu melaksanakan nilai-nilai kebaikan tersebut dan menjauhkan
nilai-nilai keburukan dalam kehidupan sehari-harinya.
5. Dakwah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin
(dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet,
koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau
penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.
6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah Yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif
bijaksana, yakni melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah
bisa melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan
maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode
pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
C. Contoh Dakwah
Berikut merupakan salah satu contoh Dakwah.
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Yang saya hormati Bapak dewan guru, teman-teman seiman dan seagama yang saya cintai
Untuk mengawali jumpa kita saat ini, terlebih dahulu kita semua panjatkan puja dan puji syukur
kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sampai saat ini kita
masih ditakdirkan oleh Allah swt, menjadi orang iman dan islam. Mudah-mudahan nikmat iman dan
Islam ini benar-benar kita memiliki sampai akhir hayat.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, karena
beliaulah yang memperjuangkan Islam sampai ke penjuru pelosok dunia, sehingga kita bisa
membedakan perkara yang haq dan yang bathil, sehingga menjadi muslim , berkat hidayah Allah swt.
Semoga kita termasuk umat beliaw Nabi Muhammad saw.
Hadirin sekalian yang kami hormati!
Semua orang tentunya mendambakan bahagia bahagia dunia akhirat, dan untuk menempuh jalan
bahagia tidaklah hanya ditempuh dengan santai, bersenang-senang, penuh dengan hura-hura, dan
berbagai hal yang melanggar syariat Islam, akan tetapi haruslah ditempuh dengan jalan Ibadah yang
dilakukan sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah, baik dalam Al-qur’an, maupun sunnah Nabi
saw. Untuk itu kita berusaha dengan optimal untuk melaksanakan syariat-syariat Islam. Dan kita
berusaha menghindar dari segala yang menyimpang dari syariat Islam.
Hadirin sekalian yang kami cintai!
Kita semua telah sadar dan mengetahui, bahwasanya Allah menciptakan manusia hanyalah semata-
mata untuk beribadah kepada-Nya secara benar dan ikhlas. Namun sayang seribu sayang ada sebagian
hamba Allah yang dalam hidupnya menyimpang dari syariat Islam.
Hadirin sekalian yang kami cintai!
Kita semua telah sadar dan mengetahui, bahwasanya Allah menciptakan manusia hanyalah semata-
mata untuk beribadah kepada-Nya secara benar dan ikhlas. Namun sayang seribu sayang ada sebagian
hamba Allah yang dalam hidupnya menyimpang dari syariat Islam. Mereka merasa enggan beribadah
kepada Allah. Bahkan kadang sebagian hamba Allah yang beribadah kepada Allah, akan tetapi salah
alamat dan tujuan. Mereka mencari tujuan yang keliru, di samping mencari Ridha Allah juga mereka
ingin mencari keridhaan manusia, ingin disanjung, dipuji, dan juga ingin dia menjadi orang yang
popularitas. Bila hal semacam ini terdapat pada diri orang beriman, maka kita harus secepatnya sadar
dan mengetahui , bahwasanya seseorang beribadah semata-mata harus murni dan ditujukan
mengharap ridha Allah swt.
Ketahuilah, bahwasanya ibadah yang hanya diterima oleh Allah hanyalah semata mengharap Ridha-
Nya dan harus didasari dengan rasa ikhlas. Ikhlas berarti melakukan bebagai macam kebaikan hanya
mencari ridha Allah dan sesuai dengan syariat islam. Ibadah yang dilakukan tidak didasari dengan
ikhlas, maka akan sia-sia.