1
Sb2S3 + S-2 2(SbS2)-
- Larut dalam basa kuat, tetapi dapat diendapkan kembali pada pengasaman
2Sb2S3 + 4OH- 3(SbS2)- + (SbO2)- + 2H2O
2(SbS2)- + 2H+ Sb2S3↓ + H2S
atau
3(SbS2)- + (SbO2)- + 4H+ 2Sb2S3 + 2H2O
- Juga larut dalam senyawa ammonium polisulfida, tetapi jika diasamkan akan
terjadi endapan semula lagi
2. Dengan ion TIOSULFAT (S2O3-2) memberikan endapan merah orange dari
Oksisulfidanya (Sb2OS2)
2SbO+ + 4H+ + 3S2O3-2 Sb2OS2↓ + 2H2O+ 4SO2
Sifat : - Adanya kation Sn tidak terganggu
3. Dengan ion HIDROKSIDA, baik yang berupa basa alkali, amoniak atau alkali karbonat
akan memberikan endapan putih gelatin dari SbOOH
SbO+ + OH- SbOOH↓ putih
Sifat :
- Tidak larut dalam amonia (NH4OH)
- Larut dengan mudah dalam kelebihan ion OH- atau pun oleh asam
SbOOH + OH- (SbO2)- + H2O
SbOOH + H+ SbO+ + H2O
4. Dengan ion-ion KLORIDA, BROMIDA, IODIDA, tidak dapat memberikan endapan,
tetapi hanya I- yang dapat memberi bentuk kompleks berwarna kekuningan dari
(SbI4)-
5. Dengan AIR; pada pengenceran akan terhidrolisis membentuk endapan putih dari
senyawa oksinya yang larut dalam tartrat/garamnya
Sb+3 + H2O + K-Tartrat K[SbO(C4H4O6)]↓ putih
SbO+ + 2H+
Catatan : Reaksi dapat dipakai untuk membedakannya dengan As,
Sb + OCl- → Tak larut, As larut
Sb + As.Tartrat → Larut, As tak larut
6. Dengan REDUKTOR :
- Bila reduktornya logam Fe/Sn, akan tereduksi menjadi logam Sb berwarna hitam
2
3Fe + 4H+ + 2SbO+ 3Fe+2 + 2H2O + 2Sb↓ hitam
- Bila reduktornya lebih kuat (misalnya: Zn) akan diubah menjadi STIBIN/SbH3
SbO+ + 3Zn + 5H+ SbH3 + H2O + 2Zn+2
Sifat : - Sama seperti gas ARSIN/AsH3
- Mudah terbakar
- Jika dipanaskan mudah terurai
- Dapat bereaksi dengan ion Ag+ menghasilkan endapan hitam dari Ag3Sb
SbH3 + 3Ag+ Ag3Sb↓ + 3H+
3
- Gas Arsin yang terjadi dideteksi dengan pembentukan memakai O2 berlebihan
sehingga dihasilkan gas As4O6
4AsH3 + 6O2 6H2O + As4O6
- Gas Arsin yang terjadi dipanaskan sehingga mengalami peruraian membentuk
cermin As
2AsH3 2As + 3H2
Cermin As
Pada TEST GUTZEIT, Arsin yang terjadi dideteksi dengan larutan AgNO3-50% yang
dapat memberi endapan kuning dari Ag3As.3AgNO3
AsH3 + 3NO3- + 6Ag+ Ag3As.3AgNO3↓ + 3H+
Endapan tersebut lama kelamaan berubah menjadi abu-abu atau hitam karena
terurai menjadi logam Ag.
Ag3As.3AgNO3 + 2H2O 6Ag↓ + AsO2- + 3NO3-+ 4H+
4
- Senyawa Sn(II) mudah teroksidasi menjadi Sn(IV)
- Senyawa Sn+4 hanya mungkin ada pada suasana yang sangat asam (pH < 0,5), serta
mudah terhidrolisis menjadi SnOCl2
- Ion Stanat (SnO3-2 atau [Sn(OH)6]-2 mudah terbentuk dalam suasana basis (pH > 9)
- Senyawa Sn(IV) yang larut yaitu sebagai klorida, bromida dan sulfatnya
- Urutan kelarutan senyawa Sn(IV) yang tidak larut tersusun dan sulfatnya
- Urutan kelarutan senyawa Sn(IV) yang tidak larut tersusun sebagai berikut: SnI4>
SnO2 ≠ Sn(OH)4> SnS2
- Sn(IV) juga dapat membentuk anion kompleks seperti:
(SnCl6)-2; (SnS3)-2; [Sn(OH)6]-2 dan [Sn(C2O4)3]-2
Reaksi-Reaksi Terhadap Sn :
Sebagai Sn+2
1. Dengan ion SULFIDA memberikan endapan coklat dari SnS pada suasana pH ≤ 0,3 M
H+
Sn+2 + S-2 SnS↓ coklat
Sifat :
- Larut dalam kelebihan asam (> 0,3 M H+), tetapi tidak larut oleh S-2 atau OH-
- Larut dalam polisulfida – kompleks
SnS + Sx-2 (SnS3)-2 + S
- Tetapi jika larutan diasamkan, terbentuk kembali endapan kuning dari SnS2
(SnS3)-2 + 4H+ SnS2↓ + 2H2S
2. Dengan ion HIDROKSIL; memberi endapan putih gelatin dari Sn(OH)2, tetapi segera
larut dalam kelebihan pereaksi atau dalam asam, kecuali terhadap Amonia (NH4OH)
Sn+2 + 2OH- Sn(OH)2↓ putih gelatin
Sn(OH)2 + OH- (HSnO2)- + H2O
Sn(OH)2 + 2H+ Sn+2 + 2H2O
3. Dengan larutan SUBLIMAT (Hg2Cl2); akan terjadi reduksi terhadap pereaksinya
menjadi Hg2Cl2 sebagai endapan putih dan jika Sn(II) berlebihan, endapan berubah
mula-mula abu-abu lalu hitam karena terjadinya logam Hg
Sn+2 + HgCl2 Hg2Cl2↓ putih + Sn+4
5
Sn+2 + Hg2Cl2 Hg↓ + Sn+4+ Cl-
abu-abu hitam
4. Dengan OKSIDATOR; ada dua kemungkinan:
Dalam suasana asam, akan dapat mereduksi
a. Fe+3 (feri) → Fe+2 (fero)
b. MnO4- (permanganat) → Mn+2 (kation Mangan)
c. Cr2O7-2 (bikromat) → Cr+3 (kation Kromat)
- Dalam suasana basis, akan dapat mereduksi Bi+3 (kation Bismut) menjadi Bi
(logam Bismut)
5. Dengan REDUKTOR KUAT, (seperti Zn dan Al) dalam suasana asam memberikan
endapan abu-abu, seperti busa yang larut kembali jika reduktornya berlebihan
Sn + Zn/Al Zn+2 /Al+3 + Sn↓
H +
Sebagai Sn+4
1. Dengan ion SULFIDA (H2S/Tioasetamida), dapat memberikan endapan kuning dari
SnS
Sn+4 + 2S-2 SnS2↓ kuning
Sifat : - Larut dalam HCl pekat
- Larut dalam basa alkali (dapat dibedakan dari SnS) --- terjadi kompleks
3SnS2 + 6OH- 2(SnS3)-2 + [Sn(OH)6]-2
- Juga larut dalam alkali sulfida atau (NH4)2S, terjadi senyawa kompleks
SnS2 + S-2 (SnS3)-2
Tetapi dapat diendapkan kembali dengan penambahan asam
(SnS3)-2 + 2H+ SnS2↓ + H2S
2. Dengan ion HIDROKSIL (basa alkali, alkali karbonat, amonia); memberikan endapan
putih gelatin dari Sn(OH)4
Sn+4 + 4OH- Sn(OH)4↓ putih gelatin
Sifat :
- Larut dalam kelebihan pereaksi, kecuali dengan NH4OH
Sn(OH)4 + 2OH- [Sn(OH)6]-2
- Larut dalam asam;
6
Sn(OH)4 + 4H+ Sn+4 + 4H2O
3. Dengan larutan SUBLIMAT (HgCl2); tidak memberikan endapan (perbedaan dengan
Sn+2)
4. Dengan REDUKTOR; ada dua kemungkinan:
- Bila reduktornya : Logam Fe, Cu, Sb, dalam suasana asam terjadi reduksi dari
Sn+4 Sn+2
Reduksi
- Bila reduktornya: Zn atau Al; dapat mereduksi sampai menjadi logan Sn.
Sn+4 Reduksi
Sn+2 Reduksi
Sn↓ putih