Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kasus

DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA


PADA PEKERJA KEBUN ANGGREK
Balgis,Verdy, Satiti Retno, Niken Indrastuti, Hardyanto Soebono

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


FK Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

ABSTRAK
Dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh berbagai
bahan di lingkungan kerja. Dermatitis kontak akibat kerja bisa terjadi pada semua jenis pekerjaan,
termasuk pekerja di perkebunan yang berhubungan dengan banyak bahan alergen maupun
iritan. Berbagai bahan tersebut dapat berasal dari tanaman itu sendiri, pupuk, pestisida maupun
rumput liar di sekitarnya.
Dilaporkan seorang laki-laki berusia 20 tahun, bekerja di perkebunan anggrek hampir 3
tahun, dengan diagnosis dermatitis kontak alergik (DKA) karena batang anggrek, dan daun
anggrek, rumput liar, serta dermatitis foto kontak alergi (DFKA) karena pestisida Methamidophos® .
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, gambaran klinis, uji tempel dan uji tempel sinar.
Keluhan membaik setelah pasien memakai alat pelindung diri. Hasil uji tempel menunjukkan
reaksi positif 1 (probable) terhadap daun anggrek, batang anggrek dan rumput liar serta hasil uji
tempel sinar menunjukkan reaksi positif 1 (probable) terhadap pestisida Methamidophos® .
Dermatitis kontak alergik oleh anggrek dan rumput liar disebabkan substansi kimia pada
tanaman anggrek, yaitu 2,6-dimethoxy-1,4-benzoquinone dan dari serbuk sari rumput liar yang
berisi fraksi protein dan oleoresin. DFKA pada kasus ini disebabkan pestisida Methamidophos® ,
yang merupakan bagian dari grup insektisida organofosfat dengan struktur kimia O,S-dimethyl
phosphoramidothioate.(MDVI 2015; 42/1:23 - 27)

Kata kunci : dermatitis kontak akibat kerja, dermatitis kontak alergik, dermatitis foto kontak
alergik, anggrek, rumput liar, Methamidophos®

ABSTRACT
Occupational contact dermatitis (OCD) is a disorder caused by related working environment
substances. Occupational contact dermatitis may occur in every type of work including farm
worker related to irritant or allergic substances. These substances may be generated from the
plantation itself, fertilizer, pesticide, and the ragweed in the area.
It was reported that a 20 years male, working in a orchid farm for almost 3 years, with
allergic contact dermatitis diagnose of an orchid stem, orchid leaves, and ragweed as well as
photo allergic contact dermatitis of a Methamdophos® pesticide. Diagnose was built on anamnesis,
physical examination and patch test as well as photo patch test. Chief complaint improves after
patient using self protection equipment. The result of patch test reveals positive 1 (probable) on
orchid leaves, orchid stem, and ragweed as well as photo patch test reveals positive 1 (probable)
on Methamdophos ® pesticide.
Allergic contact dermatitis caused by orchid and ragweed is because of the chemical substance
in the orchid plant, that is 2,6-dimethoxy-1,4-benzoquinone and from ragweed's pollen powder
contains: protein fraction and oleoresin. PACD was due to pesticide Methamidophos ®, a part of
Korespondensi : organ oph osp hate inse cticid e g rou p, which has ch emical su bstanc e O,S-dimeth yl
Gd. Radiopoetra Lt.3, Jl. Farmako, phosphoramidothioate.(MDVI 2015; 42/1:23 - 27)
Sekip, Yogyakarta
Telp/fax. 0274 - 560700 Keywords: occupational contact dermatitis, allergic contact dermatitis, photo allergic contact
Email: tetraniasun@gmail.com
dermatitis, orchid, ragweed, Methamidophos ®

23
MDVI Vol. 42 No. 1 Tahun 2015; 23 - 27

PENDAHULUAN Dari riwayat penyakit dahulu, didapatkan riwayat gatal


di telapak tangan, gatal dan bintil-bintil yang hanya terbatas
Penyakit kulit akibat kerja (dermatosis akibat kerja/DAK) pada lengan, tetapi pasien mengaku keluhan hilang dalam
merupakan semua bentuk kelainan kulit dengan pajanan dua tiga hari setelah memakai alat pelindung diri (APD) dan
pekerjaan sebagai penyebab utama atau sebagai faktor hanya diobati dengan merendam lengannya dalam air hangat
kontributor. 1 Jenis pajanan yang menyebabkan DAK, yang diberi sedikit garam. Terdapat riwayat atopi pada
dikategorikan sebagai: (1) mekanis, contoh: gesekan, pasien, yaitu sering mengeluh bersin jika bekerja, terutama
tekanan, vibrasi (2) kimia, contoh: campuran elemen dan jika angin kencang atau jika menyemprot pestisida. Riwayat
bahan kimiawi (organik, anorganik dan protein) (3) fisik, sesak, alergi obat dan alergi makanan disangkal. Tidak
contoh: panas, dingin, asap, tumbuh-tumbuhan, radiasi (UV didapatkan riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga,
dan ionisasi) (4) biologi, contoh: organisme termasuk virus, terdapat riwayat atopi pada kakek pasien (ayah dari ibu
bakteri, jamur dan parasit.1,2 kandung) yang menderita asma, dan dua orang teman kerja
Secara epidemiologi, 90-95% DAK adalah dermatitis pernah mengeluh timbul bintil merah yang gatal di kedua
kontak akibat kerja,3 dapat berupa dermatitis kontak alergik lengan (sembuh dalam dua hari hanya dengan diberi salicyl
(DKA), dermatitis kontak iritan (DKI) maupun dermatitis foto talc dan direndam air hangat yang dicampur garam).
kontak alergi (DFKA). Dermatitis kontak akibat kerja dapat Pasien telah bekerja di perkebunan anggrek selama
terjadi pada semua jenis pekerjaan termasuk: pekerja rumah kurang lebih tiga tahun, pekerjaan sehari-harinya adalah:
sakit, pekerja bangunan, pekerja pabrik dan industri, pekerja membersihkan rumput liar di sekitar tanaman anggrek,
salon, petani, pekerja kebun yang berhubungan dengan mencampur obat pestisida, memupuk dan memanen bunga
tanaman, pupuk, pestisida, juga dapat terjadi pada pekerja- anggrek. Sabun yang digunakan sehari-hari merk NuvoTM,
pekerja lain.4 sampo merk PanteneTM, pakaian sehari-hari dicuci di laundry.
Dermatitis kontak pada pekerja di perkebunan, dapat Jika bekerja, pasien kadang-kadang memakai APD, memakai
terjadi karena bahan-bahan yang berasal dari tanaman itu sandal jepit/telanjang kaki, memakai kaos oblong dan celana
sendiri, pupuk, pestisida maupun rumput-rumput liar di pendek selutut, jika merasa banyak berkeringat pasien bekerja
sekitar tanaman utama. Dermatitis kontak akibat komponen tanpa memakai baju. Satu bulan terakhir ini, pasien ikut
pohon anggrek masih sedikit yang dilaporkan. Perkebunan menyemprot pestisida.
anggrek makin banyak dijumpai, selain untuk sekedar hobi, Pada pemeriksaan fisis didapatkan keadaan umum baik,
anggrek juga mempunyai nilai ekonomis. kesadaran kompos mentis, tanda vital dalam batas normal,
Dilaporkan satu kasus pada pekerja di perkebunan status gizi baik, dan tidak didapatkan pembesaran kelenjar
anggrek, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, getah bening. Pada wajah, tengkuk, sebagian leher depan,
pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang berupa uji kedua lengan bawah bagian fleksor maupun ekstensor,
tempel dan uji tempel sinar. punggung tangan, kedua tungkai bawah dan sedikit tungkai
atas bagian belakang tampak papul eritematosa, multipel,
diskret, sebagian membentuk plak, sebagian dengan erosi
KASUS dan ekskoriasi, serta sebagian tampak kulit yang xerotik
dengan skuama putih di atasnya. Berdasarkan anamnesis
Seorang laki-laki berusia 20 tahun, datang ke Poliklinik dan pemeriksaan fisis ditegakkan diagnosis DKAK, yaitu
Kulit dan Kelamin RS Dr. Sardjito dengan keluhan utama DKA, DKI dan DFKA karena produk yang terkait dengan
timbul bintil merah yang gatal dan lecet di kedua lengan, pekerjaan, yaitu tanaman (anggrek dan rumput liar), pupuk
tungkai, wajah dan leher. dan pestisida. Terapi yang diberikan adalah metilprednisolon
Dari anamnesis didapatkan bahwa sejak kurang lebih 24 mg/hari (16 mg-8 mg-0), loratadin 1x10 mg/hari, salep
tiga minggu sebelumnya timbul bintil merah yang terasa Desolex® dioleskan 2 kali sehari. Uji tempel (UT) dan uji
gatal di leher, yang makin lama makin banyak hingga di tempel sinar (UTS) direncanakan jika lesi sudah membaik.
kedua lengan, kedua tungkai dan di wajah. Kurang lebih Pasien disarankan untuk menghindari kontaktan yang
dua minggu sebelum memeriksakan diri ke Poliklinik Kulit dicurigai, atau bila terpaksa, harus menggunakan APD
dan Kelamin RS Dr. Sardjito, pasien berobat ke Puskesmas dengan benar.
dan didiagnosis oleh dokter sebagai sakit alergi, kemudian UT dan UTS dilakukan dengan menggunakan alergen
diberi obat minum berupa pil kuning yang diminum 2x1 dan standar yang dicurigai terdiri atas 5 alergen, yaitu potasium
obat oles yang tidak diketahui namanya, namun keluhan dikromat, kobalt klorida, balsam peru, sesquiterpene lactone
tidak membaik. Kadang-kadang pasien mengobati mix 0,1 %, primin dan kontaktan dari tempat kerja sebanyak
keluhannya dengan berendam di air hangat yang diberi 15 macam. UTS dilakukan di sisi tubuh sebelah kanan.
garam, namun keluhan makin meluas dan makin gatal Penyinaran dilakukan pada hari kedua (24 jam setelah
sehingga pasien memeriksakan diri ke Poliklinik Kulit dan penempelan alergen). Alergen yang digunakan dapat dilihat
Kelamin RS Dr. Sardjito. pada lampiran hasil UT danUTS. Berbagai bahan dari tempat

24
Balgis, dkk Dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja kebun anggrek

kerja, misalnya komponen anggrek (akar, batang, daun, Insidens pasti dermatitis karena tanaman dan produk
bunga), sabut kelapa, rumput liar, dipotong sekecil mungkin, tanaman (phytodermatitis) belum diketahui, tetapi masalah
lalu direndam dalam aquabidest selama 24 jam, kemudian ini tidak jarang dijumpai.7 Menurut laporan statistik Bureau
dimasukkan ke dalam chamber uji tempel secukupnya dan of Labor tahun 2004, dilaporkan bahwa industri agricultural
ditempelkan pada punggung pasien. Hasil pembacaan UT memiliki insidens penyakit kulit tertinggi di antara semua sektor
dan UTS setelah 96 jam didapatkan hasil, bahwa pasien industri, dengan insidens di Amerika tahun 2003 sebesar
sensitif terhadap daun anggrek pada tempat yang disinar 18,5 per 10.000 pekerja di sektor produksi pertanian
maupun tidak disinar, sentitif terhadap batang anggrek hanya dibandingkan dengan 4,9 per 10.000 pekerja di semua industri
pada tempat yang tidak disinar, sensitif dengan pestisida swasta.8Alergi terhadap komponen tanaman anggrek masih
(Methamidophos®) hanya pada tempat yang disinari, dan sangat sedikit yang dilaporkan, insidensi pastinya di dunia
didapatkan hasil ragu-ragu pada rumput liar di tempat yang belum dilaporkan.
disinar. Dilakukan UT dan UTS ulang untuk hasil yang Alergi terhadap komponen tumbuhan, biasanya
meragukan dan didapatkan hasil bahwa pasien sensitif dikaitkan dengan struktur kimia yang terkandung dalam
terhadap rumput liar pada tempat yang disinar maupun tidak tumbuhan tersebut.9 Dari berbagai laporan kasus, diketahui
disinar. bahwa dengan teknik thin-layer chromatography (TLC),
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan UT serta bahan kimia yang terkandung pada anggrek adalah dari
UTS, diagnosis pada pasien ini adalah DKA akibat batang golongan quinone (2,6-dimethoxy-1,4-benzoquinone). 10
anggrek, daun anggrek, rumput liar dan DFKA akibat pestisida Quinone didapatkan pada beberapa Cypripedium, Orchis
Methamidophos®. Saat pasien datang untuk UT dan UTS lesi dan Ophrys sp.10 Benzoquinones dan naphthoquinones
telah bersih dan tidak kambuh lagi. Pasien telah pindah kerja yang terdapat pada tumbuhan dan kayu, telah diketahui
sebagai buruh bangunan, sehingga penatalaksanaan pada merupakan penyebab DKA dan telah dibuktikan pada hewan
pasien ini hanya dengan krim mometason furoat 2 kali sehari coba, memiliki kapasitas sensitisasi yang tinggi ataupun
selama 3 hari untuk lesi bekas UT dan UTS. rendah, dan dipertimbangkan sebagai alergen kontak yang
potensial.10,11
Dari beberapa laporan kasus, anggrek yang telah diteliti
PEMBAHASAN antara lain Dendrobium nobile Lindley, Phalaenopsis sp,
Paphiopedilum sp, lady slippers Cypripedium sp, dan Cym-
Dermatitis kontak akibat kerja yang berhubungan bidium sp,10,11,12 sedangkan pada pasien ini, anggrek yang
dengan petani ataupun pekerja kebun dapat disebabkan oleh terdapat pada tempat kerja adalah jenis anggrek tanah
berbagai bahan yang terkait dengan kontaktan sehari-hari (Collabinae sp, Spathoglottis plicata Blume) dan jenis
pada saat bekerja. Pada pasien ini, dari hasil anamnesis, tersebut belum pernah diteliti tentang kejadian DKA nya.
pemeriksaan fisis, maupun pemeriksaan penunjang dibuat Quinones pada anggrek dapat ditemukan pada batang, daun,
diagnosis DKAK, yaitu DKA terhadap batang dan daun maupun kelopak bunga.12
anggrek, rumput liar, serta DFKA terhadap pestisida yang Pada beberapa laporan kasus DKA karena anggrek
digunakan, yaitu Methamidophos®. Untuk menegakkan di- sering terjadi pada telapak tangan, punggung tangan dan di
agnosis DKAK digunakan kriteria Mathias, yaitu jawaban daerah lengan sedangkan pada pasien ini lesi ditemukan di
"ya" terhadap minimal 4 dari 7 pertanyaan, yaitu: (1) Apakah daerah punggung tangan dan lengan serta terdapat riwayat
gambaran klinis sesuai dengan dermatitis kontak? (2) Apakah sering gatal di telapak tangan dan lengan yang hilang sendiri
terdapat pajanan terhadap bahan iritan maupun alergen di dalam dua tiga hari setelah pasien memakai APD dan
tempat kerja? (3) Apakah distribusi anatomi lesi sesuai mengobati dengan merendam tangan dan lengannya
dengan pajanan akibat kerja? (4) Apakah terdapat hubungan memakai air hangat yang dicampur sedikit garam. Pada hasil
waktu antara pajanan dan awitan yang sesuai dengan der- UT dan UTS didapatkan pasien sensitif terhadap daun
matitis kontak? (5) Apakah pajanan bahan akibat kerja telah anggrek pada tempat yang disinar maupun tidak dan sensitif
disingkirkan? (6) Apakah dermatitis kontak membaik setelah terhadap batang anggrek hanya pada tempat yang tidak
menghindari pajanan yang dicurigai di tempat kerja? (7) disinar, sehingga diagnosis pasien adalah DKA karena daun
Apakah uji tempel atau uji provokasi dapat mengidentifikasi dan batang anggrek.10
kemungkinan penyebab?5 Pada kasus ini didapatkan enam Dermatitis karena rumput liar sering dikaitkan dengan
jawaban "ya" dari tujuh pertanyaan, kecuali pertanyaan ke- dermatitis karena serbuk sari.9 Kulit butiran serbuk sari terdiri
5, sehingga DKAK dapat ditegakkan. Pada pasien ini atas alergen, misalnya material resin.14 Dermatitis karena
dilakukan UT dan UTS karena predileksi lesinya sebagian serbuk sari biasanya akan mengalami eksaserbasi pada saat
besar di daerah yang terpajan sinar matahari, dan dari musim penyerbukan.14 Serbuk sari terdiri atas dua antigen
beberapa laporan dinyatakan bahwa DFKA juga dapat terjadi yang berbeda yaitu fraksi protein yang menyebabkan asma
karena produk tanaman (phytophotodermatitis), rumput liar atau rinitis dan oleoresin yang menyebabkan dermatitis
maupun pestisida.6 kontak.14 Dermatitis serbuk sari sering dikaitkan dengan air-

25
MDVI Vol. 42 No. 1 Tahun 2015; 23 - 27

borne dermatitis, sehingga tempat predileksinya adalah di KESIMPULAN


daerah yang terbuka/tidak terlindungi pakaian, misalnya
wajah, leher, area V dada, lengan dan tungkai, sehingga Telah dilaporkan satu kasus DKAK pada seorang pria
menyerupai fotodermatitis.14 Oleoresin yang menyebabkan pekerja kebun anggrek. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
dermatitis rumput liar terdapat pada serbuk sari, batang dan anamnesis, pemeriksaan fisis, UT dan UTS, dengan hasil
daun.14 DKA terhadap batang dan daun anggrek, rumput liar, dan
Pasien ini telah bekerja di kebun anggrek selama kurang DFKA terhadap Methamidophos®. Pada pasien yang
lebih tiga tahun, tetapi keluhan dengan tempat predileksi dicurigai DKAK dengan lesi dominan pada daerah terpajan,
yang cukup luas terutama pada daerah terbuka, baru pertama sebaiknya dilakukan UT dan UTS menggunakan alergen
kali terjadi. Airborne dermatitis (AD) karena rumput liar standar yang sesuai ditambah dengan kontaktan yang
biasanya terjadi musiman, berulang setiap musim didapat dari tempat kerja. Pada pasien ini dijumpai DKAK
penyerbukan.14 Kasus ini kemungkinan besar penyebabnya karena berbagai penyebab, dengan lesi yang cukup luas
bukan AD, diduga lebih ke arah dermatitis kontak biasa yang sehingga sulit membedakan bagian tubuh mana yang
disebabkab oleoresin yang terkandung pada batang dan disebabkan oleh anggrek, rumput liar atau pestisida secara
daun rumput liar, saat pasien mencabuti rumput liar. Pada pasti. Penggalian yang cermat dan teliti diperlukan untuk
hasil UT dan UTS didapatkan hasil sensitif terhadap rumput menegakkan diagnosis DKAK dan menyingkirkan alergen
liar pada tempat yang disinar maupun tidak, sehingga diag- kontaktan yang bukan merupakan penyebab.
nosis DKA karena rumput liar dapat ditegakkan.
Reaksi alergik atau toksik akan terjadi ketika bahan kimia
tertentu diaplikasikan ke kulit dan kemudian terpajan sinar
matahari, disebut dengan dermatitis foto kontak.6 Dermatitis DAFTAR PUSTAKA
foto kontak dapat disebabkan oleh beberapa sunscreens
(oxybenzone atau cinnamates), produk tar batubara, parfum, 1. Friedmanm PS, Wilkinson MR. Occupational Dermatoses.
pestisida, tanaman dan desinfektan.6 Dermatitis foto alergik Dalam: Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP, penyunting.
telah dilaporkan di Jepang akibat tiga pestisida, yaitu: maneb, Dermatology. Edisi ke-2. England: Mosby Elseivier
fenitrotion dan DaconilTM (tetrachloroisophthalonitrile).14 Companies; 2008. h. 231-41.
Laporan lain dari New York University Skin and Cancer, 2. Brathiarta M. Dermatitis kontak pada pekerja. Kumpulan
pestisida yang bersifat fotoalergen antara lain Benomyl, makalah. Lokakarya Dermatitis Kontak Lab/Unit Ilmu
Captan, Captafol, Folfet, Maneb, Pyrethrum, Zineb, dan Penyakit Kulit dan Kelamin FK UGM/RSUP Dr. Sardjito.
Ziram,15 sedangkan pada pasien ini pestisida yang dipakai Yogyakarta 29-30 Januari 1997.
3. Kucenic MJ, Belsito DV. Occupational allergic contact
adalah Methamidophos®. Methamidophos® merupakan
dermatitis is more prevalent than irritant contact dermatitis; a
pestisida, golongan insektisida organofosfat dengan 5 year study. J Am Acad Dermatol. 2002; 46: 695-9.
susunan kimia O,S-dimethyl phosphoramidothioate.16 Efek 4. Frosch PJ, Kugler K. Occupational contact dermatitis. Dalam:
samping organofosfat telah banyak dilaporkan, antara lain Johansen J, Frosch P, Lepoittevin J, penyunting. Contact
kejang, inkontinensia, depresi pernafasan, kehilangan Dermatitis. Edisi ke-5.London, New York: Springer; 2011.h.
kesadaran, gangguan penglihatan, sakit kepala, mual, diare, 831-41.
hipersalivasi, dan iritasi pada kulit,16,17 tetapi DKA karena 5. Carvallo MG, Calvo B, Benach J, Pujol R, Arnau AM.
insektisida hanya sedikit dilaporkan. 18 Insektisida Assesment of the Mathias criteria for establishing occupational
organofosfat yang pernah dilaporkan menyebabkan derma- causation of contact dermatitis. J Actas Dermosifiliogr. 2012;
103: 411-21.
titis kontak adalah parathion, sedangkan O,S-dimethyl
6. Deleo VA. Photocontact dermatitis. Dermatol Ther. 2004;
phosphoramidothioate belum pernah dilaporkan 17(4): 279-88.
menyebabkan DKA maupun DFKA. 7. Le Coz C, Ducombs G, Paulson E. Plants and plant products.
Pada pasien ini, dari anamnesis didapatkan bahwa Dalam: Johansen J, Frosch P, Lepoittevin J, penyunting.
pasien melakukan kegiatan menyemprot pestisida sejak satu Contact Dermatitis. Edisi ke-6. Springer; 2011.h.873-925.
bulan terakhir. Saat bekerja, pasien kadang-kadang memakai 8. United States Departement of Labor. Incidence rates of
APD, memakai baju lengan pendek dan celana selutut. Pada nonfatal occupational illness, by industry and category of
pemeriksaan status dermatologis, sebagian besar lesi illness. Bureau of Labor Statistics. 2005: 1-29.
terdapat di area yang terbuka dan terpajan sinar matahari 9. Dahl A, Strandhede S, Wihl J. Ragweed-an allergy risk in
Sweden? J Aerobiologia. 1999; 15: 293-297.
dan sesuai dengan predileksi dermatitis foto-kontak;
10. Rozas-Munoz E, Lepoitten JP, Pujol RM, Gimenez-Arnau
insektisida yang disemprotkan dapat mengenai bagian tubuh A. Allergic contact dermatitis to plants: understanding the
yang terbuka karena terbawa oleh angin. Pada pemeriksaan chemistry will help our diagnostic approach. J Actas
UT dan UTS didapatkan hasil yang positif pada tempat yang Dermosifiliogr. 2012; 103: 456-77.
disinar saja, sehingga diagnosis DFKA karena pestisida 11. Hausen BM. Allergic contact dermatitis to quinones in
Methamidophos® dapat ditegakkan. Paphiopedilum haynaldianum. Arch Dermatol. 1980; 116: 327-8.

26
Balgis, dkk Dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja kebun anggrek

12. Rasmussen JE. Contact dermatitis from orchids. J Clin in 16. Gammon DW, Kellner TP, Morris SR. Methamidophos RCD
Dermatol. 1986; 4: 31-5. . Medical Toxicology Branch. Department of Pesticide
13. Hausen BM, Shoji A. Orchid allergy. Arch Dermatol. 1984; Regulation. 2005: 1-168.
120: 1206-8. 17. Spiewak R. Pesticides as a cause of occupational skin disease
14. Rietschel RL, Fowler JF, penyunting. Fisher's Contact in farmers. Ann Agric Environ Med. 2001; 8: 1-5.
Dermatitis. Edisi ke-6. Ontario: BC Decker Inc; 2008. 18. Ngo MA, Malley MO, Maibach HI. Pesticide-related
15. Mark KA, Brancaccio RR, Soter NA, Cohen DE. Allergic dermatoses. Dalam: Rustemeyer TH, Elsner P, John SM,
contact and photoallergic contact dermatitis to plant and Maibach HI , penyunting. Kanerva's Occupational
pesticide allergens. Arch Dermatol. 1999; 135: 67-70. Dermatology. London, New York: Springer; 2012; 642: 68-71

27

Anda mungkin juga menyukai