Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

DISUSUN OLEH :

FHIRA HUMAIRA

19180031

PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Manusia Dan Pandangan
Hidup”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar di Universitas Negeri Padang.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini,khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

2
DAFTAR ISI

Sampul.................................................................................................................................1

Kata pengantar....................................................................................................2

Daftar isi..............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar belakang...................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah..............................................................................................4

1.3 Tujuan penulisan................................................................................................5

BAB 11 PEMBAHASAN...................................................................................................6

2.1 Pengertian pandangan hidup..............................................................................6

2.2 Unsur-unsur daam pandangan hidup.................................................................8

2.3 Hubungan manusia dan pandangan hidup.........................................................11

BAB 111 PENUTUP...........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan........................................................................................................14

3.2 Saran..................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan
kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu,
masyarakat, atau negara. Semua perbuatan tingkah laku dan aturan serta undang-
undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan
hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.

2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut.

3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah yang berjudul “manusia dan pandangan hidup”,

penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:

1 . apa itu pandangan hidup?

2. Apakah unsur-unsur dari pandangan hidup?

3. Hubungan manusia dengan pandangan hidup?

4
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup mempunyai tujuan
antara lain :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)

2. Sebagai sumber pengetahuan dan ilmu bagi pembaca dan penulis

3. Kita dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup

4. dapat menyebutkan unsur-unsur dari pandangan hidup

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pandangan hidup


Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh
Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang
karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy
Subandrijo(2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi. Pandangan
hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3


macam :

1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan,


usaha, keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan
yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungki dapat
dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan,
yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram.
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan.
Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani,
dan kepercayaan kepada Tuhan.

Secara umum pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk
membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat
bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan
aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang
telah dirumuskan.Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta
akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan.Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan
tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya
sajalah yang berbeda.

6
Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya,
apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang
bersifat negative.Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup
yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan
hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan
gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan
yang dihadapinya.Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila
sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang,
bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan
berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta.

Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :

1. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.


2. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
3. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan
hidupnya.
4. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada
dalam pandangan hidupnya.
5. Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hidup
erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup
manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok
orang atau masyarakat.Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk
dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme
belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.

Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa


pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi
serta tidak selamanya bersifat positif.

Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan
sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi
pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan
hidupnya menuju tujuan akhir.

7
2.2 unsur-unsur dalam pandangan hidup

 Cita-Cita
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita,
kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam
kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap
hidup itu.Orang tua selalu menimang-nimang anaknya sejak masih bayi agar menjadi
dokter, insinyur, dan sebagainya. Ini berarti bahwa sejak anaknya lahir, bahkan sejak
dalam kandungan, orang tua telah berangan-angan agar anaknya itu mempunyai
jabatan atau profesi yang biasanya tak tercapai oleh orang tuanya.

Selain dari itu, pada setiap kelahiran bayi, do’a yang di ucapkan oleh family atau
handai taulan biasanya berbunyi : “ Semoga kelak menjadi orang yang berguna bagi
nusa, bangsa, agama, dan berbakti kepada orang tua.Karena itu wajarlah apabila cita-
cita, kebajikan, dan pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia. Tidak ada
orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah
tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu berbeda-beda
bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing.

Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati.
Cita-cita sering kali diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau
harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan
kedinamikan manusia.

Ada tiga kategori keadaan hati seseorang yakni lunak, keras,dan lemah, seperti :

1. Orang yang berhati keras, biasanya tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya
tercapai. Ia tidak menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala esulitan yang
dihadapinya. Orang yang berhati keras biasanya juga mencapai hasil yang
gemilang dan sukses hidupnya.
2. Orang berhati lunak biasanya dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan
diri dengan situasi dan kondisi. Namun ia tetap berusaha mencapai cita-cita itu.
Karena, biarpun lambat ia akan berhasil juga mencapai cita-citanya.
3. Orang yang berhati lemah biasanya mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi.
Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan dan berganti keinginan

 Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang
sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik.

8
untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu :

a) Manusia sebagai pribadi, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.


Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau
tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati
sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali tidak mau
mendengarkan.
b) Manusia sebagai anggota masyarakat, Yang menentukan baik-buruknya adalah
suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara
hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak
dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
c) Manusia sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati
Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan
mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan
buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak
Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita,
suara hati masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan,
santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah-tamah terhadap siapapun,
berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung
kebajikan. Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang -orang
munafik yang bermaksud mencari keuntungan diri sendiri.

 Usaha atau Perjuangan

Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja
keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usah. Perjuangan
untuk hidup, da ini suda menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha manusia tidak bias
hidup sempurna. Orang bercita-cita ingin kaya maka ia harus bekerja keras, jika
seseorang ingin jadi ilmuan maka ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi
semua ketentuan akademik.

Kerja keras ada dua yaitu kerja keras otak dan kerja keras tenaga. Otak biasanya
digunakan ilmuan tenagah biasanya di gunakan oleh buruh. Kerja keras pada
hakikatnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Jika seorang
pemalas maka dia akan miskin , melarat dan berarti akan menjatuhkan martabat dia
sendiri.Kemapuan usaha manusia itu berbeda-beda sehingga timbul perbedaan tingkat
kemakmuran antara masnusia tetapi perbedaan itu bisa diatasi karena rasa
kebersamaan dan belas kasih (cinta kasih) ketidaksamaan itu bias diatasi dengan cara
gotong-royong.

9
 Keyakinan atau Kepercayaan

Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari
akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,
yaitu aliran naturalisme,naturalis, aliran inlektualisme, dan aliran gabungan.

1. Aliran Naturalisme

Hidup manusia itu dihubungkan dengan hubungan gaib yang merupakan kekuatan
teringgi. Kekuatan gaib itu dari natur,natur itu dari tuhan. Tetapi bagi yang tidak
percaya pada tuhan, natur itulah yang tinggi. Tuhan menciptakan alam semesta
lengkap dengan hokum-hukumnya, secara mutlak dikuasai tuhan. Manusia sebagai
mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karna manusia itu lemah. Manusia hanya
dapat berusaha tetapi tuhan yang menentukan.

2. Aliran Naturalis

berintikan spekulasi, mungkin ada tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu mana
yang benar ? yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin tuhan itu ada , maka kita
katakana tuhan itu ada. Bagi yang tidak ada maka dia anggak tuhan itu natur. Bagi
yang percaya tuhan itu kekuasaan tertinggi dan manusia adalah makluk tuhan maka
manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran-ajarannya. Ajaran agama itu ada
dua macam.

a).Ajaran dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.

b).Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagian hasil pemikiran


manusia,sifatnya relatif.

Apabila aliran naturalisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup, maka


keyakinan manusia itu bermula dari tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh
ajaran-ajaran tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu dirindhoi
oleh tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa tuhanlah kekuasaan
tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup
religious(keagamaan).

Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya tuhan, natur adalah kekuatan
tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya
dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalahkebajikan natur.
Pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur bersifat atheis. Ini disebut
pandangan hidup komunis.

3. Aliran Intelektualisme

Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia
berpikir. Mana yang benar menurut akal itu lah yang baik.

10
Apabila aliran ini dihubugkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia
itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran
yang diterima akal. Benar menurut akal itu lah yang baik.

4. Aliran Gabungan

Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok.
Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan
hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup
sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme
relidius kekuasaantuahn begitu menentukan.

2.3 Hubungan manusia dan pandangan hidup


Sangat erat kaitannya karena manusia sangat membutuhkan pandangan hidup
supaya mereka mendapatkan tujuan dari hidup mereka, pandangan hidup akan
menjadi tiang besar di dalam diri setiap manusia. Manusia adalah makhluk Allah
SWT yang diciptakan dengan kesempurnaannya dapat memiliki akal dan pikiran,
serta hati yang membentuk karakter manusia yang terbentuk dari 3 unsur, yaitu
pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu.

Ketiganya harus berjalan secara seimbang dan saling mengendalikan satu


sama lain untuk menjadikan manusia itu memiliki karakter yang baik. Manusia harus
dapat berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan masa depannya dengan menjadikan
kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, manusia harus mengerti
apa arti dari pandangan hidup itu sebenarnya supaya mereka tidak terjerumus pada
hal-hal yang bersifat negatif. Pandangan hidup adalah sikap yang paling mendasar
yang dimiliki oleh manusia dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di dalam
kehidupannya, pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, sebagai petunjuk kehidupan di dunia.

Pandangan hidup dapat dibedakan menjadi 3, berdasarkan jenisnya :

1. Pandangan hidup dari agama : Kebenarannya bersifat mutlak.

2. Pandangan hidup dari ideologi : Berasal dari kebudayaan dan norma yang terdapat
di wilayah

3. Pandangan hidup dari proses merenung : Kebenarannya bersifat relatif.

11
Pandangan hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :

1. Cita – Cita yang diinginkan dapat diraih dengan usaha dan perjuangan,

2. Berbuat baik dalam segala hal dapat membuat seseorang merasa bahagia, damai,
dan tentram,

3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan, dan

4. Keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia.

Dalam perjuangan menuju kehidupan yang lebih sempurna, sebagai makhluk Ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa. Manusia memerlukan nilai-nilai unsure yang akan dianutnya
sebagai pandangan hidup-nilai luhur adalah tolak ukur kebaikan yang berkenan
dengan hal-hal yang bersifat mendasar atau abadi dalam hidup manusia. Seperti
tentang cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup ini.

 Lembaga Yang Mewujudkan Pandangan Hidup

Fungsi lembaga-lembaga yang dibentuk manusia adalah sebagai instrument, sarana,


dan wahana untuk mewujudkan pandangan kehidupan adalah sekedar merupakan
konsepsi yang bersifat abstrak, tanpa daya untuk mewujudkan dirinya dalam
kenyataan.

Sebagai makhluk sosial manusia tidaklah mungkin hidup menyendiri. Oleh karena itu,
setiap manusia pribadi hidup sebagai bagian dari lingkungan social yang lebih luas,
secara berturut-turut lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dll.

 Hubungan Pandangan Hidup Masyarakat.

Hubungan pandangan mengenai kehidupan manusia dan masyarakat berdasarkan pada


pandangan tentang manusia. Pandangan tentang manusia ini di dasarkan pada
Pancasila. Dari sini dapat pula diartikan sebagai pandangan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hubungan inilah manusia dapat hidup dan
menghidupi. Manusia hidup dalam hubungan dengan Tuhannya dan dalam
perlindunganNya selamanya termasuk dengan lingkungan. Dengan dan dalam
kebudayaan dan serba hubungan menjadikan dunia dan lingkungan lebih
menyenangkan dan menjadikan hidup lebih baik.

 Pandangan Hidup Berbangsa dan Bernegara

Konsep bangsa yang digunakan untuk merumuskan sila ketiga terutama konsep E
Renan, yaitu sekelompok manusia yang mempunyai keinginan bersama untuk bersatu
dan tetap mempertahankan persatuan,sedangkan factor-faktor yang mendorong
manusia ingin bersatu itu bermacam-macam.

12
Dalam hal ini apa yang digariskan oleh pasal 2 ayat (1) menegaskan bahwa Negara
Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk republik. Factor pendorong kea rah
persatuan yang ditekankan oleh WD ialah pendidikan, budaya yang diatur dalam pasal
31ayat (2) pemerintah berusaha menyelenggarakan suatu sistem penghujatan nasional
yang diatur dengan undang-undang.Norma-norma itulah yang harus di ikuti agar
orang-orang Indonesia dapat hidup berbangsa sesuai dengan pancasila dan
menjalankan sila 3 yang wujudkan pasal-pasal tersebut. Orang Indonesia tidak
terlepas dari pasal-pasal lain. Lewat hal ini pulalah kecintaan manusia kepada
Indonesia kepada bendera merah putih dan bahasa Indonesia dapat dikemukakan
secara intensif.

13
BAB 111

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pandangan hidup adalah gagasan atau pertimbangan yang menjadi
pedoman,pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup. Gagasan itu dapat diterima oleh
akal manusia dan dapat diakui kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan
hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi
sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai.Pandangan
hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup.

Dengan cita-cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang


menjadi harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya.
Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya
pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk
mewujudkan sebuah pandangan hidup harus dilandasi dengan sikap hidup yang
positif.

3.2 Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran
tersebut sebagai berikut:

a) Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka
kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.

b) Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar
dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Sulaeman, M. Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar-Suatu Pengantar. Bandung:


PT Refika Aditama.
 Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Refika Aditama,
2001
 Mustofa, Ahmad. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998
 Wahyu, Ramdani. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Pustaka Setia, 2008
 Mustopo, M. Habib. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1983
Advertisements
 http://ulfayuanitaisyfari.blogspot.co.id/2012/12/hubungan-manusia-dengan-
pandangan-hidup.html
 http://abdirachmadi.blogspot.co.id/2012/04/hubungan-antara-manusia-dan-
pandangan.html

15

Anda mungkin juga menyukai