Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
SEPTEMBER 2020
1. Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
5. Bisnis kecil Bisnis kecil seperti dikemukakan di atas yang terdiri dari banyak
anak perusahaan, yang saling memiliki ketergantungan dalam produk berupa
barang atau jasa yang dihasilkan sebagai perwujudan jaringan kerja dalam
berbisnis, sebagai perusahaan besar/raksasa yang tersebar di banyak lokasi.
Siagian (2014: 25-26) menyatakan bahwa salah satu tantangan yang akan
dihadapi oleh organisasi atau institusi manusia beraktivitas di masa depan
termasuk di perguruan tinggi adalah untuk menciptakan organisai atau institusi
yang semakin beragam, tetapi sekaligus menuntut manajemen yang semakin
efisien, efektif dan produktif. Begitu juga harus pula diterima pendapat bahwa
ketergantungan organisasi pada manajemen sumber daya manusia yang semakin
bermutu tinggi akan semakin besar pula. Tanpa mengurangi pentingnya perhatian
yang tetap harus diberikan pada manajemen sumber-sumber organisasi lainnya,
tidak bisa di sangkal bahwa perhatian utama harus diberikan pada manajemen
sumber daya manusia. Untuk mewujudkan situasi demikian, perlu peningkatan
kesadaran tentang maksud dari semua kegiatan manajemen sumber daya manusia,
yaitu untuk meningkatkan sumbangan sumber daya manusia terhadap
keberhasilan institusional.
1) rencana strategi,
2) anggaran,
3) estimasi lulusan,
Alasan lainnya adalah manajemen SDM perguruan tinggi bisa memulai dari target
apa yang akan dicapai perguruan tingginya, misalnya kebanyakan di Indonesia
perguruan tinggi memiliki cita-cita menuju world class university (WCU).
Perguruan tinggi lainnya mungkin terdepan dalam teknologi, pelopor peadapan,
sampai membentuk insan yang bertakwa dan berkarakter. Dari target dan
capaiannya yang ingin diraih perguruan tinggi, turunan identifikasi tantangan ke
depannya akan lebih mudah diurai, seperti yang dijelaskan Kusmantoro (Ketua
Komisi D Norma dan Kajian Strategi, SA Institut Pertanian Bogor/IPB) bahwa
perguruan tinggi yang memiliki cita-cita mencapai WCU, misalnya perguruan
tinggi IPB, dan perguruan tinggi lainnya – tantangan manajemen sumber daya
manusia perguruan tinggi tersebut kesulitan mengadopsi sistem nilai-nilai yang
bertaraf world class university untuk dikembangkan dengan sungguh-sungguh
baik dalam instrumen legal sampai terbentuknya budaya berkualitas global (global
quality culture). Budaya berkualitas global itu bisa di inventarisir diantaranya
adalah etika akademik yang mengandung nilai moralitas (sistem nilai baik dan
buruk) harus dimiliki oleh dosen dalam melaksanakan kegiatan di bidang
akademik.
2. Menjaga standar profesional dan standar ilmiah yang tinggi secara berkelnjutan
setingkat dengan universitas kelas dunia;
3. Tantangan-Tantangan MSDM
Penelitian oleh Hudson Institute yang ditulis oleh Richard W., Judy
and Carol D’ Amico dalam buku Workforce 2020, Work and Workers in the 21”
Century, menitik beratkan pada masalah penting ketenaga-kerjaan dan dari
sumber-sumber lain dapat disimpulkan bahwa, tantangan-tantangan yang dihadapi
oleh MSDM adalah perekonomian dan perkembangan teknologi, ketersediaan dan
kualitas tenaga kerja, kependudukan dengan masalah-masalahnya dan
restrukturasi organisasi. Ulrich (1998) menunjukkan bahwa perubahan lingkungan
dan kontekstual menghadirkan sejumlah tantangan kompetitif bagi organisasi
yang berarti bahwa HR harus terlibat membantu membangun kemampuan baru.
Ini terdiri dari globalisasi, yang membutuhkan organisasi untuk menggerakkan
orang, ide, produk dan informasi di seluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan
lokal. Bahan baru dan penting harus ditambahkan ke dalam campuran saat
membuat strategi: situasi politik yang tidak stabil, masalah perdagangan global
yang kontroversial, nilai tukar yang berfluktuasi dan asing budaya. Profitabilitas
melalui pertumbuhan - dorongan untuk pertumbuhan pendapatan berarti bahwa
perusahaan harus kreatif dan inovatif dan ini berarti mendorong arus bebas
informasi dan pembelajaran bersama di antara karyawan. Teknologi -
tantangannya adalah menjadikan teknologi sebagai bagian yang layak dan
produktif dari pengaturan kerja. Modal intelektual - ini adalah sumber keunggulan
kompetitif bagi organisasi. Tantangannya adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengasimilasi,
mengimbangi dan mempertahankan sumber daya manusia dalam bentuk individu-
individu berbakat mereka membutuhkan siapa yang dapat menggerakkan
organisasi global yang responsif terhadapnya pelanggan dan 'peluang teknologi
yang berkembang'. Mereka juga harus pertimbangkan bagaimana modal sosial
organisasi - cara orang berinteraksi - dapat dikembangkan. Yang penting,
organisasi harus fokus pada modal organisasi - pengetahuan yang mereka miliki
dan bagaimana itu harus dikelola. Ubah, ubah, dan lebih banyak perubahan -
tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan adalah menyesuaikan dengan -
memang, merangkul - perubahan tanpa henti. Mereka harus bisa 'belajar dengan
cepat dan terus menerus, dan mengambil keharusan strategis baru dengan lebih
cepat dan lebih dengan nyaman. Sebagaimana telah disebutkan, tujuan MSDM
adalah meningkatkan kontribusi sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
organisasi, yang secara sosial dan etis dapat dipertanggungjawabkan. Ini bukanlah
pekerjaan yang mudah sebab seperti yang tersirat, tujuannya tidak hanya untuk
kepentingan organisasi semata, tetapi lebih luas lagi menyangkut kepentingan
masyarakat. Untuk mewujudkan ini, MSDM menghadapi berbagai macam
kendala yang dapat bersumber dari luar atau dari dalam organisasi itu sendiri,
yang disebut tantangan-tantangan MSDM. Tantangan tantangan itu secara lebih
spesifik dapat bersumber dari tantangan eksternal, tantangan organisasional
internal dan tantangan professional
Teori kontingensi
Faktor kontekstual
Ada tiga faktor kontekstual utama yang mempengaruhi kebijakan dan
praktik SDM.
1. Teknologi
2. Tekanan kompetitif
Sebagaimana kita ketahui, teknologi akan terus sherubah. dalam arti akan
ditemukan berbagai alat yang dapat menggantikan tenaga kerja manusia yang
lebih baik, efektif, efisien, dan lain-lain. Hasil ini dapat kita lihat dari sejarah
peradaban manusia, pada saat ditemukan mesin uap hingga komputer dan robot
yang dikendalikan oleh komputer, dan kemudian teknologi komunikasi yang
sangat canggih. Pada masa yang akan dating tentu saja akan ditemukan berbagai
teknologi baru yang lebih efisien dan efektif untuk melakukan pekerjaan.
Temuan-temuan di atas akan secara langsung mempengaruhi dunia kerja, dalam
hal semakin mengecilnya kebutuhan perusahaan-perusahaan terhadap tenaga kerja
manusia karena telah digantikan oleh mesin-mesin canggih. Jenis keahlian dan
keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan juga akan berubah ke arah
penguasaan teknologi, dalam hal bagaimana mengoperasikan dan memelihara
berbagai teknologi canggih tersebut untuk proses produksi. Dengan keadaan ini
tentu saja program-program dan kegiatan sumber daya manusia harus diarahkan
untuk meningkatkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan teknologi. Senada
dengan ini. R.S. Schuler mengatakan:
The production facility of yesterday, for instans, relied far more on the
sheer pbysical stamina and strength of its workeforce than the bigbly automated
production facility of today, ubicb relies far more on mental abilities and team
work. Many companies are force to change the skills and abilities of their
workforce accordingly. Barden Corporation, for example, purchased
computerized numerical control (CNC) machine, ubicb in turn required machine
operator to process knowlegde of trigonometry and elementary computer
programming. Toensure that employees were properly trained, the company
develope an extensive apprenticeship program. (Fasilitas produksi kemarin,
misalnya, sangat diandalkan lebih pada stamina fisik dan kekuatannya tenaga
kerja daripada fasilitas produksi otomatis besar Saat ini, ubicb lebih
mengandalkan kemampuan mental dan tim kerja. Banyak perusahaan terpaksa
mengubah keterampilan dan kemampuan tenaga kerja mereka yang sesuai. Barden
Corporation, misalnya, membeli mesin computerized numerical control (CNC),
ubicb pada gilirannya membutuhkan operator mesin untuk memproses
pengetahuan trigonometri dan pemrograman komputer dasar. Memastikan bahwa
karyawan itu terlatih dengan baik, perusahaan mengembangkan program
pemagangan yang ekstensif.)
a. peningkatan otomatisasi,
b. peningkatan peralihan produksi ke negara-negara yang murah
tenaga kerja
c. peningkatan outsourcing dari pekerjaan ke perusahaan lain, dan
d. kebutuhan tenaga kerja dengan beban kerja yang lebih besar.
Adanya Perubahan Jaman dapat dipastikan bahwa saat ini kita sedang berada
dalam persimpangan perubahan jaman. Di negara barat( negara maju) terlihat
peralihan dari masyarakat industri menjadi masyarakat informasi. Di daerah
tepencil di indonesia misalnya, sedang berlangsung proses peralihan, yaitu dari
kehidupan kuno ke arah masyarakat pertanian yang sangat primitif. Sedang untuk
daerah yang sudah agak terbuka dengan dunia luar, berlangsung pula perubahan
yaitu dari era pertanian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saja menjadi
era pertanian komersial, yaitu hasil pertanian mulai menjadi suatu komoditi untuk
dijual ke pasar. Serta untuk Pulau Jawa sendiri, mengalami perubahan dari zaman
industri ke zaman post industri. Bagi masyarakat ibu kota, mereka tengah
memasuki era masyarakat informasi.
Ditemukannya mesin uap oleh James Watt sekitar 350 tahun yang lalu, manusia
mulai memasuki zaman industri. Adanya berbagai macam mesin ini memberikan
alternatif baru bagi petani dalam mencari nafkah. Yang bermula membajak sawah
dengan hewan menjadi membajak sawah dengan traktor. Disamping itu, mesin-
mesin juga menciptakan lapangan kerja baru yang bisa juga diartikan, bahwa
pemanfaatan tenaga kerja manusia semakin banyak ragamnya.
Pada masyarakat pertanian, energi yang ada hanya bersumber dari alam. Mereka
banyak memanfaatkan kekuatan otot dan hewan, matahari, angin dan air. Pada
masyarakat industri, energi bersumber pada batu bara, minyak, gas, dan bahan
bakar fosil. Penyerapan ke dalam cadangan energi bumi memberikan bantuan
tersembunyi bagi peradaban industri dan mempercepat perkembangan ekonomi
lokal maupun dunia. Dengan demikian, dunia telah berubah menjadi dunia
industri. Tetapi keberadaan mesin-mesin industri yang canggih juga dapat
mengakibatkan pengangguran pada masyarakat. Karena semakin canggih mesin
tersebut maka hanya memerlukan sedikit tenaga kerja untuk mengoperasikan
mesin tersebut.
Dengan adanya tingkat teknologi yang tinggi dan canggih telah meyakinkan
manusia dapat memenuhi kebutuhan utamanya, ataupun menyelesaikan pekerjaan
utamanya dalam waktu yang lebih singkat. Sehingga mereka memiliki sisa waktu
yang banyak untuk melakukan kegiatan lainnya, seperti misalnya: rekreasi.
Didalam negara industri maju lebih menitik beratkan pada bidang pelayanan-
industri. Contohnya Amerika, dimana kaum petani hanya sekitar 2½ persen dari
seluruh penduduk, tetapi hasil mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan di
negaranya bahkan mungkin di negara lainnya. Kaum buruh atau kaum pekerja
pabrik hanya 17% dari jumlah penduduk, sedang sisanya adalah pekerja “white
collar” dibidang pelayanan. Perkembangan tersebut membawa masyarakat ketaraf
hidup yang lebih tinggi dengan penghasilan yang jauh berbeda dengan
penghasilan masyarakat dinegara negara berkembang( negara dunia ketiga). Dari
sinilah timbul perbedaan yang mencolok antara nilai upah tenaga kerja dari negara
maju dibanding dengan negara berkembang. Begitu pula dengan perbedaan hasil
industri negara maju dengan negara berkembang.
Daftar Pustaka
Sumual, Meggy Evie Tinneke. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi
Revisi). Surabaya : CV. R. A. De. Rozarie
Judy, W Richard. 1997. Workforce 2020: Work and Workers In The 21st Century.
10-13
Enz-Fitz Jac. 2000. The ROI Of Human Capital. New York : AMACOM
Dapus tambahan
Hasibuan Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara
Bambang Wahyudi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita
Noe, Raymond A., et. al. 2010. Human Resource Management, Gaining
Competitive Advantage, 3rd Edition. New York: McGraw-Hill.
REFERENSI WEB
https://docplayer.info/30833411-Tantangan-manajemen-sumber-daya-manusia-
era-abad-21.html
https://www.researchgate.net/publication/342832412_MANAJEMEN_SUMBER
_DAYA_MANUSIA
file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/Daftar_Pustaka.pdf
file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/Daftar_Pustaka-2.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=nseSDwAAQBAJ&dq=human+resource+management+challenges&hl=id&so
urce=gbs_navlinks_s
https://docplayer.info/30833411-Tantangan-manajemen-sumber-daya-manusia-
era-abad-21.html
https://www.amazon.com.br/Futuro-do-Capitalismo-Alvin-
Toffler/dp/8502147293