Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN TN.

A DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN


DASAR AKTUALISASI DIRI: HARGA DIRI RENDAH RUMAH SAKIT
DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

I. Analisa Data

Data Diagnosa
No Keperawatan

DS: Harga diri rendah kronis


- Klien mengatakan merasa malu pada dirinya
sendiri dan orang lain karena penyakitnya.
- Klien merasa sedih karena orangtuanya
masih menganggap bahwa klien belum sembuh.

DO:
- Ketika klien menceritakan masalah klien
tampak lesu dan tidak bersemangat, selalu
menunduk dan menghindari kontak mata
dengan perawat. Serta malumenyandang status
sebagai pasien gangguan jiwa.

DS: Isolasi sosial


- Klien mengatakan ia jarang bergaul maupun
berosialisasi dengan orang lain dikarenakan
malu akan penyakitnya.
DO:
- Klien sering duduk menyendiri di sudut
ruangan dengan kepala tertunduk.
- Kurang dalam kontak mata. - Afek sedih
II. Masalah Keperawatan
1. Harga diri rendahditandai dengan klien yang mengatakan klienmalu terhadap dirinya
sendiri karena penyakitnya.Harga diri klien semakin jatuh karena keluarga klien
masih menggangap dirinya sakit.

2. Isolasi sosial yang ditandai dengan klien jarang berkomunikasi ataupun bersosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya. Klien mengatakan lebih memilih menyendiridaripada
bergaul dengan temannya. Klien sering terlihat duduk di sudut ruangan sendiri dengan
menundukkan kepala. Klien mengatakan malu untuk bersosialisasi dengan
lingkungannya karena penyakitnya.

III. Diagnosa Keperawatan


1. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan presepsi kurang dihargai oleh orang
lain, yang ditandai dengan ekspresi rasa malukarena penyakit jiwa yang dideritanya.

2. Keputusasaan berhubungan dengan isolasi sosial, yang ditandai dengan


meninggalkan orang yang mengajak berbicara.
IV. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Perencanaan
Harga diri Tujuan dan kriteria hasil:
rendah kronis NOC :Dalam waktu 4 hari klien akan menunjukkan peningkatan harga
diri dengan indikator:

1. Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal dengan skala 3.


2. Penerimaan keterbatasan diri dengan skala 3.
3. Mempertahankan kontak mata dengan skala 3.
4. Menerima kritik dari orang lain dengan skala 3.
5. Melatih perilaku yang yang dapat meningkatkan harga diri
dengan skala 3.

Rencana tindakan Rasional

NIC :
1. Pernyataan klien tentang
pandangan harga diri klien.
2. Kemampuan positif yang dimiliki
klien dapat meningkatkan percaya
1. Kaji pernyataan diri.
klien tentang harga 3. Kegiatan positif akan
diri. meningkatkan harga diri klien.

2. Bantu klien untuk 4. Sikap penerimaan diri salah.


mengidentifikasi 5. Tujuan realistis untuk mencapai
kemampuan dan harga diri yang lebih tinggi.
aspek positif yang 6. Lingkungan mempengaruhi minat
dimiliki. klien dalam meningkatkan harga
3. Bantu klien diri.
menggunakan 7. Penghargaan/pujian akan
kemampuan positif memotifasi klien dalam kemajuan
yang dimiliki klien. yang telah dilakukan.

4. Bantu klien untuk 8. Kritik diri akan membuat klien


mampu mengenali dirinya.
menemukan
penerimaan diri.

5. Bantu klien untuk


menetapkan tujuan
yang realistis.
6. Fasilitiasi
lingkungan dan
kegiatan yang akan
meningkatkan harga
diri.

7. Berikan
penghargaan /
pujian terhadap
klien atas kemajuan
klien.

8. Eksplorasi alasan
untuk kritik diri atau
rasa bersalah.
NOC : Dalam waktu 4 hari k lien akan mennjukkan peningkatan
kesadaran diri dengan indika tor:
1. Membedakan diri dari lai nnya dan lingkungan dengan skala 4.
2. Mengenali kemampuan fi sik pribadi, mental, emosional serta
keterbatasan dengan skal a 4.
3. Menyatakan perasaan ke orang lain dengan skala 4.

Rencana tindakan Rasional

NIC :
1. Kaji klien untuk 1. Mengenali diri sendiri dapat
mengenali dan meningkatkan kesadara diri.
mendiskusikan 2. Setiap manusia itu unik, oleh
pemikiran dan karena itu kesadaran dirilah yang
membuat seseorag diterima.
perasaan.
3. Tanggapan umum terhadap
2. Bantu klien untuk berbagai situasi membuat
menyadari bahwa seseorang mengenal pribadinya.
semua orang adalah 4. Penyakit (gangguan jiwa) erat
unik.
kaitannya dengan konsep diri,
3. Fasilitasi klien
mengidentifikasi ataupun harga diri.
tentang pola 5. Hal negatif juga diketahui klien
tanggapan umum agar klien tidak selalu merasa
terhadap berbagai paling benar.
hasil. 6. Motivasi merupakan salah satu
4. Bantu klien untuk
faktor penyembuh orang yang
mengidentifikasi
dampak penyakit memiliki harga diri rendah.
atas konsep diri.
7. Pandangan orang lain dapat
5. Bantu klien untuk
meningkatkan harga diri.
sadar akan hal
negatif tentang
dirinya.
6. Bantu klien untuk
mengidentifikasi
sumber motifasi.
7. Ajarkan klien untuk
mengungkapkanpan
dangan orang lain
tentang dirinya.

Diagnosa Perencanaan
Isolasi sosial Tujuan dan kriteria hasil
NOC :
1. Berinteraksi dengan teman satu ruangan, anggota keluarga,
pegawai rumah sakit/kelompok kerja.
2. Berpartisipasi sebagai sukarelawa, pada aktifitas organisasi, atau
pada kegiatan keagamaan.
3. Berpatisipasi dalam aktifitas pengalihan dengan orang lain.

Rencana Tindakan Rasional


NIC :
1. Motivasi klien untuk 1. Hubungan interaksi dengan orang
meningkatkan hubungan lain akan membantu klien untuk
interaksi. menghindari rasa kesepian.
2. Bantu menggunakan 2. Kemampuan klien dalam
tehnik peran untuk berkomunikasi dapat
meningkatkan meningkatkan rasa percaya diri
kemampuan tehnik klien dalam berinteraksi dengan
komunikasi klien. oran lain.

3. Dorong klien untuk 3. Melibatkan klien dalam aktivitas


terlibat dalam aktivitas kelompok, akan mengurangi rasa
kelompok atau kesepian yang dialami klien.
individu. 4. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Berikan umpan balik klien atas kemampuan dalam
berinteraksi dengan orang lain.
yang positif ketika klien
mampu menggunakan
keterampilan interaksi
sosial yang efektif.

Rencana Tindakan Rasional


NIC :
1. Tentukan kemampuan 1. Kemampuan klien akan
klien untuk meningkatkan partisipasi pada
berpartisipasi dalam kegiatan tertentu.
kegiatan spesifik. 2. Komitmen merupakan salah satu
cara meningkatkan sebuah
2. Kaji peningkatkan
terapi.
komitmen klien untuk 3. Kemampuan yang dimiliki klien
meningkatkan salah satu cara meningkatkan
sosialisasi.
frekuensi dan berbagai
4. Motivasi dan penguatan sangat
aktivitas.
penting bagi klien harga diri
3. Bantu klien untuk rendah agar klien terus
memilih aktivitas dan bersemangat.
tujuan bagi kegiatan
sesuai dengan
kemampuan fisk,
psikologis dan sosial.
4. Bantu klien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan.

V. Implementasi dan Evaluasi

Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal
Kamis, Harga SOAP
26 Mei Diri 1. Mengkaji S: - Klien mengatakan bahwa keluarga
2016 Rendah pemahaman menganggap klien masih mengalami
klien tentang gangguan jiwa.
Kronis
harga diri - Klien dapat melakukan pekerjaan
dengan positifnya dengan baik.

menanyakan - Klien mengatakan ingin segera sembuh


dan kembali berkumpul dengan
kepada klien
keluarganya.
bagaimana O: - Klien terlihat baik melakukan
pendapat pekerjaannya.
orang lain - Klien menunjukkan ekspresi senang
ketika diberi pujian.
tentang klien
A: - mengungkapkan penerimaan diri
menurut klien secara verbal dengan skala 3.
2. Mengkaji - Penerimaan keterbatasan diri dengan
kemampuan skala 3.
positif yang -Mempertahankan kritikdari orang lain
dimiliki klien. skala 3.
3. Memotivasi P: Intervensi dilanjutkan. - melatih
dalam perilaku yang dapat meningkatkan
menetapkan harga diri dengan skala
tujuan yang 3.
realistis. - Pantau aktifitas.
4. Fasilitasi
lingkungan
dan kegiatan
yang akan
meningkatkan
harga diri.

5. Memberikan
penghargaan
/ pujian
kepada klien
atas kemajuan
klien.

Jumat, Harga SOAP


27 Mei Diri 1. Mengkaji klien S: -Klien mengatakan perasaannya masih
2016 Rendah untuk sedih.
Kronis mengenali dan - Klien mengatakan mengerti kalau setiap
mendiskusika manusia itu unik.
n pemikiran - Klien mengatakan dampak penyakit

dan perasaan. yang dialaminya adalah dia tidak dapat


melakukan pekerjaan dengan percaya
2. Membantu
diri.
klien untuk
menyadari - Klien mengatakan bahwa pasien sadar
bahwa semua penyakit yang diderita membuat dirinya
orang adalah jauh dari keluarga dan teman-temannya.
unik. - Klien mengatakan sumber motivasinya
adalah keluarga.
3. Membantu
O: -Klien tampak senang dengan
klien untuk perbincangan yang dilakukan.
mengidentifik A : - Membedakan diri dari lainnya dan
asi dampak lingkungan dengan skala 4.

penyakit atas -Mengenali kemampuan fisik pribadi,


mental, emosional, serta keterbatasan
harga diri. dengan skala 4.
4. Membantu P : Intervensi dilanjutkan.
klien untuk - Menyatakan perasaan ke orang lain

sadar akan hal dengan skala 4.

negatif - Pantau aktifitas.


tentang diri.

5. Membantu
klien untuk
mengidentifik
asi sumber
motivasi.
Sabtu, Isolasi SOAP
28 Mei sosial 1. Memotivasi S : -Klien mengatakan sudah mampu
2016 berinteraksi dengan teman sekamar.
klien untuk
- Klien mengatakan mampu memotivasi
meningkatkan diri sendiri agar tidak rendah diri.
hubungan -Klien sudah mampu berkenalan dan
interaksi. bersosialisasi dengan teman
sekamarnya.
2. Membantu -Klien mengatakan belum mau terlibat
klien untuk
dalam aktivitas kelompok.
meningkatkan
-Klien mampu mengerjakan aktivitas
harga diri. sesuai dengan jadwal yang telah
disusun.
3. Ajarkan
bersosialisasi -Klien mengatakan berkomitmen akan
agar mengikuti segala latihan dan latihan
aktifitas yang telah disusun dengan
meningkatkan baik.
harga diri. O : -Klien mulai dapat berkomunikasi
dengan teman sekamarnya.
4. Mendorong
-Klien belum mau beribadah bersama.
klien untuk
-Klien mulai berinteraksi didalam
terlibat
kamarnya.
dalam
aktivitas -Wajah klien mengalami perubahan
suasana ceria.
kelompok
A : -Berinteraksi dengan teman satu
atau individu
ruangan, anggota keluarga, pegawai
seperti TAK
rumah sakit/kelompok kerja.
atau beribadah.
- Berpartisipasi sebagai suka relawan,
5. Memberikan pada aktivitas organisasi, atau pada
umpan balik kegiatan keagamaan.
yang positif P : Intervensi dilanjutkan.
-Berpartisipasi dalam aktifitas
ketika klien
mampu
menggunakan
keterampilan
interaksi sosial pengalihan dengan orang lain. -Pantau
yang efektif. aktifitas.

6. Mengajaraka
n cara berkenalan.
7. Membantu
klien untuk
mengembang
kan motivasi
diri dan
penguatan.

8. Menentukan
kemampuan
klien untuk
berpartisipasi
dalam kegiatan
spesifik.

9. Membuat jadwal
kegiatan harian.
10. Mengajarkan
klien untuk
melakukan
aktivitas
menyapu dan
mengepel dengan
benar.
11. Mengkaji
peningkatan
komitmen
klien untuk
meningkatkan
frekuensi dan
berbagai aktifitas.

Anda mungkin juga menyukai