Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan
pendahuluan yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan keaslian penelitian.

A. Latar Belakang
Hipertensi menurut Nurman (2017) merupakan suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah atas normal yang ditunjukan oleh
angka systolic dan diastolic. Kejadian hipertensi menurut WHO (2012) dalam
Nurman (2017) pada tahun 2012 menunjukan, seluruh dunia sekitar 982 juta orang
atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan
26,1% wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia
setiap tahunya.
Faktor negatif penyakit Hipertensi menurut Smeltzer (2001) dalam
(Manuntung, 2018) manifestasi klinis hipertensi secara umum adalah:sakit kepala,
perdarahan hidung, vertigo, mual, muntah, perubahan pengelihatan, kesemutan pada
kaki dan tangan, sesak napas, kejang atau koma dan nyeri dada.
Penanganan Hipertensi menurut (Nurman, 2017) Relaksasi Otot Progresif
(PMR) adalah suatu metode untuk membantu menurunkan ketegangan otot sehingga
tubuh menjadi rileks. Pertama kali diperkenalkan oleh Edmund Jacobson, seorang
dokter dari Amerika Serikat.
Penanganan Hipertensi menurut Smeltzer & Bare (2002) dalam (Nurman,
2017) Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana melakukan napas
dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
Teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah.
Selama pasien menjalani pengobatan peran perawat dam pemberian asuhan
keperawatan adalah membantu penderita hipertensi untuk mempertahankan tekanan
darah pada tingkat optimal dan meningkatkan kualitas kehidupan secara maksimal
dengan cara memberi intervensi asuhan keperawatan sehingga dapat memperbaiki
kondisi kesehatan. Salah satu tindakan yang dapat diberikan untuk menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi adalah pemberian Teknik relaksasi nafas
dalam, mekanisme relaksasi nafas dalam pada system pernafasan berupa suatu
keadaan inspirasi dan frekuensi pernafasan menjadi 6-10 kali per menit sehingga
terjadi peningkatan renggang kardiopulmonari. (Izzo,2008) dalam (Nurman, 2017)
Untuk mengurangi tekanan darah yang tinggi pada penyakit hipertensi ada 2
metode yaitu: Relaksasi otot progresif (PMR). (Nurman, 2017) dan Teknik relaksasi
nafas dalam. (Smeltzer & Bare, 2002) dalam (Nurman, 2017)
Berdasarkan penelitian Nurman (2017) menunjukan adanya penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi dengan cara pemberian metode Relaksasi otot
progresif (PMR) dan Teknik relaksasi nafas dalam. Dari kedua metode tersebut
peneliti tertarik untuk melakukan intervensi pada pasien hipertensi di rumah sakit
yang berbeda.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah yaitu,
“Bagaimanakah pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif dan terapi
relaksasi nafas dalam pada pasien hipertensi ?”.

C. Tujuan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk ;
a. Untuk mengetahui apakah ada penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi
sebelum dan sesudah dilakukan Teknik relaksasi otot progresif dan relaksasi
nafas dalam.
b. Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum dan
sesudah dilakukan Teknik relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian Teknik relaksasi otot progresif dan
relaksasi nafas dalam pada pasien hipertensi.

D. Manfaat penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Bagi Institusi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai pengaruh pemberian Teknik relaksasi otot
progresif dan relaksasi nafas dalam pada pasien hipertensi.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi masyarakat khususnya bagi
penderita hipertensi.
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga peneliti bisa mengetahui
pengaruh pemberian Teknik relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam pada
pasien hipertensi.

E. Keaslian penulisan
Hasil penelitian dari Muhammad Nurman tentang efektifitas antara terapi
relaksasi otot progresif dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi di desa pulau birandang dengan metode Quasi
Ekperimen Desigh dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Two Group Pre
Test and Post Test Design. Hasil menujukan bahwa perbedaan sebelum dilakukan
intervensi terapi relaksasi otot progresif tekanan darah pasien 147.33/84,67 mmHg
dan sesudah dilakukan menjadi 128,00/79,33 mmHg, sedangkan sebelum dilakukan
terapi relaksasi napas dalam tekanan darah pasien 145,33/90,00 mmHg dan sesudah
diberikan menjadi 131,33/81,33 mmHg. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan intervensi yang
diberikan.
Kemudian saya akan meneliti tentang pengaruh progresif muscle relaxsation
dikombinasikan dengan Teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tekanan
darah hipertensi dengan menggunakan metode quasi eksperimen melalui pendekatan
pretest posttest, dimana responden akan diobservasi sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi. Dan saya akan mengambil 10 responden yang menderita Hipertensi di
Rumah Sakit (…..) dan mengambil subjek yang akanditeliti di ruang (……).

Anda mungkin juga menyukai