IRR adalah tingkat discount rate (DR) yang menghasilkan NPV sama dengan 0 (Nurmalina et al. 2017). Besaran yang dihasilkan dalam satuan persentase (%). Menilai kelayakan bisnis dapat dihitung dari seberapa besar pengembalian bisnis terhadap investasi yang ditanamkan dengan cara mengukur besaran IRR. Adapun rumus IRR sebagai berikut : IRR = i1+ NPV1 NPV1−NPV2 x (i2 − i1) Keterangan : i1 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif (%) i2 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif (%) NPV1 = NPV positif NPV2 = NPV negatif 12 Kriteria penilaian : IRR > DR (opportunity cost of capital-nya), proyek secara finansial layak untuk dijalankan. 3. Net B/C (Net Benefit-Cost Ratio) Net B/C adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negative (Nurmalina et al. 2017). Adapun rumus Net B/C sebagai berikut : Net B/C = Σ Bt−Ct (1+i)t dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri). Adapun nt =0/1 Σ Bt−Ct (1+i)t nt =0/1 → Bt−Ct > 0 Ct = Biaya pada tahun ke-t (Rp) n = Umur proyek (tahun) t = Periode (1,2,3,…) i = Discount rate (%) Kriteria penilaian : Net B/C > 1, proyek layak secara finansial dan dapat dijalankan. Net B/C = 1, proyek tidak untung dan tidak rugi sehingga keputusan diserahkan kepada pihak manajemen. Net B/C < 1, proyek ini tidak layak secara finansial karena keuntungan lebih kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan.