PUSAT INVESTASI
Oleh Kelompok 7:
Universitas Warmadewa
Tahun 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan informasi atas dasar pusat investasi dapat memotivasi manajer divisi untuk :
1. Menghasilkan laba yang memadai dengan keleluasaan untuk mengambil keputusan
tentang sumber ekonomik dan fasilitas fisik yang digunakan.
2. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan
kembalian yang memadai
3. Mengambil keputusan untuk melepas investasi yang tidak memberikan kembalian
yang memadai
AKTIVA LEASING
Seorang manajer yang cerdas, mungkin memilih aktiva leasing daripada
membelinya. Laba sebelum pajak akan berkurang karena biaya sewa untuk aktiva baru
lebih besar dari pada beban depresiasi aktiva yang telah dijual. Sehingga residual income
akan meningkat karena biaya sewa yang lebih tinggi. Cara ini akan mendorong manajer
unit usaha untuk menyewa aktiva dari pada memilikinya dengan syarat tingkat bunga
dalam aktiva disewa tersebut lebih rendah daripada beban modal yang dimasukkan
dalam dasar investasi unit usaha tersebut.
FASILITAS MENGANGGUR
Jika suatu aunit usaha mempunyai aktiva yang mengganggur padahal aktiva
tersebut bisa digunakan oleh unit usaha lain, maka diperbolehkan bagi unit usaha
tersebut untuk tidak memasukkan aktiva tersebut dari dasar investasinya. Tujuannya
adalah untuk mendorong manajer unit usaha menghilangkan aktiva yang tidak
bermanfaat.
laba opersi
ROI=
investasi yang digunakan
Laba operasi merupakan laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva operasi adalah semua
asset yang digunakan untuk menghasilkan laba sebelum Bungan dan pajak. Aktiva
operasi ini biasanya terdiri dari kas, piutang, persediaan, tanah, Gedung dan peralatan.
Rumus ROI di atas dapat dikembangkan menjadi dua komponen ratio, margin dan
turnover. Margin adalah perhitungan perbandingan laba bersih terhadap penjualan.
Margin ini menunjukkan porsi penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak dan laba.
Turnover adalah pengukuran yang berbeda, yang dicari dengan membagi penjualan
dengan aktiva operasi. Hasilnya menunjukkan bagaimana aktiva secara produktif
digunakan untuk menghasilkan penjualan. Dengan demikian rumus ROI yang telah
dikembangkan adalah sebagai berikut:
ROI = (Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan/Investasi)
= Profit Margin x Tingkat Perputaran Aktiva
KELEMAHAN RETURN ON INVESTMENT
Disamping kelebihan, metode ROI juga mempunyai beberapa kelemahan sebagai
pengukur keberhasilan pusat investasi
ROI tidak mendorong manajer untuk menerima investasi proyek-proyek yang akan
menurunkan ROI divisi walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara
keseluruhan.
ROI mendorong maanajer divisi untuk memfokuskan diri hanya pada jangka pendek
tanpa memperhatikan kepentingan jangka Panjang
Contoh jika suatu perusahaan mengalami perunan penjualan dan ROI dari yang
ditargetkan maka biasanya beberapa tindakan yang diambil oleh manajer:
- Memotong gaji
- Memotong anggaran iklan
- Memunda semua promosi dalam jangka pendek
- Mengurangi anggaran pemeliharaan
- Menggunakan bahan baku yang lebih murah
Dalam jangka pendek tindakan – tindakan tersebut bisa mengurangi biaya, menaikkan
pendapatan dan ROI. Dalam jangka Panjang tindakan seperti ini merugikan
perusahaan karena akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Biaya modal:
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pusat investasi adalah pusat pertangungjawaban yang diukur prestasinya atas
dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang digunakan. Dalam
mengukur kinerja pusat investasi ditemukan beberapa masalah, yakni (1) masalah
pengukuran dan tolok ukur prestasi pusat investasi dan (2) masalah pengukuran
investasi yang digunakan sebagai dasar investasi. Pengukuran prestasi suatu pusat
investasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pusat investasi tersebut dapat
menghasilkan kembalian yang memuaskan bagi unit usaha dan bagi perusahaan
secara keseluruhan. Tolok ukur yang sering digunakan untuk menentukan
keberhasilan suatu pusat investasi adalah Return On Investment atau Residual
Income. Return On Investment adalah perbandingan antara laba operasi dengan
investasi yang digunakan. Sedangkan Residual Income merupakan jumlah uang, yang
diperoleh dengan mengurangkan laba sebelum pajak dengan beban investasi yang
dilakukan.
ROI merupakan pengukuran kinerja yang paling sering digunakan dalam
pengukuran prestasi pusat investasi. Hal ini karena, ROI merupakan pengukuran
komprehensif dalam segala hal yang mempengaruhi laporan keuangan seperti yang
ditunjukkan oleh rasio ROI. Selain itu ROI juga sangat mudah untuk digunakan dan
dipahamni. Dan terakhir ROl merupakan denominator umum yang diterapkan dalam
setiap organisasi pertanggungjawaban yang menggunakan tingkat laba sebagai ukuran
kinerjanya. Disamping keunggulan, ROl juga memp beberapa kelemahan. Pertama,
ROI hanya akar imenerima usulan proyek yang menghasilkan ROI di atas ROI yang
diharapkan. Selain itu, ROI mendorong manajer untuk membuat keputusan yang
bersifat jangka pendek.
Untuk mengatasi kelemahan ROI maka divisi dapat menggunakan Residual
Income. Dengan RI manajer akan termotivasi untuk menerima usulan proyek yang
menghasilan laba di atas biaya modalnya, Penggunaan RI ini sebagai pengukur
prestasi pusat investasi dengan demikian akan mengarah ke goal congruence, yaitu
tindakan yang memaksimumkan divisi juga memaksinumkan nilai perusahaan.
Daftar Pustaka
Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Muh. Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen,
UPP AMP YPKN Yogyakarta