Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK DASAR

PRAKTIKUM I
DARAH I (PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU PERDARAHAN,
WAKTU KOAGULASI DAN LAJU ENDAP DARAH)

OLEH :

NAMA : ARDI SALAM

NIM : I011 19 1136

KELOMPOK : III (TIGA)

GELOMBANG : I (SATU)

ASISTEN : FADILLAH SYAHRANI

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
DARAH I
PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU PERDARAHAN, WAKTU
KOAGULASI DAN LAJU ENDAP DARAH

Ardi Salam1 Fadillah Syahrani2


Praktikan Laboratorium Fisiologi Ternak1
Asisten Laboratorium Fisiologi Ternak2

Laboratorium Fisiologi Ternak Dasar, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin


Jl. Perintis Kemerdekaan 10, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tlp. 082346273221, Kode Pos 90245
Email : ardi09salam@gmail.com

ABSTRAK

Darah merupakan suatu cairan di dalam tubuh yang berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan asam basah, mentarasportasikan oksigen dan karbohidrat di dalam tubuh
serta sebagai pengaturan hormon dengan membawa dan menghantarkan dari kelenjar ke
sasaran. Praktikum ini bertujuan untuk melihat bentuk sel darah merah, lamanya waktu
beku darah, waktu koagulasi, waktu pendarahan dan laju endap darah. Pada preparat
daraah natif dapat dilihat bentuk sel darah mereh (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan
keping darah. Pada waktu pendarahan dimana laki-laki lebih lama mengalami pendarahan
dibanding dengan perempuan hal ini juga berbanding lurus dengan waktu beku darah
dimana waktu beku darah laki-laki lebih lama dibanding dengan waktu beku darh pada
perempuan. Adapun pada laju endap darah memperlihatkan laju endap darah pada ayam
broiler dan layer lebih cepat dibandingkan dengan laju endap darah pada sapi jantan
maupun sapi betina.

Kata Kunci : Darah, preparat darah natif, waktu pendarahan, waktu koagulasi dan
laju endap darh
PENDAHULUAN keluar sampai darah berhenti keluar,

yaitu ketika sudah tidak ada noda


Darah adalah kendaraan
darah pada blotting paper.
untuk transport masal jarak jauh
Hemostasis adalah proses
dalam tubuh untuk berbagai bahan
penghentian perdarahan yang
antara sel dan lingkungan eksternal
merupakan mekanisme lokal tubuh
antara sel-sel itu sendiri. Darah
untuk mempertahankan kelang-
terdiri dari cairan kompleks plasma
sungan hidup. Hemostasis dibagi
tempat elemen selular diantaranya
menjadi 3 tahap yaitu konstriksi
eritrosit, leukosit, dan trombosit.
pembuluh darah, pembentukan
Eritrosit (sel darah merah) pada
penyumbatan trombosit, dan
hakikatnya adalah kantung
koagulasi darah. Proses hemostasis
hemogoblin terbungkus membran
merupakan tahap awal penyembuhan
plasma yang mengangkut O2 dalam
luka (Kainde, dkk., 2016).
darah. Leukosit (sel darah putih)
Pengamatan pada waktu
satuan pertahanan sistem imun,
koagulasi bertujuan untuk melihat
diangkut dalam darah tempat cedera
pengaruh bahan uji terhadap
atau tempat invasi mikro organisme
pembentukan sumbat hemostatik
penyebab penyakit. Trombosit
sekunder, yaitu proses hemostasis
penting dalam homeostasis,
koagulasi. Pada fase koagulasi
penghentian pendarahan dari
berbagai enzim dan proenzim
pembuluh yang cedera (Fitryadi dan
berinteraksi. Aktivasi pada satu
Sutikno, 2016).
proenzim akan membentuk suatu
Perhitungan waktu perdara-
enzim yang mengaktivasi proenzim
han dimulai saat darah pertama kali
kedua dan seterusnya dalam suatu waktu tertentu. Laju Endap Darah

reaksi yang berantai. Pada fase (LED) pada umumnya digunakan

koagulasi menyebabkan perubahan untuk mendeteksi dan memantau

fibrinogen yang bersikulasi menjadi adanya kerusakan jaringan, inflamasi

fibrin yang menutup permukaan dan menunjukkan adanya penyakit

sumbatan platelet. Platelet yang (bukan tingkat keparahan) baik akut

diperangkap di dalam suatu struktur maupun kronis, sehingga

yang sangat berserabut membentuk pemeriksaan Laju Endap Darah

suatu bekuan darah yang menutup (LED) bersifat tidak spesifik. Laju

secara efektif bagian yang terluka Endap Darah (LED) adalah

dari pembuluh. Adanya efek kecepatan pengendapan eritrosit dari

ditunjukkan oleh waktu koagulasi suatu sampel darah yang diperiksa

yang semakin panjang setelah dalam suatu alat tertentu yang

pemberian bahan uji (Wardani dan dinyatakan dalam milimeter(mm) per

Udayani, 2017). jam (Sukarmin dan Iqlima, 2019).

Laju Endap Darah (LED), METODOLOGI PRAKTIKUM

dalam bahasa Inggris disebut


Alat dan Bahan
Erytrocyte Sedimentation Rate (ESR)
Alat yang digunakan pada
atau Blood Sedimentation Rate
praktikum Darah I mengenai preparat
(BSR) adalah pemeriksaan untuk
darah natif, waktu koagulasi, waktu
menentukan kecepatan eritrosit
perdarahan, dan laju endap darah
mengendap dalam darah yang tidak
yaitu Vaccinostyle, objek glass,
membeku (darah berisi antikoagulan)
cover glass, mikroskop, cawan petri
pada suatu tabung vertikal dalam
yang berisi parafin, stopwatch, pipet
tetes tabung Westergrin dan rak, Pada percobaan waktu

tabung reaksi dan rak. pendarahan menyiapkan alat dan

Bahan yang digunakan pada bahan (vaccinostyle, kertas saring,

praktikum Darah I mengenai preparat alkohol 70%, kapas dan stopwatch).

darah natif, waktu koagulasi, waktu Membersihkan tangan menggunakan

perdarahan, dan laju endap darah kapas dan alkohol 70%, kemudian

yaitu pipa kapiler, kertas saring, melukai tangan menggunakan

kapas, sampel darah, alkohol 70 %, vaccinostyle. Menyalakan stopwatch

larutan NaCl 0,9 dan antikoagulan. pada saat melukai tangan lalu

Prosedur Kerja mentap-tap tangan yang terluka pada

kertas saring. Melakukan hal tersebut


Pada percobaan preparat
sampai tidak ada lagi noda darah
darah natif menyiapkan alat dan
yang menempel pada kertas saring
bahan (vaccinostyle, mikroskop,
kemudian matikan stopwatch dan
objek glass, cover glass, Nacl 0.9,
mencatat waktunya.
Alkohol dan Kapas). Mensterilkan
Pada percobaan waktu
salah satu jari menggunakan alkohol
koagulasi dilakukan dengan dua cara
70% dan kapas kemudian melukai
yaitu dengan menggunakan cawan
jari menggunakan vaccinostyle, lalu
petri dan pipa kapiler. Pada
meneteskan darah (1-2 tetes) keatas
percobaan waktu koagulasi
objek glass. Tambahkan 1-2 tetes
menggunakan cawan petri dengan
NaCl 0.9 lalu menutup dengan cover
menyiapkan alat dan bahan (cawan
glass. Membersihkan pinggiran
petri berisi paraffin, vaccinostyle,
cover glass kemudian mengamati
alkohol 70% dan stopwatch).
dibawah mikroskop.
Mensterilkan tangan menggunakan kapiler di tempat keluarmya darah

alkohol 70% dan kapas. Lalu sampai darah masuk kedalam pipa

melukai tangan menggunakan kapiler. Menyalakan stopwatch lalu

vaccinostyle kemudian meneteskan menutup kedua ujung pipa kapiler

darah pada cawan petri yang berisi menggunakan jari telunjuk dan ibu

paraffin. Menyalakan stopwatch lalu jari lalu mematahkan pipa kapiler

mengambil jarum pentul lalu sedikit demi sedikit sambil

menusuk tetesan darah tersebut memperhatikan sampai terbentuk

sambil menarik keatas lalu benang-benang fibrin kemudian

mengamati sampai terbentuknya mematikan stopwatch dan mencatat

benang-benang fibrin kemudian waktunya.

mematikan stopwatch. Mencatat Pada percobaan uji endap

waktu hingga terbentuknya benang- darah menyiapkan alat dan bahan

benang fibrin. (tabung westergrin dan raknya,

Pada percobaan waktu tabung reaksi dan raknya ,

koagulasi menggunakan pipa kapiler antikoagulan dan sampel darah

yaitu menyiapkan alat dan bahan hewan). Memasukan darah yang

(pipa kapiler, vacinnostyle, kapas, telah dicampur dengan antikoagulan

alkohol 70% dan stopwatch). kedalam tabung westergrin sampai

Mensterilkan tangan terlebih dahulu mencapai tanda - lalu letakkan pada

menggunakan kapas yang telah raknya. Kemudian mengamati

diberi alkohol 70%. Kemudian turunnya eritrosit setelah 30 menit,

melukai jari mengunakan 60 menit dan 90 menit.

vaccinostyle, mendekatkan pipa


HASIL DAN PEMBAHASAN bagian tengah tebal serta tidak

memiliki inti. Pada sel darah putih


Preparat Darah Natif
memiliki bentuk oval atau bulat dan
Preparat darah natif adalah
memiliki inti. Adapun bentuk dari
suatu metode yang digunakan untuk
trombosit yaitu lebih kecil dari
melihat bentuk sel darah secara
eritrosit dan leukosit dan bentuknya
mikroskopis. Berdasarkan hasil
tidak beraturan.
praktikum yang dilakukan pada
Hal ini sesuai dengan
preparat darah antip dapat dilihat
pendapat Firani (2018) yang
pada gambar 1 dibawah ini.
menyatakan bahwa sel-sel darah
Tabel 1. Preparat darah natif
yakni eritrosit, leukosit, dan
 Keteranga
No   Preparat n
trombosit mempunyai fungsi yang

sangat penting. Eritrosit berfungsi


1.    Eritrosit
 
dalam transportasi oksigen dan

karbondioksida. Leukosit berperan


2.  Leukosit dalam umunitas atau pertahanan

tubuh terhadap benda asing maupun


3.    Trombosit
Sumber : internet mikroorganisme.

Pada tabel 1 dapat dilihat Eritrosit normal memiliki

bentuk dari sel darah diman sel penampilan berwarna merah dengan

darah terdiri dari eritrosit, leukosit bagian pusat berwarna leih terang

dan trombosit. Sel darah merah atau (pucat) ketika diwarnai dengan

eritrosit yaitu berbentuk bikonkaf pewarnaan konvensional. Warna

dengan bagian samping tipis dan merah merupakan refleksi banyaknya


hemoglobin dalam sel. Warna pucat perdarah tersebut dihitung sejak

ditengah merupakan bagian yang darah keluar samapi darah berhenti

tipis dari sel, diameter normal tidak keluar.

kurang dari sepertiga dan juga tidak Hal ini sesuai dengan

melebihi sepertiga dari diameter pendapat Mahmuddin (2015) yang

keseluruhan sel dan disebut sebagai menyatakan bahwa waktu

central pallor. Eritrosit yang normal perdarahan adalah interval waktu

itu disebut normokromik (Asfaraini, dari tetes darah pertama sampai

dkk., 2017). darah berhenti menetes. Waktu

Waktu Perdarahan perdarahan merupakan salah satu

parameter pengukuran pembekuan


Waktu perdarahan merupakan
darah untuk mengetahui proses
waktu yang dibutuhkan tubuh untuk
vasokonstriksi pada fase vaskuler
menghentikan keluarnya darah saat
dan pembentukan sumbat hemostatik
terjadi luka. Berdasarkan hasil
sementara pada fase platelet dalam
praktikum yang dilakukan pada
proses hemostasis.
waktu pendarahan dapat dilihat pada
Masa perdarahan adalah
tabel 2 di bawah ini.
terjadinya perdarahan berkepan-
Tabel 2 . Waktu perdarahan
Jenis Waktu
jangan setelah trauma superfisial
No Kelamin Pendarahan
 1.  Laki-laki  34,3 detik yang terkontrol Memanjangnya masa
 2.  Perempuan  20,2 detik
Sumber: fisiologi ternak, 2020
perdarahan dapat disebabkan oleh sel
Pada tabel 2 dapat dilihat
endotel yang memproduksi
bahwa waktu pendarahan pada laki-
prostaglandin yang menghambat
laki 34,3 detik, sedangkan pada
agregasi trombosit. Sel endotel
perempuan 20,2 detik. Waktu
merubah asam arakidonik menjadi pipa kapiler waktu koagulasi pada

prostaksilin (prostaglandin I2) laki-laki adalah 218 detik, sedangkan

melalui reaksi enzim yang kompleks. pada perempuan yaitu 200 detik.

Prostaksilin ini merupakan Hal ini tidak sesuai dengan

penghambat agregasi trombosit yang pendapat Wulansari, dkk., (2018)

kuat (Tumpuk dan Wahdaniah, yang menyatakan bahwa nilai normal

2017). masa pembekuan antara 9-15 menit.

Waktu Koagulasi Pemeriksaan laboratorium pada

umumnya melewati 3 tahap yaitu


Waktu koagulasi merupakan
tahap praanalitik, analitik dan pasca
waktu mulai keluarnya darah hingga
analitik. Hal – hal yang dapat
terbentuknya benang-benang fibrin.
memperpendek masa pembekuan
Berdasarkan hasil praktikum yang
diantaranya pencampuran darah
dilakukan pada waktu koagulasi
dengan tromboplastin jaringan,
dapat dilihat pada tabel 3 di bawah
fungsi vena yang tidak segera
ini.
berhasil baik, terjadinya busa di
Tabel 3. Waktu Koagulasi
 N Laki- Perempua
dalam semprit atau dalam tabung,
o  Media laki n
Cawan  400 menggoyang-goyangkan tabung yang
 1. petri detik  380 detik
Pipa  218 tidak sedang di periksa, semprit dan
 2. kapiler detik  200 detik
Sumber : fisiologi ternak, 2020
tabung kotor
Berdasarkan tabel 3 dapat
Atrofi pada jaringan ikat serta
dilihat bahwa waktu koagulasi pada
pembuluh darah mukosa dan kulit
cawan petri untuk laki-laki adalah
sehingga aliran darah berkurang,
400 detik, sedangkan pada
yang berakibat pasokan darah
perempuan yaitu 380 detik. Pada
berkurang dan proses penyembuhan Berdasarkan hasil praktikum yang

luka terhambat. Estrogen dilakukan pada laju endap darah

memengaruhi proses pembekuan dapat dilihat pada tabel 4 di bawah

darah dengan menghambat respon ini.

lokal pera-dangan melalui Tabel 4. Laju Endap Darah


 30  60  90
macrophage inhibitor factor (MIF)  No Darah menit menit menit
Ayam 3 3  4
sehingga mengakibatkan peradangan  1. broiler mm mm mm
 Ayam  2  3  5
berlebihan dan waktu yang  2. layer mm mm mm
 Sapi  0,9  0,9  0,88
diperlukan darah untuk membeku  3. jantan mm mm mm
 Sapi  1  1  1
menjadi lebih lama. Hormon  4. betina mm mm mm
Sumber : fisiologi ternak, 2020
progesteron meng-hambat kerja
Berdasarkan tabel 4 dapat
estrogen pada jaringan tertentu.
dilihat bahwa laju endap darah ayam
Kalsium berperan penting dalam
broiler setelah didiamkan 30, 60 dan
proses fisiologis yang meliputi pem-
90 menit berturut-turut adalah 3 mm,
bekuan darah. Penurunan kadar
3 mm dan 4 mm, pada ayam layer 2
kalsium dalam darah dapat
mm, 3 mm dan 5 mm, pada sapi
menyebabkan tergang-gunya proses
jantan 0,9 mm, 0,9 mm dan 0,88 mm,
pembekuan darah yaitu darah tidak
dan pada sapi betina 1 mm, 1 mm
dapat membeku pada saat terjadi
dan 1 mm. Hal ini menunjukkan rata-
luka (Turang, dkk., 2018).
rata darah akan mengendap
Laju Endap Darah
sempurna setelah didiamkan selama
Laju endap darah merupakan
satu jam atau lebih.
waktu yang diperlukan darah untuk
Hal ini sesuai dengan
mengendap pada tabung uji.
pendapat Sukarmin dan Iqlima
(2019) yang menyatakan bahwa globulin sedangkan faktor eksternal

waktu yang diperlukan untuk tes yaitu letak tabung (pipet), diameter

Laju Endap Darah (LED) metode tabung (pipet), suhu ruangan, dan

westergreen manual maksimal 1 jam. getaran. Peningkatan hasil

Proses Laju Endap Darah (LED) pemeriksaan LED juga di pengaruhi

dapat dibagi dalam 3 tingkatan. beberapa faktor viskositas darah,

Pertama, tingkatan penggumpalan jumlah eritrosit, muatan eritrosit,

yang menggambarkan periode berat eritrosit, waktu, luas

eritrosit membentuk gulungan permukaan tabung, letak posisi

(rouleaux) dan sedikit sedimentasi. tabung, suhu dan getaran (Nazarudin,

Kedua, tingkatan pengendapan cepat, dkk., 2019).

yaitu eritrosit mengendap secara KESIMPULAN DAN SARAN

tetap dan lebih cepat. Ketiga,


Kesimpulan
tingkatan pemadatan, pengendapan
Ada 4 percobaan pada
gumpalan eritrosit mulai melambat
praktikum ini dimana pada preparat
karena terjadi pemadatan eritrosit
darah natif mendapatkan hasil bahwa
yang mengendap.
eritrosit berbentuk bikonkaf dan
Laju Endap Darah (LED)
tidak memiliki initi, leukosit
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu
berbentuk oval atau bulat dan
internal dan eksternal. Faktor - faktor
memiliki inti sedangkan trombosit
yang mempengaruhi pemeriksaan
bentuknya tidak beraturan dengan
Laju Endap Darah yaitu faktor
ukuran yang lebih kecil. Pada waktu
internal adalah faktor dalam darah itu
pendarahan diperoleh hasil bahwa
sendiri yaitu fibrinogen, eritrosit, dan
waktu pendarahan pada laki-laki
lebih lama dibanding waktu Fitryadi, K. Dan Sutikno. 2016.
Pengenalan jenis golongan
pendarahan pada perempuan. Pada darah menggunakan jaringan
syaraf tiruan perceprton.
waktu koagulasi terbentuknya Jurnal Masyarakat
Informatika. 7 (1) : 1-10.
benang fibrin lebih cepat dibanding
Kainde, A. R., D. H. C. Pangemanan
perempuan baik itu menggunakan dan B.S. P. Hutagalung.
2016. Uji efektivitas ekstrak
cawan petri dan pipa kapiler. Pada daun sendok (Planatago
major L.) terhadap waktu
laju endap darah ayam memiliki laju perdarahan pada tikus Wistas
jantan (Rattus novegicus).
endap darah yang lebih tinggi, baik Jurnal e-GiGi. 4 (2) : 271-
276.
itu ayam broiler dan ayam layer
Mahmuddin, I. 2015. Efek
dibandingkan dengan sapi, baik itu Antiperdarahan Alga Coklat
(Sargassum sp. dan Padina
sapi jantan maupun sapi betina. sp.) pada Luka Potong Ekor
Mencit (Mus Musculus)
Saran (Pilot Study). Skripsi.
Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Sebaikanya dalam praktikum
Nazarudin, M., R. Maulida dan M.
menggunakan waktu seefisien
Haitami. 2019. Pengaruh
getaran centrifuge terhadap
mungkin agar praktikum dapat
hasil pemeriksaan laju endap
darah (LED). Jurnal Labora
terlaksana lebih efekti.
Medika. 3 (1) : 10-14.
DAFTAR PUSTAKA
Sukarmin, M. Dan D. Iqlima. 2019.
Perbandingan hasil
pengukuran laju endap darah
Asfaraini, R. A., S. Zaetun dan
dengan metode manual dan
Rohmi. 2017. Perbedaan
automatic. Jurnal Manajemen
kadar hemoglobin dan
Kesehatan Yayasan RS. Dr.
morfologi erirosit sebelum
Soetomo. 5 (1) : 1-5.
menstruasi remaja putri.
Jurnal Kesehatan. 11 (2) : 78-
Tumpuk, S. dan Wahdania. 2017.
85.
Pengaruh latihan fisik lari
jarak pendek terhadap
Firani, N. K. 2018. Mengenali Sel
pendarahan (bleeding time)
sel Darah dan Kelainan
metode ivy. Jurnal
Darah. UB Press : Malang.
Laboratorium Khatulistiwa. 1
(1) : 45-50.
Turang, V. K., L. Tendean dan P. S.
Anindita. 2018. Perbedaan
waktu beku darah pasca
pencabutan gigi pada pasien
menopause dan non
menopause. Jurnal e-GiGi. 6
(2) : 130-135.

Wardani, I. G. A. A. K. dan N. N. W.
Udayani. 2017. Pengaruh
pemberian ekstrak etanol
daun belimbing wuluh
(Averrhoa blimbi L.)
terhadap waktu pendarahan
dan waktu koagulasi pada
mencit jantan (Mus musculus
L.). Jurnal Ilmiah
Medicamento. 3 (2). 104-109.

Wulansari, R., Wahdaniah dan


Suwono. 2019. Perbedaan
nilai masa pembekuan darah
(clotting time) dengan
menggunakan tabung kaca
dan tabung plastik metode lee
and white. Jurnal
Laboratorium Khatulistiwa. 2
(2) : 64-66.

Anda mungkin juga menyukai