REAKSI ASAM BASA

Dosen Pengampu :
apt. Dra. Faridah, M.Si
Dr. apt. Yunahara Farida, M.Si
Esti Mulatsari, M.Sc.
Arrhenius menyatakan bahwa asam
adalah zat yang dapat terionisasi dalam
+
larutan air melepaskan ion H , sedangkan
basa adalah zat yang melepaskan OH –
dalam larutan air.

J.N Bronsted, 1923, menyatakan bahwa

asam adalah senyawa yang dapat
memberikan (donor) proton ( H+ ) dalam
pelarut, sedangkan basa adalah senyawa
yang dapat menerima (reseptor) proton.
2
DISOSIASI ELEKTROLITIK
1.disosiasi
AB A + + B -
2.asosiasi

DERAJAT IONISASI
Banyaknya molekul yang terionisasi
α= Banyaknya molekul mula-mula
3
 HUKUM PENGENCERAN OSTWALD

a α2
K= = c.α2
V
HUKUM AKSI MASA – TETAPAN KESETIMBANGAN
GULDBERG & WAAGE ( 1867 )
1
A + B <=========> C + D
2
V1 = k 1 [ A ] [ B ] V2 = k 2 [ A ] [ B ]

V1 = V2
4
K1 [ A ] [ B ] = k 2 [ C ] [ D ]
k1 [C] X [D]
K=
k2
= [A] X [B]

aA + bB = cC + dD
c
[C] [D] d
K=
a
[A] [ B ]b

5
 TETAPAN KESETIMBANGAN AIR , Kw

H2O <========> H+ + OH-

[H+] [OH-] +] [OH-]
K = > K.[H 2 O] = [H
[H2O]
Kw = [H+] [OH-] = 1O-14
[H+] [OH-] = V Kw = 10-7
pH EKSPONEN ION HIDROGEN
pH = - log [H+]
6
 ASAM NETRAL BASA
[H+] 10O 10-7 10-14

pH 0 7 14
pOH 14 7 0

[OH-] 10-14 10-7 100

ASAM [ +
H ]
ASAM KUAT [ ASAM ]

Ka.[ ASAM ] = [ ASAM ] α

ASAM LEMAH
[ ASAM ]
DAPAR ASAM Ka x
[ GARAM ]

7
 -
BASA [ OH ]
BASA KUAT [ Basa ]

BASA LEMAH Kb [ basa ] = [basa ] α

[ basa ]
DAPAR BASA Kb x
[ garam ]

Kw
GARAM dari basa kuat
x [ GARAM ]
dan asam lemah
Ka

8
 GARAM LAIN [ H+ ]
Garam dari basa lemah & asam kuat Ka
Kw x
Kb
Garam dari basa kuat + asam lemah
divalen K 1 x K2

9
 DAPAR = Buffer
Larutan dengan pH tidak berubah meskipun
diencerkan atau ditambah asam atau basa
dalam batas-batas tertentu, disebut juga
larutan penyangga, terdiri dari campuran asam
atau basa lemah dengan garamnya.

Kapasitas Dapar : Banyaknya gram ekivalen

asam atau basa yang harus ditambahkan agar
pH dapar berubah 1 unit. Kapasitas tertinggi
bila asam (atau basa) ; garam = 1: 1
10
INDIKATOR ASAM - BASA
• Adalah Asam atau basa lemah
dengan perbedaan warna didalam
bentuk molekul daripada bentuk
ion.
• Dimaksudkan untuk mempermudah
pengamatan titik akhir titrasi,
disebut indikator visual
11
 INDIKATOR ASAM - BASA
Hln H+ + In-
Warna 1 warna 2

[H+] [In-] [ Hln ]

Ka = [H+] = Ka
[ Hln ] [ In ]
[ Hln ]
pH = pKa – log
[ In ]
12
 INDIKATOR ASAM - BASA
Warna 1 atau warna 2 kelihatan bila
perbandingan [ Hln ] dengan [ In - ] > 10

Bila [ Hln ] = [ In - ] warna yang nampak

campuran warna 1 dengan warna 2.

pH = pKa warna indikator pada titik akhir

titrasi

13
 KELAYAKAN TITRASI
ASAM vs BASA
ApH 1 – 2 unit
pH pada TE > 4 atau < 10
Faktor yang mempengaruhi
➢Ka
➢Konsentrasi Sample
➢Volume Sample
Kesimpulan :
❖Makin kecil Ka, makin tinggi pH dan A pH pada TE.
❖Makin besar jumlah HA mula-mula makin kecil A pH.
❖Makin kecil volume HA, makin besar ApH.
❖Makin tinggi konsentrasi titran, makin tinggi ApH,
tapi volume titran menurun dan RE meningkat.

RE = Relative Error
14
 Reaksi Kimia Netralisasi
• Asam kuat dengan basa kuat:
HCl + NaOH ▬▬▬► H2O + NaCl
H+ + -
OH ▬▬▬► H2O

• Karbonat dan asam karbonat dengan HCl

• CO3-2 + H+ pp HCO3- b.e. = 1

• HCO3- + H+ mm H2CO3 b.e. = 1
• CO3-2 + 2H+ mm H2CO3 b.e. = 1/2
15
 Natrium Boraks dan Asam Borat dengan HCl atau
NaOH

• B4O7-2 + 2 H+ + 5 H2O ▬ mm ▬▬► 4 H3BO3

• Na2B4O7 +2 HCl + 5 H2O ▬ mm▬▬► 4 H3BO3
• b.e = 1/2
gliserol
• H3BO3 + CH2OH-CHOH-CH2OH ▬▬▬▬►

CH2OH-[CHO-CH2O]-BOH + NaOH (pp) ▬►

CH2OH-[CHO-CH2O]-BONa + H2O
b.e = 1
16
 MOLARITAS DAN NORMALITAS

• 1 Mol = jumlah gram mol dalam 1 L

= berat dlm gram / MR dalam 1 L
• 1 N = jumlah gram ion dalam 1 L
= berat dlm gram / (MRxbe) dlm 1 L
• Dalam titrimetri berlaku hukum:
“Jumlah miliekivalen zat yang bereaksi harus sama”.
• M.ek 1 = m.ek 2 ▬► V1 x N1 = V2 x N2
• N dapat saja berasal dari berat, %, b.j dll.
V = volume titran terpakai

17
 TERIMA KASIH

SALAM PANCASILA