Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS MOBILISASI MIRING KIRI MIRING KANAN

DALAM UPAYA PENCEGAHAN PRESSURE INJURY


PADA PASIEN SEPSIS DI RUANG INSTALASI
PELAYANAN INTENSIF

Tiurmauli Rotua Simanjuntak1, Agus Purnama2


1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
E-mail: purnamaagus@gmail.com

Abstrak
Pendahuluan : Perawat berperan dalam merawat pasien dalam keterkaitan dengan kenyamanan pasien-pasien dengan
total bedrest, salah satunya adalah dengan melakukan miring kanan dan kiri..
Tujuan : untuk mengetahui efektivitas mobilisasi miring kiri miring kanan yang dalam hal ini posisi miring 30 derajat
dalam upaya pencegahan pressure injury/luka tekan pada pasien sepsis.
Metode: Metode yang digunakan Post Test Only Control Group Design dengan jumlah populasi sebanyak 30
responden.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobilisasi miring kiri miring kanan ada pengaruh dalam pencegahan
pressure injury/luka tekan pada pasien sepsis baik itu dengan metode 30 derajat dan 90 derajat (p=0,004 < α=0,05).
Kesimpulan: Mobilisasi miring kiri miring kanan efektif dalam pencegahan risiko pressure injury/luka tekan pada
pasien sepsis.
Kata kunci : efektivitas, mobilisasi, pressure injury

Abstract
Introduction : Nurses have total bedrest condition, the precaution that can be taken is to mobilize the left oblique right
tilt.
Objective : to find out the effectiveness of mobilization of left tilt right tilt in this case 30 degree tilt position in an effort
to prevent pressure injury in patients with sepsis.
Method : this research is Post Test Only Control Group Design, the total population is 30 respondents.
Result : the result showed that mobilization of the right inclined left oblique there was an influence in the prevention of
pressure injury on patient with sepsis either with the 30 degree and 90 degree methods ( p = 0,004 < α = 0,05 ).
Conclusion : left tilt right tilt mobilization is effective in preventing the risk of pressure injury in patients with sepsis.
Keywords : efffectiveness, mobilization, pressure injury

PENDAHULUAN diakibatkan karena infeksi dan masalah


kesehatan utama, yang mempengaruhi jutaan
Sepsis adalah penyakit yang
orang di seluruh dunia setiap tahun,
mengancam jiwa yang disebabkan oleh reaksi
menewaskan satu dari empat orang (dan
tubuh yang berlebihan terhadap infeksi.
sering lebih). Sekitar 2% pasien rawat inap
Sepsis sering terjadi di rumah sakit misalnya
mengalami syok sepsis terutama pada pasien
pasien pasca operasi, pasien dengan ventilator
rawat inap di negara maju. Angka kejadian
di ICU (Intensive Care Unit) atau penggunaan
sepsis terjadi antara 6-30% dari semua unit
kateter pada geriatri. Sepsis merupakan
perawatan intensif pasien.1
respon host terhadap infeksi yang bersifat
sistemik dan merusak. Disfungsi organ dapat Pressure injury/luka tekan adalah
terjadi pada kondisi tejadinya komplikasi dari cedera lokal pada kulit dan atau jaringan yang
sepsis yang dinamakan syok (sepsis ditambah ada dibawahnya, biasanya terjadi di atas
hipotensi meskipun telah diberikan resusitasi penonjolan tulang sebagai akibat dari tekanan
cairan). Definisi syok septik adalah syok yang atau karena suatu pergeseran. Luka tekan

35
Efektivitas Mobilisasi Miring Kiri Miring Kanan dalam Upaya Pencegahan Pressure Injury pada Pasien Sepsis (Agus
Purnama)
didefinisikan sebagai area kerusakan yang tekan dengan angka prevalensi 1,58% dengan
terlokalisir pada kulit, otot dan/atau jaringan rentang usia 70-89 tahun.9 Kejadian pressure
di bawahnya, yang disebabkan oleh geseran, injury/luka tekan di ICU (Intensive Care
gesekan, atau tekanan yang tidak ditoleransi, Unit) di kabupaten Sleman dari tahun 2014-
biasanya di atas penonjolan tulang.2 Pressure 2016 terdapat 8 kasus dengan jumlah 947
injury/luka tekan dapat terjadi dalam waktu pasien di ICU. Angka kejadian tertinggi
24 jam setelah terjadi penekanan pada area terjadi di tahun 2015 yaitu 4 kasus dari
kulit atau setelah 5 hari penekanan pada area jumlah 298 pasien dengan presentase 1,34%
kulit.3 10
.
Salah satu intervensi keperawatan yang Berdasarkan hasil studi pendahuluan
sering dilakukan pada pasien dengan bedrest yang dilakukan dengan cara observasi pasien
total adalah pengaturan posisi dengan tujuan sepsis dengan tirah baring dan wawancara
untuk mencegah terjadinya pressure injury terhadap perawat instalasi pelayanan intensif.
terkhusus pada pasien dengan diagnosa Dari hasil observasi yang dilakukan ketika
sepsis. Tindakan ini harus dilakukan secepat pasien sepsis di mobilisasi miring kiri dan
dan sedini mungkin dengan tujuan agar miring kanan dengan metode 90 derajat
terjadinya pemeliharaan integritas jaringan membutuhkan lebih dari 2 perawat untuk
sehingga mengurangi penekanan yang akan memiringkan 90 derajat sedangkan jumlah
menimbulkan komplikasi berupa luka perawat dalam setiap kali dinas 3-4 orang,
dekubitus dan pencegahan dari kompresif dan juga dibutuhkan lebih banyak penyangga
neuropati4. seperti bantal untuk menyangga pasien tetap
Angka kejadian sepsis yang dilaporkan dalam posisi 90 derajat. Selain itu dengan
di Amerika tercatat 1,7 juta usia dewasa posisi 90 derajat sering terjadi ketidakstabilan
menderita sepsis setiap tahunnya dan hampir hemodinamik pasien salah satunya adalah
270.000 meninggal karena sepsis.5 Penelitian penurunan tekanan darah dan peningkatan
pada tahun 2009 di benua Asia pada 150 denyut jantung.
ruang perawatan intensif di 16 negara Asia Hasil wawancara dengan perawat
(termasuk Indonesia) dari 1.285 pasien instalasi pelayanan intensif tentang mobilisasi
dewasa yang di rawat di intensive care, angka miring kiri dan miring kanan dengan posisi 90
kematian mencapai 44,55% (572/1.285).6 derajat adalah sebagian besar mengalami
Angka kejadian pressure injury/luka tekan kesulitan dalam melakukan mobilisasi miring
pada 12 perawatan jangka panjang di Irlandia kiri dan miring kanan tiap 2 jam dengan
dari 1.100 pasien usia 80 tahun, 70% adalah posisi 90 derajat terutama jika pada pasien
wanita dengan prevalensi kejadian pressure yang mempunyai berat badan lebih dari 60-70
injury/luka tekan grade 1 28%, grade 2 33%, kg. Perawat juga mengatakan tiap
grade 3 15% dan grade 4 24%.7 dimiringkan dengan posisi 90 derajat
Angka kejadian pressure injury/luka hemodinamik pasien menjadi tidak stabil
tekan di Amerika dari 486 pasien yang terutama pada tekanan darah dan denyut
dirawat dari Januari 2012-April 2013 kejadian jantung serta membuat pasien kurang nyaman
pressure injury/luka tekan pada tahun 2012 dengan posisi tersebut. Oleh karena itu
adalah 6,63% dan tahun 2013 2,47%.8 Angka perawat mulai melakukan mobilisasi miring
kejadian pressure injury/luka tekan di Cina di kiri miring kanan posisi 90 derajat setelah
12 rumah sakit yang berjumlah 39.952 pasien, hemodinamik pasien stabil yaitu setelah 3-5
631 pasien mengalami pressure injury/luka hari perawatan sehingga membuat terkadang

36
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.1, Januari 2020: 35-44

sudah terjadi kemerahan atau grade 1 pada pasien yang dirawat dalam 1 bulan rata-rata
pasien sebelum dilakukan tindakan mobilisasi 13-15 pasien. Populasi yang digunakan dalam
miring kiri miring kanan. penelitian ini adalah pasien dewasa dari 1
Berdasarkan penelitian yang telah Mei-Juli 2019 dengan risiko pressure
dilakukan dengan jumlah peserta 33 injury/luka tekan di ruang instalasi pelayanan
responden (16 kontrol dan 17 intervensi) intensif.
menggunakan metode quasi experimental Sampel adalah suatu populasi yang
dengan post test only with control group dianggap dapat mewakili secara
didapatkan hasil (p=0,039, α=0,05) 14
keseluruhan. Sampel penelitian ini adalah
dinyatakan bahwa pasien yang tidak
seluruh pasien sepsis berdasarkan laporan
dilakukan mika/miki dengan derajat bulanan intalasi pelayanan intensif, jumlah
kemiringan 30 derajat memiliki 9,6 kali pasien rata-rata dalam 1 bulan adalah sekitar
pelung terjadinya pressure injury.11 Tujuan 13-15 pasien dengan teknik total sampling
dari penelitian ini adalah mengetahui maka dari itu peneliti mengambil jumlah
mobilisasi miring kiri miring kanan dengan sampel standar minimum penelitian
metode 30 derajat efektif atau tidak dalam eksperimen yaitu 15 pasien tiap kelompok
pencegahan pressure injury/luka tekan pada penelitian. Total sampel di kedua kelompok
pasien sepsis di ruang instalasi pelayanan adalah 30 orang dan sesuai dengan kriteria
intensif. inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan di ruang
METODE PENELITIAN
instalasi pelayanan intensif. Ruangan ini
Desain penelitian yang digunakan dipilih sebagai tempat pengambilan data
adalah penelitian eksperimen dengan karena angka kejadian pressure injury/luka
kelompok kontrol intervensi. Data yang tekan dalam laporan kinerja bidang control
dikumpulkan berupa data kuantitatif dan juga infection termasuk tinggi angka kejadiannya
data kualitatif yang di angkakan. Penelitian dibandingkan dengan ruangan perawatan
eksperimen adalah suatu penelitian yang yang lain. Penelitian dimulai bulan Mei
dilakukan dengan melakukan ujicoba/ sampai dengan bulan Juli 2019. Waktu
intervensi atau manipulasi pada subjek penelitian ini dimulai dari pembuatan
penelitian kemudian efek dari intervensi proposal, pengambilan data dan pelaporan
tersebut di ukur dan di analisis. Pendekatan hasil penelitian. Penelitian ini sudah
eksperimen digunakan untuk melihat apakah dilakukan uji etik penelitian di Sekolah
mobilisasi mika miki efektif mencegah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju dan
kejadian pressure injury/luka tekan pada sudah lolos uji etika clearance dengan No:
pasien sepsis. Kesimpulan dari penelitian 2375/Sket/Ka-Dept/RE/STIKIM/VIII/2019.
eksperimen didapat dengan cara mem-
Analisis univariat bertujuan untuk
bandingkan efek perlakuan pada kelompok
menjelaskan karakteristik biaya variabel
subjek yang diberi intervensi dengan
penilaian.15 Dalam penelitian ini, data akan
kelompok.12
disajikan dalam bentuk tabel distribusi
Populasi adalah sekumpulan objek yang frekuensi dan dilakukan analisa untuk setiap
akan dijadikan sasaran dalam penerapan variabelnya dalam bentuk presentasi. Analisa
penelitian.13 Berdasarkan hasil laporan bivariat merupakan analisa yang dilakukan
bulanan instalasi pelayanan intensif jumlah untuk menjelaskan hipotesis hubungan

37
Efektivitas Mobilisasi Miring Kiri Miring Kanan dalam Upaya Pencegahan Pressure Injury pada Pasien Sepsis (Agus
Purnama)
variabel bebas dengan variabel terikat. berdasarkan jenis kelamin, pendidikan dan
Analisa bivariat penelitian ini menggunakan pekerjaan. Distribusi jenis kelamin responden
uji statistik Chi Square. Untuk menganalisis tidak merata (laki-laki 56,7%). Paling banyak
atau keputusan uji Chi Square dengan responden berpendidikan SMA 21 pasien
menggunakan hipotesis dua arah dan tingkat (70%), pekerjaan terbanyak responden
kesalahan atau kekeliruan sebesar 5%. karyawan sebanyak 16 orang (53,3%).
kesimpulan yang didapat H0 ditolak jika P
Tabel 2.
value > 0,05 dan H0 terima jika P value < Distribusi Frekuensi Risiko Pressure
0,05. Injury/Luka Tekan pada pasien Sepsis di
Ruang Instalasi Pelayanan Intensif
HASIL PENELITIAN n=(30)
Presentase
Analisis Univariat Karakteristik Frekuensi
(%)
Analisis univariat untuk melihat Risiko Rendah 4 13,3
distribusi frekuensi responden berdasarkan Risiko Sedang 17 56,7
Risiko Tinggi 9 30
jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan pada Total 30 100
pasien sepsis. Sumber Data Primer 2019
Tabel 1. Pada penelitian ini diperoleh distribusi
Distribusi Frekunesi Responden frekuensi risiko pressure injury/luka tekan
berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan pada pasien sepsis di ruang instalasi
dan Pekerjaan pada pasien Sepsis di pelayanan intensif, paling dominan kategori
Ruang Instalasi Pelayanan Intensif n=(30) risiko sedang 17 orang (56,7%).
Presentase
Karakteristik Frekuensi Tabel 3.
(%)
Jenis kelamin Distribusi frekuensi skor risiko pressure
Laki-laki 17 56,3 injury/luka tekan sebelum dan sesudah
Perempuan 13 43,3 dilakukan mobilisasi miring kiri miring
Total 30 100 kanan pada pasien sepsis di Ruang
Pendidikan Instalasi Pelayanan Intensif n=(30)
SMP 2 6,7 Skala Mobilisasi 90o Mobilisasi 30o
SMA 21 70,0 Norton Pre % Post % Pre % Post %
S1 6 20 Resiko
1 3,3 3 10,0 1 10,2 2 6,7
S2 1 3,3 rendah
Total 30 100 Resiko
20 66,7 11 36,7 20 66,7 12 40,2
sedang
Pekerjaan Resiko
Dosen 1 3,3 9 30,0 1 3,3 9 30,0 1 3,3
tinggi
IRT 7 23,3 Total 15 100 15 50 15 100 15 50
Karyawan 16 53,3 Sumber Data Primer 2019
Mahasiswa 1 3,3
Pensiunan 3 10,0 Pada penelitian ini didapatkan hasil
Tidak bekerja 2 6,7 penurunan angka risiko pressure injury/luka
Total 30 100 tekan yang dominan pada kelompok risiko
Sumber: Data Primer 2019 sedang baik itu pada kelompok intervensi 30
Pada tabel 1 diatas tujuan dari analisis derajat sebesar 12 responden (40,0%) dan
ini adalah untuk menjelaskan karakteristik kelompok kontrol 90 derajat sebesar 11
masing-masing variabel yang akan diteliti responden (36,7%).

38
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.1, Januari 2020: 35-44

Analisis Bivariat
Tabel 4.
Efektifitas mobilisasi miring kiri miring kanan dalam upaya pencegahan pressure injury/luka
tekan pada pasien sepsis kelompok kontrol (posisi 90 derajat) dan kelompok intervensi 30
derajat di Ruang Instalasi Pelayanan Intensif
Variabel Mobilisasi N Mean Std. Deviation Sig. (2-tailed)
Pressure injury/luka
Kelompok Kontrol 15 14,13 2.642 .004
tekan
Pressure Injury/luka Kelompok
515 11,53 1.846 .004
tekan Intervensi

Sumber: Data Primer 2019

Pada tabel 4 diatas diperoleh nilai Sig. risiko tinggi pressure injury/luka tekan pada 5
(2-tailed) pada kelompok kontrol posisi 90 responden (62,5%). Penelitian ini sejalan
derajat adalah 0.004, nilai ini menunjukkan dengan hasil penelitian Tarihoran, (2010)
bahwa Sig.(2-tailed) < 0,05 sehingga H0 disimpulkan bahwa posisi 90 derajat yang
ditolak dan Ha diterima. Nilai Sig. (2-tailed) diberikan kepada pasien dapat mencegah
pada kelompok intervensi (posisi 30 derajat) pressure injury.
adalah 0.004, nilai ini menunjukkan bahwa Pencegahan merupakan hal yang
Sig.(2-tailed) < 0,05 sehingga H0 ditolak dan penting pada pasien sepsis dengan
Ha diterima. immobilisasi, upaya untuk tersebut salah
Kesimpulan yang didapat dari hasil uji satunya adalah dengan cara memiringkan
statistik menggunakan Independent Sample T- badan pasien secara teratur, menjaga
Test antara kelompok kontrol dengan kebersihan kulit. Salah satu tindakan untuk
kelompok intervensi didapatkan nilai p = menurunkan angka kejadian pressure
0,004, berarti pada alpha 5% terlihat ada injury/luka tekan adalah dengan pemberian
pengaruh mobilisasi miring kiri miring kanan posisi miring yang betujuan untuk
dalam upaya pencegahan pressure injury/luka mempertahankan body alignment atau
tekan pada pasien sepsis di Ruang Instalasi keseimbangan tubuh, mengurangi komplikasi
Pelayanan Intensif. akibat immobilisasi dan meningkatkan rasa
nyaman.
PEMBAHASAN Pemberian posisi 90 derajat pada pasien
kontrol dapat menghambat penekanan pada
Pengaruh pemberian mobilisasi miring kiri
bagian sakrum yang sangat lama sehingga
miring kanan posisi 90 derajat terhadap
dapat menyebabkan penekanan pada daerah
kelompok kontrol.
yang menonjol dan bisa menyebabkan
Hasil penelitian dari pemberian hipoksia jaringan16. Pada penekanan yang
intervensi posisi 90 derajat pada kelompok berlansung cukup lama, maka akan timbul
kontrol didapatkan penurunan nilai risiko masalah dalam peredaran zat-zat makanan
pressure injury/luka tekan pada kelompok dan zat asam yang harus disalurkan pada
risiko sedang dari 17 responden (56,7%) bagian-bagian kulit yang mengalami
menjadi 11 responden (36,7%). Penelitian penekanan, dan ini akan membuat jaringan-
Sarwanto (2016) menjelaskan setelah jaringan yang tidak mendapat cukup makanan
diberikan posisi 90 derajat terjadi penurunan dan zat-zat asam perlahan akan mati sehingga

39
Efektivitas Mobilisasi Miring Kiri Miring Kanan dalam Upaya Pencegahan Pressure Injury pada Pasien Sepsis (Agus
Purnama)
dapat menimbulkan pressure injury/luka setiap dua jam pemberian intervensi
tekan17. Alasan pemberian posisi miring keperawatan mobilisasi dengan posisi 30
dikarenakan posisi tersebut sudah mampu derajat efektif dalam mencegah terjadinya
mencegah kulit dari pergesekan dan pressure injury intervensi ini diberikan setiap
perobekan jaringan sehingga mengurangi dua jam sekali. 20
kejadian pressure injury/luka tekan18.
Perbedaan pemberian mobilisasi miring
Menurut peneliti pemberian posisi yang
kiri miring kanan posisi 30 derajat
benar sangatlah penting dalam upaya
terhadap kelompok intervensi dengan
pencegahan pressure injury/luka tekan pada
mobilisasi miring kiri miring kanan posisi
pasien immobilisasi khususnya pasien sepsis
90 derajat terhadap kelompok kontrol.
karena sasaran utama dalam mobilisasi miring
kiri miring kanan adalah salah satu intervensi Dilihat dari tabel 4 didapatkan nilai t
yang digunakan sebagai intervensi hitung 3,124 dengan df 28, sedangkan nilai t
keperawatan dalam pencegahan kerusakan tabel didapatkan hasil 2,048 yang dapat
integritas jaringan yang dapat terjadi pada diartikan nilai t hitung > t tabel (3,124 >
pasien dengan gangguan mobilisasi. 2,048) sehingga dapat disimpulkan terdapat
pengaruh antara pemberian posisi 30 derajat
Pengaruh pemberian mobilisasi miring kiri dengan 90 derajat. Untuk mengetahui
miring kanan posisi 30 derajat terhadap efektivitas antara posisi 30 derjat dan 90
kelompok intervensi. derajat dapat dilihat dari nilai mean kedua
Hasil penelitian dari pemberian kelompok yaitu posisi 90 derajat pada
intervensi posisi 30 derajat pada kelompok kelompok kontrol adalah 14,13 dengan
kontrol didapatkan penurunan nilai risiko standar deviasi 2,642 sedangkan nilai mean
pressure injury/luka tekan pada kelompok mobilisasi miring kiri miring kanan dengan
risiko rendah dari 4 responden (13,3%) posisi 30 derajat pada kelompok intervensi
menjadi 2 responden (6,7%), risiko sedang 17 adalah 11,53 dengan standar deviasi 1,846.
responden (56,7%) menjadi 12 responden Berdasarkan dari hasil mean, mobilisasi
(40,0%) dan risiko tinggi 9 orang responden miring kiri miring kanan dengan posisi 90
(30%) menjadi 1 orang responden (3,3%). derajat pada kelompok kontrol lebih efektif
Hasil ini penelitian ini sesuai dengan dibandingkan dengan posisi 30 derajat pada
penelitian yang dilakukan oleh Sarwanto kelompok intervensi dalam pencegahan
(2016) tentang efektivitas mika miki 30 dan pressure injury/luka tekan. Berbeda dengan
90 derajat pada pasien dengan bedrest di Tarihoran (2010), bahwa pemberian posisi
RSUD Salahtiga yaitu terjadi penurunan miring 30 derajat sangat berpengaruh untuk
risiko sangat tinggi dari 3 responden (37,5%) mencegah terjadinya luka tekan sedangkan
menjadi 1 responden (12,5%). Djuwartini posisi 90 derajat mempunyai peluang 9,6 kali
(2017) mengatakan kejadian dekubitus untuk terjadinya luka tekan. Penelitian
mengalami penurunan dengan posisi miring Wahyuni (2014) ada pengaruh pemberian
30 derajat risiko rendah dari 6 responden posisi miring 30 derajat menggunakan
(100%) menjadi 0 responden (0%). absorbent triangle pillow terhadap kejadian
Posisi 30 derajat adalah intervensi yang dekubitus grade 1.
diberikan kepada pasien untuk mencegah Sepsis adalah infeksi yang terjadi pada
terjadinya dekubitus akibat iskemia jaringan sistemik tubuh dimana patogen terjadi pada
pada pasien dengan gangguan mobilisasi.19 sirkulai pembuluh darah manusia dengan

40
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.1, Januari 2020: 35-44

reaksi inflamasi yang diikuti oleh berbagai pasien dimiringkan. Perubahan posisi
mediator inflamasi, komplikasi yang sering dilakukan setiap 2 jam dan 4 jam sekali
ditimbulkan pada pasien dengan sepsis adalah dengan menjaga bagian kepala tempat tidur
Systemic inflamatory response syndrome dan setinggi 30 derajat atau kurang dapat
Disseminated Intravascular Coagulation.21 menurunkan terjadinya pressure injury/luka
pressure injury dapat menyebabkan beberapa tekan26. Lama imobilisasi sangat berpengaruh
hal pada tubuh manusia salah satunya adalah sangat berperan terhadap timbulnya pressure
terjadinya keruksakan jaringan endhotel dan injury/luka tekan. Menurut Suheri (2009),
kerusakan berbagai organ-organ penting. pressure injury/luka tekan akan muncul pada
Pressure injury/luka tekan adalah salah hari ke lima setelah imobilisasi atau enam jam
satu proses yang dapat menyebabkan nekrosis setelah imobilisasi.27 Namun demikian hal ini
jaringan pada area yang memiliki tulang- sangat bergantung dengan upaya pencegahan
tulang yang menonjol. Hal ini terjadi karena yang dilakukan. Menurut Irawan (2010),
adanya gangguan mikrosirkulasi jaringan perubahan posisi pasien tirah baring pada
lokal yang disebabkan oleh sepsis sehingga kondisi imobilisasi yang dilakukan setiap dua
dapat mengakibatkan hipoksia jaringan. jam secara teratur dan berkesinambungan
penanganan pressure injury harus diberikan dapat menghindarkan pasien dari penekanan
kepada pasien secara dini agar tidak terjadi yang lama pada bagian tubuh tertentu yang
komplikasi, selain itu juga komplikasi ini bisa dapat berakibat terjadinya luka.28
berdampak pada masalah psikologis pasien, Menurut peneliti pemberian posisi
ekonomi dan sosial. Risiko terjadinya miring 30 derajat maupun 90 derajat dilihat
presusre injury/luka tekan, dibedakan menjadi dari nilai (p=0,004) sama-sama memberikan
dua faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor dampak penurunan kejadian pressure
ekstrinsik. Termasuk faktor intrinsik adalah injury/luka tekan pada pasien sepsis di Ruang
imobilisasi, meningkatnya usia, keadaan Instalasi Pelayanan Intensif. Posisi 30 derajat
malnutrisi, kelembaban, diabetes mellitus, dinilai cukup efektif dalam pencegahan
penurunan tekanan darah dan peningkatan pressure injury pada pasien dengan
suhu tubuh. Faktor ekstrinsik adalah tekanan meminimalkan tekanan sehingga dapat
gesekan, dan geseran.22 Pencegahan dekubitus terhindar dari hipoksia jaringan yang berakhir
dapat dilakukan dengan pemberian posisi nekrosis. Namun berbeda dengan penelitian
miring mampu mencegah kulit dari yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil
pergesekan dan perobekan jaringan.23 posisi berdasarkan hasil mean bahwa posisi 90
yang tepat adalah salah satu cara dalam derajat lebih efektif dalam pencegahan
pencegahan terjaidnya pressure injury.24 pressure injury/luka tekan dikarenakan dapat
mobilisasi dapat diartikan sebagai proses membantu penurunan pressure pada daerah
perubahan posisi istirahat pasien yang sakrum dan tumit pada pasien sepsis yang
dilakukan secara konsisten. Mobilisasi miring mengalami keterbatasan gerak atau
kiri miring kanan dilakukan untuk immobilisasi.
mengurangi tekanan tubuh pada daerah- Berdasarkan tabel 3 hasil distribusi
daerah tertentu yang dapat menyebabkan frekuensi risiko pressure injury/luka tekan
terganggunya sirkulasi aliran darah pada didapatkan nilai responden yang mengalami
daerah yang tertekan.25 penurunan risiko rendah pressure injury/luka
Posisi miring 30 derajat adalah posisi tekan pada kelompok intervensi posisi 30
yang memberikan tekanan minimal ketika derajat sebesar 2 responden (6,7%)

41
Efektivitas Mobilisasi Miring Kiri Miring Kanan dalam Upaya Pencegahan Pressure Injury pada Pasien Sepsis (Agus
Purnama)
dibandingkan dengan kelompok kontrol posisi KESIMPULAN
90 derajat sebesar 3 responden (10,0%)
Terjadi penurunan angka risiko
sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian
pressure injury/luka tekan yang dominan pada
ini bahwa posisi 30 derajat lebih efektif
kelopmpok risiko sedang baik itu pada
digunakan untuk menurunkan risiko pressure
kelompok intervensi 30 derajat dan kelompok
injury/luka tekan pada risiko rendah pada area
kontrol 90 derajat. Terdapat perbedaan
sakral dengan posisi melayang. Pressure
efektivitas dilihat dari Mean antara posisi 30
injury/luka tekan menjadi hal pasien dengan
derajat dan 90 derajat dalam pencegahan
kelemahan fisik seperti sepsis harus
pressure injury/luka tekan pada pasien sepsis
diwaspadai terjadinya pressure injury
di ruang instalasi pelayanan intensif dimana
dikarenakan terjadinya gangguan mobilitas.
posisi 90 derajat lebih efektif dalam
Pemberian posisi baik itu 90 derajat ataupun
pencegahan pressure injury/luka tekan.
30 derajat yang dilakukan secara kontinyu
dan benar akan memberikan dampak yang
bagus terhadap pasien yang mengalami DAFTAR PUSTAKA
kelemahan anggota gerak yaitu mencegah dan
1. Yessica, P., & Sofro, M. A. U. (2014).
mengurangi adanya pressure injury/luka Faktor Risiko Sepsis pada Pasien Dewasa
tekan. di RSUP Dr Kariadi. Jurnal Kedokteran
Menurut peneliti pemberian mobilisasi Diponegoro.
miring kiri miring kanan baik itu dengan 2. National Pressure Ulcer Advisory Panel.
posisi 30 derajat atau 90 derajat ada pengaruh (2016). National Pressure Ulcer Advisory
atau efektif dalam penurunan kejadian Panel (NPUAP) announces a change in
terminology from pressure ulcer to
pressure injury/luka tekan pada pasien sepsis
pressure injury and updates the stages of
di Ruang Instalasi Pelayanan Intensif terlebih pressure injury.
pasien sepsis mengalami ganguan koagulasi 3. Lundgren, J. (2014). Building an
dikarenakan komplikasi salah satunya adalah effective pressure ulcer prevention
pressure injury/luka tekan. Dalam program.(Best PRACTICES). Wound
mempertahankan kondisi dan posisi pasien Care Advisor.
dengan sepsis ditempat tidur agar dalam 4. Smeltzer, S., & Bare, B. (2002). Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah
keadaan aman untuk tidak terjadinya pressure Brunner &
injury/luka tekan, maka perawat dianjurkan 5. Suddarth Edisi 8. EGC : Jakarta.
untuk melakukan mobilisasi miring kiri https://doi.org/10.1037/1524-9220.4.1.3
miring kanan dengan memposisikan pasien 90 6. Centers for Disease Control and
derajat dalam waktu setiap 2 jam sekali guna Prevention. (2017). Understanding the
menghindari terjadinya kerusakan syaraf dan Epidemic. In Centers for Disease Control
and Prevention.
pembuluh darah. Mobilisasi miring kiri
7. Phua, J., Ngerng, W. J., See, K. C., Tay,
miring kanan dapat berguna dalam C. K., Kiong, T., Lim, H. F., ...
mempertahankan tonus otot dan refleks Mukhopadhyay, A. (2013).
pasien. Selain itu mobilisasi miring kiri Characteristics and outcomes of culture-
miring kanan juga bisa meningkatkan negative versus culture-positive severe
hubungan saling percaya antara perawat, sepsis. Critical Care. https://doi.org/10.
pasien dan keluarga pasien. 1186/cc12896.
8. Moore, Z., Cowman, S., & Conroy, R. M.
(2011). A randomised controlled clinical

42
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.1, Januari 2020: 35-44

trial of repositioning, using the 30° tilt, 17. Berman, A. (2009). Buku Ajar Praktik
for the prevention of pressure ulcers. Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta :
Journal of Clinical https://doi.org/ EGC.
10.1111/j.1365-2702.2011.03736.x 18. Ginsbreng. 2008. Lecture Notes
Nursing. Neurologi. Jakarta: Erlangga.
9. Mallah, Z., Nassar, N., & Kurdahi Badr, 19. Lynda, J., C.-M. (2009). Nursing
L. (2015). The Effectiveness of a Diagnoses and Collaborative Problems.
Pressure Ulcer Intervention Program on Nursing Care Plans & Documentation:
the Prevalence of Hospital Acquired 20. Djuwartini. (2017). Pengaruh Mobilisasi
Pressure Ulcers: Controlled Before and Tiap 2 Jam terhadap Kejadian Dekubitus
After Study. Applied Nursing Research. pada Pasien Stroke di Ruang ICU dan
https://doi.org/10.1016/j.apnr.2014.07.00 Murai RSU Anutapura Palu. Jurnal
1 NERS Widya Nusantara Palu.
10. Jiang, Q., Li, X., Qu, X., Liu, Y., Zhang, 21. Defloor, T., & Grypdonck, M. F. H.
L., Su, C., ... Wang, J. (2014). The (2005). Pressure ulcers: Validation of two
incidence, risk factors and characteristics risk assessment scales. Journal of Clinical
of pressure ulcers in hospitalized patients Nursing. https://doi.org/10.1111/j.1365-
in China. International Journal of Clinical 2702.2004.01058.x
and Experimental Pathology. 22. Potter, Patricia A.; Perry, Anne Griffin;
11. Nofiyanto, M., Rusman, M., & Limpong, Stockert, Patricia A.; Hall, A. M. (2013).
A. (2018). KEJADIAN PRESSURE Fundamental of Nursing Eight Edition. In
ULCER ( LUKA TEKAN ) DI ICU Elsevier.
RUMAH SAKIT DI KABUPATEN https://doi.org/10.1109/ISCA.2016.31
SLEMAN TAHUN 2014- 2016. 5(2), 23. Wahyuni T. 2014. Pengaruh Posisi
388–394. Miring 30 Derajat Menggunakan
12. Dharma, K. K. (2011). Panduan Panduan Absorbent Triangle Pillow Terhadap
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Dekubitus Grade I Pada Pasien Gangguan
Penelitian. In Metodologi Penelitian Penurunan Kesadaran Di Ruang ICU
Keperawatan. Jakarta RSUD Sragen : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
13. Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2008).
24. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis, 106-108, Jakarta : Sagung Seto. Indonesia. (2017). Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tatalaksana
14. Pamungkas, RA., & Usman, A. (2017). Sepsis No HK.01.07/MENKES/342/
Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta : 2017. Journal of Personality and Social
Trans Media. Psychology.
15. Sarwanto, DP., Kristyawati, SP., & Arief, 25. https://doi.org/10.1111/j.1469-7610.
S. (2016). Perbedaan Efektivitas Posisi 2010 .02280.x
Miring 30 Derajat dan 90 Derajat Dalam 26. NPUAP (National Pressure Ulcer
Menurunkan Risiko Dekubitus Pada Advisory Panel). (2016). NPUAP
Pasien Bedrest Total Di RSUD Salahtiga. Pressure Injury Stages. NPUAP 2016
Karya Ilmiah 9, 2017. Staging Consensus Conference.
16. Tarihoran, D. E. T. A. U., Sitorus, R., & 27. Reuben B. 2015. Geriatric at Your
Sukmarini, L. (2010). Penurunan Fingertips. New Jersey : Excerpta
Kejadian Luka Tekan Grade I (Non Medica, Inc. A Reed Elsevier Company.
Blanchable Erythema) Pada Klien Stroke 28. Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).
Melalui Posisi Miring 30 Derajat. Jurnal Buku ajar fundamental keperawatan:
Keperawatan Indonesia. https://doi.org/ konsep, proses, dan praktik. Jakarta:
10.7454/jki.v13i3.250 EGC. https://doi.org/IOS3107-49534

43
Efektivitas Mobilisasi Miring Kiri Miring Kanan dalam Upaya Pencegahan Pressure Injury pada Pasien Sepsis (Agus
Purnama)
29. Suheri. 2009. Gambaran Lama Hari Pada Pasien Yang di Rawat di Ruang
Rawat Dalam Terjadinya Luka Dekubitus ICU RSUP dr. H. Soemarno
pada Pasien Imobilisasi di RSUP Sosroatmodjo Kuala Kapuas
H.Adam Malik Medan. Medan : Fakultas Banjarmasin: Universitas
keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin.
30. Irawan A. 2010. Hubungan Lama Hari
Rawat Dengan Terjadinya Dekubitus

44

Anda mungkin juga menyukai