Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis, yaitu sejak Florence
Nightigle menulis tentang keperawatan, selanjutnya mulai berkembang teori lebih
banyak dan model tentang profesi keperawatan selama dekade terakhir.
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik.  Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat kesan abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan, diantaranya adalah Teori Konservasi Myra Estrin Levine yang di
selesaikan  pada tahun 1973. 
Salah satu contoh teori Myra Estrin Levine, adalah memandang individu
merupakan makluk utuh (holistik beings) yang memiliki kemampuan merespon secara
organik sebagai upaya mengadaptasikan diri terhadap lingkungan. Menurut
pandangannya, bahwa intervensi keperawatan bantuan terhadap klien secara holistik
merupakan pusat kegiatan keperawatan, mempercepat proses adaptasi yang turut
berperan dalam proses penyembuhan dan memilihan kesehatan. Sehingga pada
tahun 1973 Myra Estrin Levine menyampaikan bahwa terdapat 4 (empat) prinsip
konservasi dalam keperawatan, yaitu; (1) conservation of energi, (2) conservastion of
structural integrity, (3) conservation of personal integrity, dan (4) conservation of
social integrity.
Disampaikan sejarah singkat tentang Myra Estrin Levine (1920-1926), adalah;
Myra Estrin Levine lahir di Chicago, Illinois. Dia adalah tertua dari tiga anak. Dia
punya satu kakak  dan satu adik. Levine mengembangkan minat dan perawatan karna
ayahnya  (yang memiliki masalah gastrointestinal) sering sakit-sakitan dan
membutuhkan perawatan pada banyak kesempatan. Levine lulus dari Cook County
School  of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar BS dalam keperawatan dari
university of Chicago pada tahun 1949. Selanjutnya Levine bekerja sebagai perawat
tugas pribadi, menjadi perawat sipil untuk Angkatan Darat AS, sebagai pengawas
perawat bedah, dan atministrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar MS dalam
keperawatan di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di

1
berbagai lembaga ( George, 2002) seperti University Of Illinois di Chicago dan Tel
Aviv University di Israel. Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus
untuk mengembangkan “Teori keperawatan,” tetapi ingin menemukan cara untuk
mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha
untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan
keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang 
menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara
aktif dan perawatan pasien (George, 2002)
Myra Estrin Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan, salah satunya adalah
“An Introduction to Clinical Nursing” dengan beberapa publikasi pada tahun 1969,
1973, & 1989. Selanjutnya menerima gelar doktor kehormatan dari University Loyola
pada tahun 1992 dan meninggal dunia pada tahun 1996.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Utama Teori Myra Setrin Levine ?
2. Bagaimana Konsep Dasar Model Konservasi Myra Estrin Levine ?
3. Bagaimana Konsep Teori Myra Estrin Levine dalam Proses Keperawatan ?
C. Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas mata ajar
Sains Keperawatan dengan salah satu teori Nursing Models yaitu konsep teori model
Myra Estrin Levine, antara lain;
1. Untuk mengetahui konsep utama Teori Myra Estrin Levine
2. Untuk mengetahui konsep dasar Model Konservasi Teori Myra Estrin Levine
3. Untuk mengetahui hubungan Model Teori Myra Estrin Levine dengan Proses
Keperawatan
D. Ruang Lingkup Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kelompok hanya membatasi penulisan terhadap
Konsep Teori Model Myra Estrin Levine
E. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini diperoleh dengan study kepustakaan yaitu dengan
mempelajari literatur yang ada untuk mendapatkan bahan dalam pembuatan
makalah.
F. Sistematika Penulisan
BAB I    Pendahuluan
BAB II  Tinjauan Pustaka
BAB III Pembahasan

2
BAB IV Penutup
BAB V  Daftar Pustaka
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
TEORI MYRA ESTRIN LEVINE

Gambaran singkat model konsep teori Myra Estrin Levine, yaitu memandang
klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya serta intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi.
Sedangkan konservasi energi merupakan bagian yang menjadi pertimbangan dalam
melakukan intervensi keperawatan. Sehat menurut pandangan Myra Estrin Levine dari
sudut padang keperawatan terdapat empat konservasi, yaitu energi klien, struktur
integritas, integritas personal dan integritas sosial, sehingga pendekatan asuhan
keperawatan ditujukan kepada penggunaan sumber – sumber kekuatan klien secara
optimal.
A. Konsep Utama Teori Myra Estrin Levine
Dalam pandangannya, perawat (seperti Myra Levine) telah
mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang berbeda dari
disiplin keperawatan. Seperti Konservasi Model, semua berbagi teori empat
konsep pusat atau utama: orang, lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Selain
ini, Levine Model juga dibahas orang dan lingkungan bergabung atau menjadi
kongruen dari waktu ke waktu, seperti disampaikan berikut;
1. Individu
Individu adalah holistik yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan
dan integritas untuk” hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan sadar
masa lalu" terhadap keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup,
bahwa "individu memiliki konteks kehidupan sosial "(Levine, 1973, hal 17).
Individu juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan
kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh sistem.
2. Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan individu, yang terbagi menjadi
lingkungan internal dan eksternal, sebagai berikut;
a. Lingkungan Internal
Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan
patofisiologi dari individu secara konstan, yang merupakan integritas dari

3
fungsi tubuh yang menyerupai homerhesis daripada homeostasis dan
tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal yang berbentuk
lingkungan energi.
b. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal, meliputi; lingkungan persepsi, operasional
dan konseptual, sebagai berikut;
1) Lingkungan persepsi adalah lingkungan eksternal individu yang
meruoakan organ – organ indera mereka, diantaranya; cahaya, suara,
sentuhan, suhu, perubahan kimia yang beraroma atau terasa, serta
rasa posisi dan keseimbangan.
2) Lingkungan operasional adalah lingkungan eksternal yang berinteraksi
dengan jaringan hidup, meskipun individu tidak memiliki organ perasa
yang dapat merekam adanya faktor – faktor yang mencakup semua
bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan.
3) Lingkungan konseptual adalah dari lingkungan eksternal yang terdiri
dari bahasa, ide, simbol, konsep, penemuan yang mencakup;
pertukaran bahasa, kemampuan berpikir, pengalaman emosi, sistem
nilai, keyakinan agama, etnis, tradisi budaya dan psikologi pola individu
yang berasal dari pengalaman hidup.
3. Kesehatan
Konsep sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif, kesehatan
tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan adaptasi keutuhan
dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan.
Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan
sebagai: "... jalan kembali ke kegiatan sehari-hari, dikompromikan oleh
kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang
diperbaiki tetapi orang dirinya sendiri ... Ini bukan hanya penyembuhan bagian
tertindas, dimana perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan
individu bebas untuk mengejar atau kepentingan-nya sendiri tanpa kendala.
"Di sisi lain, penyakit adalah" tidak diatur dan tidak disiplin berubah dan harus
dihentikan atau kematian akan terjadi ".
4. Perawatan
Perawatan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973, hal.1).
"Perawat termasuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-
saat berbagi dalam waktu beberapa hal yang mudah, serta aktivitas pada

4
setiap pasien" (Levine, 1977, hal 845). Tujuan keperawatan adalah untuk
mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan (kesehatan).
Seperti dibahas sebelumnya bahwa cara di mana orang dan lingkungan
menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari orang dengan
kesulitan waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat konservasi yang
mungkin terjadi pada berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional,
psikologis, dan sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor (Levine,

1989): historisitas, spesifisitas dan redundansi.

B. Kosep Dasar Model Konservasi Myra Setrin Levine


Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan
dipublikasikan pada tahun 1973, yang menggambarkan klien sebagai mahkluk
hidup terintegrasi  yang saling berinteraksi  dan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan
aktivitas konservasi, dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama
(Fawcett,1989). Sehat dipandang dari sudut konservasi  energy dalam lingkup
area, Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawata,
yaitu;
1. Konsevasi Energi
Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan
energy yang berlebihan atau kelelahan.Karena individu memerlukan
keseimbangan energy dan memperbaharui energy sevara konstan untuk
mempertahankan aktivitas hidup.Dalam praktek keperwatan hal ini terlihat di
ruang rawat pasien disamping tempat tidur pasien
2. Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari intergritas
struktur .Seorang perawat harus membatasi  jumlah jaringan yang terlibat
dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan .
3. Konsevasi Integritas Personal
Seorang perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bias
terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut
terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi selama
prosedur.
4. Konservasi Integritas Sosial

5
Kehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan merupakan keadaan
social yang telah ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan
kebutuhan terhadap keluarga ,membantu kehidupan religius dan
menggunakan hubungan interpersonal.

C. Model Teori Myra Estrin Levine Hubungannya Dengan Proses Keperawatan


Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen
proses perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan
intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua
tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien,
perawat dan klien harus bekerja sama.
Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan,
sehingga kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan
data, perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan.
Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan
kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya
kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.Dalam fase pengkajian, klien dikaji
melalui dua metoda yaitu interview dan observasi. dalam pengkajian berfokus
pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan
dari mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini
juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal.
Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka
keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh,
perawat menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman
pengkajian. Perawat menitik beratkan pada keseimbangan energi klien dan
pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi
klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan
anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi
yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja.
Juga data tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik,
integritas personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan
integritas sosial yakni : proses keputusan dari klien dan hubungan klien dengan
orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain atau
masyarakat.

6
Setelah mengumpulkan data, perawat menganalisa data secara
menyeluruh. Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan
dari diri klien pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga
membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan
teori dari disiplin lain juga sama penekanannya.Dalam fase perencanaan
dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas
klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan
atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir. Tujuan harus mencerminkan
usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisii sehat. Dalam
fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan;
1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.
2. Menentukan tingakat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai
suatu tujuan
Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis,
kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip,
hukum, konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia. Dalam
mengembangkan perencanaan perawat harus meningkatkan kemampuan
partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat
partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team
kesehatan lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus
mengawasi respon klien. Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi.
Selama fase evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan
kepada klien. 
Teori Levine menyatakan bahwa : (1) Perawat harus memiliki skill untuk
melaksanakan intervensi keperawatan. (2) Intervensi perawat mendorong
adaptasi klien. (3) Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien
untuk melakukan tindakan perawatan. (4) Perawat mengumpulkan data tentang
respon klien untuk menetukan intervensi perawatan yaitu tentang pengobatan
atau support.
 Teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu
sekarang maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan
membutuhkan intervensi perawatan.

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Batasan
Meskipun kelengkapan aplikasi dan luas teori Levine, model ini bukan
tanda batasan. Sebagai contoh, model konservasi Levine berfokus pada
penyakit dibandingkan dengan kesehatan. Dengan demikian, intervensi
keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi menyajikan individu.
Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine memiliki
fokus saat ini dan jangka pendek dan tidak mendukung promosi kesehatan
dan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen
penting dari praktek keperawatan saat ini. Dengan demikian, keterbatasan
utama adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada pasien
ketergantungan.
Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab menentukan
kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan, jika persepsi
perawat dan pasien tentang kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam
keperawatan tidak cocock, ketidak seimbanagan ini akan menjadi daerah
konflik.
Ada beberapa keterbatasan ketika datang ke tempat prinsip.
Konservasi energi, tujuan levine adalah untuk menghindari penggunaan yang
berlebihan kelelahan atau energi. Hal ini di kelola dalam perawatan samping
tempat tidur klien sakit. Dalam kasus dimana kebutuhan energi untuk
dimanfaatkan daripada di lestarikan seperti pasien terminal, pasien anak-anak
atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh, sehingga teori
Levine tidak berlaku.

8
Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk
melestarikan struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah kerusakan struktur
anatomi. Dalam kasus-kasus dimana sruktur anatomi tidak begitu sempurna
namun tanpa cacat di identifikasika atau masalah seperti dalam operasi
plastik, prosedure seperti perangkat tambahan payudara dan liposuctions.
Integritas struktural seseorang terganggu, tettapi hal tersebut adalah pilihan
pasien mencari kecantikan fisik dan kepuasan psikologis dan di bawa ke
pertimbangan.
Pada konservasi integritas pribadi, perawat di harapkan dapat
memberikan pengetahuan dan kebutuhan pasien harus di hormati, asalkan
dengan privasi, mendorong dan didukung oleh psikologis pasien. Keterbatasan
ini akan berpusat pada klien yang mengalami gangguan psikologis dan tidak
mampu dan tidak bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma,
atau individu  bunuh diri atau klien.
Konservasi bertujuan integritas sosial adalah untuk melestarikan dan
pengakuan dari interaksi manusia, khususnya dengan klien yang lain yang
signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya. Pembatasan khusus adalah
klien ketika tidak memiliki orang lain yang tidak signifikan seperti anggota
keluarga. Ditinggalkan anak-anak, pasien penyakit jiwa yang tidak mampu
untuk berinteraksi, klien tidak reponsif seperti individu sadar, maka fokus
terhadap integritas sosial adalah bukan lagi pasien sendiri tetapi orang yang
terlibat dalam perawatan kesehatan.
B. Aplikasi
1. Penelitian Keperawatan
a. Prinsip konservasi telah dipergunakan untuk mengumpulkan data
dalam berbagai penelitian
b. Model konservasi digunakan oleh Hanson et al dalam studi mereka
tentang insiden prevalensi ulkus tekanan pada pasien hospis
c. Newport (nd) menggunakan prinsip konservasi energi dan integritas
sosial untuk “membandingkan suhu tubuh bayi yang telah ditempatkan
didada ibu segera setelah lahir dengan mereka yang ditempatkan
diteopat yang lebih hangat”
2. Pendidikan Keperawatan
a. Model konservatif digunakan sebagai pedoman untuk pengembangan
kurikulum

9
b. Itu digunakan untuk mengembangkan program sarjana keperawatan di
Allentown college of St. Francis de Sales, Pennsylvania
c. Digunakan dalam program pendidikan keperawatan yang disponsori
oleh Kapat Holim di Israel
d. Administrasi keperawatan
e. Taylor (nd) menjelaskan panduan penilaian untuk pengumpulan data
pasien neurologis yang membentuk dasar untuk pengembangan
rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan dengan demikian
mengevaluasi asuhan keperawatan
f. McCall (nd) mengembangkan alat penilaian untuk pengumpulan data
berdasarkan empat prinsip konservasional untuk mengidentifikasi
kebutuhan asuhan keperawatan pasien epilepsi
g. Alat penilaian keluarga dirancang oleh Lynn-Mchale dan Smith (nd)
untuk keluarga pasien dalam pengaturan perawatan kritis

3. Praktik Keperawatan
a. Model konservatif telah digunakan untuk praktik keperawatan dalam
pengaturan yang berbeda
b. Bayley (nd) membahas perawatan remaja yang terbakar berat
berdasarkan empat prinsip konservasional dan mendiskusikan
lingkungan perseptual, operasional dan konseptual pasien
c. Pond (nd) menggunakan model konservasi untuk memandu perawatan
panti tunawisma di klinik, tempat penampungan atau jalan-jalan

4. Proses Keperawatan
a. Penilaian 
1) Pengumpulan fakta-fakta provokatif melalui observasi dan
wawancara terhadap tantangan lingkungan internal dan eksternal
menggunakan empat prinsip konservasi
2) Perawat mengamati pasien untuk respon organismik terhadap
penyakit, membaca laporan medis. berbicara kepada pasien dan
keluarga
3) Menilai faktor-faktor yang menantang individu

b. Trofikognosis 
1) Diagnosis keperawatan-memberi arti fakta provokatif

10
2) Penilaian keperawatan datang melalui penggunaan proses ilmiah
3) Penghakiman dibuat tentang kebutuhan pasien akan bantuan

c. Hipotesa 
1) Perencanaan
2) Perawat mengusulkan hipotesis tentang masalah dan solusi yang
menjadi rencana perawatan
3) Tujuannya adalah mempertahankan keutuhan dan mendorong
adaptasi

d. Intervensi 
1) Menguji hipotesis
2) Intervensi dirancang berdasarkan prinsip-prinsip konservasi
3) Dapat diterima bersama
4) Tujuannya adalah mempertahankan keutuhan dan mendorong
adaptasi

e. Evaluasi 
1) Observasi respon organisme terhadap intervensi
2) Ini menilai apakah hipotesis didukung atau tidak didukung
3) Jika tidak didukung, rencana direvisi, hipotesis baru diajukan

C. Evaluasi
Secara ringkas, teori Myra Estrin Levine menyatakan pandangan, bahwa
dalam hubungan perawat dan keadaan kesehatan pasien tergantung pada
proses perawat di dukung adaptasi. Perawat untuk fokus pada pengaruh dan
tanggapan dari klien dalam mempromosikan keutuhan kesehatan pasien
melalui prinsip konservasi. Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai
derajat kesehatan pasien melalui konservasi energi, integritas struktural,
pribadi dan sosial. Sedangkan tujuan keperawatan adalah untuk mengenali,
membantu, mempromosikan, dan mendukung proses adaptif yang
menguntungkan pasien.

11
Pada konsep teori Myra Estrin Levine, terlihat lebih menguntungkan
ketika keadaan pasien mempunyai patner non perawat yang turut dalam
penjadwalan keperawatan, dan perawat mengerti keadaaan dan integritas
pasien secara penuh, serta pasien yang mampu beradaptasi dan melakukan
persepsi dengan normal

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan 
    Berdasarkan model, konsep, teori konservasi Myra Estrin Livine dalam
keperawatan, bahwa perawat harus mengembangkan interaksi antara perawat
dan klien untuk mendampingi individual dalam mengatasi masalah yang
berkaitan dengan kemampuan menyelesaikan masalah kesehatan, sehingga
pasien dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan yang
dihasilkan dari suatu kondisi personal, lingkungan, situasi atau waktu, yang
bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk
menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal.
B. Saran
Seorang perawat harus mampu menerapkan model konsep keperawatan
untuk mendampingi meringankan penderitaan pasien dan merawat pasien
seperti merawat orang yang paling disayang. Supaya pasien merasa nyaman
pada saat sakit dan kembali kepada keluarga dalam keadaan sehat. Menjadi
perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau terus belajar
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, dalam mencapai tujuan dunia
keperawatan sesuai harapan dengan terus meningkatkan soliditas antara
tenaga kesehatan dengan lingkungan.

12
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Azimul. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2, Jakarta; Salemba. 2007
Leach, MJ (nd) luka manajemen: menggunakan levine’s Convervation Model untuk
membimbing praktek. Vol. 52, Issue No8. Diperoleh dari: http://www.o-
wm.com/article/6024 pada bulan oktober 2018.
Perawatan saat ini. (N.d.). perawatan teori: empat levine prinsip-prinsip konservasi. Di
peroleh dari http://currentnursing.
Com/nursing_theory/Levine_four_conservation_priciples. Htm pada bulan
oktober 2018.
Sitzman, K. & Eichellberger,L.W. (2009). Memahami kerja perawat teori: sebuah awal
kreatif. Diperoleh dari http://nursing.jbpub.com/sitzman/artGallery.cfm pada
bulan oktober 2018 Jones dan penerbit Battlet.
Yeager, S. (2002). Sekilas teori perawat: model konservasi Myra levine. Diperoleh
dari: http://www4.desales.edu/~sey0/levine.html pada bulan oktober 2018.
Mefford, LC (2004). Sebuah teori promosi kesehatan untuk bayi prematur berdasarkan
Model Perawatan Keperawatan Levine. Ilmu Keperawatan Quarterly, 17 (3). 260-
266.

13
Petiprin, A. (2016). Myra Estrin Levine - Pakar Keperawatan. Diperoleh dari http: //
nursing- theory.org/nursing-theorists/Myra-Estrine- Levine.php
Universitas Wanita Texas. (2017). Pakar Keperawatan: Levine . Diperoleh dari
http://libguides.twu.edu/ c.php? G = 270174 & p = 1803331

14

Anda mungkin juga menyukai