Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN

PEMBUATAN HERBARIUM

TIM DOSEN
BIOLOGI FARMASI I

PRAKTIKUM BIOLOGI FARMASI I


LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Percobaan I
Pembuatan Herbarium

A. TEORI UMUM
Herbarium merupakan bukti autentik berupa spesimen tumbuhan yang berfungsi sebagai
acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis tumbuhan. Herbarium dibuat dari contoh
tumbuhan dan digunakan sebagai acuan dalam menentukan status atau identitas. Kata herbarium
juga berarti tempat menyimpan koleksi herbarium. Spesimen herbarium merupakan media yang
sangat penting dalam mempelajari morfologi dan taksonomi tumbuhan tanpa herbarium tidak
mungkin melakukan studi taksonomi tumbuhan.
Dalam menghasilkan herbarium yang baik harus dimulai dengan koleksi yang baik pula.
Penyiapan koleksi yang lengkap, baik dan sempurna adalah aspek yang sangat penting bagi suatu
spesimen yang baik, sehingga dapat digunakan untuk material studi taksonomi tumbuhan. Untuk
mendapatkan herbarium yang bermutu dan berkualitas perlu teknik yang benar dalam melakukan
pengawetan. jika proses pengawetan ini tidak tepat maka akan menyebabkan spesimen
berkerut/keriting, rapuh, mudah berjamur dan akibatnya spesimen tidak dapat bertahan lama.
Manfaat pembuatan herbarium :
1. Sebagai spesimen yang akan menjadi acuan untuk publikasi spesimen baru
2. Sebagai bahan untuk melihat adanya variasi morfologi
3. Dapat digunakan untuk menyusun kunci determinasi tumbuhan
4. Sebagai alat bantu dalam melakukan identifikasi tumbuhan
5. Alat bantu identifikasi dalam mempelajari etnobotani dalam pemanfaatan sumber obat-obatan
6. Sebagai media yang dapat digunakan untuk penelitian
7. Dapat dijadikan sebagai pertukaran spesimen antar negara
8. Dapat digunakan sebagai alat peraga di sekolah menengah maupun perguruan tinggi
9. Sebagai pemuliaan tanaman dapat dijadikan acuan untuk pengembangan spesies baru

Tumbuhan berukuran besar dan tinggi seperti pohon, liana, semak besar dan lainnya
cukup dikoleksi sebagian yang dapat mewakili tumbuhannya dengan ukuran lebih kurang 30 cm.
Beberapa sifat dan karakter morfologi maupun biologinya yang tidak mungkin terbawa dan yang
akan berobah setelah menjadi specimen herbarium, diamati dan dicatat di lapangan seperti :
warna, bau serta karakter lain, habit (pohon, perdu, herba dan lain-lain), lokasi pengambilan
sample, habitat, data ekologi dan biologinya, nama local (daerah) serta manfaatnya (De Vogel,
1987).

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui kegunaan herbarium dalam bidang farmasi
2. Mengetahui cara pembuatan herbarium dalam rangka mengidentifikasi tumbuhan

C. KEGUNAAN PERCOBAAN DALAM ILMU KEFARMASIAN


Dalam bidang etnofarmaka, seringkali kita menemui tumbuhan maupun hewan yang
dijadikan sebagai sumber pengobatan di tengah-tengah masyarakat. Namun, Sampel tumbuhan
maupun hewan tersebut hanya diketahui dengan nama daerah yang tidak umum. Oleh karena itu,
khasiat dari sampel tersebut hanya berlaku pada wilayah tersebut. Padahal, ada kemungkinan
tumbuhan maupun hewan tersebut terdapat pula di wilayah lain.
Dalam rangka mengidentifikasi nama tersebut, perlu kita membuatkan herbarium yang
dapat digunakan dalam mengidentifikasi dalam jangka waktu yang lama. Herbarium harus dibuat
selengkap mungkin dan seperti bentuk / penampakan asli tumbuhan atau hewan yang akan
diidentifikasi.
Dalam kesepakatan internasional, nama tumbuhan maupun hewan dinyatakan nama latin.
Sehingga, dari nama-nama daerah yang disajikan dalam data etnofarmaka dapat pula diketahui
nama umum atau nama latin.
D. HUBUNGAN PERCOBAAN DENGAN MATERI KULIAH TEORI
E. METODE PRAKTIKUM
1) ALAT DAN BAHAN
 Satu jenis tumbuhan (akar, batang, daun, bunga dan buah) segar
 Alkohol / spiritus
 Kapas
 Koran
 Plastik klip
 Selotip bening
 Kertas A4
 Kertas karton putih
 Kardus (Sasak)
 Lakbam
 Gunting
 Cutter
 Oven

2) PROSEDUR KERJA
a. Pengambilan sampel tumbuhan dan dicatat data yang dapat membantu identifikasi
tumbuhan
b. Dibersihkan sampel tumbuhan dari kotoran-kotoran yang masih yang melekat.
c. Dioleskan alkohol pada keseluruhan bagian-bagian tumbuhan dan diangin-anginkan
hingga kering
d. Diletakkan sampel tadi pada lembaran koran dengan posisi tidak terlipat-lipat dan
direkatkan selotip bening dengan bantuan lembaran kertas ukuran kecil-kecil. Bila
sampel berupa bunga atau buah dapat dimasukkan dalam plastik klip dan
ditambahkan alkohol atau spiritus secukupnya.
e. Ditutup lembaran yang telah ditempelkan sampel tumbuhan tadi dengan lembaran
koran lainnya
f. Sampel tidak digabung dalam lembaran yang sama untuk sampel yang berbeda
g. Sampel ditumpukkan dan digabung dalam lembaran kardus (sasak)
h. Direkatkan dengan lakbam hingga rapat
i. Bagian kardus diletakkan pada permukaan rata dan diberi beban agar dapat menekan
kardus secara merata
j. Sekali-kali dikeringkan (diangin-anginkan) untuk menghindari pertumbuhan jamur
(sebagai pengganti bila tidak memiliki oven)
k. Hasil dari lembaran koran dipindahkan dalam lembaran karton (tebal) dengan
dilekatkan selotip agar tetap menempel
Tugas Pendahuluan

1. Apa yang dimaksud dengan herbarium?


2. Jelaskan pembagian herbarium?
3. Jelaskan data apa yang perlu dicatat dalam pengambilan sampel herbarium?
4. Tuliskan skema kerja pembuatan herbarium secara singkat?

Soal Laporan

1. Dokumentasikan hasil herbarium yang dikerjakan secara lengkap yang dapat membantu
identifikasi tumbuhan?

Anda mungkin juga menyukai