Anda di halaman 1dari 8

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 – 6885

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN

Gerald Sehat Manullang1, Abdul Rahmi2, dan Puji Astuti3


1
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.
2
Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75234, Indonesia.
gerald@untag-smd.ac.id

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis dan konsentrasi pupuk organik
cair , serta interaksi mereka pada pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, dan untuk menemukan jenis yang
tepat dan konsentrasi pupuk cair organik untuk pertumbuhan yang lebih baik dan produksi tanaman sawi .
Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai Oktober 2012, karena persiapan media tanam sampai
tanaman dipanen . Ini diadakan di Kebun Percobaan di Area Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus
1945 Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain Completely acak (RAL) faktorial dengan 2 x 5
percobaan dan 3 ulangan . Faktor pertama adalah jenis pupuk organik cair (B), yang terdiri dari dua
tingkat , yaitu : Nasa (b1) , dan Bio Sugih (b2). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk cair organik (N) ,
yang terdiri dari lima tingkat, yaitu: tidak ada pupuk cair organik sebagai kontrol (n0) ; 1,0 ml l - 1 air
(n1) ; 2,0 ml l - 1 air (n2) ; 3,0 ml l - 1 air (n3) , dan 4,0 ml l - 1 air (n4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) jenis pupuk cair organik (B) berpengaruh signifikan
pada berat tanaman , tetapi hal itu tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap tinggi tanaman dan
jumlah daun pada 7 dan 21 hari setelah tanam dan pada saat panen ; (2) konsentrasi pupuk cair organik
(N) berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman pada 21 hari setelah tanam dan tinggi tanaman pada
saat panen, jumlah daun pada 21 hari setelah tanam dan berat tanaman, tapi itu tidak signifikan terhadap
tinggi tanaman pada 7 hari setelah penanaman dan jumlah daun pada 7 hari setelah tanam dan pada saat
panen . Berat tanaman tertinggi dicapai pada 2,0 ml l - 1 pengolahan air (n2) dengan 185,59 g tanaman - 1
sedangkan yang terburuk adalah pada pengobatan tidak ada pupuk cair organik (n0) dengan 84,02 g
tanaman - 1 , dan (3) interaksi antara kedua faktor tidak berpengaruh secara signifikan pada semua
parameter yang diamati.

Kata kunci : Pupuk Organik Cair , Mustard hijau .

ABSTRACT
Objectives of the research were to study the effect of type and concentration organic liquid fertilizer,
as well as their interaction on the growth and yield of mustard green; and to find proper type and
consentration of organic liquid fertilizer for better growth and production of mustard green. The research
was carried out from September to October 2012, since preparation of growing media until crop harvested. It
was held at Experiment Garden Area of Faculty of Agriculture, The 17th of August 1945 University,
Samarinda. The research employed Completely Randomised Design (CRD) with factorial 2 x 5
experiment and 3 replications. The first factor was type of organic liquid fertilizer (B), that consisted of two
levels, namely: Nasa (b1), and Bio Sugih (b2). The second factor was concentration of organic liquid
fertilizer (N), that consisted of five levels, namely: no organic liquid fertilizer as control (n0); 1,0 ml l -1 water
(n1); 2,0 ml l-1 water (n2); 3,0 ml l-1 water (n3), and 4,0 ml l-1 water (n4).
Results of the research indicated that: (1) organic liquid fertilizer types (B) affect significantly on
plant weight, but it did not affect significantly on plant height and number of leafs at 7 and 21 days after
planting and at harvest time; (2) concentration of organic liquid fertilizer (N) affect significantly on plant
height at 21 days after planting and plant height at harvest time, number of leafs at 21 days after planting and
plant weight, but it did not significantly on plant height at 7 days after planting and number of leaf at 7 days

33
Pengaruh Jenis dan Konsentrasi … Gerald Sehat Manullang …

after planting and at harvest time. The highest plant weight was attained on the 2,0 ml l-1 water treatment (n2)
with 185,59 g plant-1 while the worst one was on the no organic liquid fertilizer treatment (n0) with 84,02 g
plant-1; and (3) the interaction between those two factors did not affect significantly on all parameters
observed.

Keywords : Organic Liquid Fertilizer, Mustard Green.

1. PENDAHULUAN kebutuhan konsumsi sawi Indonesia


sebagian besar telah dapat dipenuhi oleh
Pembangunan pertanian dimasa produksi dalam negeri.
mendatang diarahkan untuk menumbuh Di daerah Kalimantan Timur,
kembangkan sistem agrisbisnis dan pada umumnya produktivitas tanaman
agroindustri, salah satu dari komoditi sayuran umumnya tergolong rendah, hal
sayuran tersebut adalah tanaman sawi. tersebut dapat disebabkan oleh beberapa
Tanaman sawi termasuk sayuran yang faktor yaitu teknik budidaya yang
memiliki arti penting , karena disamping dilakukan petani yang belum intensif,
dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi faktor iklim dan tingkat kesuburan tanah
masyarakat, sawi sebenarnya dapat yang rendah. Usaha yang dapat
menambah pendapatan petani. dilakukan untuk meningkatkan produksi
Tanaman sayuran merupakan tanaman sayuran tersebut salah satu
komoditi yang sebagian besar dikonsumsi diantaranya dengan pemberian pupuk.
dalam keadaan segar yang merupakan Pemupukan dilakukan dalam rangka
sumber vitamin dan mineral bagi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
manusia, bahkan beberapa diantaranya bagi tanaman, sehingga dapat
mengandung antioksidan yang dipercaya memberikan hasil yang tinggi.
dapat menghambat sel kanker. Sayuran Pemberian pupuk kebanyakan
daun merupakan salah satu sumber dilakukan melalui tanah, namun cara
vitamin dan mineral esensial yang sangat tersebut mempunyai beberapa kelemahan,
dibutuhkan oleh tubuh manusia, selain itu diantaranya adalah unsur hara menjadi
sayuran daun banyak mengandung serat. tidak tersedia karena dapat mengalami
Serat bagi tubuh berfungsi membantu pencucian, penguapan dan terfiksasi
mempelancar pencernaan dan dapat (diikat) oleh partikel tanah atau misel
mencegah kanker (Haryanto, dkk 2006).  tanah (Sarief, 1989). Untuk mengatasi
Di Indonesia tanaman sawi sudah hal tersebut pemberian pupuk dapat
tergolong familiar. Orang jawa atau dilakukan melalui tubuh tanaman atau
madura menggunakan sebutan yang dikenal dengan istilah pupuk daun.
sama, yakni sawi untuk sayuran ini. Kelebihan yang diperoleh dari pemberian
Orang sunda menyebutnya sasawi, pupuk melalui daun adalah pupuk daun
sedangkan nama asing untuk sawi adalah umumnya mengandung unsur hara yang
Mustard. Perdagangan internasional lengkap terdiri atas unsur makro dan
menggunakan sebutan Green Mustrard, unsur mikro, unsur hara lebih cepat larut
Chinese Mustard, Indian Mustard sehingga cepat diserap tanaman (Anonim,
ataupun Sarepta Mustard untuk tanaman 2001).
ini. Sedikitnya jumlah sawi yang di impor Tujuan penelitian adalah: (1) untuk
juga berkaitan dengan cukup banyaknya mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi
petani yang sudah mengusahakan sayuran pemberian POC (NASA dan Bio Sugih) serta
ini. Kelebihan lainnya, tanaman sawi interaksinya terhadap pertumbuhan tanaman
sawi (Brassica juncea L.); dan (2) untuk
mampu tumbuh baik di daratan rendah
menemukan jenis dan konsentrasi POC yang
maupun tinggi. Dengan demikian

34
Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 – 6885

sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi, penyemaian benih dan pemindahan bibit;
sehingga diperoleh hasil yang tinggi. (2) penanaman; (3) pemberian perlakuan
pemupukan, (4) pemeliharaan tanaman
2. METODOLOGI PENELITIAN meliputi : penyiraman, penyiangan gulma
dan pengendalian hama dan penyakit; (5)
2.1. Waktu dan Tempat pemanenan dilakukan pada saat tanaman
Penelitian dilaksanakan selama 2 sawi berumur 26 hari; (6) pengambilan
(dua) bulan, yaitu dari bulan September dan analisis data; dan (7) penyusunan
sampai Oktober 2012, terhitung dari laporan.
persiapan media tanam hingga panen.
Lokasi penelitian di kebun Fakultas 2.4. Pegumpulan dan Analisis Data
Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Data yang dkumpulkan yaitu: (1)
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. tinggi tanaman sawi dilakukan pada umur
7 dan 21 hari setelah tanam dan pada saat
2.2. Rancangan Percobaan panen; (2) jumlah daun dilakukan pada
Rancangan percobaan yang umur 7 dan 21 hari hari setelah tanam dan
digunakan dalam penelitian ini adalah pada saat panen; dan (3) berat segar
Rancangan Acak Lengkap (RAL) tanaman sawi dilakukan pada saat panen
dengan pola faktorial 2 × 5, dengan Analisis data menggunakan sidik
jumlah ulangan sebanyak 3 kali. ragam dan bila hasil sidik ragam berbeda
Faktor pertama adalah jenis Pupuk berbeda nyata (F hitung > F tabel 5%)
Organik Cair (B) terdiri atas 2 taraf, atau berbeda sangat nyata (F hitung > F
yaitu : POC Nasa (b1), dan POC Bio tabel 1%), maka untuk membandingkan
Sugih (b2). Faktor kedua adalah dua rata- rata perlakuan dilakukan uji
konsentrasi POC (N) terdiri atas 5 lanjutan dengan uji Beda Nyata Terkecil
taraf, yaitu : tanpa POC atau 0,0 ml l-1 (BNT) taraf 5%. (Steel dan Torrie, 1991).
air (n0); 1,0 ml l-1 air (n1); 2,0 ml l-1
air (n2); 3,0 ml l-1 air (n3); dan 4,0 ml 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
l-1 air (n4).
Hasil penelitian pengaruh jenis dan
2.3. Pelaksanaan Penelitian konsentrasi pupuk organik cair serta
Kegiatan penelitian yang interaksinya terhadap pertumbuhan tinggi
dilaksanakan, yaitu: (1) persiapan bibit tanaman, jumlah daun dan berat tanaman
meliputi persiapan media persemaian, sawi varietas Tosakan disajikan pada
Tabel 1.

35
Pengaruh Jenis dan Konsentrasi … Gerald Sehat Manullang …

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelitian Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair serta Interaksinya terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Sawi
Faktor Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun (Helai)
Perlakuan

7 HST 21 HST Saat Panen 7 HST 21 HST Saat Panen


Perlakuan Jenis
POC (B) tn tn tn tn tn tn
POC Nasa (b1) 10,13 25,49 40,85 4,87 9,40 14,13
POC Bio Sugih (b2) 10,88 27,05 43,02 5,00 9,37 14,27
Perlakuan Konsentrasi
POC (N) tn * * tn * tn
Tanpa POC (n0) 9,94 23,72 c 37,50 b 4,84 8,50 c 12,84
1,0 ml l-1 air (n1) 10,10 26,12 b 42,14 ab 5,00 8,83 bc 13,50
2,0 ml l-1 air (n2) 11,45 28,48 a 45,50 a 5,00 10,34 a 15,50
3,0 ml l-1 air (n3) 10,74 27,02 b 42,80 a 5,00 9,84 ab 14,67
4,0 ml l-1 air (n4) 10,30 26,00 b 41,74 ab 4,84 9,33 abc 14,50
Interaksi
(B x N) tn tn tn tn tn tn
b1n0 10,30 23,28 36,27 4,67 8,33 12,67
b1n1 9,20 24,10 39,00 5,00 8,33 12,67
b1n2 11,03 27,82 44,60 5,00 11,00 16,33
b1n3 10,17 26,18 42,20 5,00 14,00 14,67
b1n4 9,93 26,05 42,17 4,67 9,33 14,33
b2n0 9,57 24,15 38,73 5,00 8,67 13,00

3.1. Pengaruh Jenis POC terhadap berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman tanaman sawi pada umur 7 dan 21 hari
Sawi setelah tanam dan jumlah daun pada saat
panen. Hasil penelitian yang disajikan
Hasil sidik ragam menunjukkan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
bahwa pengaruh jenis POC berbeda tidak pemberian POC Bio Sugih cenderung
nyata terhadap tinggi tanaman sawi pada menghasilkan jumlah daun tanaman sawi
umur 7 dan 21 hari setelah tanam dan 7 hari setelah tanam dan jumlah daun
tinggi tanaman pada saat panen. Hasil tanaman pada saat panen. yaitu berturut-
penelitian yang disajikan pada Tabel 1 turut : 5,00 helai, dan 14,27 helai. Hasil
menunjukkan bahwa pemberian POC Bio tersebut adalah lebih banyak
Sugih cenderung menghasilkan tinggi dibandingkan dengan jumlah daun
tanaman sawi 7 dan 21 hari setelah tanam tanaman sawi yang dihasilkan pada
dan tinggi tanaman pada saat panen. yaitu pemberian POC Nasa yaitu berturut-
berturut-turut : 10,88cm, 27,05cm dan turut : 4,87 helai dan 14,13 helai.
43,02cm. Hasil tersebut adalah lebih Tidak adanya perbedaan yang nyata
tinggi dibandingkan dengan tinggi dari kedua jenis perlakuan POC tersebut
tanaman sawi yang dihasilkan pada terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun
pemberian POC Nasa yaitu berturut- tanaman sawi disebabkan karena kedua
turut : 10,13 cm; 25,40 cm; dan 40,85 jenis POC tersebut sama-sama
cm. mengandung unsur hara makro dan unsur
Selanjutnya hasil sidik ragam mikro, asam amino/protein dan zat
menunjukkan bahwa pengaruh jenis POC perangsang tumbuh yang dibutuhkan

36
Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 – 6885

tanaman dan diberikan dengan 3.2. Pengaruh Konsentrasi POC


konsentrasi yang sama, sehingga terhadap Pertumbuhan dan Hasil
pengaruhnya tidak terlihat nyata. Tanaman Sawi
Meskipun pengaruhnya berbeda tidak
nyata, namun berdasarkan hasil Hasil sidik ragam menunjukkan
pengamatan secara visual bahwa pengaruh konsentrsasi POC
memperlihatkan bahwa tanaman sawi berbeda tidak nyata terhadap tinggi
yang diberi perlakuan POC Bio Sugih tanaman dan jumlah daun pada umur 7
memiliki tanaman yang lebih tinggi dan hari setelah tanam serta jumlah daun
daun-daun yang lebih lebar dibandingkan tanaman pada saat panen, tetapi berbeda
dengan perlakuan POC Nasa. nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah
Hasil sidik menunjukkan bahwa daun tanaman pada umur 21 hari setelah
pengaruh jenis POC berbeda nyata tanam dan tinggi tanaman sawi pada saat
terhadap berat tanaman sawi pada saat panen. Tidak adanya perbedaan yang
panen. Hasil penelitian yang disajikan nyata dari pengaruh konsentrasi POC
pada Tabel 1 menunjukkan bahwa tersebut disebabkan karena tanaman sawi
pemberian POC Bio Sugih menghasilkan masih muda dan masih dalam tahap
berat tanaman sawi pada saat panen yaitu pertumbuhan awal, selain itu juga
165,21 g tanaman-1. Hasil tersebut adalah disebabkan karena kebutuhan unsur hara
lebih tinggi dibandingkan dengan berat tanaman masih dapat dipenuhi oleh
tanaman sawi yang dihasilkan pada media tanam tempat tumbuhnya, yaitu
pemberian POC Nasa yaitu 118,35 g berdasarkan hasil analisis tanah di
tanaman-1. Hal ini disebabkan karena laboratorium bahwa media tanam
POC Bio Sugih memiliki kandungan mengandung 0.22% N (tergolong
unsur hara makro utama (N, P dan K) sedang), 88 ppm P2O5 (tergolong tinggi),
yang lebih tinggi dibandingkan dengan dan 158 ppm K2O (tergolong tinggi).
POC Nasa, sehingga dapat menyediakan Adanya perbedaan yang nyata dari
unsur hara yang lebih banyak dan akan pengaruh konsentrasi POC tersebut
dapat mendorong pertumbuhan tanaman terhadap tinggi tanaman pada umur 21
sawi. Seperti dikemukakan oleh hari setelah tanam dan pada saat panen
Prihmantoro (2004) bahwa unsur hara serta jumlah daun pada umur 21 hari
makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) setelah tanam disebabkan dengan
dibutuhkan tanaman dalam jumlah bertambahnya umur tanaman, sehingga
banyak oleh tanaman. Dari keenam kebutuhan unsur hara tanaman juga
unsur hara makro tersebut yang sangat bertambah banyak dan hal tersebut tidak
penting untuk tanaman adalah unsur hara semuanya dapat dipenuhi oleh media
N, P, dan K. Unsur N berperan untuk tanam tumbuh tanaman. Sesuai dengan
merangsang pertumbuhan vegetatif pendapat Mulyani Sutejo (2002) bahwa
tanaman, unsur P untuk mendorong makin bertambahnya umur pertumbuhan
pertumbuhan perakaran dan unsur K tanaman makin diperlukan pula
diperlukan untuk memperkuat tubuh pemberian unsur hara untuk proses
tanaman. pertumbuhan dan perkembangannya.

37
Pengaruh Jenis dan Konsentrasi … Gerald Sehat Manullang …

Tidak adanya perbedaan yang nyata ketersediaan dan serapan unsur hara yang
dari pengaruh konsentrasi POC terhadap sangat diperlukan untuk pembentukan
jumlah daun tanaman sawi pada saat senyawa organik seperti karbohidrat,
panen disebabkan karena pembentukan protein dan lipida. Senyawa-senyawa
daun sudah mencapai maksimal (titik tersebut berperan dalam pembentukan
klimaks) sehingga pemberian POC organ-organ tanaman. Seperti
dengan konsentrasi yang berbeda tidak dikemukakan oleh Setyati Harjadi (1995)
terlihat pengaruhnya. Seperti bahwa hasil metabolisme (karbohidrat,
dikemukakan oleh Gardner, Pearce dan protein dan lipida) digunakan tanaman
Mitchell (1991) bahwa pola pertumbuhan untuk keperluan pembentukan dan
tanaman bervariasi, jangka waktunya pembesaran sel tanaman. Selanjutnya
mungkin dari beberapa hari sampai dijelaskan oleh Dwidjoseputro (1991)
bertahun-tahun tergantung pada tanaman bahwa tanaman akan tumbuh subur dan
atau organ tanamannya. Penambahan memberikan hasil yang baik jika unsur
pertumbuhan secara progresif berkurang hara yang dibutuhkannya tersedia dalam
menurut waktu sampai mencapai keadaan jumlah cukup dan seimbang.
mantap (klimaks). Hasil penelitian juga
Hasil penelitian yang disajikan memperlihatkan bahwa pemberian POC
pada Tabel 1 menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 3,0 ml l-1 air (n3) dan
dengan pemberian berbagai konsentrasi 4,0 ml l-1 air (n4) sudah tidak efektif dan
POC menghasilkan tanaman yang lebih efisien lagi, bahkan menurunkan hasil
tinggi dan jumlah daun tanaman sawi tanaman sawi. Hal ini disebabkan karena
yang lebih banyak dibandingkan dengan konsentrasi POC yang diberikan sudah
perlakuan tanpa POC. Hal ini disebabkan melebihi dari konsentrasi yang dihendaki
dengan pemberian POC dapat tanaman sawi. Sesuai dengan pendapat
meningkatkan ketersediaan dan serapan Anonim (1989) bahwa pemupukan
unsur hara terutama unsur hara N yang melalui daun dapat mengalami kegagalan
sangat diperlukan tanaman, sehingga apabila konsentrasi larutan pupuk yang
tanaman dapat memacu pertumbuhan diberikan tidak sesuai, sehingga akan
vegetatifnya. Seperti dikemukakan oleh mengakibatkan efektivitas pupuk menjadi
Marsono dan Sigit (2001) bahwa unsur berkurang.
hara N diperlukan untuk pembentukan
3.3. Pengaruh Interaksi antara Jenis
klorofil yang diperlukan dalam proses
dan Konsentrasi POC terhadap
fotosintesis dan memacu pertumbuhan
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
vegetatif tanaman.
Sawi
Hasil penelitian yang disajikan
pada Tabel 8 menunjukkan bahwa
Hasil sidik ragam menunjukkan
dengan pemberian berbagai konsentrasi
bahwa pengaruh interaksi antara faktor
POC menghasilkan tanaman yang sawi
jenis POC dengan faktor konsentrasi
yang lebih berat dibandingkan dengan
POC berbeda tidak nyata terhadap tinggi
perlakuan tanpa POC. Berat tanaman
tanaman dan jumlah daun tanaman sawi
sawi paling tinggi dihasilkan pada
pada umur 7 dan 21 hari setelah tanam
perlakuan 2,0 ml l-1 air (n2) yaitu 185,59
serta pada saat panen, dan berat tanaman
g tanaman-1, sedangkan yang paling
sawi pada saat panen. Keadaan ini
rendah dihasilkan pada perlakuan tanpa
menunjukkan bahwa antara faktor jenis
pemberian POC (n0) yaitu 84,02 g
POC dengan faktor konsentrasi POC
tanaman-1. Hal ini disebabkan dengan
tidak secara bersama-sama dalam
pemberian POC dapat meningkatkan
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil

38
Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 – 6885

tanaman sawi. Hal ini diduga karena 2. Pengaruh konsentrasi POC berbeda
perlakuan jenis dan konsentrasi POC nyata terhadap tinggi tanaman pada
terhadap tanaman sawi tidak terdapat umur 21 hari setelah tanam dan pada
hubungan yang saling mempengaruhi, saat panen, jumlah daun pada umur
sehingga masing-masing berpengaruh 21 hari setelah tanam, dan berat
secara terpisah satu sama lainnya. Hal ini tanaman sawi, tetapi berbeda tidak
sesuai pendapat Steel dan Torrie (1991) nyata terhadap tinggi tanaman pada
bahwa bila pengaruh interaksi berbeda umur 7 hari setelah tanam, jumlah
tidak nyata, maka disimpulkan bahwa daun pada umur 7 hari setelah tanam
diantara faktor-faktor perlakuan tersebut dan pada saat panen. Berat tanaman
bertindak bebas satu. sawi paling tinggi dihasilkan pada
perlakuan 2,0 ml l-1 air (n2) yaitu
185,59 g tanaman-1, sedangkan yang
Meskipun hasil sidik ragam paling rendah dihasilkan pada
berbeda tidak nyata, namun hasil perlakuan tanpa pemberian POC (n0)
penelitian (Tabel 1) memperlihatkan yaitu 84,02 g tanaman-1.
adanya kecenderungan bahwa pada 3. Pengaruh interaksi antara faktor jenis
berbagai jenis POC (B) yang diberikan POC dengan faktor konsentrasi POC
berbagai konsentrasi POC (1, 2, 3, dan 4 berbeda tidak nyata terhadap tinggi
ml l-1 air) menghasilkan pertumbuhan tanaman dan jumlah daun tanaman
tanaman tinggi yang lebih tinggi dan sawi pada umur 7 dan 21 hari setelah
jumlah daun yang lebih banyak serta tanam serta pada saat panen, dan
berat tanaman yang lebih besar berat tanaman sawi pada saat panen.
dibandingkan dengan tanpa pemberian
DAFTAR PUSTAKA
POC (n0). Keadaan ini menunjukkan
bahwa pemberian POC dapat [1] Anonim. 1989. Pupuk Daun.
meningkatkan ketersediaan dan serapan Penebar Swadaya, Jakarta.
unsure hara oleh tanaman, sehingga dapat [2] Brosur POC Bio Sugih. Pupuk
memperbaiki pertumbuhan dan hasil Organik Cair Lengkap Bio
tanaman. Sugih. Sugih Cipta Sentosa
Indonesia.
4. KESIMPULAN
[3] Dwidjoseputro, D. 1991. Pengantar
Berdasarkan hasil penelitian dan
Fisiologi Tumbuhan.
pembahasan dapat diambil kesimpulan,
Gramedia, Jakarta.
yaitu sebagai berikut:
[4] Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L.
1. Pengaruh jenis POC berbeda nyata
Mitchell. 1991. Fisiologi
terhadap berat tanaman, tetapi
Tanaman Budidaya (Terjemahan
berbeda tidak nyata terhadap tinggi
oleh Herawati Susilo). UI
tanaman dan jumlah daun tanaman
Press, Jakarta.
sawi pada umur 7 dan 21 hari setelah
[5] Haryanto, B; T. Suhartini; E.
tanam serta pada saat panen. POC Bio
Rahayu; dan Sunarjo. 2006.
Sugih menghasilkan berat tanaman
Sawi dan Selada. Penebar
sawi pada saat panen yaitu 165,21 g
Swadaya, Jakarta.
tanaman-1 dan POC Nasa yaitu 118,35
g tanaman-1.

39
Pengaruh Jenis dan Konsentrasi … Gerald Sehat Manullang …

[6] Marsono dan Siigit. 2001. Petunjuk


Penggunaan Pupuk. Penebar
Swadaya, Jakarta.
[7] Mulyani Sutejo. 2002. Pupuk dan
Cara Pemupukan. Bina Aksara,
Jakarta.
[8] Sarief, E.S. 1989. Kesuburan dan
Pemupukan Tanah Pertanian.
Pustaka Buana, Bandung.
[9] Steel, R.G.D dan J. H. Torrie. 1991.
Prinsip dan Prosedur Statistika
Suatu Pendekatan Biometrik.
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

40

Anda mungkin juga menyukai